PENARIKAN SIMPULAN


        A.      Pendahuluan
Guna memperjelas suatu hasil penalaran ilmiah maka peneliti harus memberikan penarikan simpulan. Penarikan simpulan dimaksudkan untuk manjelaskan apakah hipotesis yang diajukan dapat diterima atau ditolak.

       B.       Pembahasan
Setelah melakukan penelitian, penulis sudah seharusnya mengambil simpulan atas hasil dari analisis dan interprestasi data yang dilengkapi dengan saran-saran. Penarikan simpulan sangat berguna dalam merangkum hasil akhir suatu penelitian. Selain sebagai landasan rumusan pengambilan keputusan bagi pihak peneliti, simpulan bisa juga digunakan sebagai bahan acuan penelitian selanjutnya.
Simpulan adalah pola penalaran induktif dalam pola berpikir yang didasarkan pada fakta-fakta hasil temua dalam suatu penelitian, penyelidikan atau percobaan.  Secara logis hal itu sama dengan intisari dari hasil eksperimen dan pernyataan mengenai hubungan hasil eksperimen dengan hipotesis, termasuk juga alasan-alasan yang menyebabkan hasil eksperimen hasil eksperimen berbeda dengan hipotesis. Jika perlu simpulannya dapat diakhiri dengan memberikan masukan-masukan untuk pengujian selanjutnya.
Setiap simpulan yang dibuat oleh peneliti semata-mata didasarkan pada data yang dikumpulkan dan diolah. Hasil penelitian tergantung pada kemampuan peneliti untuk menfasirkan secara logis data yang telah disusun secara sistematis menjadi ikatan pengertian sebab-akibat obyek penelitian. Setiap simpulan dapat diuji kembali validitasnya dengan jalan meneliti jenis dan sifat data dan model yang digunakan.
Penyusunan bab tentang simpulan ditujukan untuk memberi ringkasan tentang:
o Perihal yang telah dipelajari (biasanya di bagian awal simpulan)
o Apa saja yang masih harus dipelajari (arah penelitian berikutnya)
o Hasil yang diperoleh dalam penelitian (evaluasi)
o Manfaat, kelebihan, dan aplikasi temuan penelitian (evaluasi)
o Rekomendasi untuk pihak tertentu
Kalimat simpulan seharusnya ringkas saja. Sebagai gambaran, pada banyak publikasi hasil penelitian bagian simpulan mencakup hingga 2,5% dari keseluruhan laporan. Simpulan yang terlalu panjang seringkali disebabkan memuat rincian yang tidak perlu. Bab tentang simpulan bukanlah tempat bagi rincian tentang metodologi atau hasil penelitian. Walaupun peneliti harus memberikan ringkasan tentang apa yang telah dipelajari dalam penelitian, ringkasan tersebut tidak harus panjang karena penekanan pada bagian simpulan terletak pada implikasi, evaluasi, dan sebagainya. 
Bila pada bagian pendahuluan dimaksudkan untuk bergerak dari umum (bidang kajian) ke khusus (topik penelitian), dalam bagian simpulan kita harus bergerak dari yang lebih khusus (penelitian kita) kembali ke umum (bidang kajian, bagaimana penelitian kita akan mempengaruhi dunia). Dengan kata lain, dalam simpulan kita harus meletakkan penelitian kita ke dalam konteks.
Penarikan simpulan merupakan penilaian apakah sebuah hipotesis yang diajukan itu ditolak atau diterima. Jika dalam proses pengujian terdapat bukti yang cukup untuk mendukung hipotesis, maka hipotesis itu diterima. Sebaliknya jika dalam proses pengujian tidak terdapat bukti yang cukup mendukung hipotesis, maka hipotesis itu ditolak. Hipotesis yang diterima dianggap sebagai bagian dari pengetahuan ilmiah sebab telah memenuhi persyaratan keilmuan. Syarat keilmuan yakni mempunyai kerangka penjelasan yang konsisten dengan pengetahuan ilmiah sebelumnya, serta telah teruji kebenarannya. Teruji kebenarannya berarti tidak ditemukan bukti yang bertentangan.
Dalam metode ilmiah seluruh langkah-langkah diatas harus dilakukan agar suatu penelitian dapat disebut ilmiah. Langkah-langkah tersebut harus dilakukan secara urut dan benar, karena langkah yang satu merupakan dasar bagi langkah berikutnya. Langkah-langkah yang telah disebutkan diatas harus digunakan sebagai landasan utama dalam penelitian, walau terkadang terjadi berbagai variasi yang berkembang sesuai dengan bidang dan permasalahan yang diteliti.
Aspek negatif dari penelitian kita seharusnya tidak diabaikan. Masalah, kelemahan, dan lain-lain sejenisnya dapat dimasukkan ke dalam bagian simpulan sebagai suatu cara untuk mengkualifikasikan simpulan yang kamu buat (memperlihatkan aspek-aspek negatif, bahkan seandainya hal tersebut lebih bermakna dibandingkan dengan aspek-aspek positifnya)
Sering terjadi tujuan penelitian mengalami perubahan ketika penelitian sedang dijalankan. Hal tersebut tidak menjadi masalah sepanjang peneliti tidak lupa untuk kembali dan menyusun ulang tujuan yang telah ditulis pada bagian pendahuluan sehingga secara akurat merefleksikan apa yang sedang penelliti selesaikan dalam penelitian.
Ada tiga metode atau cara yang digunakan dalam penarikan simpulan, yaitu:
1.    Modus Ponens (Kaidah Pengasingan)
Jika diketahui premis-premisnya p→q dan p maka dapat diambil konklusi q.
2.    Modus Tollens (Kaidah Penolakan)
Jika diketahui premis-premisnya p→q dan ̴ q maka dapat diambil konklusi ̴ p.
3.    Silogisme
Silogisme menggunakan sifat menghantar atau transitif dari pernyataan implikasi. Jika diketahui premis-premisnya p→q dan q→r maka dapat diambil konklusi p→r

