MENULIS PENDAHULUAN KARYA TULIS ILMIAH


1.1    Latar belakang Masalah
1.1.1        Berisi dasar pemikiran mengapa topik tersebut dibahas, terutama kepentingannya dari berbagai dimensi, urgensitas ilmu, aktualitas, kepentingan umum, mendesak, dan lain-lain. Tuliskan dalam minimal 5 paragraf!
1.1.2        Kemukakan saja fakta fenomenal terkait dengan topik pilihan yang terungkap lewat judul. Kita bisa mengemukakan fakta peristiwa atau mengambil berita dari surat kabar-majalah, atau jejaring terntang peristiwa yang relevan dan terakhir terjadi sehubungan dengan  topik tersebut. Jangan lupa cantumkan momor catatan kaki!
1.1.3        Paragraf kedua bisa berisi tanggapan atau reaksi pemikiran kalian kalian atas peristiwa tersebut. Tulis dengan singkat dan padat yang mengacu bahwa persoalan tersebut aktual dan menarik untuk dibahas
1.1.4        Kemukakan deskripsi novel yang relevan dengan fakta dalam peristiwa tersebut!
1.1.5        Tulislah gambaran singkat isi novel dari segi kepentingan topik yang menarik dan penting !
1.1.6        Paragraf kelima tulislah simpulan bahwa pembahasan topik yang kalian lakukan amat –layak-penting dan perlu dilakukan.
Dalam suatu penelitian ilmiah, latar belakang masalah dapat diartikan sebagai suatu informasi yang tersusun secara sistematis berkenaan dengan fenomena, masalah, atau problematika yang menarik untuk menjadi bahan sebuah penelitian.  Timbulnya gejala tersebut karena  ketidaksesuaian antara harapan dengan realitas di lapangan. Masalah akan menjadi fenomenal yang menarik  untuk diteliti saat mengundang perhatian banyak orang dan menjadi bahan pembicaraan dalam kehidupan bermasyarakat.
Latar belakang yang sistematis dan terstruktur berusaha menjelaskan mengapa masalah dalam penelitian itu perlu diteliti dan upaya-upaya dalam penyelesaiannya baik secara teorotis maupun secara praktis.
Dalam sebuah penelitian ilmiah, latar belakang masalah yang ditulis harus memuat:
1.    Alasan rasional yang membuat penelitian itu menarik untuk diteliti, berdasarkan fakta, data, referensi atau temuan dari  penelitian sebelumnya.
2.    Gejala-gejala kesenjangan yang terdapat di lapangan. Hal ini harus terungkap dengan jelas untuk memunculkan permasalahan dan bagaimana penelitian megatasi kesenjangan yang ada .
3.    Kompleksitas masalah. Jika permasalahan yang ditemukan dibiarkan begitu saja, khawatir akan menimbulkan permasalahan yang baru dan akan menghambat, mengganggu, atau mengancam suatu proses untuk  mencapai tujuan.
4.    Pendekatan untuk mengatasi masalah dari sisi kebijakan dan teoretis.
5.    Penjelasan singkat tentang kedudukan atau posisi masalah yang akan diteliti dalam lingkup studi yang ditekuni peneliti.
Bisa juga seperti tulisan pada umumnya, penulisan latar belakang masalah terbagi menjadi 3 bagian. Bagian pembuka yang memuat gambaran umum tentang masalah yang akan diangkat.  Bagian isi  yang memuat fakta, fenomena, data-data dan pendapat ahli berkenaan dengan pentingnya masalah dan efek negatifnya jika tetap dibiarkan. Bagian penutup yang memuat alternatif penyelesaian masalah yang bisa ditawarkan. Cobalah yang sesuai dengan kepentingan kalian!

