CERITA PENDEK ON-LINE KARYA SISWA-SISWI KELAS XII IPA 1 TAHUN 2014/2015
Cerita pendek lekat dengan kehidupan manusia, baik dari segi tema atau pokok persoalan yang dikemukakan penulis, latar cerita, kronologi alur, pelaku dan karakternya, sudut pandang, maupun gaya berceritanya. Oleh sebab itu cerita pendek sangat akrab dengan siapa pun, di mana pun, baik dari kalangan status dan ekonomi atas, menengah, maupun lapisan bawah. Konteks yang dikemukakan dalam cerita pendek mampu dekat dengan konteks pembaca dari mana pun juga. persoalan yang dikemukakan demikian bersahabat dan mayoritas bukan hal baru, namun memberikan "nafkah batin" bagi pembaca setelah selesai membaca dan merasa memperoleh sesuatu yang "baru". Maka, cerita pendek memiliki karakter unik dan spesifik yang selalu memancing imajinasi pembaca untuk segera menyelasikan bacaannya. Maka, hal ini memberikan peluang lebar kepada kalian untuk berkarya. Kemukakan apa yang menjadi imajinasi kalian tentang topik yang kalian sepakati! Tak usah perlu banyak pertimbangan, tul
Sebait Puisi Untukmu
BalasHapusNama : aldi gunawan
Logika Cinta
BalasHapusDion Santanu Murti
Judul : Class sweet class
BalasHapusChrisriandi Indra/XII IPA2/08
Maria Gustriani Sael
BalasHapusXII IPA 2 / 17
Judul : Penantian cinta
Judul : Asam, manisnya cinta
Nama : Wennie Yaniko
BalasHapusKelas : XII Ipa 2
No. Absen : 35
Judul : Belajar Menggunakan Cinta
Cinta membawa petaka
BalasHapusLyncia Petrilia
Judul : Sebutir Peluru dalam Sunyi
BalasHapusNama : Raynaldo Tantawi Swardi
BalasHapusKelas : XII IPA 2
No Absen : 24
Judul : Mempelajari Teka-Teki Cinta
Lembaran Diary
BalasHapusCatatan cinta
BalasHapusNama : Silvia Wijaya
Kisah Kasih di Sekolah
BalasHapusRico kwanto XII IPA 2
Judul : Stroberi Cinta SMA
BalasHapusCarmelia Ferlisia / 07
Nama: Muhammad Abdillah Syahir
BalasHapusJudul: Cinta Yang Tak Mampu
Nama : Azalia Talitha Zahra
BalasHapusJudul : Terbanglah Cinta
Ketika Cinta Datang
BalasHapusWilliam
Judul : Kebeningan Cinta
BalasHapusPasang surut percintaan
BalasHapusTheresia Ivana Samosir
BalasHapusXII IPA 2
33
Cinta dibalik Senyuman
Asam Manis Cinta
BalasHapusDana Ilham/XII IPA 2/09
Cinta Tua dan Muda
BalasHapusYosua Aristides
Cinta Rahasia
BalasHapusNama : Shavero Dion
Nama : widi emilia
BalasHapusKelas : XII IPA2
No absen : 36
Judul cerpen : chemistry club
M. Afif Baskara Emirzon (16)
BalasHapusJudul : Tak Bersyarat...
Cinta Masa Muda
BalasHapusJudul : Dia Tanpa Aku
BalasHapusNama : Velonita
BalasHapusJudul : Warna-Warni Cinta
Sebening embun
BalasHapusTamara
Jessica Oswari (13)
BalasHapusJudul :
Ketika menanam pohon itu
Semua gara-gara Bahasa Indonesia
Sambil Menyelam Minum Air
Ketika Cinta Menyerang
Cinta Tak Ada Duanya
Kelopak Terakhir
Langkahku Terhenti di Tangga ke7
Cinta Monyet
Berawal Dari Gerbang Sekolah
Satu alasan
BalasHapusNama : noviana
Judul: medan magnet
BalasHapusLinda angelia (14)
Meilyani rozali
BalasHapusketika mataku bertemu dengan matanya
Bertahan satu cinta
BalasHapusMaria Sinaga
Halo. Hingga pukul 15.00 sejumlah 33 judul dikirim, namun belum ada yang mendekati syarat meinimal judul yang baik untuk sebua) cerita pendek. Judul harus 1) imajinatif; 2) mamancing rasa ingin tahu pembaca; 3) memiliki multimakna sehingga membuat orang penasaran; 4) edukatif; serta 5) sopan dan etis. Kita tunggu hingga pukul 19.00 untuk ditentukan final judulnya. Silakan terus kirim hingga batas waktu ayng ditentukan.
BalasHapusMeskipun judul masih tanda tanya, silakan kalian meracik bagian-bagian cerita hingga pada waktunya nanti harus beradu cepat bila tidak ingin keluar dari alur cerita hingga komentar kalian dihapus. Siapkan bagian pendahuluan, bagian penggiring konflik, puncak konflik, dan peleraiannya.
BalasHapusJalan cerita disesuaikan dengan tema dan amanat yang telah dibahas di kelas. Kalian bisa menambahkan (add.) di bagian komentar siapa pun di antara kalian sendiri demi pengembangan cerita. Gunakan pengandaian atau imajinasi, dan boleh menggunakan dorongan bawah sadar atau apa yang melintas dalam benak pelaku (portrayal of thought stream or of concious thought). Manfaatkan gaya bahasa metafora dan perumpamaan atau perbandingan yang lain. Semua memberi peluang kalian untuk bebas berkarya sesuai imajinasi kalian, meski dalam batas-batas tertentu. Selamat berkarya.
Amanda Nathania(03)
BalasHapusJudul : Bimbang
Judul : Luka dan Penyesalan
BalasHapusAndrew Felix F/05
Kenangan Manis
BalasHapusSisi maulid tania / 30
Di Penghujung Hari
BalasHapusGabriella (12)
Judul : Materi atau Cinta
BalasHapusChrisriandi Indra (08)
tamara M. G. (31)
BalasHapushadiah terindah
Gembok Pengunci Cinta
BalasHapusNama:rusdie busdin
BalasHapusJudul:Cinta bangku sekolah
Science love
BalasHapusRusdie Busdin (27)
Senyummu Mengalihkan Konsentrasi Belajarku
BalasHapusSetetes Air Mata
Prestasi atau Kekasih
Dion Santanu Murti/XII IPA 2/10
Kenangan indah akhir sekolah
BalasHapusMaria Sinaga
1. Love is Beautiful
BalasHapus2. Love, Hate, and Friendship
3. Antara Dia dan Diriku
4. Ada gula, Ada Dirimu
5. Mencari Hati
Hapus1.reaksi cinta
BalasHapus2.pemimpin hati
3.cinta tiga tahun
Judul : Cokelat terakhir Lulu
BalasHapusLulus cinta lulus UN
BalasHapusMaria Sinaga
Persahabatan terlibat lima huruf
BalasHapusJudul:
BalasHapus1. Bisikan Hati
2. Harmoni Cinta
3. Setitik Harapan yang Hilang
judul: sahabat menjadi cinta
BalasHapusTandry whittle/ xii ipa 2/ 32
Bunga jiwaku
BalasHapusRusdie busdin(27)
Sanubari Abu-Abu
BalasHapusJudul : Sepasang Mawar
BalasHapusAndre Suryadinata
Pelangi Hati
BalasHapusRusdie busdin
Pesawat kertas
BalasHapusSilvia Wijaya/XIIP2/29
Judul : Permata Hati
BalasHapusRaynaldo Tantawi S
"pelangi di matamu"
BalasHapusRusdie busdin
Judul: Mungkin..
BalasHapusLinda Angelia (14)
Dua muara
BalasHapusDibius Cinta
BalasHapusAndrew Felix F/05
Indahnya Usia Muda
BalasHapus1. Gara - gara Basket Turun ke Hati
BalasHapus2. Cinta bersemi di lorong Abu - abu
3. Move On
4. 6 Jam Dengan Matamu
5. Seribu Puisi Untukmu
6. Cinta Dalam Kardus
7. 3 Tahun , 3 Kisah, Kau Tetap Teristimewa
8. Cinta Kue Lapis
9. Pengagum Rahasia
10.Dia Semangatku !
Cinta bukanlah nafsu
BalasHapusJudul : Pelangi Kehidupan
BalasHapusRaynaldo Tantawi Swardi
Cinta Merasuk Hati
BalasHapusBersamamu
BalasHapusChrisriandi Indra(08)
1. Cinta Yang Tersembunyi
BalasHapus2. Hanya Cinta
3. Jarum dan Benang
4. Dibalik Tumpukan Kertas
5. Senja kelabu di SMA
6. Gadis Abu-Abu
7. Surat Cinta Tanpa Nama
Judul : Dua Wajah
BalasHapusJudul : Sekolahku, Cintaku
BalasHapusCinta di Sekolahku
BalasHapusjudul:
BalasHapus1. Putih dan abu bersemi cinta
2. Katoda dan Anoda cinta
3. Tinta merah mengukir cinta
4. Terjangan cinta di bangku SMA
Adventino (01)
Wennie Yaniko
BalasHapus1.Kembali ke titik awal
2.Let it be
3.Berkelap-kelip
1. Serba-Serbi Cinta
BalasHapus2. Cinta di kelas IPA
3. Cinta bersemi
4. Gapailah Cinta
5. Tipuan Cinta
Carmelia Ferlisia (07)
Judul:
BalasHapus1. Pintu dibuka Percintaan dimulai
2. Cinta yang tumbuh seperti kumis
Adventino (01)
M. Afif Baskara E.
BalasHapus1. Lafaz Cinta
2. Takdir Cinta
1. Manusia setengah Unta
BalasHapus2. Cinta laba - laba
3. Kalung air
4. Cinta Tanpa Bumbu
5. Tak Lagi Galau
6. Pena Tanpa Tinta
1. Rokok atau Aku
BalasHapus2. Bermimpi di dalam Mimpi
3. Cinta dan Dongeng
4. Mahkota Hati
5. Tangis di dalam Hujan
1.sajak cinta
BalasHapus2.cahaya dalam hati
3.Cinta Karya Ilmiah
4.Airmata cinta
1 luka 1000 bahagia
BalasHapus1. Cinta sepanjang mistar
BalasHapus2. Cinta terselip di Perpustakaan
3. Halaman-halaman cinta
Adventino
XII IPA 2/ 01
Judul : Cerita Tanpa Judul
BalasHapusJudul: Otak kosong Cinta melempem
BalasHapusNoviana (23)
BalasHapus1. Keagungan cinta
2. Kagumku padamu setinggi langit
Sang Pemimpi
BalasHapusPersatuan Dua Kepribadian
Dion Santanu Murti/XII IPA 2/10
Mengisi Kekosongan Hati
HapusJudul:
BalasHapus1.Kalau Jodoh Tak Lari Ke Mana
2.Rumus - rumus Cinta
3.Sendok & Garpu
4.Makhluk Tak Bercinta
5.Cintaku Tak Bernoda
Pertemuan Jodoh XI P6
BalasHapusPensil dan Penghapus
BalasHapusDana Ilham / XII IPA 2 / 09
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusDua Bola Mata
BalasHapusDana Ilham / XII IPA 2 / 09
Judul : Kisah Cinta Remaja
BalasHapusCarmelia Ferlisia / 07
Jessica Oswari (13)
BalasHapusJantungku Cenat Cenut
2. Cerita Kita
Hapus3. Pipi memerah
4. Aku masih ABG
Hapus5. Cerita Cintaku Masih Panjang
Selembar Kertas
BalasHapusJudul: Dag dig dug
BalasHapusLinda Angelia (14)
Cinta Remaja
BalasHapusOke, amat banyak alternatif judl yang kalian tawarkan. Ada beberapa yang baik dan imajinatif. Namun, menentukan satu di antaranya memerlukan kejernihan pikiran agar memberi imajinasi yang positif untuk pengembangan cerita, Agaknya perlou digabung di antara judul tawaran kalian agar membuat heboh gagasan imajinasi, memberi alternatif hakikat cerita pendek inti dan menantang untuk menulis. Kita gabung saja dua di antara tawaranjudul itu menjadi: Semua Gara-Gara Dion! Nah, silakan kembangkan cerita, mulai dari pendahuluan, binaan suasana ke arah konflik, konflik puncak, dan peleraiannya. Selamat berkarya. Kembangkan imajinasimu seoptimal mungkin. Berani mengakses dan terus mencoba.