    C.  Simpulan

Penarikan simpulan merupakan penilaian apakah sebuah hipotesis yang diajukan itu ditolak atau diterima. Penarikan simpulan dalam melakukan penelitian ilmiah merupakan intisari dari hasil eksperimen dan pernyataan mengenai hubungan hasil eksperimen dengan hipotesis, termasuk juga alasan-alasan yang menyebabkan hasil eksperimen hasil eksperimen berbeda dengan hipotesis. Penarikan simpulan seharusnya ringkas saja. Sebagai gambaran, pada banyak publikasi hasil penelitian bagian simpulan mencakup hingga 5-10% dari keseluruhan laporan.


Cara Membuat Simpulan

Bagi seorang pelajar, mahasiswa, maupun peneliti yang sering berkutat dalam dunia menulis sudah semestinya tidak asing lagi dengan istilah karya tulis ilmiah, makalah, skripsi, dan sejumlah nama sebutan yang sejenis.Masih banyak pihak. Hal yang sering dipertanyakan adalah apa dan bagaimana simpulan dari gagasan yang kita sampaikan.
Membuat simpulan merupakan bagian akhir yang harus dilakukan oleh seorang penulis manakala secara logika naluriah berkeininginan mempertegaskan amanat atau pesan utama yang henmdak disampaikannya.Langkah demi langkah penulisan, termasuk laporan hasil penelitian atau pengamatan, secara proses dan prosedural akhirnya harus sampai pada bagian terakhir tulisan tersebut yaitu pembuatan bagian penutup.
Bagian simpulan ini merupakan bagian dari penutup suatu tulisan.Pada umumnya, bagian penutup berisi dua hal, yaitu 1) simpulan dan 2) saran.
Secara proses bagian ini memiliki kaitan logis dengan bagian sebelumnya sebagaimana suatu rangkaian tulisan. Bagian demi bagian merupakan mata rantai yang berkesinambungan.Oleh sebab itu, unitas atau kesatuan gagasan menjadi hakikat substansial yang amat opentyting kedududkannya.
Menurut KBBI simpulan ialah keputusan yang diperoleh berdasarkan metode berpikir induktif atau deduktif dari suatu pembahasan maupun gagasan.Simpulan yang sering kita gunakan pada bab  3dari suatu gagasan tertulis atau suatu karya tulis ilmiah dan merupakan hasil akhir yang menjelaskan perihal keseluruhan hasil penelitian yang dilakukan.Tidak hanya itu, simpulan juga dapat menjadi suatu pembahasan perhatian akhir dari suatu karya tulis sebagaimana tertulis dalam strips, makalah, atau karya tulis.Oleh sebab itu, perihal ini tidak boleh diremehkan. Penulis harus focus merangkaikan gagasan per gagasan utama, dari pendahuluan, pembahasan, hingga dan bagian penutup.
Simpulanmembawa seorang pembaca untuk  mudah mengetahui hasil gagasan, penelitian, wacana, dan tulisan. Didalam cara membuat simpulan, seorang penulis atau peneliti haruslah mampu menentukan jenis simpulan yang benar dan tepat sesuai dengan jenis tulisan yang dia buat.Seringkali mahasiswa maupun peneliti dalam menuliskan simpulan karya tulis yang dibuatnya bukan merupakan hasil dari penelitan yang dibuatnya.Oleh karena itu, perlulah mengetahui cara membuat simpulan skripsi, penelitian makalah, gagasan, dan berbagai jenis karya tulis lainya. Agar didalam mambuat karya tulis, seseorang tidak membuat kesalahan yang berujung pada penolakan karya tulis yang telah dibuatnya.
Ada berapa teknik membuat simpulan yang akan kita bahas. Diantara teknik dalam membuat simpulan antara lain:

