LKS MEMBERIKAN TANGGAPAN-SANGGAHAN-PENOLAKAN PENDAPAT KELAS XII MIPA 3 TAHUN 2015/2016


      Konsep memberikan tanggapan, sanggahan, dan penolakan secara dasar sudah kalian pahami lengkap melalui pelacakan berbagai referensi, baik melalui buku atau jejaring, yang hasilnya kalian tulis di Buku Latihan. Pemahaman perihal tersebut menuntut tindak lanjut aplikasi dalam konteks yang benar. Proses pembelajaran berikutnya adalah mewujudkan hal itu dalam konteks lebih luas tatkala kita memperoleh, menerima, dan menghadapi suatu informasi dalam era yang serbacanggih ini.

   Suatu informasi hendaknya disikapi secara berjarak, dalam arti menyikapi secara kritis perihal kebenarannya. Setiap orang memiliki hak untuk menerima atau menolak suatu informasi. Sikap ini lebih baik apabila dibarengi dengan sistem atau pola pikir yang sahih dan benar.

    Beberapa kaidah dan prinsip penalaran secara inti sudah kalian pahami, begitu juga dengan bentuk-bentuk kesalahan penalaran yang sering kita temukan di dalam kehidupan sehari-hari melalui opini seseoarng yang kian marak bertaburan.  
     Nah, kini saatnya kalian menyikapi opini dalam wacana di bawah ini dengan sikap kritis dan berdasar sehingga ketika memberikan tanggapan, sanggahan, atau penolakan tercermin kecerdasan kalian menyikapi pola pikir suatu gagasan atau informasi.



Langkah Kerja Memberikan Tanggapan atau Penolakan Pendapat!



1.      Tentukan kalimat-kalimat inti gagasan opini yang terdapat dalam wacana!

2.      Berdasarkan kalimat inti gagasan tersebut tentukan simpulan pendapat! Simpulan pendapat  sama dengan K dalam silogisme. K dalam silogisme memiliki rumus yang mengandung term C=B!

3.      Berdasarkan hal tersebut disusun Pm= C=A; Artinya kalian harus membuat term A, yaitu term hantaran (penghubung) antara PM dan Pm. Ingat, bahwa A adalah term suatu komunitas, dan di dalamnya terdapat C!

4.      Bila sudah ditentukan term A, kita restrukturisasi dalam susunan silogisme:



PM (PU)           :                A       =         B

Pm (PK)            :               C       =         A

K                       :               C       =         B



Manakala langkah kita benar, kalian sudah melewati tahap validitas. Artinya, langkah kerja kalian sudah memenuhi sebagian kaidah silogisme dari sisi term, proposisi, dan rumusnya. Langkah kalian sudah valid, sahih.

5.      Langkah berikutnya adalah meneliti kebenarannya (truth). Di sinilah kita lihat sisi kebenaran dari segi fakta berbicara. Apabila pernyataan itu terdapat atau berlaku untuk suatu komunitas, kebenaran sudah diakui. Tulislah poin-poin kalimat inti yang menurut kalian merupakan gagasan kesalahan penalaran!

6.      Berdasarkan data-data di atas kalian memberikan tanggapan atau sanggahan dalam bentuk paragraf! Apabila kalian menemukan 1 (satu) kesalahan penalaran, kalian memberikan sanggahan minimal dua paragraf, di samping paragraf pembuka dan penutup. Jadi, empat paragraf! Dua paragraf sanggahan berisi 1) paragraf paparan kekurangan atau kelemahan opini lawan yang kalian temukan, ditulis terurai atau rinci dari umum ke khusus hingga semakin memperlihatkan kelemahan penalaran opini yang kalian sanggah; 2) paragraf sanggahan yang mengemukakan pola pikir dan alternatif kemungkinan lebih baik, lebih logis, lebih realistis sehingga memperlihatkan gagasan kalian jauh lebih tepat dan lebih sesuai dengan kebutuhan dan keadaan.

7.      Kriteria penilaian didasarkan pada isi, konstruksi, dan bahasa yang secara proporsional berbanding 40-30-30.

8.      Harap diingat, kaidah tata tulis mutlak memengaruhi hasil akhir penilaian! Kesalahan tata tulis dikenakan pengurangan skor sesuai jumlah yang ditemukan.

9.      Jawaban dimasukkan melalui komentar. Jawaban yang dikirim hanya a) restrukturisasi silogisme, dan b) tanggapan-sanggahan-penolakan pendapat! Kalian bisa menentukan sendiri pilihan tanggapan, sanggahan, atau penolakan. Secara prinsip, ketiganya memiliki level yang berbeda dengan konsekuensi logis yang sesuai.

10.  Kriteria penilaian berhubungan dengan variabel isi (40%), konstruksi (30%), dan bahasa (30%).

11.  Jawaban diterima bila memenuhi persyaratan yang ditentukan: 1) MENGGUNAKAN EMAIL NAMA SAH; 2) menuliskan nama, kelas, dan nomor absen. Tidak ada perbaikan atau kesempatan mengirim ulang.

12.  Guru berhak menyeleksi jawaban yang dimunculkan di daring.
    

10.  Kriteria penilaian berhubungan dengan variabel isi (40%), konstruksi (30%), dan bahasa (30%).


11. Jawaban diterima bila memenuhi persyaratan yang ditentukan: 1) MENGGUNAKAN EMAIL NAMA SAH; 2) menuliskan nama, kelas, dan nomor absen. Tidak ada perbaikan atau kesempatan mengirim ulang.


12.  Guru berhak menyeleksi jawaban yang dimunculkan di daring.




Tabel nomor soal yang harus dikerjakan!

Wacana 1

No.
No. Paragraf
No. Absen yang Mengerjakan
1
1-2-3
1; 9; 24; 25; 32
2
4-5-6
2; 10; 23; 26; 33
3
7-8-9
3; 11; 22; 27; 34
4
10-11-12
4; 12; 21; 27

Wacana 2


No.
No. Paragraf
No. Absen yang Mengerjakan
1
1-2-3
5; 13; 20; 28
2
4-5-6
6; 14; 19 29
3
7-8-9
7; 15; 18; 30
4
10-11-12
8; 16; 17; 31



Selamat mengerjakan!


WACANA 1

Peran Media Sebagai Pembentuk Opini Publik

1.      Tak bisa dipungkiri lagi bahwa tumbuh-kembang manusia pada zaman modern kini tidak terlepas dari peran media. Tak bisa dielakkan lagi bahwa pembentukan mentalitas manusia pada zaman modern kini tidak bisa terhindar dari gesekan media. Tak bisa terbantahkan lagi bahwa pendidikan karakter manusia selalu diikuti dengan embel-embel media. Entah itu media cetak, elektronik, maupun media internet. Ya, media telah menjadi jembatan arus informasi yang selalu hilir-mudik pada kehidupan manusia. Terlebih lagi pada manusia perkotaan di negara-negara maju. Hal ini tidak terlepas dari perkembangan teknologi komunikasi dan informasi yang semakin pesat.
2.      Media telah menjadi semacam jembatan penghubung arus informasi. Berbagai informasi di belahan dunia bagian barat, dengan segera bisa diakses oleh negara-negara di belahan timur. Media telah menjadikan dunia terasa datar, terlebih lagi dengan semakin berkembangnya teknologi Web 2.0. Seperti kata Thomas L Friedman dalam bukunya yang sangat terkenal The World is Flat : When the world goes flat ─and you are feeling flattened─reach for shovel and dig inside yourself. Don’t try to build walls. Sebuah pesan yang bijak dalam menyikapi arus informasi dan teknologi yang semakin berkembang dengan melihatnya sebagai sebuah peluang dan tantangan dalam memperluas jaringan informasi dan meningkatkan kapabilitas diri.
3.      Segala arus informasi bisa segera tersebar hanya melalui perantaraan kawat. Kawat yang saling terhubung antara satu dan yang lainnya guna menghantarkan gelombang informasi tentang dunia. Kawat yang bertransformasi menjadi penyampai kabar tentang dunia kepada dunia. Peranan media massa tersebut tentunya tidak dapat dilepaskan dari arti keberadaan media itu sendiri. Marshall McLuhan, seorang sosiolog Kanada mengatakan bahwa ”media is the extension of men”. Pada awalnya, ketika teknologi masih terbatas maka seseorang harus melakukan komunikasi secara langsung. Akan tetapi, seiring dengan peningkatan teknologi, media massa menjadi sarana dalam memberikan informasi, serta melaksanakan komunikasi dan dialog. Secara tidak langsung, dengan makna keberadaan media itu sendiri, media telah menjadi sarana dalam upaya perluasan ide-ide, gagasan-gagasan dan pemikiran terhadap kenyataan sosial (Dedy Jamaludi Malik, 2001: 23).
4.      Maka, media semakin marak digunakan sebagai penggiring opini masyarakat menuju  pencitraan yang diinginkan. Dengan begitu, media pun telah menjadi alat pembentuk citra. Terlebih lagi pada masa kampanye, baik dari tingkat daerah maupun tingkat nasional. Semua kandidat benar-benar menggunakan media secara massif. Terlepas dari konten kampanye yang disampaikan, para kandidat tidak segan-segan mengeluarkan dana kampanye yang tidak sedikit demi menggiring opini masyarakat melalui penguasaan media. Maka, tak heran pula jika para politikus kondang negeri ini adalah para petinggi media. Sebut saja Surya Paloh dan Aburizal Bakrie.
5.      Beragam peristiwa dan informasi yang sampai kepada masyarakat melalui media tidak terlepas dari peranan media massa dalam hubungannya dengan penyajian informasi dan cara media menginterpretasi suatu kejadian. Satu berita yang sampai kepada masyarakat akan memiliki banyak penafsiran dan tanggapan bergantung pada gaya bahasa (penyajian) dan cara penyampaiannya. Hal ini bisa saja dibumbui dengan gaya bahasa hiperbola untuk menarik minat pembaca berita dan mungkin juga berita yang disajikan telah terkontaminasi oleh opini dan subyektivitas penulis berita. Selalu ada kepentingan yang melatari cara manusia mengungkapkan suatu fakta ke dalam berita. Prinsip semiotika─seni berbohong─kadang bermain disini. Maka, keakuratan data dan keterpercayaan suatu berita harus dijunjung tinggi. Jika tidak, berita keliru yang tersebar akan berkembang menjadi opini publik yang juga keliru.
6.      Pandangan masyarakat terhadap suatu permasalahan di negeri kita pun tidak terlepas dari peran media. Peran media menjadi sangat vital karena bertanggung jawab dalam membentuk opini masyarakat. Opini yang berkembang di masyarakat akan menjelma menjadi sikap dan mentalitas dari masyarakat itu sendiri. Sebuah pemikiran yang tersampaikan pada masyarakat akan menjadi dasar bagi tindak-tanduk masyarakatnya. Maka, media memiliki pertanggungjawaban yang besar dalam upaya membangun bangsa, minimal pada tahap pemikiran. Jika medianya sendiri sudah tidak memerhatikan kaidah-kaidah dan norma-norma yang berlaku, bagaimana dengan opini yang berkembang di masyarakat? Tentu secara tidak langsung akan banyak terpengaruh oleh media. Dampak media massa dapat meluas kepada siapapun secara holistik dan secara simultan. Dampak media massa membawa masyarakat menuju suatu perubahan. Hanya saja, yang menjadi pertanyaan, mau dibawa kemana perubahan itu?
7.      Dampak media massa bisa kita lihat pada fenomena perilaku masyarakat yang lebih mudah bersifat “beringas” begitu mendapat suatu informasi atau berita. Mereka terpengaruh begitu saja oleh pemberitaan media tanpa pernah men-check dan recheck-nya terlebih dahulu. Bisa saja, berita mentah yang sampai pada kita akan berkembang menjadi pencitraan yang negatif dan membuat kita menjadi berburuk sangka terhadap suatu peristiwa atau orang tertentu. Bisa saja, pemberitaan yang simpang-siur dan belum jelas kebenarannya akan berkembang menjadi pandangan dan pola pikir yang salah dalam menyikapi suatu kejadian. Oleh karena itu, tanggung jawab media sangat besar dalam menggerakkan opini publik. Media massa sebagai penggerak opini publik menjadikannya sebagai alat pengonstruksi masyarakat. Namun, di samping itu, masyarakat pun dituntut untuk bisa berlaku arif dan bijak dalam menyikapi suatu pemberitaan yang diperolehnya, jangan serta-merta terpancing sebelum mengetahui kebenaran dari suatu pemberitaan.
8.      Keterbukaan informasi pasca reformasi 1998 melahirkan beberapa efek yang dialami oleh media, khususnya media cetak. Salah satunya adalah semakin intensnya media meliput dan memberitakan momentum politik. Dalam dunia politik modern partisipasi masyarakat dalam momentum politik ditentukan oleh kesadaran politik serta pencitraan terhadap proses politik yang berlangsung. Pencitraan yang dimainkan oleh media menjadi sangat penting karena media mampu memposisikan dirinya sebagai mesin produksi wacana. Peran media menjadi bagian strategis yang nantinya akan dianggap sesuatu yang di tawarkan oleh media bagi masyarakat. Wacana dalam model pendekatan ini dipandang sebagai medan kelompok dominan dalam mempersuasi dan mengkomunikasikan kepada publik pesan ideologis yang disampaikan. Semasa rezim orde baru media cenderung monolitik dalam memberitakan situasi politik nasional, dengan alasan stabilitas politik aparat negara yang menangani persebaran informasi dan komunikasi membatasi media baik cetak, elektronik dalam menyajikan informasi kepada masyarakat. Namun, masyarakat merayakan kebebasan publik dalam mengakses informasi dan terbebas dari penunggalan tafsir realitas.
9.      Dengan adanya kebebasan pers sebagaimana yang dijamin oleh negara pada pasal 2 UU. No.40 tentang Pers bahwa “Kemerdekaan pers adalah salah satu wujud kedaulatan rakyat yang berasaskan prinsip-prinsip demokrasi, keadilan, dan supremasi hukum” maka ragam sajian informasi yang ditampilkan lebih variatif, dimana konsumen memiliki kebebasan memilih dan menafsirkan semua teks yang ditampilkan media lokal maupun luar. Situasi pertukaran komunikasi yang sudah tidak melihat batasan bangsa, negara, etnik, suku, agama yang akan menggiring pembaca pada sebuah konsepsi yang beragam pula. Demikian halnya yang terjadi dalam dunia politik. Menurut Bernard Hennessy (1981) bahwa politik bukan hanya semata-mata proses pembuatan kebijakan didalam lembaga politik formal namun juga berarti bentuk pertukaran opini yang menjangkau publik secara luas.
10.  Pers di mana pun adalah organ yang vital dalam proses pembentukan opini publik. Bahkan di sejumlah negara memakai sistem pers yang totalitarian, informasi yang disajikan oleh pers harus dipahami publik sebagai kebenaran satu-satunya. Dalam masyarakat yang menganut sistem pers bebas sekalipun, fungsi pers dalam pembentukan opini publik tetap penting. Fakta terakhir inilah yang dalam tradisi politik amerika serikat melahirkan teori mengenai “Pers sebagai the fourth estate of democracy”. Seiring dengan perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat, fungsi pembentukan opini pun mengalami perkembang yang pesat pula sehingga skala jangkauan media dalam pembentukan opini publik mengalami perluasan yang signifikan. Dengan demikian, peran media dalam mengorganisir gagasan yang disajikan diterjemahkan sebagai “keharusan politik pers”.
11.  Meski pers harus berposisi netral dalam mengetengahkan realitas namun berangkat dari catatan Jurgen Habermas bahwa tidak ada pengetahuan yang berdiri sendiri, tanpa didampingi oleh kepentingan. Agus Sudibyo dalam buku “ Politik media dan pertarungan wacana” mengungkap bahwa meskipun pers telah lepas dari rezim orde baru, namun bukan berarti secara praktis menjadikannya bebas dan otonom. Dengan berbagai alasan, ia tetap entitas yang berkepentingan, sadar atau tidak sadar, terorganisir ataupun tak terorganisir, dan karenanya harus diwaspadai. Berbagai faktor bisa ditunjuk sebagai faktor menjadikan pers tidak bebas dan otonom: modal , organisasi, ideologi, kultur bahkan hal-hal yang bersifat teknis seperti soal keterbatasan kemampuan dan akses.
12.  Wartawan atau jurnalis memang tak dapat dilepaskan dari olok-olokan dengan sebutan buruh media. Sebutan ini, muncul seiring dengan perkembangan dunia industri media. Karena berada dalam ranah institusi industri yang akrab dengan persaingan.  Seringkali perusahaan-perusahaan media, baik cetak maupun elektronik menempatkan jurnalis atau wartawan sebagai salah satu bagian dari sistem proses produksinya. Padahal, buat menjalankan tugasnya seorang jurnalis dipenuhi dengan segudang aturan hukum maupun etika yang mengikat. Itulah fakta, karena bagaimana pun juga, dunia media massa adalah institusi industri, yang tentu saja landasan fikirnya tidak bisa dilepaskan dari bagaimana caranya agar bisa meraih keuntungan yang sebesar-besarnya, dengan modal sekecil-kecilnya. Maka tidak aneh, jika ada jurnalis yang digaji rendah dan diperlakukan sebagai buruh kontrak sebagai upaya pihak perusahaan menekan upah (ongkos produksi).