BalasHapus1. Cinta jatuh buku menadah
BalasHapus2. Kau seragam aku cintanya
3. Cinta fentilasi SMA
Adventino
XII IPA 2 / 01
Jessica Oswari (13)
BalasHapusJudul :
1. Mengenalmu
2. Cinta tak bermata
3. Kegalauan awal dari kebahagiaan
CAB (Cinta Anak bangau)
BalasHapusDion tengah gelisah. Saat istirahat pertama tadi, Ibu Sita, guru BK menghampiri kelasnya dan meminta agar Dion mendatangi ruangannya setelah pelajaran berakhir. Dion tahu pasti apa yang akan dibicarakan dengannya nanti karena ini bukan pertama kali ia dipanggil beliau. Kalau Dion tak salah hitung, ini sudah yang ketiga kalinya.
BalasHapusDua puluh lima menit sebelum bel pulang terdengar di seluruh penjuru sekolah, Dion berulang-ulang kali menggerakkan kaki kiri di bawah bangku sambil melamun, pikirannya tak fokus lagi pada penjelasan mengenai Perang Dunia II yang diutarakan oleh Pak Beni. Dion gelisah sambil berbicara di dalam hati,
“Hmm. Alasan apa lagi ya yang nanti aku kasih ke Ibu Sita?” Lamunan Dion berhenti ketika Pak Beni memberikan pengumuman.
“Anak-anak! Lusa kita akan ulangan mengenai apa yang telah kita bahas hari ini,”
“Yaaaaaaaaaaaaaaah,” keluh seisi kelas.
“Loh kenapa? Mau sekarang saja?” Seru Pak Beni sambil mengusap kumis tebalnya.
“Eh jangan pak, lusa saja hehe,” ujar Ratna sang ketua kelas yang kemudian diiyakan secara pasrah oleh semua siswa.
“Baik kalau begitu, persiapkan diri sebaik mungkin karena ini akan menjadi latihan ujian akhir semester nanti. Selamat siang anak-anak.”
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
HapusSetelah Pak Beni selesai mengajar, Dion segera memasukkan buku-bukunya ke dalam tas. Dan duduk di taman depan kelas menunggu mata pelajaran bahasa arab. Sendiri di taman kecil “sepi” inilah gambaran hari-hari Dion belakangan ini. Tak tahu apa yang membuat Dion malas bercanda, tersenyum membuatnya semakin “judes”. Pergi ke sekolah hanya sendiri pulang pun sendiri. Mungkin ini yang membuat Dion tak mempunyai teman dekat. Tapi bagi Dion itu tak penting yang jelas Allah sudah menentukan siapa yang menjadi jodohnya nanti.
HapusDion melirik jam tangannya, ternyata masih lama. Dion mengayunkan langkah menuju perpustakaan. Segera memilih buku-buku bernuansa sastra.Ada lima komik yang menarik perhatian Dion. Hanya butuh 13 menit untuk satu komik untuk membacanya lalu empatnya lagi disimpan. Karena tak lama lagi bel masuk akan berbunyi. Di kelas, lagi-lagi sifatnya menjadi-jadi. Dion makin malas berbicara. Semua orang mungkin geram padanya. “ga urus” inilah yang sering membiusnya. Entah apa yang dikatakan teman-teman perempuannya. Di kelas inilah penyakitnya yang selalu kambuh “cuek” cuek secuek cueknya pada teman. Dalam hati Dion berkata “Entahlah aku juga tidak tahu dengan sifatku ini, yang jelas semua orang punya prinsip dan bagiku selama diamku tidak membuat orang terdzalimi mengapa harus membuat lengkungan di bibir yang sebenarnya penuh luka”.
Jam istirahat sudah menegur. Semua murid di perpustakaan bubar. Dion berlari kecil menuju jendela. Dilihatnya di langit sang raja panas bersembunyi. Dion berlari, menyambar orang-orang yang berjalan di tangga. “maaf dan senyum” baginya mampu meluruskan alis mereka yang melengkung karena sambarannya. Dion pun kembali ke kelas, mengayuh tangan sembari melirik sang pacar di kelas XII IPS 1.
jam pelajaran berikutnya dimulai, perasaan letih dan linglung menjadi satu dalam benak dion setelah belajar sejarah. "Apa guru kimia tidak masuk lagi?" tanya Ratna kaget di rungan piket "iya" jawab guru piket dengan santainya. ruang piket tersebut terletak di lantai satu sekolah dekat dengan kantin, "Yah apa boleh buat, terima Kasih ya pak" jawab Ratna dengan ramah. sesampai diruang kelas Ratna mengumumkan bahwa lagi-lagi guru kimia tidak masuk, tetapi hal ini bertanda baik, karena kami bisa belajar untuk Ulangan minggu depan salah satunya dari mata pelajaran Pak Beni. "APA ? lagi-lagi guru kimia tidak masuk, kapan kita mau bisa belajar ini" jawab Dion. "yah apa boleh buat, kita harus belajar sendirilah" jawab santai Ratna. dua jam lebih berlalu, "kringgg.....kringgg..." bunyi bel pulang sekolah berbunyi. lantas dion langsung pulang kerumah dengan keadaan lelah. sesampainya dirumah dion berbaring diatas tempat tidur untuk bersantai. Hanya ada bersantai didalam benak dion, tiba-tiba dion teringat tetang ulangan-ulangan yang menumpuk untuk minggu depan. "Ulangan Pak Beni, ulangan Ibu susan, dan Ulangan Matematika, setiap kali ulangan, kapan ada waktu istirahat ini" protes dion diatas kasur. "Dionnn, sudah mandi belum? kalau sudah langsung pergi makan dan pergi les?" teriak Mama Dion di lantai satu. sedangan segudang kegiatan, dion tetap terus menjalaninya.
HapusHari menjelang malam, suasana dingin terasa hingga ketulang punggu Dion. "Pulang les sendiri lagi" protes Dion di depan pintu les. Rembulan purna terlihat jelas. sesosok wanita cantik seusia Dion sedang duduk di tempat les dekat dengan akiran motor. "Gita, " sapa Dion. Gita adalah pacar Dion dari kelas XII IPS 1, wajahnya cantik, rambut panjang hitam dan matanya kecoklatan. " Kapan kamu pindah ke tempat les ini?" tanya ramah dion, Gita hanya tersenyum malu dan pipinya merah meronah. "Baru hari ini yon, soalnya tempat les lamah sudah rame sekali" jawab Gita. Senyuman terurai dari bibir dan pipi Dion yang Berwarna Merah Jambu. pikir Dion bertapa semngatnya dia jika di tempat lesnya ada Gita, pacar sejati Dion
HapusNama :M. Afif Baskara Emirzon
HapusNo.Absen : 16
kelas : XII IPA 2
Karena Dion tak ingin pergi les maka Dion berfikir untuk mencari-cari alasan agar tidak jadi pergi les. Tak lama kemudian Mama Dion menyusul kekamar dimana Dion berada, dengan sigap Dion berbaring diatas kasurnya lalu berpura-pura sakit. “Dionnn bangun...heeii sudah jam segini kenapa belum berangkat les?” seru mama Dion. Dion menjawab “Ma...sepertinya aku tidak les, kepala aku pusing sekali nampaknya aku ingin beristirahat sejenak”. Tanpa memeriksa apakah Dion benar-benar sakit atau tidak, Mama Dion kemudian turun kembali dan masuk keruang keluarga guna untuk menonton televisi. “Hahaha...untung saja mamaku tidak memeriksa aku, berbakat sekali aku akting” ujar Dion. Karena ulangan sejarah yang diajarkan oleh Pak Beni itu akan diadakan minggu depan, maka Dion bermalas-malasan. Ngemil, minum dan bermain game sudah menjadi kebiasaan dikamarnya setiap hari. Wajar saja badannya menjadi semakin gemuk. Karena keasikan bermain game, Dion pun lupa mengerjakan pekerjaan sekolahnya. Keesokan harinya, Dion pun bangun kemudian mandi dan berangkat kesekolah. Ditengah perjalanan, Dion bertemu dengan kekasihnya yang bernama Monalisa. “Pagi pacarku yang gendutt, sudah buat tugas dari pak Ade belum?” ujar mona. “Haa!!!!..Apa ada tugas?! Tugas yang mana sayang?!!” sahut Dion. “Itu loh tugas Kewarganegaraan tentang Ideologi, masak kamu lupa sih sayang?” sahut Mona. “Aduhhh..bagaimana ini? Mana tugasnya banyak sekali, kalau aku kerjakan pasti juga tidak akan selesai...Aduh aduh aduhh..” jawab Dion. “Oh ya...aku punya ide, bagaimana kalau aku sembunyi di WC saja? Lagi pula pelajaran KWN hanya 1 jam. Hahaha...otakku memang pintar, tak sia-sia mamaku melahirkan aku kedunia ini.” Ujar Dion. Dion pun akhirnya menuju ke WC tempat biasanya Ia nongkrong bersama teman-temannya kalau sedang membolos pelajaran. Sesampainya Dion di WC, Dion tak menyangka bahwa di wc tersebut Ia bertemu dengan temannya yang bernama Aldi. Aldi yang juga ternyata sedang bolos dalam pelajaran. Didalam WC, Aldi dan Dion sedang berbincang-bincang dan ketawa. Ditengah asiknya perbincangan, tiba-tiba datang seorang petugas kebersihan yang sedang memergoki Aldi dan Dion bolos dalam jam pelajaran.
HapusNama: Adventino
Kelas: XII IPA 2
No : 01
(lanjuta Afif)
HapusKetika pulang dari tempat les, ada sesuatu yang menarik perhatian Dion. Yaitu bakso. Sepanjang jalan dari les menuju tempat penjual bakso. Ada satu penjual bakso yang selalu membuatnya ingin makan bakso tersebut. Dion pun diajak Gita, akan tetapi Gita lebih awal berada di sana. Selang beberapa saat, Dion menyusul.Dion menyerobot jalan sana-sini. Dion tak sadar yang dirasakannya terakhir adalah lengan kanannya bersentuhan dengan lengan kiri Gita. Dion menutup matanya lalu beristigfar dan berujar “astagfirullahala’dzhiim, point ku berkurang gara-gara bersentuhan dengan orang yang bukan muhrim. Yaa allaaah…” Dion terdiam lalu membuka mata. Yang terlihat adalah gigi. Orang itu malah tertawa melihat ekspresi Dion yang berebihan. “astagfirullah kak” bentak Dion sambil mengelus dadanya. Ternyata orang itu adalah penjual bakso yang jail.Eh… Ia kemudian tersenyum menebar pesona bak sinetron-sinetron di tv.” Kenapa mas? Kaget ya? Hahaha” ujar penjual bakso sambil tertawa.Gita pun ikut tertawa sambil menutup mulutnya. Setelah memesan dan menghabiskan bakso dalam mangkok sampai mengkilat seperti baru dicuci. Tiba – tiba “Plak” tamparan keras mendarat di pipi Dion,seketika Dion berteriak”aww”.”Rasain tuh, dasar playboy”bentak Tere. Tere adalah pacar lain Dion yang dirahasiakan dari Gita selama ini. Seketika Dion dan Gita langsung berdiri, orang di sekitar mereka pun berhenti makan dan seluruh pandangan tertuju pada mereka.”Sikat aja neng” ujar penjual bakso. Gita pun langsung merespon”kamu siapa? Seenaknya nampar orang”.Tere pun menyahut”Saya pacarnya”. Mendengar perkataan Tere, Gita langsung merasa pusing sambil memegangi kepalanya yang seperti berputar – putar kemudian Gita pun jatuh pingsan tepat di pelukan Dion.
