CERITA PENDEK ON-LINE KARYA SISWA-SISWI KELAS XII IPA 1 TAHUN 2014/2015
Cerita pendek lekat dengan kehidupan manusia, baik dari segi tema atau pokok persoalan yang dikemukakan penulis, latar cerita, kronologi alur, pelaku dan karakternya, sudut pandang, maupun gaya berceritanya. Oleh sebab itu cerita pendek sangat akrab dengan siapa pun, di mana pun, baik dari kalangan status dan ekonomi atas, menengah, maupun lapisan bawah.
Konteks yang dikemukakan dalam cerita pendek mampu dekat dengan konteks pembaca dari mana pun juga. persoalan yang dikemukakan demikian bersahabat dan mayoritas bukan hal baru, namun memberikan "nafkah batin" bagi pembaca setelah selesai membaca dan merasa memperoleh sesuatu yang "baru". Maka, cerita pendek memiliki karakter unik dan spesifik yang selalu memancing imajinasi pembaca untuk segera menyelasikan bacaannya.
Maka, hal ini memberikan peluang lebar kepada kalian untuk berkarya. Kemukakan apa yang menjadi imajinasi kalian tentang topik yang kalian sepakati! Tak usah perlu banyak pertimbangan, tulis saja langsung gagasan yang muncul dalam benak kalian lantas di-upload. meski begitu, bukan berati kalian bebas menulis apa saja. Perhatikan baik-baik kriteria penilaian yang telah sampai kepada kalian.
Semua kriteria penilaian yang tertera sebenarnya amat erat kaitannya dengan hakikat cerita pendek.Bila belum yakin tentang hakikat cerita pendek, kalian bisa lacak di jejaring Bagaimanakah Cara Menulis Cerpen? melalui blog ini juga. Kita bisa memiliki keyakinan diri untuk memulai, bahkan semakin memahami cara-cara menulisnya, baik dari awal hingga akhir. Nah, menulis bukan suatu kegiatan kreatif dan produktif yang sulit, melainkan bisa dipelajari, dikembangkan, ditingkatkan, hingga akhirnya bahkan bisa mencapai juga kreatif-produktif secara ekonimis.
Untuk berkarya dalam jejaring ini, kalian ikuti langkah yang sudah ditentukan, antara lain:
- Gunakan email sebagaimana berinisial erat dengan nama sah kalian di daftar nama. Nama yang keluar dari ketentuan tidak diberi peluang tampil lewat seleksi moderasi yang diatur!
- Usahakan gagasan kalian berkaitan erat dengan tema, berhubungan sebab akibat dengan peristiwa atau gagasan sebelum dan sesudahnya hingga menjadikan cerita masuk akal-padu, dan erat!
- Gunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar, dalam pilihan kata, tata kalimat, tata paragraf, dan juga tata tulisnya.
- Kalian memasukkan gagasan cerita pendek melalui jejaring komentar. Gunakan peluang memberi komentar sesuai dengan batas yang ditentukan!
- Bila memiliki gagasan baru yang tiba-tiba muncul di sela-sela komentar teman yang sudah masuk, kalian bisa meyisipkannya di bawah komentar teman kalian. Ini memberi peluang kalian untuk berperan aktif mengembangkan cerita pendek, dengan catatan "berperan mengembangkan gagasan cerita pendek", bukan mengurangi, membiaskan, apalagi merusak atau mematahkan keutuhan jalinan cerita! Ingat hal ini penting dan berhubungan dengan kriteria penilaian yang ditentukan!
- Tidak ada pembatasan bagi kalian perihal jumlah berperan dalam membangunm cerita pendek on-line ini. Justru aktivitas dan jumlah produktivitas amat berpengaruh terhadap apresiasi karya kalian.
- Batas waktu diakhiri sampai Rabu, 18 November 2014, pukul 24.00 WIB.
- Komentar yang melewati batas tersebut tidak diberi peluang tampil.
biaya orang tua dijadikan cinta
BalasHapusCintaku di Sebungkus Gado-Gado
BalasHapusHabis Uangku, Habis Cintanya, Marah Bapaku
BalasHapusMEYLINDA / XII IPA 1 / 19
BalasHapusJUDUL: CUBID (CINTA BUTUH DUIT)
TheressaCinta Datang Karena Orang Tua
BalasHapusUang Papa untuk aku membayar Cinta Sementara
BalasHapusCinta setipis uang kertas
BalasHapusCintaku di Dompet Orangtua
BalasHapusCitra Pratiwi (06) XII IPA 1
BalasHapusAda Biaya, Ada Cinta
Keringat Orang Tuaku Modal Cintaku
BalasHapusButuh Cinta atau Orang Tua ?
BalasHapusJUDUL: Ada Uang Ada Cinta
BalasHapusKini Aku Baru Menyadari
BalasHapusPacaran super hemat? Siapa takut!
BalasHapusMisteri Diamnya Cinta
BalasHapusPipa Rezeki
BalasHapusJudul: Uang Mengikat Cinta
BalasHapusCinta Uang, Cintaku Hilang
BalasHapus'Hargaku' Tidak Semurah BMWmu
BalasHapus"Dia" dan Papa Mama
BalasHapusCintamu Duri Bagiku
BalasHapusUang Datang Abang Kusayang
BalasHapusCinta Mata Duitan
BalasHapusCinta Datang dari Harta Calon Mertua
BalasHapusSelingkuh dengan Dompet Bapaknya
BalasHapusCinta Datang Karna Harta
BalasHapusCitra Pratiwi (06)
BalasHapus"Dompet Tebal Cinta Tebal"
Harta bisa mendapatkan cinta
BalasHapusbbm naik, modal cinta pergi
BalasHapusJudul: cinta sebatas harta benda
BalasHapusPetualangan Cinta di Kebun Harta
BalasHapusKita 'lopek', orangtua bokek
BalasHapusCukuplah Sebatas Cinta
BalasHapusCinta datang dan pergi bersama uang
BalasHapusNama : Fernanda Tianingsih
BalasHapusKelas : XII IPA 1
Nomor absen : 11
Judul : Penyesalan Ku
Cinta Ini Membunuh Dompet
BalasHapusRupiah Lambang Cinta
BalasHapusCinta Parasit Uang
BalasHapusSepercik Cinta Timbul Asap Uang
BalasHapusPacar Materai 6000
BalasHapusBekerja untuk cinta
BalasHapusJUDUL: Cintaku Tak Terbatas Oleh Uang
BalasHapusBanyak alternatif judul yang muncul. Baik-baik, namun kurang merangsang imajinai pembaca.
BalasHapusKita pilih satu di antara judul yang kalian tawarkan. Apa?
Kita buat judul saja "Cinta Citraku".
Silakan kembangkan sesuai dengan imajinasi kalian!
Hidup tanpa cinta bagai taman tak berbunga
BalasHapusVanesa XII IPA 1, Kartu Kredit Cinta
BalasHapusPagi hari terdengar suara alarm handphone yang berdering kencang, sangat memekakkan telinga. Alex terbangun dan langsung bergegas bersiap-siap untuk menjemput Mentari. Mereka telah berjanji semalam untuk pergi ke suatu tempat yang romantis.
BalasHapusMasa orientasi di universitas telah usai. Pagi ini aku dan kedua sahabatku telah siap menjalani hari baru di Universitas Medika Nusantara.
BalasHapusKata orang, jika mau punya pacar harus ada modal. Sepertinya istilah itu sudah menjamur dan terbukti gebetanku kali ini mahanya minta ampun. Ya... dia Vitasya. Cewe dengan rambut panjang, tubuh langsing, mata cokelat. Sesuai dengan citra tipe pacarku.
BalasHapusMeylinda/XII IPA 1/ 19
BalasHapusCINTA CITRAKU
"Kita putus!"
Sudah keseratus sembilan puluh lima kali aku mendengar dua kata ini. Mungkin aku sudah bosan mendengar kata itu. Dan kali ini, perempuan itu selalu berbalik melihatku setelah dua kata itu terucap, mengharap belas kasihan, barangkali.
"Sudah ke dua ratus, ya? Akhirnya seorang Hady Wiryanto, seorang anak pengusaha kaya, mendapat piring cantik atas kegagalan cintanya yang keduaratus kali." Ucap seorang laki-laki berewokan, berlari dari gerbang utama kampus.
"Dan sekali lagi, sahabatku, Trianto Jones, salah menebak."
