LANGKAH MEMBACA CEPAT DAN EFEKTIF

LANGKAH MEMBACA CEPAT DAN EFEKTIF

Sebagai seorang terididik siswa dituntut mempunyai keterampilan membaca yang baik, benar, tepat, dan cepat dari berbagai literature berbagai bidang studi sesuai dengan karater masing-masing. Secara konvensional satu bdiang studi miimal memiliki satu buu pegangan, bahan ada pula yang lebih dari itu. Naun, pada era globalisasiinformasi seperti sekarang, literature justru banyak mengacu pada referensi jaringan internet. Siswa justru semakin dipebanyak kewajiban membuka dan membaca sumber infroasi dari berbagai suber, baik tertulis maupun multimedia jaringan.

Meskipun begitu, kemampuan membaca yang baik, benar, tepat, dan cepat tetap amat diperlukan, bahkan semakin penting. Sayangnya, masih sedikit siswa yang menyadari kekuarangan dan kelemahan kemampuan membacanya. Masih banyak siswa yang membaca buku dengan melakukan kebiasaan yang kurang mendukung meningkatkan kecepatan membacanya, misalnya membaca dengan bersuara, menggerakan bibir, menunjuk kata demi kata denga jari atau alat tulis, menggerakan kepala-mata ke kiri-kanan.

Justru dalam keadaan kemajuan zaman seperti sekarang yang diperlukan adalah kemampuan menyiasati sarana dan keadaan dengan melakukan langkah yang tepat, jitu, dan efektif sehingga siswa dapat memanfaatkan informasi serta mengoptimasi taleta yang dimilikinya dengan baik dan tepat demi masa depan hidup dan kehidupan. Mau tidak mau, langkah awalnya adalah menghilangkan kebiasaan membaca yang tidak baik terlebih dahulu. Di sisi lain siswa harus mneyadari bahwa yang amat penting dalam membaca adalahmenangkap ide tulisan, bukan menghafal kata-kata kunci, meski hal ini amat berguna.

Fokus utama membaca adalah memberdayakan mata dan otak kita. Dengan mata kita melihat tulisan dan dengan kita kita memprosesnya, terutama gagasan-gagasan yang ada dalam tulisan itu. Tatkala mata melihat secara otomatis otak ita melakukan interpretasi dan menyimpannya dalam syaraf memori. Kita menyerap gagasan atau konsep yang ada dalam tulisan itu, kemudian menginterpretasikannya, untuk selanjutnya disimpan dalam syaraf memori. Hal ini dapat berjala baik bila saat membaca pikiran kita konsentrasi penuh ke isi bacaan. Ada yang menasihati bila kita melihat dengan saksama berarti kita mengerti.

Memang sulit melatih konsentrasi, namun harus dilakukan, meski setapak demi setapak. Biasakan terfokus pikiran kita kepada apa yang sedang kita baca sehingga gagasan, konsep atau interpretasi kita benar, jelas, dan mudah dipahami. Korelasi terkendali mata dan pikiran memang amat menentukan hal ini. Bahan bacaan yang relatif mudah pun tak akan dipahami dan tersimpan dengan baik bila pikiran terlalu leluasa bergerak ke mana-mana apalagi dengan gagasan-gagasan yang tak relevan. Oleh sebab itu, pkira kita harus terfokus ke bacaan dengan konsentrasi penuh.

Langkah tepat untuk membaca cepat dan efektif adalah menggerakkan jangkauan mata dalam 3-4 kata secara cepat, diiringi kemauan dan kemampuan menetapkan tujuan untuk mendapatkan nti bacaan, bukan menghafal kata-katanya. Perlu kita sadari bahwa kemamuan enyerap gagasan atau konsep yang diproses oleh tak kita tidak bergantung pada susunan kata, karena yang penting adalah inti isinya. Berdasarkan pemahaman pengerian yang kita peroleh, rumusan gagasan inti dapat dirangkai sendiri.