1.2    Tujuan
1.2.1        Berisi pikiran, gagasan, dan perasaan seseorang yang diungkapkan dalam bahasa tulis. Dengan demikian, dapat kita tegaskan bahwa pengertian menulis adalah kegiatan seseorang untuk menyampaikan gagasan kepada pembaca dalam bahasa tulis agar bisa dipahami oleh pembaca. Kegiatan menulis adalah aktivitas menggunakan pemikiran-penalaran dengan menggunakan bahasa sebagai media perantara antara penulis dengan orang ketia (pembaca) disertai mempunyai tujuan atau maksud tertentu yang bisa terungkap secara eksplisit maupun implisit. 
1.2.2        Tujuan menulis dapat bermacam-macam, bergantung pada ragam tulisan. Secara umum, tujuan menulis dapat dikategorikan sebagai berikut:
1.2.2.1  Memberitahukan atau menjelaskan: Tulisan yang bertujuan untuk memberitahukan atau menjelaskan sesuatu biasa disebut dengan karangan eksposisi.
1.2.2.2  Meyakinkan atau mendesak: Tujuan tulisan terkadang untuk meyakinkan pembaca bahwa apa yang disampaikan penulis benar sehingga penulis berharap pembaca mau mengikuti pendapat penulis.
1.2.2.3  Menceritakan sesuatu: Tulisan yang bertujuan untuk menceritakan suatu kejadian kepada pembaca disebut karangan narasi. 
1.2.2.4  Mempengaruhi pembaca: Tujuan sebuah tulisan terkadang untuk mempengaruhi atau membujuk pembaca agar mengikuti kehendak penulis.
1.2.2.5  Menggambarkan sesuatu: Sebuah tulisan digunakan untuk membuat pembaca seolah-olah melihat dan merasakan sesuatu yang diceritakan penulis dalam tulisannya
1.2.2.6  Selain itu, tujuan menulis dapat juga ditinjau dari segi kepentingan pengarangnya. Menulis dari segi itu memiliki beberapa tujuan, yaitu sebagai berikut:
1.2.2.6.1     Tujuan penugasan: Adakalanya sebuah tulisan dibuat khusus untuk memenuhi tugas yang diberikan.
1.2.2.6.2     Tujuan estetis: Tujuan ini biasanya dianut oleh para sastrawan. Mereka menulis dengan tujuan untuk menciptakan sebuah keindahan melalui tulisan yang dapat berbentuk puisi, cerpen, ataupun novel.
1.2.2.6.3     Tujuan penerangan: Tujuan ini terkait dengan motivasi utama si penulis yang membuat tulisan untuk memberi informasi kepada pembaca.
1.2.2.6.4     Tujuan pernyataan diri: Sebuah tulisan terkadang dibuat untuk menegaskan siapa diri Anda.
1.2.2.6.5     Tujuan konsumtif: Ada kalanya sebuah tulisan diselesaikan untuk dijual dan dikonsumsi oleh para pembaca.
1.2   Rumusan Masalah
1.3.1   Rumusan masalah merupakan research questions atau disebut juga sebagai research problem, diartikan sebagai suatu rumusan yang mempertanyakan suatu fenomena, baik dalam kedudukannya sebagai fenomena mandiri, maupun dalam kedudukannya sebagai fenomena yang saling terkait di antara fenomena yang satu dengan yang lainnya.
1.3.2   Perumusan masalah atau research questions atau disebut juga sebagai research problem, diartikan sebagai suatu rumusan yang mempertanyakan suatu fenomena, baik dalam kedudukannya sebagai fenomena mandiri, maupun dalam kedudukannya sebagai fenomena yang saling terkait di antara fenomena yang satu dengan yang lainnya, baik sebagai penyebab maupun sebagai akibat.
1.3.3   Perumusan masalah merupakan salah satu tahap di antara sejumlah tahap penelitian yang memiliki kedudukan yang sangat penting dalam kegiatan penelitian. Setiap penelitian dimulai dari perumusan masalah yang dilanjutkan dengan pemecahan masalah. Perumusan masalah ini dikategorikan sebagai pertanyaan utama yang dicari dan yang akan dijawab melalui penelitian. Perumusan masalah itu muncul karena adanya gap atau kesenjangan antara kondisi realitas atau nyata (real life condition) dengan kondisi yang nantinya diharapkan (future expected condition). Uraian rumusan masalah ini harus didukung dengan teori, survei, standar, dan juga data yang relevan.