WACANA 2
Sukses Bank Sampah

1.            Kemarin, tepatnya tanggal 20 Januari 2016, saya berkesempatan mengikuti rapat pertanggung jawaban Bank Sampah Motekar. Suatu sub divisi yang dibentuk Kendal Gede Kreatif dan berdomisili di kelurahan Sukagalih kecamatan Sukajadi Kota Bandung. Ini rapat tahunan kedua, dan berapa rupiah yang berputar dalam setahun?
2.            Wow, 51 juta rupiah! Sangat lumayan bukan? Karena perputaran uang menandai meningkatnya perekonomian anggota. Anggota bank sampah tidak harus meminjam pada rentenir ketika membutuhkan dana untuk anggota keluarga yang sakit, biaya pendidikan, tambahan modal dagang hingga kemudahan membeli sembako. Iya, di sini anggota bisa membeli sembako dengan cara ‘bayar bulan depan’, salah satu manfaat dana bergulir yang tidak saya bayangkan sebelumnya.
3.            Kisahnya berawal ketika pada tahun 2011, saya mengajak ibu-ibu yang berdomisili di dekat lahan Bandung Berkebun, untuk membentuk komunitas. Tujuannya untuk mengaplikasikan apa yang saya ketahui mengenai pengelolaan sampah berbasis komunitas. Sekaligus ‘bertaruh’ dengan keyakinan diri bahwa jika sampah diproses dengan benar pasti akan meningkatkan perekonomian anggotanya. Sayang, keyakinan awal saya terlalu tinggi. Proses mengolah sampah organik rupanya kurang diminati anggota yang terlanjur berbudaya instan dan berparadigma: “sampah itu kotor”.
4.            Penjualan kerajinan berbahan baku kemasan bungkus kopi, sama sekali tidak menguntungkan. Besar pasak daripada tiang. Sementara kebutuhan uang kas terus mendesak, agar operasional berjalan lancar dan berkelanjutan. Hingga akhirnya di tahun 2013, kamipun mencoba membentuk bank sampah yang disesuaikan dengan situsi dan kondisi. Mengapa bank sampah? Pertimbangannya, setiap keluarga pasti memproduksi sampah anorganik (plastik, kertas, kaleng), daripada dijual ke tukang rongsok atau bahkan dibuang, lebih baik dikumpukan di bank sampah. Mirip jumputan beras yang dulu dilakukan di pedesaan untuk menghimpun dana. Bedanya yang dikumpulkan di perkotaan adalah sampah bukan beras.
5.            Secara rinci tentang pembentukan bank sampah silakan klik di sini Yang membuat saya kagum kemudian adalah betapa kreatifnya mereka. Saya hanya memberi kisi-kisi secara garis besar dan menekankan pentingnya pembukuan. Serupiahpun tidak boleh lengah. Dan hasilnya? Di tahun 2014, bank sampah Motekar membukukan perputaran uang sebesar Rp 35 juta kemudian tahun 2015, Rp 51 juta. Jumlah yang awalnya tidak saya percayai, tapi catatan mereka yang rapi menunjukkan bukti data yang akurat. Karenanya tak berlebihan jika di bawah ini saya memberanikan diri menulis kiat sukses mengelola bank sampah. Mirip rahasia sukses para trainer yang acap mengimingi sukses dengan uang investasi jutaan rupiah itu lho. Bedanya ini sih gratis. \
6.            Fokus pada tujuan. Apa sih tujuan membentuk bank sampah? Namanya bank ya harusnya merekrut anggota dengan berbagai macam cara bukan? Karena dari nasabahlah, uang berhasil dikumpulkan dan dikelola. Jika ada iming-iming mengolah sampah anorganik yang dikumpulkan, ya silakan membuat subdivisi baru. Tawaran ini memang menggiurkan, sekarung bekas air minum plastik akan bertambah nilainya jika telah dipisahkan berdasarkan jenis plastiknya. Harga sampah botol air mineral berbeda dengan harga tutup botolnya. Kegiatan yang memakan waktu ini bertentangan dengan misi bank sampah mengumpulkan anggota. Fokusnya sangat berbeda, jangan dicampur aduk. Jangan terlalu kaku mengikuti pedoman.
7.            Kementerian Lingkungan Hidup merumuskan profil Bank Sampah lengkap dengan kriteria bangunan dan kegiatannya.Waduh, jika mengikuti petunjuk tersebut maka penduduk yang tinggal di pemukiman padat akan kesulitan membentuk bank sampah. Sedangkan produksi sampah tidak mengenal tempat, dihasilkan masyarakat di pemukiman padat maupun pemukiman tertata. karena itu pembentukan dan pengelolaan bank sampah harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi.
8.            Ada kasus, satu kelurahan di utara kota Bandung meminjamkan ruangannya untuk bank sampah salah satu RW-nya yang berpenghuni amat padat. Karena baru berusia setahun kegiatan bank sampah tersebut masih berjalan lancar, tapi bagaimana jika RW lain menuntut pinjaman ruangan juga? Wah, bisa-bisa pengurus menjadi resah dan keberlangsungan bank sampahpun terancam. Jangan terpaku ketokohan untuk memimpin bank sampah. Biasanya kordinator suatu program pemerintah adalah tokoh setempat. Atau dipilih karena senioritas. Bagus sih jika sang tokoh seorang yang moderat, tetapi menjadi sulit jika ternyata dia seorang otoriter yang tidak mau mendengar pendapat orang lain. Atau menetapkan aturan-aturan semaunya. Wah suasananya bisa ngga nyaman, dan akhirnya  satu persatu anggota mundur. Pembukuan harus transparan dan akuntabel.
9.            Kunci sukses bank sampah selain penambahan jumlah anggota adalah pembukuan yang transparan dan akurat. Kapan saja anggota bisa menanyakan setiap transaksi di bukunya dan pengurus harus memberikan jawaban yang memuaskan anggota. Mirip di bank konvensional. Tidak ada nasabah yang senang jika dianggap remeh. Karena itu pengelola harus professional karena dampaknya bisa sangat positif, nasabah akan berceritera pada anggota masyarakat lain mengenai keunggulan Bank Sampah di mana dia bergabung. Jangan menyumbat aspirasi nasabah. Biasanya terjadi pada Bank Sampah yang dipimpin secara otoriter. Sang pemimpin lupa bahwa Bank Sampah bukan bisnis murni, ini adalah kewirausahaan sosial di mana berlaku dari anggota, oleh anggota dan untuk anggota. Jadi pemimpin yang otoriter kelaut aja deh ^_^ Nasabah harus merasakan manfaat Bank Sampah.
10.        Sebetulnya tanpa menjadi anggota Bank Sampah, warga bisa menjual sampah anorganiknya kepada siapapun, di mana pun dan kapanpun. Hanya dengan mengetahui manfaat menjadi anggota bank sampah, warga masyarakat mau bergabung. Keuntungan menjadi anggota bank sampah inilah yang harus selalu digali dan dikembangkan. Contohnya Komunitas Kendal Gede Kreatif, selain memiliki bank sampah Motekar, juga membentuk koperasi simpan pinjam dan pembelian sembako murah. Kebutuhan warga masyarakat harus dipahami sebelum membentuk bank sampah. Beda wilayah, beda kebutuhannya. Aktif menambah anggota. Apa jadinya jika suatu bank sampah merasa eksklusif dan enggan menambah anggota? Sementara itu, tidak ada jaminan pengurus yang sekarang aktif akan terus berada di lokasi yang sama.
11.        Bagaimana jika pindah rumah? Bagaimana jika meninggal dunia? Bisa terganggu kan operasional Bank Sampah? Bahkan terancam bubar jika pengurus lainnya merasa cape dan bosan. Perekrutan anggota akan membantu regenerasi juga menambah omzet bank sampah yang jika dikelola dalam koperasi maka akan memberikan faedah lebih banyak. Dalam banyak pertemuan, banyak sekali yang menanyakan tentang sank sampah. Bukti bahwa anggota masyarakat mulai peduli akan keberadaan bank sampah sehingga keberadaan bank sampah sebagai unit usaha terkecil dalam masyarakat seharusnya bisa membantu pemerintah menyelesaikan masalah sampah. Sayang terkendala minimnya sosialisasi, ditambah taburan berita bahwa dengan menabung di bank sampah bisa berobat gratis (Yakin? Hingga sakit kanker atau jantung yang menghabiskan jutaan rupiah? Jika hanya sakit flu, bukankah ada fasilitas BPJS yang gratis bagi kelompok tidak mampu?)
12.        Yang terpenting, keinginan anggota dengan terbentuknya bank sampah harus terpenuhi sehingga uang yang terkumpul di bank sampah akan tepat peruntukannya. Jika mayoritas warga butuh modal usaha tapi malah diberi fasilitas berobat maka bisa ditebak apa yang akan terjadi. Operasional bank sampah harus berkelanjutan tanpa bantuan, jika ada pinjaman modal, mereka harus mampu mengembalikannya. Bandung, 21 Januari 2016.





