CERPEN KREASI XII IPA 1, 2011/2012

DI BALIK PINTU GERBANG SEKOLAHKU

Cerpen ini hanyalah imajinasi belaka, bukan kisah nyata yang disusun secara berkesinambungan antarsiswa dalam kelas tatkala pelajaran Bahasa Indonesia. Manakala terjadi kesamaan nama dan kisah, itu hanyalah kebetulan saja. Tidak ada rekayasa di balik semuanya.

Komentar

  1. Seperti biasanya, gerbang depan sekolahku selalu dipadati berbagai macam kendaraan, bergantian lewat dan masuk ketika jam sekolah mendekati waktunya tiba.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ketika aku menyeberang jalan tiba-tiba ada mobil yang hampir menabrak saya, saya pun hanya tersenyum melihat orang yang di dalam mobil tersebut sedang marah kepada saya. Saya langsung menundukkan kepala kepadanya sebagai tanda minta maaf saya karena tidak melihat kalau sedang menyeberang jalan.

      Hapus
    2. Saya berlari menerobos gerbang, begitupun dengan murid yang lain. Semua murid tergesa-gesa masuk ke dalam gerbang. Ini tidak lain karena lonceng sekolah telah berbunyi.

      Hapus
    3. Sayang sekali, kali ini aku kurang beruntung. Seorang perempuan dengan rambut sebahu, bertubuh gempal, serta tatapan tajamnya telah menungguku di depan gerbang.

      Hapus
    4. " Menakutkan.... " ucapku perlahan sambil menelan ludah.

      Hapus
    5. "Ia pasti guru yang menjadi wakasek bagian kesiswaan" pikirku sembari ketakutan.
      Tatapannya tampak mengerikan, seperti elang yang sedang ingin mengincar anak-anak bangau.
      Gerbang itu seperti batas antara surga dan neraka.

      Hapus
  2. Pertama kali masuk SMA Xaverius 1, yang kulihat adalah pintu hitam lebar yang dijaga oleh dua orang satpam. Itulah gerbang kebesaran sekolah SMA Xaverius 1 Palembang.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Namun kedua satpam tersebut bermuka seram dan garang, setiap anak-anak sekolah yang ingin keluar saat jam istirahat sekolah selalu dimarahi dan dilarang keluar melalui pintu gerbang itu. seakan-akan terkurung dari dalam.

      Hapus
    2. tetapi ketidakadilan yang kami rasakan sebagai anak laki-laki.Kedua satpan tersebut hanya baik dan ramah kepada siswi nya saja.Siswi SMA Xaverius 1 memang diakui dengan paras yang cantik serta kemolekan tubuhnya.

      Hapus
  3. Saat itu saya bertemu seorang wanita dengan paras cantik dan bermuka bulat, tampaknya ia melihat kearahku.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Namun aku terbangun dari lamunanku, menyadari bahwa wanita itu bukanlah seorang bidadari, melainkan sesosok wanita seram yang memandang dengan tatapan tajam nan sinis seolah ingin memakanku. Aku pun terdiam tanpa kata.

      Hapus
  4. Sejenak saya berpikir wanita itu seperti bidadari karena semua orang melihatnya.

    BalasHapus
  5. Ah! Bukan! Bukan! Bukan wanita itu! Tapi perempuan yang di belakangnya! Ia memang cantik. Wajar semua orang melihatnya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Rambutnya lurus hitam bagaikan model di iklan shampo, matanya indah bagaikan pasir yang terkena sinar matahari, hidungnya mancung, kulitnya putih mulus

      Hapus
    2. Ketika saya mendengar suaranya, suaranya lembut sekali. Hatiku berkata "
      Exactly she has outer and inner beauty."

      Hapus
    3. Aku melihat ke sisi lain pintu gerbang sekolah, tak sengaja kutemukan sepasang kekasih. Mereka terlihat sedang berselisih paham.

      Hapus
    4. Saya melihat wanita tersebut sedang berdiri bersama pacarnya dan sambil mengusap air matanya

      Hapus
    5. "ahh..romantis sekali mereka berdua, rasanya seperti sedang menonton telenofela," kataku dalam hati.

      Hapus
    6. Wanita itu menatapku sinis sambil mengusap air matanya. "Sial nasib saya untuk kedua kali karena tadi barusan saya hampir tetabrak mobil, ini lagi cewek sok cantik (padahal emang cantik sih)," pikirku dalam hati.

      Hapus
  6. Ternyata wanita tersebut sedang menangis karena sedang berselisih paham dengan pacarnya dan sedang memukul cowoknya karena kesal melihat cowoknya yang selalu tersenyum.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bertubi-tubi wanita itu gemas dengan tindakan laki-laki itu. Dipukulnya, dicubitnya, dan entah mau diapakan lagi. Laki-laki itu sampai memar di lengan kanannya. Cubitan dan sentuhan kasih sayang yang memudar bergeloran tanpa rasa sesal.

      Hapus
    2. Laki-laki tersebut hanya diam tersenyum, cewek tersebut tambah kesal melihatnya dan berkata kamu tahu tidak aku sangat mencintaimu, tetapi kenapa kamu selalu memperlakukan aku seperti ini? kata cewek tersebut sambil menangis dan memukul cowok tersebut.

      Hapus
    3. Air mata dingin terus terurai, jatuh tiada henti. Semua orang melihat ke arah mereka, tetapi tidak dihiraukan oleh mereka. Mungkin mereka merasa bahwa dunia ini hanya milik mereka berdua saja.

      Hapus
    4. Aku melihat laki-laki tersebut dipukulin, dicubit, dan disakiti perempuannya. Aku juga melihat kalau laki-laki tersebut hanya bisa pasrah, "Laki-laki bijak dia", pikirku dalam hati, karena ia tidak membalas atau pun memarahi perempuannya. Kulihat lagi dalam-dalam, ternyata laki-laki tersebut sedang tersenyum. Kesalku tiba-tiba, tampaknya ia tidak menghiraukan perempuannya yang sedang kesal dan marah itu. "Laki-laki macam apa dia!!" gumamku. Dan kemudian terjadi dialog diantara mereka.

      Hapus
  7. Si cowok berkata, "Senyum salah, diam apalagi, jadi mau kamu apa?!!
    Si cewek berkata, "Aku gak suka kamu!!!l"(sambil mencubit dan memukul si cowok).

    BalasHapus
    Balasan
    1. "Aku suka melihat kamu tersenyum bahagia tetapi yang aku tidak suka adalah ketika aku sedang marah kenapa kau masih tetap tersenyum seperti anak kecil yang tidak berdosa? Kalau kamu seperti ini aku tambah kesal" kata cewek itu

      Hapus
    2. Sebetulnya aku sedikit bingung melihat keegoisan cewek itu dan menurutnya cowok itu. Cewek itu bukan lagi seorang perempuan yang cantik tapi menjadi ratu egois dari neraka dan kau tahu, kurasa cowok itu salah satu budaknya, pelayannya, pesuruhnya, atau apa pun yang bisa kau sebutkan. Sekarang perempuan itu menggigit-gigiti bibir bawahnya dan tampak keras berusaha berpikir.

      Hapus
  8. Setelah menggigit beberapa saat akhirnya wanita itu diam dan tersenyum.
    Laki-laki dan wanita itupun berdiskusi tentang masalah tadi.
    Ternyata masalah awalnya hanya karena masalah sebuah laptop.
    Setelah berunding akhirnya mereka ternyenyum bersama.
    Mereka berpikir bahwa masalah itu mestinya hanya dibicarakan baik-baik sehingga tidak terjadi perselisihan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Perselisihan kecil seperti itu menjadi hal biasa bagi mereka, karena tahukah kalian diantara perselihan itu selalu terbesit cinta untuk saling memahami dan memaafkan. Karena perselisihanlah yang terkadang menjadi bumbu - bumbu pemanis dalam suatu hubungan.

      Hapus
    2. Tetapi terlalu banyak perselisihan membuat bumbu-bumbu pemanis semakin banyak dan akibatnya bisa diabetes (anggapan saya) dan akhirnya hubungan tersebut bisa berakhir dengan 5 huruf 1 kata yakni...."PUTUS"

      Hapus
    3. Tapi mungkin ini gaya berpacaran anak muda jaman sekarang. Sebentar kata itu keluar dan sebentar kata itu ditarik kembali. Tetapi aku tidak mau ikut campur. Kurasa itu adalah masalah mereka dan pencarian mereka untuk seseorang yang betul-betul mengerti dirinya. Sementara itu, perjalanan yang ada akan menjadi kenangan dalam benak masing-masing.

      Hapus
  9. "Hhhaaa, dasar anak muda!," (bicara sendiri) kataku.
    "Sepertinya mereka cocok buat sinetron, tinggal membuat naskahnya saja dan masalahnya dibuat lebih kompleks, hhhhaaa... seru! seru! pasti seru ceritanya," tambahku.
    "Tunggu, tunggu dulu, sepertinya ada yang aneh ni, habis berselisih, si cewek cantik tadi langsung tersenyum? Wah! wahh! kaburrr," kataku sambil berlari masuk ke sekolah.
    "Hhaaa, ternyata wajah bisa menipu," kataku dalam hati.

