CERPEN KREASI BERSAMA SISWA XII IPS 3 - 2011/2012
Cerita pendek merupakan karya sastra yang secara fisik relatif pendek.
Jumlah kata-kata dan halamannya pun relatif sedikit. meskipun begitu,
hakikat cerita pendek merupakan karya sastra yang padat, pepal, dan padu
dalam jalinan unsur-unsur pembentuknya, seperti alur, latar, tokoh,
penokohan, serta tematisnya.
Meskipun begitu, justru dalam "kependekannya" itulah cerpen memiliki kekuatan tersendiri sehingga lebih bermaka meski habis dalam sekali baca. A single vivid impression (satu kesan tunggal) seolah menjadi ciri khasnya. Di sisi lain, pembaca justru seringkali lebih gampang memahami dan memperoleh nilai (value) yang disampaikan oleh pengarangnya. Hal ini seringkali membuat banyak pembaca lebih senang membaca cerpen daripada karya lainnya.
Karya yang ada di sini adalah karya bersama siswa dalam satu kelas. Apresiasi kreasi mereka muncul dan berkembang bersamaan dengan kekayaan imajinasi yang dimilikinya. Maka, harus kita hargai karya kreatif tersebut sebagai langkah awal yang mendekatkan proses kreatif dan produktif secara tertulis ke tingkat lebih lanjut sesuai dengan perkembangan kreativitas dan imajinasi mereka.
Selamat berkarya. Kreativitas akan memicu dan memancing kita untuk selalu berkarya. MAKA, MULAILAH BERKARYA, BERKARYA, DAN BERKARYA.
Meskipun begitu, justru dalam "kependekannya" itulah cerpen memiliki kekuatan tersendiri sehingga lebih bermaka meski habis dalam sekali baca. A single vivid impression (satu kesan tunggal) seolah menjadi ciri khasnya. Di sisi lain, pembaca justru seringkali lebih gampang memahami dan memperoleh nilai (value) yang disampaikan oleh pengarangnya. Hal ini seringkali membuat banyak pembaca lebih senang membaca cerpen daripada karya lainnya.
Karya yang ada di sini adalah karya bersama siswa dalam satu kelas. Apresiasi kreasi mereka muncul dan berkembang bersamaan dengan kekayaan imajinasi yang dimilikinya. Maka, harus kita hargai karya kreatif tersebut sebagai langkah awal yang mendekatkan proses kreatif dan produktif secara tertulis ke tingkat lebih lanjut sesuai dengan perkembangan kreativitas dan imajinasi mereka.
Selamat berkarya. Kreativitas akan memicu dan memancing kita untuk selalu berkarya. MAKA, MULAILAH BERKARYA, BERKARYA, DAN BERKARYA.
Percintaan Koko & Cici Korea
BalasHapusPagi yang cerah dengan embun yang menetes pada dedaunan menemani Park Jong Pei berjalan menuju pasar. Park Jong Pei adalah anak penjual lumpia di pasar Chinatown. Pada pagi itu Park Jong Pei sedang mempersiapkan jualannya dengan tergesa-gesa, tiba-tiba seorang gadis asli Seoul Wa Ta Mikhang ingin membeli lumpia dagangannya.
Hapussaat Park Jong Pei melihat gadis Wa Seoul bernama Wa Ta Mikhang, ia sungguh terpanah dengan penampilan gadis Seoul yang cantik jelita.
HapusBertemulah dua remaja itu. Dengan mata berbinar-binar Park Jong Pei terpesona dengan kecantikan Wa Ta Mikhang yang menusuk sampai jantung Park Jong Pei.mereka saling bertatapan dengan tatapan mata yang tajam dengan dua muka yang penuh kemaluan pada saat bertatapan, Park Jong Pei pun segera mengalihkan pandangannya dengan membuat lumpia kembali.
Hapuspada saat Park Jong Pei membuat lumpia, Park Jong Pei tidak fokus membuat lumpia, tapi ia sedikit melirik Wa Ta Mikhang yang membuat dirinya jatuh cinta.
HapusWa Ta Mikhang pun menyadari bahwa Park Jong Pei memperhatikan dirinya dari tadi. Sehingga, Wa Ta Mikhang berusaha untuk mengalihkan pandangan Park Jong Pei itu.
BalasHapusTanpa disadari kedua remaja yang sedang berada dalam dunia mereka sendiri, ibu Park Jong Pei yang baru kembali dari pasar menyaksikan interaksi mereka berdua sambil bersembunyi di tempat fotocopy di seberang jalan.
BalasHapusSetelah lumpia pesanan Wa Ta Mikhang selesai dibuat, Park Jong Pei dengan malu-malu memberikannya. Wa Ta Mikhang yang semula dapat menahan tawa karena tingkah Park Jong Pei yang aneh pun akhirnya tersenyum manis untuk membalas tatapan mata Park Jong Pei. Melihat situasi ini dari kejauhan, ibu Park Jong Pei dapat menebak bahwa anaknya sedang berbunga-bunga karena selama ini Park Jong Pei tidak pernah sampai segugup ini menghadapi pembeli.
BalasHapusmaka dari itu Ibu Park Jong Pei merasa bahwa ada Wa Ta Mikhang adalah gadis pujaan Park Jong Pei yang diimpi-impikan selama ini. sampai tiba-tiba Park Jong Pei membuat lumpia itu dengan cekatan dan spesial bagi Wa Ta Mikhang, Mikhang pun berkata kepada Park Jong Pei:
Hapus"Lumpia ini enak sekali."
"terima kasih" ujar Park Jong Pei.
Lalu mereka pun berkenalan, dengan malu-malu Park Jong Pei memperkenalkan dirinya dengan wajah yang merah dan sambil tersenyum malu. Dari saat itulah, Wa Ta Mikhang sering datang untuk membeli lumpia. Dan lama kelamaan hubungan kedua remaja itu pun semakin erat. Pada suatu hari Wa Ta Mikahng tidak datang lagi ke pasar itu. Park Jong Pei pun rindu pada Wa Ta Mikhang dalam beberapa minggu. Dengan inisiatif dan kerinduannya kepada Wa Ta Mikhang, Park Jong Pei pergi untuk mencari rumah wanita idamannya itu
BalasHapusSetelah beberapa hari bertanya kesana kemari kepada orang-orang di sekitar wilayah sekolah Wa Ta Mikhang, Pqark Jong Pei tidak menemukan informasi apa-apa mengenai Wa Ta Mikhang. Ternyata Park Jong Pei belum putus asa, ia tetap berusaha mencari dan terus mencari informasi dimana keberadaan wanita pujaannya itu. Perjuangannya pun tak sia-sia, ia bertemu dengan teman sekelas Wa Ta Mikhang, ternyata Wa Ta Mikhang di ajak kedua orang tuanya untuk menemui neneknya yang berada di Amerika yang sedang sakit dan tidak lama lagi Wa Ta Mikhang akan kembali lagi kesini.
BalasHapusMendengar berita tersebut Park Jong Pei merasa senang. Selama perjalanan pulang ke rumahnya, wajahnya terus berseri-seri. Ia berpikir akan kembali lagi keesokkan harinya ke rumah Wa Ta Mikhang dengan harapan gadis pujaannya tersebut sudah kembali. Malam harinya, Park Jong Pei masih sibuk membuat lumpia yang akan Ia bawa ke rumah Wa Ta Mikhang. Ia tahu bahwa belum tentu gadis itu sudah kembali besok. Namun Ia tetap membuatnya untuk berjaga siapa tahu gadis itu sudah kembali. Ia pikir gadis itu pasti sudah rindu akan lumpia buatannya, karena sudah beberapa minggu ini gais itu berada di Amerika.
HapusSetelah mendapat informasi bahwa Wa Ta Mikhang berada di Amerika tempat neneknya berada, Park Jong Pei meminta alamat rumah nenek Wa Ta Mikhang kepada temannya karena Park Jong Pei ingin sekali melihat Wa Ta Mikhang
BalasHapustapi sayang sekali, temannya tidak tahu tentang alamat rumah nenek Wa Ta Mikhang tersebut.
BalasHapusPark Jong Pei pun terus menunggu dengan sejuta harapan akan kedatangan Wa Ta Mikhang.
Ia setiap pulang dari pasar, selalu mampir ke rumah Wa Ta Mikhang yang kosong tersebut.
satu bulan berlalu...
Park Jong Pei merasa tidak tenang, merasa galau akan kabar Wa Ta Mikang yang tak kunjung kembali.
Ia sungguh rindu akan kehadiran Wa Ta Mikhang yang membuatnya tergila-gila.
Hingga suatu malam, Park Jong Pei memimpikan Wa Ta Mikhang yang sedang bersenang-senang bersama lelaki lain.
Ia merasa sangat kesal dengan mimpi tersebut. Dan tiba-tiba Park Jong Pei terbangun.
"huhh, mimpi apaan tuh ? ga jelas banget (dengan rasa kesal)".
Park Jong Pei pun tidak langsung kembali tidur, tapi ia memikirkan Wa Ta Mikhang.
