CERITA PENDEK ON-LINE KARYA SISWA-SISWI KELAS XII IPA 2 TAHUN 2014/2015

Cerita pendek lekat dengan kehidupan manusia, baik dari segi tema atau pokok persoalan yang dikemukakan penulis, latar cerita, kronologi alur, pelaku dan karakternya, sudut pandang, maupun gaya berceritanya. Oleh sebab itu cerita pendek sangat akrab dengan siapa pun, di mana pun, baik dari kalangan status dan ekonomi atas, menengah, maupun lapisan bawah.

Konteks yang dikemukakan dalam cerita pendek mampu dekat dengan konteks pembaca dari mana pun juga. persoalan yang dikemukakan demikian bersahabat dan mayoritas bukan hal baru, namun memberikan "nafkah batin" bagi pembaca setelah selesai membaca dan merasa memperoleh sesuatu yang "baru". Maka, cerita pendek memiliki karakter unik dan spesifik yang selalu memancing  imajinasi pembaca untuk segera menyelasikan bacaannya. 

Maka, hal ini memberikan peluang lebar kepada kalian untuk berkarya. Kemukakan  apa yang menjadi imajinasi kalian tentang topik yang kalian sepakati! Tak usah perlu banyak pertimbangan, tulis saja langsung gagasan yang muncul dalam benak kalian lantas di-upload. meski begitu, bukan berati kalian bebas menulis apa saja. Perhatikan baik-baik kriteria penilaian yang telah sampai kepada kalian.
 
Semua kriteria penilaian yang tertera sebenarnya amat erat kaitannya dengan hakikat cerita pendek.Bila  belum yakin tentang hakikat cerita pendek, kalian bisa lacak di jejaring  Bagaimanakah Cara Menulis Cerpen? melalui blog ini juga. Kita bisa memiliki keyakinan diri untuk memulai, bahkan semakin memahami cara-cara menulisnya, baik dari awal hingga akhir. Nah, menulis bukan suatu kegiatan kreatif dan produktif yang sulit, melainkan bisa dipelajari, dikembangkan, ditingkatkan, hingga akhirnya bahkan bisa mencapai juga kreatif-produktif secara ekonimis.

Untuk berkarya dalam jejaring ini, kalian ikuti langkah yang sudah ditentukan, antara lain:
  1. Gunakan email sebagaimana berinisial erat dengan nama sah kalian di daftar nama. Nama yang keluar dari ketentuan tidak diberi peluang tampil lewat seleksi moderasi yang diatur!
  2. Usahakan gagasan kalian berkaitan erat dengan tema, berhubungan sebab akibat dengan peristiwa atau gagasan sebelum dan sesudahnya hingga menjadikan cerita masuk akal-padu, dan erat!
  3. Gunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar, dalam pilihan kata, tata kalimat, tata paragraf, dan juga tata tulisnya.
  4. Kalian memasukkan gagasan cerita pendek melalui jejaring komentar. Gunakan peluang memberi komentar sesuai dengan batas yang ditentukan!
  5. Bila memiliki gagasan baru yang tiba-tiba muncul di sela-sela komentar teman yang sudah masuk, kalian bisa meyisipkannya di bawah komentar teman kalian. Ini memberi peluang kalian untuk berperan aktif mengembangkan cerita pendek, dengan catatan "berperan mengembangkan gagasan cerita pendek", bukan mengurangi, membiaskan, apalagi merusak atau mematahkan keutuhan jalinan cerita! Ingat hal ini penting dan berhubungan dengan kriteria penilaian yang ditentukan!
  6. Tidak ada pembatasan bagi kalian perihal jumlah berperan dalam membangunm cerita pendek on-line ini. Justru aktivitas dan jumlah produktivitas amat berpengaruh terhadap apresiasi karya kalian.
  7. Batas waktu diakhiri sampai Kamis, 20 November 2014, pukul 24.00 WIB. 
  8. Komentar yang melewati batas tersebut tidak diberi peluang tampil.

Komentar

  1. Yosephine/ XII IPA 2/ 36
    Judul : Cinta Datang dari Mikroskop ke Hati

    BalasHapus
  2. Judul : Kacamata Membawa Cinta
    Nama : Philips Denny Azarya

    BalasHapus
  3. Judul :1. Sahabat jadi cinta
    2. Cinta di dalam lab
    3. cinta di lapangan belakang

    BalasHapus
  4. Tema : kacamata hati berujung pada kacamata cinta
    Judul : Syahdunya Cintaku

    BalasHapus
  5. Judul : Dimanakah dan Kapankah kita dapat bertemu?
    Philips Denny Azarya XII IPA 2

    BalasHapus
  6. Ade Indriani SIagian/ XII IPA 2/02
    Judul: "Tragedi" / "Takdir?"

    BalasHapus
  7. Yosephine
    12 ipa 2
    36
    Judul : Jauh di Mata Namun Dekat di Hati

    BalasHapus
  8. Putus Cinta Bagaikan Kacamata Terbelah Dua

    BalasHapus
  9. Putus Cinta Bagaikan Kacamata Terbelah Dua

    BalasHapus
  10. Judul: kisah cinta dengan si kacamata
    Vivi hendra s /xii ipa 2/34

    BalasHapus
  11. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  12. Henny / XII IPA 2 / 15
    Judul : Buku Ajaib Pembawa Cinta

    BalasHapus
  13. Judul: kisah cinta dengan si kacamata
    Vivi hendra s /xii ipa 2/34

    BalasHapus
  14. Yosephine/XII IPA2/ 36
    Judul : Cinta Tumbuh di Kelas XII IPA2

    BalasHapus
  15. Cintaku kepadamu hampa bagaikan kacamata tanpa kaca

    BalasHapus
  16. 1. Tiada Kata Yang Dapat Menyampaikan Cintaku Padamu
    2. Lensa Menghalangi Cintaku Padamu
    3. Hanya Dirimu Yang Dapat Kulihat Dari Kacamataku
    4. Hanya Kacamata Yang Menghubungkan Hati Kita
    5. Kucari Dikau Sampai Ujung Dunia
    6. Kutunggu Kau Sampai Akhir Hayatku
    7. Aku Tak Tahu Kau Adalah Dirinya

    BalasHapus
  17. Dari sekian banyak kreasi judul yang kalian kirim, pada umumnya bagus, sangat alternatif memancing rasa ingin tahu pembaca. Ada juga yang terasa masih "mentah" sehingga gampang ditebak apa nanti yang diceritakan. Tidak mengapa,kreasi kalian tetap bagus.

    Salah satu karakter judul yang baik untuk ecrita pendek adalah memiliki nilai rasa memancing pembaca untuk segera membaca kisah ceritanya. Hal ini bisa dikemas dalam satu-tiga kata yang memiliki makna daya bayang yang baik.

    Oke. Akhirnya kita pakai judul cerpen kelas ini "Paradoks Dua Kata Cinta" karya Beauty.

    Selanjutnya, silakan dikembangkan sesuai dengan imajinasi kalian.

    Berkaryalah seoptimal mungkin, kembangkan seoptimalnya sehingga bisa membentuk imajinasi dalam cerita seoptimal mungkin.

    BalasHapus
  18. Nama : Marissa Chandra
    Kelas : XII IPA 2
    Nomor : 21

    Paradoks Dua Kata Cinta

    Tok…tok…tok… Terdengar suara pintu kamar yang diketuk. “Kiara! Ayo bangun! Hari sudah pagi!” ujar seorang ibu. Kiara pun terbangun. Ia melihat ke arah kiri. Terlihat jam telah menunjuk tepat pukul 06.25 WIB. Kiara segera bangkit dari tempat tidurnya dan bersiap-siap untuk pergi ke sekolah. “Eh, Kiara! Mau kemana? Ayo makan dulu?” tanya ibunya. “Gak ma, sudah telat. Saya harus segera pergi ke sekolah.” jawab Kiara sambil membawa sepedanya keluar dari halaman rumah. Kiara pergi ke sekolah sendiri dengan mengayuh sepeda putih kesayangannya. Kiara adalah siswi dari SMA terfavorit di Sumatera Selatan.Kiara juga dikenal sebagai siswi yang sangat cerdas dan rajin di sekolahnya. Ia selalu berambisi dan bersemangat untuk menggapai cita-citanya.

    Saat tiba di sekolah, Kiara segera dikelilingi oleh teman-temannya. “Kiara!Kiara! bolehkah saya meminjam tugasmu?” tanya salah satu temannya. “Oh, tentu saja. Sebentar ya saya ambil dahulu.” Kiara selalu membantu temannya yang membutuhkan pertolongan. Kiara juga banyak disukai oleh siswa-siswa di sekolahnya baik karena kecerdasan maupun kebaikannya. “Kiara, istirahat nanti kamu mau kemana?” tanya Rico. “Gak kemana-mana.” jawab Kiara dengan cuek. Rico sudah dikenal sebagai siswa yang paling buruk di sekolahnya karena ia sudah tidak naik kelas selama 2 tahun.

    BalasHapus
  19. Nama : Yosephine
    Kelas : XII IPA 2
    No absen : 36
    Kiara terkenal sebagai "peri" bagi teman-temannya. Selain pintar dan penolong, ia memiliki paras wajah yang cantik namun berhati dingin untuk masalah asmara, baginya, asmara untuk usianya saat ini tidaklah penting.
    Kiara memang tidak terlalu peduli tentang masalah cinta-cintaan, diusianya saat ini ia lebih memilih untuk fokus dalam sekolahnya dahulu.
    Begitulah sifat Kiara. Dengan Rico pun ia sangat-sangat cuek bahkan tidak peduli. Dengan latar belakang Rico yang pemalas dan terkenal dengan tidak naik kelas itu, Kiara berusaha untuk menjaga jarak dengan Rico.
    Rico juga terkenal dengan Playboynya yang sering memainkan perasaan perempuan dan di sekolahpun ia hanya tidur dan bermalas-malasan. Itulah mengapa Kiara berusaha keras untuk tidak memiliki hubungan sedikitpun dengan lelaki seperti Rico.
    Bel istirahatpun berbunyi, Kiara memutuskan untuk ke perpustakaan untuk melakukan hobinya yaitu membaca novel. Mandy sahabat karibnya dari kecil bahkan bisa dikatakan saudara beda ibu itu pun ikut menemani sang sahabat pergi ke perpustakaan untuk membaca novel.

    BalasHapus
  20. Nama : Rio
    Kelas : XII IPA 2 / 27
    Belum sempat mereka memasuki perpustakaan, tiba-tiba dari kejauhan tampak sosok Rico yang sedang menatap ke arah mereka berdua. Kiara pun tidak menghiraukan dirinya namun Mandy meminta Kiara untuk langsung masuk ke perpustakaan.

    BalasHapus
  21. Tak lama kemudian, bel jam pelajaran selanjutnya pun berbunyi. Kiara dan Mandy bergegas untuk masuk ke kelas karena pelajaran selanjutnya adalah pelajaran matematika dimana guru yang mengajar adalah Pak Buyung. Pak Buyung terkenal sebagai guru killer yang ditakuti oleh anak-anak di sekolahnya.

    BalasHapus
  22. Yosephine/XII IPA2/ 36

    Saat Pak Buyung memasukki ruang kelas 12 IPA 2, entah mengapa suasana mendadak sepi padahal kelas itu dihuni pleh 36 orang siswa. Kiara yang terkenal dengan kecerdasannya dan menjadi murid kesayangan Pak BUyung serta Rico yang terkenal dengan murid yang paling sering ditegur Pak Buyung karena kemalasannya menjadi pusat perhatian guru matematika yang killer itu.
    "Hei! Rico! Keluar sana! Setiap kali saya masuk kelas ini dirimulah yang selalu tidur setiap pelajaran saya padahal nilai ulanganmu selalu jelek!", ujar pak Buyung.
    Mood guru matematika itupun mendadak berubah menjadi jengkel. Namun Kiaralah yang bisa merubah mood pak Buyung itu menjadi damai dan tentram.

    BalasHapus
  23. Philips Denny Azarya/XII IPA 2

    Bel pulang pun berbunyi. “Kiara, mau pulang sama-sama?” tanya Rico kepada Kiara. Namun Kiara tidak menjawab pertanyaan Rico dan langsung memanggil Mandy untuk mengajak pulang bersama. “Hey Kiara, kenapa kamu menunjukkan sikap acuh tak acuhmu kepada Rico? Bukankah dia itu temanmu?” tanya Mandy kepada Kiara saat perjalanan pulang. “Aku hanya tidak ingin dekat dengannya” Jawab Kiara.

    BalasHapus
  24. Tak heran jika Kiara memperlakukan Rico seperti itu karena Kiara selalu melakukan hal yang sama pada setiap laki-laki yang ingin berusaha untuk mencuri hatinya. Namun, pada akhirnya banyak laki-laki di sekolahnya yang hanya dapat mengagumi dirinya tanpa dapat berhubungan ke arah yang lebih jauh dengan dirinya.

    BalasHapus
  25. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  26. Rico yang semakin hari semakin penasaran dengan sikap Kiara akhirnya berusaha untuk mendekati Kiara. Walaupun Rico dikenal dengan predikat "playboy" tetapi sifatnya yang baik membuat banyak wanita terpesona melihatnya.
    Keesokan harinya, jam belajar pun di mulai dengan bunyinya bel sekolah. Pak Buyung pun tiba di kelas dan mulai mengajar. Setiap siswa dibagi menjadi berkelompok.
    "Kamu Rico satu kelompok dengan Kiara ya." kata Pak Buyung.
    Kiara pun menanggapi dengan wajah yang sedikit kesal.