    BalasHapus
  10. Semua kembali seperti semula. Perempuan tadi tetap bersama laki-laki yang tak pernah pudar senyumnya. Kadang banyak orang berpikir bahwa apa sebenarnya yang ada di benak lelaki itu, apapun yang terjadi dalam hidupnya dan sekelilingnya senyumnya tak pernah sirna.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Senyuman yang terkadang membawa petaka, ataupun terkadang membawa cinta. Senyuman yang tiada henti ditabur laki-laki itu yang selalu menaklukkan hati perempuan cantik yang selalu ada di sampingnya.

      Hapus
    2. Tetapi tampaknya senyumannya sering membawa petaka, mungkin saya bisa meramal anak ini sering dimarah gurunya karena ketika berbuat salah dia selalu tersenyum, dan ketika sedang dimarah dia pun tetap tersenyum dan akhirnya membuat guru tersebut tambah kesal dan ingin memukul dia seperti yang dilakukan pacarnya.

      Hapus
  11. Aku berjalan melewati mereka, tiba - tiba kudengar suara teriakan dari perempuan itu.

    BalasHapus
    Balasan
    1. "Ouchhh!!", teriak perempuan itu. sejurus kemudian aku menoleh ke arah mereka kembali, ternyata hanya gurauan diantara mereka. Ku kira sedang terjadi perang dunia ke-5.

      Hapus
    2. Teriakan yang membuatku terkejut itu membuat aku membayangkan apabila benar terjadi perang dunia ke-5 yang sangat menengangkan di sana.

      Hapus
  12. "PITUUUUUNG!!!", teriaknya.
    Ah, nama lelaki itu pitung. Nama macam apa itu? Mungkin hanya panggilan sayang si cewek itu. Atau mungkin panggilan kesalnya. Sangat, sangat samar.
    "Apalagi sih Vani?? Mau marah lagi? cari kasur dulu sana, buat kamu pukul-pukul. Ini badan aku udah bonyok kayak kasur tau! Sampai kempes begini!", kata pacarnya.
    Sontak aku lari saja, dari pada aku yang jadi pengganti kasur si Vani.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ternyata pacaran ala anak-anak SMA begini? pikir saya dalam hati. Saya pun berpikir dan takut kisah percintaan saya sama seperti orang yang kutemui tadi.

      Hapus
    2. kembali ke permasalahan yang tercipta
      "apa yang sudah aku pikirkan?" seruku
      "aku masih akan dihadapkan dengan sosok wanita yang akan siap menghukumku atas keterlambatanku"
      pikiran itu terlintas sebentar tatkala aku berpikir untuk bolos
      "aku sudah 3x telat, aku tak mau ibuku dipanggil ke sekolah dan apa yang harus aku lakukan" pertanyaan ini muncul dalam hatiku.
      "apakah harus kembali ke warung dimana aku sering bolos dan menunggu hingga jam sekolah berakhir" terlintas kembali
      "oh tentu tidak.....tidak, apa yang sudah aku pikirkan. Tapi apa yang harus aku perbuat, Tuhan kiranya bantulah hambamu yang mengalami kesusahan ini" perasaan inilah yang seketika terpancar dalam kebingunganku.

      Tak sampai memenjamkan mata, bodoh sekali aku karena ternyata hari ini aku belum telat seperti yang ku bayangkan sebelumnya.......

      Hapus
  13. Aku pun kembali pada urusanku sendiri, tidak mau mengurusi ataupun ikut campur mereka berdua, yang aku pikirkan adalah bagaimana caraku bertahan di sekolah yang katanya sangat ketat ini. Aku berjalan memasuki gerbang kedua sekolah ini. Saat pertama kali masuk, aku heran kenapa banyak murid yang sudah datang, padahal waktu masih menunjukkan pukul 6.25 WIB. Aku berpikir, mereka datang ke sekolah pagi-pagi, antara memang mereka anak yang rajin atau mereka mau mengerjakan tugas yang masih belum selesai.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ketika saya berjalan ke arah kelas saya yang kebetulan lewat ruang guru, tiba-tiba saya ketemu seorang guru yang tampaknya sedang sedih. Saya pun menghampiri guru tersebut sambil mengucap salam selamat pagi, tetapi guru tersebut tetap pada pandangan ke bawah lantai sambil berjalan. "Kesialan datang untuk ke-3 kalinya", gumam saya

      Hapus
    2. Saat menaiki tangga di dekat ruang guru, saya melihat kembali pasangan tadi yang berselisih paham di pintu gerbang sekolah. Saya melihat mereka berselisih kembali. Entah apa penyebabnya? "Pasangan macam apakah ini?" gumamku. Mungkinkah hari ini saya sangat sial, selalu melihat hal-hal yang tidak menyenangkan.

      Hapus
    3. dan satu hal yang aneh, KENAPA MEREKA BISA DI MANA-MANA?? Pocong kunti saja tidak pernah muncul sesering ini!

      Hapus
    4. Saya pun terkejut melihat pasangan itu tadi, "kok mereka cepat banget sih sampe disini? Lewat mana? Wah kayak hantu ato jin saja, Menakutkan." pikir saya.

      Hapus
    5. Ku terus berjalan dengan langkah yang pasti, menelusuri setiap lorong sekolahku yang bersih dan nyaman sekali.

      Hapus
    6. Tak terasa, sepuluh menit telah berlalu. Waktuku yang seharusnya dapat kugunakan untuk mengulang materi habis sia-sia.

      Hapus
    7. Namun waktu sepuluh menit yang terbuang itu akan menambah kenangan unik pada masa SMA yang kelak akan ku ingat selamanya.

      Hapus
    8. Aku bertekad dalam hati, masa SMA ini tidak akan aku sia-siakan begitu saja. Jangan sampai aku gunakan hanya untuk belajar. Aku juga ingin bersahabat dengan banyak orang, hitung-hitung untuk tambah koneksi. Oh ya! Aku juga ingin punya pacar, tapi...tunggu dulu!! Jangan sampai pacarku seperti cewek ganas tukang puku tadi pagi. Nanti bukannya masa SMA indah yang aku kenang, tapi justru jadi masa-masa penderitan. TIDAK!!!!

      Hapus
  14. Oh ya, aku hampir lupa. Perkenalkan, namaku adalah Jono bin Mutakhim. Dan teman-teman ku biasanya memanggilku Patrick. Aneh bukan, entah dari mana teman-temanku memanggilku begitu. Mungkin perwakanku yang agak sedikit (aku harap) telmi jika sedang mengobrol dengan teman-temanku. Aku salah satu murid kelas X di SMA Xaverius 1 Palembang. Aku berharap, aku dapat bersekolah dan mendapatkan ilmu yang baik di sini. Sayangnya, ketika pertama kali menginjakan kaki di sekolah ini, aku sudah melihat fenomena aneh cara pacaran jaman sekarang. Atau mungkin pengaruh ketatnya sekolah ini?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sesampainya di kelas saya di kelas X.10, kelas tersebut masih tampak sepi karena banyak teman-teman belum datang, aku pun sendirian disana duduk di pojok belakang. Saya pun mengeluarkan handphone saya karena ingin membalas bbm dari pacar saya yang kebetulan satu kelas dengan saya. Ditunggu-tunggu akhirnya datang satu persatu teman-teman dan yang paling saya kagum adalah kedatanganmu bagaikan kupu-kupu yang terbang bebas dan hinggap di sebelah kursi saya.

      Hapus
    2. Lha, kenapa muda-mudi tadi juga masuk ke kelas ini? Aku baru tersadar kalau mereka adalah teman sekelasku. Maklum, ini baru beberapa hari sehabis MOS. Aku tidak mungkin mengingat mereka sementara di sebelahku ada seseorang secantik bidadari. Bodoh sekali aku menganggap gadis tadi cantik sementara aku sudah melihat apa itu cantik yang sebenarnya. Mawarku amat berbeda jauh dengan sesosok ratu egois yang hanya menyalahkan pacarnya. Aku merasa kasihan dengan Pitung, tapi itu pilihannya dan ia harus menanggung sendiri resikonya.

      Hapus
  15. "Hai cantikkk", ucapku bermaksud menggoda.
    "Hai juga", ucapnya dengan manis.

    BalasHapus
    Balasan
    1. sejenak pikiran kotor terlintas di otakku menyeruak untuk berbuat sesuatu.namun aku masih berpikir akan hal itu

      Hapus
    2. Hush, bukan berpikir yang aneh-aneh. Aku mau mengajaknya kencan. Sayang, kantong tidak memadai. Aku mau meringis mengingat uang lima puluh ribu terakhir yang tersisa di dompetku.

      Hapus
    3. Tapi mungkin mau tidak mau aku mengakui kalau setiap cowok normal pasti punya pikiran yang sedikit menyimpang tentang kekasihnya. Tetapi aku bukan pria tidak berpendidikan yang kalah oleh hormon dan bukannya berpikir tentang masa depan. Aku tidak akan melukai mawar apa pun yang terjadi.