Dion keluar kelas dengan langkah gontai, hampir semua nilainya di semester ini mengalami penurunan. Kedekatan Dion dengan Tere memang membuatnya malas mengerjakan tugas apalagi belajar dan ia yakin hal ini lagi yang akan dibahas oleh Ibu Sita.
BalasHapus“Siang Bu,” sapa Dion sambil mengetuk pintu ruangan Ibu Sita.
“Selamat siang, Dion. Ayo masuk.” Ujar Ibu Sita.
Sesaat Dion menempati kursi berwarna hitam di hadapan Ibu Sita, beliau langsung bertanya sembari tersenyum, “Dion, mengapa nilaimu belum juga membaik? Ibu melihat tidak ada perubahan yang kamu lakukan dan ibu akan memanggil orangtuamu.”
Dion gugup, keningnya berkeringat, “Bu, saya janji akan memperbaikinya kali ini. Lusa ada ulangan sejarah dan saya janji akan mendapatkan nilai yang baik. Saya akan belajar dengan sungguh-sungguh.”
“Ah kamu, dari kemarin juga bilang begitu. Ya sudah begini saja, ini toleransi terakhir dari saya. Apabila nilai sejarahmu jelek lagi, saya akan langsung menelpon orangtuamu.”
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Hapus“Jangan telpon orang tuaku bu, aku takut dengan ayahku. Ia sudah sering memarahiku. Tolonglah Bu” Jawab Dion dengan wajah memelas
Hapus“Pokoknya Ibu tidak mau tahu, kalau kamu masih belum menunjukkan peningkatan pada nilaimu, ibu akan tetap menelepon orangtuamu. Yasudah kamu boleh pulang dan ingat pesan ibu tadi ya, Dion” Ujar Bu sita
“Terima kasih, Bu” Jawab Dion
Akhirnya Dion keluar dari ruang BK menuju kelasnya yaitu kelas XII IPA 2. Namun, sesampainya di kelas, ternyata Dion langsung menemui Tere, permata hatinya yang telah menunggunya.
“Kenapa sayanggg, kok kamu kelihatan pucat ?” Ucap Tere sambil memegang pipi Dion
“Itu sayang, tadi Bu Sita bilang bahwa ia akan menelpon orang tuaku apabila nilai ulangan sejarah nanti masih jelek”
Sambil tersenyum Tere menjawab, “ Oh gitu ya, ya sudah mulai sekarang aku akan membantumu meningkatkan nilaimu, oke sayang? Jangan sedih lagi ya”
Dion pun dengan ceria menjawab “Terima Kasih, sayang”
Akhirnya, mereka pun pulang bersama.
Mendengar ancaman Ibu Sita, Dion mulai resah dan segera menuju kamar ketika berada di rumah. Ia membuka buku sejarah dengan cepat tanpa memperdulikan mamanya yang menawari makan.
Hapus"Dion, makan dulu nak. Mama udah masak ayam goreng kesukaanmu,"panggil mama Dion dari jauh
"iya ma, lagi belajar nih mau serius biar gak dapat nilai kecil lagi di sekolah," kata Dion dengan kening yang berkerut
Satu jam telah berlalu namun tidak ada satupun materi sejarah yang masuk ke otak Dion, akhirnya Dion memutuskan untuk tiduran namun tetap saja memegang buku sejarah dalam genggamannya.
"Apa aku nyontek saja ya ulangan nanti, kalau tidak bagaimana aku bisa membuktikan ke Ibu Sita kalau aku bisa memperbaiki nilaiku ini. masa sudah satu jam aku belajar belum juga ada materi yang masuk sih. kecewa deh anak muda, gumam Dion dalam hati"
Akhirnya Dion pun memutuskan untuk pergi tidur dan memasang alarm untuk bangun besok pagi.Pada keesokan harinya, Dion bangun fajar-fajar untuk menyusun strategi apa yang harus dilakukan pada saat ulangan sejarah nanti. akhirnya Dion menyediakan contekan kecil yang akan diletakkannya dikantong bajunya nanti. Segala strategi pun disiapkan Dion untuk ulangan sejarah nanti. Tibalah saatnya ulangan sejarah, Dion melancarkan strategi contekkannya. Akhirnya Dion pun berhasil menyelesaikan ulangan sejarahnya dengan perasaan hati yang senang karena mengerjakan ulangan sejarah tersebut.
Hapusperasaan senang itu hanya untuk menutupi bahwa Dion sedang cemas dan gugup karena telah melakukan kecurangan saat Ulangan sejarah Pak Beni. "kringg....." bel masuk istirahat berbunyi. Kali ini mata pelajaran Biologi yang akan diajarkan Ibu Lily. Ibu Lily adalah guru terfavorit Dion selama SMA di Kelas XII ini. Gaya ber-mode yang gaul ditambah variasi yang membuat ciri khasnya adalah syal hijau tua. "Selamat pagi anak-anak" sapa ramah Ibu Lily. guru yang rama memang menjadi idola di kelas kami termasuk guru mata pelajaran Biologi. " Dion..." sapa ibu Lily. namun Dion tidak ada reaksi sama sekali, "Dion" Sapa lagi Ibu Lily. namun Dion juga belum ada reaski. Dion masi gugup dan cemas tentang Ulangan sejarah Pak beni. Dion masi berpikir bagaimana kalau dia tertawan. "DION..." Teriak Ibu Lily. sejentak Dion kaget hingga menjatuhkan botol minumnya di menja "ah Anu bu, Ada apa ?". kaget Dion. Ibu Lily hanya melihat Dion dengan ekspresi marah.
HapusDion pun hanya terdiam, dan Bu Lily kembali betanya " Dion apa yang kau lamuni ". " Tidak ada Bu". Dion menjawab.
Hapus"Kerjakan itu soal latihan dipapan tulis, nanti kamu maju kedepan" Bu Lily perintah dan berjalan kembali ke meja guru
Karena Dion merasa cemas, akhirnya Dion dipanggil oleh Ibu Lilly. Dionpun disuruh maju kedepan mengerjakan soal tentang mutasi. Karena Dion masih merasa takut, Dion pun juga tidak bisa mengerjakan soal tentang mutasi yang diberikan oleh Ibu Lilly. Dion pun harus menjalani hukuman denga berdiri didepan kelas sambil tangannya memegang kedua kupingnya dan salah satu kaki kirinya diangkat dan tidak boleh menyentuh ke tanah. “kring..kring” bel berbunyi tanda berakhirnya pelajaran Ibu Lilly. Dion pun dipanggil oleh Ibu Lilly untuk segera menemui Ibu Lilly diruangannya. Di ruangan Ibu Lilly, Dion terus diintrogasi. Setelah di introgasi Dionpun menuju kekantin. Dikantin, Dion membeli cemilan dan minuman.
HapusKemudian ia bertemu dengan Andi, sahabat lamanya yang sedang membeli mie ayam. Dengan rasa jail, Dion memegang kepalanya kemudian bersembunyi. Andi pun bingung siapa yang melakukannya. Akhirnya Dion mengaku, “Hahahaha itu aku di, apa kabarmu di?”
Hapus“Oh, Dion, hahaha baik dong, dengar-dengar kamu tadi dipanggil oleh Bu Sita ya? Kamu emang kenapa yon?, buat masalah lagi ya?, emang kamu ya dari dulu nggak lepas dari masalah hahahaha” jawab Andi
“Nggak di, Bu Sita hanya mengingatkanku untuk lebih serius belajar, itu aja kok” Jelas Dion
Andi menjawab dengan wajah tak percaya, “Ahhh masaaa…… kamu kan suka bohong. Oh ya yon, kamu masih pacaran sama Tere?
“serius deh, percaya dong sama aku” jawab Dion sengan serius
“Iya dong, kami kan bagaikan bumi dan langit yang tak pernah terpisahkan hehehe”
“Elleee, sok romantis loe yon, aku makan dulu ya yon” canda Andi
“Oke di, aku balik ke kelas ya” jawab Dion
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusMendengar ancaman Ibu Sita, Dion mulai resah dan segera menuju kamar ketika berada di rumah. Ia membuka buku sejarah dengan cepat tanpa memperdulikan mamanya yang menawari makan.
BalasHapus"Dion, makan dulu nak. Mama udah masak ayam goreng kesukaanmu,"panggil mama Dion dari jauh
"iya ma, lagi belajar nih mau serius biar gak dapat nilai kecil lagi di sekolah," kata Dion dengan kening yang berkerut
Satu jam telah berlalu namun tidak ada satupun materi sejarah yang masuk ke otak Dion, akhirnya Dion memutuskan untuk tiduran namun tetap saja memegang buku sejarah dalam genggamannya.
"Apa aku nyontek saja ya ulangan nanti, kalau tidak bagaimana aku bisa membuktikan ke Ibu Sita kalau aku bisa memperbaiki nilaiku ini. masa sudah satu jam aku belajar belum juga ada materi yang masuk sih. kecewa deh anak muda, gumam Dion dalam hati"
Pada keesokan harinya, Dion bangun fajar-fajar untuk menyusun strategi apa yang harus dilakukan pada saat ulangan sejarah nanti. akhirnya Dion menyediakan contekan kecil yang akan diletakkannya dikantong bajunya nanti. Pada saat ulangan tiba, Dion melancarkan strategi contekkannya. Akhirnya Dion pun berhasil menyelesaikan ulangan sejarahnya dengan perasaan hati yang senang karena mengerjakan ulangan sejarah tersebut.
HapusDion pun bingung antara mau nyontek atau belajar.
Hapus"Aduh. Coba-ciba belajar dulu sajalah. Saya siapa tau saya bisa."
Tak lama kemudian Dion pun tertidur ketika membaca buku sejarah tersebut. Dua jam kemudian Dion terbangun.
"Ya ampun. Sudah jam berapa ini? Bagaimana ini? Apa saya nyontek saja besok."
Dionpun bingung harus nyontek atau tidak.
"Pergi makan dlu ah. Laper nih."
Ketika makan Dion pun sambil memikirkan apa yang harus ia lakukan.
"Iya. Nyontek sajalah. Siapa tau nanti saya lancar nyonteknya, trus bisa dapat besar nilai ulangan saya." Selesai makan Dion beranjak pergi ke kamar dan membuat contekan untuk ulangan sejarah tersebut. Dion membuat contekan tersebut bersembunyi agar mamanya tidak mengetahui apa tingkah laku Dion saat ulangan. Selesai membuat contekan Dion bergegas menyembunyikan ke tempat yang aman.