Devi Purnamasari/XII IPA 1/9
BalasHapusSinar matahari pagi muncul di ufuk timur. Gemerisik daun-daun berguguran membangunkanku. Pagi itu memang pagi yang melelahkan,pagi di akhir pekan dimana semua kelelahan dan penat mencapai puncaknya. Belakangan ini memang banyak hal yang aku harus lakukan.
Alex bertanya dalam hati. Dimana aku ? Ah ya aku berada di rumah Tasya. Selingkuhanku yang ternyata benar aku cintai. "Sial, aku harus cepat. Aku ditunggu."
BalasHapusVanesa
BalasHapusXII IPA 1/28
Sambil bergegas mengambil baju ganti dan pergi ke kamar mandi, Alex memikirkan apa yang akan mereka lakukan. Alex berkata lagi dalam hati, "maafkan aku, aku melakukan hal ini hanya untuk keselamatan perusahaanku Tasya, aku hanya mencintaimu".
Vanesa
BalasHapusXII IPA 1/28
Sebuah taman indah yang terletak di ujung kota adalah tempat yang kujanjikan kemarin. Seorang perempuan dengan badan yang tinggi kurus menggunakan gaun santai berwarna putih dengan hiasan rambut bunga berwarna merah muda . Ya, dia adalah Caroline, seorang perempuan cantik yang tak lain tak bukan adalah 'malaikat' penyelamat perusahaan Alex.
Vanesa
BalasHapusXII IPA 1/28
"Hei cantik! Aku disini" panggil Alex pada perempuan cantik dan kaya itu. Setelah 30 menit berlalu, Alexpun mulai bosan dengan obrolan yang sama sekali ia tidak mengerti ini, yang Caroline bicarakan dari tadi hanyalah koleksi-koleksi barang bermereknya. "Bagaimana kalau kita mencari makanan? Aku sudah mulai lapar", potong Alex saat Caroline menceritakan perjalanannya mendapatkan tas edisi terbatas yang sama dengan Demi Lovato. Alex berpikir dalam hati, "walaupun sudah kucoba berulang kali, aku sama sekali tidak bisa mencintai bahkan menyukainya. Tasya, hanya Tasya malaikat hatiku, Caroline hanya malaikat uangku. Hanya itu, maafkan aku Tasya berbuat seperti ini". Caroline menggoyangkan tangannya di depan muka Alex, "apa yang kamu pikirkan? Itu restoran, disana saja. Aku sudah letih berjalan". Alex hanya mengangguk dan tersenyum. "Cewek manja!", bicara Alex kecil saat Caroline memesan tempat.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusMonica Vioni/XII IPA 1/20
BalasHapusAkhirnya pelayan pun mengantarkan mereka ke meja yang kosong. Alex dan Caroline duduk berdua dan saling berhadapan lalu memesan makanan. Sambil menunggu, Caroline kembali menceritakan perjalanan mewahnya yang sama sekali tidak menarik perhatian Alex. Alex hanya menanggapinya dengan menganggukkan kepalanya. Sesuatu berada di lamunan benak Alex, "Bagaimana bisa aku bersama dengan perempuan lain di sampingku tetapi hanya Tasya yang berada di dalam hatiku?"
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusTanpa sengaja Alex melihat ternyata Tasya ada disana bersama teman-temannya untuk makan bersama. "ternyata dia tidak berubah, tetap ceria seperti dulu", kata Alex dalam hati. Caroline yang melihat Alex memperhatikan perempuan lain merasa tidak senang, ia langsung menarik tangan Alex dan mencari tempat yang cocok untuk mereka makan berdua. Alex tidak percaya bahwa ia masih dapat melihat malaikat hatinya, Tasya yang sudah lama sekali menghilang dari kehidupannya.
BalasHapusAlex meninggalkan tempat itu dengan terpaksa dan mereka pergi ke sebuah restoran lain yang ditunjuk oleh Caroline. "Alex" panggil caroline manja, "Alex! Mikirin apa sih? Kamu mengacuhkanku sejak tadi!" Ucapnya dengan nada ngambek. "Ya? Maaf kamu bilang apa tadi?" Alex menjawab dengan nada menyesal. "Dari tadi aku bicara denganmu. Tapi kau mengacuhkanku! Aku sudah tidak nafsu makan, kita pulang sekarang!" Caroline meninggalkan meja dan menuju ke pintu keluar. Alex mengikutinya dan mendesah pelan "Tuhan kalau dia bukan malaikat uangku, aku pasti sudah meninggalkannya sendirian disini dan pergi dengan Tasya".
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusstefanie sugiharto / xii ipa 1 / 25
HapusTasya masih seperti dulu, rasa ingin menyapanya kembali tetapi apakah dia mau memaafkanku setelah apa yang kulakukan selama ini. rasa menyesal terbesit di dalam benakku.
Theressa / XII IPA 1 / 27
BalasHapusSelama Caroline bercerita Alex terus saja memikirkan Tasya yang kini tidak di sampingnya. Caroline merasa bahwa keberadaannya tidak dianggap oleh Alex, lalu ia berkata 'Hai, kenapa kamu melamun?'
Dengan terkejut Alex berkata 'Haa ada apa?'
'Kamu sedang melamunkan apa Alex? Dari tadi aku bercerita kamu hanya dia saja tidak menyimak.'
Alex terdiam tidak bisa menjawab pertanyaan itu.
'Tidak mungkin ak berkata bahwa aku sedang memikirkan Tasya bisa bisa Caroline marah. Aku harus menjawab apa?' kata Alex dalam benaknya.
stefanie sugiharto / xii ipa 1 / 25
BalasHapusTasya masih seperti dulu, rasa ingin menyapanya kembali tetapi apakah dia mau memaafkanku setelah apa yang kulakukan selama ini. rasa menyesal terbesit di dalam benakku.
Untuk sejenak Alex diliputi rasa bersalah karna dia harus merelakan cintanya pada Tasya hanya karna orang tuanya. 'Tasya tidak kaya, tetapi hanya dia yang aku cinta. Caroline memang kaya, hidupnya penuh dengan kemewahan dan mampu menolong keuangan keluargaku, tetapi aku hanya menganggapnya sebagai sahabat tidak lebih' kata Alex dalam benaknya. Dalam waktu yang cukup lama Alex diliputi rasa bersalah.
BalasHapusHubungan Alex dan Tasya sudah lama usai. Alex yang dulu menyelingkuhi Tasya merasa sangat menyesal. "Bodoh!" teriak Alex dalam hatinya . Alex dulu mengabaikan Tasya dan lebih memilih Caroline hanya karena kecantikannya. Namun sekarang Alex sadar bahwa kecantikan Caroline tak sesuai dengan sikap dan perilakunya yang hidup berfoya-foya.
BalasHapusFernanda Tianingsih/XII IPA 1/11
BalasHapusKeesokan harinya, Alex berangkat kuliah dengan harapan dapat bertemu dan ngobrol langsung dengan Tasya. Banyak hal yang ingin Alex bicarakan termasuk permintaan maafnya. Namun Alex juga tidak tahu kapan dan dimana ia akan dipertemukan kembali dengan Tasya sang malaikat hatinya itu.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus'Tasya oh tasya, pujaan hatiku, aku ingin bertemu denganmu, Tasya' kata Alex dalam hati. Alex pun terus melamun sambil melihat ke arah jendela. Tiba-tiba ada seseorang datang dari arah belakang dan menepuk pundak Alex. Seorang pria umur 20an dengan rambut gondrong menyapa Alex dengan seyuman.
BalasHapusSetelah mengelilingi kampusnya Alex tak kunjung bertemu dengan Tasya. Ketika ia mengilari taman kampus Alex bertemu dengan Nina sahabat baik Tasya lalu ia berkata 'hei nin apakah kamu melihat Tasya hari ini? Aku telah mengelilingi kampus ini hanya untuk bertemu dengannya tapi tak kunjung kutemukan dia.'
BalasHapus'Untuk apa kau mencarinya Alex? bukankah kau telah melukai hatinya hanya demi Caroline?' jawab Nina ketus.
'Hal itulah yang ingin kusampaikan kepadanya. Aku tak berdaya dengan semua ini. Aku harus menolong perekonomian keluargaku dengan cara menjalin hubungan bersama Caroline. Akan tetapi aku tidak mencintai dia. Aku hanya mencintai Tasya saja. Tolong beritahu aku dimana keberadaan Tasya sekarang?'
Ternyata pria itu adalah Hery kakaknya Tasya. 'hai ry. sedang apa kamu disini?' kata Alex.