      Hapus
  16. Tatkala wajahmu bagaikan setangkai bunga mawar yang ditebarkan di setiap pria yang memandangmu. Oh mawar, memang nama yang cocok untukmu dengan perawakanmu yang sungguh mempesona. Kau yang ada di setiap mimpiku, telah kunjung hadir di sebelahku.
    "Apa kabarmu?" ucap dari bibir bodohku ini
    dia hanya tersenyum lebar seakan tak ada satu wanita pun yang mengalahkan kecantikannya
    "Oh itu sudah sangat menenangkan hati yang terperangkap di balik jeruji kepedihan" gumamku dalam hati.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mengapa aku menjadi begitu melodramatis? Aku hanya bisa geleng-geleng kepala memikirkan perilakuku sendiri.
      "Kenapa Jo?" tanya Mawar dengan suaranya yang halus.
      "Enggak, aku kasihan aja sama cowok yang punya pacar bukan kayak kamu,"
      "Emang kamu rela aku pacaran dengan orang lain?"
      "Enggaklah. Kamu kan milik aku,"
      Mukanya memerah seperti kelopak mawar. Ia manis sekali. Ah, aku makin ingin menggodanya.

      Hapus
  17. "bapak kamu, punya perusahaan beras ya?"
    "kok tau??"
    "soalnya, cinta aku sama kamu kayak 1 karung beras, gak bisa dihitung banyaknya."
    Dan dia tersipu malu.

    "Enak gak jadi pacar kakak??"
    "Ah kak, gak enak."
    "Kenapa?? SMS selalu dibales, BBM di bales, nelpon sekali sehari itu udah pasti, kurangnya di mana?"
    "kakak gak punya hati...!"
    "Emang kenapa?"
    "Kan hati kakak udah di dalem hati adek."
    Di gombalin sama pacar sendiri itu, sensasinya kayak terjun bebas dari menara Eiffel. Seperti bisa terbang gitu aja. Pikiran kosong entah kemana. Pokoknya, ASIK!

    BalasHapus
    Balasan
    1. "adek tahu nggak bedanya adek sama bunga kuburan?"
      "nggak tahu tu, emang apaan?"
      "kalau bunga kuburan akan terus ditaburkan di setiap kuburan yang ada, tapi khusus untuk adik akan terus bertaburan di hati kakak"
      cieilah....

      Hapus
    2. Oh iya, kakak baru dapat ide ketika adek pertama kali memancarkan mata indah adek...
      "adek tahu nggak persamaan adek sama koin"
      "nggak tahu tu"
      "ini ya, kakak kasitahu.....kalau kakak ketemu koin di jalanan, kakak pasti nggak bakalan tanya ini koin siapa? sama kayak adik, kalau kakak ketemu sama adik, pastinya kakak nggak bakalan tanya siap pemilik adik"
      "iya apa?"
      "karena perlu adik tahu, kalau sesungguhnya kakak adalah pemilik adik untuk selamanya"
      "issss....kakak ada-ada aja"

      Hapus
  18. Bel pun berbunyi, dan tak lama kemudian masuklah seorang guru laki-laki yang tampaknya seram karena kumisnya terlalu lebat, matanya yang tajam menatap murid-murid, suaranya yang berat ketika mengucapkan "selamat pagi"
    Saya pun ketakutan melihat bapak tersebut dan berbisik kepada Mawar "Mawar kamu ngeri nggak melihat bapak itu".
    Serontak bapak itu menghampiri saya karena bapak tersebut tidak senang melihat anak yang ribut sendiri.
    Saya pun dimarahi pada hari pertama, jam pertama, detik pertama masuk sekolah.
    "Mimpi apa saya semalam? Sial untuk keempat kali padahal saya baru saya mendapatkan berkah." Pikir saya sambil menundukkan kepala karena sedang dimarah habis-habisan oleh bapak itu.

    BalasHapus
  19. "NAMA KAMU SIAPA?"
    "Patrick, Pak?"
    "Kamu ini, baru masuk sekolah aja, udah berani ngatain guru. Masuk pertama kali ya, belajar kek, apa kek, ini malah main gombal-gombalan bapak kamu. Kreatif sedikit kenapa??!"

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kamu diajar sopan santun tidak? Di depan sini ada guru, kamu anggap aku patung apa? dasar anak kurang ajar.

      Hapus
    2. Matanya melotot tajam. Dadanya naik turun, dan aku bersumpah aku bisa melihatnya menyemburkan api. Aku merasa menciut di kursiku sendiri tetapi aku tidak mau Mawar mengganggapku pengecut. Kurasa ini dilema setiap pria dengan pacar sepertinya. Kurasa ia tidak masalah bila aku takut tapi aku hanya mau menjadi yang terbaik di matanya. Kuberanikan diriku untuk menjawab.

      Hapus
  20. "maaf deh pak"
    "ya,permintaan maaf saya terima. Sekarang kembali ke tempat"
    "Siap pak"
    "ini aku yang stres atau bapaknya ya....Oh Tuhan,cobaan apalagi yang kau berikan" gumamku

    Ya sudah, kita kembali ke pelajaran....
    "siapa yang tahu letak kerajaan sriwijaya???"
    semua murid terdiam

    BalasHapus
    Balasan
    1. "Ternyata bapak berkumis seram ini mengajar sejarah" pikirku dalam hati. Pantas saja saya familiar dengan muka bapak ini karena saya dan pacar saya melihatnya di buku panduan MOS dan pada saat itu muka bapak itu paling seram diantara yang lainnya.

      Hapus
    2. "Kalian itu pernah SD atau SMP nggak sih? Letak kerajaan Sriwijaya saja tidak tahu. Kalian itu sudah SMA! Kalau sampai orang luar tahu ternyata otak kalian tidak ada isinya, malu-maluin nama baik sekolah ini saja!" cetus bapak itu.

      Hapus
  21. Tiba-tiba seorang anak menyeletuk.
    "Emang aku peduli", cetusnya
    Cetusnya itu memecah keheningan dan anak-anak yang lain terkejut. Memang tak mengherankan lagi, penampilan anak ini seperti berandalan dengan rambut bergaris dibagian sebelah kanan dan terdapat tindik di telinga kanan, serta menggunakan gelang dan kalung rante seperti halnya seorang preman.

    BalasHapus
    Balasan
    1. "Wah, anak itu! kenapa dia bisa masuk di sekolah ini?" pikir saya. Yang saya tidak habis pikir kenapa sekolah mau menerima anak seperti itu padahal yang kita ketahui dari sekolah SMA Xaverius 1 berakreditasi A dan terkenal sekolah yang sangat disiplin, Apakah nanti anak itu dipanggil orangtuanya dan bisa kena skorsing? Itu yang menjadi pikiran saya.

      Hapus
    2. Namun dibalik penampilannya yang sedikit memalukan itu terdapat perasaan yang tulus untuk tetap semangat dalam belajar serta kesenangan yang tersendiri untuk melawan guru yang ia benci itu.

      Hapus
    3. "Berani-beraninya kamu baru masuk SMA aja sudah sok hebat, apa kau mau menantang bapak!" kata Pak Sianturi.
      Anak laku-laki tersebut hanya diam saja tanpa menoleh kearah gurunya.

      Hapus
  22. tatkala, guru pun hilang kendali dan melempar si anak dengan penghapus
    "aduh..." teriak si anak
    "baru tahu rasa kamu kan, makanya jangan macam-macam sama saya....untung mukamu yang kulempar, mau yang lain kau?" bentak Pak Sianturi
    "Oh tidak pak, sudah cukup, sudah sakit, sakit kali pun" jeritnya
    "Gayamu ngelawan kali, emang anak siapa kau?" kata bapak
    "enggak enak aku nyebutin nama bapakku" kata anak
    "kok gitu?" kata bapak
    "bapakku preman, pak. Emang bapak berani?" kata anak
    "Menurut kau? aku takut" kata bapak
    "jelaslah bapak takut, sama aku aja bapak takut. Sebelumnya perkenalkan namaku Tigor anak Bang Anton preman Tanah Abang" kuucap dengan lantang

    BalasHapus
  23. "jangan kira kamu anak preman, lantas bapak takut. Ingat Kau, Tigor! Selama kau masih sekolah di sini, JAGA TINGKAH KAU! Nasib kamu ada ditangan sekolah ini. jika sekolah mengeluarkan kau dan membuat surat keterangan tingkah laku yang buruk tentang kau, maka TIDAK ada sekolah lain yang mau terima kau! Ingat itu baik-baik." kata Pak Sianturi membentaknya.

    BalasHapus
  24. "iya pak, maaf. sesama orang batak harus saling mendukung pak" kata si anak.
    "marga apanya kau?"kata bapak
    "raja guk-guk pak, anak si anton"jawab si anak
    "oh anak si Anton gukguknya kau ?"kata bapak
    "iya pak"jawab anak. "kenalnya bapak ?"tanya anak
    "iyalah, sama-sama kami berangkat dari siantar dulu"lanjut bapak. "salam untuk bapakmu"kata bapak
    "oh, nanti sampaikanlah ke bapakku, maaf sekali lagi, pak"
    "iya jangan ya lain kali"lanjut bapak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Di satu sisi, aku merasa anah dengan mereka berdua. Bisa-bisanya mereka malah curhat dan bernostalgia setelah saling teriak-teriakan tadi. Hal ini membuat aku semakin percaya, siapa pun orang yang masuk ke sekolah ini, pasti akan mengalami goncangan mental yang cukup kuat.