"Hm.. dimana ya tempat yang aman? Di sana sajalah."
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusjam pelajaran berikutnya dimulai, perasaan letih dan linglung menjadi satu dalam benak dion setelah belajar sejarah. "Apa guru kimia tidak masuk lagi?" tanya Ratna kaget di rungan piket "iya" jawab guru piket dengan santainya. ruang piket tersebut terletak di lantai satu sekolah dekat dengan kantin, "Yah apa boleh buat, terima Kasih ya pak" jawab Ratna dengan ramah. sesampai diruang kelas Ratna mengumumkan bahwa lagi-lagi guru kimia tidak masuk, tetapi hal ini bertanda baik, karena kami bisa belajar untuk Ulangan minggu depan salah satunya dari mata pelajaran Pak Beni. "APA ? lagi-lagi guru kimia tidak masuk, kapan kita mau bisa belajar ini" jawab Dion. "yah apa boleh buat, kita harus belajar sendirilah" jawab santai Ratna. dua jam lebih berlalu, "kringgg.....kringgg..." bunyi bel pulang sekolah berbunyi. lantas dion langsung pulang kerumah dengan keadaan lelah. sesampainya dirumah dion berbaring diatas tempat tidur untuk bersantai. Hanya ada bersantai didalam benak dion, tiba-tiba dion teringat tetang ulangan-ulangan yang menumpuk untuk minggu depan. "Ulangan Pak Beni, ulangan Ibu susan, dan Ulangan Matematika, setiap kali ulangan, kapan ada waktu istirahat ini" protes dion diatas kasur. "Dionnn, sudah mandi belum? kalau sudah langsung pergi makan dan pergi les?" teriak Mama Dion di lantai satu. sedangan segudang kegiatan, dion tetap terus menjalaninya.
BalasHapusM. Afif Baskara E.
Hapus16
12 IPA 2
Setelah makan malam sambil mengusap-usap dahinya dan duduk di sofa ruang tengah, Dion memikirkan jalan keluar untuk menghindarkan diri dari panggilan Ibu Sita. "Aduuuhh, bisa budek juga lama-lama aku dengarin ocehan Bu Sita. Ibu itu benar-benar nggak punya kerjaan apa? Ngurusin urusan percintaan murid segala. Mana bisa mampus aku kalau aku dapat nilai jelek lagi."
BalasHapusDalam dunianya sendiri Dion melamun dengan mata kosong dan mulut terbuka. Tiba-tiba Dion terbangun dari dunianya. Yang membangunkannya bukanlah niat untuk belajar sejarah untuk memperbaiki nilai, tapi tidak lain adalah SMS dari Tere.
Tere tolong jangan ngoceh, aku lanjuti pny rico. Maaf kalau ada yang tersakiti
Hapus“Lagi apa sayang?” Tanya Tere
Hapus“Lagi belajar dong, aku kan mau ulangan sejarah, Tere mau kan kau menemaniku malam ini? “ Jawab Dion
Tere pun membalasnya, “Mau dong sayang, ayo gih kamu harus serius ya belajarnya supaya besok bisa mengerjakannya. Good luck sayang”
Akhirnya mereka saling tukar-menukar pesan, jam pun telah menunjukkan pukul 10 malam. Dion terlihat sangat serius mempelajari bahan-bahan yang telah diberikan oleh Pak Beni
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusPada malam hari nya pun Dion terus belajar di kamarnya. Ia takut apabila kalau nilai ulangannya jelek lagi, orangtua nya akan dipanggil. Sekitar pukul 12 malam, Dion masih belum tidur. Ia belajar sejarah untuk ulangan sejarah besok lusa. Namun selama Dion belajar, ia tidak serius. Dion belajar sambil menonton televisi dan bermain handphone di tangannya. Oleh karena itu, Bu Lili selaku mama Dion menghampirinya.
BalasHapus“Dionnn... Kenapa masih belum tidur?? Besok kan kamu sekolah..” teriak Bu Lili sambil mengetuk pintu kamar Dion.
“Aduh Ma, Dion kan lagi belajar untuk ulangan besok lusa” ulas si Dion sambil tertawa.
Dion masih belum jerah, ternyata dia belum kapok dengan tindakannya itu. Sehingga keesokan harinya, ia tidak bisa mengerjakan soal ulangan sejarah. Dion cemas karena tidak bisa menjawab soal-soal sejarah tadi.
Chrisriandi Indra/ XII IPA 2/ 08
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusnamun, seteah pelajaran sejarah selesai, guru kimi masuk dan menggumumkan bahwa besok akan ada ujian.Sesampainya di rumah dion membuka buku kimia. Dion menjadi kembali cemas karena catatan kimia dion tidak lengkap dan juga dion tidak bisa kimia. Sesampainya di rumah dion membuka buku kimia
BalasHapus"ah lebih baik aku mencontek saja besok" dion bicara sendiri tak jelas
keesokan harinya ternyata ada seorang murid baru bernama Nina. Karena dion duduk sendirian, nina disuruh oleh bu guru duduk disamping dion. Muka dion menjadi merah karena malu.
Ketika ulanga karena Nina meliha dion tak bisa mengerjakan soal NINa memberikan contekan kepada Dion.
Karena hasil ulangan sejarah yang membuat Dion cemas, Dion berusaha untuk memperbaikinya. Dion menjadi seorang anak yang rajin setelah betemu dengan Nina, teman sekelasnya. Pada jam istirahat, Dion mengajak Nina untuk pergi ke perpustakaan.
Hapus"Nin, mau ke perpustakaan" ujar si Dion
"Boleh Yon, kamu kesana mau ngapain?" balas si Nina dengan tersenyum
"Aku mau pinjam buku Kimia nih Nin untuk melengkapi catatanku yang gak lengkap" Dion tertawa
Akhirnya mereka pergi ke perpustakaan untuk melihat-lihat buku disana.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
HapusNamun di tengah-tengah mencari buku, Tere rupanya juga berada di perpustakaan.
HapusTere melihat Dion sedang berduaan dengan Nina. Dengan rasa cemburu, akhirnya Tere mendatangi Dion “Apa-apaan ini, sekarang kamu berani berduaan sama cewek lain?”
“Nggak sayang, Nina hanya teman kelasku kok, ia hanya menemaniku mencari buku kimia, jangan negatif dulu dong” Jawab Dion
Nina pun menambahkan, “ Iya, perkenalkan namaku Nina, saya memang anak baru disini, maafkan aku ya jika aku ada salah”
Tere pun dengan malu menjawab dan berjabat tangan dengan Nina, “Oh gitu, maafkan aku juga ya. Oh ya, namaku Theresia Laurencia, panggil aja Tere”
“Senang bertemu denganmu, Tere” Jawab Nina dengan senyum
Akhirnya mereka bertiga bersama-sama mencari buku kimia yang sedang dicari Dion
"Nin. Sini dulu."
Hapus"Ya Dion? Kenapa?"
"Buku Kimia ini bagus ya? Lengkap Nin, pinjem ini aja yuk?"
"Boleh Dion, tapi bukunya hanya ada satu. Nanti gimana?"
"Hm. Nanti kita kerjain sama-sama aja Nin di rumah siapa gitu."
"Oh, boleh juga tuh Yon."
Dion dan Ninapun meminjam buku tersebut. Dionpun lanhsung mengajak Nina untuk mengerjakan sama-sama di rumah Nina. Sesampai di rumah Nina, Dion disambut oleh mama Nina.
"Ma, ini temen Nina."
"Oh, silahkan masuk."
"Terima kasih tante."
"Mau minum apa?"
"Apa aja deh tante."
"Oh, yasudah tante buat minum dulu ya."
"Terima kasih tante."
Dion dan Ninapun bersama-sama mengerjakan catatan kimia dengan sangat dekat. Ketika itu Dionpun merasakan sesuatu yang ada di dalam dirinya. Jantung Dionpun mulai terasa deg-degan ketika dekat dengan Dion. Dionpun bertanya di dalam hatinya "kenapa dengan saya." Dion pun akhirnya tidak mwnanggapi tersebut
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
HapusTetapi selama di rumah Nina, Dion dan Nina selalu bersama, Tere melihat mereka berdua dari jarak jauh. Oleh karena itu, Tere merasa agak cemburu dengan Nina karena Dion sangat dekat dengan Nina yang sebenarnya hanya teman baru.
Hapus"DION.... Kau jahat!" triak tere sambil lari ke arah pintu rumah Nina.
"Ada apa dengan kau tere?" jawab Dion bingung.
Tere langsung berlari meninggalkan mereka berdua di rumah Nina.
"Dion, sebaiknya kamu kejar Tere" ujar Nina tersenyum,
Dan akhirnya pun, Dion meninggalan rumah Nina dan mengejar Tere.
Tampak Tere yang sibuk sendiri mencari buku kimia di rak ujung, sedangkan Dion dan Nina sibuk mencari buku di rak bagian tengah. Nina melihat buku kimia yang dicari Dion, tanpa pikir panjang Nina menaiki tangga kecil untuk menjangkau buku tersebut yang berada cukup tinggi di bagian atas rak, setelah mendapatkannya Nina perlahan menuruni anak tangga, karena terburu-buru Nina terjatuh saat ingin menjangkau anak tangga yang terakhir. Nina jatuh terduduk dan buku yang diambilnya terpental.
Hapus"Aduhh, sakit sekali"
Dion yang berada tidak jauh dari Nina segera menghampiri Nina dan memegang tangan Nina untuk membantunya berdiri. Saat Nina sudah berhasil berdiri, Tere tanpa sengaja melihat Dion sedang memegang tangan Nina. Tere langsung berlari keluar dari perpustakaan dengan mata berkaca-kaca.
tere pun pergi ke-WC dengan muka sedih, tetes demi tetes air mata tere mengalir ke pipi merahnya. " Kenapa Dion, Kenapa!!" tanya tere sambil menangis di Wc. "kenapa Dion memilih Nina, kenapa tidak aku ....." Isak tangis tere semakin kencang. tanpa disadari oleh tere, Bombom sekaligus dekat Dion, mendekari Tere. " Tere, kamu kenapa? kenapa bersedih". isak tangis Tere semakin kencang hingga suaranya keluar dari Wc. "Tere, Look at me, Fokus tere, foKus!" tegas Bombom. isak tanggis tere mulai berkurang. perlahan demi perlahan tere menjelaskan kejadi yang dilihatnya di Perpustakaan, ketika Nina dan Dion saling berpenganggan tangan.
Hapus"Hatiku hancur bom. Aku bahkan tak tahan lagi melihat Dion dan Nina. Apa yang harus kulakukan? Bantu aku bom!" seru Tere.
HapusBombom dengan segala nasihat cinta yang telah ia kumpulkan selama ini berkata kepada Tere, "Aku mengerti Tere tentang perasaanmu. Aku sangat mengerti. Tapi kamu tidak boleh menangis Tere, hadpilah perasaanmu ini, jangan takut. Ungkapkanlah cintamu pada Dion."
Tere yang sedang putus asa pun menuruti nasihat Bombom. Tere segera keluar dari WC dan mencari Dion.
di depan kantin, Tere melihat Dion yang sedang berlari. Dengan segala keberanian yang ada, Tere memegang tangan Dion dari belakang. Dion yang terkejut segera berbalik dan menghadapi Tere.
"Tere! Darimana saja kau? Daritadi aku mencarimu kemana-mana," kata Dion sambil menghembuskan nafas.
"Maaf Dion, aku uda membuatmu cemas, aku gak bermaksud apa-apa" ujar Tere sambil menangis.
