CERPEN KREASI BERSAMA SISWA KELAS XII IPS 1- 2011/012

Ini adalah karya siswa-siswi kelas X|II IPS 1 2011/2012. Karya ini imajinatif dan kreatif. Gagasan bermunculan dan bersahutan, sambung-sinambung dengan tuntutan harus masuk akal-logis. Imajinasi seseorang tak ada yang bisa membatasi, maka kita beri peluang untuk menunagkannya.

Keterampilan berkarya kreatif tentulah memerlukan wahana dan pendampingan. kelak, hasil karya ini akan menjadi pemicu dan pemacu ke taraf kreatif lebih lanjut seirama dengan perkembangannya.  Maka, berkaryalah selagi bisa dan teruslah berkarya hingga sejarah akan membuktikannya.

Selamat berkarya.

Komentar

  1. Nama: Michael
    Kelas : XII IPS 1
    No. Absen : 21
    Judul cerpen : Putih Abu-Abu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aha, lagi-lagi aku bertemu dengan cewek itu di tempat ini. Setiap pagi waktu selalu memberi peluang kepada kami untuk, paling tidak saling lirik, malu untuk sapa. Ya, mana mungkin mau saling sapa? kenal aja belum. Tapi, yang kuherankan kami selalu ada waktu untuk bertemu. Mulanya tak peduli, tak perhastikan. Namun, manakala hendak masuk gerbang sekolah aku hampir setiap hari selalu bersamaan menyeberang.

      Hapus
    2. Tetapi suatu ketika aku tidak melihatnya menyebrang ke pintu gerbang sekolah . Aku pun heran dan lalu diam-diam pergi mencari tau apakah ada sesuatu yang terjadi dengan dia .Ternyata dia terlambat masuk sekolah , dan akibatnya aku juga ikut-ikutan terlambat masuk sekolah . Kami pun di hukum disuruh berdiri hingga masuk bel ke 2 , disaat itu pun kami saling lirik-lirikan melihat pura-pura tak melihat

      Hapus
    3. Aku sadar kalau aku memang tertarik padanya, tak heran saat menerima hukuman ini aku tak sedikit pun merasa takut atau bersalah, perasaanku sangat senang karena bisa bersama dengannya. Ya setelah sekian lama hanya saling pandang, kini kami dapat berkenalan. Kuharap dengan terhukumnya kami berdua bisa kujadikan ajang perkenalan yang lebih lanjut.
      “Hei kalian berdua, sudah dihukum masih saja cengar-cengir,” ujar Guru Piket itu
      Aku sama sekali tidak menyadari kalau aku dan dia sama-sama saling berpandang dan tersenyum. Dalam hatikum aku sangat senang bisa menatap wajahnya dari dekat, wajahnya yang anggun membuat aku semakin terpesona dengannya.
      “Sekarang kalian cepat bersihkan halaman sekolah atau kalian tidak boleh masuk kelas, mengerti?” perintah guru piket itu
      “Mengerti Pak,” jawab kami bersamaan lalu kami beranjak dari tempat itu dan mengambil sapu untuk membersihkan halaman sekolah ini dengannya.

      Hapus
    4. Ketika menyapu halaman sekolah aku pun masi malu-malu untuk mengeluarkan kata-kata dari mulutku seperti bole kenalan nga tetapi dalam benak ku berpikir " belum waktunya , tunggu cari moment yang lebih pas " walau kupikir dia juga pasti sudah menunggu hal-hal yang akan ku katakan ini .
      Hingga akhirnya kami selesai menyapu halaman sekolah kami pun diperbolehkan masuk ke kelas .

      Hapus
    5. Suasana bersih nan sejuk, canda tawa siswa-siswi ,gemuruh air , seolah saksi antara kami. Aku melangkah mengikutinya tanpa membelokkan pandanganku sedikit pun. Tatapanku mantap padanya. Sinar bola matanya, rambut panjang terurai, senyum manis , postur tinggi nya membuatku tak berdaya.
      "Oh, bidadari ..." gumamnya.

      Hapus
    6. Aku tidak sedang berkhayal, ya aku sekarang dengannya. Aku bersama dia, walau kami tak bertegur sapa satu sama lain sejak awal hukuman ini berlangsung. Kuberanikan diri sekarang untuk menanyakan siapa namanya, ya setidaknya aku tahu sedikit tentangnya.
      “Maaf nama kamu siapa?” tanyaku ragu-ragu dengan penuh harapan
      Lalu ia melihatku sejenak seolah terkejut dan akhirnya ia menjawab dengan suaranya yang amat manis dan tersenyum, “Namaku Fina”
      Oh Fina! Yesss akhirnya aku tahu namanya. Ini adalah harapan terbesarku dalam beberapa waktu terakhir ini. Aku kembali mengontrol emosiku dan lonjak bahagiaku dengan bertanya kembali dengannya
      “Oh kamu Fina ya, aku Thomas. Senang berkenalan denganmu Fina. Kalo boleh tahu kamu kelas berapa ya?” aku bertanya kembali seakan kesempatan emas yang tidak akan kusia-siakan. Kemudian ia melirikku sejenak lagi dan...
      “Hei kalian berdua kok malah ngobrol?! Sekarang kembali ke kelas kalian masing-masing,” perintah guru Piket yang menggangguku dalam proses perkenalan ini. Ah, dasar guru tidak beradab, sepertinya bapak itu tidak pernah jatuh cinta semasa SMA. Fina segera masuk ke kelasnya, aku menoleh dan melihatnya berjalan menuju kelasnya dan aku hanya menatap tubuhnya yang akhirnya menghilang dalam keramaian sekolah ini.

      Hapus
    7. Aku pun masuk ke kelas ku yang tidak jauh dari kelasnya, dengan muka yang sangat bergembira dengan senyum yang sangat lebar, aku membayangkan pertemuan dengan Fina dan masih membayangkan suara dan senyuman nya yang membuatku merasakan perasaan yang belum pernah kurasakan sebelumnya. "Nak, apa yang kamu lakukan di depan kelas!! Kamu tahu terlambat tapi malah senyum-senyum" akupun sadar dari lamunan ku kemudian aku duduk di bangku ku yang ada di paling belakang kiri.
      "Kita lanjutkan pelajaran nya" kata guru matematika yang ada di depan kelas. Dalam pelajaran pun aku tidak dapat konsen dalam pelajaran "ehmm... ehmm.... sepertinya ada yang sedang jatuh cinta?" kata teman yang ada di sebelah ku, ia adalah sahabat terbaiku namanya Dino dia teman ku dari SMP. "Tidak ada apa-apa kok" ku bilang dengan mengeluarkan senyum tipis dibibir ku. "ngak usah bohong deh aku tahu kok pasti ada sesuatu cerita dong!?" katanya dengan rasa ingin tahu yang tinggi. setelah cukup lama ku berbicara dengan Dino kuceritakan lah semua pertemuan ku dengan Fina tentang perasaan ku kepataanya yang jatuh cinta pada pandangan pertama, hingga bell pun berbunyi "krings".

      Hapus
    8. Sekarang aku sedang jatuh cinta, mungkin belum terlalu besar tapi aku menyadari aku sungguh tertarik dengannya. Di koridor sekolah aku termenung duduk dalam keramaian jam pulang sekolah, tersenyum sendiri namun aku tahu tak ada yang memperhatikanku karena semua orang sibuk dengan urusannya sendiri. Dan tiba-tiba kulihat wajah Fina yang sedang tertawa riang berjalan bertiga dengan teman-temanya dan kukira mereka adalah sahabatnya dari bahasa tubah dan cara bercanda mereka. Aku tak pikir panjang langsung kususul Fina dan kuhampiri dia dan teman-temannya.
      “Hai Fina, seneng liat kamu lagi,” ujarku riang dengan tersenyum mendekatinya. Teman-temanya sepertinya mengetahui maksudku mendekati Fin. Mereka pun tersenyum nakal dan langsung pamit untuk pulang. Karena mungkin Fina juga tertarik denganku dan bercerita dengan teman-temannya. Ah, itu hanya ge-er ku saja gumamku dalam hati.
      “Eh, kalian mau kemana? Kerja kelompok Ekonomi kita gimana?” sambung Fina panik seiring kepergian teman-temannya.
      “Ah itu gampang kami aja yang kerjain. Kamu kan udah kemaren Fin. Kami duluan ya daaaahhhh,” ujar Tia yang namanya kuketahui dari badge namanya.
      Fina menyerah kemudian berjalan canggung denganku. Aku membuka pembicaraan walalupun pembicaraan itu ringan namun kulihat Fina sangat tertarik dengan perkataanku. Obrolan kami berlanjut hingga sore hari dan akhirnya Ia pamit pulang karena ada kursus Bahasa Inggris.
      “Aku pulang dulu ya. Aku harus kursus nih”
      “Oh iya deh Fin. Hmm sebelum kamu pergi boleh gak kalo aku minta nomor HP kamu atau Pin BB kamu?” tanyaku ragu karena aku takut dia akan marah
      “Oh boleh kok Tom, ini pin aku,” katanya sambil menyodorkan layar yang bertuliskan Pin BB nya.
      “Makasih Fin, ayo sekarang kita keluar. Kita sudah harus pulang. Aku juga harus menjemput Mamaku”
      Kami berjalan menyusuri koridor sekolah kami yang sudah sepi karena hanya sebagian guru dan karyawan saja yang masih banyak pekerjaan yang belum pulang sedangkan murid-murid yang tersisa hanya murid yang sedang ekskul saja. Kami berpisah di gerbang sekolah dan aku segera pergi menjemput Mamaku yang sudah menungguku di tempat arisannya.