      Hapus
    2. tapi aku dalam hati bertanya-tanya, apakah setiap orang batak di Indonesia ini akan selalu akrab seperti mereka....dasar orang batak
      Emang yang namanya saudara, walalupun ada di negeri orang, mereka tidak akan bakal lupa sama saudara satu assalnya.

      Hapus
  25. Tak lama kemudian, bel istirahat berbunyi.
    "yak! pelajaran kita selesai sampai di sini. selamat siang", ujar Pak Sianturi
    anak-anak pun segera berhamburan keluar kelas.
    "Tigor!! kesini dulu kau!" panggil Pak Sianturi yang masih duduk di meja guru
    "ada apa pak?" sahut Tigor
    "begini Tigor....."
    "yaaaa?????"

    BalasHapus
  26. "Bagaimana kabar Rena mamakmu? Sehat-sehat saja kan?" tanyanya dengan wajah berseri-seri.
    "Eh iya pak, baik-baik saja,"
    "Baguslah, kasih tau dia kalau bapak titip salam. Sekalian untuk bapakmu juga,"
    "Ooo... siap pak!" jawab Tigor menirukan hormat bendera. Sejurus kemudian ia sudah berlari ke tempat teman-temannya.

    BalasHapus
  27. "Ya ampun.. Ternyata Pak Sianturi naksir sama emak. Pantas saja dari sangar tiba-tiba jadi baik." Pikirku dalam hati.
    Di tengah perjalananku ke gerbang sekolah, aku bertemu lagi dengan pasangan yang aneh itu. Sejenak aku berpikir, "Apakah yang membuat cowok itu bertahan ditindas oleh ceweknya? Apa ia tidak capek? Sudah dipukuli habis-habisan masih saja bisa tersenyum ceria."

    BalasHapus
  28. Pada awalanya aku berjalan tidak menghiraukan mereka.
    Setibanya dirumah aku teringat kembali kejadian yang baru saja kulihat tadi.
    Terlintas dipikiranku apakah pacarku si Mawar akan bertindak seperti ini padaku suatu saat nanti?
    Perasaanku tidak tenang dan ketakutan terus saja menghantuiku.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tetapi aku percaya pada Mawar kalau ia mencintaiku apa adanya, dan tak akan menyakitiku secara lahir maupun batin. Saat itu aku tertawa cekikikan, mencoba membayangkan kalau aku berada pada posisi laki-laki itu. Sunguh tak ada gunanya aku, hanya bisa membuat perempuan menangis karena hal yang tidak penting. Tapi tampaknya mereka berselisih paham bukan hanya karena hal sepele seperti yang tadi aku lihat. Dengan sok tahu aku berpikir...........

      Hapus
    2. Pasti gara-gara perselingkuhan.
      Namun aku masih saja penasaran dan terus memikirkannya siang hingga malam hari aku terus memikirkan hal tersebut, merenunginya sambil khawatir kalau hal tersebut akan terjadi juga padaku, dan pada akhirnya secara tak sadar aku tertidur juga pada pukul 23.43 WIB.
      Keesokan harinya diriku kembali terlambat kesekolah aku lekas berlarian dengan siswa-siswa yang lainnya, berlomba melewati pintu gerbang yang masih terbuka seperempat bagiannya dengan seorang satpam yang berlekas menutup gerbang tersebut sambil tersenyum gembira melihat ekspresi-ekspresi siswa-siswa yang berlarian tersebut, Ia pun berkata "Ayo.. Ayo.. Cepat, bel sudah berbunyi dari tadi!!" Sambil menegur sahabat dekatku Sukimin yang sedang berlarian bersamaku dimana kami hampir melewati gerbang masuk itu, "Mau jadi apa kau ini Sukimin, setiap hari kamu terlambat seperti ini, pasti gara nonton bola semalam.." Sukimin hanya tersenyum sambil menatapnya dan bergegas memasuki gerbang. Kami bergegas memasuki kelas kami masing-masing, dimana para guru baru keluar dari ruangannya, pergi ke kelas yang mereka ajar pada pagi itu.
      Sampai di kelas aku sejenak menghelah nafas dan mengistirahatkan tubuhku sejenak, yang tadi lelah berlarian agar tidak terlambat masuk ke kelas. Setelah itu, saya kembali teringat dengan rasa penasaranku yang kemarin selelu menghantui diriku tersebut, dan saya lekas menanyakan kepada Budi teman sekelasku yang bertubuh besar dan gempal yang ku rasa mengenal pria itu karena aku pernah melihatnya berjalan ke kantin sekolah sambil bersenda gurau bersama pria tersebut, "Bud, kau kenal tidak dengan pria yang kurus tinggi yang suka tersenyum itu? Waktu itu aku pernah melihatmu berjalan bersamanya pergi ke kantin?". "Ohh.. Si Pitung.. Ia aku mengenalnya, memang dia itu murah senyum, sangking murahnya sampai-sampai membuat seorang guru kesal padanya. Memang kenapa?" Jawab Budi padaku.
      "Haha.. Em, waktu itu aku melihatnya sedang bersama pacarnya duduk di dekat gerbang depan sekolah, sedang menangis dan dipukuli oleh pacarnya itu. Kenapa si mereka itu?" Balasku.
      "Ohh.. Dia itu sedang terbelit hutang dengan temannya. Dia tidak bisa membayar hutang tersebut sehingga membuat kesal pacarnya tersebut" Jawab Budi sambil terheran kepadaku kenapa menanyakan hal tersebut.
      "Memangnya kenapa kau menanyakan hal tersebut?" kata Budi balas bertanya kepadaku.
      "Oh, tidak apa-apa. Aku hanya penasaran padanya" Jawabku.
      "Ya, baiklah" Balas Budi mengakhiri percakapan kami.
      Kami pun kembali ke tempat duduk kami karena Pak Jainudin sudah masuk ke kelas kami untuk mengajar kelas kami.
      Waktu istirahat hingga pulang sekolah aku terus mencari informasi tentang pria tersebut menggunakan waktu-waktu luangku dan akhirnya aku mengetahui suatu hal.

      Hapus
  29. Ternyata cowok itu sedang terbelit keuangan. Saat dimintai uang yang ia pinjam pada temannya, ia hanya terdiam dan terpaku tak dapat menjawab. Ia hanya berkata "Nanti saja, pasti akan kubayar...".
    Ceweknya yang berada di sampingnya langsung mencoba membayarkan segala hutang yang dimilikinya. Ia hanya diam dan tersenyum licik.
    Segera terbesit di otakku, "pantas saja ia mau dipukuli, ternyata ceweknyalah yang menanggung semua keuangannya".

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahahahah.. Aku tertawa terbahak-bahak. Aku tak percaya, masih ada cowok yang tidak mempunyai modal untuk berpacaran. "Licik sekali dia, sepertinya cowok itu hanya ingin memanfaatkan ceweknya itu", pikirku negatif. Tapi tak kuhiraukan mereka, aku pun bersiap-siap untuk pergi les.

      Seperti biasa, jadwal lesku sangat padat, ada berbagai macam tempat les aku ikuti, dari di daerah Sekip, Lapangan Hatta, Dempo, Cinde, dan Kenten. Semua itu aku lakukan untuk mempercerdas diriku karena setahu saya, semua murid di sekolahku ini ikut les dimana saja dan kapan saja.
      Sesampainya di tempat les baruku yang berada di Sekip.
      Terdengar suara keras yang berfrekuensi 1000Hz dan tampaknya seperti orang yang sedang berantem.
      Dan aku pun mencoba mendekati.........
      .....

      Hapus
  30. "Kenapa kamu nggak jawab sms aku tadi?!" teriak Vanie
    "Aku nggak ada pulsa...," jawab Pitung dengan cengiran yang tidak pernah meninggalkan mukanya.
    "Kenapa kamu bisa sms cewek lain kalau gitu. Pokoknya kamu yang salah!!!"

    BalasHapus
    Balasan
    1. "Ya Tuhan, kenapa mereka ada di mana-mana seperti debu saja. Di sini ada, di sana ada, di mana-mana pasti ada", kataku dalam hati.

      Karena hal itu, aku langsung minta ijin pulang dengan alasan sakit perut dan berniat untuk pindah kursus yang agak jauh sedikit, jadi aku tidak harus bertemu dengan mereka lagi. Atau barangkali, aku bisa les privat saja.

      Hapus
  31. Detik berganti detik, jam berganti jam, hari berganti hari. Tak kuduga hari sudah berganti saja semenjak aku hampir tertabrak mobil, melihat fenomena pacaran anak muda jaman sekarang, dilabrak guru, dan melihat hubungan yang aneh antara guru dan murid. Hari ini, aku berharap agar hariku akan lebih indah dan tidak setidak jelas seperti kemarin. Yang ada dipikiranku hanyalah dapat bertemu dengan Mawar lagi. Setiap kali aku bertemu dengan Mawar, perasaanku akan semakin membaik bagai seorang cowok yang bertemu lagi dengan pacarnya (jangan dipikirkan terlalu keras, aku memang sulit berandai, kecuali memberikan gombalan "bapak kamu").