"hmmm, dimana ya Mikhang sekarang ? lagi apa ya dia ? ah coba waktu itu aku minta nomor telepon nya ya.. ah bodohnya diriku (dalam hati dan kesal dengan dirinya sendiri).
setelah beberapa saat, Park Jong Pei memutuskan untuk kembali tidur dan beristirahat untuk melanjutkan kegiatan esok hari, menjual Lumpia
Saat keesokan harinya waktu Park Jong Pei sedang menjual lumpia. Ia melihat seorang wanita yang lewat mirip seperti wajah Wa Ta Mikhang, dengan cepat ia berlari dari toko untuk mengejar wanita yang mirip dengan Wa Ta Mikhang tersebut, berharap wanita itu adalah wanita yang benar-benar selama ini dinantikannya.
BalasHapusKemudian saat ia menepuk pundak wanita tersebut yang dikiranya Wa Ta Mikhang, ternyata ia salah orang. Park Jong Pei pun merasa malu dan kemudian berbalik kembali ke tokonya untuk melanjutkan jualan lumpianya.
Sesampainya di toko, dia masih memikirkan kapan dia benar-benar dapat berjumpa dengan wanita yang dirindukannya itu.
pada saat Park Jong Pei menjual lumpia, ia kebanyakan melamun memikirkan Wa Ta Mikhang.
BalasHapusSampai suatu saat ibu dari Park Jong Pei melihat dirinya melamun.
Ibu : Kenapa kamu Pei ?
Park Jong Pei : gak ada apa-apa kok bu, cuma memikirkan wanita yang waktu itu kok. dia gak balik lagi ke toko kita, aku kangen dia.
Ibu : Yasudah, jangan dipikirkan lagi, yang pasti dia akan kembali kok ke sini. ibu yakin itu.
Park Jong Pei : Makasi bu buat motivasinya ..
Pada suatu saat, Park Jong Pei mendengar kabar burung tentang kembalinya Wa Ta Mikhang. tetapi Ia pindah rumah, bukan di rumah yang lama ia tinggali.
"kemana ya, aku harus mencarinya?? sekarang alamatnya pun aku tak tahu"(dalam hati).
BalasHapusSorenya Park Jong Pei mencari rumah Wa Ta Mikhang yang baru. Menjelang malam ia menemukan sebuah petunjuk yaitu rumah yang bertuliskan Wa.
"apakah mungkin ini rumahnya, kalau aku bertamu sekarang rasanya kurang sopan ini sudah terlalu malam. mungkin aku akan kembali besok saja" (dalam hati).
Kemudian Park Jong Pei langsung pulang. Pagi harinya Park Jong Pei langsung bergegas mandi dan bersiap ke pasar, sebelum ia pergi kepasar ia berfikir untuk mengunjungi kembali rumah yang ia lihat semalam.
BalasHapusPark Jong Pei sungguh tidak sabar untuk mengunjungi rumah yang ia lihat semalam. rasanya ia mau cepat-cepat sore waktu tutup toko.
BalasHapusTing.. Tong... (Bunyi Bel rumah)
Ibu-Ibu : ada apa ya ? mencari siapa nak ?
Park Jong Pei : permisi bu, apakah benar ini rumah Wa Ta Mikhang ?
Ibu-Ibu : ohh, maaf ya nak, ini bukan rumah Wa Ta Mikhang..
Park Jong Pei : ooo, makasi bu. (dengan rasa kecewa)
Dengan rasa kecewa Park Jong Pei kemudian langsung berpamitan dengan ibu yang memiliki rumah itu. Saat di jalan Park Jong Pei berfikir, dengan siapa lagi ia akan bertanya tentang alamat rumah Wa Ta Mikhang sekarang. Tiba-tiba ia teringat kembali kepada teman Wa Ta Mikhang yang dahulu pernah ia tanya tentang keberadaan Wa Ta Mikhang. Kemudian Park Jong Pei segera bergegas menuju rumah teman sekelas Wa Ta Mikhang tersebut.
BalasHapusPark Jong Pei : Permisi..(tok tok tok)
BalasHapusSuzy : Siapaaaa?
Park Jong Pei : Jong Pei.
Suzy : Ada apa?
Park Jong Pei : Kamu tahu alamat rumah Wa Ta Mikhang? Aku kangen. Dari dulu dia ke Amerika sampai sekarang, aku nggak pernah ketemu dia lagi. Kamu bisa bantu aku cari alamat dia?
Suzy : Hm. Oke. Kebetulan papa aku banyak kenalan, nanti kamu kasih foto Wa Ta Mikhang aja biar anak buah papa aku yang cari. Hahah. Kayak preman aja ya..Nanti kalo uda ketemu aku kabarin deh.
Park Jong Pei : Makasi makasi. Baik deh!
Park Jong Pei pulang kerumah dengan rasa penasaran. "Semoga aja Suzy berhasil nemuin alamat dia.." ucap Jong Pei dalam hati.
Setelah menunggu selama beberapa minggu, akhirnya Park Jong Pei mendapatkan kabar dari Suzy. Suzy meminta maaf karena ia tidak bisa menemukan rumah Wa Ta Mikhang. Park Jong Pei pun merasa sedih dan putus asa bahwa ia tidak akan bisa bertemu lagi dengan Wa Ta Mikhang. Hari demi hari berlalu, Park Jong pei akhirnya sudah bisa melupakan sosok Wa Ta Mikhang dar pikirannya. Suatu hari, saat Park Jong Pei sedang berjalan-jalan di Taman Meteor, ia bertemu dengan seorang perempuan cantik yang bernama Kim Ang Ly, mereka pun saling berkenalan.
HapusSetelah berkenalan, Park Jong Pei pung mengajak Kim Ang Ly untuk menelusuri taman yang pada saat itu sedang ramai oleh pasangan yang pacaran. Mereka berjalan bersama-sama dan saling bercengkerama satu sama lain.
HapusPark Jong Pei : kalau boleh tahu rumahmu dimana?( menatap Kim Ang Ly)
Kim Ang Ly: di gang kelinci sebelah kanan pasar
Park Jong Pei : oh...kalau begitu sehabis aku berjualan, bolehkah aku mampir ke rumahmu?(menunduk tersipu malu)
Kim Ang Ly : tentu saja boleh, jika kau ada waktu .oh ya sepertinya hari sudah sore aku permisi pulang ya ( melihat jam tangan )
Park Jong Pei : mau saya antar?
Kim Ang Ly : oh tidak usah, saya sudah biasa pulang sendiri (meninggalkan Park Jong Pei)
Sosok wanita itu pun lama kelamaan menghilang, Park Jong Pei pun duduk di kursi taman sambil memandang langit yang mulai tertutupi awan yang hitam , dia memikiran Wa Tami Kang yang sampai sekarang tidak pulang-pulang dan juga sosok Kim Ang Ly , yang membuatnya ingin mengenal wanita itu lebih dalam lagi
tampaknya sosok Kim Ang Ly jatuh cinta kepada Park Jong Pei.
BalasHapustetapi tidak untuk Park Jong Pei.
Park Jong Pei tidak ingin mencari wanita lain, mungkin karena ia trauma akan Pengalaman bersama Wa Ta Mikhang.
pada perjalanan pulang Kim Ang Ly, Ia pun senyum-senyum sendiri tanpa alasan yang jelas.
"hmm, ganteng juga ya cowo tadi, kok rasanya seneng banget yaa ? (dalam hati)"
Kim Ang Ly berniat untuk mendekati Park Jung Pei dengan bermacam cara "baru kali ini aku menemukan penjual lumpia seganteng dia, hmm, besok aku mau ajak dia makan siang ah" sambil tersenyum malu malu.
HapusKeesokan harinya Kim Ang Ly datang ke tempat dimana Park Jung Pei berjualan lumpia sambil membawa sekotak martabak kentang buatannya.
Kim : hai Pei, sudah makan siang belum? aku punya martabak spesial nih buat kamu, aku buat sendiri lho.
Pei : wah.. kebetulan belum makan, ini untukku?
Kim : iya ini buat kamu (tersenyum sambil memberikan kotak makanan kepada Park Jung Pei)
Pei : (menggigit martabak sambil bergumam dalam hati) martabak apaan nih? enakan juga lumpia buatan aku
Kim : gimana pei? enak? (berharap Park Jung Pei menyukai martabaknya, dan membuat Park Jung Pei terpesona olehnya
Pei: enak.... hmmm, enak sekali, tapi lain kali kamu tidak perlu repot-repot membawakan martabak ini untukku.
BalasHapusKim: tidak ada kata repot untukmu(tersipu malu.
Percapakan kedua remaja ini berakhir saat Park Jong Pei bertanya menegnai keluarga Kim Ang Ly. Ternyata keluarga King Ang Ly berada di Amerika, sedangkan dia kesini bersama teman masa kecilnya yang ternyata gadis impian Park Jong Pei. Ya, dialah Wa Ta Mikhang. Perasaan Park Jong Pei kini tak karuan. Ia gelisah, kecewa, marah, kesal, senang, semua bercampur aduk. Kim Ang Ly yang merasa aneh terhadap ekspresi Park Jong Pei langsung pergi meninggalkan Park Jong Pei sendiri yang sedang terpelongo dengan mulut terbuka, sehingga seekor lalat pun bisa bermalam disana.
Jong Pei merasa gelisah sepanjang hari. Kini dia merasa semakin gusar. Disaat ia menantikan Mikhang, mengapa muncul gadis lain yang juga memperhatikannya? "Tidak. Aku harus tetap menunggunya." Gumamnya, sesaat kemudian barulah ia tersadar. Ang Ly yang dari Amerika ada di sini bersama sahabatnya. Apabila sahabatnya benar-benar Mikhang, berarti ia sudah pulang dari Amerika.