    BalasHapus
  27. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  28. Beberapa saat setelah dimulainya diskusi, Rico yang penasaran dengan tingkah laku Kiara pun bertanya, "Kiara, kenapa sih kamu selalu cuek sama aku?"
    Kiara yang awalnya kesal tambah jengkel dan menghiraukan pertanyaan dari Rico. Pertanyaan Rico pun semakin menjadi-jadi. Kiara sudah sangat kesal dan hampir meledak ketika terdengar suara dari belakang tempat duduknya. "Kiara, tolong ambil pena di bawah tempat dudukmu dong."
    Melihat Mandy teman baiknya, emosi Kiara yang hampir meledak mereda dan ia pun berusaha untuk menghiraukan Rico seperti semula hingga bel pun berbunyi menandakan berakhirnya jam pelajaran guru Killer satu ini.

    BalasHapus
  29. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  30. Kiara duduk berdekatan dengan Rico, namun dengan perasaan jengkelnya kepada Rico Kiara tetap mencoba untuk menanggapi Rico sama dengan teman yang lainnya. Tidak sengaja beberapa kali Kiara memergok Rico sedang menatapnya. Perasaan aneh dan canggung mewarnai pikirannya. "Entah apa yang mau dilakukan Rico kali ini, aku takut pada anak itu... Aku tidak mengerti jalan pikirannya." ujar Kiara di dalam hati. Seketika saat Kiara sadar dari lamunanya Kiara melihat Rico sedang asik memainkan handphonenya, dan menangkap beberapa senyum kecil yang tergurat di wajahnya. Kiara tidak tahu apa yang dapat membuat Rico tersenyum manis seperti itu. Kiara melihat ke arah handphone Rico dan dilihatnyalah gambar sebuah kacamata, kacamata lucu dengan warna coklat melapisinya. Saat guru kembali memasukki kelas Rico yang sedang duduk manis melihat handphonenya kembali menjadi anak pembuat rusuh, seperti ada dua kepribadian dalam dirinya.

    Kiara tidak mau berlarut-larut memikirkan lelaki itu, namun ada sesuatu hal yang membuatnya binggung dengan kacamata yang dilihat Rico, karena beberapa hari yang lalu Mandy sempat bertanya tentang hobby Kiara mengoleksi kacamata.

    BalasHapus
  31. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  32. Vivi hendra s xii ipa 2/34
    Setelah bel istirahat berbunyi, Kiara langsung berdiri dan berjalan menuju perpustakaan. "Kiara!" Mendengar namanya dipanggil kiara langsung berbalik, dilihatny Mandy yang napasnya tersengal-sengal dari berlari untuk mengejar Kiara. "Kenapa kamu tidak mengajakku prrgi ke perpustakaan", tanya Mandy. "Aku sedang kesal", kata Kiara. Kemudian mereka berhalan bersama menuju perpustakaan."Kenapa kamu kesal?", ujar Mandy." Tidak apa-apa". Mandy yang mengetahui gerak-gerik sahabatnya itu pun langsung tahu bahwa Kiara sedang kesal dan belum ingin untuk bercerita oleh karena itu mereka pun melanjutkan perjalanan menuju ke perpustakaan dalam diam karena menurut Mandy, Kiara harus dibiarkan terlebih dahulu agar emosinya redah.

    BalasHapus
  33. Vienesca Laurencia / xiip2/ 33
    Sesampainya di perpustakaan, Mandy memulai perkacapan basa-basi kecil dengan Kiara. "Kiara, apakah kamu sudah merasa mendingan? Sebenarnya apa sih yang kamu alami tadi sampai-sampai kamu jadi begini?" tanya Mandy dengan ekspresi memelas. "Maaf Man tadi aku sempat menghiraukanmu, aku hanya bingung dengan perasaanku ini. Aku merasa kalau Rico si anak nakal itu selalu memperhatikanku, tapi yasudahlah mungkin ini hanya perasaanku belaka" balas Kiara. "Hmmmm atau jangan-jangan Rico mulai untuk mengejarmu?? Atau Rico diam-diam memendam asmara denganmu?? ciyeee Kiara udahh mulaii cinta-cintaan yeyyy" Sahut Mandy dengan antusias. Keduanya terus melakukan percakapan kecil sampai akhirnya bel istirahat menghentikan aktifitas mereka. Mereka kembali ke kelas sambil membawa buku yang mereka pinjam dari perpustakaan. Namum, Kiara tak menyadari bahwa kacamata berwarna lavender kesayangannya yang selalu ia gunakan untuk membaca buku favoritnya tertinggal di sela-sela kursi perpustakaan yang berhimpit satu sama lain.

    BalasHapus
  34. sesampainya Kiara dan Mandy didalam kelas, Kiara mulai merasakan bahwa ada sesuatu yang hilang pada dirinya. oh... ya kacamata kesayanganku tertinggal di perpustakaan. Bagaimana ini? Aku benar-benar membutuhkan kacamata itu. langkah kaki menuju ke ruang kelas, ternyata pak Getok sudah masuk kelas. Pak Getok adalah guru Fisika yang terkenal exstrim dan mahal akan senyuman untuk kelasku. Kiarapun melihat Mandy seolah-olah penuh tanya pada Mandy. Mandy pun melihat kepada Kiara tetapi Mandy tidak mengerti apa yang sedang dipikirkan Kiara.

    BalasHapus
  35. Tiba-tiba Kiara mengangkat jari tangan untuk bertanya kepada Pak Getok. Pak Getok dengan kacamata yang melekat di hidung segera melirik Kiara dan bertanya, "Ada apa kamu mengacungkan jarimu?" Kiara menjawab, "Maaf pak bolehkah saya keluar sebentar untuk mengambil kacamata saya yang tertinggal di perpustakaan?" Pak Getok hanya memainkan jari tangannya yang menandakan bahwa Kiara boleh keluar. Rupanya dengan semangat Rico pun memberanikan diri untuk meminta izin kepada pak Getok untuk keluar dengan alasan ke WC. "aduuhhh.. ada apa yang sedang dipikirkan Rico?", Kiara berkata dalam hati. kamipun keluar kelas bersama. Aku tersenyum kepada Rico. Rico berkata kepada Kiara, "Boleh aku membantumu?" Kiara tidak mau menyinggung perasaan Rico walaupun aku sangat kesal dan sedikit jengkel padanya.

    BalasHapus
  36. Dengan lembut aku katakan kepada Rico, "aku bisa sendiri, aku tidak mau merepotkanmu." Lagi-lagi Rico tersenyum dan menjawab, "saya tidak merasa direpotkan kok." Kamipun berjalan menuju perpustakaan dan memasuki ruangan perpustakaan bersama. Kiara pun mulai mencari dan Ricopun mulai menampakkan wajah yang sangat serius. Terdengar Rico memanggil Kiara, "Inikah kacamata yang sedang kamu cari?" Kiara pun tersenyum dan mengucapkan terima kasih. Kamipun kembali ke kelas. Setiba di depan pintu kelas, tanpa diduga-duga kami disambut dengan teriakan dan tepuk tangan dari teman-teman. Teriakan "ciyeee dan jadian niihh yaaa" dikeluarkan oleh teman-teman dikelas. Hal tersebut membuat ruangan yang tadinya sunyi menjadi gaduh. Pak Getokpun terdiam. Tak kusangka pak Getok yang terkenal dingin dan menakutkan memberikan senyuman kepada kami.

    BalasHapus
  37. “Tadi itu memalukan sekali!” kata Kiara pada Mandy sepulang sekolah, “bisa-bisanya seluruh teman sekelas meneriaki kami. Secara bersamaan, pula!”
    Mandy hanya tersenyum memandang Kiara.
    “Apa?” sentak Kiara, “kamu senang melihat aku dipermalukan begitu?”
    “Kiara-Kiara, jangan marah begitu, dong!” balas Mandy sambil tersenyum, “kan bukan cuma aku yang meneriakimu. Pak Getok, saja sampai bisa ikut-ikutan senyum. Masa kamu juga mau memarahi Pak Getok? Nanti kamu malah digetoknya.”
    “Kamu pikir ini lucu?” kata Kiara. Meski kata-katanya ketus, mimik muka Kiara tidak mendukung perkataannya. Mandy tahu akan hal ini, dan ia pun semakin banyak membuat lelucon tentang Pak Getok. Kiara pun tersenyum dan tertawa.
    “Halo Kiara!” sapaan Rico saat itu juga menyadarkannya, “aku minta maaf ya, soal tadi.”
    “Iya, aku maafkan!” balas Kiara sambil berlalu. Raut mukanya kembali kusut.
    “Eh, tunggu Kiara!” teriak Rico, “aku benar-benar minta maaf!”

    BalasHapus
  38. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  39. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  40. Mendengar Rico yang berkali-kali mengatakan hal yang sama tentang permintaan maaf, sebagai seorang gadis ramah yang murah hati, Kiara tak tega untuk terus menerus marah padanya. Ia hanya membalas ucapan minta maaf Rico dengan senyuman halus yang menawan hati setiap insan yang melihatnya. Kiara menaiki sepedanya berjalan menuju ke rumahnya namun perjalanannya terhenti di salah satu toko kacamata. Dari kejauhan ia menatap secara dalam satu kacamata merah. Ia tersenyum melihat kacamata itu dan melanjutkan perjalanan. Ternyata Rico mengikuti Kiara dan ia menyadari bahwa Kiara sangat tertarik dengan kacamata merah yang sangat mempesona apabila digunakan peri cantik yang satu itu. Dengan bergegas Rico masuk ke dalam toko kacamata itu. "Maaf mas ada yang bisa saya bantu?" tanya pramuniaga toko. "Saya mau melihat kacamata merah yang ada di etalase depan. Berapa ya mbak harganya?" sahut Rico. Pramuniaga bergegas mengambilkan kacamata yang Rico pinta. "Satu juta delapan ratus ribu mas" ujar pelayan. Dalam hati Rico berkata "Busyetttt mahal banget ya. Bagaimana caranya agar aku bisa memberikan kacamata itu kepada Kiara sebagai permintaan maafku?"

    BalasHapus
  41. Tanpa sadar Rico pun ternyata berusaha untuk mendapatkan hati Kiara. Rico pun berusaha mengumpulkan uang jajan atau membantu ayahnya untuk mendapat uang jajan tambahan agar dapat membeli kacamata tersebut. Di sisi lain, Kiara yang melihat ketulusan Rico untuk meminta maaf mulai memikirkan kejadian yang terjadi sebelumnya. Rico yang telah membantu mencari kacamata kesayangannya dan ia malah harus menerima ucapan maaf dari Rico karena kemarahannya tanpa sebab itu.

    BalasHapus
  42. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  43. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  44. Natalia Maria Hadisaputra/ XII IPA 2 / 22

    Keesokan harinya, rasa canggung masih menyelimuti Rico dan Kiara. Sepulang sekolah, Rico dan Kiara hanya berlalu seolah tak saling mengemal. Rico pun pulang ke rumah. Namun, entah mengapa pikirannya selalu terbayang-bayang senyum manis Kiara yang selembut salju dan semua yang dialaminya bersama Kiara kemarin. Ia pun memutar balik arah dan mencari toko kacamata lain yang memiliki kacamata merah serupa.
    Walaupun tetesan air hujan mulai membasahinya, ia tetap berusaha mencari toko kacamata. Tiba-tiba ia teringat pada sebuah toko di ujung jalan itu, karena pemilik tokonya adalah teman baik Ayah Rico. Sesampainya di sana, Pak Anton sang pemilik toko langsung mengenalinya. Namun, belum sempat ia menyapa Rico, Rico langsung berkata, "Siang, Om Anton. Maaf Om, saya sedang buru-buru nih. Saya sedang mencari kacamata berwarna merah, ada gak Om?" Tanpa banyak berkata-kata, Om Anton menunjukkan beberapa koleksi kacamata merah yang ia punya.

    BalasHapus
  45. Natalia Maria Hadisaputra/ XII IPA 2/ 22

    Mata Rico pun terpaku saat melihat kacamata yang serupa dengan kacamata merah kemarin. Ia pun melihat harga yang tertera, lima ratus ribu rupiah. Memang perbedaan harga yang terpaut cukup jauh. "Ah mungkin karena toko tadi itu ternama ya, tak heran harga kacamatanya mahal" ujar Rico dalam hati. "Om, saya mau yang ini dong. Tapi boleh tidak kalau saya bayar dengan cicilan dua kali?" kata Rico sambil memasang senyum termanisnya.
    Om Anton pun mengangguk setelah berpikir sejenak. Rico pun menyerahkan uangnya sebesar dua ratus ribu rupiah kepada Om Anton sambil mengucapkan terima kasih dan berjanji akan segera melunasi sisanya. Ia pun segera pergi dari toko itu. Namun, di tengah jalan, hujan turun sangat deras dan memaksa Rico untuk berteduh di sebuah tempat Bimbingan Belajar. Ia pun sedikit melihat tempat itu dari luar. Tak sengaja, matanya terpaku pada seorang gadisdi balik jendela yang tak asing bagi dirinya. Senyum yang lembut bagaikan salju. Senyum yang menawan bagaikan seorang peri cantik, Kiara. Tak hanya itu, Kiara pun sedang tertawa lepas bersama beberapa temannya. Hatinya langsung berdetak, seolah ia ingin sekali memanggil Kiara. Namun entah mengapa, mulutnya membisu. Ia pun hanya melihat dan memperhatikan Kiara dari kejauhan

    BalasHapus
  46. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  47. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  48. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  49. Kiara sampai dirumah, mama Natalia ( mamanya Kiara) menyapa Kiara, "Apa yang terjadi hari ini?" tanya mama. Kiara menceritakan semua kejadian kepada mama dan memperlihatkan kacamata yang diberikan Rico. Mama begitu simpati mendengar ceritaku dan mama mengatakan kepadaku supaya aku mulai memaafkan dan membuka hati untuk menerimanya sebagai teman. sungguh terpuji nasihat mama.