    Sesampainya aku di gerbang sekolah, aku melihat pasangan aneh itu lagi. Sontak aku langsung tancap gas layaknya banteng yang melihat bendera merah, karena aku tidak mau ada sesuatu yang mungkin dan dapat melukaiku ketika aku melihat mereka. Dan juga, hari baik ini tak mau kumulai dengan melihat tingkah aneh mereka.

    Sesampainya di kelas, aku melihat Mawar sudah sampai duluan di sekolah. Ya, dia memang cepat sekali sampai di sekolah, lantaran rumahnya yang sangat jauh, dan bisa dikatakan di pedalaman Palembang. Bedanya, di sana sudah ada listrik, telepon, dan toko-toko. Cuma tidak ada peternakan, sawah, ladang, dan lainnya. Hal ini membuatnya harus pagi-pagi sekali datang kesekolah supaya tidak terlambat. Sayangnya, ini masalah buatku, setiap kali aku ingin menjemput dan mengantarnya pulang, aku selalu pulang ke rumah dengan keadaan "buntu". Ah, tetap saja aku akan setia padanya sampai semut dapat berdiri dengan dua kaki.

    Akan tetapi, Mawar saat itu sedang mengobrol hangat dengan Tigor. Sontak.....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mawar tampak asik berbicara dengan Tigor. Ingin rasanya menegur Tigor namun apa daya aku tak berani menegurnya aku takut Tigor marah, akhirnya kuurungkan saja niat itu.
      Sampai saat bel berbunyi.

      Hapus
  32. "TIGORR!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!" Teriakku dalam hati.darahku mengalir begitu cepat bagaikan tsunami aceh yang melanda indonesia tahun 2004.jantungku berderap cepat seperti genderang yang mau berperang.Alangkah bodohnya aku jika aku tak berani memarahi Tigor karena ia sudah lancang untuk mendekati kekasih hatiku.

    BalasHapus
  33. Tetapi apalah daya diriku yang tak bernyali dan hanya bisa diam dan menutup mata

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kucoba untuk menenangkan hatiku, namun hatiku tetap gelisah melihat kedekatan mereka berdua. Kulirik mereka diam-diam.
      Nyaliku terlalu kecil untuk menegur Tigor. Akhirnya bel pun berbunyi dan aku bersyukur sekali saat melihat mereka mengakhiri percakapan itu. "Akhirnya" kataku dalam hati.
      Semua orang kembali ke tempat duduk masing-masing untuk memulai pelajaran.

      Hapus
    2. Walau resah terus melanda, dan kekhawatiranku tiada usai, namun sikap pengecut yang aku miliki ini hanya bisa menghantui pikiran saja.

      Hapus
    3. "huuuhhh... Setidanya sekarang Tigor tidak berada di dekatnya lagi", kataku pasrah dalam hati.

      Hapus
    4. Rasa SAKIT, KECEWA terus melanda dalam pikiran saya sampai saya rasanya mau memukul Tigor, tetapi saya hanya bisa merenungkan dan membicarakan ini di dalam hati, kalau saja Tigor bukan anak preman sudah kupukul habis-habisan itu anak.

      Hapus
    5. "Mawar, tadi kamu ngobrol apa sama Tigor", kataku dalam hati sembari menutup kecemburuanku.
      "Enggak, cuma kenalan aja. Emang kenapa?", kata Mawar.
      "Enggak apa-apa."
      "Cemburu ya? Udahlah, dia sama aku baru kenalan. Jangan jadi cowo posesiflah. Kalau kamu posesif gini, mending putus aja. Percaya deh sama aku, aku setia sama kamu. Kalo kamu cemburu, jadi hubungan kita 2 tahun itu kamu anggap apa?", katanya lembut.
      "Iya deh, War. Aku percaya sama kamu. Maaf udah berpikiran enggak-enggak."

      Hapus
    6. aku pun tertegun mendengar perkataan Mawar, mungkin sebenarnya aku tak rela jika Mawar terus berbicara dengan lelaki lain tapi aku harus berusaha menahan rasa cemburuku agar Mawar bisa merasa nyaman ketika berada didekatku

      Hapus
  34. Bel menunjukkan pukul 1 tepat dimana semua anak sma akan terlihat gembira untuk mengakhiri pelajaran yang membosankan akibat chemistry lesson selama 3 jam berturut-turut.Isabelle datang menghampiriku dan datang untuk mengajakku datang ke pesta Cantika berdua.Isabelle sebenarnya suka padaku sedari dulu,parasnya pun sangat cantik bahkan melebihi mawar,namun apa yang kurasakan padanya tidak pernah lebih dari perasaan seorang teman.Isabelle pun anak orang nomor satu di bidang perminyakan seindonesia.
    "baby,yuk jalan ntar malem di pestanya Cantika"teriak Isabelle".

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aku binggung harus menjawab apa. Apakah aku harus menerima tawaran Isabelle atau menolaknya?

      Hapus
    2. "Aduh...! denger ya Isabelle, aku sudah punya pacar. Kamu sadar nggak kalau kamu tuh bisa menghancurkan hubungan aku,"
      "Ya bagus dong. Kamu bisa jadi cowok aku. Ya kan?" katanya dengan mata yang dikerjap-kerjapkan.
      "Lagian ngapain juga kamu deket-deket sama cewek nggak setia kayak Mawar? Tuh lihat aja dia lagi mesra-mesraan sama Tigor,"
      "HAH?!" seruku. Aku tambah kaget saat melihat Tigor mengobrol dengan pacarku.

      Hapus
  35. Tapi hal ini tidak bisa dibiarkan begitu saja. Playboy batak kacangan itu sudah menyebarkan rayuannya ke mawarku. Awas saja dia, pokoknya aku harus membalasnya! Apa yang harus aku lakukan?

    BalasHapus
    Balasan
    1. "Gimana Pat? Pergi bareng aku aja ya?" desak Isabelle.
      Aku hanya bisa meliriknya setengah hati.

      Hapus
  36. hati kecilku menolak karena aku hanya ingin datang berdua dengan Mawar,wanita yang kucintai itu.namun disisi lain aku kasihan kepada Isabelle bertahun-tahun ia mempunyai perasaan spesial kepadaku.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tidak! Aku tidak bisa menerima tawaran Isabelle. Bagaimanapun juga Mawar adalah pacarku dan aku yakin bahwa Mawar dan Tigor hanya teman biasa. Mawar tidak mungkin menghianatiku.

      Hapus
    2. terkadang terlintas di pikiranku untuk pacaran diam-diam dengan Isabelle. Namun, jika melihat mawar, aku teringat ibuku. dia begitu mirip ibuku sehingga aku tak tega menduakannya. ahh.... tapi jujur saja, aku mempunyai sedikit rasa dengan Isabelle.

      Hapus
    3. Galau hati yang tak kunjung hilang inipun mendera jiwa ragaku.

      Hapus
    4. Saya lebih memilih orang yang aku cintai dan orang yang mencintaiku. Isabelle hanya suka sama kecakepan aku saja, tetapi Mawar mencintai aku apa adanya. Saya pun memantapkan keputusanku pergi dengan Mawar.

      Hapus
  37. Namun akhirnya kumantapkan keputusanku untuk tetap menolak ajakan Isabelle tersebut. "Maaf Isabelle, kamu cari pasangan lain saja yaaa.. Aku udah ada Mawar.. Oke?", kataku sambil menyunggingkan senyum kecil agar Isabelle tidak marah. "Ya udah deh, oke.. Okeeee.. Nggak apa-apa kalo kamu masih tetap pilih si Mawar.", kata Isabelle dengan wajah memberengut dan tangan dilipat ke depan dada seraya pergi begitu saja.

    Aku harus tetap menjaga perasaan Mawar. Masalah ia ngobrol dengan Tigor, mungkin itu hanya perbincangan biasa saja dan aku tidak perlu cemburu berlebihan terhadap Tigor. Kulihat Tigor dan Mawar sudah selesai berbicara di depan kelas dan Tigor pun berpamitan pulang duluan. Kuhampiri Mawar yang masih berdiri di tempatnya. "Mawar, ntar malem mau ya pergi sama aku ke ulang tahunnya Cantika?"

    BalasHapus
  38. "maaf patrick aku sudah ada janji dengan yang lain"balas mawar
    'Apa? dengan siapa?"kata patrick terkejut
    "menurut kamu?"jawab mawar sinis
    "Patrick berpikir sejenak, lalu....
    "apa??????"jawab patrick.

    BalasHapus
  39. Mawar menatap Patrick dengan dalam. Patrick berpikir dalam hati, "Pasti, Mawar mau pergi dengan Tigor." tapi, Patrick hanya bisa menahan perasaan marahnya. Patrick mengrenyitkan dahi dan membuang muka dari Mawar. Tapi tiba-tiba Mawar memegang tangan Patrick

    BalasHapus
    Balasan
    1. "Kenapa? Kamu lagi sedih ya Patrick?" kata Mawar.
      Patrick hanya diam saja.
      "Jawab pertanyaan aku! Kenapa?" kata Mawar

      Hapus
  40. "Jadi kamu pergi sama Tigor? Kamu lebih milih Tigor daripada akuuu????", tanyaku tak percaya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. "Tigor?" pikir Mawar dalam hati. Apa yang ada di kepala kamu sayang sampai kamu berpikiran seperti itu?