Dilihat dari penjelasan pada latar belakang di atas, ternyata masih banyak kegiatan akademik yang masih melakukan survei secara manual serta masih banyak pula kegiatan-kegiatan akademik yang membutuhkan adanya survei untuk menilai sistem pelayanan yang mereka jalankan atau untuk melakukan pemilihan terhadap sesuatu namun belum pernah menggunakan metode survei
pengertian rumusan makalah adalah sebuah pertanyaan yang berkaitan dengan pembahasan atau solusi masalah. Rumusan makalah sangat penting di dalam sebuah makalah atau laporan. Untuk merumuskan sebuah rumusan makalah perlu mempelajari arti dari 5W 1H. 5W 1 H adalah bentuk pertanyaan berupa apakah, siapa, mengapa, dimana dan bagaimana. Tetapi paling banyak yang di gunakan adalah apakah dan bagaimana.
Menentukan rumusan masalah tidaklah sulit, hanya perlu mengetahui permasalahan dan solusi yang akan dibuat. Rumusan masalah dan latar belakang juga berkaitan, pada latar belakang diuraikan masalah yang timbul dan di rumusan masalah adalah pertanyaan yang bisa menjawab permasalaha
Rumusan masalah adalah titik sentral dalam sebuah makalah atau laporan. Dalam hal ini rumusan masalah menentukan pambahasan dan kesimpulan. Kesimpulan akan dibahas berdasarkan rumusan masalah yang telah dibuat. Apakah kesimpulan sudah menjawab permasalahan pada latar belakang dan rumusan masalah. si pembaca akan melihat rumusan masalah terlebih dahulu, maka akan ada gambaran tentang bagaimana pembahasa pada bab pembahasan.
Rumusan masalah memang cukup krusial dalam sebuah penelitian ataupun makalah. Namun, sebelum beranjak kepada contoh rumusan masalah, akan lebih baik kalau diketahui tentang rumusan masalah, pengertian rumusan masalah sehingga di masa mendatang tidak lagi kerepotan dalam membuat rumusan masalah sehingga tidak terpaku pada pencarian contoh rumusan masalah.
Rumusan masalah dalam sebuah proposal penelitian adalah hal paling mendasar. Rumusan masalah akan menjadi penentu apa bahasan yang akan dilakukan dalam penelitian tersebut. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dalam perumusan masalah, kemudian akan dijawab dalam proses penelitian dan tertuang secara sistematis dalam laporan penelitian. Semua bahasan dalam laporan penelitian, termasuk juga semua bahasan mengenai kerangka teori dan metodologi yang digunakan, semuanya mengacu pada perumusan masalah. Oleh karena itu, ia menjadi titik sentral. Di sinilah fokus utama yang akan menentukan arah penelitian (Yenrizal, 2012).
Ada beberapa para ahli mendefinisikan tentang rumusan masalah, diantaranya:
·  Menurut Pariata Westra (1981 : 263) bahwa “Suatu masalah yang terjadi apabila seseorang berusaha mencoba suatu tujuan atau percobaannya yang pertama untuk mencapai tujuan itu hingga berhasil.”
·  Menurut Sutrisno Hadi (1973 : 3) “Masalah adalah kejadian yang menimbulkan pertanyaan kenapa dan kenapa”. Rumusan masalah itu merupakan suatu pertanyaan yang akan dicarikan jawabannya melalui pengumpulan data bentuk-bentuk rumusan masalah penelitian ini berdasarkan penelitian menurut tingkat eksplanasi (Sugiyono).
Seperti telah dikemukakan bahwa rumusan masalah itu merupakan suatu pertanyaan yang akan dicarikan jawabannya melalui pengumpulan data. Bentuk-bentuk rumusan masalah penelitian ini di kembangkan berdasarkan penelitian menurut tingkat eksplanasi. Bentuk masalah dapat dikelompokkan kedalam bentuk masalah deskriptif, komparatif, dan asosiatif.