Survei, Question, Read, Recite

Rumusan di atas merupakan kiat untuk mempermudah dalam menemukan ide-konsep beserta detail-detailnya. Langah survei dilakuakn sebelum membaca isi dengan jaan mengamati secara sekilas. Langkah ini penting sebab akan memberikan banya manfaat bagi kita: megetahui gambaran umum isi, mempermuda dan mempercepat pemahaman inti bacaan, mengetah ide-ide penting, dan mendapatkan gambaran struktur penyajian gagasan oleh penulis.

Cara yang bisa dilakukan adalah dengan memahami judul, penulis, dan kata pengantar, baik dar enulis maupun penerbit. Dari sini kita mengetahui aah dan tujuan serta lingkup pembahasan topik. Daftar isi buku juga membantu kita memahami struktur isi-topik buku. Pilihlah topik yang menarik dan penting, kemudian melhat tabel, grafik, diagram, indeks yang berisi kata-kata kunci,dan lampiran yang berfungsi memebrikan informasi tambahan. Bila kita menentukan topik tertentu yang menurut kita penting, cermatilah sub-subjudulnya yang menspesifikasi atau mempertegas masalah yang dibahas. Cermatilah ringkasan awal bab yang memberikan gambara umum isi bab terwebut.

Langkah Question tentang isi bacaan tersebut bisa kita lakukan sembari melakukan survei. Secara klasik kita dapat mengajukan 5W+H. Langkah ini penting sebab membantu kita untuk memperkhusus isi dan inti gagasan. Harus diakui bila bertanya merupakan langkah yang efektif untuk menguasai bacaan secara akurat, cermat, dan tepat sehinga memabntu proses otak dalam memahami dan menyimpan dalam memori.
Langkah Read erupakan implikasi langkah sebelumnya untuk mempertegas dan memperkuat interpretasi kita terhadap isi buku. Diperlukan sikap kritis dalam hal ini diiringi kemampuan menggerakkan pandangan mata dalam cakupan baris kata secara tepat, cepat, dan efektif.

Memang, pada langkah ini akan diperoleh detail-detail infromasi pentig sehingga diperlukan irama membaca yang tepat dan sesuai. Bila menemukan gagasan inti dan pembahasan menarik perlu diperlambat irama bacanya, dan sebaliknya juga. Langkah ini memerlukan konsentrasi yang baik.

Bisa saja ketika menemukan gagasan-gagasan penting, dalam bentuk kata-kata atau frase kunci kita menandai bagian tesebut dengan pensil atau stabilo. Janganlah berhenti untuk hal sebelumnya tadi sebab akan memberikan kelemahan kemampuan kecepatan membaca kita. Membuat catatan yang penting dapat diakukan setelah selesai membaca secara keseluruhan.

Langkah Recite merupakan aktivitas membaca sekali lagi seteah selesai membaca, namun masih sukar menangkap inti pembahasannya. Kita langsng saja membaca bagian-bagian yang penting dan belum kita kuasai. Di sisi lain mencatat poin-poin penting dari bagian yang sudah selesai dibaca dan ditandai amat penting untuk membantu kerja memori ita secara sistematis dan kuat. Pemahaman dan peresapan materi pentig lebih baik dikaitkan dengan kehidupan konkret di sekitar kita yang secara tomatis akan melatih diri kita untuk menerapkan suatu teori dalam praktik kehidupan.Harus diingat pula bila beajar merupakan suatu proses yang beralngsung sepanjang hayat. Dengan learning to be, learing to know, learn to do, learning tot live together tentu akan lebih bermakna dan terimplikasi, tak sebatas baru bisa mimpi. (DOET0707)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

CERITA PENDEK ON-LINE KARYA SISWA-SISWI KELAS XII IPA 3 TAHUN 2014/2015

CERITA PENDEK ON-LINE KARYA SISWA-SISWI KELAS XII IPA 2 TAHUN 2014/2015

FORMAT KARYA TULIS ILMIAH AKADEMIS