HapusSampai malampun tiba Park Jong Pei masih tetap memikirkan hal itu. Sampai-sampai ia tidak bisa tidur malam itu. Apa yang harus saya perbuat jika Ang Ly benar-benar sahabat Wa Ta Mikhang(Park Jong Pei berkata dalam hati).
BalasHapusPark Jong Pei hanya bisa terdiam merenungi hal tersebut, ia tidak tahu apa yang akan ia perbuat bila Ang Ly benar-benar sahabat Wa Ta Mikhang. Karena di satu sisi Park Jong Pei mnunggu kedatangan sosok Wa Ta Mikhang yang selama ini telah membuat dirinya jatuh cinta tapi di sisi lain ada wanita lain yang saat ni sangat memperhatikan dirinya.
Setelah keluar dari kegelisahannya, Park Jong Pei memutuskan untuk mencari Kim Ang Ly ke rumahnya di gang kelinci. Akhirnya ia pun menceritakan kisah cinta nya bersama Wa Ta Mikhang dan minta bantuan Kim Ang Ly untuk mempertemukan mereka berdua. Perasaan Kim Ang Ly kemudian tidak karuan, kesal, marah, tetapi ia kasihan kepada Jong Pei yang terlihat begitu putus asa. Dengan berat hati Kim Ang Ly memberi nomor telepon Wa Ta Mikhang. Park Jong Pei pun pulang dengan perasaan berbunga-bunga. Harapannya untuk bertemu gadis pujaannya akan segera terealisasikan.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusAkhirnya sesampainya Park Jong Pei di rumah, Park Jong Pei langsung menghubungi Wa Ta Mingkhang dengan hati gembira.. Tetapi setalah Park Jong Pei menghubungi Wa Ta Mingkhang berkali-kali, Wa Ta Mingkhang tidak merespon telepon dari Park Jong Pei.. Park Jong pei pun merasa kesal dengan Kim Ang Ly karena Park Jong Pei merasa telah dibohongi oleh Kim Ang Ly.
BalasHapustanpa berpikir panjang Park Jong Pei mendatangai rumah Kim Ang Ly dengan muka yang penuh kesal. diketuknya lah rumah Kim Ang Ly yang sudah mulai gelap.
HapusKim Ang Ly: hai pei...mengapa malam-malam kamu datang kesini? silakan masuk (dengan nada gembira)
Park Jong pei: tidak usah banyak bicara kamu, apa-apaan kamu membohongi aku kan? Kim Ang Ly tidak merespon telepon aku . teganya kamu kim( membentak)
kim Ang Ly: pei....dengarkan penjelasan aku dulu, aku tidak membohongimu(mengenggam tangan Park Jong Pei)
Park Jong Pei: tidak ada yang perlu dijelaskan lagi, kamu penipu besar !(melepaskan tangan Kim Ang Ly)
kim Ang Ly: peiiii.....kamu itu bodoh pei, aku disini sangat mencintaimu tapi kenapa kamu memikirkan Kim Ang Ly yang tidak mencintaimu pei, sungguh pei ketika pertama kali kita bertemu aku sudah mulai suka kepadamu(menangis)
park Jong pei: pembohong kamu , aku tidak percaya dengan kata-katamu( pergi meninggalkan Kim Ang Ly yang sedang menangis)
setelah ditinggal pergi oleh Park Jong Pei,Kim Ang Ly pun hanya bisa menangis dan menahan kesedihannya sendiri,dalam kesunyian malam Kim Ang Ly pun hanya dapat berahap bahwa Park Jong Pei dapat mengetauhi bahwa ia sangat tulus mencintainya.
BalasHapusKim Ang Ly pun tidak menyerah untuk mendapatkan Park Jong Pei, keesokan harinya ia coba menghubungi Park Jong Pei dan mengajaknya untuk pergi makan siang bersama, kemudian mereka bertemu disuatu restoran yang telah dijanjikan. Disana Kim Ang Ly menyatakan perasaannya pada Jong Pei.
BalasHapus"ketika pertama kali aku melihat kamu, aku merasakan hal yang tidak biasa dalam hatiku, hal itu seperti suara gitar yang menggetarkan hati aku" katanya dengan lembut.
BalasHapus"aku juga" ujar Jong Pei dengan cuek dan malu.
"tapi hati aku belum bisa sepenuhnya buat kamu" kata Jong Pei dengan terpaksa.
"ya aku tahu perasaan kamu dan aku akan selalu menunggumu" ujar Ang Ly dengan sedih.
" tapi ak mohon kim kamu jangan terlalu memakai perasaanmu untukku karena aku takut tidak bisa membalas apa yang sudah kau beri kepadaku" ujar Park Jong Pei.
BalasHapus" sampai kapanpun perasaan ini tidak akan berubah pei, walaupun aku tahu dihatimu hanya ada Wa Tami Khang " menunduk sambil menahan tangis
" hapus air matamu kim , aku tidak ingin kau menangis hanya untukku " mencoba mengusap air mata Kim Ang Ly
"mungkin aku salah memilih orang untuk dicintai pei !" ujar Kim Ang Ly dengan kesal sambil menangis
HapusPark Jong Pei tidak dapat berkata apa-apa lagi.
mereka berdua pun terdiam sesaat sampai Kim Ang Ly berpikir...
"Yasudah Pei, aku bantu kamu cari Wa Ta Mikhang, tapi kamu mau ya jadi temen aku ?" Kata Kim Ang Ly..
"bener kim ? (dengan sejuta harapan)"
"Bener kok (sambil tersenyum lebar)" Kim Ang Ly pun menghapus air matanya.
"terima kasih Kim... ak kasih kamu nomer Hp aku ya, buat kamu hubungin kalau ad kabar dari Wa Ta Mikhang" (sambil memberikan nomer Hp nya)
"oke Pei, sekarang aku pulang dulu ya, nanti ak hubungin kamu lagi... Bye" ujar Kim Ang Ly
"Byee..." Balas Park Jong Pei
Jong Pei kini terpaku dalam kesunyian bersama dengan hembusan angin yang sangat membekukan diri. Dia sangat merindukan Wa Ta Mikhang, di setiap sudut pikirannya terpaku pada Wa Ta Mikhang. Selalu dalam benaknya "kapan aku bisa bertemu Wa ta Mikhang".
BalasHapusTiba-tiba sepucuk surat diterima oleh Jong Pei dari seorang wanita yang bukan lain lagi adalah Kim Ang Ly.
Kim: itu adalah surat dari Wa Ta Mikhang.
Pei: oh ya....
Kim : ya benar ini adalah surat dari Wa Ta Mikhang
BalasHapusPei : (dengan perasaan gembira ia langsung mengambil surat itu) terima kasih Kim Ang Ly, kamu memang benar-benar teman terbaikku..
Kim : sama-sama Jong Pei (dengan perasaan sedikit sedih tetapi juga senang karena bisa membantu Jong Pei)
di dalam surat tersebut bertuliskan bahwa Wa Ta Mikhang dalam keadaan sehat dan ia akan segera kembali ke Seoul. setelah membaca surat tersebut, perasaan Jong Pei menjadi lega karena Mikhang masih ingat akan dirinya.
BalasHapuskeesokan harinya, Jong Pei menanggalkan segala kegalauan pada dirinya dan menjalani hari dengan penuh sukacita. sampai-sampai ketika ia membuat lumpia, ia sering tersenyum sendiri mengingat Mikhang yang akan segera kembali.
sampai-sampai lumpia buatan Jong Pei pun rasanya aneh karena terlalu senang sehingga tidak dapat berkonsentrasi saat membuat lumpia tersebut.
BalasHapusJong pei sangat ingin menghubungi Wa Ta Mikhang karena ia telah rindu sekali kepada Wa Ta Mikhang..
Sampai saat ada pembeli yang membeli lumpia buatan Jong Pei tersebut marah karena rasa lumpia yang di buat Jong Pei aneh sekali, tidak seperti biasanya. Lalu Jong Pei langsung meminta maaf kepada pelanggannya tersebut.
BalasHapusKetika pelanggan tersbut pulang, ibu Jong Pei mendekat dan bertanya
Ibu : Kamu kenapa? Ada masalah? Kamu sakit?
Jong Pei : aku gak apa-apa bu
Ibu : yakin kamu gak kenapa-kenapa? Kalau kamu sakit, lebih baik kamu pulang, istirahatlah, tidak usah melanjutkan membuat lumpianya, biar ibu saja yang membuatnya.
Jong Pei : iya bu benar aku gak apa-apa, aku cuma lagi senang saja, ibu masih ingat tidak dengen perempuan yang waktu itu pernah datang ke sini untuk membeli lumpia kita, namanya Wa Ta Mikhang bu
Ibu : oh iya ibu ingat, emang kenapa dengan dia ?