Komentar

  1. Nama : Charlie Leonardo Oroh
    Kelas : XII MIPA 3
    No. Absen : 03

    Wacana 1 (Paragraf 7,8, dan 9)

    I. RESTRUKTURISASI
    1.1. Paragraf 7
    1.1.1. Kalimat inti :
    1.1.1.1. Berita dari media massa mempengaruhi pola pikir masyarakat.

    1.1.2. Silogisme :
    1.1.2.1. Premis Mayor :
    Semua informasi yang disebarkan media massa (term A) mempengaruhi pola pikir masyarakat. (term B)
    1.1.2.2. Premis Minor :
    Berita (term C) memuat informasi yang disebarkan media massa. (term A)
    1.1.2.3. Kesimpulan :
    Berita (term C) mempengaruhi pola pikir masyarakat. (term B)

    1.2. Paragraf 8
    1.2.1. Kalimat inti :
    1.2.1.1. Keterbukaan informasi oleh media massa memberikan beberapa
    efek pada saat pasca reformasi 1998.

    1.2.2. Silogisme :
    1.2.2.1. Premis Mayor :
    Semua media massa (term A) memberikan beberapa efek pada saat pasca reformasi 1998. (term B)
    1.2.2.2. Premis Minor :
    Keterbukaan informasi (term C) oleh media massa. (term A)
    1.2.2.3. Kesimpulan :
    Keterbukaan informasi (term C) memberikan beberapa efek pada saat pasca reformasi 1998. (term B)

    1.3. Paragraf 9
    1.3.1. Kalimat inti :
    1.3.1.1. Kebebasan pers sebagai wujud kedaulatan rakyat yang berasaskan
    prinsip-prinsip demokrasi, keadilan, dan supremasi hukum.

    1.3.2. Silogisme :
    1.3.2.1. Premis Mayor :
    Semua wujud kedaulatan rakyat (term A) berasaskan prinsip-prinsip demokrasi, keadilan, dan supremasi hukum. (term B)
    1.3.2.2. Premis Minor :
    Kebebasan pers (term C) sebagai wujud kedaulatan rakyat. (term
    A)
    1.3.2.3. Kesimpulan :
    Kebebasan pers (term C) berasaskan prinsip-prinsip demokrasi, keadilan, dan supremasi hukum. (term B)

    BalasHapus
  2. Nama : Charlie Leonardo Oroh
    Kelas : XII MIPA 3
    No. Absen : 03

    II. TANGGAPAN, SANGGAHAN, DAN PENOLAKAN PENDAPAT

    2.1. Paragraf Pembuka
    Media massa merupakan salah satu bentuk kemajuan teknologi dalam bidang informasi dan komunikasi. Pengaruh media massa berbeda-beda terhadap setiap individu. Tanpa sadar media massa telah membawa masyarakat masuk kepada pola budaya yang baru dan mulai menentukan pola pikir serta perilaku masyarakat. Perubahan pola tingkah laku yang paling terasa ialah dari aspek gaya hidup dan aspek ini paling kelihatan dalam lingkungan generasi muda. Media massa memiliki arti yang bermacam-macam memiliki banyak fungsi tergantung pada jenis sistem politik dan ekonomi dimana media itu berfungsi, tingkat perkembangan masyarakat, dan minat serta kebutuhan individu tertentu. Namun, selain memiliki fungsi, media juga memiliki banyak disfungsi, yaitu konsekuensi yang tidak diinginkan masyarakat.

    2.2. Paragraf 7
    Dalam masyarakat modern, media massa mempunyai peran yang signifikan sebagai bagian dari kehidupan masyarakat. Tentu saja, media massa dapat mempegaruhi pola pikir masyarakat tradisional ke masyarakat modern. Pesatnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi seperti media massa, menyebabkan terjadi perubahan secara cepat dimana-mana. Media massa sedikit demi sedikit membawa masuk masyarakat ke suatu pola budaya yang baru dan mulai menentukan pola pikir serta budaya perilaku masyarakat. Tanpa disadari media massa telah ikut mengatur jadwal hidup masyarakat serta menciptakan sejumlah kebutuhan.

    Media massa yang semakin terbuka dan bebas perlu difilter oleh masyarakat, benar atau salah sehingga tidak terbawa ke dalam dampak negatif dan buruk yang diberitakan lewat media massa. Wujud perubahan pola tingkah laku lainnya yaitu gaya hidup. Media memperlihatkan pada masyarakat bagaimana standar hidup layak bagi seorang manusia, sehingga secara tidak langsung menyebabkan masyarakat menilai apakah lingkungan mereka sudah layak atau apakah ia telah memenuhi standar tersebut dan gambaran ini banyak dipengaruhi dari apa yang di lihat, didengar dan dibaca dari media massa tersebut. Pergeseran pola tingkah laku yang diakibatkan oleh media massa dapat terjadi di lingkungan keluarga, sekolah, dan dalam kehidupan bermasyarakat. Perubahan gaya hidup dalam hal peniruan atau imitasi secara berlebihan terhadap diri seorang figur yang sedang diidolakan berdasarkan informasi yang diperoleh dari media.

    2.3. Paragraf 8
    Media massa pada masa reformasi dapat dihubungkan dengan demokrasi, yang berarti kebebasan untuk berbicara dan mengeluarkan pendapat. Walaupun terkadang media massa masih dimanfaatkan oleh pemerintah untuk melanggengkan kekuasaan, karena pers masa reformasi bebas untuk menuliskan apapun kritik mereka terhadap pemerintah. Namun, kebebasan media massa yang tecipta pada masa reformasi bukan berarti tidak menimbukan masalah. Terkadang kebebasan pers masa reformasi terkadang terlewat batas, yang terdapat ketidakseimbangan antara keinginan masyarakat dengan kepentingan pers.

    Dalam tonggak perjalanan sejarah pers nasional di Indonesia tercatat, sejak era reformasi 1998 media massa memiliki kebebasan yang luas, terutama dalam melakukan kontrol dan koreksi terhadap jalannya pemerintahan. Meski berada di luar sistem politik formal, pers memiliki posisi strategis dalam informasi massa, pendidikan kepada publik sekaligus menjadi alat kontrol sosial. Walaupun siapa saja kini bisa membuat surat kabar, kebebasan pers di Indonesia tetap dinilai masih jauh dari optimal. Kebebasan pers tidak diukur dari berapa banyak surat kabar dan perusahaan media yang ada di suatu negara. Kebebasan pers diukur dari hal-hal yang substansial seperti ada tidaknya kekerasan terhadap wartawan, intervensi pemerintah, kepentingan pemilik perusahaan media, perlindungan hukum terhadap pers, serta pers yang obyektif dan bertanggung jawab.

    BalasHapus
  3. Nama : Charlie Leonardo Oroh
    Kelas : XII MIPA 3
    No. Absen : 03

    2.4. Paragraf 9
    Kebebasan pers adalah salah satu wujud kedaulatan rakyat yang berasaskan prinsip-prinsip demokratis , keadilan, dan supermasi hukum. Mempunyai fungsi sebagai media informasi, pendidikan, hiburan, pendidikan, hiburan dan kontrol sosial, dan dapat berfungsi sebagai lembaga atau konstitusi ekonomi. Banyak sekali terjadi pelanggaran etika dan profesionalisme jurnalistik media massa yang justru kontraproduktif bagi esensi kemerdekaan pers. Maraknya aksi-aksi massa terhadap kantor penerbitan di samping menunjukkan rendahnya apresiasi masyarakat terhadap kebebasan pers, juga diakibatkan oleh masih rendah penghargaan insan pers terhadap kebebasannya.

    Pers mempunyai hak mencari, memperoleh, dan menyebarluaskan gagasan dan informasi, mengembangkan pendapat umum berdasarkan informasi yang akurat tepat dan benar, melakukan pengawasan, keritik, koreksi dan saran terhadap hal-hal yang berkaitan dengan kepentingan umum, untuk memperjuangkan keadilan dan kebenaran. Keberadaan institusi sosial, yaitu hukum, dapat membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan masyarakat akan kebebasan berpendapat dan mendapatkan informasi. Namun, keraguan terhadap kebebasan pers hanya terekspresi dari sikap yang menuding demokrasi sebagai bukan jalan terbaik dalam hidup bersama dalam suatu komunitas negara.

    2.5. Paragraf Penutup
    Dampak yang paling kontras dirasakan dikalangan masyarakat ialah perubahan gaya hidup dan pola tingkah laku yang menuntut masyarakat bersikap serba instant sehingga menyebabkan terjadi pergeseran nilai-nilai budaya dalam kehidupan masyarakat. Media massa mempengaruhi gaya hidup masyarakat untuk menjadi serupa dengan apa yang disajikan oleh media. Dalam kaitannya di dalam konteks negara demokrasi, kebebasan pers adalah syarat mutlak bagi bangsa yang hendak hidup dalam demokrasi. Keraguan terhadap kebebasan pers hanya terekspresi dari sikap yang menuding demokrasi sebagai bukan jalan terbaik dalam hidup bersama dalam suatu komunitas negara.

    BalasHapus
  4. Wacana I (paragraf 1,2,3)


    I. RESTRUKTURISASI

    1.1. Silogisme paragraf 1
    1.1.1. Premis Mayor: Semua arus informasi bagi kehidupan manusia tidak
    B
    terlepas dari perkembangan teknologi dan informasi yang semakin
    A
    pesat.
    1.1.2. Premis minor: Media menjadi arus informasi bagi kehidupan manusia
    C B
    1.1.3. Kesimpulan: Media tidak terlepas dari perkembangan teknologi dan informasi yang
    C A
    semakin pesat

    1.2. Silogisme paragraf 2
    1.2.1. Premis Mayor: Semua menjadi jembatan penghubung arus informasi sehingga menjadikan B
    dunia semakin datar.
    A
    1.2.2. Premis minor: : Media menjadi jembatan penghubung arus informasi
    C B
    1.2.3. Kesimpulan: Media menjadikan dunia terasa datar
    C A

    1.3. Silogisme paragraf 3
    1.3.1. Premis Mayor: Semua sebagai gelombang informasi tentang dunia yang bertransformasi
    B
    menjadi penyampai kabar kepada dunia
    A
    1.3.2. Premis minor: Media sebagai gelombang informasi tentang dunia
    C B
    1.3.3. Kesimpulan: Media bertransformasi menjadi penyampai kabar kepada dunia
    C A

    Nama : Rachel Margaretha Gultom
    Kelas : XII MIPA 3
    No. absen : 25

    BalasHapus
  5. Wacana I (paragraf 1,2,3)


    I. RESTRUKTURISASI

    1.1. Silogisme paragraf 1
    1.1.1. Premis Mayor: Semua arus informasi bagi kehidupan manusia tidak
    B
    terlepas dari perkembangan teknologi dan informasi yang semakin
    A
    pesat.
    1.1.2. Premis minor: Media menjadi arus informasi bagi kehidupan manusia
    C B
    1.1.3. Kesimpulan: Media tidak terlepas dari perkembangan teknologi dan informasi yang
    C A
    semakin pesat

    1.2. Silogisme paragraf 2
    1.2.1. Premis Mayor: Semua menjadi jembatan penghubung arus informasi sehingga menjadikan B
    dunia semakin datar.
    A
    1.2.2. Premis minor: : Media menjadi jembatan penghubung arus informasi
    C B
    1.2.3. Kesimpulan: Media menjadikan dunia terasa datar
    C A