BalasHapus'oh aku hanya sedang berjalan-jalan saja di daerah ini. Apakah ini pacar barumu?' jawab Hery
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKevin/ XII IPA 1/ 16
BalasHapusAlex hanya dapat berharap agar bisa bertemu dengan Tasya dan meminta maaf kepadanya atas perbuatan Alex dulu yang mencampakan Tasya dan berharap bisa menebus kesalahannya tersebut dengan mengulang kisah cintanya dengan Tasya dari nol lagi.
Ketika ia bertemu Tasya, ia langsung berteriak memanggil, "Tasya! Tasya! Tunggu aku!"
Dengan rasa yang tidak enak Alex pun menjawab 'hmm.. iya, Hery kenalkan ini Caroline, Caroline kenalkan ini Hery."
BalasHapus'ya, salam kenal aku Caroline.' dengan senyum manis Caroline memperkenalkan dirinya sambil menyalami Hery.
'salam kenal juga aku Hery kakaknya Tasya.' jawab Hery
'Apa yang harus aku lakukan sekarang ini? aku tidak enak menanyakan kabar Tasya kepada Hery?' pikir Alex.
'oh ya aku duluan ya karna aku harus segera menjemput ibuku.' kata Hery
Tasyapun menoleh dan mendapatkan sosok Alex yang sedang melambaikan tangan ke arahnya. Ia berusaha untuk tidak memperdulikannya tapi hati berkata lain. Rasa rindu yang sangat dalam terhadap diri Alex membuatnya untuk melambaikan tangan kembali dengan hati yang berdegub kencang.
BalasHapus"Tas, bagaimana kabarmu? Apa kamu baik-baik saja? Aku berusaha mencarimu tapi aku baru bisa bertemu kamu sekarang. Aku ingin memberitahu kamu sesuatu, aku sangat menyesal dengan apa yang kulakukan dulu yang mencampakan dirimu. Jujur aku sangat mencintaimu daripada Caroline, aku memilihnya supaya dapat membatu perekonomian keluargaku, aku mohon maafkan aku, dan mengertilah bahwa aku sungguh mencintaimu", ujar Alex.
Alex pun menarik napasnya dalam-dalam dan terus berbicara kepada Tasya tanpa memperdulikan Hery yang daritadi terlihat bingung. 'Tasya, aku sungguh mencintaimu lebih dari siapapun sejak kita pertama keali bertemu di kelas sepuluh SMA' ujar Alex. Tasya kelihatan sangat gugup, wajahnya pun merah merona, Tasya kelihatan sangat malu.
BalasHapusMeningat masa lalu ku bersama Tasya selalu terngiang dalam hatiku. "Jujur aku sangat cinta dengan Tasya, Oh Tuhan aku ingin kembali bersama dia...". Alex tak mungkin membantah keinginan ayahnya. Padahal ibu Alex sangat menyetujui hubungannya dengan Tasya. Tasya sangat tulus terhadap ibu Alex. Sedangkan Calorine hanya bersikap penjilat dan manja.
BalasHapusBagi Alex, Caroline hanya memikirkan dirinya sendiri. Maklum, Caroline berasal dari keluarga terpandang. Namun tetap saja status 'terpandang' itu telah sirna di mata Alex. Bagaimana tidak? Setiap kali kencan, Caroline selalu ingin dibelikan sesuatu yang mahal dan bermerek , entah itu baju, tas, dompet yang pastinya dapat menguras uang jajan Alex selama seminggu. Akan tetapi, hal yang berbeda ditemukan Alex ketika bersama Tasya.
BalasHapusAlex terus menunggu datangnya hari yang tepat dimana ia dapat mengejar cintanya tanpa adanya halangan dari ayahnya. Tetapi kapan hari itu datang, ia sendiripun tak tahu. Waktu terus berjalan hari demi hari Alex lewatkan tanpa adanya sang pujaan hati.
BalasHapusKevin/ XII IPA1/ 16
BalasHapusHal inilah yang membuat Alex tambah menyesali perbuatannya dulu yang ia lakukan ke Tasya ia sangat-sangat berharap agar Tasya bisa menerimanya kembali. "aku harus bagaimana lagi untuk mendapatkanmu kembali? Aku akui kesalahanku sungguh besar kepadamu, tapi apakah engkau mau menerimaku kembali?", ujar batin Alex.
Karena kejadian ini, Alex mendadak menjadi pendiam, bahkan di rumah pun ia sangat pendiam, bahkan terkadang ia mengurung diri di kamar membuat ibu Alex menjadi cemas.
Mengurung diri sudah menjadi kebiasaan yang baru bagi Alex. Tiba-tiba terdengar sebuah bunyi handphone di dalam kamar Alex. Alex pun membuka handphonenya, didapati sejumlah missed call dari Mentari Caroline. Yah, Caroline punya nama kepanjangannya yakni Mentari Caroline. Caroline juga mengirimkan beberapa pesan kepada Alex. Tapi sepertinya Alex tidak mengacuhkannya dan menghapus pesan dari Caroline. Namun tiba-tiba sebuah pesan singkat namun sangat menghangatkan hati Alex pun datang. Sebuah pesan singkat dari pujaan hati, Tasya.
BalasHapushai teman2 mentarinya kemana yaaaaaaa ??
BalasHapusVanesa
BalasHapusXII IPA 1 / 28
"Aku cinta padamu Alex. Sesaat setelah kamu memberi tahu bahwa kamu mencintaiku aku sangat senang dan ingin kembali. Tapi setelah aku memikirkan itu kembali, aku tidak bisa mengorbankan keluargamu hanya untuk cintamu yang aku tidak tahu itu hanya rasa maaf atau cinta sesungguhnya", baca Alex dengan ekspresi yang berubah ceria menjadi kesal, bingung, dan ia meninju kaca yang tepat berada di samping tempat tidurnya.
Vanesa
BalasHapusXII IPA 1/28
Telepon Alex berbunyi kembali, "Alex, jangan membuat aku marah dan membatalkan seluruh persetujuan orang tua kita. Aku sudah cukup sabar sekarang, aku tidak suka hal seperti ini", Mentari Caroline mengirim pesan kembali. Sehabis membacanya, Alex langsung berteriak, "Aku tidak pernah memanggilmu Mentari karena namamu tidak sesuai dengan kelakuanmu! Kamu itu kegelapan dan bukan mentari!".
Ia memukul kaca itu. Ia bingung. Ia frustasi. Sudah lama sekali Tadya tidak mengirimkan pesan apapun kepadanya, dan tiba-tiba ia mengirimkan pesan seperti itu. Alex menghempaskan dirinya ke tempat tidurnya kembali. Ia tediam memandangi pesan di handphonenya. Merenung membayangkan Tasya sambil menahan sesak di dada
BalasHapusCaroline kembalu mengirim pesan, kali inj mengancam "Kamu tahu kan apa yang bakal terjadi pada keuanan orang tuamu jika kamu mengabaikanku twrus seperti ini?"
BalasHapusKini Alex murka. Ia membanting handphonenya ke lantai. Brak! Layarnya retak. "Kenapa? Kenapa cintaku dihadang uang? Apakah memang begini nasibku? Kenapa uang selalu di nomor satukan?!"
BalasHapusDari luar kamar, terdengar teriakan ibu Alex, "Alex, apa yang sedang kau lakukan? Cepat buka pintunya!" Perintah ibu Alex dengan nada khawatir. "Tidak apa-apa, mom. Hanya cerminku terjatuh tiba-tiba" jawab Alex dari dalam kamar, "Aku akan segera membersihkanya" lanjut Alex tanpa sedikitpun niat untuk membuka pintu kamar. "Baiklah, jika kau butuh bantuan, segera panggil mom." Jawab ibunya sambil meninggalkan kamar.
BalasHapusTiba-tiba dari luar kamar Alex, terdengar suara batuk keras. Batuk itu keras dan semakin keras, nyaris seperti orang hendak muntah. Alex mengintip sedikit dari celah pintu kamarnya. Seperti dugannya, batuk itu berasal dari Ibunya. Tidak hanya batuk, Alex bisa melihat sedikit darah keluar dari mulut ibu tua itu
BalasHapusYa, Ibu Alex sakit keras. Saat ini perusahaan orang tua Alex sedang mengalami paceklik. Ayahnya berjuang mati-matian untuk memperbaiki kondisi perusahaannya, sekaligus mengumpulkan biaya pengobatan Ibunya.