Jong Pei : dia akan pulang ke Seoul lagi bu, setelah selama ini dia berada di Amerika, aku sudahtidak sabar bu ingin menemui dia
Ibu : (tersenyum, sambil melihat Jong Pei) ya sudah, kalau begitu lanjutkan membuat lumpianya, tapi jangan sampai sperti tadi ya, kan gak enak sama pelanggan
Jong Pei : iya bu (sambil tersipu malu)
Ketika ibunya pergi, Jong Pei kembali tersenyum memikirkan hari esok. Tiba - tiba Jong Pei berkata, "Apa sebaiknya besok aku langsung menyatakan cintaku kepadanya ya? Mmmm....". Jong Pei berpikir keras mengenai hal itu sehingga ia tidak sadar jika ada pembeli yang dari tadi memanggilnya.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusPagi hari yang cerah seakan-akan menandakan kegembiraan hati Park Jong Pei. Ia sangat senang karena akhirnya ia mendapatkan jawaban dari seribu pertanyaan yang ia tanyakan pada dirinya sendiri setiap hari. Kembalinya Wa Ta Mikhang ke Seoul sudah seperti proklamasi perdamaian antara Korea Selatan dan Korea Utara.
BalasHapusPark Jong Pei memberanikan diri ke Bandara Internasional Incheon demi menemui Wa Ta Mikhang, seorang wanita yang selalu membuat hatinya galau. Ia tahu bahwa Wa Ta Mikhang belum tentu datang ke Seoul hari ini. Meskipun itu terkesan kekanak-kanakan, hal yang bodoh, dan memalukan, ia tetap pergi ke bandara dengan harapan yang bagaikan mendapat lotre sebesar ₩1.000.000.
“Waaooow. jinjja daebak! (sangat keren!)” teriak Jong Pei dalam hati dengan mulutnya yang sedikit terbuka. Baru kali ini Jong Pei menginjakkan kakinya ke dalam bandara Incheon yang megah dan berhasil memenangi penghargaan tahunan Airport Service Quality Awards 2011 yang diadakan Airports Council International (ACI). Memang agak memalukan, selama 17 tahun ini ia belum pernah ke sana meskipun ia adalah seorang warga Korea.
“Chogiyo (Permisi), apa ada yang bisa saya bantu?” kata satpam di bandara tersebut yang heran melihat laki-laki tampan yang agak linglung.
“Ah, cho? (Aku?) Aniya (tidak), aku hanya kagum.” kata Jong Pei dengan sedikit malu-malu sambil mengusap kepalanya.
Satpam itu langsung membungkukkan badannya, hanya 45 derajat. Jong Pei juga bertindak sama untuk menunjukkan rasa sopannya.
“Ah, aku harus cari ke mana? Bandara ini besar sekali. Bodohnya aku.” kata Jong Pei dalam hati.
Jong Pei pun pergi ke bagian informasi untuk bertanya,"Maaf, pesawat dr Amerika ke Korea tiba jam berapa?".
Hapus"Anda bisa melihat sendiri di TV bandara di tempat ruang tunggu (sambil menunjuk ke arah tempat tersebut)."jawab pegawai itu.
"Kamsahamnida (terima kasih)."jawab Jong Pei.
Pergi lah Jong Pei ke sana untuk melihat jam penerbangan dari Amerika ke Korea. Jong Pei terkejut saat melihat bahwa pesawatnya tiba pada pukul 03.45 KST sedangkan jam saat itu menunjukkan pukul 01.56 KST. Jong Pei pun memutuskan untuk menunggu sampai pesawatnya tiba.
Jong Pei terus dan terus menunggu. Ketika jam telah menunjukkan pukul 03.45 KST, Jong Pei berlari ke arah pintu department. Ia terus dan terus mencari Wa Ta Mikhang. pandangannya tak pernah lepas dari pintu department itu. namun wanita yang dicarinya itu sama sekali tidak menampakkan batang hidungnya. Jong Pei pun menjadi bingung. "Kenapa Mikhang tidak keluar-keluar ya. Apakah terjadi sesuatu kepadanya?". Jong Pei merasa gelisah. Hatinya tidak tenang sama sekali. "Apa yang harus kulakukan?". Ia terus dan terus berpikir. Akhirnya Ia memutuskan untuk menerobos masuk ke dalam ruangan department. Namun di depan pintu ia di hadang oleh sang Security. "Maaf, Anda tidak boleh masuk". "Pak, tolong izinkan saya masuk. Saya harus mencari teman saya". " maaf, ini sudah menjadi ketentuannya. Anda di larang masuk ke dalam". Jong Pei pun menyingkir ke sisi pintu. Ia bingung. "Apa yang harus kulakukan sekarang. Aku harus bisa masuk ke dalam. Aku harus mencari Wa Ta Mikhang". Setelah berpikir dengan cukup lama, Ia pun menerobos masuk ke dalam melewati sang Security. Ia berlari dan terus berlari tanpa mempedulikan teriakan sang Security.
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapussetelah beberapa jam jong pei menunggu(sambil gelisah,tak sabar menunggu)
BalasHapusakhirnya, pesawat itu pun landing(hatinya senang berdebar-debar).
Jong Pei dengan semangat menunggu Wa ta mingkhang, itu pun menjadi kekecewaan. Jong Pei melihat Wa ta Mingkhang bersama cowok lain..
Jong Pei tidak tau bahwa cowok yang bersama Wa Ta Mingkhang itu kakak sepupunya yang tinggal di Amrik.. Jong Pei pun merasa kecewa dan kesal terhadap Wa ta..
BalasHapusnamun sperti yang diketahui bahwa Jong Pei memang agak kesal terhadap Wa ta Mikhang. walu Jong Pei tidak tahu bahwa itu sepupunya Mi khang, tetapi ia masih menganggap bahwa cowok itu adalah cowok barunya. sesaat jong pergi dari airport Incheon, dan sesaat mikhang melihat sessat jong Pei naik taksi dengan ekspresi sedih.
Hapussepupunya pun menanyakan mikhang:
"apakah terjadi sesuatu?"
"tidak, tadi perasaan aku meliht seseorang yang pernah ku jumpai beberapa bulan yang lalu" ujar Mikhang.
"oh ya? siapakah dia sebenarnya?" kekasih mu? balas Sepupu Mi khang.
"entah, aku rada lupa"
"sudahlah nanti kita bicara lagi, ayo sekarang kua natar kamu pulang. orang tua mu sudah tidak sabar menunggu kehadiranmu di rumah."
"ya, baiklah"
pulanglah mereka menuju ke rumah Wa Ta Mikhang
Sesampainya Wa Ta Mikhang di rumah, ia langsung disambut hangat oleh kedua orangtuanya. Wa Ta Mikhang sempat terfikir kembali dengan Jong Pei, ia mencoba mengingat nama Jong Pei. Dimalam hari itu, suasana rumah Wa Ta Mikhang begitu hangat, karena anggota keluarga berkumpul dan saling berbincang satusama lain.
BalasHapusLalu Wa Ta Mi Kang pun mencoba untuk menyendiri di teras rumahnya, dan Wa Ta Mi Kang pun terus kepikiran tentang Jong pei dan Wa Ta Mi Kang pun merasa sangat bersalah dengan Jong pei,ia pun sangat gelisah memikirkan Jong Pei tersebut
BalasHapusIa merasa bersalah karena sepertinya ia telah melupakan seseorang yang lumayan penting baginya.
BalasHapus“Mungkinkah itu pria tadi? Jong Pei?” katanya dalam hati.
Angin malam membuat Mikhang semakin pusing. Akhirnya ia memutuskan untuk masuk ke kamar tidurnya. Wa Ta Mikhang terus-menerus mencoba untuk mengingat asal usul nama pria itu, Park Jong Pei. Ia berguling ke segala sisi kasurnya hanya untuk merasa lebih rileks. Akhirnya ia tak tahan lagi, ia tak juga mengerti. Ia pun duduk di atas kasurnya sambil memeluk boneka kesayangannya pemberian Hwang Juno, sepupu laki-lakinya.
"Kenapa ya nama itu terus menerus muncul di benakku? Mukanya tidak asing bagiku. Akan tetapi, pernahkah aku bertemu dengannya sebelumnya? Hmm, aku saja baru melihatnya tadi saat di bandara. Apa dia temanku? Ah, sepertinya bukan." kata Wa Ta Mikhang sambil menggeleng-gelengkan kepala dan sesekali menggaruk kepalanya.
"Ah, hoksi.. (mungkin..) dia pacarku?" Setelah berpikir sejenak, Wa Ta Mikhang berkata, "Ah, tapi itu tidak mungkin!"
Tok tok tok.. Seseorang mengetuk pintu kamar Wa Ta Mikhang. Mikhang agak terkejut, ia segera menarik selimutnya dan berpura-pura tidur.
"Mikhang-ah (-ah = untuk panggilan informal), kenapa kau belum tidur? Kita kan baru sampai dari Amerika. Apa kau tidak capek? Atau jet-lag?" kata Hwang Juno.
"Kau tau kalau aku belum tidur? Cih. Ani (tidak). Gwenchana (tidak apa-apa). Aku akan segera tidur. Kau pergilah tidur." kata Mikhang yang mengusir Juno secara halus. Sekarang Mikhang tidak ingin diganggu, pikirannya selalu terbayang wajah Jong Pei yang hanya sekilas ia lihat di bandara.
"Oh, arraseo.. (aku mengerti..) Cepat tidur ya!" ucap Juno.
“Ne. (iya)”
Kriet.. bunyi pintu tertutup. Mikhang menghela napasnya dan mencoba untuk tidur.
Mikhang mencoba memejamkan mata tapi ia tidak bisa,bayangan park jo pei selalu muncul dan mebayangi.