      Hapus
    9. (3 jam kemudian)
      Aku mulai gelisah dan bimbang namun akhirnya ku sapa Fina dari BBM.
      “Fin, sudah selesai kursusnya?”
      3 menit........................................
      5 menit........................................
      15 menit........................................
      30 menit.........................................
      Ah, tidak ada jawaban dari Fina. Apa mungkin dia malas menjawab chat dariku? Aku mulai gelisah sendiri. Tak lama kemudian.
      “Tringggggg”
      Oh! BBM! Cepat-cepat kusambar BB ku kemudian yang kulihat adalah Broadcast message. OH MY GOD! Aku menyangka kalau itu adalah balasan dari Fina namun kemudia BB ku berbunyi kembali. Dan.... Oh, itu Fina. Aku langsung tersenyum dan segera membuka pesan darinya.
      “Tom maaf ya aku tadi harus bantuin mamaku dulu. Aku sudah pulang kok daritadi ”
      “Oh, gitu ya Fin? Kamu lagi apa?”
      Kami pun melanjutkan obrolan kami hingga malam hari dan akhirnya kami tertidur.

      Keesokan paginya di sekolah aku langsung menuju ke kelasnya dan mencarinya. Namun ia belum datang. Setelah kutunggu hingga bel masuk berbunyi ia tetap belum datang ke sekolah. Kemana ya dia? Segera aku megirimkan chat namun hingga pulang sekolah chat yang aku kirimkan tidak terkirim. Aku mencari sahabatnya namun mereka juga tidak ada hari ini. Semalam di BBM dy mengatakan kalau ia dan sahabat-sahabatnya berada di kelas XII IPS 1 namun mereka bertiga tidak ada di dalam kelas tersebut.
      Hal ini pun terjadi selama seminggu dan aku benar-benar gelisah karena Fina benar-benar tidak bisa dihubungi

      Hapus
    10. Aku sudah tidak tau harus berbuat apa..., sudah kucari dia kemana-mana waktu aku tanyakan kepada teman yang ada di kelas mereka sudah tidak masuk selama 1 minggu, bahkan sudah kutanya kepada kepala sekola tapi mereka tidak tahu kemana fina, aku risau aku takut terjadi sesuatu yang buruk terhadap fina dalam hatiku aku berdoa yah tuhan semoga tidak terjadi apa-apa terhadap wanita yang kucintai ini. Sudah ku lakukan yang bisa kulakukan, aku rasanya hampir putus asa. Waktu pulang sekolah aku bingung dan berjalan tanpa arah yang ku pikirkan hanyalah orang yang kucintai tetapi menghilang begitu saja, jika saja aku bisa aku ingin berteriak sekeras mungkin. Aku duduk di kursi yang ada di depan kelas fina sambil melamun yang harus kulakukan. Lewatlah seorang wanita yang mengunakan baju merah dan celana hitam sedikit gemuk, dia menuju ke ruang kepala sekolah sepertinya orang tersebut akan melakukan sesuatu karena aku penasaran ku ikuti ia jalan ke ruang kepala sekolah secara diam-diam. ibu itu mengetuk ruang kepala sekolah dan masuk ke dalam dan sepertinya melakukan perbincangan yang cukup serius, ku menguping pembicaraanya.

      Hapus
    11. Pembicaraan itu sangat serius bahkan aku hampir tidak mendengar apa yang mereka bicarakan. Aku tetap menunggu di depan sembari mencoba mendengarkan pembicaraan mereka dengan samar-samar,
      “Anak saya sedang.......”
      “Hei kamu ngapain kamu duduk di depan ruang Kepsek? Ada perlu apa dengan Kepala Sekolah?” tiba-tiba datag seorang guru dan menyapaku dengan segera.
      “Oh saya ada perlu Bu, untuk urusan universitas nanti”
      “Oh begitu ya, baiklah nak, semoga kamu sukses ya.” Ibu tersebut pun berlalu dan sedikit lega rasanya bahwa aksiku tidak ketahuan.
      Akhirnya aku menyerah karena memang ruang kepala sekolah dirancang untuk kedap suara jadi suara yang terdengar amatlah kecil dan samar-samar. Sekarang aku hanya mendengar suara gemercik air yang datangnya dari air kolam ikan yang amat terawat sehingga menunjukkan bahwa sekolah kami benar-benar sekolah unggulan dalam berbagai aspek. Kudengar kicau burung yang amat menenangkan lalu aku pun terbawa oleh suasana tenang ini.

      Hapus
    12. (Setengah jam kemudian setelah Kepala Sekolah selesai berbicara dengan wanita itu)
      “Hei Thomas, kok kamu malah tidur di depan ruangan saya?” ujar Kepala Sekoalh dengan nada bijaksana yang mengalun lembut.
      “Bu maaf kalau saya lancang. Begini Bu kalau boleh tahu yang tadi datang menemui Ibu siapa ya?”
      “Oh itu Ibunya Fina anak 12S1 Thom. Kenapa? Kamu kenal sama Fina?”
      “Kenal Bu, saya temannya. Ada apa dengan Fina?”
      “Hmm begini nak, Fina dan keluarganya memutuskan untuk memberhentikan Fina dari sekolah kita”
      Aku sontak kaget. Aku tak dapat berkata apa-apa lagi karena aku sangat terpukul sekarang. Cewek yang aku sukai berhenti dari sekolah tanpa memberitahukanku alasan yang jelas. Kontaknya tak dapat dihubungi.
      “Bu, saya teman dekatnya Fina. Boleh saya minta alamat atau nomor teleponnya?”
      “Kamu cari di Rak nomor 3 dari samping kiri loker paling atas. Disana ibu menyimpan data anak-anak kelas 12, Ibu tinggal sebentar ya soalnya Ibu ada perlu dengan guru lain”
      “Baik Bu terima kasih”
      Ya, kedekatanku dengan Ibu Kepala Sekolah membuatku seolah mudah mendapatkan apapun darinya. Karena prestasi gemilangku di salah satu bidang mata pelajaran sehingga aku pun sering berhubungan dengannya. Kucari data siswa kelas 12 namun nama Fina belum kutemukan dan akhirnya aku menemukan namanya. Kuraih data Fina dan aku segera meninggalkan ruangan itu secepat mungkin. Aku berlari menuju parkiran dan segera menghidupkan mobilku, aku tak peduli Ibu Kepala Sekolah akan marah karena ruangannya yang sudah kukacaukan. Yang kupikirkan hanya satu, bertemu dengan Fina.

      Hapus
    13. Sambil mengendarai mobilku, aku mencari alamat ruumah Fina, aku juga mencoba untuk menelpon Fina. Tapi sangat sulit untuk menghubunginyA. "Nomor yang Anda tuju tidak dapat dihubungi atau berada di luar jangkauan. Cobalah beberapa saat lagi atau tekan..." Aku langsung menutup telepon itu setelah hanya mendengar itu dan tidak ada jawaban dari Fina. Tapi, aku bukanlah orang yang mudah menyerah apalagi Fina. Aku akan selalu berjuang untuk mendapatkan Fina. Kuraih kembali teleponku dan aku tetap mencoba untuk menelponnya, tetapi sama saja. Tidak ada jawaban. Mataku tetap menjelajah, menoleh kanan dan kiri, mencari-cari alamat rumah Fina.

      Hapus
    14. Tetapi sesudah lama berkeliling aku merasa alamat rumah ini adalah alamat rumahnya fina , keadaanya sudah sunyi senyap seperti tidak ada lagi seseorang dirumah , lalu kucoba beranikan diri untuk mencari tahu apakah ada seseorang di rumah tersebut .
      "Finaaaaa . . . (Berteriak)"
      Tetapi tidak ada balasan sedikitpun . .
      Sudah hampir 30 menid aku memanggil fina , kini harapan ku putus hingga suatu ketika ada seseorang yang menghampiriku dari belakang yang mengangetkanku .
      "Dorrrrr!!!! " Ada suara dibelakang ku yang membuatku terkejut
      " ?!?!?! (Terkejut) ".
      " . . . . ( Terdiam ) " . Thomas tidak bisa berkata - kata sejenak ketika melihat perempuan cantik bagaikan dewi yang turun kelangit ketika terjadi malapertaka
      " Hahahahaha , kaget ya mas ? " . Si fina yang tertawa , membuat aku tambah terpesona lalu menggombal "ya iyala kaget parah lu fina , ahahahahhaa , tapi gak apa apa yang kagetin gue seorang bidadari , matipun aku rela :-p ",fina pun pipinya mulai merah merona "ah kamu bisa aja mas , lho kok bisa ada disni mas ? , thomas berkata " karena aku . . . " Karena aku sayang sama kamu tetapi dari mulut thomas tidak berani berkata lalu perkataan tersebut di potong oleh fina " eh da lama ya tunggunya ? Enakan ngobrol di dalam aja yuk mas lebih enak "

      Hapus
    15. Sesekali ku turun dari mobil ku dan kutannya keberadaan rumah Fina dengan beberapa mamang becak , mamang gorengan dan tukang ojek yang ada di pinggir jalan. Ku sempat kebinggungan dimana rumahnya tetapi akhirnya kudapatkan rumahnya yang memiliki pagar berwarna hijau dan aku yakin sekali kalau itu rumah fina. Kuberanikan diri untuk turun dan menekan bell rumah tersebut.

      Hapus
    16. Akhirnya aku masuk ke dalam rumah Fina. Rumahnya tertata rapi dan bersih dan juga rindang karena banyak terdapat tumbuhan di halaman depan rumahnya. Aku mengira bahwa keluarga Fina memang termasuk rajin merawat tanaman.
      “Silakan duduk Thomas, mau minum apa? Langsung panggil bibik aja ya”
      “Oke. Fin, kok kamu ngga masuk sekolah seminggu ini. Kamu kemana aja?”
      “Aku cuma dirumah aja kok ngga kemana mana Thom, aku hanya suntuk sekolah terus. Biar aku izin seminggu dulu untuk menjernihkan pikiranku”
      Terdengar suara perempuan dari lantai dua rumahnya menyuruhnya segeran minum obat
      “Fina minum obat kamu, atau kamu mau sakit kamu kambuh lagi?”
      Segera Fina naik dan meminum obatnya kemudian ia kembali lagi untuk menemaniku.
      “Fina kamu sakit??”