      Hapus
  41. patrick pun kaget. mawar tiba-tiba saja memeluknya.
    "patrick, maafin mawar ya", ujar mawar
    "llohh?" patrick sangat kaget
    "mawar hanya main-main" ujar mawar sambil melepas pelukannya.
    "main?main apa? aku ga ngerti", sahut patrick masih keheranan
    "BODOH!" mawar pergi meninggalkannya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Lantas saya pun sedih melihat Mawar seakan-akan tidak peduli sama saya.
      Saya pun menangis dalam hati.
      Sakit rasanya diperlakukan seperti ini.

      Hapus
  42. Aku pun terdiam tak mengerti. Aku berpikir beberapa saat sebelum menyadari betapa bodohnya aku. Mengapa aku sampai berpikir Mawar akan pergi dengan Tigor?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Emosi saya sudah mendominasi di dalam pikiran saya dan saya pun langsung berpikiran negatif atas apa yang saya pikirkan? Saya tahu Mawar sangat mencintai saya, Mengapa saya berpikiran seperti itu? Tidak mungkin juga Mawar pergi sama Tigor yang berandalan itu? Tuhan tolong aku.

      Hapus
  43. "Ya sudahlah...", dalam hatiku sambil menghela nafas. Kini aku sadar bahwa Mawar masih egois karena dia hanya memberikan tempat kepadaku seorang untuk selalu bersandar di hatinya.

    BalasHapus
  44. Tapiiiiii...
    Berpikir apa aku ini? Aku sudah mengecewakan Mawar. Baru saja aku ingin mengejarnya, tetapi Mawar sudah menghilang di belokan menuju tangga.

    BalasHapus
  45. "Mawarrrrr"teriak Patrick
    Aengan teria-teriakan itu terdengar seantero sekolah.
    tiba-tiba Pak Sianturi keluar dari ruang guru karena kaget.
    "Ada apa kamu Patrick teriak-teriak seperti di hutan saja kau"jawab pak Sianturi sambil melintir-lintir kumis.
    "Nggak ada apa-apa pak, biasa anak muda lagi kasmaran"jawab Patrick nyeleneh
    "Ah kau pun, cewek aja di otakmu itu, belajarlah kau itu, biar pintar kek bapak" jawab Pak Sianturi sambil melipat tangannya.
    "bisalah itu diatur pak, tenang saja"jawab Patrick dengan logat batak
    "lah? kok kau ngomong batak juga? apa pula ini ??"jawab Pak Sianturi
    "sudah sana kau, jangan buat ribut lagi"lanjut Pak Sianturi.
    "siap pak"jawab Patrick
    Patrick kehilangan jejak Mawar, dan ia pun mulai galau.

    BalasHapus
  46. Patrick pun sejenak berpikir dalam hatinya "Hah... Beginilah Cinta, deritanya tiada akhir. Semakin ku kejar dirinya semakin mejauh dia dariku."

    BalasHapus
  47. Akhirnya aku mencoba untuk menelepon Mawar.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tetapi sebelum aku menelepon mawar, aku berdoa dan berkata dalam hati "Tuhan, aku sayang mawar. Jangan buat dia pergi jauh dariku."

      Hapus
  48. Kucoba untuk menelepon mawar, jujur kukatakan bahwa dalam keadaan ini hatiku sangat tidak karuan dan penuh harapan . Otak terasa terhenti serentak dengan darah yang sulit mengalir karena begitu besar ketakutan bila mawar tidak akan menghiraukanku lagi.

    BalasHapus
  49. Tiba-tiba saja Budi datang menghampiriku, aku pun tidak jadi menelepon Mawar.
    "Eh, ada apa, Bud?", tanyaku heran
    "Itu, nanti kamu datang ya ke tempat futsal jam 3 sore. Kelas kita bertanding dengan kelas sebelah yang besar mulut dan sombong itu", Jawab Budi
    Sejenak aku berpikir...
    "Oke deh, nanti aku datang. Aku juga tidak ada kerjaan nanti" Jawabku.

    BalasHapus
    Balasan
    1. "Biarlah sejenak kuhilangkan Mawar sejenak dari otakku, aku perlu hiburan, aku ingin melepas semua beban hari ini. Aku ingin berteriak sekencang jet menembus atmosfer, sekencang tsunami menghantam Aceh, agar hatiku lega" seru Patrick dalam hati.
      "Okeh kawan, jangan sampai telat" balas Budi
      "Oke, jam 3 ya, makasi kawan" jawab Patrick sambil tos dengan Budi
      Tiba-tiba handphone Patrick berdering....
      Kemana.... Kemana....
      "Mawar?????" Patrcik terkejut

      Hapus
    2. Serentak dalam hati saya kaget, betul-betul kaget.
      Rasa senang dan kaget bercampur aduk.
      Wah, tampaknya Mawar perhatian sama aku, pikirku dalam hati.
      Aku pun mengangkat telepon dari Mawar.

      Hapus
  50. Ternyata Mawar meneleponku dan ternyata Mawar meminta maaf atas kejadian tadi dan ingin pergi dengan saya.
    Mawar: Maafkan aku ya atas sikapku tadi aku tidak bermaksud buat berkata seperti itu
    Patrick: Tidak apa-apa Mawar aku hanya berpikiran tadi aku melihatmu ngobrol dengan Tigor tapi kamu sangat akrab dengannya padahal baru pertama kali bertemu.
    Mawar: Oh itu, aku cuma tanya sama dia saja kenapa kamu dimarahi oleh Bapak tadi, jangan berpikiran negatif dulu lah sayang.
    Patrick: Oh, aku pikir kenapa? oh iya hari ini aku mau main futsal sama teman-teman jam 3 sore, ini pertandingan besar, kamu datang yah mendukung aku main? mau yah?
    Mawar: Maaf sayang aku tidak bisa lain kali saja yah.
    Patrick: Okelah kalo begitu saya pergi dulu yah, Dada sayang.
    Mawar: Dada semoga menang yah.

    BalasHapus
  51. Setibanya aku di tempat futsal, teman-temanku telah menunggu.
    "Loh, kemana si Mawar, kok tak datang sama kau", kata Tigor dengan logat bataknya.
    "Oh, dia tidak bisa datang, tapi hatinya masih tetap bersamaku. Dengan atau tanpa dirinya aku masih semangat", Jawabku.
    "Wah, asik kalau begitu. Kita kali ini pasti menang", Kata Budi.

    BalasHapus
    Balasan
    1. "Iya la, harus" jawab Patrick
      Tiba-tiba isabelle datang .....
      "Patrick...." sahut isabelle
      "Iya Isabelle ada apa ?" tanya Patrick
      "Ehmm,...."
      "Apa??" Patrick penasaran
      "Gini,...."ucap Isabelle terbata-bata
      "Apa???" Patrick makin penasaran

      Hapus
  52. "ehhhhhmmmmmm......."
    "Duh, apaan sih. Bikin penasaran saja kamu ini." Patrik semakin penasaran
    "Ah, sudah la. Ayo, Pat, kita sudah harus main ini. Sudah la isabelle, kau semangatin aku saja", kata Tigor tiba-tiba

    BalasHapus
  53. Ttrrrrr trrrrrrr
    saya pun terkejut dengan getaran dari hp saya. Ternyata ada sms dari Mawar saya pun tak sabar untuk membukanya. Isi sms nya
    “Semangat ya, semoga menang (di tambah emosion peluk)”
    Saya pun langsung bersemangat tak sabar untuk bermain, kemudian hp pun bergetar kembali, sms dari Mawar lagi..
    “Aku lagi dijalan ni mau nontoni kamu bermain tunggu aku ya di gerbang”
    Saya pun sontak terkejut tak percaya ternyata Tuhan mengabulkan permintaan saya. Saya pun membalas sms nya
    “serius kamu mau ke sini?”
    “iya, aku lagi di jalan ke sana, bentar lagi sampai”
    Saya pun berjalan menunggu gerbang tempat futsal sambil menanti gadis pujaan hatiku.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saat Patrick sedang menunggu di depan gerbang tempat futsal.
      Isabelle pun mengikuti Patrick.
      "Tunggu Pat, sebenarnya tadi aku ingin bilang sebenarnya aku itu suka sama kamu!"
      ".....(Patrick pun terkejut)"
      Tak di sangka ternyata Mawar melihat kejadian itu.

      Hapus
  54. patrick menjadi kebingungan, ia tidak tahu harus menjawab apa ditambah raut muka isabelle yang sangat memelas.
    "Jadi, bagaimana, Pat?", Isabelle semakin memelas
    "Ha? Jadi bagamana apanya?", tiba-tiba Mawar datang dan langsung bertanya
    "Eh.... anuuuu... anuu.... ituu... tuu..... ehmmmm...", Patrick pun menjadi gugup
    "Anu anu apanya? Kamu tadi bilang suka sama aku kan", Kata Isabelle
    "APAAAAAAAA... Jadi, ternyata kamu selama ini... Kamu kok tega sih" terlihat tetesan air mata dari muka Mawar
    "Eh, tidak, tidak kok. Dia bohong. Kamu kan tahu meskipun hatiku terbelah dua, cintaku kepada kamu tidak akan terbelah", Kata Patrick meyakinkan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Namun Mawar tetap saja tak percaya.
      Ia menganggap semua hanyalah tipuan belaka.
      "Dasar buaya darat, semua cewek kamu embat", teriak Mawar dengan nada suara yang berat.
      Sambil mengusap air matanya Mawar pun berkata, "Mulai sekarang kita putus....P-U-T-U-S".
      Patrick pun hanya diam tanpa kata dan semua itu pergi berlalu.