    BalasHapus
  50. Pagi ini pagi yang ceria, matahari bersinar dengan lembutnya. Kiara berjalan masuk gerbang sekolah dengan tas yang melingkar dibahunya serta rambut yang panjang terurai ditambah dengan hiasan bandoh pink yang manis. Kiara ingin menyambut pagi dengan istimewa hari ini karena hati yang kesal kemarin sudah dapat ia atasi. Di dalam kelas, Mandy dan Jono sudah datang. Mereka menyambutku dengan berbagai pertanyaan yang datang silih berganti. Kiara menatap Mandy dan Jono sambil menjawab, "Aku baik-baik saja." Mandy sangat heran dengan jawabanku karena Mandy tahu betapa aku membenci Rico atas perbuatannya padaku.

    BalasHapus
  51. Mandy aku mau bicara denganmu, dengan senang hati Mandy mengikuti aku. Mandy bagaiman kalau kita mulai memberikan kesempatan kepada Rico untuk merubah sikap dan tingkah lakunya. Kiara yakin Rico bisa berubah. Tiba-tiba disela pembicaraan Kiara, Mandy memberikan bingkisan yang dibungkus dengan kertas kado warna pink kepada Kiara. "Apa ini? tanyaku kepada Mandy.
    "Buka sajalah, kaupun akan tahu" jawab Mandy.
    "Boleh aku buka sekarang?" tanya Kiara.
    "tentu saja boleh" jawab Mandy.

    BalasHapus
  52. Vivi Hendra S. XII IPA 2/34
    setalah Kiara membuka kado tersebut ternyata tidak ada isi dalam kado tersebut.Dia pun menatap Mandy dengan kebingungan."Apa ini?" tanya Kiara. kemudian Mandy pun tertawa dengan lantang. "Maaf aku hanya bermain-main, itu ide aku dengan Jono soalnya kamu kesal terus, makanya kami bercanda." mendengar itu Kiara pun tertawa."Apaan sih kalian ini" kata Kiara mereka bertiga pun tertawa bersama, sesaat kemudian terbukalah pintu kelas. Mereka pun melihat ke arah sana karena memang belum ada temanyang datang selain mereka bertiga. Kemudian munculah Rico. Rico pun menyadari keberadaan Kiara dia pun memberikan senyumnya. Kiara yang melihat senyum itu pun membalas dengan senyum termanisnya. Jono pun memanggil " Pagi sayang!"mereka pun langsung tertawa mendengar perkataan Jono. Rico pun membalas "Pagi juga sayang" merke apun tertawa lebih lantang. "sudah! aku bukan pecinta sesama jenis" kata Jono. "Kenapa kamu seperti ini sih?" tanya Rico. mendengar percakapan mereka Kiara dan Mandy hanya menggeleng-geleng kepala saja, mereka tahu bahwa kedua orang itu adalah sahabat karib.

    BalasHapus
  53. Vivi Hendra S. XII IPA 2/34
    Saat bel tanda pelajaran dimulai para siswa langsung duduk di tempat masing-masing. kemudian pak Buyung pun masuk "Ayo duduk bersama kelompok kalian dan lanjutkan tugas kemarin" perintahnya. Rico pun langsung berjalan ke arah Kiara. sesampainya Rico langsung duduk di bangku di depan Kiara. Kiara pun bertanya "Bagaiman keadaan mu? masih sakit?". "Tidak kok aku sudah baikan" jawab Rico. karena merasa canggung mereka pun langsung mengerjakan tugas. tak disangka-sangka pak Buyung sudah berada di dekat mereka."Tumben sekali Rico mengerjakan tugas ada apa ini?" kata Pak Buyung. anak-anak lain pun menimpali "ada Kiara sih pak","berkat Kiara tuh pak","hebat banget Kiara bisa merubah Rico" sahut-sahutan itu pun berakhir sengan sorak-sorakan anak-anak. Kiara pun merasa sangat malu dan dia hanya diam saja. Pak Buyung pun hanya geleng-geleng kepala. Rico pun berkata "maaf ya", "gak apa-apa kok" jawab Kiara, kemudian mereka berdua hanya mengerjakan tugas dalam diam. setelah selesai pelajaran pak Buyung, Ibu Ayu yang merupakan guru bimbingan konseling yang terkenal lembut pun masuk. Ibu Ayu pun memulai tema tentang cinta masa muda.Karena guru ini sangta memikat perhatian siswa mereka pun langsung memperhatikan dengan seksama. ibu itu berkata "cinta masa muda pernahkah kalian merasakannya, cinta itu datang diam-diam, bukan karena paksaan dan datang tiba-tiba". "pernahkah kalian merasakan bahwa saat di dekat si dia kalian merasakan deg-degan? saat kalian marah dengan si dia dengan hanya melihat dia berusaha untuk meminta maaf kalian akan langsung maafkan?" medengar kata-kata bu Ayu Kiara pun bertanya-tanya, apakah dia mencintai Rico tetapi Rico bukan sama sekali tipenya dan dia tidak merasa bahwa Rico adalah orang yang tepat.tetapi dia merasakan apa yang bu Ayu katakan. kebungungan Kiara terus berlanjut sampai waktu peljaran selesai.

    BalasHapus
  54. Sepulang sekolah, Kiara langsung bergegas untuk kembali ke rumah. Hari ini adalah hari ulang tahun ayahnya, Pak Jarot. Kiara begitu memiliki hubungan yang harmonis dengan sang ayah, mereka akrab dan saling menunjukkan kemesraan antara ayah dan anak. Setibanya di rumah, Ibu Natalia sudah bergegas menyiapkan dekorasi untuk acara kecil-kecilan ulang tahun sang ayah, tanpa banyak bicara Kiara langsung membantu sang ibu. "Kiara, apakah kamu sudah membeli kue untung ayah?" tanya sang ibu. "hah? kue? astaga bu aku lupa karena terlalu berantusias untuk mendekorasi ruang tamu kita. Maafkan Kiara bu." sahut Kiara dengan sedih. "Yasudah cepat beli sana kue nya di toko kue di persimpangan charitas itu sebelum ayahmu pulang." Ibu membalas ucapan Kiara secepat kilat

    BalasHapus
  55. Lantas, Kiara pun mengejar Bu Ayu saat sedang berjalan ke ruang BK padahal setelah ini masi ada pelajaran lain ,"Bu Ayu tunggu" teriak Kiara tergesa-gesa dari kejauhan. "Ada apa nak?" Kiara pun berkonsultasi kepada Bu Ayu mengenai kegundahan hatinya saat ini hingga tanpa sadar Kiara pun mulai berlinang air mata. Kiara yang sedang dilanda pilu pun mencurahkan isi hatinya mengenai kegelisahan perasaannya tentang menyukai Rico namun Rico bukan tipe yang sesuai dengan kriteria yang dicari oleh Kiara kepada Bu Ayu."Gimana nih Bu, Aku bingung banget tentang perasaan yang aneh ini, menurut Ibu gimana?" ," Ya kalau menurut Ibu sih, Kiara harus tetap kuat dan tegar. Kiara harus terlebih dahulu fokus pada Ujian Semester yang sebentar lagi akan berlangsung dan sejenak melupakan kegelisahan hati yang ada ". Tidak lama kemudian sahabat kyara, Mandy menemui Kiara di ruang BK "permisi Bu Saya ingin memanggil Kyara karena kan sebentar lagi pulang karena ada rapat para guru" sapa Mandy, "ya, silahkan" kata Bu Ayu, "Nak, nanti kapan-kapan temui Ibu lagi dan kita berbagi lagi" tambah Bu Ayu kepada Kyara, "baik Bu" jawab Kiara. "yuk, Man", sambil berjalan ke kelas Kiara tetap memikirkan tentang itu terlihat jelas dari raut wajahnya. Waktu menunjukkan pukul 08.45 bel pun berbunyi menunjukkan pulang sekolah.

    BalasHapus
  56. Hari itu masih cukup pagi. Setelah terdengar pengumuman pulang cepat, Kiara langsung bergegas keluar ke gerbang sambil menjinjing tas abu-abunya. Pukul masih menunjukkan pukul sembilan pagi, udara masih terasa sejuk--cocok untuk berjalan kaki. Jalan terasa licin bekas hujan kemarin. Pikiran Kiara melayang hentah kemana, antara rasa dan asa, antara kesal dan bingung.
    Sepintas terlihat toko kacamata antik di pinggir jalan. Toko itu terlihat unik, dengan dekorasi dari kayu jati di tiangnya. Rsa penasaran mulai muncul, "toko apa ini? Aku tidak pernah lihat". Dan ia pun melangkahkan kaki masuk ke toko itu.
    Terdapat beragam variasi kacamata terpajang di etalase toko, mulai dari kacamata hello kitty yang sering dipakai orang-orang "alay" dan kacamata polos disebelahnya. Mata Kiara terpaku pada satu kacamata polos berwarna hitam. "Kacamata cinta" namanya. "Apa-apaan ini, kacamata hitam polos seperti ini darimana cintanya?"
    "Itu kacamata baru, dek. Tapi kacamata itu bukan kacamata biasa...", kata petugas toko yang tiba-tiba menghampiri Kiara. "Itu hal klise, tapi saya tidak percaya yang seperti itu!", jawab Kiara. Petugas itu tersenyum. "Kacamata tanpa lensa itu bukan kacamata namanya. Kacamata dan lensa itu komplementer, seperti korek dan api. Hal sesederhana seperti itu pun butuh pelengkap, apalagi hal serumit cinta....", ucap petugas itu. Kiara balas tersenyum, "Aku belum butuh lensanya, mataku masih bisa mencari. Aku tidak suka hal yang mengikat seperti cinta, itulah mengapa aku bingung ketika aku mulai merasakannya sekarang..."

    BalasHapus
  57. Setelah berpikir sejenak. Kacamata tersebut kemudian dibeli oleh Kiara. Harganya memang tidak terlalu mahal, tapi bukan itu yang dipikirkan oleh Kiara. Ia bingung dengan nama kacamata tersebut yang diberi Kacamata Cinta.
    Kiara pun bergegas pulang ke rumah karena matahari mulai terik dan panas. Setibanya di rumah, Kiara pun mulai mencoba menggunakan kacamata tersebut.

    BalasHapus
  58. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  59. “Ahh, ini tidak ada bedanya dengan kacamata biasa”, teriak Kiara di dalam kamarnya. Lalu mamanya Kiara pun langsung membuka pintu kamar Kiara. “Ada apa Kiara?” tanya mama Kiara. “Tidak ada apa-apa kok ma” jawab Kiara. “Lalu apa yang ada di tanganmu itu” tanya mama Kiara. “Oh kata pemilik toko kacamata ini adalah kacamata cinta tetapi ketikaku pakai tidak ada bedanya dengan kacamata biasa” jawab Kiara. “Jadi begitu” jawab mama Kiara sambil menutup pintu.

    BalasHapus
  60. Keesokan harinya ketika perjalanan menuju sekolah Kiara bertemu dengan Mandy. “Hey Kiara apakah kau tahu kalau nanti di kelas kita akan ada anak baru?” tanya Mandy ke Kiara. “Tidak tuh”jawab Kiara. “Anak baru itu ganteng loo dan ia datang dari luar negeri” balas Mandy. “Oooo” balas Kiara dengan cuek.
    Sesampai di sekolah Rico menyapa Kiara dengan lembut seperti ia telah merubah sikapnya. Kiara hanya tersenyum kepada Rico. Bel masuk pun berbunyi, pak Buyung pun masuk dan memberitahukan bahwa akan ada siswa baru. “Masuklah nak” kata pak Buyung kepada siswa bru tersebut. “Ahhh, ngapo kau mirip nian dengan aku?” teriak Rico kepada siswa baru tersebut menggunakan logat daerahnya.

    BalasHapus
  61. Siswa baru itu pun hanya diam karena tidak mengerti apa yang dikatakan oleh Rico. Semua siswa siswi sangat terjekut melihat siswa itu, yang lebih terkejut lagi adalah Kiara karena kacamata yang dipakai oleh siswa baru tersebut sangat mirip dengan kacamata cinta yang dibelinya kemarin hanya berbeda yang dipakai oleh siswa itu memiliki lensanya.
    “Nama saya adalah Zico, i am from England” kata Zico ketika memperkenalkan diri. “Zico kamu duduk di belakang yang ada bangku kosong itu ya” kata pak Buyung. “Saya mau duduk di sebelah wanita yang memakai kacamata berwarna lavender itu” kata Zico. “Baiklah asalkan yang duduk disampingnya itu mau pindah ke belakang” jawab pak Buyung.