      Hapus
  2. Nama : Chandra Apandi
    Kelas : xii ips 1
    No : 5


    Menjelang hari demi hari ,ku kenakan baju putih merah , putih biru , dan akhirnya aku memakai baju putih abu-abu yang menandakan diriku sudah dewasa ,canda tawa kurasakan setiap detik demi detik waktu disekolah segala kenangan yang kurasakan ketika saat-saat kebersamaan di sekolah sebentar lagi akan selesai ketika berhadapan dengan Ujian Akhir Nasional

    BalasHapus
  3. Nama : Renny Timotius
    Kelas : XII.IPS1
    No.absen : 24

    "Kringg.!!" Bel pertanda masuk sekolah pun berbunyi. Banyak anak berseragam putih abu berlari menuju gerbang sekolah yang sedang ditutup perlahan.
    "Cepat! Cepat! Kalian sudah telat! Ini lagi masih jalan pelan! Cepat!" Teriak Pak Satpam.

    BalasHapus
    Balasan
    1. "Iya pak!! Sabar pak!!", teriak anak-anak berbaju putih abu-abu tersebut.

      Hapus
  4. Ternyata, di depan gerbang sudah ada Ibu Lily Kohar selaku guru yang bertanggung jawab di bidang kesiswaan, menunggu siswa - siswai yang terlambat.
    "O'ow! Bu Liko udah nunggu tuh di depan", sahut Renny.
    "Beh! Kamu sih lama banget tadi siap-siapnya.", kata Carissa.

    BalasHapus
  5. "Ya iyalah, aku kan harus dandan dulu, apa jadinya seorang Renny tanpa dandan? Gak lah yow!",seru Renny.
    "Terserah deh mau bilang apa, kayaknya kita harus lewat gerbang belakang nih",ujar Carissa.
    Tanpa pikir panjang lagi, mereka langsung bergegas menuju ke gerbang yang mereka maksud.

    BalasHapus
  6. Dengan secepat mungkin mereka berlari menuju gerbang belakang....
    Tiba-tiba terdengarlah suara yang memangil.
    "Hey! kalian mau kemana ", ujar bu liko (dengan suara seperti teriakan orang maling).

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama : Inke Maris
      Kelas : XII IPS 1
      No : 14

      "Aduh,Loe Gue end deh sa !", ujar Renny.
      "Kamu si Ren dandan-dandan mulu jadinya gini kan" , sahut Clarisa.
      Dengan berlari-lari kecil mereka menghampiri Bu Liko.

      Hapus
    2. "Kalian ini, baru pertama kali sekolah sudah terlambat, kalian berdua memang tidak disiplin , sana kalian berbaris didepan ruang kesiswaan, kalian akan ibu hukum!" , tegas Ibu Lily Kohar.

      Hapus
  7. "Maaf bu, kami terlambat", ujar renny sambil menundukan kepala
    "iya bu, maaf", ujar clarisa
    "kalian berdua, cantik-cantik mau berbuat curang, kenapa lewat gerbang belakang? kalian kira ibu tidak tahu", ujar bu liko dengan nada marah.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Lalu siswa-siswi yang terlambat dihukum untuk membersihkan toilet.
      Ketika Renny sedang berlari menuju ke toilet yang ada di lantai3, tidak sengaja Renny menabrak laki-laki yang berbadan tinggi dan kekar.
      "Aduh.. maaf-maaf baju mu jadi kotor gara-gara aku." dengan wajah yang benar-benar murung.
      "Iya ga apa-apa kok," laki-laki itu tersenyum melihat Renny.

      Hapus
    2. Selama beberapa detik mereka saling bertatapan, namun tiba-tiba datanglah Carissa membubarkan lamunan mereka.
      "woy disini lo rupanya, Ren. Gue cariin kemana-man juga." ujar Carissa sembari menepuk bahu Renny lalu melihat bingung ke arah laki-laki di depan mereka.
      Renny dan si laki-laki kekar itu oun mendadak salah tingkah.
      "Ya udah, gue duluan ya" ujar si lelaki kekar pergi meninggalkan mereka.
      Carissa dan Renny bersamaan melihat kepergian lelaki itu tentu dengan ekspresi yang berbeda.
      "siapa tuh, Ren? Lo kenal?" tanya Carissa masih sambil menoleh-noleh ke lelaki itu.
      "Nggak tau, tapi pasti akan gue cari tau!" ujar Renny menggebu-gebu layaknya pahlawan yang siap tempur.

      Hapus
    3. Nama : Rica Chaironyaroh
      Kelas : XII IPS 1/25

      "loh,kalau lo gak kenal kok kalian kayak akrab banget" ujar Carissa.
      "panjang deh ceritanya,intinya gue gak sengaja ketemu dia,udah jangan bawel ayo kita ke kelas" ujar Renny.
      Akhirnya mereka menghentikan pembicaraan mereka,mereka pun beranjak ke kelas. Selama jam pelajaran berlangsung, Renny masih memikirkan laki-laki yang di temuinya tadi.

      Hapus
    4. Selama pelajaran Renny hanya memikirkan laki-laki tadi sambil melamun, tidak lama kemudian pak guru datang menghampiri meja Renny dan memarahi Renny yang tidak memperhatikan pelajaran.
      "Hei Renny! Renny!" panggil pak guru.
      Renny pun terkejut dan segera berenti melamun.
      "Apa yang kamu pikirkan ?" tanya pak guru.
      "Hmm, tidak pak, bukan apa-apa" jawab Renny gugup.

      Hapus
    5. "Baiklah, sekarang kamu berdiri di depan kelas" pak guru menghukum Renny.
      "hah? serius pak?" tanya Renny.
      "Kamu pikir saya main-main?" Tegas Pak guru.
      "Maaf pak saya tadi tidak memperhatikan pelajaran" kata Renny.
      Renny pun berdiri di depan selama pelajaran tersebut berlangsung.

      Hapus
  8. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  9. Ketika sedang dihukum di depan kelas,tiba-tiba Renny melihat sosok laki-laki yang tadi ia temui. "Permisi,pak. Bolehkah saya ijin ke kamar mandi?" ucap Renny terburu-buru. Sebenarnya ia ijin ke kamar mandi bukan untuk buang air kecil tetapi untuk mengejar laki-laki yang tadi ia temui. "Memangnya kamu sudah kebelet banget?" kata pak guru. "Iya pak. Boleh ya pak?" ucapnya. "Ya sudah sana" ucap pak guru itu. Lalu Renny langsung bergegas mengejar laki-laki itu.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Renny pun langsung keluar dari kelas untuk mengejar laki-laki tersebut, namun sialnya ia sudah kehilangan jejak si laki-laki itu. Alhasil bukan laki-laki itu yang dia temui melainkan guru piket yang sedang berkeliling menjalankan tugasnya,ya dia adalah ibu Liko. "sedang apa kamu disini?" ujar ibu Liko."oh, nggak kok saya mau ke toilet, bu." Ucap Renny. "tapi kan toilet wanita disana? mengapa kamu ke arah sini?" ucap ibu Liko dengan bingung. Sambil menundukkan kepala karena malu, Renny berbalik arah dan segera pergi menuju toilet terdekat.

      Hapus
    2. Sambil mengintip-mengintip Renny bermaksud melihat ibu Liko apakah masih di luar toilet. "Huh.. yang ku carikan cowok yang tadi malah ketemu macan kumbang (Ibu Liko) yang keluar" kata Renny sambil mengrutu. Reny pun keluar dari toilet dan mengurung kan niatnya untuk mencari pria tadi karena takut nanti ketemu lagi sama Ibu Liko. Renny pun kembali ke kelasnya. Waktu pun berlalu sampai bunyi bell pulang sekolah pun berbunyi dan seperti biasa Renny dan Clarissa pulang bersama sambil berbicara, tertawa, Renny menceritakan pertemuannya dengan cowok yang ia temui tadi. Dalam perjalanan pulang Renny tiba-tiba berhenti berjalan karena ia melihat pria yang di tabraknya tadi, sedang bermain basket dengan asik nya.
      Dan sepertinya Cowok itu kaptennya tim basket itu karena dia paling banyak memainkan peran dalam tim basket. Cowok tersebut melihat ke arah Renny dan mengeluarkan senyum yang sama. Renny pun dengan cepat memalingkan mukanya ke arah lain sambil berpikir ternyata cowok itu memiliki senyuman yang indah, dengan tampang yang sedikit maskulin dan gaya rambut seperti anak korea. "Woi, Renny!!! gue udah laper nih, yuk kita makan di tempat biasa di tempat ii murah yukk?" Ujar Renny "ayo" mereka melanjutkan perjalanannya.

      Hapus
  10. Di dalam toilet, Renny sibuk memikirkan seribu cara agar ia bisa mendapatkan kesempatan untuk menemui lelaki tadi, terserah mau bagaimanapun caranya akan ia lakoni hanya untuk sekedar berpapasan, namun di dalam toilet itu bukannya ide yang dia dapatkan, malah nasib sial kembali melanda dirinya, karena terlalu lama di dalam toilet, ia dicurigai oleh guru yang sedang mengajarnya tadi, sehingga ia pun didatangi oleh guru piket.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jessica
      XII IPS 1/ 17


      Bel istirahat pun berbunyi.

      "Kapok deh gue tadi didamprat sama Bu Liko. Celaka dua belas!" kata Renny sambil bersungut-sungut.
      "Kamu sih udah dibilangin tunggu aja pas istirahat. Malah kayak orang kebelet gitu. Lagian jodoh itu ga lari kemana. hahaha", balas Carissa.
      Alhasil, Renny cuma bisa diam sambil memikirkan cara lain. Eh, lagi mikir-mikir malah ada si Rio yang datang sambil bawa gitar gitu.
      "Hai manis, kamu kenapa tadi pagi? Telat yaa? Makanya, aku kan udah bilang ikut mobil aku aja." tanya Rio sambil senyum-senyum.
      Rio Haryanto, cowok satu ini ga pernah berhenti mengejar-ngejar Renny. Dari ngajakin nebeng, hingga main gitar sambil bawa bunga mawar. Duhh, dasar cowok, ga ada yang lebih kreatif apa?
      "Iya nih. Mana kena hukum pula." jawab Renny seadanya. Seketika itu pula Renny mendapat ide.
      "Yo, kamu tahu ga siapa cowok yang juga ikutan telat tadi?"