1. Teknik Generalisasi
Teknik generalisasi merupakan salah satu teknik didalam cara membuat simpulan. Fokus utama dalam teknik ini adalah membuat simpulan dengan menarik satu simpulan umum.Hal ini kita dapatkan setelah melakukan penelitian yang kita lakukan berdasarkan fakta dan data yang telah kita buat dan teliti.Kemudia, harus sesuai dengan jenis penelitian yang telah kita perbuat sebulumnya.
Dengan demikian, kita didalam cara menetukan simpulan pada salah satu penelitian baik berupa skripsi, makalah, dan karya tulis lainya. Kita dapat mengambil satu, dua atau beberpa poin simpulan umum yang kita tuliskan didalam bab 5 ata bab akhir dari karya tulis yang kita buat.
Contoh:
Berdasarkan data pada tahun 2015 dari Badan Penanggulanan Kenakalan Remaja.Menunjukkan setiap tahun, tingkat kenakalan remaja semakin hari semakin meningkat.Meskipun pemerintah telah membuat berbgai macam kebijakan dan peraturan-peraturan.Tetapi, belum menunjukkan hasil yang memuaskan.Lingkungan menjadi poin penting didalam melakukan pencegahan dan rehabilitasi bagi anak-anak baik itu pelaku maupun korban kenakalan remaja.
Simpulan,
Dengan dmeikian, kita mengetahui bahwasanya lingkungan menjadi salahsatu penyebab meningkatnya kenakalan remaja yang terjadi saat ini.Dengan mengetahui peran orang tua, sekolah, lingkunga, dan tempat tinggal anak. Dapat memberikan perubahan terkait perilaku psikis bagi sang anak. Oleh karena itu, Perlulah mengatasi kenakalan remaja ini mulai dari tingkat yang paling sederhana yaitu keluarga, sekolah dan tempat tinggal.Agar, tingkat kenakalan remaja dapat ditekan sampai kebatas aman.
2. Teknik Analogi
Cara membuat simpulan selanjutnya didalam cara membuat simpulan skripsi atau karya tulis lainnya adalah dengan menggunakan teknik analogi. Teknik analogi merupakan teknik selanjutnya yang digunakan dalam cara menentukan simpulan. Teknik ini dilakukan dengan membuat perbandingan antara antara satu pembahasan dengan pembahasan lainnya yang serupa.
Kemudian, dicari persamaan yang terkait dengan hal tersebut. Ata dapat pula dengan menggambarkan suatu hal dengan memberi perbandingan hal lain.
Contoh:
Dunia pendidikan memang menjadi salah satu cara dalam mebentuk kepribadian seseorang. Ibarat gelas kosong yang siap di isi dengan air yang memenuhi gelas tersebut.Jika gelas tersebut diisi dengan teh.Maka, gelas tersebut menjadi gelas yang baik.
Namun, jika gelas tersebut di isi dengan minman keras yang memabukkan dan merusak.Maka, gelas tersebut menjadi gelas yang buruk dan merusak.
Simpulan,
Simpulan yang yang dapat diambil adalah pendidkan yang diberikan kepada anak baik itu dari keluarga dan sekolah maupun lingkungan. Akan membentuk karakter dan masa depan anak tersebut. Ibarat gelas yang diisi dengan kebaikan. Maka, anak tersebut akan menjadi anak yang baik.
Namun, ketika anak tersebut diisi dengan keburukan ibarat diisi dengan alkohol. Maka, kita tahu sendiri bagai mana masa depan dari anak tersebut.

3. Teknik Sebab-Akibat
Cara ketiga dalam langkah langkah membuat simpulan adalah menggunakan teknik sebab-akibat. Teknik ini merupakan salah satu cara menentukan simpulan dengan cara menjelaskan sebab kemudia akibat yang ditimbulkan dari sebab tersebut.
Teknik sebab-akibat ini merupakan salah satu cara membuat simpulan yang bertujuan untuk memperjelasn gagasan utama yang telah diajukan pada bab pendahuluan.
Dengan demikian, simpulan yang akan diajukan nantinya tidak akan keluar dari topik yang telah dibahas pada gagasan utama karya tulis yang dibuat.
Contoh:
Berdasarkan dari data dinas kebersihan DKI Jakarta. Ada 85% sampah yang mengalir diseluruh bantaran sungai yang terdapat di Jakarta.Alasanya sangat sepele.Para warga yang tinggal hampir di sepanjang bantaran sungai lebih memilih untuk membuang sampahnya ke sungai.Daripada harus membayar petugas kebersiahn yang mengangkut sampah dari rumah kerumah.
Simpulan,
Penyebab utama banjir di Jakarta hampir setiap tahunya adalah masalah sampah.Disamping menjadi momok bagi pemerintah dan petugas kebersihan yang bertugas di bantran sungai.Kesadaran diri dari masyarakat di sepanjang bantaran sungai menjadi salah satu penyebab utama masyarakat kedatangan banjir setiap tahunnya.



Rujukan

http://mthp.blogspot.com/2007/09/struktur-penelitian-ilmiah-biologi.html
http://www.progriptek.ristek.go.id/webrur/proses%207.htm




Komentar

Postingan populer dari blog ini

CERITA PENDEK ON-LINE KARYA SISWA-SISWI KELAS XII IPA 1 TAHUN 2014/2015

CERITA PENDEK ON-LINE KARYA SISWA-SISWI KELAS XII IPA 3 TAHUN 2014/2015