BalasHapusFakta itulah yang membuat Alex terpaksa berpacaran dengan Caroline, putri pemilik perusahaan saingan ayahnya yang sangat kaya. Tampaknya ada perjanjian khusus antara ayahnya dan ayah Caroline. Entah apa yang direncanakan ayah Caroline yang sepertinya punya sifat seburuk, atau lebih buruk dari Caroline. Tidak hanya berpacaran, desas-desus pertunangan mereka pun sudah mulai terdengar.
BalasHapusAlex semakin frustasi. Ia menangis. Namun ia mencoba menahan isak tangisannya, jangan sampai Ibunya mendengarnya. Alex tidak ingin kehilangan ibunya, tidak ingin kehilangan ayahnya dan perusahaannya. Tidak juga Alex ingin kehilangan, oh.. Tasya.
BalasHapusHand[hone Alex berbunyi lagi. Ternyata Caroline mengirimnya pesan yang menyebalkan lagi. "Alex, ini panggilan terakhirku. Kita besok jalan-jalan ke Mall di dekat rumahku. Kalau kamu nggak datang, aku bakal bilang ama papa kalau kita putus." Alex membaca pesan Caroline dari layar retaknya seraya menyeka air matanya. Di akhir pesannya, Carolin menulis "Kamu pasti bisa menebak, kan apa yang akan terjadi kalau Papa tau kita putus?" Lagi-lagi Caroline mengancamnya.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusAyo, terus kembangkan cerita pendek ini. Kal;ian bisa mengembangkannnya dari berbagai segi,misalnya 1) penokohan, baik secara langsung atau tak langsung dalam berbaia metode; 2) segi konflik, misalnya semakin perserukan pertentangan kepentingan antartokoh atau konflik batinnya; 3)mengembangkan latar agar berkesan hiduo dan melengkapi keutuhan cerita; 4) mengembangkan alur dengan menambah bagian-bagian tertentu berdasarkan sebab-akibat, namun tetap satu-pepal-padat, dan lain-lain.
BalasHapusDi sisi lain, kalian bisa mengembangkan cerita dengan memasukkan gaya bahasa,menerapkan peribahasa, menambahkan ilustrasi, memasukkan perbandingan atau pertentangan, dan sebagainya.
Silakan berkarya. Saya akan selalu memantau perkembangannya!
Alex emembalan pesan Caroline dengan singkat, "Jemput jam berapa." Sekejap langsung dibalas kembali oleh Caroline "Jam 11 siang, di tempat biasa." Alex terdiam. Ia meletakkan Handphonenya di ranjang, lalu jongkok terdiam di lantai. Menunduk dengan tatapan kosong. Pikirannya melayang memikirkan betapa menjijikannya dirinya. Ia tidak membalas satupun pesan Caroline hingga diancam seperti itu. Ia bagai anjing yang ditarik kesana-kemari oleh Caroline dengan acaman uang. Caroline pasti menertawakannya, pikirnya.
BalasHapus"Heh, jadi ini yang dinamakan kapitalisme." Gumamnya
Dengan berat hati Alex menjemput Caroline karna Alex tak ingin perusahaan ayahnya bangkrut begitu saja hanya karna ia tidak menuruti kemauan Caroline. Sepanjang perjalanan ke rumah Caroline Alex terus saja memikirkan apa yang harus ia lakukan agar terbebas dari semua masa gelap ini.
BalasHapusVanesa
BalasHapusXII IPA 1/28
"Aku menyesal kenapa aku harus kenal dengan Caroline, dia cantik dia manis dia modis dia tampak penyayang. Jika ada peribahasa tak ada gading yak tak retak, Caroline adalah gading terburuk dan gading yang sangat mudah dihancurkan. Ia menghalalkan segala cara untuk mendapatkanku. Ini sungguh karma perbuatan burukku menyelingkuhi Tasya, malaikat terindah dan bintang paling terang dihidupku. Tasya, maafkan aku", ucapku dengan tangisan yang makin menjadi.
Selain itu, Alex juga sadar. Tidak ada yang dapat dilakukannya selain menuruti segala perintah Caroline untuk saat ini. Dua minggu lagi Caroline akan mengadakan pesta ulang tahunnya yang akan diadakan secara besar-besaran. Ayah Caroline pun sempat meminta Alex untuk membantu segala persiapannya. Oleh karena itu, selama dua minggu ini ia yakin ia akan banyak menghabiskan waktu dengan Caroline.
BalasHapusNamun tak satupun solusi dapat terpikirkan. Ia bisa gila. Biasanya dalam film drama, tokoh utama yang mengalami situasi seperti ini akan melarikan diri bersama pujaan hati sesungguhnya, namun tak mungkin Alex bisa melakukan itu. Ia tak ingin hal buruk terjadi pada orang tuanya. Akhirnya mobil yang Alex kendarai berada di hadapan gerbang rumah Caroline. Rumahnya mewah bagai istana. Tak pernah Alex kagum dengan kemeawhan itu meskipuns udah berkali-kali melihanya.
BalasHapus"Sayang sekali, rumah semewah ini ditinggali nenek sihir seperti Caroliine." Alex mengeluh. Sama seperti kekagumannya terhadap rumah Caroline, tak pernah juga ia berhenti mengeluhkan sifat Caroline meskipun sudah berkali-kali diperlakukan sama.
Vanesa
BalasHapusXII IPA 1/28
Muncul ide dalam benak Alex, Caroline akan menuruti semua permintaannya. Kenapa ia tidak meminta Caroline untuk pindah ke luar negeri agar ia lebih mudah untuk melupakan Tasya? "Ide yang bagus", ucap Alex sambil mengusap air matanya karena ia sudah tiba di rumah Caroline. Ia mulai memikirkan momen dan cara yang tepat untuk membicarakan hal itu, mungkin sehabis ulang tahun Caroline. Seperti biasa, Caroline selalu bersikap seperti tidak ada sesuatu yang terjadi, sekarang ia sedang berjalan keluar dari rumahnya dengan merangkul tangan Alex. "Apa yang mau kita makan? Mau ke air terjun atau ke taman di pinggir kota? Lebih bagus air terjun sepertinya. Ayo kita pergi!", ucap Caroline panjang lebar. Alex hanya dapat bicara dalam hati, "Untuk apa kamu bertanya jika kamu menentukan jawabannya sendiri".
Alex memaksakan senyum.
BalasHapus"Oke"ujarnya, mencoba menunjukkan bahwa ia sedang dalam mood baik yang setala dengan mood Caroline.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus"Eh tunggu dulu, bukannya kamu bilang mau ke mall kemarin?" Tanya Alex.
BalasHapus"Ah, setelah dipiikir-pikir sudah bosan ke mall. Rasanya semua barang menarik yang ada di mall sudah aku miliki semua. Ayo kita jalan-jalan ke air terjun dulu sambil menunggu ada barang bagus lagi di mall." Caroline menarik lengan Alex dengan manja.
"dasar anak ini, seenaknya sendiri sekali.. Tapi memang begitulah sikap orang kaya berlebihan yang manja." Meskipun mengumpat-umpat Caroline, Alex tetap berusaha bereskpresi senang dihadapannya.
BalasHapusAlex sudah lelah akan sikap Caroline yang terlalu egois. Alex ingin memikirkan dirinya sendiri, akan tetapi di dalam hatinya Alex tidak ingin mengabaikan perasaan Caroline yang tidak mengetahui isi apa yang ada di pikiran dan hati Alex.
BalasHapusDi sepanjang perjalanan, Alex mendapati dirinya sibuk dalam celotehan Caroline yang tidak ada habisnya. Caroline banyak berbicara mengenai rencana ulang tahunnya yang harus dilaksanakan super mewah. Alex hanya menanggapinya dengan beberapa kata, sampai ia tiba-tiba memotong pembicaraan Caroline dan berhenti di depan sebuah rumah makan yang terlihat biasa saja namun Alex sangat tahu bahwa di dalamnya merupakan tempat makan nan indah bagi pasanganyang datang ke dalamnya. Terlebih tempat itu mempunyai banyak kenangan antara ia dan Tasya dulu
BalasHapusSetelah mengantar Caroline pulang, Alex langsung kembali ke rumahnya dengan kesal sambil mengendarai mobil sport merek kuda hijau dengan kecepatan tinggi. Namun saat itu, cuaca sedang hujan deras, kuda besi tersebut tiba-tiba tergelincir akibat licinnya jalan. Mobil tersebut menabrak beton pembatas jalan tol yang kokoh. Alex mengalami pendarahan yang hebat. Pengendara yang lewat segera menghampiri Alex yang sekarat dan membawanya ke rumah sakit terdekat.