      Hapus
    2. Sambil berpikir "hmmm... nggak tau tu, siapa sih? Ngapain lagi mikirin dia, mending mikirin aku" Rio pun senyum-senyum sendiri.
      "heh... kamu pikir aku apaan, nggak mempan ya rayuan kayak gitu" Renny menjawab sambil kesal.
      "Car, ayo kita pergi dari sini" Renny mengajak sambil menggumam.
      Mereka pun meninggalkan Rio.

      Hapus
  11. "Hei sedang ngapain kamu disini?" ucap guru piket.
    "hmm, maaf bu, saya sudah selesai kok, sekarang mau kembali ke kelas." ucap Renny.
    Renny langsung bergegas ke kelas dan sesampainya di kelas, ia dimarahi oleh guru karena izin ke toilet terlalu lama.

    BalasHapus
    Balasan
    1. "hei,renny lama sekali kamu ke toilet, ngapain aja kamu di toilet?" sahut guru.
      Sekarang cepat duduk sana, dan kerjakan latihan soal nomor 1-20, Oh ya anak-anak nanti tugas ini dikumpulkan ke ketua kelas pada saat bel pulang sekolah.

      Hapus
    2. "Ia pak...." jawab seluruh anak.
      Bel istirahat berbunyi
      "Car, ayo kita keluar cari makanan, mungkin bisa ketemu laki-laki itu lagi" Renny mengajak Carisa sambil menggebu-gebu.
      Saat jalan kekantin, "Kamu ngapain sih Ren clingak-clinguk kayak orang bodoh" ujar Carisa dengan bingung
      "enak aja, ini Car, kok cowok tadi nggak ketemu lagi padahal ingin banget liat dia lagi", "udah ntar ketemu sendiri" jawab Carisa.

      Hapus
    3. Tak di sangka, entah bintang keberuntungan apa yang sedang menghampiri Renny. Tiba-tiba si lelaki kekar tersebut berjalan di hadapannya, seketika pandangan bola mata Renny terbius menatap pria itu.
      "Ehh, ehh... tunggu tunggu" sahut Renny.
      "Ohh, hai.. kita berjumpa lagi" sahut pria tersebut (sambil membalik badannya ke hadapan Renny)
      "Ohhh My God, ternyata benar si cowo tampan itu" (sambil tersipu malu dan bebicara di dalam hati)
      Selang beberapa detik kemudian, pria tersebut bertanya lagi kepada Renny, "Hei kok diem?" (sambil membubarkan lamunan Renny)
      "Ehmm, sorry.. soryy" ujar Renny
      Lalu, sekelompok sahabat pria tersebut datang menghampiri mereka. Melihat hal itu, tiba-tiba Renny bergegas meninggalkan pria tersebut sambil tersipu malu.
      "Ehh beauty, tunggu tunggu" teriak pria itu ke arah Renny.
      Namun, Renny semakin cepat berlari pergi meninggalkan mereka.
      "Astagaaaa, selaluu.. ada aja yang ganggu." gumam Renny dalam hati

      Hapus
    4. Melihat tingkah Renny yang tiba-tiba kabur membuat Carissa bingung. Renny yang terlihat menunggu dan mencari pujaan hati nya tiba-tiba kabur setelah bertemu dengannya.
      "eh ren,kok loh aneh bangettt sih.Tuh cowok udah manggil-manggil lo kenapa lo malah kaburr?" tanya Carissa bingung
      "elo gak liat apa,pasukan nya itu loh yang bikin gue kabur !gue malu Carrr,apa loe tega liat temen loe yang cantik jelita ini di permaluin di depan pasukan nya itu,GAK kan !" ujar Renny yang semakin mempercpat langkahnya.

      Hapus
    5. " Iya juga sih ren.. Tapi kan loe udah rela sampai kena marah guru cuma demi ketemu sama dia. Masa cuma gara-gara temen dia dateng aja loe langsung lari" jawab Carisa
      "aduh mau gimana lagi nih. Gue grogi banget kalau deket sama dia. Nyesel deh gue tadi langsung lari. Ntar dia malah mikir macen-macem lagi.."gumam Renny

      Hapus
    6. "so,loe suka sama orang tapi loe gak berani ngadepin temen-temennya,cupuu loe Ren gitu aja kok takut" sindir Carissa
      "udah udah pusing gue dengerin loe,pokoknya kalau dia sama temen-temennya gue gak mau nemuin dia gue malu Car" ujar Renny

      Hapus
    7. Tiba-tiba Marcella yang merupakan sahabat dari Clarissa dan Renny datang menghampiri
      "Ehh, loe pada lagi bicarain apaan si?" tanya Cella dengan bingung
      "Ini lhoo Cell, si Renny lagi demen sama seorang cowo berbadan kekar dan tinggi" sahut Clarissa
      "Wihh, boleh juga tu selera loe Ren, boleh dongg kenalin ke kita-kita? ya ngga Clar? hahaha." sambung Cella sambil tertawa
      "Ihhh, kalian berdua lagi bicarain apaan si? Pleasee dehh!" ujar Renny (sambil tersipu malu)
      "Udah yuk, cabut coy, gue gerah ni lama-lama disini" sambung Renny lagi, sambil bergegas menuju ke arah kelas mereka
      "Yaaa, pokoknya jangan sampe deh, loe ngga dapetin tu cowo Ren, soalnya kita tu pengen banget liat loe pacaran dengan cowo pujaan hati loe." tantang Cella.
      " Apaa cell? Helloo, 2012 gini.. seorang Renny ngga bisa dapetin tu cowo? Ngga mungkinlah, loe pada liat aja, tu cowo nanti bakal bertekuk lutut di hadapan gue. Loe pada, tunggu aja deh kabar bahagianya" ujar Renny dengan nada sombong.
      "Okee dehh! sip deh kalo gitu Ren" jawab Clarissa dan Marcella secara kompak.
      Lalu mereka pun tiba di depan kelas.

      Hapus
    8. Renny pun bingung. Bingung karena harus melakukan apa untuk bisa mendapatkan hati cowok itu. Jujur, baru kali ini Renny jatuhhhh cinta banget sama seorang cowok. Ya, sosok cowok idealnya itu membuat jantungnya berdesir tanpa minta izin darinya, membuat semua kata yang sudah tersusun rapi di depan bibir terbang ditiup angin begitu saja. Karena hal inilah Renny jadi pusing tujuh keliling.

      Hapus
    9. Selama pelajaran berlangsung hingga akhirnya bel pulang sekolah, Renny masih kurang fokus karena sibuk memikirkan cara untuk mendekati cowok yang ia suka itu. Ah! Ia lupa untuk menanyakan nama cowok itu. Duh, betapa bodoh dirinya.

      Hapus
    10. Akhirnya Renny pun mempunyai ide untuk mendapatkan lelaki pujaan hatinya tersebut. Ia menyuruh Rio mecari tahu nama lelaki itu dengan iming-iming akan dibelikan nasi tim saat bel istirahat. Mendengar hal itu pun Rio sangat setuju karena Rio merupakan seorang yang maniak akan nasi tim. Setiap istirahat berlangsung ,ia selalu makan nasi tim.
      "Gimana? Pulang sekolah nanti lo harus udah dapetin nama cowo itu,oke bro?"
      "Siap deh , demi nasi tim apapun gue lakuin,cuma nama doang kan? gampang deh ujung kuku itu mah."
      Terjadilah kesepakatan antara Renny dan Rio.
      "HAHA,setelah tahu nama cowok itu,gue bakal lakuin trik-trik jitu menggaet cowok ala Renny selanjutnya. Belom tau dia siapa Renny sebenarnya. Si cewek yang selalu bisa merebut hati para pria." seru Renny dalam hati dengan perasaan bahagia dan bangga.

      Hapus
    11. Setelah lama menunggu,bagaikan menunggu antrian sembako,bel pulang sekolah pun berdering. Suara merdu inilah yang ditunggu Renny sejak pelajaran sejarah sedari tadi. Ia tak sabar untuk mengetahui siapakah gerangan nama lelaki yang bisa mencuri hatinya itu. Secepat kilat Renny membereskan tas dan segala perlengkapan sekolahnya. Ia segera keluar dari kelas dan menghampiri kelas Rio. Celingukan Renny mencari Rio.
      "ahaa,itu dia si cepot Rio. Hey Rioo Rioo ... " teriak Renny memanggil Rio.
      "apa sih cewek cantik ?"
      "Udah deh najis banget sih lo ! Gimana? Siapa nama cowok yang tadi gue suruh lo cari tahu?"
      "Penasaran nih yeee ..!! " goda Rio dengan begitu semangat.
      "Cepetan bisa kali ya,jangan buat gue penasaran. Kasih tau gue siapa nama cowok itu atau nasi tim lo angus?" ancam Renny.
      "Iya deh iya,ngamcem lagi lo!"

      Hapus
    12. "ayo cepetan kasih tau siapa nama cowok itu." teriak Renny semakin menggeram.
      "eng ing eng, nama cowok itu Oka Subroto. Tadi gue tanya sama anak kelas gue. Nama itu terbukti akurat deh. Gak mungkin salah Ren."
      "Ohh namanya Oka Subroto. Indah sekali namanya. Membuat hatiku semakin berdegup kencang,semakin menggebu untuk dapat memilikinya." seru Renny dengan rona wajah bahagia.

      Hapus
    13. Lalu keesokan harinya pun Renny dengan semangat segera mencari tahu segala sesuatu tentang laki-laki yang bernama Oka Subroto tersebut. Pada saat istirahat Renny selalu bergegas mencarinya di kantin maupun di halaman sekolah, tapi tak dikemukannya sosok laki-laki yang Renny cari tersebut. Dan pada saat istirahat kedua pun tiba Renny pergi ke kantin lagi untuk kedua kalinya bersama Carisa. Lalu tanpa disadari sesosok laki-laki yang Renny cari pun diketemukannya, ternyata sedang berolahraga. Renny yang melihat sosok laki-laki tersebut menjadi sangat terpesona.