    1.3. Silogisme paragraf 3
    1.3.1. Premis Mayor: Semua sebagai gelombang informasi tentang dunia yang bertransformasi
    B
    menjadi penyampai kabar kepada dunia
    A
    1.3.2. Premis minor: Media sebagai gelombang informasi tentang dunia
    C B
    1.3.3. Kesimpulan: Media bertransformasi menjadi penyampai kabar kepada dunia
    C A

    Nama : Rachel Margaretha Gultom
    Kelas : XII MIPA 3
    No. absen : 25

    BalasHapus
  6. II. TANGGAPAN, SANGGAHAN, DAN PENOLAKAN PENDAPAT

    Pada era sekarang ini, semua tak dapat menghelak dari canggihnya teknologi jaman sekarang. Semua orang harus mengikuti arus globalisasi, jika tidak, hidup mereka akan tertinggal oleh jaman. Media termasuk dalam teknologi yang semakin hari semakin canggih karena perkembangan teknologi semakin pesat. Teknologi dimanfaatkan untuk sarana komunikasi, dimana orang yang tinggal di daerah Sabang dapat bertukar informasi dengan orang yang tinggal di daerah Merauke. Betapa hebatnya teknologi jaman sekarang, bukan?
    Wacana 1 paragraf 1
    Berdasarkan silogisme, penulis telah mepaparkannya dengan benar. Dasar pemikiran penulis tertuang pada premis mayor yang menyamaratakan arus informasi bahwa semua arus informasi tidak terlepas dari perkembangan teknologi. Pada premis minor, menyebutkan lebih inti bahwa medialah yang menjadi arus informasi bagi kehidupan manusia. Pada kesimpulan, ia menyimpulkan bahwa media tidak terlepas dari perkembangan teknologi dan informasi yang semakin pesat. Kita dapat menggunakan teknologi tersebut dengan perantara media. Kesimpulan tersebut berdasarkan pemikiran dan penglihatannya. Ia melihat bahwa semakin hari, teknologi semakin canggih. Dahulu, komunikasi hanya bisa dilakukan secara langsung, paling tidak melalui surat. Sekarang, dengan gerakan jari pun kita dapat mengirim pesan kemanapun kita mau.
    Saya kurang setuju dengan pendapat penulis pada premis mayor. Ia menyamaratakan semua arus informasi tersebut yang tidak terlepas dari perkembangan teknologi. Arus informasi seperti apa yang tidak terlepas dari perkembangan teknologi? Apakah komunikasi secara langsung juga memakai alat komunikasi sehingga dapat dikatakan tak lepas dari perkembangan teknologi? Saya pikir tidak. Kita tahu bahwa komunikasi secara langsung termasuk dalam media kita untuk berkomunikasi dan dapat menjadi arus informasi untuk kita. Pada pemikirian penulis yang dituangkan dalam premis mayor seakan-akan komunikasi secara langsung juga ikut dalam perkembangan teknologi yang semakin pesat, padahal komunikasi secara langsung tidak perlu melalui perantara media apapun.

    Wacana 1 paragraf 2
    Silogisme yang ditatarkan pada premis mayor kurang masuk dalam logika, sebab penulis menuliskan bahwa ‘semua’ menjadi jembatan penghubung arus informasi. Sebetulnya, siapa yang menjadi jembatan penghubung arus informasi tersebut? Tetapi, penulis menuliskannya bahwa ‘semua’ itu adalah media, medialah yang menjadi jembatan penghubung arus informasi tersebut. Pada premis minor dan kesimpulan, sudah benar dalam tataran sologisme.
    Pada kesimpulan, penulis menuliskan bahwa media dapat menjadikan dunia terasa datar. Ia tidak menjelaskan maksud dari kalimat ‘dunia terasa datar’ itu apa dan sebab dari akibat itu karena apa? Sebaiknya penulis menjelaskan mengapa media dapat menjadikan dunia terasa datar. saya tidak setuju dengan argumen sang penulis. jika di hidup kita tidak ada media, tidak ada penghubung informasi antar sesama, apakah dunia terasa baik(tidak datar)? menurut saya, dengan adanya media tentunya menjadikan dunia terasa lebih baik karena kita dengan mudah mendapatkan informasi dan dengan mudah dapat berkomunikasi dengan sesama di seluruh penjuru dunia. Media sekarang bukan hanya sekedar sarana komunikasi dan informasi. Televisi juga termasuk dalam salah satu media yaitu media elektronik. Tayangan-tayangan televise pun menawarkan segala hal, mulai dari memberikan informasi, pendidikan, kesehatan serta komedi. Dengan berlandaskan komedi, media dapat memberikan kita informasi juga di dalamnya dan tidak menjadikan dunia kita terasa datar. Coba kita bayangkan, bagaimana jika di dalam hidup kita tidak ada media? Akan terasa sangat datar, bukan?

    nama: Rachel Margaretha
    kelas/no. absen: XII MIPA 3/25

    BalasHapus
  7. Wacana 1 paragraf 3
    Semua masyarakat tak lepas dari teknologi. Apapun yang kita kerjaan selalu menggunakan teknologi, mulai dari memasak, menyuci, sampai dengan menelpon. Dari teknologi tersebut kita pun mendapatkan banyak sekali manfaat dan informasi. Seperti televise, banyak tayangan berita mulai dari dalam negeri sampai luar negeri yang bisa kita dapatkan informasinya. Teknologi yang paling banyak penggunanya adalah hp (handphone) dan komputer. Dari alat itu kita bisa mendapatkan beragam informasi, tentunya perantaranya adalah internet. Di internet, kita dapat mengakses kemana pun yang kita mau. Jaringan internet pun berasal dari gelombang yang dapat membuat internet mudah diakses dan banyak terkandung informasi di dalamnya.
    Seperti yang ditatarkan penulis pada silogisme, ia menjelaskan bahwa hanya berasal dari gelombang, media dapat menyampaikan kabar dunia kepada seluruh dunia. hal tersebut benar adanya karena kita sendiri mengalaminya. Tetapi, seperti yang bisa kita lihat pada premis mayor, terdapat kejanggalan kalimat. Ia menulis bahwa ‘semua sebagai gelombang…’, yang patut dipertanyakan adalah siapa yang menjadi gelombang informasi? Lalu, saya kurang setuju dengan kesimpulan yang dituliskan oleh penulis. ia menuliskan bahwa ‘Media bertransformasi menjadi penyampai kabar kepada dunia’. saya bingung dengan adanya kata ‘bertransformasi’. Sebenarnya media itu sebelumnya berupa apa? Apakah sebelum bertransformasi, wujudnya bukan sebagai penyampai kabar? Seharusnya, penulis menyebutkan wujud media sebelum bertransformasi.
    Dengan demikian, secara keseluruhan, paragraf satu, kedua, dan ketiga yang membicarakan tentang perkembangan teknologi yang semakin hari semakin pesat, masih banyak kesalahan penalaran. Hal ini disebabkan karena minimnya fakta dan hanya berpedoman pada opini. Sang penulis hanya ingin menyamaratakan opininya dengan opini semua orang tanpa menuturkan fakta. Berdasarkan judulnya, kurang menarik perhatian karena menggunakan bahasa sehari-hari dan sederhana. Judulnya pun kurang pas dengan ketiga paragraf yang telah saya baca dan telah saya teliti. Sebetulnya, judul dengan ketiga paragraf tersebut kurang pas karena judul menekankan kata ‘opini’, sedangkan ketiga paragraf menekankan kata ‘informasi’. Disarankan untuk penulis, lebih baik mencatumkan fakta-fakta untuk menguatkan opininya. Sehingga, pada kemudian hati tidak menimbulkan sanggahan, dan/atau penolakan lagi.

    Nama: Rachel Margaretha
    Kelas/no.absen: XII MIPA 3/25

    BalasHapus
  8. Nama : AXEEL JUNIOR ARIFIN
    Kelas : 12 MIA 3
    Nomor Absen : 02

     Paragraf 4
    Kalimat Inti : Opini masyarakat sebagai pembentuk citra.
    Silogisme :
    • PM : Semua media berfungsi sebagai alat pembentuk citra.
    A B
    • Pm : Opini publik terdapat dalam media.
    C A
    Kesimpulan : Opini publik berfungsi sebagai pembentuk citra
    C B

     Paragraf 5
    Kalimat inti : Berita keliru merupakan salah satu jenis kekeliruan.
    Silogisme :
    • PM : Semua jenis kekeliruan dapat menimbulkan opini publik yang keliru.
    A B
    • Pm : Berita keliru merupakan salah satu jenis kekeliruan.
    C A
    Kesimpulan : Berita keliru yang tersebar dapat menjadi opini publik yang keliru.
    C B

     Paragraf 6
    Kalimat Inti : Media massa bertanggung jawab terhadap terbentuknya opini masyarakat.
    Silogisme :
    • PM: Semua media bertanggung jawab terhadap terbentuknya opini masyarakat.
    A B
    • Pm :Media massa merupakan bentuk dari media.
    C A
    Kesimpulan : Media massa bertanggung jawab terhadap terbentuknya opini publik.
    C B


    Dewasa ini, media menjadi salah satu sarana penyalur pandangan dan pendapat, baik bagi masyarakat maupun para petinggi pemerintah. Terlebih lagi, media telah menjadi jembatan arus informasi yang selalu hadir pada keseharian hidup manusia. Semua nya ini, tidak terlepas dari akibat perkembangan teknologi komunikasi dan informasi yang semakin pesat.
    Sebuah opini publik dapat ditemui dalam berbagai media. Yang menyebabkan semua media berfungsi sebagai alat pembentuk citra.
    Silogisme di atas memaparkan bahwa dalam membangun dan mempublikasikan opini publik, masyarakat telah dibantu oleh media (Baik media elektronik, maupun cetak) sebagai alat pembentuk citra tersebut. Sehingga dapat disimpulkan bahwa sebuah citra dibentuk melalui opini masyarakat.
    Berita keliru merupakan suatu jenis kekeliruan. Hal tersebut dikarenakan semua kekeliruan menimbulkan opini publik yang keliru.
    Berdasarkan penalaran diatas, dapat dikatakan bahwa sebuah berita yang tidak masuk akal atau keliru, menyebabkan banyaknya pemikiran yang berkembang dimasayrakt luas dan berujung kepada opini publik yang juga salah arti atau keliru. Secara singkat, berita keliru yang tersebar dapat menjadi opini publik yang keliru.
    Sebuah media massa adalah sebuah bentuk dari beragam bentuk media yang ada. Semua media bertanggung jawab atas terbentuknya opini masyarakat atau publik.
    Dari paragraf diatas, sebuah media sangat mempengaruhi pola pemikiran masyarakat yang tentu akan menimbulkan berbagai macam pandangan dan opini yang disebut opini publik. Dalam pembuatan beritanya, media diharapkan dapat bertanggung jawab atas seluruh pandangan yang tercipta di lingkungan kaum awam. Singkat nya, media massa bertanggung jawab terhadap terbentuknya opini masyarakat.
    Tak dapat dipungkiri bahwa kemajuan teknologi sekarang mendukung penyebaran berita dan opini makin cepat dan makin luas, tak terkecuali para pelajar yang masih duduk di bangkus sekolah. Dikarenakan opini yang berkembang di masyarakat adalah sebagai pembentuk citra, berita yang keliru merupakan salah satu jenis kekeliruan. Sehingga media massa bertanggung jawab terhadap terbentuknya opini masyarakat yang juga mungkin menyimpang dari target yang ingin dicapai.



    BalasHapus
  9. I. RESTRUKTURISASI
    Wacana 1 paragraf (7,8,9)
    Paragraf 7
    Kalimat inti gagasan : Dampak media masa(C) terhadap prilaku masyarakat(B).
    Term A : Pengaruh pemberitaan.
    Term B : terhadap prilaku masyarakat.
    Term C : Dampak media masa.

    PM (PU) : Pengaruh pemberitaan(A) berpengaruh terhadap prilaku masyarakat(B).
    Pm (PK) : Dampak media masa(C) adalah pengaruh pemberitaan(A).
    K : Dampak media masa berpengaruh terhadap prilaku masyarakat.

    Paragraf 8
    Kalimat inti gagasan : Keterbukaan Reformasi tahun 1998 berpengaruh terhadap media.
    Term A : Masa rezim Orde Baru.
    Term B : berpengaruh terhadap media.
    Term C : Keterbukaan Reformasi tahun 1998.

    PM (PU) : Masa renzim Orde Baru(A) berpengaruh terhadap media(B).
    Pm (PK) : Keterbukaan Reformasi tahun 1998(C) adalah masa rezim Orde Baru(A).
    K : Keterbukaan Reformasi tahun 1998(C) berpengaruh terhadap media(B).