BalasHapusRasanya sungguh lelah untuk menghadapi permasalahan yang hampir tak ada jalan keluarnya. Alex membunyikan klakson mobilnya, lalu secara otomatis pintu pagar rumah mewah itu terbuka. Lalu ia memarkirkan mobilnya di tempat khusus di ujung tangga menuju pintu masuk. Ah, garasi ini lagi, tangga ini lagi, pintu ini lagi, dan yang paling parah, nenek sihir itu lagi...
BalasHapusAlex dibawa ke ruangan unit gawat darurat dan mengalami pendarahan yang cukup hebat di kepalanya. Seorang suster mecoba menghubungi orang terdekatnya dengan melihat kontak nomor telepon orang yang terakhir dihubunginya. Ternyata orang itu adalah Caroline
BalasHapusCaroline yang sangat terkejut langsung berangkat ke rumah sakit bersama mamanya. Caroline juga tak lupa menelepon kedua orang tua Alex dan memberitahu rumah sakit dimana Alex berada. Di sepanjang perjalanan Caroline sangat ketakutan mengenai kondisi Alex.
BalasHapusKetika Caroline mendengar bahwa Alex mengalami kecelakaan hebat, kagetnya ia. Sesegera mungkin ia ingin menjenguk Alex. Namun apa daya, pertengkaran tak berujung menghadang hati Caroline. "Bagaimana ini ?Apa yang harus kulakukan?"
BalasHapusAlex koma, dimasa kritisnya ini ia terus menerus memanggil nama Tasya. Ayahnya segera mencari tahu nomor handphone Tasya. Tasya yang mendengar berita ini pun langsung bergegas menuju ke rumah sakit. Kehebohan masih terjadi di sana. Ibu Alex menangis tersedu-sedu, ayahnya mendekap ibunya sambil menenangkan. "Anda nak Tasya?" Tanya ayah Alex. "Iya om" jawab Tasya.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusEntah apa yang Caroline takutkan. Kehilangan seorang Alex, atau ia hanya takut menjadi sendirian dan tidak ada orang yang memanjakannya lagi. "Pokoknya aku harus membuat Alex sadar lagi!"
BalasHapusIni sudah kesekian kalinya Tasya mengunjungi Alex di rumah sakit. Pria itu tak kunjung sadar. "Sudah satu minggu Lex, kau akan berapa lama lagi seperti ini?" ucapTasya pelan, lalu ia langsung masuk ke kamar rawat Alex, ia duduk disebelah Alex. "Maafkan aku lex, aku tidak bisa menemanimu lagi, berapa lama kau akan seperti ini?" Tasya menggenggam tangan Alex sambil menangis. Namun ia terdiam sejenak, ia merasa tangan Alex bergerak dalam genggamannya, lalu perlahan-lahan kelopak mata Alex bergerak dan terbuka.
BalasHapusKeajaiban dimana Alex dapat dasar dari komanya. Semua orang yang berhari-hari menunggu saat diamana Alex membuka kelopak matanya, kini semuanya memancarkan raut wajah yang gembira. Alex memang telah sadar dari komanya akan tetapi karna kecelakaan yang dia alami Alex mengalami lumpuh sementara.
BalasHapus"Tasya?" Ucap Alex dengan suara yang nyaris tak terdengar, ia seolah tak percaya dengan apa yang dilihatnya. "Ya, Lex. Ini aku." Ucap Tasya lembut. Tangan Alex terulur mengusap lembut pipi Tasya. "Alex!" Caroline terkejut melihat hal itu. "Jadi ini yang membuatmu mengacuhkanku selama ini?" Belum sempat Alex menjawab Caroline mengalihkan pandangannya ke arah Tasya " perempuan macam apa kamu? Sukanya mengganggu pacar orang!" Ucap Caroline berang. "Cukup Carol! Om tidak percaya kamu melakukan hal ini! Kemana saja kamu selama Alex kritis? Dan sekarang kamu memarahi Tasya?" Ayah Alex sangat terkejut sekaligus marah melihat sikap Caroline.
BalasHapusSelama berbulan-bula Alex harus duduk diatas kursih roda. Selama itupula Tasya dengan setianya menemani Alex untuk memberikan kasih sayang dan semangat kepada Alex. Sedangkan Caroline hanya seminggu sekali datang hanya untuk menceritakan barang-barang mewah yang baru saja ia dapatkan. 'Untungnya hanya seminggu sekali dia datang, jadi aku tidak perlu mendengarkan ocehannya yang tidak jelas itu setiap hari.' gumah Alex
BalasHapusAyah Alex yang melihat kesungguhan hati Tasya merawat Alex putranya merasa sangat senang dan bersyukur. Tak ada wanita lain selain Tasya yang dapat menerima kekurangan Alex sekarang ini, termasuk Caroline. kesabaran Tasya dalam menemani hari-hari Alex membuat Alex semakin yakin bahwa cinta sejatinya hanyalah Tasya bukan Caroline.
BalasHapusJadiin sm caroline aja dong...
BalasHapusJadiin sm caroline aja dong...
BalasHapusNamun, Alex mendapat kabar bahwa perayaan ulang tahun Caroline yang seharusnya sudah dilaksanakan saat ia koma, ternyata diundur atas permintaan ayah Caroline. Ayah Caroline tetap memaksa Caroline untuk tetap bersama Alex karena ia tahu bahwa Alex merupakan pria yang cocok untuk memimpin perusahaannya kelak. Ia akan menggunakan berbagai cara untuk menjauhkan Alex dengan Tasya.
BalasHapusDengan misi ayah Caroline yang akan menjauhkan Alex dengan Tasya, Caroline dengan yakinnya tetap berusaha mendekati Alex. Namun, Tasya yang punya hati yang hanya tercipta untuk Alex tidak putus asa dengan perbuatan keluarga Caroline yang memyengsarakannya.
BalasHapusDengan kekuatan kuasa dan uang yang dimiliki oleh ayah Caroline, semua cara dapat dilakukan. Tasya yang pada hari itu berada dalam perjalanan menuju rumah Alex dikejutkan dengan nada dering ponselnya. "Halo, ini siapa?". Lalu suara pria yang kasar menjawab, "Pergilah jauh dari hidup Alex sebelum kau menyesal!"
BalasHapusDalam kegundahan dan ketakutannya, Tasya bercerita tentang panggilan teror yang dihadapinya kepada Alex. Lalu, bukan hanya satu kali saja, berkali-kali panggilan dan pesan singkat masuk berisi ancaman yang sangat menakutkan. Alex mendengar cerita tersebut tentunya berang bukan kepalang.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusVanesa
BalasHapusXII IPA 1/28
Alex mulai murka dengan semua ini, "Ayah, apa tidak ada jalan lain kecuali uang Caroline untuk menyelamatkan keluarga kita?", ucap Alex penuh harapan. "Tidak mungkin, tidak ada perusahaan yang mau membantu perusahaan kita yang sahamnya sudah sangat jatuh ini. Tapi ayah punya sesuatu yg ayah bisa bantu untuk membantu Tasya", ucap ayah Alex sambil memberikan sebuah tiga tiket pesawat ke Inggris. "Apa ini untukku dan Tasya? Tapi kenapa ada tiga? Apa ayah yang mau ikut?" ucap Alex setengah bingung setengah senang. "Bukan, tapi untuk Tasya dan keluarganya. Hanya ini yang ayah bisa lakukan agar dia tidak diteror lagi. Pikirkan baik-baik keselamatan Tasya dari pada perasaanmu", ucap ayah Alex sambil memeluk Alex. Kini semua berbalik, Alex yang awalnya ingin pergi meninggalkan Tasya ke luar negeri bersama Calorine untuk melupakannya, sekarang Alex yang bimbang membiarkan Tasya pergi meninggalkan Alex untuk keselamatannya.
"Ya Tuhan, apa ini jalan yang Kau siapkan untukku?" Alex sungguh merasa gundah, wanita yang telah merawatnya selama ia terbaring di rumah sakit, wanita yang selama ini masih membuka hati untuknya walaupun telah ia sakiti. Untuk beberapa saat Alex termenung, namun tiba-tiba handphonenye berdering tanda pesan masuk. "Alex, biarkan aku membuktikan pada keluargamu bahwa aku bisa membantu kalian". itulah pesan singkat dari Tasya yang baru Alex terima.
BalasHapusAlex tiba-tiba merasa bersalah. Ia berpikir bahwa semua ini terjadi akibat keegoisannya. Kalau saja ia dari awal merelakan Tasya dan lebih serius dengan Caroline demi kebaikan orang tuanya dan juga kebaikan Tasya, Tasya mungkin tak harus diteror ayah Caroline dan Tasya tidak harus repot-repot melakukan semua ini.