      Hapus
    14. Setelah itu Renny duduk dan membayangkan jika dia pacaran dengan cowok pujaan hatinya itu, dia pasti merasa sangat bahagia seperti bunga-bunga yang menyelimuti hatinya dan merasa menjadi cewek yang paling beruntung mendapatkan cowok pujaan hatinya itu. Tetapi Renny berpikir lagi, "Bagaimana jika setelah lulus nanti dia pergi ke Luar Negeri untuk melanjutkan pendidikannya ? Apakah dia dapat setia tidak berpaling ke hati lain ?" Wajah Renny yang awalnya berbunga-bunga langsung berubah menjadi murung karena takut nanti cowok pujaan hatinya pergi dan berpaling dengan cewek lain yang lebih baik darinya.

      Hapus
    15. "Hmm, nggak mungkin nggak mungkin. Tampang kayak dia kayaknya nggak mungkin berpaling" Renny meyakinkan diri.
      "Aduh Renny, kamu itu terlalu jauh pikiran nya, sekarang pikir dulu gimana cara kamu bisa dekat sama dia, habis itu gimana kamu bisa pacaran sama dia. Belum pacaran tapi udah pikir ditinggalin. Semangat dong !!" Carisa sewot.
      "Aku belum pernah ngerasa kayak gini sa, ini benaran seperti jatuh cinta".
      "Iya deh, makanya Tuhan itu perihatin sama loe karena kamu nggak dapet-dapet pacar sampe sekarang. Kapan lagi, mumupung ada kesempatan jangan di sia-siakan" hasut Carisa.

      Keramaian sisi-sisi lapangan, sorak dan lambai para perempuan ,dan rintik air seakan pertanda hujan membawa hatiku semakin ingin mengenalnya lebih jauh. Cepat-cepat aku mencari sesuatu.
      "Car, kamu bawa payung?", tanya aku.
      "Ya enggak la, emang untuk apa?" balas Carisa.
      "Ya untuk dia la, masa kamu nggak sadar sebentar lagi akan hujan. Nanti dia kebasahan, kita harus punya cara supaya dia nggak kebasahan".
      "Kamu ini Ren, ada ada aja. Dia itu cowok, lagian nggak akan langsung sakit cuma karena terkena rintik hujan" heran Carisa.

      Hapus
    16. Awan gelap seakan pertanda hujan akan semakin deras. Aku masih sibuk dengan keperluan ku, tanpa memikirkan kembali diriku sendiri.
      "Ayo bantuin dong carisaa!", mohon aku.
      "Kita mau cari kemana Ren, mana ada teman lain yang siap payung pada saat jam sekolah, kita kan bukan aktu SD yang sedia payung sebelum hujan", jawab Carisa.
      "Ya udah, kita pinjam sama teknisi aja, ayolahhhhhh..."
      "Kamu ini!Terus nanti udah dapat payungnya kamu mau ngapain?" tanya dengan nada tinggi.
      "Payungin dia , hehe", senyum aku.
      "Iyala Renny, karena kamu sahabatku, kalo nggak udah aku jambak kamu" , kesal Carisa.

      Segera aku dan Carisa berlari menuju ruang dimana para teknisi berada. Memang terlalu berlebihan tapi ya sudahla, karena ini pertama kali aku jatuh cinta.
      "Selamat siang Pak! Bapak, ada payung disini?" tanya Carisa.
      "Ada nak", sahut Pak Suparno.
      "Boleh pinjam Pak? sebentar aja, janji nanti langsung dikembalikan".
      "Ya sudah, ambil itu disana, tapi ingat dikembalikan lagi".
      "Okedeh Pak, makasi Bapak".

      Kembali aku berlari menuju lapangan dimana pria yang merupakan idamanku dan juga idaman teman-teman wanita lain di sekolahku. Hatiku berdetak semakin kencang ketika memikirkannya. Sesampainya aku tak berani untuk menjulurkan payungku untuknya.

      Hapus
    17. "Naaah, hujannya udah mulai deras nih. Saatnya ajang buat lo nunjukkin perhatian ke dia." ujar Carissa.
      "Aduuuh, tapi gimana caranya nih? Sumpah! Gue grogi banget. Nih nih, lo pengen deh tangan gue, dinginnya kagak nahan" Ucap Reni.
      "Ya elaaa. Baru mau ngasih payung doang udah getir, gimana lo mau mengutarakan perasaan lo ntar, Reeen?"
      "Iya, siiih, tapi kan..."
      "Udah cepet sana! Kalo hujannya tambah deres dan dia sampe basah kuyup, sia-sia aja gue nemenin lo pinjem payung."
      Renny pun segera menghirup dan menghembuskan nafas seribu kali tiada henti layaknya dewa angin. "Car, doain gue ya." Sambil mengedipkan mata, Renny meminta doa restu dari Carissa
      "Iyaaa, apa sih yang nggak buat lo. Udah cepetaaan!" Carissa mendorong pundak Renny hingga ke lapangan.
      "Idiiih, lo galak banget sih, Car. Hmmm" Renny pun membuka payung yang sudah ia genggam kuat-kuat sambil berjalan di lapangan mendekati Oka.

      Hapus
    18. "Ha-haii. nggg, sekarang lagi hujan. kamu ngga bawa payung kan? mau pinjem?" tawar Renny.
      "Oh boleh. Kamu ada 2 payung?" tanya Oka.
      "Eh, eh, engga, cuma ada 1 ini aja. Tar aku pulang bareng temanku saja." jawab Renny. Dalam hati, Renny sudah harap-harap cemas, berharap Oka mau menawarkannya pulang bareng.
      "Hmm, sekalian aja aku anterin pulang. Biar kamu ngga kebasahan. Rumah kamu dimana?" tanya Oka lagi.
      U-oh, ternyata dia cuma takut aku kebasahan. "Rumah aku deket sini kok."
      "Ya sudah, ayo kita jalan." ajak Oka sambil menarik tangan Renny.
      Duh.. Jantung gue mau copot! "Temen gue..." kata Renny sambil menoleh ke belakang yang ternyata sudah tidak ada orang lagi. Good job, Car! "Oke deh, ayo jalan."

      Mereka pun keluar dari gerbang sekolah dan menelusuri jalan menuju rumah Renny. Mereka bercakap-cakap begitu asiknya sampai tidak terasa sudah tiba di depan rumah Renny.
      "Makasih ya udah nganterin." kata Renny mengakhiri percakapan mereka.
      "Ngga apa-apa kok. Lagian kamu juga sudah meminjamkanku payung ini. Bye, sampai ketemu besok." balas Oka tersenyum sambil melambaikan tangannya ke Renny.
      "I-ia. Bye." balas Renny sambil terbata-bata, namun Oka tidak mendengarnya karena sudah pergi menjauh.

      Hapus
    19. Sesampainya di rumah, Renny segera mengetuk pintu rumah, dan tak lama, pembantunya segera membukakan pintu dan mempersilahkan princess masuk ke dalam rumah.
      "Yesss, rencana gue hari ini berjalan dengan sukses semuaa. Thanks Godddd, love You", teriak Renny sekencang mungkin, karena suasana hatinya yang sangat gembira.
      Tak di sangka, teriakannya itu di dengar oleh kedua orangtuanya. Lalu, mama Renny segera menghampiri Renny dan bertanya, "Ciyeee, ada apa ni anak mama yang cantik ini? kelihatannya gembira banget. Cerita-cerita dong ke mama"
      "Ha? ngga ada apa-apa kok maaa hehehe" jawab Renny yang sebari malu dan salah tingkah.
      "Hmmm, ya udah dehh kalo masih belum mau cerita ke mama. Tapi, kamu harus inget satu hal ya Princess, mama bakal selalu mendukung kamu, pokoknya mama berharap yang terbaik untuk kamu sayang. Kalo kamu bahagia, tentunya mama juga bakal ikut bahagia" sambung mama dengan penuh kasih sayang.
      "Iyaa maa, siap deh ma. Thank you yaaa mamaku tersayangg, i love you maa, nanti kalo udah saat yang tepat, Renny bakal cerira ke mama kok" sahut Renny dengan perasaan yang bahagia (sambil memeluk mamanya)
      "Iyaaa sayangg, mama juga sayang bangetttttt sama kamu my Princess" jawab mama
      "Hmmm, ya udah dehh, Renny mau mandi dulu ya ma, soalnya habis kehujanan ni ma hehehe" pinta Renny
      "Okee dehh Princes" jawab mama
      Lalu Renny segera menuju ke kamarnya untuk mencari pakaian dan bergegas mandi.

      Hapus
    20. Setekah selesai mandi pun Renny duduk di samping jendela kamarnya. Ia selalu terbayang dengan wajah Oka yang ganteng nan rupawan. Wajah yang selalu membuat hati Renny berdegup kencang setiap mengingat wajahnya yang mengalihkan dunia.
      "Kurasaaa ku tlah jatuh cinta,pada pandangan yang pertamaa." nyanyian Renny menggambarkan hatinya yang bahagia karena ia berhasil pulang bersama cowok idamannya itu.

      Hapus
    21. "Hari ini gue bahagia banget. Seorang Oka pulang bareng sama gue,jalan berdua,dibawah rintik hujan.Ohh pasti cewek-cewek lain kalo tahu hal ini mereka iri sekali,haha." sorak Renny dengan perasaan bangga.
      Renny pun menyusun siasat selanjutnya untuk mendekati Oka. Ia berfikir keras cara apa lagi yang harus ia lakukan untuk menggaet Oka. Sore itu ia habiskan waktunya untuk memikirkan cara yang jitu untuk bisa mendapatkan hati Oka.
      "Gue harus nyamperin dia? Ngajak dia makan bakso pakde? Ngajak dia nongkrong? Ngajak dia makan sate padang? aahhh gimana lagi cara yang tepat biar gue bisa jalan sama dia lagi." teriak Renny menggeram karena tak kunjung menemukan cara yang tepat untuk mengajak Oka jalan-jalan.