    BalasHapus
  62. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  63. Zico pun berjalan pelan-pelan menghampiri tempat duduknya tersebut sambil melirik ke kanan dan kiri. Ketika ia duduk di tempat duduknya, Zico langsung menyapa Kiara dan mengajak Kiara berkenalan. "Hi, my name is Zico. What is your name?" tanya Zico sampai memandang wajah Kiara dengan senyum yang manis. "Namaku Kiara." jawab Kiara dengan singkat sambil memandang heran kacamata yang digunakan Zico tersebut. Selama pelajaran Pak Buyung berlangsung, Kiara terus merasa gelisah lantaran bingung kenapa kacamata cinta itu juga dimiliki oleh si pemuda Inggris tersebut. "Kok bisa ya sama persis, bentuk sama, warnanya juga sama?" tanya Kiara dalm pikirannya sendiri. Kiara pun terus memandangi kacamata cinta si Zico. Zico pun tiba-tiba menoleh ke arah Kiara. "What do you see Kiara? Are you like me?" Kiara pun menjawab dengan gagap, "Sorry boy, I don't like you, but I like your glasses."

    BalasHapus
  64. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  65. "Kriiingg....!!" Bel jam pelajaran pun berbunyi menandakan pelajaran Pak Buyung telah usai. Rico pun langsung sigap menghampiri Kiara. "Kiara, kita ke perpustakaan bareng yuk! Aku mau belajar nih sama kamu biar aku bisa lebih semangat!" goda Rico. "Boleh saja, tapi dengan catatan kamu tidak boleh ribut dan bandel ketika aku ajarin kamu ya!" Rico dan Kiara pun berjalan berdua menuju ke perpustakaan sekolah tanpa Mandy yang biasa menemani si Kiara ke perpustakaan. Setibanya di perpustakaan, Rico justru tidak menanyakan tentang pelajaran tetapi ia malah menanyakan percakapan apa yang Kiara dan Zico lakukan di pelajaran Pak Buyung tadi. "Apa yang kamu bicarakan dengan Zico tadi Kiara?" tanya Rico sambil menatap wajah Kiara dengan penuh penasaran. "Zico hanya mengajak aku kenalan kok tadi dan ia menanyakan namaku, hanya itu aja kok." jawab Kiara. Dalam hati Kiara berkata, "Jangan-jangan si cowo playboy ini cemburu aku duduk dengan Zico."

    BalasHapus
  66. Yosephine XII IPA 2/ 36

    Apa yang dipikirkan Kiara memang benar, Rico memang benar-benar cemburu melihat Zico yang berusaha merebut perhatian gadis pujaan hatinya tersebut. Maklumlah, Rico saat ini tengah merasakan mabuk asmara karena rasa suka dan cintanya pada Kiara. Ia berubah demi mendapatkan perhatian Kiara dan berharap Kiara dapat membuka hati untuknya. Namun bila ada pesaing seperti Zico, nampaknya Rico mulai cemas.

    BalasHapus
  67. Yosephine XII IPA 2/ 36

    Rico yang tadinya bersemangat untuk belajarpun mendadak menjadi lesu dan muram. Apa yang diajarkan Kiarapun daritadi ia tidak mengerti. Hal ini menyebabkan Kiara menjadi penasaran dengan sikap Rico ini. Kiarapun memberanikan diri untuk bertanya dengan perubahan sikapnya yang drastis ini.
    "Hei, hmmm, sebenarnya kamu ini kenapa siihh daritadi aku ajarin kamu gak ngerti bahkan sampai soal yang termudahpun kamu juga gak ngerti, tadi kamu semangat tapi sekarang kenapa kamu jadi muram tak bertenaga seperti ini?"
    "Aku gapapa kok, cuma ya mood aku lagi gak bagus aja tiba-tiba mungkin karena ulangan hari ini adalah ulangan dari guru yang paling aku benci, sudahlah lebih baik kita kembali ke kelas saja, aku juga tidak mengerti apa yang kamu ajarkan daritadi", ujarnya sambil mengajak Kiara untuk kembali ke kelas

    BalasHapus
  68. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  69. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  70. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  71. Yosephine/ XII IPA2/ 36

    Melihat keadaan seperti ini, Kiarapun menurut saja apa yang Rico katakan tadi, mereka kembali ke kelas bersama-sama. Dan saat bel pelajaran dimulai, pelajaran ini adalah pelajaran Bahasa Inggris dan pelajaran inilah yang dibenci oleh Rico. Saat ulangan, Rico nampaknya hanya pasrah dan tidur-tiduran di dalam kelas. Entah mengapa Kiara tiba-tiba melirik ke arah Rico dan dengan rasa iba ia ingin membantunya. Namun, saat ia tergerak untuk membantu Rico, siswa baru itu malah bertanya ke Kiara.
    "Hei, can you help me? I don't understand about this. Please, help me, I don't want to get a bad score, beside, I'm new in here, I don't know about this lesson."
    Sifat "peri" Kiarapun akhirnya keluar, ia membantu Zico menjawab ulangannya bahkan semua soal!
    "Hmm, sepertinya wanita ini bisa aku tipu, aku bisa memanfaatkan dia, aku harus bisa merebut perhatiannya agar aku bisa menjadi juara di kelas ini"
    Zico memang murid dari luar negeri namun kedua orangtuanya tidak sepenuhnya berasal dari luar negeri, Ibunya keturunan Denmark, sedangkan ayahnya adalah orang Indonesia, itulah mengapa Zico bisa mengerti dan bisa berbicara bahasa Indonesia.

    BalasHapus
  72. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  73. Waktu demi waktu terus berlalu,Zico yang awalnya hanya teman sebangku Kiara semakin dekat satu sama lain. Anggapan Kiara tentang kacamata cinta semakin menjadi, Kiara terus berpikir bagaimana bisa kacamata cinta yang dibelinya di sebuah toko sama dengan yang dimiliki Zico. "Apakah ini sebuah pertanda??" ucap Kiara dalam hati. Perasaan Kiara menjadi tidak menentu, disaat dia bingung memikirkan Rico yang mulai menarik perhatiannya, muncul seseorang yang membuatnya goyah.
    Zico selalu menghampiri Kiara di sekolah, hal ini membuat anak-anak perempuan yang lain cemburu. Bagaimana tidak? Zico adalah seorang anak lelaki yang tampan dan cukup pintar. Hal yang sama pun juga dirasakan Rico, Rico juga cemburu kepada Zico yang mendapatkan perhatian lebih banyak dari Kiara. "Bagaimana mungkin aku dapat mengalahkan Zico untuk mendapatkan hati Kiara"? gerutu Rico. Namun semua orang tidak tahu termasuk Kiara, bahwa Zico mendekati Kiara hanya untuk memanfaatkannya.

    BalasHapus
  74. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  75. Yosephine / XII IPA2/ 36
    Semakin hari, kedekatan Zico dan Kiara membuat Rico menjadi putus asa untuk mendapatkan hati Kiara. Ia selalu terniang gambaran Zico dan Kiara sedang duduk berdua sambil bercanda ria sedangkan dirinya dan Kiara tidak bisa seperti itu. Rico semakin lama semakin kembali ke dirinya yang lama, malas-malasan dan tidak bersemangat sekolah.

    BalasHapus
  76. Semakin hari, Zico semakin menjadi-jadi, ia terus-terusan memanfaatkan Kiara mulai dari membuatkan tugasnya sampai membantunya menjawab soal ulangan. Ia memainkan perasaan Kiara. Kiara yang semakin lama semakin menyukainya tidak pernah tau kalau Zico hanya mempermainkan dirinya. Maklumlah, rasa dimabuk asmara membuatnya menjadi buta akan segalanya. Namun Rico yang sering memandang tingkah laku mereka semakin curiga. Namun ia tidak mau berburuk sangka kepada Zico.

    BalasHapus
  77. "Ahh, sudahla aku tidak mau memperdulikan mereka lagi," pikir Rico.
    Meskipun pikiran berkata begitu, hatinya tidak dapat berbohong, bahwa rasa kuatir, sayang, cemburu, sedih, bercampur aduk menjadi satu melihat kedekatan Kiara dengan Zico.
    Untuk kedua kalinya, Ricopun berubah lagi berharap bisa mendekati Kiara kembali dan merebut perhatiannya dari siswa berdarah Denmark tersebut.

    BalasHapus
  78. Yosephine XII IPA2/ 36

    Saat di sekolah, Rico berpenampilan rapi, sopan, dan merubah penampilannya 180 derajat berbeda dari sebelumnya membuat teman-temannya menjadi sangat terpukau sekaligus penasaran dan heran.
    Ia pun memberanikan diri untuk memulai percakapan dengan Kiara dengan menghampirinya dan berusaha memotong pembicaraannya dengan Zico.

    BalasHapus
  79. "Hai, Kiara, bolehkah aku berbicara denganmu sebentar? Maaf mengganggu pembicaraanmu dengan Zico", ujarnya. Akhirnya Kiarapun menyuruh Zico untuk pergi sebentar karena ingin berbicara dengan Rico.
    Kiarapun nampaknya terkejut melihat penampilan Rico yang sangat rapi bahkan sudah sesuai dengan mahasiswa. Memang, Rico pernah berubah, tapi bagi Kiara penampilan seperti inilah yang sungguh ia tidak bisa bayangkan. Seorang Rico yang super duper pemalas dapa berubah serapi dan setampan pemuda pelajar berprestasi membuat dirinya kagum walau hanya sebentar.
    "kamu ingin berbicara apa?", ujar Kiara sambil tersenyum.

    BalasHapus
  80. Namun apa daya, Kiara tidak menanggapi apa yang dibicarakan oleh Rico. Kiara sibuk tertawa dengan Zico dan mengabaikan keberadaan Rico disana. Rico pun pergi meninggalkan mereka berua. Lama-kelamaan Kiara semakin nyaman dengan Zico, kepribadian Zico yang sopan kepada semua orang membuat Kiara senang berada di dekat Zico, tanpa menyadari maksud Zico yang sebenarnya. Hal ini membuuat Rico yang telah berusaha mendekati Kiara lagi semakin menjadi tidak karuan. Namun, karena rasa nyaman Kiara terhadap Zico membuat Kiara melupakan seseorang yang telah menaruh hati padanya, Rico. Bukan hanya Rico, bahkan Mandy sahabat Kiara sendiri sudah lama tidak terlihat bersama dengan Kiara. Kiara sibuk pergi dengan Zico saat istirahat maupun pulang sekolah. Seusai pulang sekolah, seperti hari-hari sebelumnya Mandy tidak pulang bersama dengan Kiara. "Rico!!" teriak Mandy dari kejauhan, Rico segera mengetahui suara itu dan datang menghampiri Mandy. "Ada apa Mandy?" jawab Rico dengan nada datar. "Bolehkah aku bertanya?? Tidakkah kau merasa aneh dengan sikap Kiara belakangan ini?" tanya Mandy. Rico hanya terdiam dan menjawab "Entah, itu bukan urusanku!" Segera Rico pergi meninggalkan Mandy.

    BalasHapus
  81. Griselda/XII IPA 2/13
    Rico pun mulai memikirkan apa yang dikatakan Mandy di sekolah tadi. Rico uring-uringan, sebab dia juga merasakan hal yang sama. Kiara dekat dengan Zico belakangan ini, bahkan sangat dekat apabila dibandingkan dengan hubungan Kiara dengan Rico. Semakin memikirkan kedekatan Kiara dengan Zico, semakin pusing pula kepala Rico. Hati dan pikirannya tidak tenang. Rico menerka-nerka apa yang terjadi pada Kiara. Hingga pada sore itu Rico menemukan terkaan yang dikiranya tepat namun sangat pahit untuk diterima. “Apakah Kiara menyukai Zico?” pikir Rico.

    BalasHapus
  82. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  83. Natalia Maria Hadisaputra/ XII IPA 2/ 22

    Sementara itu, sesampainya Rico di rumah, tak henti-hentinya ia mengingat tentang sikap Kiara yang kembali dingin padanya. Rico pun merasa bahwa hatinya sangat hampa, seolah-olah Kiara, sang pemilik hatinya telah pergi ke hati Zico. Pikiran Rico pun jadi kacau balau. Ia merasa sangat takut akan kehilangan Kiara, satu-satunya perempuan yang dapat membuat Rico berubah menjadi orang yang lebih baik. Rico menyadari, semenjak kedatangan Zico, semua keadaan berubah, terutama tentang sikap Kiara kepadanya.
    Rico terus menerus memikirkan Kiara, walaupun ia telah berusaha untuk tidak menghiraukan Kiara. Tak tahan, Rico pun akhirnya memutuskan untuk mengirim pesan pada Kiara melalui SMS. Tentu saja ia berharap agar kali ini, Kiara tidak mengabaikannya seperti tadi di sekolah.

    “Kiara, kamu sedang sibuk gak? Ada yang mau aku bicarakan”

    Begitulah pesan yang dikirim Rico kepada Kiara. Benar saja, setelah hampir 20 menit memandang layar handphone-nya, tak ada satu pun balasan dari Kiara. Entah Kiara memang sedang sibuk dan tidak melihat pesannya atau ia memang enggan membalas pesan Rico. Namun Rico tidak langsung putus asa begitu saja, ia tetap menunggu balasan dari Kiara. Satu jam… Dua jam… hingga tiga jam kemudian pun, tidak ada pesan yang masuk dari Kiara.