Hapus"kring,kring(jam weker berbunyi)"
Matahari mulai menampakkan dirinya pada Wa Ta Mikhang.Mikhang bergerak dari peraduannya. Ia berjalan ke arah jendela,langit di Amerika berbeda dengan langit di tanah yang selama ini dia tinggali.
setelah tidur beberapa lama, Wa Ta Mikhang bermimpi tentang Park Jong Pei yang dulu pernah mengisi hatinya..
BalasHapusDalam mimpi tersebut ia melihat dirinya sedang berjalan bersama Park Jong Pei dalam taman bunga yang indah. Mereka saling bercengkrama satu sama lain. Mereka berlari,berputar putar dan menari layaknya pemain dalam film Bollywood. Namun ia melihat ada keganjalan dalam mimpi itu, ia melihat sesosok wanita yang tidak dikenalnya yaitu Kim Ang Ly yang datang sambil membawa 1 kotak martabak mesir . Wanita itu terus melihat ke arah mereka dan berusaha keras memanggil dan merebut Park Jong Pei dari Mikhang.
BalasHapusSamar-samar, Mikhang heran melihat wanita itu merebut Jong Pei darinya.
BalasHapus"Memangnya kenapa? Apakah dia sebegitu menginginkan Jong Pei? Sebenarnya apa yang menarik hati wanita tersebut hingga merebut Jong Pei dariku? Sebegitu berhargakah Jong Pei?" tanyanya dalam hati.
Sejak itu, wajah Jong Pei terus terngiang di benak Wa Ta Mikhang. Di saat ia sendirian atau saat ia sedang tidak sibuk, ia terus dan terus teringat akan Jong Pei. "Sebenarnya siapa sih laki-laki itu? Kenapa aku tidak bisa melupakannya?". Sessat setelah wajah Jong Pei menghilang, wajah seorang perempuan yang yak lain adalah Kim Ang Ly menerobos masuk ke dalam benaknya. "Siapu ouka oeremouan itu? Kenapa ia sepertinya tidak menyujaiku? Ah..... Apa yang harus kulakukan?".
HapusAkhirnya Wa Ta Mikhang pun terbangun dalam tidurya.
BalasHapusSambil berbicara dalam hati "ternyata hanya mimpi"
Dan Wa Ta Mikhang pun heran kenapa bisa mimpi seperti itu.
"Siapa wanita itu? dan ada hubungan apa wanita itu sama Jong Pei?"Wa Ta Mikhang berkata didalam hati.
Wa Ta Mikhang terus memikirkan Jong Pei dan sosok dari wanita itu.
Meskipun terus kepikiran, Wa Ta Mikhang mulai menjalani hari-harinya yang terkesan hampa. Sebenarnya, ia dipaksa pergi Amerika bersama orangtuanya. Orangtuanya mengetahui bahwa Wa Ta Mikhang mulai menaruh hati kepada pria pedangang lumpia yang miksin itu, Park Jong Pei. Orangtuanya hanya bermaksud menjauhkan anaknya dari kalangan bawah yang sangat tidak cocok terhadap putri semata wayang mereka. Mereka telah memutuskan untuk menjodohkan Wa Ta Mikhang dengan anak pemilik hotel bintang lima yang terkenal di Seoul. Hari ini, tanggal 18 Maret, Wa Ta Mikhang memiliki janji untuk bertemu 'jodohnya' yang bernama Shin Jae Won.
BalasHapustetapi semua itu dilakukannya dengan perasaan terpaksa karena Wa Ta Mikhang hanya mencintai Park Jong Pei meskipun Park Jong Pei orang miskin dan penjual lumpia
Hapus"Mikhang-ah..."Panggil mamanya.
BalasHapus"Ne omma. Ada apa ma?"Tanyanya.
"Cepat bersiap-siap, berdandanlah yang cantik. Kita akan segera menemui calon jodohmuu itu".
"Ne omma".
Wa Ta Mikhang pun masuk ke dalam kamarnya dan segera bersiap-siap. Saat ia sedang berdandan, wajah Jong Pei kembali terbersit di benaknya.
"Kenapa aku ini? Mengapa kau terus menggangguku. Apakah yang harus aku lakukan agar kau tidak muncul dalam pikiranku ini?" Ujar Mikang sambil memilah-milih pakaian yang akan ia kenakan. "Apakah maksud dari semua ini? Pertanda apa ini?" ujarnya sambil bersiap-siap.
HapusTiba-tiba pintu kamar kembali diketuk.
"Mikang, ini aku Ang Ly".
Mikang dengan segera menyambutnya. "Halo, apa kabar, sudah lama kita tidak kontak."
" Ah, aku baik-baik saja. Tadi ibumu memintaku untuk membantumu bersiap-siap" Lalu mereka masuk dan Ang Ly membantu Mikang berdandan.
"Tidak, kenapa harus laki-laki itu yang ada dibenakku? Aku kan tidak mengenalnya." katanya dalam hati. Ia pun kembali memoles blush on di wajahnya yang cantik. "Yup, selesai." katanya dengan gembira.
BalasHapusWa Ta Mikhang berkata rasanya aku ingin cepat-cepat pergi dari tempat ini,aku merasa tidak nyaman dengan perjodohan ini aku tidak mencintainya,aku tidak bisa memaksakan hati ini
HapusMelihat Mikang yang tampaknya agak tidak bersemangat dan bimbang, Ang Ly pun menjadi khawatir
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus"Kenapa? Apa kamu sedang ada masalah?"Tanya Ang Ly
Hapus"Oh, tidak, tidak ada apa-apa kok."
"kalau begitu kenapa wajahmu tampak suram seperti itu?"
"Aduh, apa yang harus kulakukan. Apa sebaiknya aku menceritakan mimpiku itu padanya ya?"Tana Mikhang dalam hti.
"Apa kamu tidak mau bercerita padaku?"
"Bukan, bukan seperti itu. Ehm..., baiklah aku ingin bercerita padamu."
Mikhnag menrik napas sebelum mulai bercerita
"Begini di hari aku kembali dari Amerika, aku melihat sesosok pria yang sepretinya aku kenal di bandara. Tapi, aku tidak bisa mengingat siapa laki-laki itu. Dan setelah aku sampai di rumah, aku memimpikannya di dalam tidurku bersama dengan seorang perempuan yang wajahnya tidak terlihat.Aku bingung, sebenarnya siapa laki-laki itu. Aku tidak bisa mengingatnya, tapi hatiku seperti mengatakan bahwa aku mengenalnya dan ingin mengenalnya."
Mendengarnya Ang Ly terkesiap.
"Apakah laki-laki yang dimaksud adalah Jong Pei. Oh Tuhan, kalau memang itu Jong Pei apa yang harus kulakukan?"Tanya Ang Ly dalam hati.
"Apa kau yakin ia datang untukmu? Bukan untuk mencari orang lain?"lanjutnya seraya meyakinkan diri bahwa pria itu bukan Jong Pei.
Hapus"Sepertinya begitu.Ang, aku harus bagaimana? Apa yang harus aku lakukan?" tanyanya sambil menggenggam tangan Ang Ly.
"Mikang..."
"Mikang-ah, apa kau sudah siap? Kami akan segera berangkat." tiba-tiba terdengar suara ibunya dari balik pintu.
"Ah... em iya, sebentar lagi." jawabnya agak ragu.
"Bergegaslah. Tidak baik membuat orang menunggu, bukan?"
"Baik, eomma." selang beberapa detik, Mikang kembali memandang Ang Ly.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
HapusAng Ly merasa ia harus menjawab pertanyaan Mikhang yang tadi. Ia menundukkan kepalanya sejenak. Mikhang bingung melihat kelakuan temannya itu. Tak lama kemudian, Ang Ly memberanikan diri untuk membuka suara. "Nanti saja kujawab ya. Kita harus segera pergi. Ibumu sudah memanggilmu." katanya sambil menebarkan senyumnya yang terkesan dipaksakan.
HapusMikhang tidak menggubris senyuman Ang Ly. Ia pun keluar dari kamarnya bersama Ang Ly.
"Bodoh. Apa yang aku katakan barusan? Apa aku bertiahu Jong Pei? Tapi bagaimana dengan perasaanku, aku masih mencintai Jong Pei, tapi juga tak tega mengkhianati Mikang" pikir Ang Ly selama di perjalanan.
HapusTiba-tiba
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusSelama diperjalanan pun Ang Ly dan Mikang bergegas untuk keluar dari kamarnya supaya tidak diketahui oleh ibunya yang akan segera melaksanakan perjodohkan Mikang dengan Shin Jae Won.
BalasHapusakhirnya Mi Kang pun keluar dari rumah tanpa di ketahui ibunya.
BalasHapuslalu Mi kang pun bersamaan dengan Ang Ly mencari Jong pei,sebenerna Ang Ly tau di mana keberadaan Jong Pei tersebut,tetapi Ang Ly tidak mau mengasih tau kepada Wa Ta Mi Kang karena Ang Ly juga suka terhadap Jong Pei.
"Pantaskah aku melakukan ini pada kedua sahabatku ini? Apa yang harus kulakukan? Aku tidak ingin melihat Jong Pei terus dan terus bersedih karena Mikhang, tapi aku juga tak rela melihat mereka berdua bersama."Pikir Ang Ly dalam hati.
Hapus"Ang Ly, apa kamu pikir aku bisa bertemu dengan laki-laki itu?"Tanya Mikhang pada Ang Ly.
"Ehm...., aku tidak tahu (ragu-ragu). Mungkin akan sangat susah untuk dapat bertemu dengannya. Kita bahkan tidak tahu dimana rumahnya."