      Hapus
    2. "Mawar, tunggu! Denger dulu penjelasan aku! Jangan ulangi kesalahanku sama kamu kayak tadi siang!" kataku dengan lantang sembari berlari mendekati Mawar.

      Hapus
  55. "Jadi 2 tahun kita hubungan, gak ada arti bagi kamu? Tadi udah cemburu tanpa sebab. Tadi aku cuma main-main malah kamu bawa serius. Hati kamu kemana, gak bisa apa ngertiin perasaan aku. DI pikiran kamu cuma ada cemburu sama cewe centil satu ini. Kok tega ya kamu Pat...?" kata Mawar sembari meneteskan air mata.

    "Ini enggak seperti yang kamu bayangkan, War. Ingat kenapa aku cemburu tadi? Karena kamu sedang berduaan sama si Tigor itu. Kalo aku gak cemburu, pasti aku tadi di depan kamu udah aku oke-in perkataan Isabelle buat nyakitin hati kamu. Tapi aku gak lakukan itu kan? Percaya sama aku. Itu cewe cuma asal nyablak aja." kataku bersih keras.

    "Stop, Pat, gak usah ngomong panjang-panjang. Lebih baik kita break hubungan kita buat benerin hati aku sama otak kamu yang aneh itu." kata Mawar.

    "Enggak putus, kan? Apa sih yang enggak buat kamu? SMS, telpon, BB...."
    "Ngerti kata stop sama break gak sih? Ini malah ngegombal, BASI TAU GAK?" kata Mawar dengan ketus sembari meninggalkan lapangan futsal.

    Aku hanya bisa berdiri dengan bersedih dalam hati. Mungkin kami berdua memang masih egois dengan diri sendiri. Hal yang harus aku lakukan adalah memperbaiki hubunganku dengan Mawar dan menyemprot Isabelle dengan racun pembasmi serangga.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hatiku kesal dengan kelakuan Isabelle yang hanya menghancurkan hubungan saya dengan Mawar. Saya pun menjadi galau dengan kejadian ini.

      Hapus
    2. Dan aku sempat berpikir dalam hati,"Apa mungkin, hubunganku dengan Mawar akan bernasib sial dan serupa dengan pasangan aneh yang kutemui di dekat gerbang sekolah itu? Dan aku hanya menjadi kasur yang empuk buat Mawar, jadi Mawar bisa memukul-mukulku di depan gerbang sekolah."

      Hapus
  56. Aku hanya bisa berharap mau kembali denganku dan Isabelle pun mati karena racun pembasmi serangga itu. Namun itu hanyalah sebuah harapan, harapan, dan harapan. Dalam hatiku, aku ingin memperjuangkan cintaku pada Mawar, namun apa daya, aku tak sanggup.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah gawat! Saya lupa kalau pertandingan futsalnya sudah dimulai. Teman-teman pasti sudah menunggu dan membutuhkan saya.
      Saya pun masuk ke lapangan.
      Budi: "Kemana saja kamu? Cepat gantiin Andi. Kita ketinggalan 3 gol nih".
      Saya: "Maaf, tadi ada Mawar datang, tapi..."
      Budi: "Tapi apa? Cepat masuk sana".
      Tak lama kemudian skor pun berubah sama kuat, dan kedua tim saling menyerang dan banyak gol tercipta, skor sementara 8-4 untuk keunggulan tim lawan, kami pun tidak patah semangat buat menyamakan kedudukan.
      Berawal dari sepak pojok, umpan yang sangat bagus kepada saya, saya pun berada pada kedudukan sempurna untuk melakukan "tendangan salto" dan kiper lawan hanya bisa melihat aksi saya dan gol. Skor 8-5 untuk keunggulan tim lawan.
      Kami pun masih menguasai jalannya pertandingan dan ternyata kami dapat mencuri gol demi gol dan ternyata kedudukan sama kuat 8-8 dan akhirnya tinggal 15 menit lagi waktu usai.
      Kami pun keluar menyerang tim lawan dan akhirnya 10 menit akhir kami unggul 8-9 dan kami pun bermain lebih tenang dan sabar, tetapi kesalahan dari pemain belakang membuat kami kecolongan. Skor pun imbang 9-9.
      Dan akhirnya untung dengan kesalahan pemain belakang lawan membuat saya mudah untuk menceploskan bola dan akhirnya skor 10-9 untuk kemenangan kami, bel pun telah berbunyi dan kami menang!
      "Good job guys, it's a nice play game we win"

      Hapus
  57. Rupanya kemenangan kami ini membuat salah seorang dari tim lawan kesal. Saat kami sedang beristirahat, datanglah orang itu dan mengatakan bahwa ia tidak suka dengan cara kami bermain, ia juga mengatakan kami bermain kasar. Karena itulah, Tigor langsung emosi dan mengejek orang tersebut.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Padahal kami bermain biasa-biasa saja. Kami bermain fair play, kami hanya bermain sedikit ngotot dan keras tetapi tidak ada unsur yang membuat pelanggaran, saya pun hanya berusaha melerai Tigor tetapi Tigor memberontak dan ingin memukul pemain lawan dan akhirnya terjadilah hal-hal yang tidak diinginkan yaitu perkelahian.

      Hapus
    2. Yang sebenarnya kami takutkan sebenarnya adalah jatuhnya korban dari tim lawan. Seperti yang kami ketahui bahwa Tigor adalah anak seorang preman, kami takut salah satu tim lawan tersebut meninggal dan hal yang lebih mengerikan lagi yaitu berurusan dengan polisi. Kami pun dengan sigap melerai mereka dan segera pergi karena kami tidak ingin memperpanjang masalah.

      Hapus
    3. Padahal yang memulai permasalahan terlebih dahulu adalah team lawan
      Yang justru memutat balikkan fakta yang ada

      Hapus
  58. Kembali ke persoalan Mawar saya pun mencoba menelpon berkali-kali tetapi tidak di angkat, saya coba sms tidak di balas. Saya pun serontak sedih melihat kejadian ini dan saya pun datang ke rumahnya yang jauh dari rumah saya. Tetapi tanpa mengurangi rasa lelah saya habis bermain futsal saya pun naik trans musi menuju rumahnya dan sesampainya didepan rumahnya. Tiba-tiba saya melihat hal-hal yang tidak diinginkan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ternyata Mawar sedang bercanda ria dengan Tigor. "Orang itu lagi!" pikirku dalam hati. Saya pun hanya bisa melihat dari kejauhan betapa sakitnya hati saya melihat pacar saya sedang bercanda ria dengan pria lain dan itupun baru ia kenal dan dia tidak seceria ini kemarin-kemarin. Aku pun berusaha menunggu dari kejauhan, menunggu Tigor pulang akhirnya Tigor pun pulang. Saya mendekati Mawar dan memangilnya "Mawar" panggil saya. Mawar pun tidak mendengar panggilan saya dan masuk ke rumah. Saya pun hanya bisa menangis kecil dan air mata saya jatuh perlahan dari mata saya. "Sakitnya hati ini melihat pacar saya mengacuhkan saya seperti ini, hati ini benar-benar teriris seperti irisan pisau dan dipotong kecil-kecil." gumam saya.
      Saya pun berusaha mau pulang tetapi uang saya telah habis karena ongkos saya untuk pulang pun terpaksa saya gunakan untuk datang ke rumah Mawar. Saya pun berusaha ingin masuk ke rumah Mawar tetapi Mawar sedang marah kepada saya dan saya pun memutuskan untuk tidur di depan rumah Mawar agar ia sadar betapa saya mencintai dia.
      Malampun berlarut perut saya sudah lapar ditambah lagi angin malam yang sangat dingin merasuki tubuh saya. Saya pun mengigil kedinginan, langit pun tidak bersahabat dengan saya dan ternyata turunlah air dari atas langit perlahan tambah deras. "Hujan" pikir saya. Saya pun berusaha bertahan pada kondisi seperti ini. "Mungkin ini menjadi akhir dari hidup saya di depan rumah orang yang saya cintai".

      Hapus
    2. HP saya pun bergetar dan ternyata SMS itu dari Mawar.
      "Sayang, sejujurnya saya mencintaimu. Saya minta maaf atas perlakuan saya tadi. Saya hanya emosi pada saat itu. Saya hanya bisa membuat kamu kecewa, sedih. Maafin aku, aku bukan pacar yang baik. Saya tidak rela kehilangan kamu. Saya ingin kamu selalu disamping aku. Kamu sudah baik kepadaku, kamu begitu peduli kepadaku, perhatianmu kepadaku serasa aku berharga untukmu. Aku beruntung mendapatkan cowok sebaik kamu. Kamu juga setia kepadaku sampai-sampai kita bisa berpacaran 2 tahun. I LOVE YOU PATRICK."