    BalasHapus
  84. Di sisi lain, Kiara kembali pergi ke sebuah toko kacamata dimana dia membeli kacamat cintanya. Setelah sampai, Kiara segera menemui pemilik toko untuk menanyakan suatu hal. "Pak, saya adalah anak perempuan yang pernah membeli sebuah kacamata hitam yang bapak sebut sebagai kacamata cinta." ucap Kiara. "Ya, lalu kenapa nak??" jawab pemilik toko. "Apakah benar kacamata itu adalah kacamata cinta?? Aku bertemmu dengan seseorang lelaki yang juga memiliki kacamata itu! Apakah ada arti tersendiri dari kejadian ini?" jawab Kiara dengan semangat. "Nakk, kacamata adalah simbol yang menggambarkan cara pandang seseorang. Bapak menyebut kacamata itu sebagai kacamata cinta karena bapak ingin agar penggunanya dapat mencintai apa yang berada di sekitarnya dan tidak hanya tertuju pada suatu hal saja." jawab pemilik toko dengan bijak. Kiara pergi tanpa mengetahui apa yang sebenarnya yang pemilik toko itu maksud.

    BalasHapus
  85. Deandra Saputra XIIP2/08

    Di perjalanan pulang saat Kiara melewati sebuah rumah berpagar coklat, di depan rumah tersebut ada seekor anjing besar yang sangat mengerikan, Anjing tersebut mencium kedatangan Kiara yang dianggap orang asing, lalu anjing tersebut menggonggong. Kiara terkejut lalu lari terbirit-birit, anjing tersebut pun mengejar Kiara. Setelah sekitar 10 m berlari Kiara menabrak seseorang lelaki bertubuh tegap, yang ternyata adalah Rico yang sedang berjalan-jalan sendirian. Karena masih trauma karena dikejar anjing, Kiara pun memeluk Rico. Rico bingung dan bertanya pada Kiara. "Ada apa Kiara, kenapa kamu berlari. Apa kamu lagi main orean." Canda Rico. "Rico tadi ada seekor anjing yang mengejarku, aku sangat ketakutan." kata Kiara. "Baiklah akan kuantarkan kamu ke rumahmu." Kata Rico. Lalu Rico pun mengantarkan Kiara ke rumahnya.

    BalasHapus
  86. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  87. Rasa gugup dan canggung sangat tersa diantara mereka berdua saat Rico mengantar Kiara pulang kerumahnya. Sesampainya di rumah Kiara, "Terimakasih ya" ucap Kiara dengan terbata-bata. Tanpa menjawab Rico segera pergi meninggalkan Kiara. Saat setelah berada di kamarnya Kiara melihat ada sebuah pesan di handphonenya. "Kiara, kamu sedang sibuk gak? Ada yang mau aku bicarakan." pesan dari Rico. Kiara tidak membalas pesan itu karena dia merasa terlambat untuk membalasnya. Lagipula Rico tidak mengatakan apa-apa saat mereka bertemu tadi.

    BalasHapus
  88. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  89. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  90. Natalia Maria Hadisaputra/XII IPA 2/22

    Baru saja Kiara akan meletakkan handphone-nya di atas meja, tiba-tiba dering handphone itu memaksa Kiara harus kembali melihat layar handphone-nya. Tulisan yang tertera: Zico.
    Kiara pun segera mengangkat telepon dari Zico. "Halo.." ujar Kiara
    "Kiara, kamu sedang di mana? Lagi ngerjain tugas ya?" ujar Zico melalui telepon
    "Hmm, nggak sih, aku baru sampai di rumah. Ada apa?" jawab Kiara
    "Ohh kirain kamu lagi kerjain tugas. Sebenarnya, tadi aku mau ngajak kamu kerjain bareng." kata Zico
    "Ohh gitu ya, ya udah, kamu ke rumah aku aja ya nanti. Kita kerja tugas bareng. Soalnya kalau sore aku gak boleh keluar rumah. Gimana?" jawab Kiara
    "Boleh ya? Baiklah kalau begitu. 30 menit lagi aku tiba ya" kata Zico
    "Oke." jawab Kiara secara singkat.
    Dalam hati, Kiara semakin kagum dengan sosok Zico yang selain digemari banyak perempuan di sekolah, ia juga rajin dan cukup pintar.

    BalasHapus
  91. Griselda/XII IPA 2/13
    Ternyata Zico orang yang tepat waktu. Zico datang dengan tampilan rapi dan sangat gagah dibalut kemeja biru yang menunjukkan bentuk tubuhnya yang atletis dan celana panjang hitam yang modis. Kiara tercengang melihat penampilan Zico yang seolah-olah ingin pergi ke pesta. Di dalam hati, Kiara memuji penampilan Zico dan seketika itu pipi Kiara memerah karena ada pikiran yang melintasi kepalanya. “Apakah Zico menyukaiku?” pikir Kiara.

    BalasHapus
  92. Tak berapa lama kemudian setelah Zico sampai di rumah Kiara mereka segera mengerjakan tugas. Kedua orang itu tampak ceria saat bersama,terutama Kiara. Waktu terus berjalan hingga setelah dua jam mereka lalui, handphone Zico berbunyi. Lalu Zico menjawab panggilan tersebut.
    "Halo, iya Ma Zico lagi di rumah teman. Zico lagi ngerjain tugas." ucap Zico.
    Kiara hanya terdiam mendengar apa yang dikatakan Zico.
    Zico meneruskan, "Tapi Zico tidak bisa pulang sekarang, masih banyak tugas Zico yang belum selesai."
    Kiara memasang muka bertanya-tanya tentang apa yang sedang dibicarakan Zico.
    Zico kembali meneruskan, "Oke Ma, Zico segera pulang."
    Zico menutup telepon dan segera mengatakan kepada Kiara bahwa dia harus pulang ke rumah secepatnya karena ada hal yang mendesak, lalu Zico meminta Kiara untuk menyelesaikan tugasnya. Tanpa banyak berpikir Kiara setuju dengan hal itu dikarenakan Kiara percaya dengan apa yang dikatakan Zico.
    "Haha.. Lugu sekali anak ini, mudah sekali untuk aku bohongi." pikir Zico.

    BalasHapus
  93. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  94. Griselda/XII IPA 2/13
    Setelah kepulangan Zico, Kiara segera melanjutkan tugas Zico tanpa berpikir panjang. Kiara ikhlas mengerjakan tugas Zico dengan senang hati. Kiara mengeluarkan kemampuan terbaiknya untuk menyelesaikan tugas Zico agar Zico senang dapat berteman dengan Kiara. Kiara tidak menyadari kelicikan Zico yang ingin memanfaatkannya. Kiara hanya yakin bahwa Zico cocok dengannya karena mereka berdua sama-sama memiliki kacamata cinta.
    Dalam perjalanan, Zico tertawa terbahak-bahak dengan hati yang sangat puas. “Enak sekali ya mendekati Kiara, cukup dengan berpenampilan keren, tugasku bisa selesai semua. Kalau begini terus, aku pacari saja dia, bisa-bisa semua tugas hingga ulanganku dikerjakannya,” pikir Zico. Dengan pemikiran tersebut, Zico mempunyai rencana-rencana jahat untuk menguntungkan dirinya dan menyakiti hati Kiara yang diam-diam telah menyukainya.

    BalasHapus
  95. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  96. Natalia Maria Hadisaputra/XII IPA 2/22

    Keesokan harinya di sekolah, Zico yang beru datang langsung menghampiri Kiara dan menanyakan tugas kemarin. Kiara yang tampak lelah pun menjawab dengan tak bersemangat. "Udah aku selesaikan kemarin kok, tenang aja" jawab Kiara.
    "Maaf ya Kiara, aku tidak bisa bantu kamu kemarin. Kelihatannya kamu capek dan butuh istirahat hari ini. Aku jadi merasa bersalah." kata Zico dengan memasang raut wajah sedih, kasihan dan merasa bersalah.
    Sungguh akting yang sangat bagus. Zico memang laki-laki yang tidak tahu diri, selalu ingin memanfaatkan Kiara dengan topeng emasnya. Kiara pun hanya mengatakan tidak apa-apa sambil sedikit tersenyum, seolah dirinya memang baik-baik saja.
    Di samping itu, Rico yang sejak tadi mendengar pembicaraan mereka berdua pun semakin kesal. Ia kesal bukan karena Zico mengerjakan tugas bersama Kiara, tapi ia kesal karena Kiara tampak lelah dan capek karena mengerjakan tugas sendirian. "Semua ini karena Zico, kenapa ia tega membiarkan Kiara yang menyelesaikan tugas itu?" pikir Rico dalam hati.

    BalasHapus
  97. Lalu Mandy bertanya kepada Rico "Rico apakah kamu sudah menyelesaikan tugas dari Pak Buyung?"
    "Tentu saja belum! Aku tidak bisa mengerjakannya, aku kan hanya anak bodoh, mana bisa mengerti cara untuk membuat tugas tanpa diajari seseorang..." cetus Rico sambil menatap Kiara.
    Kiara membalas tatapan itu dengan rasa sedih dan menyesal karena dia tidak membantu Rico seperti biasanya. Keheningan pun terjadi di antara mereka.

    BalasHapus
  98. Natalia Maria Hadisaputra/XII IPA 2/22

    Mandy menyadari bahwa Rico baru saja menyindir Kiara dan Zico. Kiara yang merasa tak enak pun hanya diam tanpa suara. Ia sama sekali tidak menghiraukan perkataan Rico, walaupun ia menyesal tidak membantu Rico.
    Bel masuk pun berbunyi. Setelah Pak Buyung masuk ke dalam kelas dan berdoa, ia segera menanyakan tugas yang ia berikan. Orang yang pertama ditanyanya adalah Rico, murid yang dianggapnya pemalas. "Rico, bagaimana tugasmu? SUdah selesai?" tanya Pak Buyung
    "Belum, Pak." jawab Rico dengan santai
    "Kalau begitu, lebih baik kamu di luar kelas saja! Kamu selalu tidak mengerjakan tugas saya." kata Pak Buyung
    Kiara yang melihat Rico berjalan keluar kelas pun semakin merasa bersalah dan menyesal. Di lain sisi, Zico dengan tanpa rasa bersalah hanya tersenyum sambil menggeleng-gelengkan kepala.

    BalasHapus
  99. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  100. Mata Kiara tampak berkaca-kaca, entah seberapa besar rasa bersalah yang dia rasakan. Setelah satu jam berlalu, Kiara memutuskan untuk meminta izin ke kamar mandi. Kiara sengaja melakukan itu, Kiara ingin melihat keadaan Rico dan meminta maaf padanya. Saat Kiara berjalan keluar dari kelas, dia tidak melihat satu orang pun di sana. Kiara tampak terkejut, Kiara mencoba mencari Rico.
    Ia bertanya pada petugas kebersihan "Apakah bapak melihat anak lelaki yang berdiri di depan kelas ini?"
    Petugas kebersihan itu menjawab, "Ohh, anak lelaki itu, tadi dia pergi ke arah UKS".
    Kiara segera pergi ke UKS.
    "Rico!" teriak Kiara dengan suara yang gemetar sesampainya di UKS.
    Rico terkejut mendengar suara Kiara. Kiara tampak bingung dan bertanya kepada Rico, "Apa yang kamu lakukan di sini?"
    Rico menjawab "Tidak apa-apa, mengapa kau mencariku?"
    "Aku hanya ingin meminta maaf." jawab Kiara dengan mata berkaca-kaca. Setelah mengucapkan kata maaf Kiara segera pergi meninggalkan Rico dan kembali ke kelas. Entah apa yang dirasakan Rico saat itu, senang, bingung, sedih, penasaran, semua bercampur menjadi satu mengetahui Kiara masih memperhatikannya.

    BalasHapus
  101. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  102. Bel pulang pun berbunyi yang menandakan pelajaran pak Buyung habis. Rico langsung masuk ke dalam kelas untuk mengambil tasnya, tetapi ketika itu Rico melihat Kiara tertawa-tawa dengan Zico. Rico hanya menghiraukannya dan langsung pulang.
    Keesokan harinya, ketika Kiara sampai di sekolah ia melihat lacinya dan ternyata terdapat sebuah kacamata hitam yang hampir mirip seperti kacamata cinta yang dimilikinya. Lalu Kiara segera berlari menuju Zico, “Zico ini kamu yang menaruhnya ke laciku ya?” tanya Kiara. “Hm, itukan bukan aku, baiklah aku mengaku saja itu dariku” pikir Zico. “Iyalah Kiara, itu kan kacamata penghubung kita” jawab Zico. Kejadian itu dilihat oleh Rico dan Rico lansgung memukul meja dan semua yang ada di dalam kelas melihat lalu Rico segera kelur kelas. “Arghh, kenapa dia mengaku-ngaku kalau dia yang menaruh kacamata itu ke Kiara” teriak Rico di depan toilet. Mandy pun melihat dan mendengar Rico berteriak dan Mandy langsung mengejutkan Rico. “Hey Rico, kenapa kamu?” tanya Mandy sambil mengejutkan Rico. “Ahh, ternyata kamu Mandy mengejutkan saja, itu tuh Zico semakin seenaknya saja dengan Kiara dan Kiara malah mempercayainya” jawab Rico.