BalasHapusAlex memandangi pesan Tasya di handphonenya. "Apa lagi yang akan Tasya lakukan. Kuharap ia tidak menyulitkan dirinya sendiri. Oh Tuhan, mungkinkah memang berpisah denganya adalah jalan terbaik untuk kami." pikirnya
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusMeylinda / XII IPA 1 / 19
BalasHapus"Mari kita bertemu" balasnya.
Dan akhirnya, mereka bertemu di sebuah taman. Langit seakan tak bersahabat, mereka tersenyum melihat kemurungan yang melanda di benak Alex.
"Biarkan aku lakukan sesuatu. Aku bisa, Alex. Percayalah padaku!"
Aku memilih diam, berusaha untuk mengumpulkan sisa oksigen yang tersisa.
"Ada apa Alex?" Ayah Alex bertanya karena bingung melihat anaknya termenung saja memandangi handphone.
BalasHapus"Bukan apa-apa, Pa." Ujar Alex menggeleng-gelengkan kepalanya. Ayah Ales menghela nafas. Ia memegangi pundah Alex.
"Kamu pikirkanlah matang-matang rencana perginya Tasya ini. Ayah tinggal dulu, ada rapat. Kalau ada apa-apa segera telepon Ayah, ya." ujarnya. Lalu ayah Alex pergi.
Alex terdiam sejenak. Lalu, ia dengan barat hati membalas pesan Tasya:" Tas, terimakasih untuk semua ini. Maaf banyak merepotkanmu. Kamu tidak perlu merepotkan diri lagi. Urusan disini bisa kutangani, kok :)". Segera setelah mengirimkan pesan itu, sekujur tubuh Alex terasa sagat lemas.
Tiba-tiba pintu kamar rawat Alex diketuk. Seseorang membuka pintu tersebut.
801"Tidak!, Ini pasti salah seseorang. Ini bukanlah kesalahanku." Terlintas di pikiran Alex sejenak. Ia mulai berpikir bahwa ini adalah salah ayahnya Caroline untuk menerror Tasya, karena menurut dia toh ini urusan Alex, Caroline, dan Tasya. Tidaklah ada sangkut pautnya sama sekali dengan ayahnya Caroline
BalasHapusSementara di sebuah bar elite yang dipenuhi orang-orang kaya, "Aduh sampai kapan aku harus menunggu Alex sembuh?" Ucap Caroline tak sabar. "Ini sudah berjalan satu bulan semenjak Alex keluar dari rumah sakit". Tak mungkin namanya jika aku harus menikah ketika Alex masih dalam masa pemulihan. Tetapi pernikahan itu sudah jalan pasti, ujar Caroline. Aku akan bilang ke papa untuk cepat-cepat mengusulkan pernikahan.
BalasHapusAlex menatapi Tasya dengan seksama. Ia takjub akan perjuangan cinta wanita ini. Betapa Tasya membuktikan bahwa memang masih banyak wanita yang patut untuk diperjuangkan saat ini. Sesaat Ia terus merenungi keserakahannya untuk memnuhi hasrat cintanya. Seharusnya dari awal Alex memilih satu diantara mereka dengan resiko apapun,bukan malah seperti ini.
BalasHapus"Alex" kata Tasya seraya menggemgam tangannya. "Biarkan papamu mengirimku dan keluargaku ke luar negeri, beri aku waktu 3 bulan untuk kembali dan membuktikkan kepadamu bahwa aku juga bisa membantu kalian, aku bukan Caroline yang hanya mengandalkan kekayaan orang tua, tapi aku adalah Tasya, perempuan yang mencintaimu dan akan membuktikkan itu semua padamu" Alex tertegun. tidak seharusnya Tasya yang berusaha sekeras ini, tapi aku. Alex terus bergulat dengan suara hatinya. "Apa yang harus aku lakukan sekarang?"
BalasHapus"ahhh..." Alex mengerang kesal. Tak seharusnya Ia sebagai laki-laki bersikap seperti itu. Membiarkan dua wanita tersebut menetap di hatinya tanpa ada pilihan yang tepat. HAtinya bahkan dilumuri rasa kalut yang hebat. "Cepat atau lambat aku harus mengambil sebuah keputusan" ungkapnya.
BalasHapusCaroline bersama ayahnya kini sedang bercakap-cakap bagaikan sebuah komplotan licik yang sedang merencanakan sesuatu. "Ayah, aku udah ngak sabar lagi, pokoknya sesegera mungkin ketika Alex sudah keluar dari rumah sakit, kita langsung adakan tunangan" ujar Caroline dengan semangat yang membara-bara. "Ya nak, yang kita lakukan adalah tetap sabar dan secepatnya menyingkirkan kutu busuk itu!" kata Ayah Caroline sambil emosi. "Itu sih gampang ayah, Caroline akan mengurusinya demi ayah tercinta" ujar Caroline sambil tersenyum dengan piciknya.
BalasHapusMeylinda /XII IPA 1/19
BalasHapus"Katakan apa yang harus kulakukan?!" Teriak Alex.
"Kau pikir semua semudah itu. Kau berusaha keras dan aku seperti orang bodoh melepasmu?!"
"Aku tidak lepas darimu, Alex. Aku hanya,"
"Hanya apa? Meninggalkanku?! Lalu apa yang akan kau lakukan selama 3 bulan itu. Membiarkanku perlahan dimilikinya? Begitu?! Dan kau yakin kau mampu hidup disana? Kau mampu
Lalu pergulatan dalam batin Alex makin menjadi. Haruskah Tasya pergi dan aku diam saja menunggunya berkorban? Ataukah lebih baik untukku saja yang pergi ke Inggris? Toh aku belum menyelesaikan kuliahku. Aku bisa menyelesaikan kuliahku di Inggris, dan bila Tasya ingin ikut, ia pun dapat melanjutkan studinya. Lalu Alex pun tertidur dengan senyum terukir di bibirnya.
BalasHapusIa kesal. Kenapa nasibnya seperti ini? Kenapa sepertinya ia dan keluarganya benar-benar tak berdaya sampai harus dibawa arus kekuatan uang? Kenapa sepertinya ia selama ini tak mampu melakukan apapun untuk melepaskan keluarganya dari jeratan uang? Hingga mesti membudak dengan keluarga Caroline? Bahkan Tasya juga harus terlibat dan sekarang Tasya hendak menolongya pula.
BalasHapus"Lelaki macam apa aku ini" ALex mendesah frustasi
"Oh, Alex.." ujar Tasya
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus"Aku mungkin seorang yang tak pantas bagi mu Tasya" ujar Alex. "kenapa begitu?" Kata Tasya. "Aku hanya laki-laki yang tidak berguna bagi mu dan bagi keluarga ini, apalagi ditambah dengan kondisiku sekarang ini, aku bisa apa? aku tak akan bisa mengubah masa depan' tunduk Alex menyesali perbuatannya. 'Tapi kalau kita berdua pasti bisa! Kita berdua akan mengubah masa depan!' ujar Tasya sembari menghibur Alex
BalasHapusYossy Maretha XII IPA 1/36
Meylinda / XII IPA 1 / 19
BalasHapus*Perbaikan
"Kau mampu?!"
Alex bergegas meninggalkan Tasya. Alex tidak mampu melihat Taysa menahan semua emosi yang ia lampiaskan.
Dongeng sebelum tidurnya, untuk mengajak Tasya pergi ke Inggris bersama, hanya akan menjadi sebuah dongeng saat ia tersadar dari tidurnya. Dan nyatanya, semua hanya dongeng, ketika ia melihat sebuah pesan singkat
Meylinda / XII IPA 1 / 19
BalasHapus"Biarkan aku pergi."
Oh, tidak lagi. Ucap Alex dalam hatinya, sambil mengucak rambutnya dan melempar bantalnya. Ia berteriak, barangkali dapat membantu mengeluarkan penatnya. Namun, semua sia-sia. Tasya terlalu keras untuk dipatahkan kemauannya.
"Bunuh saja akuuuuu!!!" Teriak Alex kembali.
alex pun terkejut ketika melihat sebuah pesan singkat itu, matanya tertegun sekujur tubuhnya mendadak lemas
BalasHapus"haruskan aku membiarkan dia pergi??" batin alex
"jika ini memang yang terbaik mungkin aku harus membiarkannya..."