"Kamu benar. Tapi aku tidak akan menyerah, aku akan tetap mencari dimana rumah laki-laki itu. Aku sangat sangat ingin bertemu dengannya."Tegas Mikhnang.
Ang Ly terkesiap mendengar perkataan Mikhang. Hatinya menjadi sangat bimbang, kacau tidak karuan.
"Ehm.., aku ingin bertanya padamu."
"Apa?"
"Mengapa kamu ingin bertemu dengannya?"
"Entahlah, aku juga tidak tahu. Tapi hatiku mengatakan padaku untuk bertemu dengan lelaki itu. Mungkin saja dia adalah salah satu orang yang pernah mengisi hidupku dulu."Jawab Mikhang sambil tersenyum.
"Begitukah."
"Apakah sebaiknya aku mempertemukan mereka berdua? Oh Tuhan berilah aku jawaban apa yang sebaiknya kulakukan."Batin Ang Ly.
"Aku tidak mungkin dapat terus-terusan menutupinya, akan ada hari dimana mereka akan bertemu. Namun sampai hari itu tiba biarlah ini tetap menjadi seperti sekarang. Ya, tetap seperti sekarang sampai hari itu tiba."Pikir Ang Ly dalam hatinya.
tanpa berpikir panjang, Ang Ly bersama Mikhang langsung naik taksi mencoba mencari keberadaan Jong Pei. dan tiba-tiba handphone Mikhang pun berdering. Rupanya panggilan dari Ibunya.
Hapus"Mikhang, kamu sekarang ada dimana! kenapa kamu kabur begitu saja, cepatlah pulang! kita kan ada janji dengan keluarga Shin Jae Won untuk membicarakan masalah perkawinanmu." Tegas mama Mikhang dengan marah
"tidak, ma. dia bukanlah jodoh yang kukehendaki. aku lebih baik mencari jodoh impianku. aku tidak mau pernikahan dengan Jae Won akan membebani Jae Won. untuk itu aku kabur mencari lelaki lamaku". bantah Mikhang.
"ada apa denganmu Mikhang? kenapa kamu jadi seperti ini? apa kamu masih ingin berjalan dengan lelaki itu? dia itu rendahan, kamu tidak pantas menjalani hubungan bersama dia".
mendengar perkataan ibunya, langsung mikhang menyadari mungkin ini siasat ke dua orangtuanya untuk menjauhkan mi khang dan Jong pei. langsung lah mikhang menjawab.
"Ma, siapakah dia sebenarnya? apa mama tahu mengenai dia? jawab Ma!" tegas Mi Khang sambil menangis.
"Ibu tidak perlu memberitahu mengenai masa lalumu. lebih baik sekarang cepatlah Pulang!!"
lalu Ang Ly mengambil hand phone Mikhang dan berbicara kepada Ibu Mikhang.
"Tante, tidak usahlah tante menjodohkan Mikhang dengan cowok yang tidak dikehendakinya. karena Ibu tidak tahu mengenai Jae won yang sebenarnya." tegas Ang Ly.
"siapa ini? oh, ang Ly. ternyata kamu ya yang menyadarkan Mikhang. kurang ajar kamu, sekarang cepat bawa Mikhang pulang."
"apapun akan kulakukan demi kedua sahabatku. aku tidak ingin gara-gara tante, mikhang menjadi sedih". Dibelanya mikhang oleh ang ly.
"sudah cukup!!!". langsung dimatikannya telepon itu oleh mamanya Mikhang.
" Jadi kamu juga mengetahui pria itu? Ang, jawab" desak Mikhang
Hapus"Ah e....Tenagkan dirimu dulu, aku.... sebenarnya"
"Jadi kalian semua bersekongkol membohongiku?" isak Mikhang
"Bu.. Bukan begitu"
"Tidak... kalian jahat"
"Hei, apa kau tidak mengerti sih?" bentak Ang Ly kepada Mikhang yang mengagetkan supir taksi dan Mikhang.
Hapus"Apa? Apanya yang tidak kumengerti?" baals Mikhang. Supir taksi itu memang sedikit terkejut dengan pertengkaran dua gadis labil tersebut dan hanya bisa gelen-geleng kepala.
"Hei, hei!! Jangan bertengkar di taksiku. Aku tidak bisa konsentrasi menyetir!" bentak supir taksi dan sekarang malah mengagetkan seluruh penumpang taksinya.
Mereka hanya terdiam dengan kelakuan mereka dan saling membalikkan badan, menghadap ke kaca mobil.
"Kalian juga belum bilang ke mana tujuan kita." kata supir taksi dengan nada suara yang lebih lembut.
"Apakah ini tindakan yang benar?" batin Ang Ly. Ang Ly pun segera menggelengkan kepalanya. "Tidak, tidak. Ini salah. Belum saatnya kupertemukan Jong Pei dan Mi Khang." pikirnya. Saat ini, MIkhang dan Ang Ly sama-sama sibuk dengan pikiran mereka sendiri. Mikhang masih tetap menangis, sedangkan Ang Ly sangat bingung dan tidak berencana untuk menenangkan Mikhang.
"Kita pergi ke Myeong-dong Shopping Area saja," kata Ang Ly kepada supir taksi.
"Oh, oke." kata supir taksi itu sambil menganggukkan kepalanya dan menambah kecepatan.
"Wae geurae? (Ada apa?) Bukankah kita akan ke rumah Jong Pei?" kata Mikhang yang langsung berhenti menangis setelah mendengar arah tujuan mereka yang baru.
"Pikiranmu sekarang sedang kacau. Sedih, marah, dan kesal. Kau masih belum bisa mengontrol emosimu sendiri, kan? Apa kau akan menunjukkan matamu yang bengkak dan riasan wajahmu yang luntur itu padanya? Tidak, kan? Sebaiknya kita pergi berbelanja saja. Bagaimana? Lagipula kau juga sudah lama tidak ke sana." bujuk Ang Ly.
"Ehm, meskipun kau jahat, tapi benar juga. Ya sudahlah, kita ke sana saja. Aku belum sanggup bertemu dengannya sekarang. Aku masih belum mengingatnya sejak kecelakaan waktu itu."
"Kecelakaan? Kecelakaan apa, sih?" tanya Ang Ly dalam hati. Ia belum bisa menanyakan itu pada Mikhang. "Nanti sajalah," pikirnya.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Hapus"Benar... aku belum membertihau siapa-siapa tentag kecelakaan itu." pikir Mikhang sejenak, "Pasti ada waktu yang tepat."
HapusBegitulah percakapan mereka berakhir. Taksi kembali sunyi, hanya terdengar suara mesin dan kendaraan lain diseberang kaca. Keadaan ini terus berlangsung hingga dipecahkan oleh supir taksi ketika mereka tiba.
"Sudah sampai di tempat tujuan, nona-nona" sapa supir taksi yang mengira mereka tertidur.
Sesampainya di Myeong-dong Shopping Area, Ang Ly langsung menarik Mikhang untuk berbelanja. Ang Ly mencoba berbagai perhiasan dan segala macam yang ada di Myeong-dong Shopping tersebut, sehingga Mikhang tertawa melihatnya.
BalasHapus"Apa kau sudah tidak marah lagi padaku?" tanya Ang Ly dengan hati-hati.
Hapus"Masih, tapi setidaknya aku masih bisa tertawa. Ya, tertawa untuk menghibur diriku sendiri."
"...Kalau begitu aku akan membuatmu menghibur dirimu sendiri." ujar Ang Ly sambil menarik Mikhang ke stand gula
Hapus"Eh? kau kira aku anak-anak yang diberi gula-gula lalu akan senang?" gerutunya
"Coba dulu... ini enak kok."
"Ya Tuhan. Bilang saja kalau kau yang mau memakannya. Jangan ajak-ajak aku."
Hapus"Memang, tapi cobalah!" kata Ang Ly sambil memasukkan segumpal gula kapas ke mulut Mikhang. Mikhang terpaksa membuka mulutnya seperti anak kecil. Sekarang ini ia ingin sekali menjejalkan gula kapas itu ke wajah Ang Ly. Akan tetapi, ia mencoba menahannya karena Myeong-dong ramai sekali. "Mana mungkin gadis terhormat sepertiku berbuat begitu di depan umum?" pikirnya.
"Hei, sudah! Aku tidak mau lagi."
Ang Ly : "Tapi, sebelumnya, kenapa matamu mengatakan hal yang sebaliknya?"
BalasHapusMinkhang : " Apa iya? Kalau begitu, apa yang sebenarnya aku katakan? Kamu tahu apa?"
Ang Ly : " ... Jong Pei, kan?" dengan nada menyindir.
Minkhang : "Hah? Yang benar saja! Aku hanya penasaran, kok. Titik," katanya terkejut.
Ang Ly :" Titik koma..."
"Sudah, sudah. Jangan marah gitu dong. Maaf kalau aku tadi kelewatan."
BalasHapus"... Iya deh. Tapi, sebagai gantinya, masih kamu mau lanjutin yang kamu bilang tadi..?"
" Hm...? Lanjutin yang tadi? Yang mana, tepatnya?"
"Kamu kan yang bersekongkol dengan orangtuaku untuk menjodohkanku pada Shin Jae Won?" kata Mikhang dengan memicingkan matanya seakan-akan ia adalah seorang detektif yang harus segera menuntaskan kasus besar.