Hapus"Maafkan aku juga Ter, sebenarnya aku lagi stress dengan nilai-nilai ku semester ini" sahut Dion. Dion yang berusaha untuk meyakinkan Tere, akhirnya mengajaknya untuk makan di kantin.
"Ya sudah jangan nangis lg ya ter, kamu lebih cantik kalau kamu tersenyum'' gombal si Dion
"ihh... maksud kamu selama ini, aku jelek?" sahut si Tere.
Akhirnya mereka pun melanjutkan perbincangannya untuk melupakan kejadian tadi.
"Dion, aku suka padamu. Kenapa kau lebih memilih Nina daripada aku?" jawab Tere dengan mata berkaca-kaca.
Hapus"Aku tidak lebih memilih Nina. Kau salah paham. Tadi aku hanya membantunya karena ia terjatuh. Kau selalu berpikiran negatif." ucap Dion.
"Omong-omong, tadi kamu ngomong apa? Aku tidak terlalu jelas mendengarnya."
"Oh, bukan apa-apa." jawab Tere sambil tersenyum.
"Ayolah, beri tahu aku." bujuk Dion.
Tere tetap tak mau menjawab dan berlari ke kelas. Dion mengejar karena penasaran.
Linda angelia (14)
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
HapusDi kelas terlihat Tere masih menangis, Dion pun menghampirinya “Kamu nggak mau maafin aku ya Tere, maafin aku dong, aku mengaku salah deh, aku masih mencintaimu, Ter”
HapusTere tidak menjawab dan isak tangisnya pun makin kencang. Kemudian datanglah sahabat Tere, Bella.
“Kau apakan Tere sampai segininya? Apakah kamu tidak punya hati Dion?!!!!”
Dengan marah Dion berkata, “Ehh…. Apa-apaan kamu ikut campur urusanku dengannya, kamu kan nggak tau permasalahannya!! Pergi sana !!! “
“Dia adalah sahabatku, aku punya hak untuk ikut campur, urusannya urusanku juga, kami sudah berteman sejak SD, jadi aku tahu sifat Tere. Tere tak pernah menangis sampai segininya, kau apakan hah?"
Konflik antara mereka pun terjadi, akhirnya Pak Beni pun datang untuk melerai mereka
Pak Beni memisahkan mereka dan hanya memberi peringatan. Dion merasa sangat lega karena masalahnya tidak bertambah. Untuk menghindari masalah lain, Dion meminta maaf kepada Bella, dan juga Tere. Kepada Tere ia berkata, “ Tere maafin aku ya, aku memang benar-benar salah"
HapusDengan menggentak Tere menjawab, "Tidak ada lagi maaf untukmu, aku sudah mauk melihatmu selingkuh dengan wanita lain, sekarang pergilah jauh dari kehidupanku."
Dion terdiam, merasa dirinya seperti tertabrak kereta, tubuhnya terpental, matanya terkatup, mulut mengelurkan busa dan gelembung kemudian pingsan. Bahkan dalam pingsan masih terasa perasaan yang menusuk hati.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
HapusDion terbangun dari pingsannya setelah setengah jam pingsan.
Hapus"Eh kamu sudah bangun Dion, tadi kamu pingsan jadi pak gendong kamu ke UKS" ujar Pak Beni.
"Terima kasih Pak sudah membantuku, sekarang saya boleh pulang kan Pak?" tanya Dion.
"Iya Dion, kamu harus banyak istirahat" ujar Pak Beni.
"Baik Pak" Jawab Dion
Dion segera bergegas pulang ke rumah, namun selama perjalanan Dion merasa tidak tenang karena kejadian tadi. Dion yang merasa tidak tenang segera menuju ke rumah Tere untuk meminta maaf kepadanya. Sesampai di rumah Tere Dion mengirim pesan kepada Tere untuk bertemu denganny, tetapi Tere tidak memperdulikan pesan tersebut. Dion tidak menyerah begitu saja, dia akan menunggu Tere sampai bertemu dengannya.
Setengah jam berlalu, satu jam berlalu, menjelang sore turunlah hujan, hujan membasahi semua tubuh Dion yang duduk menunggu di depan rumah Tere. Tere yang ingin mengangkat jemuran melihat Dion dari atas rumahny, Tere tidak menyangka betapa cintanya Dion kepadanya sampai rela kehujanan menunggunya turun untuk bertemu. Tere yang tidak tega segera turun membukakan pintu untuk Dion, memberikannya payung dan mengajaknya masuk ke rumahnya. Tere memberikannya handuk dan membuatkannya segelas teh hangat untuk Dion yang kedinginan.
Dana Ilham / XII IPA 2 / 09
Akhirnya dengan perjuangan Dion tersebut Tere mememaafkan dion. Dion pun diberi Tere kesempatan utk tidak mengulanginya lagi. Apabila Dion masih mengulangi perbuatannya tesebut tere akan memutuskan hubungan mereka. Akhirnya Dion pun pulang ke rumah denga hati yang legah.Keesokan harinya dengan hati yang gembira Dion pun menjemput Tere untuk pergi bersama ke sekolah. Mereka berjalan memasuki lapangan sekolah dengan berpegangan tangan. Namun sebelum sampai di kelas, Dion dan Tere pun bertemu Nina.
HapusMaria Sinaga (18)
Dion dan Tere pun berhenti sejenak dihadapan Nina. "Hai Nina" sapa Tere dan Dion tidak menyapa Nina sama sekali. "Hai Tere, hai Dion" balas Nina. Dion hanya tersenyum tipis kemudian menarik tangan Tere dan menuju ke kelas. Nina bingung melihat sikap Dion yang berubah drastis.
HapusBel tanda masuk pun berbunyi, Nina baru memasuki kelas dan melihat Dion dan Tere sedang bercanda di bangku kelas paling pojok . Setelah meletakkan tas nya, Nina menuju bangku Dion dan Tere. "Kalian ngobrolin apa?" tanya Nina. "Ini Dion ...." balas Tere, baru hendak Tere menyambung kalimatnya Dion pun memotongnya "Ter, aku ke bangku tempat duduk aku dulu ya". "ohh... Ok" Jawab Tere. "Ter, Dion kenapa sih?" tanya Nina. "Dion gak kenapa-kenapa kok, dia baik-baik aja" Jawab Tere. "Tapi kok dari tadi dia kayak menghindari aku ya?" Balas Nina. "Hmm..." gumam Tere sambil berpikir.
Tiba-tiba Pak Beni masuk ke kelas dan anak-anak langsung menuju bangku mereka masing-masing dan siap mengikuti pelajaran.
"Apa yang telah aku lakukan? Tampaknya Dion menghindariku dari tadi pagi." gumam Nina sambil melamun. Matanya memandang kursi Dion dari belakang.
HapusAkuu harus menanyakannya langsung pada Dion, tekad Nina dalam hati.
Saat istirahat, Dion dan Tere baru saja akan pergi ke kantin, namun Nina segera memanggil mereka dan dia meminta izin pada Tere untuk berbicara pada Dion 5 menit saja. Ia takut Tere akan marah padanya karena cemburu, tetapi Tere terlihat santai saja.
Nina mengajak Dion ke pojok kelas, tempat yang tidak terlalu ribut. Nina ingin mengklarifikasikan alasan Dion menjauhinya.
"Dion, aku perhatikan dari tadi pagi kau menghindariku. Apa kau tidak mau berteman lagi denganku? Apa aku melakukan sesuatu yang salah?" tanya Nina dengan suara sedih.
"Bukan begitu, Nin. Aku hanya tidak ingin Tere cemburu melihat kita. Kau tahu, aku benar-benar suka pada Tere dan aku tidak mau dia menjauhiku. Aku tidak ingin kau bersedih, Nin. Aku bukannya tidak mau berteman lagi denganmu, hanya saja..." Dion berhenti menjawab di tengah jalan.
"Lupakan. Begini saja, aku masih mau berteman denganmu, jadi kau tidak perlu bersedih. Ayo sekarang kita ke kantin bertiga dengan Tere." ajak Dion sambil memegang tangan Nina. Kesedihan Nina pun hilang.
Linda Angelia (14)
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusDion menyimpan contekkan di dekat lemari pakaiannya. Ia berencana besok pagi menyelipkan contekkan di dalam kaus kakinya. Sebelum tidur Dion sangat yakin ulangan Sejarah besok akan sukses.
BalasHapusKeesokan harinya Dion bangun pukul 06.40. Dion pun sangat terkejut saat melihat jam weker. "Ya ampunn aku bangun kesiangan" ujarnya sambil lompat dari tempat tidur.
Contekan yang telah di buat kemarin malam ketinggalan. Saat di perjalanan Dion baru menyadari.Tidak cukup waktu untuk kembali ke rumah.
"Maaf Bu, saya tidak berbuat apa-apa. Saya mengikuti pelajaran ibu," ujar Dion yang gugup. Ibu Linda hanya bisa menggeleng. Karena kesal melihat tingkah Dion, Ibu Linda pun menghukum Dion dengan menyuruh Dion berdiri di depan tiang bendera. Dion pun segera pergi ke lapangan untuk menjalani hukuman. Namun, di tengah perjalanan melewati kelas XII Ipa 8, Dion melihat Tere sedang dalam perjalanan kembali ke kelas. Dion pun memanggil Tere dan mengajaknya bicara. Dion yang menyukai Tere, tidak bisa tidak berbicara dengan Tere. Ia selalu mencari bahan obrolan. Karena terlalu asyik berbicara dengan Tere, Dion lupa kalau ia sedang dihukum
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusDion sangat gugup dan hatinya sangat tidak tenang akibat perbuatannya itu sehingga menjatuhkan botol minumnya yang untungnya tidak tumpah.
BalasHapus"Saya tidak apa-apa bu, saya hanya tidak enak badan" ujar Dion dengan agak gugup.
"benar kamu tidak apa-apa? baiklah kalau begitu, mulailah untuk konsentrasi Dion!, ujar Ibu Linda
Namun Dion masih selalu tidak tenang di satu sisi ia telah lega karena selesai ulangan Pak Beni, namun disatu sisi ia sedih dan gelisah akibat perbuatannya mencontek tadi.
ia merasa bersalah dengan teman-teman dan Pak Beni.
Dion terus berpikir apa yang harus ia lakukan setelah ini sambil ia terus menerus menggarukkan kepalanya walaupun memang benar gatal
Selama istirahat setelah ulangan sejarah selesai Dion terlihat duduk merenung sendirian dengan tatapan kosong. Tiba-tiba datang Tere yang menggepuk pundaknya.
BalasHapus"Dion, ke kantin yuk, temanin aku, aku lapar" ajak Siska.
"Aduh Siska, jangan ganggu aku, aku lagi pusing" jawab Dion sambil mengelus dahi.
"Ya sudah kalau tidak mau" keluh Siska.
Siska pergi meninggalkan Dion,10 kemudian bunyi bel masuk. "Tett...." . "Aduh, habis ini kan pelajaran Bu Sita, mampus aku mau menjawab apa kalau Bu Sita menanyakan ulangan Sejarah tadi" kata DIon dalam hati.
Dion pun masuk ke kelas dan menjadi bertambah gugup. Di dalam pikirannya, Dion sedang membuat 1000 alasan. Dion tidak tahu harus berkata apa. Pada akhirnya, Dion mengambil jalan yang paling aman yaitu, berpura-pura sakit perut. Sebelum Ibu Sita datang, Dion izin ke ruang UKS untuk kabur dengan alasan sakit kepala dan sakit perut. Dion pun pergi ke UKS. Dion mengira dirinya sudah aman dan sudah terhindarkan dari Ibu Sita, tapi ternyata Ibu Sita ada di UKS. Dion sangat terkejut dan mengambil jurus jitu yaitu pura-pura tidur. Ia menutupi wajah dan badannya dengan selimut.