    Paragraf 9
    Kalimat inti gagasan : Pers dijamin oleh negara berdasarkan pasal 2 UU No. 40.
    Term A : Ragam sajian informasi.
    Term B : dijamin oleh negara berdasarkan pasal 2 UU No. 40.
    Term C : Pers.

    PM (PU) : Ragam sajian informasi(A) dijamin oleh negara berdasarkan pasal 2 UU No.
    40(B).
    Pm (PK) : Pers(C) adalah sajian informasi(A).
    K : Pers(C) dijamin oleh negara berdasarkan pasal 2 UU No. 40(B).

    Nama : Saniatul Izzah
    Kelas : XII MIPA 3
    No. Absen : 27

    BalasHapus
  10. I. RESTRUKTURISASI
    Wacana I : Paragraf 1,2, dan 3
    Paragraf 1
    Kalimat Inti : Media telah menjadi jembatan arus informasi yang selalu hilir-mudik pada kehidupan manusia.
    Premis Mayor : Semua hasil perkembangan teknologi dan komunikasi (A) menjadi jembatan arus informasi yang selalu hilir-mudik pada kehidupan masyarakat.(B)
    Premis Minor : Media (C) merupakan perkembangan teknologi dan komunikasi. (A)
    Kesimpulan : Media (C) menjadi jembatan arus informasi yang selalu hilir-mudik pada kehidupan masyarakat. (B)

    Paragraf 2
    Kalimat Inti : Media telah menjadikan dunia terasa datar.
    Premis Mayor : Semua hasil perkembangan teknologi (A) menjadikan dunia terasa datar. (B)
    Premis Minor : Media (C) merupakan hasil perkembangan teknologi. (A)
    Kesimpulan : Media (C) menjadikan dunia terasa datar. (B)

    Paragraf 3
    Kalimat inti : Media telah menjadi menjadi sarana dalam upaya perluasan ide-ide, gagasan-gagasan dan pemikiran terhadap kenyataan sosial.
    Premis Mayor : Hasil perkembangan teknologi dan komunikasi (A) menjadi sarana dalam upaya perluasan ide-ide, gagasan-gagasan dan pemikiran terhadap kenyataan sosial. (B)
    Premis Minor : Media (C) merupakan hasil perkembangan teknologi dan komunikasi. (A)
    Kesimpulan : Media (C) menjadi sarana dalam upaya perluasan ide-ide, gagasan-gagasan dan pemikiran terhadap kenyataan sosial. (B)

    Nama : Diana Novita
    Kelas : XII MIPA 3
    No. : 09

    BalasHapus
  11. 1. Restrukturisasi
    1.1 Paragraf 4
    PM : Sekelompok orang menginginkan masyarakat beropini dalam suatu media (A) untuk membentuk pencitraan yang diinginkan(B).
    Pm : Kampanye (C) termasuk dalam sekelompok orang yang menginginkan masyarakat beropini dalam suatu media.(A)
    K : Kampanye(C) untuk membentuk pencitraan yang diingikan(B).
    1.2 Paragraf 5
    PM : Cara media dalam mempublikasikan opini masyarakat (A) dibumbui dengan gaya bahasa hiperbola untuk menarik minat pembaca berita(B).
    Pm : Prinsip semiotika-seni berbohong (C) termasuk dalam cara media mempublikasikan opini masyarakat (A).
    K : Prinsip semiotika-seni berbohong (C) dibumbui dengan gaya bahasa hiperbola untuk menarik minat pembaca berita (B).
    1.3 Paragraf 6
    PM : Media (A) harus memerhatikan kaidah-kaidah dan norma-norma yang berlaku agar pemikiran yang dituangkan dapat dipertanggungjawaban(B).
    Pm : Opini (C) biasanya dituangkan dalam suatu media (A).
    K : Opini (C) harus memerhatikan kaidah-kaidah dan norma-norma yang berlaku agar pemikiran yang dituangkan dapat dipertanggungjawaban(B).

    2. Tanggapan, Sanggahan, dan Penolakan Pendapat
    2.2 Pembuka
    Perkembangan teknologi di dunia khusunya di Indonesia memberikan dampak yang signifikan bagi opini yang bermunculan. Opini tersebut banyak termuat dalam media, baik itu media massa maupun media sosial. Opini di Indonesia masih tergolong bebas, belum ada pengawasan secara ketat bagi pihak yang berwajib, pasalnya kebanyakan orang yang beropini mengenai keluh kesah mereka yang menimbulkan pencemaran nama baik seseorang. Hal tersebut juga memicu memudarnya kaidah-kaidah dan norma-norma yang ada karena masyarakat bebas menuangkan perasaan mereka, sehingga banyak sekelompok orang yang memanfaatkan momen seperti ini. Maka dari itu penulis akan mengulas restrukturisasi dan membuat tanggapan/sanggahan/penolakan pendapat berdasarkan paragraf yang telah ditentukan, yaitu paragraf keempat, kelima, dan keenam agar pembaca dapat mengerti makna yang terdapat pada paragraf tersebut secara validitas dan kebenaran yang dikaitkan dalam kehidupan sehari-hari.

    2.2 Isi
    2.2.1 Isi paragraf ke-4
    Pada paragraf keempat ini saya memiliki kalimat inti bahwa media dimanfaatkan sekelompok orang untuk membangkitkan masyarakat beropini sehingga terbentuk pencitraan yang diinginkan mereka. Kalimat itu mendasarkan saya pada premis mayor. Pada premis mayor disebutkan bahwa sekelompok orang menginginkan masyarakat beropini dalam suatu media untuk membentuk pencitraan yang diinginkan. Hal tersebut benar, sekolompok orang mengajak masyarakat untuk hadir dan mendengarkan apa yang disampaikan , mungkin kata-kata yang digunakan membentuk opini pada pola pikir masyarakat. Janji-janji biasa diumbar untuk menarik perhatian masyarakat sehingga secara tidak langsung diharapkan dari masyarakat yang berpartisipasi mengajak teman yang lain untuk ikut. Biasanya momen ini dimanfaatkan oleh sebuah kampanye, mereka ingin masyarakat yang hadir ikut mendukung suara mereka. Satu atau lebih di antara yang hadir dalam kampanye pasti memiliki opini masing-masing yang biasa dituangkan dalam media, jangankan orang dewasa, anak/ remaja labil juga ikut beropini membentuk suatu pencitraan. Sehingga terbukti bahwa kampanye untuk membentuk pencitraan yang diingikan.
    Berdasarkan pernyataan di atas, maka secara validitas paragraf ini benar. Kesimpulan, permis minor, dan premis mayor memiliki hubungan antar term-nya. Kebenaran dalam kehidupan sehari-hari juga terbukti bahwa tidak jarang masyarakat mengeluarkan opini mereka yang menandakan atas dukungan mereka, terutama pada media sosial yang bebas tanpa pengawassan yang ketat dari pihak yang bertanggungjawab.


    Nama : Evi Andani
    Kelas : XII MIPA 3
    No. Absen : 10

    BalasHapus
  12. 2.2.2 Isi paragraf ke-5
    Pada paragraf kelima ini saya memiliki kalimat inti bahwa opini yang dipublikasikan pada media selalu diberi gaya bahasa hiperbola agar menarik minat pembaca. Saya tidak setuju akan hal tersebut, apalagi pada bagian silogisme. Biasanya gaya bahasa hiperbola banyak digunakan dalam acara-acara pada media massa yang berbasis opini atau yang lebih dikenal dengan gosip. Terkadang berlebihan dapat merugikan orang lain, karena beliau pasti dikejar oleh orang-orang untuk memastiakan kebenarannya. Meskipun sudah ada tata cara mengolah informasi tersebut dengan gaya bahasa hiperbola, akan tetapi melebihkan sesuatu itu seperti membuat kebohongan secara tersirat di dalamnya sehingga lama-kelamaan akan menjadi kebiasaan. Menurut saya lebih baik terbuka dan apa adanya, karena setiap orang memiliki ketertarikan sendiri terhadap suatu informasi dan tidak bisa dipaksakan.
    Berdasarkan pernyataan di atas, maka secara validitas paragraf ini benar. Kesimpulan, permis minor, dan premis mayor memiliki hubungan antar term-nya. Akan tetapi pada kebenarannya belum terbukti karena setiap orang memiliki ketertarikan tersendiri dalam suatu informasi, bukti-bukti bisa dilihat dari lingkungan sekitar mulai dari teman. Ada teman yang suka mendengarkan informasi yang berupa gosip dan ada teman yang suka mendengarkan berita yang sesuai dengan fakta bahkan sampai mencari informasi tersebut secara mendalam sehingga bisa mengetahui informassi dari berbagai sumber.
    2.2.3 Isi paragraf ke-6
    Pada paragraf keenam ini saya memiliki kalimat inti bahwa setiap opini harus memiliki pertanggungjawaban. Saya setuju atas pernyataan tersebut karena di lingkungan kita masing-masing pasti memiliki kaidah dan norma baik itu tersirat maupun tersurat. Siapapun harus menjaga kaidah dan norma tersebut agar tidak pudar. Kaidah dan norma seperti menjadi pagar bagi siapa yang mau mengeluarkan opini, sehingga opini yang muncul tidak sembarangan dan tidak merugikan orang lain. Maka dari itu, kerukunan antar seseorang yang beropini dapat terjalin dengan baik karena mereka saling bertoleransi.
    Berdasarkan pernyataan di atas, maka secara validitas paragraf ini benar. Kesimpulan, permis minor, dan premis mayor memiliki hubungan antar term-nya. Kebenaran pada paragraf ini juga terbukti karena siapaun yang berbuat harus bertanggungjawab. Hal tersebut sudah menjadi hak pate karena semua kegiatan yang menyalahi aturan sudah ada sanksinya tersendiri, sehingga seseorang tidak akan berbuat semaunya saja, terutama beropini.
    2.3 Penutup
    Berdasarkan uraian yang terdapat pada paragraf keempat, kelima, dan keenam memiliki kebenaran secara validitas. Hanya paragraf kelima tidak terbukti dalam kebenaran yang ada dalam kehidupan sehari-hari karena dalam segi praktik tidak selaras, sedangkan pada paragraf keempat dan keenam selaras dengan praktiknya. Seperti yang tertuang dalam daring beberapa bulan lalu menyebutkan bahwa pihak BIN (Badan Intelijen Negara) akan mengadakan pengawasan terhadap opini yang ada di media agar bisa dipertanggungjawaban dan tidak akan ada lagi pihak yang dirugikan. Maka dari itu, masyarakat mendapatkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.


    Nama : Evi Andani
    Kelas: XII MIPA 3
    NO. Abnsen :10

    BalasHapus
  13. Nama : Christanty
    Kelas : XII MIPA 3
    No. Absen : 06

    Latihan 6: Memberikan Tanggapan-Sanggahan-Penolakan Pendapat

    Wacana 2: Sukses Bank Sampah

    Paragraf 4, 5, dan 6

    1. Restrukturisasi Silogisme

    1.1 Paragraf 4

    Kalimat inti : Pembentukan bank sampah bertujuan agar operasional lancar dan berkelanjutan.

    Term A: Semua penyelesaian ekonomi
    Term B: Operasional berjalan lancar dan berkelanjutan
    Term C: Pembentukan bank sampah

    Premis Mayor : Semua penyelesaian masalah ekonomi dibentuk agar operasional berjalan lancar dan berkelanjutan.
    Premis Minor : Pembentukan bank sampah adalah salah satu bentuk penyelesaian masalah ekonomi anggotanya.
    Kesimpulan : Pembentukan bank sampah bertujuan agar operasional lancar dan berkelanjutan.

    1.2 Paragraf 5

    Kalimat inti : Dalam mengelola bank sampah perlu menekankan pentingnya melakukan pembukuan.

    Term A: Semua usaha yang kreatif
    Term B: Menekankan pentingnya melakukan pembukuan
    Term C: Mengelola bank sampah

    Premis Mayor : Semua usaha yang kreatif perlu menekankan pentingnya melakukan pembukuan.
    Premis Minor : Mengelola bank sampah merupakan salah satu usaha yang kreatif.
    Kesimpulan : Dalam mengelola bank sampah perlu menekankan pentingnya melakukan pembukuan.

    1.3 Paragraf 6

    Kalimat inti : Bank sampah bertujuan untuk mengumpulkan dan mengelola uang.

    Term A: Semua bank yang merekrut anggota
    Term B: Untuk mengumpulkan dan mengelola uang
    Term C: Bank sampah

    Premis Mayor : Semua bank yang merekrut anggota bertujuan untuk mengumpulkan dan mengelola uang.
    Premis Minor : Bank sampah melakukan perekrutan anggota.
    Kesimpulan : Bank sampah bertujuan untuk mengumpulkan dan mengelola uang.