Hapus"Ap uhuk-uhk-- ka---kamu masih memikirkan hal itu?" jawab Ang Ly sambil tersedak karena perkataan Mikhang
Hapus"Tentu saja. Aku tidak akan mendekati pria itu, jadi aku harus waspada, bahkan denganmu, karena kau kelihatan mencurigakan akhir-akhir ini.... seperti menyembunyikan sesuatu" sahut Mikhang sinis.
"Mikhang.... apa yang harus aku sembunyikan darimu??? Bukannya aku tadi membantumu mengatasi ibumu yang jadul itu?? Perjodohan itu dia yang mengaturnya kan?" jawabnya sambil menepuk-nepuk dadanya
Mikhang tertohok dengan kata-kata Ang Ly
"Sepertinya dia berkata jujur. Tadi dia telah membantuku berbicara pada ibu. Jika ia bersekutu dengan ibuku, mana mungkin ia berani berkata seperti itu?" pikir Mikhang.
Hapus"Ya sudahlah. Kau memang teman baikku, Ang Ly. Maafkan aku karena aku telah salah paham padamu," kata Mikhang dengan tulus.
"ya... ya.... tapi--- uhuk tolong aku..." Ang Ly masih tersedak-sedak.
Hapus"Eh.. iya-iya aku carikan minum sahutnya sambil menepuk-nepuk punggung Ang Ly"
"Hehe itu baru namanya teman."
Selang beberapa menit semudian, "Sepertinya kita dihadpkan dengan masalah baru...." kata Mikhang tiba-tiba saat mereka berdua sedang akrab-akrabnya main kembang api.
"Apa? Masalah apa?"
"Ehm.. Bagaimana ini? Ibuku datang! Lihat! Lihat! Di depan toko kosmetik Etude!" teriak Mikhang pada Ang Ly sambil menunjukkan keberadaan ibunya.
Hapus"Oh my God!!" kata Ang Ly.
"Haruskah kita kabur? Aduh, sekarang kita harus bagaimana? Aku belum membelikanmu minum!"
"Ayo cepat kamu pergi dari sini" Mikhang menyuruh Ang Ly pergi.
Hapus"Oke, aku akan bersembunyi disana saja" Jawab Ang Ly sambil menunjuk ke arah toko baju di seberang jalan.
"Iya,cepat!!! Ibuku sudah mendekat ke arah kita, Ly". Mikhang mendorong Ang Ly dengan kuat hingga terjatuh.
Tiba-tiba ibu Mikhang melihat keberadaan Mikhang dan Angly dan langsung menghampirinya.
"Oh, ternyata kamu disini, ya. Kamu sedang apa disini? Sepertinya tadi saya melihat Ang Ly disini" tanya ibu Mikhang.
"Ah, tidak ada siapa-siapa kok disini, bu? Aku sendirian kok" ujar Mikhang.
"Kamu ya!! Cepat pulang ke rumah!! Kamu bikin ibu khawatir saja" Ibu Mikhang marah dan menyuruh Mikhang untuk pulang ke rumah.
Sesampainya di rumah...
BalasHapus"Kamu ini apa-apaan, Mikhang? Mempermalukan nama keluarga saja!" kata ibu Mikhang.
"Bukan begitu bu tapi aku juga punya keputusan sendiri" kata Mikhang.
BalasHapus"Jadi, kamu mau membatalkan perjanjian itu? Itu sama saja tidak menghargai keputusan orangtuamu, Mikhang! Ibu kecewa dengan sikapmu yang kekanak-kanakan ini!" seru ibu Mikhang dengan tatapan kecewa.
BalasHapus"Memang benar. Aku sudah membuat ibu kecewa. Tapi, apakah ibu tahu, bahwa yang ibu inginkan belum tentu aku ingin pula?" jawabnya sambil tertunduk lemas.
BalasHapus"Apanya yang terbaik untuk kamu? Kamilah yang paling tahu apa yang terbaik untuk ka..."
"Kalian, kan?" jawab Mikhang langsung memotong pembicaraan.
"bukan sperti itu nak, sekarang katakan pada ibu. apa yang membuat kamu jatuh cinta kepada penjual lumpia itu?
BalasHapus"aku hanya ingin memeastikan siapa laki-laki ituu sebenanya, hanya itu saja kok. kenapa ibu betul-betul curiga?
"tentu ibu curiga dengan kelakuan mu. semenjak kamu bertemu dengan pedagang lumpia itu. kamu tidak pernah menuruti perkataan ibu."
"tapi bu, dia itu orang yang baik, ibu saja yang berprasangka buruk terhdapnya". tegas mikhang.
"ibu tidak mau tahu, dia mau baik atau tidak, yang jelas ibu tidak mau dengar lagi kamu mencari dia atau kamu bertemu dengan dia, ibu sangat tidak setuju jika kamu masih berhubungan dengan orang itu!"
BalasHapus"ibu tidak mengerti perasaan Mikhang bu, Mikhang hanya ingin tahu siapa lelaki itu bu, Mikhang penasaran, kenapa laki-laki itu datang kemimpi Mikhang bu." dengan nada lemas Mikhang berkata
" Apa benar yang kamu katakan? Atau, kamu hanya mengarangnya saja?" jawab ibunya cetus.
BalasHapus" Tentu saja tidak. Aku tahu bagaimana orang itu dahulu. Hanya saja..." mulut Mikhang terasa terhenti, tidak bisa bicara sepatah pun.
" Kenapa? Apa yang membuat kamu ragu untuk mengatakannya?" kata ibunya keheranan.
"Aku hanya ingin bertemu dengan nya bu,itu saja"Mikhang berkata dengan lemas
Hapus"sudah lah Mikhang jangan seperti itu,lupakan dia !"
"ah, ibu......."
"Diam Mikhang!"ibu berkata dengan nada marah
"Kenapa ibu marah kepada aku? aku kan hanya ingin mengatakan apa yang saya mau bu!" Mikhang berkata sambil menangis
Hapus"Sudah berhenti menangis pokoknya kamu tetap bersama sain jae won, ibu tidak peduli kamu setuju atau tidak" tegas ibunya
"Bisakah aku bertemu dengan Jong Pei terlebih dahulu? Setelah itu akan kupikirkan lagi untuk bertemu dengan Jae Won."
Hapus"Silahkan untuk bertemu dengan Jong Pei, tapi ingat! ini terakhir kamu bertemu dengan dia " Ujar ibu nya.
Hapus"baiklah bu, terima kasih" ujar Mikhang
BalasHapusMikhang pun pergi meninggalkan rumah untuk mencari rumah Jong Pei...
Di tengah jalan Mikhang mengalami berbagai hal aneh. Di jalan yang tidak banyak orang, lewatlah pengantar pizza dengan motornya, tetapi entah kenapa tiba tiba motor itu mulai mengeluarkan suara aneh, takut telah merusakkan motor perusahaan, si pengantar pizza memalingkan matanya dari jalan.
BalasHapusMikahng yang berjalan tidak jauh di depannya mendengar suara motor dan lalu memalingkan badannya untuk melihat apa yang terjadi. Hal pertama yang dilihatnya adalah motor yang bergerak oleng dengan pengemudi yang tidak melihat jalan.
"Kyaaa!" teriak Mikhang.
Mendengar suara teriakan, pengantar pizza melihat ke depan lagi dan mengarahkan motornya dengan keras ke arah yang berlawanan dengan tempat Mikhang berada.
Mikhang yang sudah bersiap menemui kakeknya yang sudah pergi duluan ke ke dunia sana dan bahkan mulai membayangkan tempat seperti apa yang akan ia kunjungi, mulai sadar bahwa motor yang hendak mengantarkannya ke surga di atas awan tidak berada di atas tubuhnya yang seharusnya berlumuran darah dengan wajah menempel pada aspal jalan.
"eh..aku masih hidup..." bisik Mikhang yang lalu mengecek apakah ada luka seperti yang ia bayangkan dalam kepalanya tadi.
Lalu sambil memandang langit Mikhnag berkata " kakek.. maaf..tapi aku masih sehat. Aku akan mengunjungi kakek setelah punya suami dan 6 anak dengan rumah mewah, lalu kami akan ke sana dengan pesawat jet, bukan motor usang yang hampir menabrakku tadi...."
Sementara Mikhang masih terperangkap dalam khalayannya, si pengantar pizza menghampiri Mikhnag dengan membawa pizza yang sedang ia antar. Sadar akan kehadiran ornag lain yang sedang memperhatikannya, Mikahng menoleh ke arah pengantar pizza yang berhenti tepat 1 meter di hadapannya, lalu tiba tiba ia mulai berlutut sambil menyodorkan pizza itu ke Mikhang.
"MAAF! TOLONG TERIMA INI SEBAGAI PERMOHONAN MAAF!"
Mikhang yang terkejut karena pria itu tiba tiba berteriak menerima pizza itu secara refleks.
"eh. ah. b-baik."
Setelah sekali lagi meneriakkkan permohonan maaf, pengantar pizza itu mengambil motornya yang terjatuh dan mulai berkendara kembali ke toko dengan marah.
"bah aku bakal berhenti jadi pengantar pizza kalau harus mengendarai motor usang ini menabrakkannya ke gadis cantik tadi."
Mengikuti kata-katany setelah kembali ke toko ia berhenti sebagai pengantar pizza, tapi tidak sebelum memaki bosnya karena membuatnya mengendarai motor butut itu dan mengempiskan keempat ban mobil BMW milik bosnya.