      Hapus
    22. Akhirnya Renny pun menemukan ide yang cemerlang.
      Ia ingat bahwa Martin anak basket juga. Pasti Martin mau membantu fikir Renny.
      Martin adalah teman sebangku Renny. Martin adalah seorang anak dari Batak yang merantau melanjutkan pendidikannya di Palembang. Tak membuang waktu Renny pun segera mencari handphone dan segera menghubungi Martin.
      "tutt...tut..tut.."
      "Haloo.. Tin tolongin gue dong."
      Tanpa menanyakan itu siapa Martin pun segera tahu bahwa itu adalah Renny.
      "Ada apa kau menelepon-nelepon aku? Tumben kali kau."
      "Gue mau minta tolong nih hehe."
      "Tolong apa pula kau ini,aneh sekali tiba-tiba menelepon aku."
      "Kamu kenal sama Oka Subroto kan?"
      "Ya kenal lah,dia itu anak basket juga,ya satu tim lah sama aku.Kenapa kau suka pula dengan dia?"
      "Ah lo tau aja deh hehe."
      "Ah kau ini,jadi mau minta tolong bagaimana?"
      "Kalian latian setiap kari jumat kan? Nah pulang latihan nanti lo ajak dia ke batagor celentang."
      "Hah? ngapain pula kau suruh aku bawa dia ke batagor celentang?"

      Hapus
    23. "Aduh Martin,gini nih ya,pulang ekskul basket nanti lo ajak dia ke batagor celentang. Pura-puranya lo ngajak dia makan. Padahal gue disitu udah nunggu. Kan nanti ceritanya kita gak sengaja ketemu tuh,terus gue bisa makan bareng deh sama dia,gituuu."
      "Ah nyari perkara sekali kau ini,bagaimana pula aku mengajak dia kesana?"
      "Astaaga lo kan temen dia satu ekskul,ya gimana caranya lo harus bisa bawa dia kesana,oke oke?"
      "Aduh kau ini,suka sama lelaki tapi aku yang kau buat susah."
      "Ayolah Martinnn bantu gue plisss." dengan nada memelas Renny memohon.
      "Iyalah nanti hari jumat aku ajak dia makan di batagor celentang."
      "Yes Yes Yes lo emang temen gue paling baik deh."
      "Ah kau itu ,tak usah kau puji aku ini,aku memang baik dari dulu,haha."
      "Iya deh iya,haha yaaudah ya makasih banget sekali lagi,daahh"
      "daaahh.. tutt...tut..tut.."
      Akhirnya perbincangan antara Renny dan Martin pun usai.
      Renny berhasil mendapatkan cara untuk bertemu dengan Oka sang pujaan hatinya lagi.

      Hapus
    24. Setelah Renny selesai menyusun semua rencananya, akhirnya ia dapat berisitirahat dengan legah di kamarnya.
      Malam semakin larut, namun kedua mata Renny masih belum bisa berkompromi dengan perasaanya. Yang hanya ada di benaknya yaitu "Oka, You're my SUPERMAN" gumam Renny dalam hati.
      Seakan tak menghiraukan langit yang kian lama tampak gelap, Renny masih saja senyum-senyum sendiri sambil berbaring di tempat tidurnya dengan membayangkan wajah tampan Oka
      Ditambah, Renny sudah mendengar kabar kalau Oka ternyata pria yang memiliki tubuh atletis dengan bentuk tubuh six pack seperti aktor korea Choi Siwon.
      "Mungkin kalo di Indonesia, Oka ngga kalah gantengnya sama Choi Siwon kali yaa hehe. Yaa, kalo di fikir-fikir, wajah Okka si sebanding dengan aktor tampan Choi Si Won" sambil berbicara sendiri dengan wajah yang berbinar-binar
      "Ohhhh, aku tauuu. Atau mungkin Oka itu adiknya Choi Siwon yang tertinggal di Indonesia kali yaa, kalo di buat nama koreanya, mungkin nama "Choi SinCan" tepat tu untuk dia." lanjutnya dengan riang.
      Akhirnya, Renny pun tertidur pulas dengan sendirinya karena kebayang wajah Oka alias Choi SinCan.

      Hapus
    25. keesokan harinya,saat istirahat, Renny sengaja pergi ke arah lapangan basket hanya untuk melihat oka.
      " Ren, tolong jangan ajak aku cuma buat pangeran lo! ngak tau apa gue ada PR segunung blum ditulis?" Carrisa menggerutu.
      "ayolah, Temenin gue. lo kan temen gue yang paling baik"
      "temen sih temen ren, tapi kalau gak nulis PR lain ceritanya. ntar gue malah disuruh keluar gara gara gak buat PR"
      "ya udahlah. sana lo buat pR. gue gak mau punya temen yang diusir karena gak buat PR"
      "Makasih Renny sayang" Carissa segera meninggalkan renny sendirian.

      Walau merasa takut karena sendirian, Renny ingin sekali melihat bagaimana pujaan hatinya, Oka berbain basket dengan tampang "cool" nya yang terkenal.

      Hapus
    26. Kemudian, diam-diam Renny sudah menuju lapangan basket untuk Oka sang pujaan hatinya.
      Sebari melihat anak-anak lain bermain basket, Renny tampak seperti orang yang bodoh sambil celingak-celinguk ke sana dan ke sini.
      "Aduhhh, mana si dianya?" gumamnya sambil kesal.
      "Waktu gue lagi pengen liat dia, ehh.. dianya ngga ada, waktu gue lagi mau semangatin dia, ehh.. dianya malah menghilang ntah kemana" lanjutnya dengan nada kesal dengan wajah yang cemberut
      Kemudian Renny menyanyi sendiri sambil di terpa angin rindang
      "Jangan pergi-pergi lagiiii, hoo uwooo... Aku tak mau kau pergiii, temanin aku tuk sebentar sajaaa, agar aku tak kesepiannnnnn.. haaaaa" andaikan Oka tau, inilah suasana hati yang sedang aku rasakan. Tampak seperti lirik lagu Viera.
      "Kamu harus tau Oka. Aku sayang banget sama loe!" sebari menunggu sang pujaan hati.

      Hapus
    27. Merlina Claudya
      XII IPS 1/20

      Sesuai janji Martin dan Renny, Renny pun sudah terlihat batang hidungnya di batagor celentang. Tak lama pun terlihat Martin datang dengan Vespa tercintanya bersama Oka tentunya. Mereka tampak masih menggunakan baju latihan mereka dan terlihat sangat cocok, mungkin karena badan mereka yang atletis. "Nah, kenapa kau bisa di sini Renny? Aku pun tak kira kau suka makan jalanan kaya gini." ujar Martin dengan logat Bataknya yang kental itu. "Hah? Apa si lu Tin, jadi yang boleh makan di sini cuma kamu? Nggak kan?" ujar Renny menyahuti Martin. Ini adalah kali pertama Oka mendatangi batagor itu, mungkin karena ia terkenal anak mami sehingga ia tak boleh makan makanan yang berada di kaki lima.

      Hapus
    28. Sinta
      XII IPS 1/31

      "Ahh apa sih lu Tin, kenapa lu bawa gue makan di sini? Makan tempat lain aja lah, kalo mama aku tahu bisa berabe nih." ujar Oka. Tak tahu apa yang di lihatnya, begitu ia berpaling ia melihat sesosok perempuan, yaitu Renny. Memerahlah pipi Oka. "Ekh.. lu kan yang pingsan waktu itu? Kok bisa di sini?" kata Oka.

      Hapus
    29. "Iya.(dengan nada yang malu-malu)." jawab Renny.
      "Ahhh kau ini. Untuk apa kau bicara sama dia pakai nanya-nanya segala" ucap Martin.
      Renny dan Martin pun masih sibuk berdebat. Dan Oka pun mencoba melerai mereka.
      "Uda la Tin nggak enak berdebat di depan umum." ucap Oka dengan bijak.
      "Ya uda la dasar kau ini." ucap Martin.
      "Huh" jawab Renny.
      Tiba-tiba Renny yang berpura-pura tidak mengenali Oka bertanya kepada Martin.
      "Eh Tin. Ngomong-ngomong lo sama sapa ke sini?" tanya Renny.
      "Ahh pura-pura nggak tahu pula kau ini. Dia ini Oka Subroto anak satu tim basket aku." jawab Martin.
      Dengan muka yang merah dan malu-malu, Oka pun berkenalan dengan Renny.
      "Oka Subroto." ucap Oka.
      "Renny." ucap Renny.
      Mereka pun saling berjabat tangan.
      Seusai mereka berkenalan. Renny pun mengajak Martin dan Oka untuk duduk bergabung bersamanya. dan setelah mereka duduk bersama-sama, mereka berdua ngobrol dengan asiknya tanpa memperdulikan Martin.
      Dengan nada yang masih malu-malu, Renny pun memulai pembicaraan.
      "Kamu satu tim ya dengan Martin?" tanya Renny.
      Dengan senyuman, Oka pun menjawab.
      "Iya Ren. Kebetulan aku satu tim basket sama Martin." jawab Oka.
      Dengan senyuman Oka itu membuat Renny tambah jatuh cinta dengan Oka. Renny pun semakin deg-dengan berada dekat dengan Oka, cowok yang selama ini ia idam-idamkan.

      Hapus
  12. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  13. Balasan
    1. Renny sengaja berdiam diri agak lama di tangan Oka agar bisa berlama-lama berdekatan dengan laki-laki yang ia sukai. Oka pun dengan jiwa pahlawannya menggendong Renny yang berpura-pura pingsan ke UKS sekolah. Sampai di UKS Renny pun masih berpura-pura pingsan berharap Oka merawatnya. Tetapi Oka dengan gaya "cool"nya kemudian menyuruh guru piket untuk merawat Renny dan kembali ke lapangan untuk berkumpul bersama teman-temannya.
      "ahhhhhh! kenapa gak Oka aja sih yang ngerawat aku" kata Renny.