    BalasHapus
  14. Nama : Christanty
    Kelas : XII MIPA 3
    No. Absen : 06

    2. Tanggapan-Sanggahan-Penolakan Pendapat

    Zaman sekarang, kita dapat menemui benda ini dimanapun kita berada. Benda yang dibuang karena sudah tidak terpakai lagi dan jumlahnya yang sangat melimpah. Benda itu adalah sampah. Sampah dapat kita jumpai dimana saja, namun masyarakat kurang mengetahui bahwa sampah memiliki beberapa manfaat. Selain dikenal sebagai barang tak berguna atau barang bekas, ternyata sampah dapat dikelola menjadi sesuatu yang memiliki nilai jual dan juga dapat dijadikan sebagai suatu usaha, seperti bank sampah. Bank sampah menyerupai bank pada umumnya, namun bank sampah mengumpulkan dan mengelola sampah bukan uang. Setiap keluarga pastinya memproduksi sampah, daripada dijual, lebih baik dikumpulkan di bank sampah.
    (4) Penjualan kerajinan berbahan dasar sampah plastik, seperti kemasan kopi, sabun, makanan ringan, dan lain-lain, tidak mendatangkan keuntungan. Sementara itu, kebutuhan ekonomi terus mendesak agar operasional berjalan lancar dan berkelanjutan. Untuk mengatasi hal tersebut, maka dibentuklah bank sampah. Ide tersebut muncul karena setiap keluarga pasti memiliki sampah, terutama sampah anorganik (plastik, kaleng, kertas, dan sebagainya). Sampah anorganik tersebut lebih baik dikumpulkan di bank sampah daripada dijual ataupun dibuang. Apakah dengan adanya bank sampah dapat membuat operasional berjalan lancar? Belum tentu.
    Memang benar bahwa dengan adanya bank sampah dapat membuat operasional berjalan lancar, namun tidak selancar seperti yang diperkirakan. Di desa mungkin bisa terjadi dengan dibentuknya bank sampah, tetapi apakah hal ini berlaku untuk di kota yang dimana orang-orang menginginkan hal-hal yang praktis dan tidak merepotkan. Mungkin orang kota lebih memilih untuk membuang saja sampah daripada harus mengumpulkannya ke bank sampah. Pada dasarnya, bank sampah banyak terdapat di desa daripada di kota, walaupun sampah lebih banyak terdapat di kota. Sebaiknya kita menyatakan bahwa bank sampah dapat membuat kita lebih menjaga lingkungan dan lebih menghargai sampah yang kita buang setiap harinya.
    (5) Bank sampah merupakan salah satu usaha alternatif yang kreatif untuk mengelola sampah. Dalam mengelola sampah, hal yang perlu ditekankan adalah pembukuan. Pembukuan dianggap penting dalam mengelola suatu usaha. Kita dapat melihat perputaran uang yang telah dibukukan dan dengan melakukan pembukuan, kita dapat mendapatkan data yang akurat mengenai keuangan usaha. Sehingga, penulis memberanikan diri untuk menulis kiat sukses mengelola bank sampah. Tetapi, apakah hanya dengan melakukan pembukuan kita langsung dapat sukses dalam mengelola bank sampah ataupun usaha yang lainnya?

    BalasHapus
  15. Nama : Christanty
    Kelas : XII MIPA 3
    No. Absen : 06


    Jawabannya adalah tidak. Mengapa? Memang ada benarnya jika melakukan pembukuan sangat penting dalam mengelola suatu usaha, namun hal ini tidak dapat menjamin kita dapat sukses dalam melakukan suatu usaha. Hal ini dikarenakan bukan hanya pembukuan yang diperlukan dalam mengelola suatu usaha, namun konsumen atau anggota juga merupakan hal penting yang harus ada dalam mengelola suatu usaha. Dengan adanya konsumen, kita memperoleh pendapatan yang dapat digunakan untuk mengembangkan usaha. Kita dapat menyatakan bahwa salah satu kiat untuk sukses dalam mengelola bank sampah adalah dengan melakukan pembukuan, bukan membuat pembukuan sebagai satu-satunya kiat untuk sukses
    (6) Tujuan bank sampah menyerupai tujuan bank yang lainnya, yaitu merekrut anggota dengan berbagai cara. Hal ini dikarenakan dari nasabahlah uang berhasil dikumpulkan dan dikelola. Namun, ada juga yang mengelola sampah anorganik yang dikumpulkan untuk menambah nilainya jika sudah dipisahkan berdasarkan jenis plastiknya. Kegiatan ini bertentangan dengan tujuan bank sampah untuk mengumpulkan anggota. Apakah tujuan bank sampah hanya mengumpulkan anggota dan apakah salah jika kita dapat menambah nilai dari sampah tersebut?
    Bank sampah tidak hanya bertujuan untuk mengumpulkan anggota atau nasabah, tetapi juga bertujuan untuk mengumpulkan sampah dan uang yang kemudian akan dikelola. Pernyataan penulis mengenai hal tersebut harus direvisi, seperti bank sampah bertujuan untuk menjaga lingkungan bebas dari sampah atau membuat anggota lebih sadar akan lingkungan sekitar mereka. Tidak salah jika pihak bank sampah ingin mengelola sampah untuk menambah nilainya, hal tersebut harus didukung karena anggota dapat menggunakan ide dan kreativitas mereka untuk membuat sampah menjadi barang yang bernilai.
    Sampah memang benda yang dianggap tidak berharga dan tidak memiliki nilai bagi kebanyakan orang. Namun, sampah dapat dimanfaatkan untuk dibuat kerajinan sehingga memiliki nilai jual. Selain itu, sampah juga dijadikan sebagai usaha oleh orang-orang yang kreatif. Mereka membuat bank sampah untuk mengelola sampah dan membuat operasional berjalan lancar dan berkelanjutan. Tidak ada salahnya jika kita mencoba untuk lebih memanfaatkan sampah daripada membuangnya dan mencemari lingkungan.

    BalasHapus
  16. Wacana 2 (Paragraf 10,11,12)

    PM : Premis Mayor
    Pm : Premis Minor
    K : Kesimpulan

    I. Restrukturisasi Dalam Susunan Silogisme
    1.1 Paragraf 10:
    Kalimat inti : Komunitas Kendal Gede Kreatif memiliki Bank Sampah Motekar, juga membentuk koperasi simpan pinjam dan pembelian sembako murah sesuai dengan kebutuhan wilayah tersebut.

    PM : Semua Bank Sampah membentuk koperasi simpan pinjam (B) sesuai dengan kebutuhan wilayah tersebut (A).

    Pm : Komunitas Kendal Gede Kreatif memiliki Bank Sampah (C) sesuai dengan kebutuhan wilayah tersebut (A).

    K : Komunitas Kendal Gede Kreatif memiliki Bank Sampah (C) membentuk koperasi simpan pinjam (B).

    1.2 Paragraf 11 :
    Kalimat inti : Perekrutan anggota baru akan membuat omzet Bank Sampah menjadi lebih faedah karena banyaknya masyarakat yang peduli akan keberadaan bank sampah.

    PM : Semua orang yang peduli akan keberadaan Bank Sampah (A) menjadi lebih banyak faedah (B).

    Pm : Perekrutan anggota baru (C) peduli akan keberadaan Bank Sampah (A).

    K : Perekrutan anggota baru (C) membuat Bank Sampah menjadi lebih banyak kaedah (B).

    1.3 Paragraf 12 :
    Kalimat inti : Keinginan anggota dengan terbentuknya Bank Sampah harus terpenuhi sehingga uang yang terkumpul di bank sampah akan berkelanjutan tanpa bantuan.

    PM : Semua Bank Sampah harus terpenuhi (B) dan berkelanjutan tanpa bantuan (A).

    Pm : Keinginan anggota Bank Sampah (C) berkelanjutan tanpa bantuan (A).

    K : Keinginan anggota Bank Sampah (C) dengan terbentuknya bank sampah harus terpenuhi (B).

    Nama : Tharasya Thessalonica
    Kelas : XII MIA 3
    Nomor Absen : 31

    BalasHapus
  17. Wacana II : Paragraf 4,5,6

    I.  RESTRUKTURISASI KEMBALI KE SILOGISME

    1.1. Silogisme paragraf 4

    1.1.1. Premis Mayor: Semua masyarakat kota Bandung (A) mengumpulkan sampah di bank sampah.(B)

    1.1.2. Premis Minor: Keluarga yang memproduksi sampah anorganik (C) adalah masyarakat kota Bandung.(A)

    1.1.3. Kesimpulan: Keluarga yang memproduksi sampah anorganik (C) mengumpulkan sampah di bank sampah.(B)

    1.2. Silogisme paragraf 5

    1.2.1.  Premis Mayor: Semua bisnis sampah (A) memperoleh keuntungan besar.(B)

    1.2.2. Premis Minor: Bank sampah motekar (C) adalah bisnis sampah.(A)

    1.2.3. Kesimpulan: Bank sampah motekar (C) memperoleh keuntungan besar.(B)

    1.3. Silogisme paragraf 6

    1.3.1. Premis Mayor: Semua anggota bank sampah (A) sumber terkumpulnya uang.(B)

    1.3.2. Premis Minor: Nasabah(C) adalah anggota bank sampah.(A)

    1.3.3. Kesimpulan: Nasabah (C) sumber terkumpulnya uang.(B)

    Nama  : Serinvalen

    Kelas  : XII MIA 3

    No. absen : 29

    BalasHapus
  18. Wacana II : Paragraf 4,5,6

    II. TANGGAPAN, SANGGAHAN, DAN PENOLAKAN PENDAPAT

    Bank sampah adalah suatu tempat yang digunakan untuk mengumpulkan sampah yang sudah dipilah-pilah. Selain itu, bank sampah juga merupakan bentuk kewirausahaan sosial yang cocok untuk Indonesia. Bermodalkan jumlah penduduk yang banyak dan berniat menyelesaikan masalah yang khas, yaitu sampah. Kewirausahaan sosial seperti ini akan sulit diterapkan di negara maju, yang jumlah penduduknya sedikit dan telah tertata sistem persampahannya. Bank sampah dikelola menggunakan sistem seperti perbankkan yang dilakukan oleh petugas sukarelawan. Hasil dari pengumpulan sampah yang sudah dipilah akan disetorkan ke tempat pembuatan kerajinan dari sampah atau ke tempat pengepul sampah. Penyetor adalah warga yang tinggal di sekitar lokasi bank serta mendapat buku tabungan seperti menabung di bank.

    Paragraf 4

    Warga di dua kampung yang berbeda desa di Kabupaten Bandung Barat mendeklarasikan unit bank sampah sebagai wadah pengelolaan sampah bernilai guna. Di samping dapat mengurangi pencemaran, keberadaan bank sampah juga memberi penghasilan tambahan bagi masyarakat. Kedua bank sampah tersebut ialah Bank Sampah Berkah Lestari tdi Kampung Areng, Desa Cibodas, Kecamatan Lembang, dan Bank Sampah Mulya Anugrah Lestari terdapat di Kampung Sukamulya, Desa Cihideung, Kecamatan Parongpong. Cecep dari Kampung Areng merupakan salah satu warga yang mengembangkan bank sampah dan ternyata disambut baik oleh karang taruna di Kampung Sukamulya. Ketika disana diluncurkan, 6 kuintal sampah bisa langsung terkumpulkan, yang dimana sampah rumah tangga biasanya digolongkan menjadi sampah anorganik dan organik. Sampah anorganik, seperti plastik, kemasan makanan, atau kertas, dapat didaur ulang menjadi barang keperluan pribadi dan bernilai ekonomis. Hal tersebut menunjukan bahwa beberapa warga di Kabupaten Bandung peduli dengan pengelolaan sampah. Namun, sebagian pengelolaan sampah yang dilakukan pemerintah Kota Bandung masih sebatas mengumpulkan dan menumpuknya pada lahan TPA sampah, belum dilakukan proses pengolahan lainnya. Pemindahan sampah yang dilakukan seperti ini sama dengan pemindahan masalah. Sementara, budaya masyarakat untuk membuang sampah masih rendah apalagi kesadaran dalam pemisahan buang sampah dari awal masih sangat rendah dan baru berjalan di lingkungan tertentu saja.

    Nama  : Serinvalen

    Kelas  : XII MIA 3

    No. absen : 29

    BalasHapus
  19. Wacana 2 (Paragraf 10,11,12)

    PM : Premis Mayor
    Pm : Premis Minor
    K : Kesimpulan

    I. Restrukturisasi Dalam Susunan Silogisme
    1.1 Paragraf 10:
    Kalimat inti : Komunitas Kendal Gede Kreatif memiliki Bank Sampah Motekar, juga membentuk koperasi simpan pinjam dan pembelian sembako murah sesuai dengan kebutuhan wilayah tersebut.