BalasHapus"Dion? Kamu sudah tidur?" tanya Ibu Sita.
Ibu Sita yang tidak mendengar jawaban Dion, mengira Dion sudah tidur dan pergi dari UKS.
Dion memikirkan sesuatu dan terhanyut dalam lamunannya, ia memikirkan cara belajar yang paling efektif, dan memikirkan apa penyebab kekacauan ini. Dion berharap Tere dapat memperbaiki hidupnya, menjadi motivasi terbesarnya setelah.... “ah sudahlah” ujar Dion dengan nada menganggap dirinya sendiri bodoh, terang saja, ia telah berjanji kepada dirinya untuk tidak mengungkit semuanya, namun seperti segala hal yang pernah terjadi, kenangan indah takkan pernah hilang dari ingatan, meskipun berakhir dengan sesuatu yang buruk. Dion berusaha menegarkan dirinya dengan memunculkan senyum lebar di wajahnya dan berseru dalam hati “Semangat Yon! Cuma cewek lesbi yang gak suka sama lo! Tere aja sampe cinta banget sama lo! Semangat!” Setelah meyakinkan dirinya bahwa ia terlalu tampan untuk bersedih tentang wanita, Dion menyambar handphonenya yang merupakan iphone 5S emas 64GB satu-satunya di kota Palembang, ia menelpon Tere untuk minta temani belajar. Setelah Nada sambung berbunyi tiga kali akhirnya Tere mengangkan telpon dari Dion
BalasHapus“Hallo?”
“Ter, ini gue”
“Iya gue tau kok, Yon. Kenapa?”
“Kok lo tau? Gue kan belom pernah telfon lo?”
“Lah? Lo dapet dari mana nomor gue? Udahlah, Nomor handphone kan sekarang udah gak privacy lagi, apalagi nomor handphone lo, ada di contact seluruh cewek sesekolah.”
“Tere bisa aja deh, Gue jadi malu-malu nih”
“Intinya aja, Lo kenapa nelpon?”
“Temenin gue belajar yok,Ter? Suntuk bener gue belajar di rumah, tapi gue mesti belajar nih.”
“Kapan? Dimana?”
“Sekarang Gue jemput. Tunggu aja, masalah kemana itu urusan ntar.”
“Oh. Okey”
Mereka pergi ke sebuah cafe. Dalam perjalanan Dion berterimakasih kepada Tere karena telah mau menyempatkan waktu untuk menemani belajar. "Makasih ya Ter sudah mau nemenin aku belajar."
Hapus"Sama-sama Yon, aku seneng banget kali bisa nemenin kamu belajar."
"Sebagai tanda terima kasih, nanti aku traktir makan deh, aku tau kok kamu pasti belum makan."
"Wahh, asik nih. Besok-besok kalau mau belajar telpon aku lagi ya..."
"Iya tenang aja aku pasti sering minta kamu nemenin aku belajar kok, kamu kan semangat aku."
Tere pun tersenyum malu.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusSetelah Dion merasa bahwa Ibu Sita keluar dari ruangan UKS, Dion mulai membuka selimutnya sedikit demi sedikit untuk melihat keadaan sekitar, "Untung saja tidak ketauan" ujar Dion sampai mengelus dada.
BalasHapusAkan tetapi, kelegaan yang dirasakan Dion tidaklah berlangsung lama. Ternyata Ibu Sita mengetahui bahwa Dion berpura-pura sakit perut agar dapat menghindar darinya dan Ibu Sita telah melihat gerak-gerik Dion dari luar pintu UKS, sebelum Ibu Sita masuk ke dalam UKS, maka Ibu Sita mengintip dari balik jendela layaknya mata-mata yang profesional.
"Dion, ternyata kau sudah bangun. Apa sakit perutmu sudah membaik ?" ujar Ibu Sita sampai masuk kedalam UKS kembali, dengan wajah terkejut dan perasaan gugup Dion menjawab " Iyaa, buu, sudah sedikit membaik."
"Dion, ibu ingin bertanya tentang hasil ulangan sejarah seperti yang sudah kita bicarakan sebelumnya. Apa kau melakukannya dengan baik?" tanya Ibu Sita dengan tersenyum .....
Bagus. Gagasan terus bermunculan. Yang sudah kalian kirim tak perlu dihapus dan jangan merasa menyesal atau kecewa. Biarkan saja terus mengalir dan terus mengalir imajinasi kalian. Tak ada jeleknya menuangkan gagasan kreatif menulis.Tulsilah apa pun yang melintas di benak kita. Biarkan ide-ide "nakal" terus mengalir. Yang penting dekatkan tangan yang berkarya tulis dengan otak jernih kalian. Semua akan bermanfaat.
BalasHapusTak perlu kata kesal dan sesal. Beranilah memulai dan menulis terus. Lanjutka terus, ya!
Dion pun menjemput Tere di rumahnya.
BalasHapus"Hai Yon, kemana nih kita?" ujar Tere
"Hmm, kita ke taman aja ya. Lagi butuh inspirasi nih." jawab Dion.
"Yaudah, yuk." jawab Tere.
Dion pun pergi ke taman bersama Tere. Setelah sampai, mereka langsung berteduh di bawah pohon. Setelah lama belajar, Tere mengantuk kemudian tidur di pangkuan Dion. Dion pun gemetar karena sangking senangnya.
Tiba-tiba Aldi datang menghampiri Tere dan Dion yang sedang bermesraan di bawah pohon.
BalasHapusAldi berkata,"Wiii, kalian ini sore-sore sudah bermesraan di taman aja". Tiba-tiba Tere terbangun dan langsung menanggapi perkataan Aldi tersebut.
"Nggak kok di, kami ini hanya duduk di bawah pohon dan kebetulan saja aku ketiduran." ujar Tere
"Iyaa nih, kami datang kesini hanya ingin bercerita tentang tugas-tugas di sekolah." jawab Dion
Aldi pun melihat-lihat daerah sekitar pohon dan melihat banyak buku-buku di sekitar pohon tersebut.
"Wahh kalian ini belajar bersama kok gak ngajak-ngajak sih? Kan aku ingin juga belajar bersama kalian, apa jangan-jangan di antara kalian ada sesuatu ? " kata Aldi.
Dion dan Tere pun terlihat kebingungan mau menjawab pertanyaan Aldi....
Dion terdiam sejenak mendengar pertanyaan Bu Sita.
BalasHapus"Semua berjalan dengan lancar, Bu. Ulangan tadi sangat mudah, aku yakin tuntas Bu" jawab Dion sambil tersenyum.
"Oh gitu ya, bagus deh kamu sudah ada peningkatan sekarang" puji Bu Sita kepada Dion.
"Iya dong Bu, Dion gitu" jawab Dion sambil bercanda.
"Ya sudah sekarang kamu kembali ke kelas untuk melanjutkan pelajaran" suruh Bu Sita.
Dion segera memakai sepatunya dan bergegas menuju kelas, selama menaiki tangga ke kelas Dion berjalan lesu karena takut Bu Sita akan marah besar karena apa yang dikatakannya tadi itu bohong besar.
Waduh, aku harus jawab apa nih, pikir Dion dalam hati
BalasHapusMasa aku harus membohongi Ibu Sita sih, kalau ketahuan akibatnya akan lebih bahaya lagi nih. bisa beneran Ibu Sita memanggil orangtuaku. Dion terus cemas dan tidak tahu harus berbuat apa, sampai bu Sita mengacaukan pikiran Dion.
"Hey Dion! Jawab dong pertanyaan ibu ini, sambil mngerutkan keningnya.
eee aaa anuu bu, saya lumayan bisa tadi tapi saya ada sedikit masalah bu, jawab Dion yang mulai sangat gelisah dan takut.
"Masalah apa emangnya Dion? Kamu lupa menuliskan nama di lembar ulangan kamu, atau kamu lupa mengisi soal terakhir? Atau jangan-jangan kamu ketahuan mencontek? Wajah Ibu Sita berubah menjadi tegang dan serius setelah bertanya pertanyaan yang terakhir itu.
"Ahh ibu bisa aja deh, gak mungkin saya mencontek, saya tidak berani bu", jawab Dion dengan terbata-bata
Mati dah aku sekarang, apa yang harus aku lakuin lagi sekarangg, pikir Dion yang semakin memusingkan kepalanya
Istirahat ke-2 Dion mendapat panggilan lagi dari Bu Sita. Bu Sita meminta Dion untuk menemuinya di ruangan saat pulang sekolah. Dion berkata di dalam hatinya, "Lagi-lagi panggilan dari guru BK, jangan bilang Bu Sita ingin membahas tentang nilaiku lagi."
BalasHapusSaat bel berbunyi menunjukkan waktu pulang sekolah, Dion langsung menuju ke ruan BK. "Siang bu, saya tahu ibu pasti mau membahas soal nilaiku lagi. Aku janji belajar lebih giat lagi bu." ujar Dion dengan sangat meyakinkan.
Bu Sita pun tertawa dan berkata, "Dion, ibu memanggilmu ke sini ingin memberi tahu bahwa semua nilai ulanganmu mengalami peningkatan belakangan ini. Dan ibu harap ini bisa di pertahankan."
"Iya bu pasti Dion pertahankan." jawab Dion dengan nada begitu semangat.
Dion pun merasa sangat legah dan keluar dari ruangan BK dengan wajah yang cerah untuk pertama kalinya.
Setelah aldi pergitere dan dion pergi untuk mampir makan di tukang bakso tempat dion biasa makan, tak lama kemudian datanglah chris dan rusdi yang kebetulan sedang lewat dan melihat mereka makan berdua, karena rusdi dan chris adalah orang yang iseng mereka mengambil foto dion dan tere dan di masukan ke dalam twitter, sontak hal tentAng hubungan dion dan terepun tersebar luas di sekolah dalam waktu singkat
BalasHapusWidi emilia (36)
Foto tersebut menjadi perbincangan teman sekelas Dion dan Tere. Saat Tere dan Dio masuk ke kelas bersamaan karena tidak sengaja bertemu di jalan...
Hapus"Cieeee..." teriak kawan sekelas mereka.
"Ada yang baru jadian nih." Wenie menimpali.
Wajah Dion dan Tere langsung merah. Namun, mereka segera duduk karena bel masuk telah berbunyi. Pelajaran pertama pun dimulai. Tere dan Dion tidak bisa konsentrasi memperhatikan pelajaran. Nina pun tertular Wenie dan terus mengisengi Dion. Dion bertambah merah mukanya mendengar perkataan Nina.
"Dion, PJnya mana?"
"PJ?"
"Iya, pajak jadian" jawab Nina.
"Apa itu?" tanya Dion pura-pura tidak tahu.
"Ah, kamu gak asik yon." jawab Nina sambil cemberut.
Linda Angelia (14)
Selama pelajaran berlangsung, Dion terus menatapi Tere yang duduk tepat di depannya, sampai-sampai Dion tidak sadar bahwa dia sedang dipanggil oleh Pak Robby untuk mengerjakan soal yang ada di depan papan tulis. Seisi kelas mulai mengolok dan menertawakan Dion.