      Hapus
    2. Mau tak mau Renny pun harus tetap berpura-pura menghiraukan panggilan orang-orang yang ingin menyadarkannya. Beberapa saat kemudian pun ia terbangun. Dengan aksi berpura-pura tidak tahu apa yang terjadi dengannya ia pun berkata "Kenapa aku di sini?. Terakhirkan aku....oh tidak, bola siapa tadi yang mengenai kepalaku." "Kamu tidak apa-apa?" ujar seorang laki-laki. "Iya, kamu masih merasakan sakit-sakit ditubuhmu?" ujar Oka. "Hmm... aku uda nggak apa-apa kok, tapi.. kalau boleh tahu kamu siapa?" sambil melirik ke arah laki-laki tadi.

      Hapus
  14. Tak lama kemudian, setelah meninggalkan ruangan UKS dengan menuju ke lapangan tempat parkir dan lirikan mata ke arah lapangan. Renny pun dengan diam-diam melihat Oka di lapangan yang sedang asyik bermain basket. Setiap kali melihatnya aku ingin mendekatinya. "Tetapi itu tidak mungkin karena ada teman-temannya, lagian aku ngak berani bertemu dengannya di hadapan banyak orang" sorak Renny.

    BalasHapus
  15. Ah, moga aja, si martin berhasil ngajak Oka hari jumat nanti. KYAAAAAA!! gak sabar banget. pake baju apa? sepatu apa? sendal apa? haduh! renny yang cantik bingung pakai bajua apa! inspirasi, datanglah ke otakku!!
    "Renny, Katanya kamu pingsan, kenapa kamu malah ngomong sendiri di kelas?"
    OOPS! Bu Liko lagi.
    "maaf bu, saya cuma bingung bu, maklum baru bangun dari pingsan."
    "hati hati kamu. banyak yang stress kelas di kelas tiga ini. jangan sampai kamu salah satunya"
    "gak mungkinlah bu, seorang renny gak mungkin stress"
    "udahlah, kembali ke kelas kalau kamu sudah baikan"
    "baik bu"

    BalasHapus
  16. "maaf pak telat. tadi baru dari UKS"
    "haduh! kamu itu. ya sudah masuk. lain kali tidak saya izinkan kamu masuk.tuh duduk diluar sana nanti"
    "makasih pak"
    "masih muda kok sudah sakit sakitan. saya sudah tua aja tidak pernah sakit"

    "hei ren. katanya kamu pingsan ya?" carissa segera menanyai renny sebelum renny duduk.
    "bohongnya, iya. jujurnya Ngak."
    "hah?"
    "tadi waktu mau ke lapangan. tiba tiba bola dateng kena kepala aku. jatuh iya. pingsan? sebentar. trus sadar lagi. coba tebak? kenapa? karena oka yang pegangi gue. kesempatan abis. dia gendong aku ke UKS haduh, renny jadi senang sekali"
    "iya deh ren. iya. kalau udah ngomong tentang oka aja. seneng bukan main"

    BalasHapus
  17. "iya lah,kalau ada Oka rasanya dunia itu dipenuhi bunga-bunga" seru Renny diiringi pipi yang merah
    "dasar orang gila!!" tegas Carissa yang mulai kesal dengan Renny
    "sewot loh sa,iri ya sama gueeeeee" canda Renny
    Ternyata perbincangan yang dilakukan Renny dan Carissa terdengar oleh guru yang sedang mengajar. Dan itu membuatnya marah dan siap mencabik mereka.
    "Heiiiiii kalian,ribut saja keluar kalian!!!!" tegas pak guru yang jengkel
    "tapi pak,kami ngobrolin soal pelajaran pak" bela Carissa
    "sudah sana jangan banyak alasan!" tegas pak guru lagi.
    "mampus deh" gumam Carissa.

    BalasHapus
  18. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  19. "Ah elo si Ren ngajal gue ribut jadinya kita disuru keluar kan" jawab Carissa\
    "Ah gak apa-apa deh kena marah sama Pak Guru yang penting gue seneng banget bisa ketemu sama Oka haha"jawab Renny
    "Iya elo soh seneng nah gue gimana.. Loe kan tau gue itu udah sering banget dimarahin sama Pak itu"gumam Carissa

    BalasHapus
    Balasan
    1. "udah tenang aja kan ada gue yang temenin loe disini"
      Di luar kelas mereka pun melanjutkan pembicaraan mereka tadi.
      "terus ren gimana lagi tadi? duh gue seneng banget deh kalau elo bisa di gendong sama oka, ibarat kata nih ren loh dapet rejeki nomplok!!"
      "hahaha iya nih car, secara oka gitu loh! pasti banyak cewek-cewek yang iri sama gue karena gue tadi di gendong sama oka"
      "iya sepertinya ren, gue aja iri sama loh, tapi gue ngalah aja sama loh ren secara loh kan temen gue paling baik dan cantik"
      "akh elo car bisa aja, loh kan juga cantik"
      Hapus

      Hapus
    2. "ya udah deh gue ngalah deh ren, gue yang paling cantik.. hahahaha"
      "oh ya gue bingung ni clar gimana cara mendapatkan hati oka secara kan dia kapten tim bola basket waktu ketemu dia gue gak tau harus bilang apa, mana lagi oka kan orangnya sedikit memberi kesan misterius dengan gaya itu yang aku suka banget tipe cowok yang kayak gitu.."
      "nah kalo itu ren gampang loe tanya dengan orang yang tepat, gini gue punya rencana loe kasih aja hadiah setiap hari, secara diam-diam kalo kesannya kayak pengemar rahasia gitu yang kayak di tv ituu tuu..., gimana menurut loe???

      Hapus
  20. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  21. "iya juga ketemu aja gak tau harus bilang apa, bagaimanapun caranya akan gue lakukan semua cara walaupun sesulit apapun tetap kulakukan untuk mendapatkan hati seorang kapten tim bola basket, Oka cowok misterius itu bisa menjadi bersimpati kepadaku."
    "gue sependapat sama kamu car mau memberikan surprice kepada Oka, tetapi dengan cara itu akankah dia tau jika pemberian hadiah secara diam-diam berasal dari pemberian gue bukan pemberian orang lain?"
    "tetapi jika hadiahnya tidak sampai ke tangannya justru membuat hati ini nyesek dan sangat menghambat rencana kita nanti"

    BalasHapus
    Balasan
    1. "Aduhhh ren... kayaknya otak kamu ketimpa jepitan rambut tuh, mikirin gini aja kok pake lama", protes clarisa
      "terus aku harus gimana, iya nihh, kepala udah berat sama jepitan rambut, tapi setidaknya ini jepitan rambut favoritku tauu... kan ini jepitan yang pernah kesentuh sama belaian hangat tang si my lovely Okz", gumm renny sambil membelai-belai rambutnya
      "mulai dehh buat nama panggilan sayang", gerutu clarisa. "terus gue harus gimana nihh?!", serobot renny dengan tidk sabar.
      "begini miss lemot, kan kita ada sistem locker untuk anak-anak basket. kamu kenal kann sama satpam amirudin? itu tuh, satpam yang ga pernah bahagia kalo ngeliat kita bahagia", jelas clarisa. "ohhh Pak Udin, tau kok, temen seperjuangan gue itu... Terus gimana?", tanya renny penasaran. "begini, kamu minta aja kunci locker cadangan Oka, terus kamu masukin dehh kado-kado khusus kamu", jelas clarisa rinci. "clarisaaa!!! loe memang sohib gue!!!!, teriak renny bahagia.
      "iya, kamu beruntung kan punya sahabat kayak geu?? gue yg rugi punya sahabat lemot", gerutu clarisa.
      "ahh kamu bisa sajaaa...", sahut Renny bahagia.

      Hapus
  22. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  23. Segera setelah mendengar saran sahabatnya, Renny langsung mencari Pak udin di pos satpam tempat Renny sering bercebgkrama bersama teman seperjuangannya itu. Sesampainya di pos, "apa kabar broooo...", teriak renny sambil mengarahkan tangannya ke hadapan Pak udin. "Kabar dahsyat mamennn...", sahut satpam favorit Renny sambil menepukkan tangannya ke telapak tangan Renny, suatu gerakan salam persahabatan diantara mereka berdua.
    "Gini, kenal Oka kan? itu tuhh, pangeran langit tanpa sayap ituuu...", ceita Renny dengan mata berbinar cerah. "wahh,, kenal, anak nomor punggung 1 itu kan Ren? kenapa?", tanya Pak Udin kebingungan. "Wahh lampu hijau", celetuk Renny. "Gini, boleh minta kunci cadangan lokernya ga? mau masukin benda-benda misterius nihhh guee", jelas Renny.
    "APA??!! BENDA MISTERIUS?!! mau kamu santet tuh anak Ren?!", jawab Pak Udin kaget. "Bebener bae ooooo", sahut Renny menggunakan bahasa kebangsaan dunia persahabatan mereka. "benda-benda isterius dari penggemar misterius gitu brooooo...", sambung Renny cepat. "wahh ada aroa cinta nih", sambung Pak Udin sambil memejamkan mata dan menghirup udara segar. Sontak Renny menghirup udara dalam-dalam dan segera bertanya, "aroma cinta gimana? bau asem gini", protes Renny. "Itu istilah ncikkkk", sambung Pak Udin. "jadi gimana nihhh kunci cadangannya? boleh kan? ayolahhhhh, temen lama butuh bantuan nihh", ujar Renny memelas. "oke lahhh, asal inget kawan aja loe Ren, jangan lupa traktirannya!", sambung Pak Udin singkat.
    "Boleeeeeeeh...", sahut Rennt. "Nih kuncinya, Hwaiting!! Hwaiting!!", ujar Pak Udin sambil menirukan logat dan gerak tangan aktor Korea. "thanks brooooo..", sahut renny sambil bergegas menuju ruang loker aak basket.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Lalu setelah perbincangan Renny dan Pak satpan Pak Udin CS teman seperjuangannya itu, Renny pun segera menuju ke ruang loker untuk memasukan benda misteriusnya tersebut. Setelah sesampai Renny di ruang loker, Renny pun memasukan kunci lalu dimasukannyalah benda misterius tersebut.