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus"aku bingung harus bagaimana, kenapa kehidupanku sungguh rumit. apakah ini karena salahku selama ini yang tidak pernah bersikap tegas dalam mengambil keputusan" ujar alex
BalasHapusAlex terus memikirkan keputusan apa yang harus ia ambil, Alex pun tak kuasa menerima semua situasi dan keadaan ini. Alex terus memikirkan kondisi nya dan kondisi Tasya akan menjadi seperti apa bila mereka harus berpisah walau hanya untuk sesaat.
BalasHapusDarwin Stephanus
BalasHapusXII IPA 1 / 08
Alex melihat catatan media sosial dari Tasya yang mengatakan
"Aku akan pergi untukmu,dan aku akan kembali untukmu"
Sontak bulu di sekujur badan tegak merinding, membayangkan apa yang telah dilakukan oleh Tasya. Bahkan tak mustahil jika Tasya mengambil keputusan untuk pergi secara tiba-tiba tanpa sepengetahuan Alex.
Alex pun bingung dan tak tahu apa yang hendak ia lakukan untuk memperbaiki situasi yang membelit ini
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusA. Rizki Dwi P. / XII IPA 1/ 01
BalasHapusAlex terus berada di situasi kebingungan dan kegelisahan yang mendalam. Waktu demi waktu ia habiskan hanya untuk memikirkan masalah ini. Semua catatan dan pesan pesan yang ada hanya membuat Alex semakin gelisah dan tak berdaya menerima semua kenyataan ini.
dalam kebingunganya, tidak lupa Alex berdoa kepada Tuhan agar diberikan jalan yang terbaik dengan pilihan yang akan dia ambil. "Tolong berikan akan jawaban terbaikMu ya Tuhan", teriakan dalam hati Alex yang sudah tak ada harapan lagi
BalasHapusDarwin Stephanus
BalasHapusXII IPA 1 / 08
Setelah berdoa, bergegas Alex keluar rumah dengan membanting pintu. Alex memiliki firasat buruk. Ia tak mau semua ini berujung pada penyesalan. Alex tau bahwa Tasya akan berusaha menolongnya, namun ia takut jika Caroline akan melakukan sesuatu yang berbahaya kepada Tasya.
"Ahhh!!!" teriak Alex di bawah matahari yang tersenyum cerah pagi itu.
Pintu mobilnya ia buka dan bergegas ia pergi mencari Tasya.
Dalam perjalanannya, hati Alex pun terus bertanya-tanya "apakah yang akan saya lakukan ini baik untuk Tasya? Ataukan hanya akan membahayakan dia?", suara hatinya terus berdengung-dengun selama perjalanannya.
BalasHapusIa juga berpikir, "apa yang akan saya katakan pada Tasya jika saya bertemu dia?", tak lupa juga ia berpikir apa yang hendak Caroline dan keluarganya lakukan kepada Tasya jika mereka mengetahui bahwa Alex mengunjungi Tasya?
"Tasya, dimanakanh kemungkinan engkau berada sekarang? Jangan sampai hal buruk terjadi padamu lagi" berkali-kali Alex mengucapkan hal itu di dalam hatinya.
BalasHapusAlex memutuskan untuk tetap kembali bersama Tasya. Ia akan mengatakan kepada ayahnya untuk tidak melanjutkan hubungannya dengan Caroline. Ia meyakinka ayanhnya bahwa ia bisa mengembalikan perusahaan ayahnya yg terkenal dalam bidang maianan elektronik. Alex sangat pandai da pintar dalam menciptakan inovasi produk maianan elwktronik. Alex akan berbicara kepada orang tua Calorine untuk membaatalkan hubungan dengan Caroline. Alex akan mwmberikan penawaran untuk bekerjasama dengan perusahaan orang tua Calorine dalam menciptakan suatu inovasi mainan yang dapat mwmberikan keuntungan bagi perusahaan milik ayahnya maupun ayah Calorine. Dan ia percaya bahwa ora g tua Calorine akan memahami hal tersebut. Alex tidak mau hidup bersama wanita yang ia tidak cintai
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusIa percaya kalau ayahnya akan mempercayainya dan menurutinya. Lagipula, ini akan mempunyai akibat untuknya bukan untuk ayahnya maupun keluarganya. Ia percaya bahwa cinta tidak hanya butuh dua orang melainkan dibutuhkan kenyamanan dari orang sekitarnya
BalasHapusuntuk memastikan keberadaan Tasya, Alex memutuskan untuk menelepon Tasya dengan handphone."Oh sial!" tersentak Alex terkejut saat ia mendengar dari handphonenya, "Pulsa anda tidak cukup untuk melakukan panggilan ini.."
BalasHapusAdi Subrata/XIIP1/02
BalasHapusDi dalam perjalanannya mencari Tasya, Alex ingat suatu tempat dimana biasanya Tasya dan dirinya menghabiskan waktu bersama. Tempat itu adalah Taman Kenten. "Oh ya, Taman Kenten! Aku harus segera ke sana... Mungkin saja Dia ada disana." Secepat kilat Alex membawa mobilnya menuju Taman kenten untuk menemui Tasya.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusDengan wajah panik, Alex segera mampir ke warung terdekat. "Bu, ada jual pulsa tidak? Saya mau isi ulang 10 ribu." ujar Alex ke salah satu pedagang pulsa di trotoar.
BalasHapus"Ada nak", jawab ibu penjual pulsa. Namun Alex baru saja sadar bahwa ia terlalu terburu-buru dan ia lupa membawa dompetnya.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusakhirnya Alex bergegas kembali ke dalam mobilnya untuk mengambil dompetnya yang tertinggal
BalasHapusSetelah kembali pada tempat penjualan pulsa dan memberikan sejumlah uang pada ibu tersebut, Alex langsung menekan tombol 1 panggilan cepat handphonenya, tak berapa lama kemudian tertera nama Tasya di layarnya. "Maaf, nomor yang anda hubungi tidak dapat dihubungi..", belum sempat orang disana menyelesaikan kalimatnya, Alex sudah mematikan handphonenya, kesal akan semua ini.
BalasHapus"Oh God, dompetku tertinggal dikamarku", Alex pun menyesal karena ia terlalu tergesa-gesa untuk pergi menemui Tasya, sampai-sampai lupa membawa dompetnya. "Bu, bolehkan saya hutang? pulsa 5000 rupiah saja? Besok akan Saya bayar dua kali lipat", dengan panik Alex berkata. Ibu itu pun menjawab, "Tidak usah nak, ambil saja. Tidak usah berhutang". Dengan kebaikan ibu itu akhirnya Alex dapat menelepon Tasya. Saat ia menelepon Tasya...
BalasHapusAlex yang sedang sibuk mencari Tasya tiba-tiba Caroline datang menghampiri tempat yang menjadi kenang-kenangan Alex dan Tasya tersebut. Ternyata Caroline telah mengikuti Alex dari tadi, Caroline takut dan curiga Alex akan menemui Tasya sang malaikat hatinya.
BalasHapusFernanda/ XII IPA 1/11
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusCaroline yang telah mengikuti Alex dari tadi pun langsung menarik tangan Alex dan merampas handphone Alex. Dilihatnya pesan dan juga daftar panggilan terakhir di handphone Alex
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusAlex pun terpatung seribu bahasa saat menyadari bahwa Caroline sudah berada dibelakangnya.
BalasHapusTiba-tiba handphone yang berada di tangan Caroline pun di ambil oleh sesosok manusia harimau
BalasHapusYossy Maretha XII IPA 1/36
BalasHapusCaroline sangat takut akan kehilangan Alex, terlebih lagi Alex sangat takut akan kehilangan Tasya. Ketika Caroline akhirnya bertemu dengan Alex, Caroline hanya diam membisu. Ia takut ketika ia akan menyapanya maka Alex akan semakin membencinya, namun yang lebih ia takut bahwa Alex akan pergi bersama Tasya. Si kutu busuk itu. Tapi dengan tekad yang bulat, Caroline tidak akan membiarkan hal itu terjadi. Hal ini sudah ia sepakati dengan ayahnya.
Tak disangka, Caroline langsung melempar handphone Alex ke batu. Tapi ternyata handphonenya tidak apa-apa, dan terlempar ke arah Alex. Alex pun secepat kilat memungutnya kembali
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus"tidak!! ini bukan waktunya mengurusi handphone yang hanya menyusahkanku!! hal terpenting menemukan Tasya dan mencegahnya meelakukan suatu hal bodoh yang hanya merugikan dirinya sendiri" dengan kecepatan tinggi Alex mengendarai mobilnya untuk mencari Tasya dan meninggalkan Caroline yang hanya terbungkam dengan handphone Alex berada di bawah kakinya.