Mikhang yang masih tidak yakin apa yang sudah terjadi kembali berjalan ke arah rumah Jong Pei, tidak lama berjalan ia lalu sadar bahwa ia tidak tahu alamat rumahnya.
"Aduh, kenapa sifat gegabah ku muncul lagi sih? Padahal sudah lama tidak keluar. Aku harus pergi ke mana? Ah, iya! Telepon Ang Ly saja!" kata Mikhang dengan semangat.
BalasHapusWa Ta Mikhang berkata kepada Ang Ly," Ang Ly bisahkah kau menemuiku saat ini,karena aku sangat membutuhkanmu saat ini?"
BalasHapus"Memangnya ada apa Mikhang? kalau bicara, bicara pelan - pelan. Tarik nafas, hembus, tarik nafas, hembus."
BalasHapusDi tempatnya berdiri, Mikhang mengikuti saran Ang Ly. "Iya, ya. Kenapa aku seperti orang gila begini?" kata Mikhang dalam hati.
"Sudah?"
"Sudah."jawab Mikhang.
"Kenapa sih kamu tadi bicara buru - buru? Ada orang yang mengejar kamu?"tanya Ang Ly yang mulai merasa cemas.
Aku sedang binggung saat ini,bisakah kau cepat menemuiku Ang Ly????
BalasHapus"baiklah, mau bertemu di mana kita?" tanya Ang Ly.
Hapus"Temui aku di di mall tempat kita bertemu dngan Ibuku. aku ingin membicarakan masalah ku dengan jong pei"
"baiklah mikhang, aku segera ke sana. ditunggu ya."
"terima kasih, Ang Ly".
setelah itu mikhang dan angly bertemu di salah satu kedai kopi untuk membicarakan mengenai Jong Pei.
"mikhang, kenapa kamu sedih?"
"nggak, Ang Ly. aku tidak apa-apa. hanya saja aku sedang kebingungan untuk menerima keputusan yang aku sepakati bersama Ibuku ini masalah ku bersama Jong Pei. aku tak tahu harus bagaimana Ang Ly" ujar mikhang sambil menangis.
"kamu betul-betul ingin bertemu dengannya untuk yang terakhir kali?" ujar angly sambil menghapus air mata mikhang dengan selembar Tisu.
"aku tidak tahu juga, tapi aku ingin sekali bertemu dengannya. maukah kamu menemaniku Ang Ly?"
"baiklah kalau begitu."
dengan begini ang ly akan membantu mikhang menuju ke tempat Jong Pei berjualan lumpia. Memang tempat yang nanti dikunjungi olehnya merupakan tempat yang penuh kenangan bagi mereka berdua, akan tetapi Mikhang masih betul-betul ingin bertemu dengan Jong Pei untuk kali ini. karena dalam benak pikirannya masih ada raut dan ekspresi wajah Jong Pei.
dari kedai kopi itu bergegaslah mereka menuju tempat Jong Pei berjualan Lumpia yang juga merupakan tempat yang menjadi saksi awal pertemuan dari mereka berdua. apakah Jong Pei dan Mikhang dan bertemu kembali di tempat itu? apakah tidak sesuai harapan Mikhang? itu hanyak waktu yang tahu.
Setelah mengakhiri pembicaraannya dengan Ang Ly, Mikhang yang sudah tahu tempat tujuannya mulai berjalan lagi. Kali yakin dengan keputusannya untuk menemui Jong Pei. Ia melewati toko bunga yang ramai di tepi jalan. Tiba tiba salah satu pengunjung ti toko itu berteriak.
BalasHapus"lebahhh!!"
Teriakannya membuat pengunjung lain panik dan mulai melihat sekeliling untuk mencari lebah itu, mereka menemukan tidak hanya satu lebah tapi sekelompok lebah hitam yang terlihat siap menyerang siapa saja yang berani bergerak. Pemilik toko yang sudah biasa menghadapi serangga yang tertarik dengan aroma wangi dari bunga yang dijualnya, secara perlahan bergerak untuk mengambil pembasmi serangga yang berada di dekat kasir.
Mikhang terkejut mendengar teriakan itu, setelah keributan sesaat toko itu menjadi sunyi senyap. Penasaran akan apa yang terjadi di sana ia lalu berjalan memasuki pintu depan toko secara perlahan.
"permisiii.." ucap Mikhang dengan suara yang kecil, yang sayangnya tidak cukup kecil karena para lebah mendengarnya.
Mendengar suara Mikhang, lebah-lebah yang sudah siap menyerang terbang ke arah Mikahng. Pergerakan lebah itu memicu panik kembali di antara pengunjung sampai mereka sadar bahwa bukan mereka yang menjadi sasaran serangan kelompok titik hitam yang mendengungkan tanda bahaya itu. Namun pemilik toko yang sudah memegang pembasmi serangga merasa khawatirdan mulai berjalan ke pintu depan.
Mikhang yang tidak tahu apa yang sedang terjadi berdiri di pintu depan dengan tidak pasti, pada saat ia berpikir untuk kembali keluar, terdengar keributan dari dalam toko, dan ia lalu mendengar suara dengungan yang cukup familiar di telinga.
"loh kok kayak ada suara lebah ..?"
Satu titik, dua titik, sampai menjadi segerombol titik hitam dengan dengungan yang membuat siapa sapa jany mendengarnya akan mulai berlari, Mikahng salh satunya. Ia membuka pintu dibelakangnya, keluar dari toko itu dan menahan pintu itu dari luar agar tidak ada lebah yang bisa keluar, sayangnya ventilasi pintu toko tidak ditutupi, dan lebah-lebah keluar melalui ventilasi di atas pintu.
Mikhang sadar akan kedatangan lebah, kembali masuk ke dalam toko untuk mencari perlindungan hanya untuk menemui pemilik toko yang terlihat tegesa gesa membawa sebotol pembasmi serangga.
"Anda tidak apa apa?" tanya pemilik toko.
BalasHapusMikhang yang masih dalam keadaan shok hanya mengangguk. Setelah mendapat respon positif dari pengunjungnya, pemilik toko lalu mengarahkan pembasmi serangga ke arah ventilasi sambil menunggu lebah melewatinya.
"pshhhh..." Satu persatu lebah itu jatunh di dalam lantai toko sampai tidak ada lagi suara dengungan. Mikhang yang baru pulih dari shoknya dihadapkan dengan sekumpulan mayat lebah di lantai dekat kakinya. Mikahng kembali ke dalam keadaan shok.
Pemilik toko merasa bersalah dengan gadis cantik yang entah kenapa membawa pizza di dalam hot pouch yang biasanya hanya dipakai pengantar pizza, ia lalu merangkai sebuket bunga terbaik yang bisa dibuatnya dan memberikannya kepada Mikhang.
"Saya benar-benar mohon maaf atas apa yang anda alami." ujar pemilik toko penuh dengan rasa bersalah.
Mikhang yang sekali lagi kembali dari shoknya menerima buket bunga itu dengan ragu-ragu. Ia takut akan ada lebah yang terbang keluar dari buket itu dan menyerangnya sebagai balasan karena lebah lain telah gagal. Pemilik toko sadar akan kegelisahan Mikhang dan sambil tersenyum ia berkata.
"Tidak apa-apa, lebah tidak meyukai bunga ini, bunga ini banyak disukai karena tidak menarik perhatian serangga dan enak dilihat, sering kali bunga ini dipakai sebagai hadiah untuk orang yang dikasihi."
Setelah jaminan dari pemilik toko, Mikahng melangkah keluar membawa pizza dan sebuket bunga yang tidak akan menarik perhatian serangga, dan mulai berjalan ke rumah Jong Pei. Sampai ia sadar kalau ia memiliki mobil di rumahnya.
"Aku punya mobil, dan aku malah berjalan ke rumah yang jaraknya berkilometer jauhnya dari rumahku..."
Kesal dengan kegegabahannya sendiri, Mikhang menelepon taksi untuk mengantarkannya ke rumah Jong Pei, unutuk menemuinya sekali lagi, meskipun ini mungkin ini akan menjadi pertemuan terakhir mereka.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKetika Mikhang selesai menelepon taksi, Mikhang menunggu taksi tersebut di bangku yang berada di depan toko.
BalasHapusHampir satu jam berlalu Mikhang menunggu taksi yang tak kunjung datang, sembari menunggu Mikhang memikirkan peristiwa sebelumnya sambik tertawa
BalasHapusSetelah tersenyum sendiri, taksi pun datang. Mikhang dengan semangat masuk ke dalam taksi "Angry Bird".
BalasHapus"Pak, ke Jalan Perang Dunia No. 38 ya pak. Ngebut pak." ujar Mikhang kepada supir taksi.
BalasHapus"siap, non!" jawab supir taksi tersebut.
BalasHapusSupir taksi pun langsung tancap gas! Sepanjang perjalanan, Mikhang tidak bisa duduk dengan tenang karena sopir tersebut mengendarai taksi dengan sangat cepat, sehingga Mikhang hampir terjatuh dari tempat duduknya.
BalasHapus"pak! bisa nyetir gak sih! saya gak bisa duduk nih dari tadi!"
Hapus"lho? nona tadi nyuruh saya ngebut. ya begini lah kalo ngebut non."jawab sopir taksi itu.
BalasHapus