Hapus"Cieee yang baru jadian hilang konsentrasi belajar"
Lalu Dion tertawa malu dan maju kedepan untuk mengerjakan soal di depan, akan tetapi Dion tidak mengerti bagaimana mengerjakan soal tersebut. "Memang orang yang sedang jatuh cinta bisa lupa segalanya, termasuk pelajaran sekolah" Pak Robby mengejek sambil tertawa. Karena Dion tidak dapat menyelesaikan soal tersebut, Pak Robby mempersilakan Dion untuk duduk kembali dan mulai menceritakan sedikit pengalaman jatuh cintanya dulu sewaktu duduk di bangku SMA dan waktu seumuran Dion.
Pak Robby memulai dengan ....
Jam pelajaran Pak Robby pun usai. saatnya untuk istirahat. Tidak biasanya Dion pergi ke kantin sendirian. Dengan langkah gontai akibat perut keroncongan, ia terus menuju ke kantin. Ia pun memesan 1 porsi jumbo nasi goreng dan 1 gelas es jeruk. Selagi makan ia merenungkan apa yang dibicarakan oleh Pak Robby tadi. Tiba-tiba ada Tere mendatangi Dion.
Hapus"Hai, sayang. Sayang lagi ngapain?" tanya Tere manja
"Gak liat lagi ngapain ni?" jawab Dion sinis
"Kamu kenapa sih? baru ketemu aja sudah kayak gini."
"Ehh, maaf maaf sayang. Aku lagi pusing ni."
"Kenapa?"
"Nggak, cuma lagi banyak ulangan aja," jawab Dion berbohong.
Tak terasa semua pelajaran di sekolah pun sudah dilewati Dion. Ia pun segera mengambil langkah pulang. Dan saat di perjalanan ia penasaran dengan semua berita yang ada di media sosial. "Pulang ini aku harus segera membuka semua media sosial," gumam Dion dalam hati.
Sesampainya di rumah, tanpa mengganti baju ia langsung ke kamarnya dan membuka laptopnya. Pertama ia membuka akun twitter terlebih dahulu. Betapa terkejutnya Dion melihat semua foto-foto tersebut. Semua orang mengomentari foto-foto tersebut.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusTidak hanya di twitter, foto Dion dan Tere juga tersebar di facebook dan instagram. Malam datang berkunjung membawa detik – detik gelisah, ketika Dion terduduk sambil membuka facebooknya."Mampus Aku". Alangkah terkejutnya Dion ketika melihat fotonya dengan Tere diupload oleh Aldi. Seketika Dion menyeret jari – jarinya untuk mengomentari foto tersebut.”Wah, foto editan Di? Wiii... keren”ujar Dion pura – pura tidak tahu.”No photosop, no corel draw and no edit- editan, 100% berdasarkan fakta di lapangan, hahaha” komentar Aldi. Dion tidak dapat berkutik dan hanya berdoa agar foto tersebut cepat- cepat menghilang. Tiba – tiba komentar berdatangan bak hujan turun dari langit.”Ciee..ciee selamat ya Dion”.komentar dari bombom. "Eheem... ada yang lagi kasmaran neh. Manissss". komentar Josua. Rusdi juga ikut berkomentar" Sudah move on caknyo yon" Satu detik kemudian chris berkomentar “ Gue tebak, Dion pasti lagi keringat dingin, karena...?”. Seketika akun mama liko yang digunakan oleh Ibunya Dion berkomentar “ karena melihat foto ini dan Dion sudah pacaran, pasti mamanya marah besar yah...”. Melihat komentar ibunya, Dion langsung menutup facebooknya, segera setelah mematikan laptopnya terdengar suara pintu terbuka”kreeek” dan suara kaki melangkah menuruni tangga”pek...pek”. Dion segera menghadap ke arah tangga, berharap cemas agar yang turun bukanlah ibunya. Tiba – tiba terdengar suara teriakan keras”Diooooooonnnnnnn”.
BalasHapuskeesokan harinya...
BalasHapuslagi-lagi Dion dipanggil oleh Ibu Sita. setelah 3 jam pelajaran usai Dion segera mendatangi ruangan Ibu Sita.
"Selamat Pagi, Bu," tegur Dion
"Pagi," jawab Ibu Sita
"Ada apa ya, Bu, hingga Ibu memanggil saya lagi? perasaan kemarin baru dipanggil. hehehe,"
"hmm, Ibu lihat kau sedang dekat dengan seorang cewek yah? kelas XII IPS 1, namanya Tere?" tanya Ibu Sita
"Hah? ehmm, nggak ah, Bu. emangnya Ibu dapet berita dari mana?"
"Media sosial itu terbuka luas Diooonnn. Kamu pikir ibu ini orang gaptek yang tidak mengerti soal jejaring sosial?"
Dion hanya terdiam
"Kenapa diam? ayo jawab pertanyaan ibu. Kamu sedang dekat dengan seorang cewek kan?"
"eee, iya, Bu."
"coba kamu ingat sebelum kamu dekat dengan dia? nilai-nilai kamu bagus, semua guru senang denganmu, teman-teman mengagumimu, dan pastinya ibumu tidak akan marah-marah setiap hari gara-gara nilai ulanganmu yang sangat buruk. tapi lihat sekarang? Nilai kamu turun semua, guru-guru mulai tidak percaya denganmu, terutama Pak Beni. beberapa hari yang lalu Pak Beni bercerita bahwa dia sedikit curiga kepadamu karena saat ulangan sejarah kamu terlihat sangat gugup dan sering melihat ke laci meja. apakah itu betul Dion?"
"ha? nggak lah, Bu. saya mana mungkin menyontek." jawab Dion bohong
"hmm, ya sudah kalau begitu. Ibu harap kau tidak berbohong. kembali ke topik awal. akibat nilai kamu turun ibumu sering memarahimu kan? dua hari yang lalu ibumu menelpon ibu menanyakan tentang sekolahmu. Iya bingung kenapa ulanganmu semakin menurun."
Dion tidak menjawab apa-apa
"Dion? kamu mendengar penjelasan ibu tidak?"
"Iya, Bu."
"Ibu rasa ada baiknya kamu tidak pacaran terlebih dahulu Dion. Gunakanlah pacaran untuk hal-hal baik dalam diri seorang pelajar. Bukan malah membuat penurunan kualitas diri. jika kamu belum bisa memahami tentang pacaran ada baiknya kamu perbaiki terlebih dahulu nilai-nilai dan sikapmu itu. Oke?"
"Baik, Bu."
"Hanya itu? tidak mau berjanji pada Ibu kalau kamu mau berubah?"
Akhirnya Dion mulai menemukan titik cerah. "Saya berjanji akan memperbaiki sikap dan nilai-nilai saya, Bu," jawab Dion dengan yakin
akhirnya Dion pun keluar dari ruangan Ibu Sita dengan hati yang lapang
Pada saat keluar dari ruangan Ibu Sita, Dion bertemu dengan Pak Beni yang ingin menuju ke ruangan Ibu Sita
BalasHapus"Selamat siang, Bu," tegur Dion
"Siang," jawab Pak Beni
"Permisi Pak, saya pulang duluan" ujar Dion
"Ehhh... Dion tunggu sebentar, ada yang ingin saya bicarakan dengan mu." Pak Beni berkata serius
Dion memberhentikan langkahnya dan kembali lagi ke tempat Pak Beni berdiri, dengan perasaan gugup dan gelisah Dion menjawab perkataan Pak Beni
"Saya sudah berusaha maksimal dalam ulangan sejarah kemarin, pak. Saya tidak menyontek sungguh saya tidak menyontek seperti yang anda kira." ujar Dion dengan perasaan takut dan gelisah
"Lhoo.. kamu kenapa Dion ? Banyak masalah ?" tanya Pak Beni bercanda
Hehehe.. tidak Pak, tadi saya "Khilaf" dan sedikit bermasalah." jawab Dion dengan nada yang lebih baik
Ngomong - ngomong, bicara soal ulangan kemarin. Bapak curiga dengan tingkah lakumu kemarin yang selalu melihat ke laci mejamu." Ujar Pak Beni dengan sangat serius"
Tidak pak, mungkin hanya perasaan bapak saja. "Jawab Dion dengan sangat gelisah"
Terus terang Dion, ulangan terakhirmu sangat mengagumkan semua terjawab dengan sempurna. Semua kalimat dan kata -katanya sama dengan buku catatan. Saya sangat heran, kok bisa gitu ? Dion yang dulu malas belajar menjelma menjadi sejarawan." ujar Pak Beni dengan sangat kagum
Dion gitu lohh.. Udah biasa kali, Pak. Hehehe..." jawab Dion dengan bangga
Baiklah Dion, Bapak percaya kepadamu. Saya yakin kamu dapat menjadi lebih baik dan saya akan selalu medukungmu agar menjadi orang yang berguna bagi bangsa ini. Semangat terus Dion! Kamu Bisa!" Pak Beni berkata dengan semangat sambil memegang bahu kanan Dion
"Manis benar suntikan semangatnya, Pak. Jangan hanya suntikan semangat saja sekalian dengan suntikan dana juga dong, agar plus plus." Ujar Dion dengan candaanya
"Hahahaha.. Dion Dion, yang satu ini kamu ahlinya membuat saya ketawa. Baiklah saya tinggal dulu ke dalam, ada urusan dengan Ibu Sita."
"Baiklah pak, terima kasih atas dukungan dan motivasi yang anda berikan."
Akhirnya Dion pulang ke rumah dengan perasaan gembira setelah menemukan orang orang yang medukungnya untuk menjadi orang sukses
Tiba saat istirahat Dion masih terduduk di bangkunya. Sambil termenung ia berdoa "Tuhan... ketika bulan tak lagi dapat membantuku melihat dalam kegelapan dan ketika arah tak lagi dapat kutentukan. Bantu aku menemukan penerangan dalam kilau indahnya cahaya-Mu. Kini dengan semua keterbatasanku, aku memohon pada-Mu Ya Tuhan..." Sesaat setelah ia selesai berdoa, sesosok bayangan tinggi dan gagah muncul. Tidak lain temannya bernama Syair menghampiri. "Ada masalah apa bro? Barang kali aku bisa bantu hhe" Syair bertanya. "Begini ir, aku sedang mencari jalan dalam masalahku. Disatu sisi aku inginkan seorang yang mengasihi aku, disisi lain aku harus fokus untuk pelajaran" jawab Dion. "Aku mengerti. Kau dalam kesulitan, itu susahnya kalau sedang kasmaran. Kau orang yang terpelajar Dion, kau pasti tahu apa yang harus kau lakukan. Atau kau harus mengurangi kegiatanmu dan berhenti menghabiskan waktu. Kau harus mengatur ulang kegiatanmu"
BalasHapusSaran syair. "Jadi, kau menyuruhku untuk meninggalkan tere !?" Balas Dion. " Bukan begitu, kau kurangi saja waktumu untuk pacaran dan fokus ke pelajaran. Tanggungkan kita belajat tinggal satu semester lagi, sedangkan kau pacaran bisa selamanya" jawab syair. "Bagaimana jika Tere meninggalkanku?" Tanya Dion. "Jika Tere ialah cintah sejatimu, ia tidak akan meninggalkanmu dan ia pasti mengerti" Saran syair. "Kau memang sahabatku. Aku pikir kau tidak berpihak padaku" Dion memuji. "Mana mungkin aku tidak berpihak padamu tanpa tahu apa masalahnya yon" ujar syair.