    BalasHapus
  103. Deandra Saputra XIIP2/08

    ndy bingung apa maksud Rico, lalu dia bertanya "Apa maksudmu?". "Si Ziko itu, seenaknya saja mengaku-ngaku dia yang meletakkan kacamata itu, padahal Aku yang meletakkanya, untuk membuat Kiara senang." kata Rico. "Waduh berani juga Si Zico berbohong pada sahabatku, liat aja nanti dia pasti kena batunya. Aku juga sudah curiga sama Zico ini, karena dia aku dan Kiara menjadi jauh."

    BalasHapus
  104. Mandy pun akhirnya memahami maksud dari Rico. Ia juga menyadari bahwa Rico memang menyimpan perasaan sayang yang tulus pada Kiara. Sebenarnya Mandy tak keberatan jika memang Zico adalah lelaki baik-baik yang mendekati Kiara. Namun, melihat tingkahnya yang berbohong tadi, membuat Mandy tak tahan. Akhirnya ia mengusulkan sebuah rencana dan mengajak Rico bekerja sama. Mereka ingin menyelidiki, apa maksud kebohongan yang dilakukan Zico tadi. Mereka juga penasaran, bagaimana sifat asli Zico yang sebenarnya.

    BalasHapus
  105. Mereka berdua berencana untuk mencari tahu siapa Zico dengan mendekati Zico.
    "Aku saja yang akan mendekati dia, dan seolah-olah menjadi temannya, seperti halnya Kiara. Bagaimana?" ujar Mandy kepada Rico
    "Tentu saja. Tidak mungkin aku yang harus berpura-pura manis di depannya, memasang wajah berseri-seri, mengajaknya berbincang-bincang, sementara perasaan benciku padanya semakin membara bagaikan api yang sulit padam." jawab Rico
    "Tapi tetap saja kamu harus bantu aku ya. Kan kamu tahu, Aku agak sulit mencerna suatu masalah. Jadi kamu bantu aku untuk menyusun langkah selanjutnya." kata Mandy
    "Baiklah. Tak masalah." jawab Rico singkat

    BalasHapus
  106. Sementara Mandy dan Rico mulai curiga pada Zico, Kiara tetap belum menyadarinya. Ia tetap sama--menyukai Zico diam-diam. Ditatapnya kacamata yang ia temukan itu dalam-dalam.
    Kacamata itu persis sama dengan kacamata cinta yang ada di toko antik, dan sejauh ini yang Kiara lihat pernah memakainya hanya Zico, jelas ia langsung mengira Zico yang menaruhnya. Disana tertera "Bintang ada banyak, tiap malam di kompleks rumahku terdengar nyanyian Bintang Kecil. Tapi bukankah bintang itu sekarang sudah jadi "mitos" di langit kota? Sudah tidak ada lagi bintang sejauh mata memandang padahal milyaran bintang ada di galaksi."
    Kiara tersenyum membaca memo itu. "Ini pasti Zico, tidak salah lagi."

    BalasHapus
  107. "Kiara, Zico itu orangnya dingin ya, masak aku ajak bicara tidak dijawab", kata Mandy sambil menghela napas.
    "Apanya yang dingin? Perasaan dia anak yang baik kok...."
    "Ya itu kalau denganmu saja, coba lihat dia dengan yang lain"
    "Hentahlah, tapi aku yakin dia anak baik kok"
    "Kiara, Kiara.. Itulah mengapa wanita itu mudah dibohongi. Kau baru kenal dengannya belum sampai seminggu dan kau sudah yakin dia anak yang baik. Kalau aku jadi kau, aku mungkin mulai curiga," ucap Mandy cepat.
    "Curiga kalau ia memendam rasa?", jawab Kiara dengan nada polos.
    "Astaga Kiara, kau terlalu percaya diri haha", tawa Mandy. "Tapi kau harus hati-hati Kir.. Aku punya firasat tidak enak dengannya."

    BalasHapus
  108. Namun apa daya, di tengah pembicaraan Mandy dan Kiara, Zico yang begitu mencari perhatian di depan Kiara kembali memotong pembicaraan dua gadis itu. Mungkin Zico menyadari bahwa perkataan Mandy akan membuat Kiara curiga dan berpikir negatif tentang dirinya. Betapa kesalnya Mandy melihat itu. Ditambah lagi, Kiara dengan cerianya menanggapi perkataan Zico seolah-olah tidak ada Mandy yang duduk di sampingnya.
    Rico yang tidak berkata apapun hanya melihat Kiara dan Zico sekilas saja. Mandy pun kembali ke tempat duduknya, yaitu di belakang Rico. Mandy pun memasang wajah kesalnya. Rico hanya diam dan tampak kesal dengan Kiara yang berubah, hingga tidak memperdulikan sahabatnya sendiri demi Zico. "Apakah kacamata cinta begitu membuatnya jatuh cinta pada Zico? Hanya kacamata? Kacamata pemberianku?!" ujar Rico dalam hati.

    BalasHapus
  109. Marissa Chandra/ XII IPA 2/ 21

    Tanpa sengaja, Rico melihat hal yang dilakukan oleh Zico. Ia melihat Zico merobek sesuatu. Rico pun segera menghampiri Zico dan bertanya kepadanya dengan suara yang menantang, “ Apa yang kau lakukan?”.”Itu bukan urusanmu, pecundang!” jawab Zico. “Kau! Sungguh berani menghinaku? Kau belum tahu siapa aku?” bentak Rico. “Iya, kamu! Kamu adalah laki-laki pecundang bodoh yang tidak punya otak!” jawab Zico dengan suara tinggi dan mata yang tajam seperti elang yang hendak mencengkram mangsanya. Rico pun langsung memukul Zico dengan tangannya yang berotot. Perkelahian pun terjadi diantara mereka.

    BalasHapus
  110. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  111. Marissa Chandra/ XII IPA 2/ 21

    Di sisi lain, Kiara sedang termenung duduk di teras rumahnya. Ia merasa bingung atas apa yang dialaminya hari ini. Ia bingung untuk tetap mengikuti kata hatinya sendiri atau perkataan sahabatnya sendiri, Mandy. Mama Natalia yang hendak memanggilnya untuk minum susu pun tak dihiraukan oleh Kiara. “Kiara!Kiara” teriak mama Natalia untuk menyadarkan Kiara dari lamunannya. Kiara serontak terkejut dan berkata, “hah? Iya ma? Ada apa?”.”Mama dari tadi memanggil kamu, tapi kamu hanya diam. Ini mama udah membuatkan susu untukmu. Minumlah selagi hangat.”ujar mama Natalia.Kiara pun meneguk susu itu hingga habis. “Terima kasih, ma” ucap Kiara sambil memberikan gelas yang susunya telah ia minum.

    BalasHapus
  112. Marissa Chandra/ XII IPA 2/ 21

    Mama Natalia yang melihat perubahan sikap pada anaknya pun bingung. Kiara yang selalu ceria dan bersemangat pun berubah menjadi pendiam dan suka melamun. Akhirnya, mama Natalia memutuskan untuk duduk disebelah Kiara dan menanyakan apa yang terjadi pada dirinya. “Kiara” ucap mama Natalia dengan lembut. “Kamu ada masalah apa, nak? Ayo ceritakan pada mama. Mama harap bisa bantu kamu.” Kata mama Natalia sambil mengusap kepala Kiara. Kiara bingung apa yang harus dilakukannya. “Apakah aku harus cerita sama mama? Apakah itu perlu? Akankah aku mendapatkan solusinya?” ucap Kiara di dalam hati. Mama Natalia yang melihat anaknya melamun pun tahu apa yang dipikirkan Kiara. Ia tahu bahwa Kiara ragu untuk menceritakan masalahnya kepada mamanya. “Baiklah, jika kamu belum mau menceritakan masalahmu kepada mama. Tidak apa-apa. Tapi,nak… percayalah bahwa setiap masalah pasti aka nada solusinya. Tuhan tidak pernah tidur, Tuhan tidak akan menguji umatnya diluar batas kemamupuannya. Tuhan selalu membantumu, nak. Percayalah”. Kata mama Natalia dengan penuh kasih sayang.

    BalasHapus
  113. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  114. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  115. Marissa Chandra/ XII IPA 2/ 21

    Mama Natalia pun langsung berdiri dan berkata “Nak, sebaiknya kamu masuk ke dalam saja. Angin malam tidak baik untuk kesehatan dirimu. Apalagi, kamu anak gadis. Anak gadis gak baik malam malam duduk di luar.”Kiara segera memandang mamanya dan menjawab “Baik, ma. Sebentar lagi Kiara akan masuk kok. Mama duluan saja.” Mama Natalia pun langsung masuk dan meninggalkan Kiara sendirian di teras. Kiara yang sedang melanjutkan lamunannya pun langsung teringat lagi dengan perkataan mamanya. Ia segera menyimpulkan bahwa sebaiknya ia mencari solusi dengan jalan berdoa kepada Tuhan. Akhirnya, Kiara segera masuk ke dalam kamarnya dan berdoa kepada Tuhan untuk segera diberi solusi atas masalahnya.

    BalasHapus
  116. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  117. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  118. Marissa Chandra/ XII IPA 2/ 21

    Keesokan harinya, harapa Rico yang hendak menjemput Kiara untuk pergi ke sekolah bersama pun pupus. Rico melihat Kiara sedang bersama Zico dan mereka berdua bersepeda bersama. Rico pun merasa sungguh kesal dan dipukulnya motor kesayangannya itu. “Aduhhhh, uhhh! Sialan! Pagi-pagi udah bikin sebel orang aja!”ucap Rico dengan wajah yang sangat merah dan tatapan mata yang sungguh setajam pisau. Rico pun segera pergi. Di jalan pun, ia terus menggerutu “Gila! Makin buta aja tuh Kiara! Otaknya encer tapi kok hatinya juga ikutan encer! Mudah banget luluh sama cowok munafik gitu?”.

    BalasHapus
  119. Marissa Chandra/ XII IPA 2/ 21

    Setibanya Rico di sekolah. Rico membanting tasnya ke atas meja. Mandy pun serontak terkejut. “Oi gilo!” ujar Mandy dengan logat daerahnya. “Apa? Kamu bilang aku gila?” bentak Rico. “Eh, gak gak gak. Maaf. Tadi saya terkejut saja. Kamu sih banting tas kamu kuat banget. Hampir lepas jantung saya. Kamu ada masalah apa lagi sih, Ric? Tanya Mandy sambil mengajak Rico duduk bersama. “tadi aku mau ajak Kiara pergi ke sekolah bersama. Tapi? Kamu tahu gak apa yang aku lihat? Kiara lagi tertawa dan hendak pergi ke sekolah bersama Zico, si lelaki munafik itu!” jawab Rico sambil meremuk dan merobek-robek kertas yang ada di mejanya. “Sabar, sabar Ric” Kata Mandydengan suara lembut yang hendak menenangkan Rico.

    BalasHapus
  120. rico merenung dan berkata pada Tuhan, "Oh Tuhan apakah aku telah dibutakan oleh cinta yang terpendam? apa salah dari diriku? aku adalah remaja yang mempunyai masa depan yang cerah. apa mungkin aku kalah oleh perasaanku sendiri? terlintas dihatiku bukan Kiara saja perempuan yang ada di dunia ini. Tidak mungkin aku harus hancur oleh seorang wanita. masa depanku yang terbentang jauh telah tampak jelas. Aku tidak mau jatuh oleh dunia, aku harus bangun dari tidurku."

    BalasHapus
  121. Marissa Chandra/XII IPA 2/ 21

    Tiba-tiba, Kiara dan Mandy masuk ke kelas dengan tawa canda yang sungguh terlihat bahagia. Mereka juga duduk berdua alias “sebangku”. Mereka tak henti-hentinya saling tertawa dan menatap satu sama lain bagaikan sepasang kekasih yang sedah jatuh cinta. Rico yang melihat kejadian itu pun semakin kesal dan hendak memberi pelajaran kepada Zico. Namun, langkah Rico terhenti karena ditahan oleh Mandy. “Ric, jangan buat masalah lagi. Nanti Kiara justru nambah menjauhi dan menyalahkan kita.” Ucap Mandy dengan suara yang lembut dan halus.

    BalasHapus
  122. Marissa Chandra/ XII IPA 2/ 21

    Kringgg…..Kringggg….kringggg…. Bel tanda masuk pun berbunyi. Semua siswa segera masuk ke kelas dan mempersiapkan diri untuk pelajaran pertama. Pak Buyung masuk ke kelas. Semua siwa di kelas itu pun serontak diam termasuk Rico yang sedang kesal. “Oke, anak-anak ayo kita lanjutkan latihan kita ke halaman 61!” ucap Pak Buyung. Rico pun yang sedang kesal terus menoleh ke belakang melihat apa yang dilakukan antara Kiara dan Zico.

    BalasHapus
  123. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  124. Marissa Chandra/ XII IPA 2/ 21

    Pak Buyung yang sedang menjelaskan materinya pun memusatkan perhatian kepada Rico. “Rico!” teriak Pak Buyung. Rico yang sedang melihat kea rah Kiara dan Zico pun langsung menatap Pak Buyung dengan terkejut dan menjawab “Iya pak. Ada apa?”. Pak Buyung semakin kesal dengan apa yang dilakukan oleh Rico. “Kamu ya! Pura-pura polos! Kamu dari tadi bapak perhatikan, tidak ada sama sekali kamu ada keseriusan untuk belajar. Udah bodoh, malas pula!” Bentak Pak Buyung kepada Rico. Zico yang sedang duduk di sebelah Kiara pun tersenyum melihat kejadian itu. “HAHAHA , sukurin kamu! Kamu pikir, kamu hebat bias mengalahkan aku. Dasar pecundang!” ucap Zico di dalam hati.