    PM : Semua Bank Sampah membentuk koperasi simpan pinjam (B) sesuai dengan kebutuhan wilayah tersebut (A).

    Pm : Komunitas Kendal Gede Kreatif memiliki Bank Sampah (C) sesuai dengan kebutuhan wilayah tersebut (A).

    K : Komunitas Kendal Gede Kreatif memiliki Bank Sampah (C) membentuk koperasi simpan pinjam (B).

    1.2 Paragraf 11 :
    Kalimat inti : Perekrutan anggota baru akan membuat omzet Bank Sampah menjadi lebih faedah karena banyaknya masyarakat yang peduli akan keberadaan bank sampah.

    PM : Semua orang yang peduli akan keberadaan Bank Sampah (A) menjadi lebih banyak faedah (B).

    Pm : Perekrutan anggota baru (C) peduli akan keberadaan Bank Sampah (A).

    K : Perekrutan anggota baru (C) membuat Bank Sampah menjadi lebih banyak kaedah (B).

    1.3 Paragraf 12 :
    Kalimat inti : Keinginan anggota dengan terbentuknya Bank Sampah harus terpenuhi sehingga uang yang terkumpul di bank sampah akan berkelanjutan tanpa bantuan.

    PM : Semua Bank Sampah harus terpenuhi (B) dan berkelanjutan tanpa bantuan (A).

    Pm : Keinginan anggota Bank Sampah (C) berkelanjutan tanpa bantuan (A).

    K : Keinginan anggota Bank Sampah (C) dengan terbentuknya bank sampah harus terpenuhi (B).

    Nama : Tharasya Thessalonica
    Kelas : XII MIA 3
    Nomor Absen : 31

    BalasHapus
  20. Paragraf 5

    Pengelolaan sampah ibarat dua sisi mata uang. Satu sisi bisa menguntungkan, tetapi di sisi lain juga bisa merugikan. Jika pengelolaan buruk, sampah bisa mendatangkan musibah seperti banjir atau longsor. Sebaliknya, jika pengelolaannya baik, sampah bisa menjadi sarana penghijauan bagi lingkungan dan mendatangkan rezeki bagi pengelolanya. Contohnya pasangan suami istri Tonton Paryono (42) dan Dewi Kusmianti (40) dari Kelurahan Cibangkong, Kecamatan Batu Nunggal, Kota Bandung, yang sudah menikmati berkah dari sampah. Hasil pemilahan sampah di tempat pembuangan sampah (TPS) dekat rumahnya membuahkan keuntungan ekonomi, baik dari hasil pemilahan maupun dari kerajinan dari sampah. Hal sama juga dialami oleh Aling Nur Naluri (33), dari Kelurahan Tanah Baru, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor, mengolah koran bekas menjadi aneka macam produk, seperti tempat tusuk gigi dan keranjang pakaian kotor. Dalam sehari mereka bisa mendapat puluhan ribu sampai ratusan ribu rupiah per orang.
     

    Paragraf 6

    Bank sampah dimulai dengan mengajak masyarakat untuk memilah sampah menjadi 3 kantong yang berbeda yaitu kantong pertama berisi kantong sampah plastik, kantong kedua sampah kertas dan kantong ketiga berisi sampah kaleng dan botol. Masyarakat yang menjadi peserta bank sampah disebut nasabah. Para nasabah ini menyerahkan kantong sampah kepada petugas yang di ibaratkan sebagai teller bank. Petugas bank menimbang dan melabeli kantong sampah itu. Nasabah kemudian mendapatkan bukti setor dari tabungan sampah yang diserahkannya dan dicatat berat sampah di buku tabungan. Bukti setoran itu menjadi dasar penghitungan nilai rupiah sampah.Harga sampah dari nasabah bervariasi tergantung klasifikasinya misal kertas karton dihargai Rp 2.000 per kg dan kertas arsip Rp 1.500 per kg, sedangkan sampah plastik, botol, dan kaleng harganya disesuaikan ukuran.Bank sampah memotong 15 persen dari nilai sampah yang disetor nasabah. Sedangkan sampah kelompok dipotong 30 persen. Dana tersebut digunakan untuk biaya operasional bank sampah. Dengan banyaknya nasabah yang bergabung ke bank sampah otomatis akan banyak sampah yang terkumpul, tentu penghasilan dari bank sampah pun juga ikut bertambah.

    Nama  : Serinvalen

    Kelas  : XII MIA 3

    No. absen : 29

    BalasHapus
  21. II. Tanggapan, Sanggahan, dan Penolakan Pendapat
    Akhir-akhir ini Bank Sampah sering menjadi sorotan publik. Bank Sampah dianggap sebagai salah satu kemajuan pada era ini yang akan membawa dampak baik. Banyak sekolah di kota-kota besar yang mulai berlomba-lomba untuk mengajarkan murid mereka tentang Bank Sampah. Tak tanggung-tanggung, sekolah juga menganjurkan murid-mirudnya untuk ikut serta menjadi anggota Bank Sampah. Menjadi anggota Bank Sampah sepertinya tidak ada ruginya. Selain menjaga lingkungan agak terbebas dari sampah, kita diajarkan agar menjadi lebih disiplin. Tak hanya itu, kita dapat mendapat keuntungan berupa uang. Sepertinya, Bank Sampah telah menjadi trend tersendiri. Terbukti dari banyaknya masyarakat yang antusias dengan program baru ini. Sayanganya, masih banyak daerah-daerah yang belum memiliki Bank Sampah. Sehingga, banyak masyarakat yang masih acuh tak acuh dengan sampah.

    2.1 Paragraf 10
    Seperti yang kita ketahui, sampah anorganik dapat kita jual kepada siapa saja yang berminat tanpa harus menjadi anggota Bank Sampah mengingat banyaknya pengelola sampah organik pada jaman ini. Dan sekarang, dengan mengetahui berbagai manfaat yang dapat diperoleh dengan menjadi anggota Bank Sampah, masyarakat jelas lebih tertarik dan mau menjadi anggota Bank Sampah. Namun, ada satu pernyataan yang menurut saya tidak benar. Yaitu tentang aktif menambah anggota dengan alasan pengurus yang sekarang aktif akan terus berada dilokasi yang sama. Menurut saya, penambahan anggota secara terus menerus tidak bisa dilakukan secara sembarangan. Untuk menambah anggota, setiap Bank Sampah perlu memiliki kapasitas orang yang dapat bergabung. Dengan banyaknya anggota diperlukan pelatihan yang spesifik, agar Bank Sampah tersebut dapat berkembang. Untuk melatih dan mengajarkan hal-hal baru bagi anggota yang baru, dibutuhkan waktu dan tenaga ahli dalam bidang ini agar tidak terjadi kesalahan dalam pengelolaan Bank Sampah. Boleh saja menambah anggota asalkan tidak dengan sembarangan.

    Nama : Tharasya Thessalonica
    Kelas : XII MIA 3
    Nomor Absen : 31

    BalasHapus
  22. 2.2 Paragraf 11
    Masyarakat sepertinya mulai peduli dengan keberadaan Bank Sampah. Regenerasi memang dibutuhkan agar Bank Sampah dapat menjadi lebih maju, namun tetap tidak sembarangan merekrut anggota baru. Bahkan, Bank Sampah dianggap bisa membantu pemerintahan dalam menyelesaikan masalah sampah. Saya cukup terkejut dengan berita bahwa dengan menabung di Bank Sampah bisa berobat gratis. Saya pikir, dengan menabung di Bank Sampah keuntungan yang diperoleh bukanlah berobat gratis. Tetapi cukup untuk membantu perekonomian masyarakat. Mungkin sekadar untuk membeli sembako. Jika masalah berobat gratis, saya pikir itu bukanlah bagian dari Bank Sampah. Melainkan bagian fasilitas BPJS yang disediakan oleh pemerintah. Masyarakat sendiri sepertinya perlu diperkenalkan lebih lanjut tentang keuntungan menjadi anggota Bank Sampah. Yakni membuat lingkungan menjadi lebih bersih (bebas dari sampah). Keuntungan tidak semata-mata dengan uang ataupun hal-hal lain yang bersangkutan dengan materi. Dengan menjadi anggota Bank Sampah kita sudah selangkah lebih maju untuk bumi yang lebih baik.

    2.3 Paragraf 12
    Masyarakat yang mau menjadi anggota Bank Sampah, biasamnya karena keuntungan yang bisa diperoleh. Keuntungan yang ditawarkan bermacam-macam. Mulai dari berobat gratis, sembako, modal usaha, dan masih banyak lagi. Bank Sampah sendiri harus mengetahui secara pasti apa yang dibutuhkan masyarakat pada daerah tersebut. Apakah modal usaha? Atau berobat gratis? Menurut saya, dalam satu daerah kebutuhan masyarakat sering berbeda-beda. Saran dari saya, lebih baik Bank Sampah memberikan penawaran kepada anggota Bank Sampah. Apa yang mereka butuhkan? Dengan memberikan pilihan, masyarakat dapat memenuhi kebutuhan mereka masing-masing. Dengan begini tidak akan ada pihak yang merasa dirugikan karena kebutuhannya tidak terpenuhi.

    Paragraf Penutup
    Menjadi anggota Bank Sampah bukanlah hal yang merugikan. Dengan menjadi anggota Bank Sampah kita bisa mendapatkan banyak keuntungan sekaligus merawat lingkungan kita agar terbebas dari sampah. Bila ingin menjadi anggota Bank Sampah, jadilah anggota yang bertanggung jawab. Bukan hanya demi meraih keuntungan sebanyak-banyaknya, tetapi untuk kehidupan yang lebih baik. Bukankah lebih baik menjaga dari pada merusak?

    Nama : Tharasya Thessalonica
    Kelas : XII MIA 3
    Nomor Absen : 31

    BalasHapus
  23. I.Restrukturisasi
    Wacana 1, Paragraf 7,8, dan 9
    1.Kalimat inti : Media massa bertanggung jawab dalam menggerak opini publik.
    PM : Tanggung jawab (A) terletak pada penggerak opini publik (B)

    Pm : Media massa (C) memiliki tanggung jawab (A)

    K : Media massa (C) sebagai penggerak opini publik (B)

    2.Kalimat inti : Masyarakat merayakan kebebasan publik dengan akses informasi dan bebas dari penunggalan tafsir realitas.
    PM : Kebebaan mengakses informasi (A) bebas dari penunggalan tafsir realitas (B)

    Pm : Masyarakat (C) memiliki kebebasan mengakses informasi (A)

    K : Masyarakat (C) bebas dari penunggalan tafsir realitas (B)

    3.Kalimat inti : Landasan kebebasan pers memicu perkembangan informasi yang lebik baik.
    PM : Semua landasan konstitusional (A) memicu perkembangan informasi (B)

    Pm : Kebebasan pers (C) memiliki landasan hukum (A)

    K : Kebebasan pers (C) memicu perkembangan informasi yang baik (B)

    Nama: Vivi Nosiaji
    Kelas: XII MIPA 3
    No. Absen: 34

    BalasHapus
  24. I.Restrukturisasi
    Wacana 1, Paragraf 7,8, dan 9
    1.Kalimat inti : Media massa bertanggung jawab dalam menggerak opini publik.
    PM : Tanggung jawab (A) terletak pada penggerak opini publik (B)

    Pm : Media massa (C) memiliki tanggung jawab (A)

    K : Media massa (C) sebagai penggerak opini publik (B)

    2.Kalimat inti : Masyarakat merayakan kebebasan publik dengan akses informasi dan bebas dari penunggalan tafsir realitas.
    PM : Kebebaan mengakses informasi (A) bebas dari penunggalan tafsir realitas (B)

    Pm : Masyarakat (C) memiliki kebebasan mengakses informasi (A)

    K : Masyarakat (C) bebas dari penunggalan tafsir realitas (B)

    3.Kalimat inti : Landasan kebebasan pers memicu perkembangan informasi yang lebik baik.
    PM : Semua landasan konstitusional (A) memicu perkembangan informasi (B)

    Pm : Kebebasan pers (C) memiliki landasan hukum (A)

    K : Kebebasan pers (C) memicu perkembangan informasi yang baik (B)

    Nama: Vivi Nosiaji
    Kelas: XII MIPA 3
    No. Absen: 34

    BalasHapus
  25. II.Tanggapan-Sanggahan-Penolakan Pendapat
    Wacana 1, paragraf 7,8, dan 9