      Hapus
    3. Saya pun membaca SMS itu dan serontak saya senang melihat SMS dari Mawar, saya pun membalas SMS tersebut.
      "Sayang sejujurnya saya sekarang berada di depan rumahmu, saya sudah kelaparan dan belum makan. Saya tidak memiliki uang untuk membeli makanan, saya tidak ada ongkos untuk pulang ke rumah. Saya mau masuk ke rumahmu tapi saya takut kepadamu karena kamu sedang marah kepadaku. Aku juga mencintaimu Mawar."
      Tetapi pada saat saya memencet tombol send tiba-tiba baterai saya habis.

      Hapus
    4. Inilah deritaku di malam yang sunyi dengan suara tangisan awan yang tidak terlalu deras. Aku terpaksa pulang jalan kaki.

      Hapus
    5. Tapi karena hujan terlalu deras dan otakku baru mulai bekerja kalau rumah kami berdua sangat jauh bak Sabang hingga Merauke, jadi aku putuskan tetap di depan rumah Mawar.

      Dengan perasaan gembira, aku menggedor rumah Mawar dan berteriak, "Mawar, Aku sayang kamu! Tolong bukain pintunya! Aku kehujanan dan gak punya ongkos pulang. Kakak BUNTU!!"

      Hapus
  59. tiba-tiba ada seseorang yang membuka pintu
    "mawar? itukah kau" ujarku sambil sedikit mendongak untuk melihat siapa di balik pintu
    "maaf mas. non mawar menitipkan tas ini untu mas", sahut nenek-nenek yang ternyata asisten rumah tangga di rumah mawar
    aku membuka tas yang lumayan besar itu. betapa kagetnya aku. ternyata itu perlengkapan tidur. di dalamnya ada kantong tidur.
    "mawar, kau menyuruh aku tidur di luar?" :( T_T
    dengan hati yang sedih, aku terpaksa tidur juga di luar.

    tengah malam. pukul dua pagi.
    mawar penasaran dengan keadaan Patrick pergi melihat pacarnya itu di teras depan. Dengan pelan, Mawar membuka pintu depan.
    Mawar menahan tawanya ketika melihat Patrick tidur di dalam kantong tidurnya itu.
    "lucu... >_<", ujar Mawar pelan.

    BalasHapus
  60. Tetapi ketika mawar melihat patrick, ternyata patrick tidak tidur. Patrick pun langsung bangkit dan menghampiri Mawar.

    BalasHapus
  61. seketika Patrick menatap tajam mata Mawar. Patrick langsung menarik tubuh Mawar dan langsung mendekap tubuh Mawaar, Mawar terkejut.

    BalasHapus
  62. sontak aku berkata, "Mawar, maafin aku ya..."
    dia tidak berespon, hanya getaran badannya yang kurasakan, dan terasa hangat
    cukup dia dan aku yang merasakan
    kubuat dia biar bisa melihat sekeliling kami yang sudah kusiapkan jutaan mawar untuknya
    dik, lihat sekitar kita....
    Mawar terkejut dan terkesima melihat pembuktian cinta aku kepadanya....
    tak ada kata yang bisa terucap dari bibirnya, hanya senyuman manis yang menunjukkan bahwa minilah namanya cinta
    Tiba-tiba, muncul sosok bayangan hitam terlihat di belakang pohon jambu rumah mawar
    aku terkejut.......

    BalasHapus
  63. Ternyata sosok hitam itu hanyalah seekor kucing milik mawar yang sangat lucu. Kucing mawar pun terpesona akan adegan yang telah ia lihat antara sepasang kekasih yang sedang bermesraan itu.

    BalasHapus
  64. hanaya hati kecil yang bisa mengungkapkan....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Patrick pun merasa lega ia sempat ketakutan akan sosok hitam yang ternyata adalah kucing milik Mawar.Partick pun langsung kembali dalam keadaan yang sebenarnya yaitu meminta maaf kepada Mawar. Mawar sebenarnya sudah memaafkannya namun ia hanya perlu waktu untuk berpikir.
      "Mawar,aku janji pada langit dan bumi serta diriku dan dirimu untuk selalu setia kepadamu.Sebisa mungkin tak akan pernah sayangku akan hilang kepada dirimu sayangku. Aku janji gak bakal kecewain kamu lagi, gak akan nyakitin kamu lagi"Janjiku pada Mawar.

      Hapus
  65. "Untuk menebus kesalahan aku, mau nggak kita makan di tempat nasi goreng Mang Bejo yang di simpang emepat" kataku.
    "ah, buntu banget sih kak...yang keren dikit apa?" kata mawar
    "emang adek mau dimana" kataku
    Mawar tiba-tiba bernyanyi
    "semua terserah padamu, aku begini adanya"
    aku terpesona mendengar suaranya

    BalasHapus
    Balasan
    1. suara yang begitu lembut, langsung menengangkan hatiku

      Hapus
  66. Sejenak aku menatap dalam ke arahnya. Rasanya aku semakin mencintainya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aku merasa hanya dialah satu-satunya orang yang mengerti perasaannku

      Hapus
  67. Seketika itu pun aku terkejut karena itu semua hanya mimpi belaka.

    BalasHapus
  68. Argkhhh.. Sial! Mengapa aku terjaga pada saat-saat yang indah. Diibaratkan seperti sudah selesai bertempur melawan naga dengan sekuat tenaga dan akhirnya dapat mempersunting putri nan jelita, ehhh.. Tiba-tiba si tuan putri sudah mempunyai anak.
    Ayam jantan sialan! Berkokok pada pagi buta, kenapa sih harus mengganggu momen mimpiku yang indah? Jarang-jarang mimpiku bisa berakhir bahagia. Awas ayam sialan itu, nanti kujadikan sate baru tahu rasa.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aku yang sudah terlanjur bangun pun tak tahu harus berbuat apa. Ku kucek mataku untuk menghilangkan belek hasil tidur nyenyakku tadi. Ayam tetangga sialan pengganggu mimpiku tadi masih saja berkokok, membuat aku menjadi pusing. Untung saja aku masih ada akal sehat, kalau tidak sudah kupotong-potong dan kujadikan sate ayam. Hahaha.

      Hapus
    2. Aduh, kenapa dari tadi aku mikir sate terus ya?
      Aha! Pertanyaanku tadi langsung dijawab oleh perutku tersayang. Ada yang minta makanan rupanya. Aku sadar kemarin malam aku tidak makan apa-apa, itu sebabnya perutku sudah keroncongan di pagi buta ini.
      Dengan langkah malas aku beranjak dari ranjangku, kuseret kakiku menuju dapur. Tanpa sikat gigi apalagi cuci muka. Toh, belum ada yang bangun juga pagi ini.
      Sebuah bingkai foto disamping pintu kamarku mengingatkanku pada mimpiku tadi. Aku memang terkadang langsung lupa apa mimpiku setelah 5 menit pertama bangun tidur. Tapi mimpi ini lain, begitu membekas, melekat dipikiranku seolah permen karet hasil kunyahan.
      Beberapa detik kupandang bingkai foto itu, sampai perutku kembali berdendang.
      Masa bodoh ah! Mimpi ya hanya mimpi, walaupun indah tak bisa membuat orang kenyang atau bahagia pada kenyataan.
      Kenyataan itulah hidup yang harus dijalani, dimana mimpi tidak dapat dijual, dimana orang kuatlah yang berkuasa, bagaikan seleksi alam yang diutarakan Charles Darwin.

      Hapus
    3. Aduh. Kenapa kepalaku ini? Pada saat pusing begini malah mikirin Charles Darwin.
      Sudahlah, aku mau mengisi perutku dulu, jangan sampai aku yang terkena seleksi alam karena kurang makan. Mungkin saja volume otakku bisa menurun. Hahaha..
      Gawat. Aku malah mikir yang aneh-aneh lagi, sebelum perutku meronta untuk yang ketiga kalinya aku melangkahkan kakiku dengan malas keluar kamar. Meninggalkan mimpiku tadi, berharap hal yang lebih baik akan terjadi pada duniaku hari ini.

      Hapus
  69. Harapan hanya tinggal harapan. Hari ini kulalui dengan penuh kesialan tidak ada satu pun hal baik yang terjadi pada hari ini dalam hidupku.

    BalasHapus
  70. Rasanya ingin aku hapus kejadian hari ini dalam hidupku, untuk pertama kalinya Mawar marah kepadaku. Mawar menolak bicara kepadaku dan ini cukup membuat suasana hatiku kelam.

    BalasHapus
  71. Hal ini membuat aku begitu marah kepada diriku sendiri. Aku kesal sekali rasanya aku ingin memutar kembali waktu.

    BalasHapus
  72. Namun kusadari betapa inginnya ku putar waktu hal itu tidak mungkin terjadi, yang sudah terjadi tidak dapat terulangi hanya tersisa penyesalan yang begitu nyata.

    BalasHapus

Posting Komentar

Gunakan nama dan email masing-masing! Harap ditulis nama, kelas, dan nomor absen.

Postingan populer dari blog ini

CERITA PENDEK ON-LINE KARYA SISWA-SISWI KELAS XII IPA 1 TAHUN 2014/2015

CERITA PENDEK ON-LINE KARYA SISWA-SISWI KELAS XII IPA 3 TAHUN 2014/2015