    BalasHapus
  125. Marissa Chandra/ XII IPA 2/ 21

    Pak Buyung yang sedang menjelaskan materinya pun memusatkan perhatian kepada Rico. “Rico!” teriak Pak Buyung. Rico yang sedang melihat kea rah Kiara dan Zico pun langsung menatap Pak Buyung dengan terkejut dan menjawab “Iya pak. Ada apa?”. Pak Buyung semakin kesal dengan apa yang dilakukan oleh Rico. “Kamu ya! Pura-pura polos! Kamu dari tadi bapak perhatikan, tidak ada sama sekali kamu ada keseriusan untuk belajar. Udah bodoh, malas pula!” Bentak Pak Buyung kepada Rico. Zico yang sedang duduk di sebelah Kiara pun tersenyum melihat kejadian itu. “HAHAHA , sukurin kamu! Kamu pikir, kamu hebat bias mengalahkan aku. Dasar pecundang!” ucap Zico di dalam hati.

    BalasHapus
  126. Marissa Chandra/ XII IPA 2/ 21

    Kiara tanpa sengaja melihat senyuman Zico itu. Ia bingung apa alasan Zico menertawakan kejadian seperti itu. Kiara pun mulai berpikir apakah Zico memang seburuk apa yang dikatakan oleh Mandy dan Rico. Namun, Kiara sekarang berusaha untuk menjadi lebih cuek atas perkataan orang lain. Ia hanya mau mengikuti kata hatinya saja. Sehingga, ia merasa bahwa senyuman Zico itu tidak sengaja saja dan mungkin ada hal lain yang membuatnya tersenyum.

    BalasHapus
  127. Hari itu menjadi hari yang sial bagi Rico. Ia pun berjalan gontai keluar gerbang saat pelajaran usai. Di depan gerbang ia melihat Kiara sedang sendiri duduk di bawah pohon (suasananya mirip seperti di acara TV, tiba-tiba angin bertiup halus dan menerbangnya rambut Kiara helai demi helai dan pandangan Rico seakan-akan melambat). "Ah! Mulai lagi halusinasiku ini!"

    Rico pun membalikkan badannya, membenarkan tali pinggangnya, merapikan bajunya, menyisir rambutnya dengan jari tangannya dan menegakkan badannya. Setelah siap ia pun membalikkan badan dan berjalan dengan gagah seperti orang sibuk. "Hai Kiara! Sendirian? Atau lagi menunggu Zico?", ucapnya dengan nada kesal di bagian akhir.
    Kiara terdiam. Ia malu telah menuduh Rico dan Mandy, tapi sebenarnya ia juga tidak tahu yangmana yang benar. Kiara hanya butuh waktu sendiri.
    "Kiara?"
    "Diam!", bentak Kiara.
    Rico terkejut. "Semarah itukah kau pada kami Kir? Aku.. aku.. bukan orang jahat Kir! Oke, aku tidak minta kau percaya padaku. Aku cuma mau kau baik-baik saja Kir", ucap Rico terbatah-batah.
    Kiara menunduk. "Ya, Rico, maaf. Aku cuma butuh waktu sendiri. Kelihatannya kau terlalu peduli padaku, bagaimana kalau aku saja yang mengurusi masalahku sendiri? Aku bukan balita, Ric", ucap Kiara pelan dengan nada pilu.
    "Tenang Kir. Kau akan baik-baik saja", ucap Rico dalam hati.

    BalasHapus
  128. Rico coba untuk dewasa dan menerima kemarahan pak Buyung. Sepertinya Rico mulai menyadari kesalahannya. Rico mulai mencoba untuk bersabar walaupun ronah wajahnya sudah sangat memerah. Pelajaran Matematika pun mulai dilanjutkan kembali oleh pak Buyung dengan materi Matriks. Sebenarnya Rico tidak begitu mengerti apa itu Matriks tetapi dia sangat berharap agar dapat mengerti pelajaran yang sedang diajarkan pak Buyung. Bel pergantian pelajaranpun berbunyi, "Puji Tuhan, akhirnya selesai juga pelajaran pak Buyung" teriak Rico. pak Buyung pun keluar dari kelas. Disela pergantian pelajaran, Rico menyempatkan untuk datang ketempat Kiara, lalu Rico berkata, "Nanti jam istirahat ada yang ingin aku sampaikan kepadamu", "okelah" jawab Kiara. Tak lama kemudian masuklah pak Sugeng Guru sentimentil dan sedikit Glamor masuk kekelas. Dengan Senyuman dia menyapa kami, "hallo anak-anak", "hallo juga pak" jawab kami. Pak Sugeng adalah guru PKN yang sangat tampan di antara guru-guru di sekolahku.

    BalasHapus
  129. Setelah semua pelajaran selesai dan bel istirahat berbunyi, Rico menuju ke kantin terlebih dahulu sebelum Kiara. 5 menit Rico menunggu sambil menyiapkan apa yang ia ingin katakana. 10 menit berlalu Rico menunggu etap saja Kiara tak juga datang. Hingga pada akhirnya belistirahat berakhir berbunyi. Rico berkata “ kenapa Kiara selalu melupakan ku?, apa yang dia lakukan sekarang?, di mana dia sekarang?” banyak pikiran di dalam otaknya yang membuatnya bertanya-tanya di mana dia Kiara sekarang.
    Setelah kembali ke kelas Rico melihat bahwa Kiara masih berbincang dengan temannya dan Kiara ternyata melupakan Rico. Rico pun pergi menuju ke kamar kecil sambil marah-marah sendiri dan pada saat itu adalah pelajaran pak Buyung lagi.

    BalasHapus
  130. Lalu pak sugeng mendatangi kiarra dan bertanya “ buka pr hal berikut dan bagaimana menjelaskan hal tersebut dengan jelas singkat dan padat “ tanyanya keada kiaara namun kiarra pun tersentak entah karena wajah pak sugeng yang ganteng atau karena pr yang ditugaskan pada kiarra terlalu sulit sontak saja wajah kiara pun memerah dan berkata “saya tidak tahu pak , maafkan saya pak “ lalu saking sentimentilnya kiara pun berdiri di luar kelas .

    BalasHapus
  131. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  132. Ade Indriani Siagian/XII IPA 2/2

    Di sisi lain, Rico yang merasa dirinya tak menjadi titik bagian pandangan Kiara kini mulai meragu. Entah atas teori apa ia mulai meragu, meragu akan teori cinta kah? Cinta. Setiap nafas yang ia hembuskan, mengapa begitu pilu ia keluarkan ketika melihat Kiara bersama Zico. Rasa yang amat menyakitkan, Rico sadar ia terluka. Mengapa 5 huruf dahsyat ini harus muncul di dunia?. Sekuat apapun Rico mengabaikan perasaannya, mengacuhkan Kiara, ia tetap tak bisa berhenti mencintai Kiara, bahkan untuk berpaling pun sulit. Mengapa Rico harus terjebak pada Cinta Monyet yang tak berkelas ini?. Segera Rico tersadar dari lamunannya, ia membasuh wajahnya dengan air, lalu kembali ke kelas dimana pelajaran yang tak ia harapkan menantinya.

    BalasHapus
  133. Rico kembali ke dalam kelas, Pak Buyung sedikit sewot dan menanyakan kepada rico, "Dari mana kamu? Rico hanya terdiam. Tak disangka, Kiara menjawab pertanyaan pak Buyung, "Pak saya menyuruh Rico untuk mengambil perlengkapan kelas yang tertinggal di ruang piket." Tampaknya hari ini adalah hari yang menegangkan sekaligus membahayakan buat Rico. Mandy, Jono, Zico tersenyum melihat Rico. Waktupun begitu cepat berlalu, bel sekolahpun berbunyi menandahkan pergantian pelajaran. Wah rupanya pelajaran Bahasa Indonesia pak Josua pun sudah menunggu di depan pintu kelas.

    BalasHapus
  134. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  135. Ade Indriani Siagian/XII IPA 2/2

    Kali ini, Rico memilih untuk diam di kelas. Menenangkan diri sejenak mungkin keputusan yang baik daripada memperjuangkan ego yang tak kunjung mereda. Rico tak banyak berharap, ia tahu Kiara anak yang cerdas, ia pasti akan mengetahui kebusukan Zico dengan caranya.
    Zico yang menatap heran Rico yang sedari tadi tak memperlihatkan kelakuan tengilnya bertanya pada Kiara dengan wajah lugunya, "Kiara, temanmu itu mengapa diam saja? Jangan-jangan ia sedang menahan sakit perut?" tanya Zico yang terlihat seperti mengejek Rico. Kiara yang tetap pada sikapnya yaitu acuh tak acuh, tak menggubris pertanyaan Zico, sehingga membuat wajah Zico menggoreskan kekesalan terhadap Kiara.
    Malamnya, pikiran Kiara melambung jauh, entah melambung sampai ke negara mana yang pasti ia termenung. Ia sedikit menyadari kesepiannya. Ia tak lagi dapat berbagi tawa dengan Mandy, sahabatnya, bahkan dengan Rico yang sempat menjadi serpihan perasaannya. Zico, laki-laki inilah alasannya. Didekatnya, aku memang nyaman, tapi seperti ada yang mengganjal.

    BalasHapus
  136. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  137. Pak josua memanggil Kiara dan berkata, "Kiara kamu semakin cantik dan pintar, sini tolong bantu pak untuk membagikan lembaran soal ulangan ini", "Terima kasih pak" jawab Kiara. Kebiasaan pak Josua selalu memberikan tugas maupun ulangan tanpa pemberitahuan dahulu. Zico anak luar negri memberanikan diri menyela pak Josua, "pak kami belum siap!!!!" Pak Josua pun menjawab kamu itu selalu belum siap, kalau kamu bisa menjawab semua yang ada di dalam soal ini maka kau akan mendapatkan kacamata yang keren." Tak disangka pak Josua yang terkenal galak bisa bersenda gurau.

    BalasHapus
  138. Ya mungkin pak josua yang galaknya bukan main sesekali punya rasa humoris yang terpendam , ya mungkin karena keseringan marah jadilah humoris seperti ini , akhirnya dengan rasa yang berat hati zico pun pasrah dengan apa yang akan terjadi , Kiarra pun begitu dengan wajah putus asa menerima apa yang dibuat oleh pak josua

    BalasHapus
  139. Bel istirahatpun berbunyi. Semua siswa mengumpulkan lembar jawabannya. Pak Josua pun kemudian keluar. Kiara duduk di bangku depan sekolah bersama Meymey. Tanpa disangka ketua OSIS Denada menghampiri Kiara dan bertanya, "bisakah engkau ikut dalam acara akhir tahun di sekolah ini nanti?" Kiara menyambut dengan senang hati tapi Kiara bertanya kepada Denada, "Apa yang harus saya lakukan Denada pada acara nanti?"

    BalasHapus
  140. Denada menjawab pertanyaan Kiara "Bagaimana kalau saat acara nanti engkau mengisi drama tentang Romeo dan Juliet dan berperan sebagai Julietnya? Kamu bisa kan berakting?"
    Kiara balas menjawab "Hmmm... aku lumayan bisa sih." Kemudian Denada berkata "Yang menjadi Romeonyo orang yang dari kelas kamu si Zico, yang orang luar negeri dari kelas kamu itu."

    BalasHapus
  141. Namun, Denada berpikir lagi dalam hati. "Apa tidak sebaiknya Rico saja yang menjadi Romeo? Karna Rico cukup terkenal akan rayuannya yang maut dan terkenal pintar acting". Denada pun berkata kepada Kiara "Kiara, kamu ingin bersanding dengan siapa nanti? Zico atau Rico, karna kupikir Rico cukup pintar dalam beracting." Kiara pun menjadi bingung, siapakah yang harus ia pilih untuk mendampinginya dalam drama tersebut

    BalasHapus
  142. Zico ? ya mungkin Namun aku mengharapkan rico yang akan berakting jadi romeonya, namun zico juaga hebat dalam berakting , jadi bingung.

    BalasHapus
  143. Kiara pun meminta sedikit waktu kepada Denada untuk memikirkan hal tersebut. Semalaman Kiara menimbang-nimbang siapa yang lebih baik mendampinginya dalam drama tersebut.Kiara pun galau dan bingung bercampur sedih, di saat seperti ini ia sekaligus merasa kehilangan sahabatnya Maudy yang biasanya menjadi teman ceritanya dan orang yang seringkali membantu Kiara dalam mengambil keputusan.

    BalasHapus
  144. Dalam kebimbangannya Kiara pun memutuskan untuk meminta saran dari Meymey yang sedang bersamanya mengenai siapa yang akan menjadi pasannganya sebagai Romeo dalam drama nanti "Mey.. gimana ini aku jadi bingung memilih salah satu di antara keduanya." Meymey sambil kebingungan membalas "Wah ak juga bingung nih, keduannya cocok berperan sebagai Romeo."

    BalasHapus
  145. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  146. Kiara mendapat jawaban yang kurang memuaskan dari Meymey dan disaat dia sedang kebingungan untuk memilih salah satu di antara Zico dan Rico pun mencoba mengusulkan idenya kepada Denada "Kenapa tidak keduanya saja yang menjadi Romeo, mereka sama-sama pantas berperan sebagai Romeo."