BalasHapusSaat berada di Inggris, Tasya ternyata telah memiliki rencananya sendiri.
BalasHapusTanpa disangka, Ayah Tasya memiliki sebuah perusahaan tekstil di Inggris yang sedang berkembang pesat.
Memang Tasya tidak memberi tahu mengenai status keluarganya kepada Alex sejak awal. Oleh karena itu, Tasya memiliki kepercayaan bahwa dirinya bisa membantu keluarga Alex tanpa menggunakan nama dan kuasa dari keluarganya.
Selama beberapa bulan, Tasya berusaha keras mempelajari hal -hal mengenai pengelolaan perusahaan dengan bantuan pemgetahuan dari Ayahnya. Ia berusaha keras mengetahui bagamaina cara untuk menigkatkan kembali kerugian yang terjadi pada perusahaan keluarga Alex.
"Tasya, are you oke ?" Haruskah dady membantu mencari solusi dengan mengunakan nama perusahaan dady?", papa Tasya bertanya karena sedikit khawatir dengan anaknya yang sangat bekerja keras.
"No dad, I can do it by my self" jawab Tasya meyakinkan orang tuanya.
Tasya berusaha untuk tidak menggunakan nama perusahaan orang tua Tasya.
Segala hal dilakukan Tasya selama kurang dari 3 bulan untuk mendapatkan perusahaan yang dpat menginvestasikan dana kepada perusahaan keluarga Alex. Sehingga, karena ketekunan Tasya untuk mencari sponsor dari peruhaann lain, akhirnya sebuah perusahaan yang sedang berkembang pesat memberikan kepercayaan terhadap Tasya untuk dapat menduduki sebuah jabatan yang bisa sangat diperhitungkan.
Dengan kesempatan yang ada, Tasya membantu perusahaan Alex untuk dapat kembali berdiri mandiri tanpa bayangan dri perusahaan Caroline.
Di lain sisi .....
Alex telah mengambil keputusan .
Alex membatalkan tunanganya dengan Caroline.
Karena keteguhan hati Alex, kedua orang tuanya menyetujui keputusan yang telah diambil oleh Alex.
Walaupun secara terpontang panting Alex berusaha agar perusahaannya tidak jatuh sampai bangkrut .
Selama kurang lebih 3 bulan semenjak ditinggal oleh Tasya, Alex sangat sibuk untuk mencari jalan menyelamatkan keluarganya tanpa harus terjebak bersama 'malaikat' uangnya Caroline.
Tanpa disangka, perusahaan asing pun berani memberikan sponsor sebagai investasi kepada perusahaan keluarga Alex. Perusahaan asing ini tak lain adalah perusahaan yang sedang Tasya kendalikan .
Alex sangat terkejut dengan bantuan yang tiba-tiba muncul .
'Apakah ini yang kau janjikan, Tasya?'
'Inikah bukti kau bisa membantu keluargaku?'
'Tasya, tolongg ... jangan lakukan ini . Kau sudah cukup tersiksa . Haruskah kau lakukan semua ini?'
Alex terisak .... tak tahu apa lagi yang dapat ia lakukan untuk memgungkapkan kata
"TERIMAKASIH MALAIKATKU TASYA".
'Hilangnya cintaku tidak sebanding dengan hilangnya handphoneku' tegas Alex dalam hatinya. Alex pun segera terus mencari keberadaan Tasya. Ia ingin bertemu Tasya, melihatnya adalah hal yang terindah bagi hidup Alex. 'Oh Tuhan, kumohon pertemukan aku dengannya', ujar Alex di dalam hatinya
BalasHapusMaria G/17
BalasHapus"Sejak kapan kamu disini?" kata alex terkejut
"Alex untuk apa kamu masih mencari dan menunggu orang yang tidak pasti?" ujar Caroline
"saya hanya ingin memastikan keberadaan wanita itu", balas Alex. "Mengapa kau mengikutiku?", lanjut Alex
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusAlex dan Caroline masih memperdebatkan hubungan tentang keduanya. Caroline tidak ingin kehilangan Alex, begitupula dengan Alex yang tidak ingin kehilangan Tasya.
BalasHapus"Saya mengikutimu karena tidak mau jauh-jauh darimu",balas Caroline
BalasHapusAlex kembali ke kampus dan mendapati Tasya sdang bersama dengan laki-laki lain. Mereka terlihat begitu dekat. Alex yang awalnya ingin menghampiri Tasya namun akhirnya memutuskan untuk melihat dari jauh.
BalasHapus"Brakk!!" Pintu ruang kerja Alex dibuka dengan kasar. Tampak Caroline dengan paras cantiknya yang kini murka.
BalasHapus"Kau pikir setelah semua bantuan ini kau dapatkan, dengan semudah itu kau bisa meninggalkanku?" ujar Caroline memarahi Alex.
"Cukup!" suara perempuan yang sangat familiar di telinga Alex kemudian terdengar di seluruh penjuru ruangan itu. Tasya dengan penampilannya yang kini berubah, sudah tiba di depan pintu ruang kerja Alex. Rambutnya di cat warna coklat, pakaiannya pun sungguh modis.
"Saya rasa anda tidak punya hak atas hidup seseorang, Nona Caroline." tandas Tasya dengan nada sarkasme. Ia mengangkat alisnya sebelah ketika memandang Caroline dengan memasang muka yang menantang.
"Oh, begitu pula dengan kau, wanita pahlawan kesiangan! Kau pikir dengan membantu perusahaan Alex, kau berhak atas hidupnya? Tentu saja tidak!" balas Caroline sambil mengepalkan tangannya geram.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus"Tak kusangka. Inikah yang kau sebut dengan cinta? Harta bapakmu lah yang telah mengambil andil sepenuhnya dalam percintaanmu dengan Alex. Kelakuanmu? Tentunya tak lebih seperti seorang anak kecil yang hanya memainkan Alex seperti mainan remote control." balas Tasya dengan santai.
BalasHapus"Aku hamil Alex....!!!" Ucap Caroline. Alexpun termenung sesaat tak percaya. Ia ingat betul ketika itu ia memang menghabiskan malam dengan caroline di sebuah hotel. Tetapi ia tidak ingat apakah ia bersetubuh dengan caroline, bisa jadi saat itu Alex berada dalam pengaruh alkohol. Batin Alex pun semakin tak karuan, ia bingung harus memilih wanita yang mana
BalasHapusCaroline yang dibalas dengan sebegitu sarkatis dan blak-blakan menjadi terdiam dan tak mampu berkata-kata. Entah apa yang dipikirkannya ketika ia terdiam dan bersandar di dekat pintu. Apakah ia menyadari kesalahannya atau berpura-pura lemah untuk menarik perhatian Alex. Tidak ada yang tahu.
BalasHapusPikiran Alex hampir hilang, dan jantungnya hampir berhenti mendengar perkataan itu. "ini pasti hanya sandiwara belaka", ujar Alex
BalasHapus"jadi apa masalahmu sekarang nona Caroline? kau mengiming-imingi Alex dengan harta ayahmu itukan? sekarang Alex tak butuh itu lagi, perusahaan ayahnya telah bangkit, dan kau tak berhak mengatur-atur hidup Alex. biarlah Alex memilih menurut citranya apa yang akan dia lakukan nanti. Kamu tak berhak mengaturnya lagi" mendengar hal itu Alex terdiam untuk sejenak, lalu ia berdiri dan berkata "Aku bukanlah laki-laki yang cocok untuk perempuan sempurna seperti kalian. Akan mengembalikan semuanya yang telah kalian berikan padaku. Caroline aku akan mengembalikan uang ayahmu yang telah berikan pada keluargaku, dan Tasya aku akan membalas budi baikmu atas perusahaanku dengan membawa investasi lebih besar untuk perusahaanmu. Sekarang kalian pergi dan tinggalkan aku sendiri" mendengar hal itu, Caroline dan Tasya hanya terperangah. Diantara mereka tak satupun Alex bela.
BalasHapusTasya yang mendengar kabar mengejutkan itu serasa tersambat petit dengan voltase yang sangat tinggi, yang membakar sekujur tubuhnya dari ujung kepala hingga ujung kaki. "Apakah benar semua itu, Lex? Bahwa kau telah menghamili Caroline?"
BalasHapus"Demi Tuhan, Alex. Aku tidak ada niat menipumu ataupun menarik perhatianmu", balas Caroline dengan muka memastikan
BalasHapus