kringg... bel pulang berbunyi.. dalam perjalanan pulang ke rumah, dalam hati Dion mengatakan, "MAu ngapain ya di rumah?".Dengan perasaan yang lontang lantung, DIon akhirnya menemukan ilham dengan mengajak Chris bermain game. Dion pun memulai aksinya dengan mulai BBM Chris untuk mengajak bermain. “Chris, kamu dimana?”,Tanya Dion. “Gue di rumah nih, emangnya kenapa?”, jawab Chris. “Tidak apa-apa sih, tapi berhubung gue bosan, gue mau mengajak kamu bermain game di warnet, gimana mau gak Chris?”Tanya Dion. Dion meunggu balasan dari Chris yang lama banget. Kring,, Dion menelpon Chris, lalu dengan suara kecil Chris mengangkat “Ada apa, Yon?”, jawab Chris. “Gimana Chris, ayo kita pergi ke warnet! Sini… gue jemput kamu aja lah kalau kamu tidak ada yang antar.” Ucap Dion. Dengan rasa nagntuk Chris menjawab,” Oke, datanglah sekarang, nanti jam 5 gue ada les mipa.” Sesampainya di warnet, dengan iseng, si Dion mulai kepo. Bukannlah bermain game online, malah yang dilakukannya melihat foto satu orang murid pindahan dari Padang yang cantiknya menawan sekali. Chris pun ikut-ikutan melihat foto si cewek Padang ini, namanya Caca. “wiii… cantik juga ya si Caca in, Yon.”ujar Chris. “ Ya, iyalah cantik siapa dulu dong? Dion…” jawab Dion
BalasHapusChris pun kemudian bertanya-tanya darimana asal gadis Padang ini. Kemudian ia mulai mencari-cari gadis ini. Dion pun ikut menanya-nanyakan tentang Caca. Caca sebenarnya tinggal di dekat rumah Dion, tetapi Dion tidak mengetahuinya. Saat kembali dari warnet, Caca melewati motor dion saat sedang menyebrang. Saat itu Dion jatuh cinta pada pandangan pertama kepada Caca.
BalasHapusSetelah itu, Dion memberi tahu Kris apa yang dilihatnya. Chris pun ingin bertemu dengan Caca tetapi Dion tidak ingin memberi kesempatan itu karena Dion tidak ingin Caca jatuh di pelukan orang lain. Disini timbullah cinta segitiga antara Dion, Chris dan Caca.
Setelah Cris dan Dion melihat gambar tersebut, mereka pulang dari warnet. Cris dan Dion pun pulang ke rumah. Keesokan pagi Cris dan Dion bermain bersama di halaman rumah Dion. "Cris, mau main basket dak?". Tanya Dion. "ayo, yang menang traktir makan." Tidak lama kemudian, mereka melihat cewek pindahan dari padang. Mereka mulai jatuh cinnta dengan wanita itu. "Cris, lihat cewek itu, sama persis di foto." ucap dion. Tetapi Cris tidak mau jatuh cinta pada wanita karena cris sudah punya pacar. Dion pun memaksa Cris agar Cris mau berpacaran sama dia. "hmmm, Okela kalau kau mau memaksa saya untuk pacaran sama wanita itu." ucap Cris. Akhirnya Cris pun mulai menggoda cewek itu dan Dion pun mendukungnya.
BalasHapus"Kalau cewek cantik aja cepet banget, dasar centil"ujar Chris sambil tertawa terbahak-bahak
BalasHapusJadi kita main apa nih? Walking Dead aja lah, ujar Dion dengan segera sebelum Chris segera pergi les.
Setelah main 3 jam akhirnya mereka lupa waktu sampai akhirnya Chris lupa untuk pergi ke les.
"waduh, aku lupa nih pergi les, yasudahlah kita lanjut saja main, kata Chris yang terus bermain menatap layar komputer
Chris pun kemudian bertanya-tanya darimana asal gadis Padang ini. Kemudian ia mulai mencari-cari gadis ini. Dion pun ikut menanya-nanyakan tentang Caca. Caca sebenarnya tinggal di dekat rumah Dion, tetapi Dion tidak mengetahuinya. Saat kembali dari warnet, Caca melewati motor dion saat sedang menyebrang. Saat itu Dion jatuh cinta pada pandangan pertama kepada Caca.
BalasHapusSetelah itu, Dion memberi tahu Kris apa yang dilihatnya. Chris pun ingin bertemu dengan Caca tetapi Dion tidak ingin memberi kesempatan itu karena Dion tidak ingin Caca jatuh di pelukan orang lain. Disini timbullah cinta segitiga antara Dion, Chris dan Caca.
Akhirnya Dion memberanikan diri untuk mendekati Caca. setiap hari ia datang ke rumah Caca.
BalasHapus"Permisi."
"Ya, siapa ya?" tanya Caca sambil membuka pintu rumah
"Hmmm, kenalin aku Dion. aku mau ngasih sesuatu nih untukmu."
"Hmm, tapi ini apa?"
"Buka saja nanti."
Setelah itu, Dion pulang ke rumah. Setiap hari ia terus mencoba dan mencoba. Namun apa daya Caca tidak begitu tertarik dan Dion pun kecewa.
Malam harinya, Dion mulai mencari-cari tahu tentang Caca. Ia mencari identitas Caca di jejaring facebook. Kemudian ia mendapatkan informasi-informasi tentang Caca. Hal itu dilakukan Dion agar dapat berkenalan dekat dengan Caca. Ia tidak ingin Chris mendekati Caca terlebih dahulu
BalasHapusChris terus bertanya-tanya tentang Caca kepada Dion. Akan tetapi, Dion tidak mau memberikan informasi apapun tentang Caca kepada Chirs, bahkan tidak memberi tau bahwa Caca tinggal di dekat rumahnya. Dion takut jika Dia memberi tau bahwa Caca tinggal di dekat rumahnya,Chris akan terus-menerus datang dan mencari informasi lebih tentang Caca. Maka Dion membohongi Chris bahwa orang yang dilihatnya tadi di jalan bukanlah Caca, karena Dion hanya melihatnya dengan sekilas.
BalasHapusDion mulai melakukan apa saja untuk Caca. Dia mulai membeli berlian, bunga mawar, dll. Tetapi barang-barang tersebut sudah beli oleh Cris dengan harga yang lebih mahal dari barang barang Dion. Dion masih belum putus asa, akhirnya dia beli mobil dengan harga yang pas-pasan. Dion merasa senang karena dia mampu membeli mobil. Pada saat dion menuju ke rumah caca, tiba-tiba mobil milik cris datang dengan harga yang sangat mahal. Caca memilih mobil cris dan Dion pun mulai sedih.
BalasHapusSesampainya di rumah, Dion masih linglung karena terkagum-kagum pada kecantikan Caca. Dion berbaring di tempat tidur sambil mengingat kembali pertemuannya yang tidak sengaja tadi dengan Caca.
BalasHapus"Ah, betapa cantiknya..." pikir Dion.
Tiba-tiba, terdengar suara ketukan di pintu. Dion segera bangun dan membuka pintu, ternyata Tere yang datang.
"Hai, Dion!" sapa Tere.
"Aku kebetulan lewat di depan rumahmu, jadi aku mampir, sekalian mau menumpang pakai kamar mandi. Hehehe..." kata Tere sambil berjalan ke arah kamar mandi tanpa menunggu Dion memberi izin.
Dion menutup pintu dan duduk di sofa sambil menunggu Tere. Tere keluar dari kamar mandi dan duduk di sofa di seberang Dion.
"Kamu sedang sibuk ya? Kok aku sms dari tadi tidak ada yang dibalas satupun?" tanya Tere.
"Tidak kok, aku hanya sedang memikirkan sesuatu tadi." jawab Dion.
Dion yang bersifat agresif mulai mengambil tindakan. Dion tidak mau kalah dari Kris jarena Ia merasa bahwa Caca lah cinta terakhir untuknya. Oleh karena itu, Dion segera mencari nomor handphone Caca. Dion mencari cari nomor Caca di halaman facebooknya. Akhirnya, dengan menghabiskan beberapa jam lebih di depan komputer, Dion menemukan nomor Caca dan segera mengirim SMS.
BalasHapusHai Caca, aku Dion. Boleh kebalan gak? ketik Dion.
Dion sangat tegang menunggu balasan dari Caca. Hatinya berdegup kencang dan duduknya gelisah.
Sebenarnya Caca menyukai Chris sehingga menyebabkan Caca tidak tertarik dengan Dion, Dion pun mengambil langkah yang lain. Dion pergi ke salah satu dukun yang bernama Cimeng. Dion meminta kepada dukun itu dengan tujuan agar Caca tertarik dan jatuh cinta kepadanya.
BalasHapus"Mbah Cimeng.. Maksud dan tujuan saya ini kesini adalah untuk meminta tolong agar perempuan yang saya sukai cinta kepada saya," ujar Dion.
"Hahahaha, itu mah gampang, apakah kamu membawa foto perempuan itu," balas Mbah Cimeng tertawa lepas
"Tentu saja.... Ini dia fotonya,"
"hombalalala....hombalaa," Mbah Cimeng membaca mantra.
Tiba-tiba ada suara yang aneh.
"Pretttttttttttttttttttttt....." suara kentut Mbah Cimeng.
"Suara apa itu Mbah" jawab Dion penasaran
"Tenang saja, itu merupakan salah satu bunyi dari ritual" ujar Mbah Cimeng.
Akhirnya Dion pun pulang ke rumah untuk menunggu hasil dari dukun yang ia temui tadi.
Dion bergegas langsung masuk kekamarnya. Dion pun langsung mengambil teropongnya dan langsung mengintai rumah Caca dari kejauhan. Jarak rumah Caca dan Dion hanya beberapa rumah saja. Sepanjang hari Dion terus melihat rumah Caca dari kejauhan, tak khayal bahwa hasil kerja kerasnya membuahkan hasil. Ketika selama Dion mengintai, maka keluarlah Caca dari kediaman rumahnya. Caca pun keluar dari rumahnya dan segera bergegas menuju halaman rumahnya. Dihalam rumahnya, Caca sedang menyapu halamannya. Dengan kecantikan dan keindahan Caca, Dionpun menjadi terpesona. “Alamakkk,,,alangkah senangnya jika aku bisa mendapatkan bidadari secantik dia. Jika aku bisa mendapatkannya, aku selalu siap sedia berada disamping Dia” ujar Dion.
BalasHapusKeesokkan harinya, sewaktu di sekolah Dion berpapasan dengan Caca. Caca pun menjadi agak tersentuh hatinya, lambat laun pun Caca mulai menyukai Dion. Caca mengajak Dion ke kantin untuk makan bersama. "Yon, kamu sudah makan belum? Ayo kita makan bersama!", ujar Caca. "hmmm...tadi pagi sihh udah makan, tapi ketika bertemu denganmu, aku pun menjadi lapar kembali.. hehehe..", jawab Dion. "Kenapa mukamu menjadi merah?", tanya Caca. Jangan... jangan...
BalasHapusSetelah percakapan yang panjang itu pun, Caca menyatakan perasaannya pada Dion "aku sukak sama kamu yon, aku sudah nympen rasa ini lama".Namun pada saat Caca menyatakan perasaannya, Tere mendengar pembicaraan mereka. Dion pun sangat terkejuta mendengar pernyataan Caca. Dion berkata "apa kamu yakin ca? ". Caca menunduk dan berkata "aku tau kamu masih sama Tere, tapi aku cuma mau menyatakan perasaanku ini, aku juga gak makasa kamu buat suka sama aku yon" . Dion yang merasa bingung berkata "Aku memang suka sama kamu ca, tapi akui m asih harus nyelesain hubungan aku dengan Tere"
BalasHapusMaria Sinaga (18)