    BalasHapus
  147. Deandra Saputra XIIP2/08

    Saat mereka semua sedang kebingungan lalu datanglah Mandy. Melihat semua orang kebingungan Mandy lalu bertanya "Ada apa ini nampaknya kalian sedang kebingungan." tanya Mandy. "Ya kami bingung memilih aktor yang akan berperan menjadi romeo untuk drama nanti." Mandy berpikir sejenak, lalu dia mendapat ide untuk dapat membongkar tipu muslihat Zico. "Hey bagaimana kalau yang menjadi Romeo Zico saja. Dia kan agak bule-bule gitu, jadi cocok untuk menjadi Romeo." sahut Mandy. Mandy tidak ingin rencananya untuk membongkar tipu daya Zico terbongkar sehingga dia tidak memberi tahu alasan yang sebenarnya kenapa dia memilih Zico.

    BalasHapus
  148. Deandra Saputra XIIP2/08

    Setelah melewati sesi debat yang cukup alot, akhirnya terpilih yang menjadi romeo adalah Zico. Setelah itu Mandy memberi tahu Rico tentang rencananya membongkar tipu muslihat Zico. Rico sangat setuju dan mereka pun lalu menyusun rencana.

    BalasHapus
  149. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  150. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  151. “Zico!” panggil Kiara, “Denada memilih kita untuk ikut drama Romeo dan Juliet untuk acara akhir tahun. Kamu mau ikut nggak?”
    “Boleh,” sahut Zico, “peranku jadi siapa?”
    “Romeo,” balas Kiara, “dan aku Julietnya.”
    ‘Kesempatan bagus nih,’ pikir Zico, “baiklah, kapan kita mulai latihannya?”
    “Hari ini, sepulang sekolah.”
    “Oke”
    Di sisi lain, ternyata Rico dan Mandy mendengar percakapan mereka. “Berhasil!” seru Rico, “Kamu memang hebat man, sekarang kita bisa memasuki ruangan itu tanpa diketahui Zico!”

    BalasHapus
  152. Ruangan itu gelap gulita, seperti gudang tak terurus yang sudah lama ditinggal pemiliknya. ‘Bagaimana bisa sebuah ruangan semacam ini ada di sekolah?’ pikir Rico, ‘sudah dua tahun aku bersekolah di sini, tapi kenapa aku tidak tahu akan keberadaan ruangan ini?’ Udara di dalam ruangan itu pengap, banyak debu dan sarang laba-laba di mana-mana.
    “Ric,” bisik Mandy, “bagaimana kalau si Zico itu sebenarnya dukun yang mau menggunakan Kiara sebagai alat pesugihan?”
    “Hush!” sahut Rico, “ngomong apa kamu! Nanti kalau jadi beneran gimana! Sudah, mulai cari sana!”
    “Iya, iya!” jawab Mandy sambil mengaduk-aduk isi salah satu kotak di ruangan itu. mereka berdua berusaha mencari petunjuk mengenai asal-usul Zico. Mereka yakin ruangan ini pasti menyimpan sesuatu, karena bahkan pada malam hari pun, Zico masih berada di ruangan itu.
    “Mandy!” teriak Rico, “aku menemukan sesuatu! Ada buku yang masih baru di tumpukan buku tua ini!”
    “Coba lihat apa isinya!” jawab Mandy. Setelah melihat buku tersebut mata Mandy pun melebar. “Kita harus berikan ini pada Kiara!” sebut Mandy, “secepatnya!”
    “Aku setuju!”

    BalasHapus
  153. Rico dan Mandy pun berjalan menuju ke arah aula yang merupakan ruang paling besar di sekolah, ruangan tersebut biasanya digunakan untuk melakukan pentas, oleh karena itu ruangan itu digunakan sebagai tepat latihan pentas drama sekolah. saat mereka sampai di ruangan tersebut terlihat kekacauan disana para osis berlarian untuk mengambil barang, banyak siswa yang merupakan pemain dalam drama ikut berlatih. Rico dan Mandy pun berjalan dengan perlahan dan menemui Denada yang merupakan pemimpin drama sekolah ini. "Den kamu tau gak dimana Kiara?" tanya Mandy. Denada pun membalas "aku juga enggak tahu, coba kamu tanya sama Meymey!", karena melihat Denada yang sedang kerepotan Rico dan Mandy pun pergi mencari Meymey. "Mey!" panggil Mandy."kenapa?" tanya Meymey, "kamu lihat Kiara tidak?" tanya Mandy. "aku juga kurang tahu" balas Meymey."oke!" kata Rico dan Mandy

    BalasHapus
  154. setelah melihat-lihat aula Rico dan Mandy merasa kecewa karena mereka tidak menemukan Kiara. RIco dan Mndy pun keluar dari aula dan menuju ke lapangan sekolah. Rico melihat dari kejauhan ada Kiara sedang bersama dengan Zico. "Kiara!" panggil Rico. Kiara yang merasakan namanya dipanggil langsung berbalik. dilihatnya Rico dan Mandy ,"kenapa?" tanya Kiara saat Rico dan Mandy berada di dekatnya. Zico merasa kesal dengan keberadaan Rico dan Mandy yang dianggap merusak suasana antara dia dan Kiara, "ada apa sih mereka berdua mengganggu kesempatanku dengan Kiara saja" aku Zico dalam hati. "ada apa?" tanya Kiara kembali. "kami mau menunjukkan sesuatu" aku Rico,"tapi kita bertiga aja" Zico pun membalas "kenapa kamu gak mau nunjukin ke aku?". "ayo cepat Kir!" ajak Mandy. "apaan sih, kenapa enggak disini aja?" tanya Kiara. "ayo cepat" kata Mandy sambil menarik tangan Kiara.

    BalasHapus
  155. setelah agak jauh Mandy pun melepaskan genggaman tangannya dari tangan Kiara."ada apa sih?" tanya Kiara,"kenapa gak disana aja?" tanyanya lagi. "Kami mau menunjukan sesuatu sama kamu!" kata Mandy. "apaan sampai gak mau ngomong di depan Zico" timpal Kiara,"dengerin dulu Kir!" balas Rico dengan kesal, mendengar nada kesal Rico Kiara pun ikut memanas,"apaan sih sampai sepenting apa?" jawab Kiara dengan kesal, mengerti bahwa Kiara sudah kesal Rico pun berdiam diri. Mandy pun membalas "kami mau menunjukkan sesuatu Kir bentar aja", "ya udah cepetan" balas Kiara dengan kasar. sebenarnya Kiara merasa tidak enakan tetapi tetap ditahannya. "oke" kata Mandy. Kemudian Mandy mengeluarkan buku yang dia temukan di ruangan gelap tersebut "nih"kata Mandy, merasa kebingungan Kiara mengambil buku tersebut. "apaan ini" kata Kiara, "liat saja" kata Rico, Kiara pun mulai membuka buku tersebut

    BalasHapus
  156. setelah dibukanya Kiara membaca dia melihat rencana-rencana yang dibuat oleh Zico menurut buku itu. dari kejauhan Ico melihat apa yang terjadi, dia sangat terkejut."kenapa mereka bisa memegang buku itu" tanyanya dalam hati. "bagaimana Kir kamu percaya kan kalau sebenarnya Zico hanya memanfaatkan kamu saja!" kata Rico. kiara terus membaca buku itu sampai habis. Zico yang merasa kebingungan langsung mendekati mereka, sambil dengan polos bertanya "apaan itu Kir" karena Zico sangat meyakinkan Kiara mengira bahwa Zico tidak tahu apa-apa tentang buku itu. "apa sih maksud kalian?" tanya Kiara. "apa kamu masih gak percaya juga Kir?" tanya Rico. "apaan sih emangnya buku itu? novel? boleh aku lihat"tanya Zico dengan polos."enggak!" kata Rico sambil menarik buku itu dari Kiara

    BalasHapus
  157. melihat tingkah Rico yang marah Kiara ikut memanas juga, "maksu kalian apa sih menjelek-jelekan Zico?" tanya Kiara,"salah apa sih dia sma kalian?" dengan kesal Kiara langsung mengajak Zico pergi. "Kiara!" panggil Rico, "apa?" kata Kiara dengan muka masam. "percaya sama kami! Dia itu gak baik!"kata Mandy, "kamu jahat banget sih Man, aku gak nyangka kalau kamu seperti ini!" kata Kiara "seharusnya kamu baik sama Zico dia itu baik, enggak seperti kalian!" kata Kiara dengan marah. Kiara pun pergi bersama Zico. Zico dalam hati senang karena Kiara membelah dirinya dibanding eman-temannys dia pun tersenyum gembira "asik banget sih Kiara sudah percaya sama aku dibanding dengan sahabatnya, emang dia ini gadis bodoh" ucap Zico dalam hati

    BalasHapus
  158. Rico pun dengan kesal menendang kotak sampah sampai isinya terjatuh semua, Mandy pun langsung terkejut saat melihat Mandy terkejut Rico langsung meminta maaf "Man maaf aku benar-banar kesal karena Kiara lebih mempercayai Zico lelaki busuk itu deiabnding kita temannya.","gak apa-apa kok Ric , aku cuma terkejut aja" ,"jawab Mandy ,"aku hanya kesal saja dengan perbuatan Kiara yang tidak mempercayai kita","kenapa dia lebih percaya sama Zico dibanding sama kita ya?" tanya Mandy, "aku juga enggak tahu Man , sepertinya aku mnyerah saja deh dengan masalah ini!" ungkap Rico. "Jangan Ric kita harus bersemangat kita harus melepaskan Kiara dari Zico kalu enggak dia bisa terluka" ungkap Mandy.setelah memikirkan itu IRco pun setuju dengan Mandy dan mereka pun mulai berjalan pulang. Zico dan Kiara yang sedang dalam perjalanan pulang berbincang-bincang masalah tadi,"maaf ya teman aku udah jahat sama kamu!" kata Kiara,"gak apa-apa kok Kir ak biasa saja". karena merasa bersalahKiara tidak tahu mau berbicara apa, jadi hanya Zico yang berbicara saat perjalanan. samil berjalan Kiara memmikirkan apa yang ada di dalam buku tadi.

    BalasHapus
  159. vivi hendra s. xii ipa 2/ 34
    sesampainya di depan rumah Kiara pun berkata "mau masuk?", "enggaklah mama aku sudah mencari aku sih" balas Zico. setelah melihat Zico sudah menjauh Kiara pun masuk ke rumah, disana ada papanya "ada apa Kir kok baru pulang udah sedih?" tanya Papa,"gak apa-apa kok pa hanya saja banyak tugas di sekolah" ungkap Kiara.Kiara tidak ingin membicarakan masalahnya kepada papanya dan dia langsung menunju ke kamar. sesampainya di kamar Kiara langsung berganti baju. setelah berganti baju dia ingin membuat tugas tetapi saat akan memulai membuat tugas, pikirannya bukan memikirkan cara membuat tugas, tapi malahan memikirkan buku yang tadi diberikan kepada di oleh Rico dan Mandy, saat dia sngat kebingungan ibunya masuk ke kamar sambil membawa susu coklat kesukaanya."kenapa lagi?" tanya ibunya dengan khawatir, "enggak apa-apa kok bu" jawab Kiara.Kiara pun langsung meminum susu yang dibawa ibunya gar ibunya dapat pergi, karena dia merasa kebingungan apakah harus memberi tahu ibunya atau tidak. setelah selesai meminum ibunya belum jjga beranjak dari kamar, melihat itu Kiara bertambah bingung apakah dia harus menceritakan ke ibunya atau tidak.

    BalasHapus
  160. Siti Zulimas Rasman / 30 / XII IPA 2
    Setelah perdebatan batin yang panjang, akhirnya Kiara tidak memberitahukan cerita tersebut kepada ibunya dan memutuskan untuk tidur. “Bu, Kiara capek. Kiara tidur dulu ya,” ucap Kiara dengan senyuman termanis yang ia miliki. “Yasudahlah kalau tidak mau cerita,” ucap ibunya sembari berjalan keluar kamar.
    Setelah ibu menutup pintu kamar, Kiara kembali larut dalam lamunannya. Ia memikirkan Mandy dan Rico. “Apa yang mereka pikirkan tadi? Menuduh orang sembarangan,” pikir Kiara. Namun hati Kiara mencelus saat memikirkan reaksi yang diberikan oleh Mandy dan Rico. Tanpa pikir panjang, Kiara mengambil telepon genggamnya dan langsung mengirimkan pesan singkat kepada Mandy. “Mandy, maafin aku ya tadi langsung saja memarahi kamu. Aku masih tidak percaya kamu tega menuduh Zico.” Setelah satu jam, pesan singkat tersebut tidak mendapat balasan dari Mandy. Kiara kemudian memikirkan untuk mengirim pesan singkat kepada Rico, namun ia mengurungkan niatnya karena merasa ia tidak perlu meminta maaf kepadanya. Hari semakin larut, dan tanpa sadar Kiara telah tertidur pulas.

    BalasHapus

Posting Komentar

Gunakan nama dan email masing-masing! Harap ditulis nama, kelas, dan nomor absen.

Postingan populer dari blog ini

CERITA PENDEK ON-LINE KARYA SISWA-SISWI KELAS XII IPA 3 TAHUN 2014/2015

FORMAT KARYA TULIS ILMIAH AKADEMIS