      Hapus
    2. Bertha Dewi Indriani
      XII IPS 1 / 03

      Setelah dimasukkannya benda misterius itu ke dalam loker pangeran langit tanpa sayapnya itu, Renny segera keluar dari ruang loker. "Aduuh, harus cepat-cepat keluar nih, kalau ketahuan, mau taruh di mana muka gue yang cantik ini? Duh, nggak kebayang deh kalau ampe ketauan, malu niaan oii," gumam Renny. Setelah keluar dari ruang loker, ia langsung menemui Pak Udin untuk mengembalikan kunci cadangan loker itu.
      “Gimana, neng, bisa kebuka nggak kuncinya?” Tanya Pak Udin.
      “Bisa banget, Pak. Sukses besar malah. Haha..” Jawab Renny.
      Mereka pun melakukan gerak salam persahabatan mereka.

      Hapus
  24. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  25. "Tidak lama kemudian, saat Oka ingin mengambil barang di lockernya, ia melihat benda misterius yang tadi ditaruh Renny, Oka pun terkejut dan langsung membukanya"

    BalasHapus
    Balasan
    1. "wah apa ini? dari siapa ya hadiah ini?" Oka pun penasaran dari siapakah hadiah ini,lalu ia pun mulai mecari tahu dari siapakah hadiah ini...

      Hapus
  26. Sejauh mata memandang, oka hanya melihat sebuah bingkisan berukuran sedang berlapiskan kertas berwarna merah muda dengan motif bintik-bintik putih beraromakan bunga mawar bertuliskan ROFL. oka hanya kebingungan menataop bingkisan tersebut sementara Renny berada balik pintu ruang loker sambil menyusun huruf-huruf manis dibenaknya "ROFL.. Renny Oka Forever Love", gumam Renny dalam hati.
    Oka hanya tersenyum dengan sangat tenang melihat bingkisan itu dan segera memasukannya kedalam tas karena cuaca kembali tidak bersahabat. Oka memutuskan untuk melanjutkan langkahnya kembali ke rumah.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dan keesokan harinya pun tiba, seperti biasa Renny yang selalu tampil menarik dan mengangumkan tersebut mulai memasuki gerbang sekolah.
      "Seragam oke, Ramput oke, Muka Oke, tapi aduh hari ini kulitku agak sedikit kusam, tapi tidak apalah yang paling penting adalah kepercayadirian" kata Renny
      Lalu perlahan Renny pun mulai memasuki kelas, tapi sebelum memasuki kelas Renny pun bertemu dengan guru kesiswaan yaitu Ibu Liko!
      Lalu Renny pun mencari siasat agar dapat terhindar dari ceramahan Ibu Liko tersebut.

      Hapus
    2. Pada saat Renny memulai siasatnya untuk kabur dari ceramahan Ibu Liko, Renny pun mulai masuk dari gerbang belakang agar tidak ketahuan, dan pada saat itu dia melihat sesosok Oka yang sedang berlatih basket di lapangan belakang sekolah. Lalu Renny pun bermaksud untuk menyapanya.

      Hapus
  27. langkah Renny terhenti pada WC putri disekolahnya, karena masih sangat tidak percaya diri, akhirnya Renny membuka isi tas ajaibnya. terlihan sebongkah kotak kecil berwarna putih dengan tekstur seperti bubur pada. "Ahaaa!!! sabun beras thailand dari Rio, cuci muka dulu ahh biar nambah oke", teriak Renny kegirangan.
    setelah mempercantik dirinya, Renny keluar dari WC putri dengan terburu-burui tanpa memperhatikan jala lagi. ontak Renny kaget karena dia menabrak sesosok tubuh manusia didepannya. Raut wajah Renny semakin kaget ketika dia sadar bahwa Oka si Pangeran lah yang telah ditabraknya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Setelah Renny menyadari bahwa sesosok tubuh yang ia tabrak itu Oka, Renny pun tersentak kaget, jantungnya pun berdegud sangat kenyang, mukanya pun merah padam karena malu.
      "Ma.. Maaf ya.. Aku lagi buru-buru ni Oka, makanya Ak.. Aku ketabrak kamu, Maaf.. Maaf yaa.. " Kata Renny
      dan Oka pun berkata," It's Ok gapapa kok Ren" dengan raut wajah dan nada yang cool.

      Hapus
    2. Dan ssetelah itu Renny pun bermaksud menjalankan siasatnya lagi untuk dapat berhasil lolos dari ceramahan Ibu Liko itu!.
      Perlahan-lahan Renny berjalan dengan sangat pelan dan dia pun mulai masuk ke pintu belakang. Pada saat Renny ingin masuk ternyata disana ada pak pertugas piket yang berjaga di pintu belakang. Renny pun mulai berpikir siasat baru lagi, dia menunggu saat yang tepat dimana untuk kabur masuk kedalam kelas. Lalu tiba" dari belakang ada yang menyapa Renny.
      "Heii! lagi napain ni? kok mengendap-ngendap seperti maling begitu?" kata Ricky teman satu team club basket dari Oka tersebut.
      "Ahh! kamu bikin kaget saja! kenapa kamu juga ada disini? Aku telat ni dan aku lagi mikirin cara gimana biar bisa lolos dari petugas piket itu!" jawab Renny.
      "Ohh kamu mau lolos ya? Oke deh! sini serahin sama aku, biar aku yang urus kalo soal ginian si gampanggg tenang aja " ucap Ricky.

      Hapus
    3. Lalu Ricky pun mulai masuk ke dalam sekolah itu, dan tiba-tiba terdengar suara..
      "Heiiii!! kamu sini!! kenapa kamu telat! sudah tahu telat tapi berniat masuk diam-diam!" kata petugas piket
      "Maaf pak! saya tadi terjebak macat karena ada orang yang kecelakaan, jadi saya membantunya, maka dari hal itu saya telat kesekolah, masa bapak tega membiarkan orang yang terkena kecelakaan kita diam saja?" Ujar Ricky
      Dengan berpikir pak petugas piket itu pun berkata, " Hm..yasudah kamu masuk kelas sana tapi sebelumnya minta dulu surat izinnya!."

      Hapus
    4. Saat melihat Ricky yang sedang berbicara dengan guru piket tersebut, Renny menggunakan kesempatan emas tersebut untuk menyusup kedalam sekolah.
      "Fiuh, untung aja nih nggak ketangkep sama tuh guru piket, kalau ketangkep, wah bisa-bisa kena sembur lagi sama bu Liko." Ujarnya sambil mengelap keringat-keringat tak terlihat di dahinya.
      "Heemm, dan juga aku harus berterima kasih sama yuh cowok yang udah nge-bantu aku, itung-itung ajak kenalan. Dia kan teman basket-nya Oka. Hihihihi." Kemudian Renny-pun melenggang pergi masuk ke kelasnya.

      Hapus
    5. Pada saat Renny memasuki kelasnya beruntung sekali guru yang mengajar pada saat itu tidak hadir dikarenakan ada urusan. Dan Renny pun terlihat sangat gembira dan beruntung dapat lolos dari petugas piket dan ceramahan Ibu Liko itu.
      Setelah itu bel istirahat pertama pun berbunyi dan menandakan bahwa pelajaran ketiga selesai. Renny pun bermaksud untuk pergi kekantin bersama Carissa agar dapat berjumpa dengan sang pujaan hatinya tersebut. Saat berjalan-jalan dikantin Renny teringat bahwa dia belum berterima kasih kepada laki-laki yang telah menolongnya lolos tadi. Dan Renny pun bermaksud ingin menyampaikannya saat jam istirahat kedua saja.
      Waktu demi waktu pun berjalan tak terasa bel tanda istirahat kedua pun tiba, dan Renny pun segera ingin menemuinya untuk mengucapkan terima kasih. Renny pun terus menerus mencarinya tapi tak kunjung di temukannya sosok laki-laki itu, dengan pantang semangat Renny pun bermaksud ingin menyampaikannya sepulang sekolah saja.

      Hapus
    6. Tiba-tiba renny ketemu dengan kawan kelasnya si catri alfadil orang dari Padang yang juga ekskull basket sama oka . "eh catttt , tunggu duluuu ! , lu liat ga kawan basket lu yang ganteng kekar maskulin itu lho mvp player bangau ????" Renny berkata , kata catri " oh mvp player bangau oka ? Itu tadi aku liat dia sedang ada di lapangan basket belakang sekolah ". Sesudah mendengarkan perkataan catri tersebut renny langsung lari seperti mobil sedang sprint meninggalkan catri dan dari jauh berkata "Terimah Kasih catttt " . Ketika dekat lapangan basket terlihat lah seseorang berbadan kekar masculin bagaikan ketemu artis korea taeycon . . .

      Hapus
  28. nama: Risky Akbar Wiriananta
    no:29
    kelas: XII IPS 1
    Tiba- tiba peria kekar itu datang dan melihat ke arah renny, reeny pun terpaku dan terdiam sejuta kata seakan-akan angin mendekap tubuhnya dengan erat, seperti tidak nyaman si pria tubuh kekar itupun berkata "kenapa? ada yang salah dari penamilan gue" dan reeny pun salah tingkah, ia langsung berlari dengan seribu langkah ke kelasnya , ia bercerita dengan clarissa atas apa yang ia alami tadi , Clarissapun menggelengkan kepala "aduh kenapa lo diem aja ,terus kenapa lo lari tadi begoo, kenapa gak lo ngomong aja, 'maaf ada cabe di gigi lo hahahah' " dengan canda clarissa menanggapi cerita reeny....

    BalasHapus

Posting Komentar

Gunakan nama dan email masing-masing! Harap ditulis nama, kelas, dan nomor absen.

Postingan populer dari blog ini

CERITA PENDEK ON-LINE KARYA SISWA-SISWI KELAS XII IPA 3 TAHUN 2014/2015

CERITA PENDEK ON-LINE KARYA SISWA-SISWI KELAS XII IPA 2 TAHUN 2014/2015

FORMAT KARYA TULIS ILMIAH AKADEMIS