a. Rumusan Masalah Deskriptif
Rumusan masalah deskriptif adalah suatu rumusan masalah yang berkenaan dengan pertanyaan terhadap keberadaan variable atau lebih ( variabel yang berdiri sendiri ). Jadi dalam penelitian ini penelitian tidak membuat pernamdingan variable itu pada sampel yang lain, dan mencari hubungan variable itu dengan variable yang lain. Penelitian semacam ini untuk selanjutnya dinamakan penelitian deskriptif.

b. Rumusan Masalah Komparatif
Rumusan komparatif adalah rumusan masalah penelitian yang membandingkan keberadaan suatu variabel atau lebih pada dua atau lebih sampel yang berbeda, atau pada waktu yang berbeda.

c. Rumusan Masalah Asosiatif
Rumusan masalah asosiatif adalah rumusan masalah penelitian yang bersifat menanyakan hubungan antara dua variable atau lebih. 

Rumusan Masalah Dapat Berupa Pernyataan ataupun Pertanyaan

Merumuskan masalah penelitaian ini dapat dilakukan dalam bentuk 1) pernyataan (problema statement) dan juga dalam bentuk 2) pertanyaan (research question). 
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam perumusan masalah yaitu:
1. Dirumuskan secara jelas
2. Menggunakan kalimat tanya dengan mengajukan alternaatif tindakan yang akan dilakukan
3. Dapat diuji secara empiris
4. Menggandung deskripsi tentang kenyataan yang ada dan keadaan yang diinginkan
5. Disusun dalam bahasa yang jelas dan singkat
6. Jelas cangkupannya
7. Memungkinkan untuk dijawab dengan mempergunakan metode atau teknik tertentu.

Menurut, Rakim (2008) memberikan tambahan tentang:
Batasan dan Lahan Permasalahan
1.    Spesifik hanya pada variabel yang diselidiki dalam bentuk diskripsi operasional 
2.    Argumen yang logika mengapa pembatasan harus rasional
3.    Rumusan alasan yang ditetapkan pada variabel yang tepat dan sesuai dengan sejarah permasalahan

Bentuk Pertanyaan Peneletian yang Baik (good research question)
·       Feasible : jawaban pertanyaan harus merujuk pada sumber yang pasti/nyata, jelas dan efisien
·       Clarity : mengembangkan persepsi dan konsepsi yang sama untuk semua pembaca
·       Significance : kontribusi pengembangan ilmu pengetahuan dan pemecahan masalah
·       Ethnic : tidak berhubungan dengan suku, moral, kepercayaan , nilai nilai dan agama
Sekian yang dapat kami share pada kesempatan ini. Semoga postingan "Pengertian Rumusan Masalah" dapat memberikan sedikit Anda pemahaman agar dapat di buatkan nanti ke depannya contoh rumusan masalahnya.
Ada 3 jenis rumusan masalah yaitu deskriptif, komparatif, dan asosiatif. Di bawah ini adalah pembahasan dari masing-masing jenis rumusan masal

 

1.3.2.1 Rumusan Masalah Deskriptif

Rumusan masalah deskriptif adalah salah satu jenis penelitian yang bertujuan menyajikan gambaran lengkap suatu masalah atau fenomena. Dalam hal ini deskriptif mendeskripsikan sejumlah variabel yang berkenaan dengan msalah dan untut yang terliba

 

1.3.2.2 Rumusan musan Masalah Komperatif

Rumusan masalah Komperatif adalah rumusan yang membahas mengenai perbandingan antar variable dengan beberapa variable. Dalam sebuah penelitian ada juga yang membahas mengenai perbandingan suatu variabel untuk menentukan variabel mana yang baik dan direkomendasikan.

 

1.3.2.3 Rumusan Masalah Asosiatif

Rumusan masalah asosiatif adalah rumusan yang menghubungkan variabel satu dengan yang lain. Berbeda dengan komperatif yang membandingkan, asosiatif ini mencari hubungan variabel yang berkaitan dan memiliki pengaruh.

1.4 Cara Membuat Rumusan Masalah

Di bawah ini adalah cara membuat rumusan masalah, perhatikan dengan baik agar bisa membuat rumusan masalah yang baik dan benar serta menjawab permasalahan.
·      Menentukan permasalahan (pada latar belakang)
·      Rumusan masalah adalah kalimat tanya
·      Rumusan masalah yang baik adalah jelas, padat dan tidak bertele-tele
·      Rumusan masalah sebagai petunjuk pembahasan dan kesimpulan
·      Rumusan masalah menjadi titik sentra makalah
·      Rumusan masalah sebagai kalimat tanya dan pada kesimpulan menjawab permasalahan
Dari cara membuat rumusan masalah di atas ada hal yang sangat penting dalam membuat rumusan maslaah. Hal yang paling penting adalah latar belakang, rumusan masalah, dan kesimpulan harus berkaitan dan singkron. Jika tidak ada hubungannya atau tidak memjawab permsalahan maka makalah bisa disebut gagal.

                                                (Dirangkum dari berbagai sumber, 2 Agustus 2010, pukul 11.35 WIB)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

CERITA PENDEK ON-LINE KARYA SISWA-SISWI KELAS XII IPA 3 TAHUN 2014/2015

CERITA PENDEK ON-LINE KARYA SISWA-SISWI KELAS XII IPA 2 TAHUN 2014/2015

FORMAT KARYA TULIS ILMIAH AKADEMIS