    Media massa yang sering dikenal dengan sebutan pers, tidaklah terdengar asing di kalangan masyarakat. Apalagi di era modern ini, pers semakin mengalami perkembangan yang sangat pesat dan menyeluruh di berbagai lapisan masyarakat. Hampir setiap saat kita dapat merasakan kehadiran pers yang sangat membantu dalam penyebaran dan pemberi informasi aktual dan terkini. Dalam hal ini, pers juga mengambil peran aktif dalam membentuk opini publik. Sebagai penyebar informasi, pers dapat membentuk pola pikir masyarakat untuk menerima, memahami, serta mengambil sebuah persepsi atas sebuah permasalahan.
    Pers yang menjadi kebutuhan publik, memang memberikan berbagai manfaat yang dapat dirasakan. Pers dapat menjadi tolak ukur dalam suatu pemerintaha yang demokratis. Secara umum, pers dapat menjadi sarana penyalur informasi serta memberikan layanan-layanan baik umum maupun pendidikan. Namun, pers tidak lepas dari keterikaitannya terhadap dampak negatif yang dapat tersalur ke masyarakat melalui suatu pemberitaan. Kemudian, pada tahap ini, tingkat kebijakan masyarakat dapat terlihat dengan jelas atas sebuah informasi atau permasalahan.
    Menurut saya, khalayak tidak hanya harus berhati-hati, namun dituntut untuk selalu bijak dalam setiap persoalan yang menjadi pemberitaan. Kebijaksanaan masyarakat diuji melalui kemampuan pengembangan pola pikir dan proses mengkaji suatu peristiwa. Media massa memiliki tanggung jawab yang besar dalam pembentukan opini publik sebagai landasan dan hasil dari pola pikir masyarakat, sebab apabila terbentuk kesalahan arah pada pemikiran masyarakat luas, maka akan menyebabkan kesalahpahaman bahkan fitnah dalam sebuah pemberitaan.
    Kebebasan pers sangat memprihatinkan pada masa orde lama, dimana kebebasan pers (media massa) dalam mengakses informasi sangatlah terbatas. Persepsi yang salah terhadap pers serta dominasi kekuasaan pada masa itu memicu pengekangan media massa dalam menyebarkan informasi terkait politik guna menciptakan demokratisasi dalam pemerintahan. Namun, pada masa orde baru, dapt dilihat bahwa pers telah memiliki kebebasan dalam ikut serta terhadap pengembangan politik dan terciptanya stabilitas nasional.
    Nama: Vivi Nosiaji
    Kelas: XII MIPA 3
    No. Absen: 34

    BalasHapus
  26. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, kurangnya peran aktif dari pers (media massa) juga memberikan efek negatif terhadap kehidupan politik yang ada di sebuah negara. Pers bukan semata-mata digunakan untuk kepentingan berbagai golongan yang mendomisili kehidupan pemerintahan. Namun, pers yang sesungguhnya merupakan tolakan dalam pembentuk opini publik sebagai revolusi perkembangan yang harus dijaga dan dikembangkan. Pembentukan opini itu sendiri, merupakan hasil pendekatan yang diberikan pers tentang sebuah pemberitaan kepada masyarakat sebagai subjek yang dituju.
    Pers yang memiliki landasan konstitusional yakni pasal 2 UU. No.40 tentang Pers bahwa “Kemerdekaan pers adalah salah satu wujud kedaulatan rakyat yang berasaskan prinsip-prinsip demokrasi, keadilan, dan supremasi hukum”. Dengan adanya landasan konstitusional ini, diharapkan bahwa kebebasan pers yang dijamin oleh negara dapat membangun struktur pemerintahan yang demokratis, dan menjaga stabilitas negara dalam segala aspek kehidupan. Seiring dengan berjalannya waktu, perkembangan yang ditunjukkan oleh media massa terhadap informasi bagi masyarakat luas sangat membanggakan.
    Hal ini diperkuat dengan adanya pemberian kebebasan pers secara luas kepada media massa dan pengembangan informasi yang semakin membaik dari masa ke masa. Kesadaran akan pentingnya pers memberikan jalur bebas dan berkembangnya sebuah bangsa. Namun, kebebasan pers juga diimbangi dengan sikap penuh tanggung jawab dari media massa atas segala bentuk informasi yang menjadi akar pembentukan opini di kalangan publik.
    Jadi, pers mengemban peranan penting dalam penyelenggaraan negara dan pembentukan opini publik. Namun, dalam proses pengambilan opini dalam sebuah permasalahan harus berlandaskan atas bukti maupun landasan pikiran yang matang. Opini publik dapat memacu pengembangan kerangka berpikir seseorang, namun juga dapat mengarahkan kita pada hasil pemikiran yang salah. Ada baiknya jika penarikan opini publik juga didasarkan dengan kearifan dan kebijaksanaan subjek penerima informasi.
    Nama: Vivi Nosiaji
    Kelas: XII MIPA 3
    No. Absen: 34

    BalasHapus
  27. I. Restrukturisasi

    Wancana 2 (Paragraf 1, 2, dan 3)

    1.1. Paragraf 1
    PU (Mayor): Semua orang yang menjadi anggota Bank Sampah Motekar (A) berkesempatan mengikuti rapat Pertanggungjawaban Bank Sampah Motekar (B).

    PK (Minor): Penulis (C) adalah anggota Bank Sampah Motekar (A).

    Kesimpulan: Penulis (C) berkesempatan mengikuti rapat Pertanggungjawaban Bank Sampah Motekar (B).

    1.2. Paragraf 2
    PU (Mayor): Semua Bank yang memiliki perputaran uang baik(A) dapat meningkatkan perekonomian anggotanya (B).

    PK (Minor): Bank Sampah Motekar (C)
    memiliki perputaran uang yang baik (A).

    Kesimpulan: Bank Sampah Motekar (C) dapat meningkatkan perekonomian anggotanya (B).

    1.3. Paragraf 3
    PU (Mayor): Semua hal yang diproses dengan benar (A) dapat meningkatkan perekonomian anggotanya (B).

    PK (Minor): Sampah (C) diproses dengan benar oleh anggota Bank Sampah (A).

    Kesimpulan: Sampah (C) dapat meningkatkan perekonomian anggota Bank Sampah (B).

    Nama: Muthiara Adlin Azzahra
    Kelas: XII MIA 3
    Nomor absensi: 20

    BalasHapus
  28. Nama : Steaven Leonardo Chandra
    Kelas : XII MIA 3
    No. Absen : 30

    I. Restrukturisasi
    1.1 Paragraf 7
    Premis Mayor : Semua rumusan profil Bank Sampah lengkap dengan kriteria bangunan dan kegiatannya (A) membuat penduduk yang tinggal di pemukiman padat kesulitan membentuk Bank Sampah (B).
    Premis Minor : Kementerian Lingkungan Hidup (C) merumuskan profil Bank Sampah lengkap dengan kriteria bangunan dan kegiatannya (A).
    Kesimpulan : Kementerian Lingkungan Hidup (C) membuat penduduk yang tinggal di pemukiman padat kesulitan membentuk Bank Sampah (B).

    1.2 Paragraf 8
    Premis Mayor : Semua kegiatan yang baru berusia setahun (A) masih berjalan lancar (B).
    Premis Minor : Kegiatan Bank Sampah (C) baru berusia setahun(A).
    Kesimpulan : Kegiatan Bank Sampah (C) masih berjalan lancar (B).

    1.3 Paragraf 9
    Premis Mayor : Penambahan jumlah anggota suatu kegiatan (A) terjadi karena pembukuan yang transparan dan akurat (B).
    Premis Minor : Kunci sukses Bank Sampah (C) adalah penambahan jumlah anggota (A).
    Kesimpulan : Kunci sukses Bank Sampah (C) terjadi karena pembukuan yang transparan dan akurat (B).

    BalasHapus
  29. Nama : Steaven Leonardo Chandra
    Kelas : XII MIA 3
    No. Absen : 30
    II. Tanggapan, Sanggahan atau Penolakan Pendapat
    2.1 Pembuka
    Kata “sampah” hingga saat ini masih terdengar menjijikan di sebagian besar telinga masyarakat. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), sampah adalah barang atau benda yang dibuang karena tidak terpakai lagi dan sebagainya. Penyimpangan memang tidaklah selalu buruk. Definisi sampah yang merupakan benda yang telah tidak terpakai lagi tidak berlaku bagi Ibu-ibu yang berdomisili di dekat kota Bandung untuk mengubah sampah yang sebelumnya merupakan benda yang tidak berguna menjadi benda yang dapat dimanfaatkan. Mereka menciptakan suatu wadah penampung sampah melalui sebuah organisasi yang disebut Bank Sampah. Wacana berjudul Sukses Bank Sampah menjabarkan dengan sangat baik mengenai topik Bank Sampah ini. Akan tetapi pada beberapa opini yang dikemukakan oleh penulis didapatkan beberapa kesalahan yakni dalam hal penalaran.

    2.2 Isi
    2.2.1 Paragraf 7
    Pada paragraf ketujuh, terdapat premis mayor yang menyatakan bahwa semua rumusan profil Bank Sampah lengkap dengan kriteria bangunan dan kegiatannya membuat penduduk yang tinggal di pemukiman padat kesulitan membentuk Bank Sampah. Rumusan yang dimaksudkan oleh penulis sangatlah “kabur” disebabkan karena minimnya informasi yang diberikan oleh penulis. Kesalahan penalaran pada paragraf ini terdapat pada pendapat penulis yang menyatakan bahwa kebijakan dari Kementrian Lingkungan Hidup yang justru menyebabkan penduduk yang tinggal di lingkungan padat penduduk kesulitan untuk membentuk sebuah Bank Sampah. Bank Sampah merupakan kegiatan mengumpulkan barang yang telah tidak terpakai lagi (sampah) dan mengolahnya menjadi barang yang menarik dan bermanfaat serta memilki daya jual. Sampah ini didapatkan secara gratis dari penduduk atau warga yang ingin ikut bersosialisasi terhadap kegiatan Bank Sampah ini. Semakin padat suatu kawasan pemukiman maka sampah yang dihasilkan akan mengalami peningkatan khususnya dalam hal jumlah sampah anorganik yang akan diolah menjadi barang berkualitas nantinya. Kebijakan sejenis apapun yang dikeluarkan oleh Kementrian Lingkungan Hidup tidak mungkin merupakan kebijakan yang menyebabkan penghentian pada kegiatan Bank Sampah ini karena buktinya hingga saat ini kegiatan Bank Sampah ini juga masih terus berjalan dan tidak akan mungkin terus berjalan jika ada pihak yang menghalanginya.
    Bila memang penulis tidak setuju dengan hal yang dilakukan oleh Kementrian Lingkungan Hidup seharusnya penulis dapat menyampaikan argumennya dengan disertai bukti yang kuat. Bukan hanya dengan pengandaian akibat yang terjadi atau bahkan solusi yang “kabur” karena tidak jelas ditujukan pada situasi seperti apa dan kondisi seperti apa. Seharusnya penulis dapat menjabarkan dengan lebih detail lagi mengenai opininya dan argumentasinya terhadap opini tersebut sehingga tidak menyebabkan pembaca menjadi “meraba-raba” maksud dari penulis tersebut.

    BalasHapus
  30. II. Tanggapan, Sanggahan dan Penolakan Pendapat

    2.1. Pembuka
    Sampah merupakan material sisa yang tak berguna dari hasil akhir suatu proses. Dalam hidup, keberadaan manusia erat kaitannya dengan kemunculan sampah. Manusia adalah faktor utama akan adanya sampah. Aktivitas yang dilakukan oleh manusia setiap hari menghasilkan zat sisa dan membuat keberadaan sampah kian menumpuk dari waktu ke waktu. Belakangan ini, dapat kita rasakan kian menimbunnya sampah yang ada di sekitar kita. Kemajuan teknologi dan berbagai bidang lainnya membuat perkembangan sampah menjadi semakin besar. Dapat dikatakan, pertumbuhan peradaban manusia berbanding lurus dengan keberadaan sampah. Hal ini tentu harus disikapi dengan serius karena dapat mengancam lingkungan tempat tinggal serta kehidupan itu sendiri.

    2.2. Isi Paragraf

    2.2.1. Isi Paragraf 1
    Keberadaan Bank Sampah Motekar bagaikan oase di tengah rumitnya permasalahan manusia dalam menangani sampah. Sub divisi yang dibentuk Kedai Kreatif di kota Bandung ini tentu dapat memberi banyak dampak positif bagi pelestarian lingkungan. Walaupun baru berdiri selama kurang lebih dua tahun, tampaknya bank ini sudah cukup banyak menarik beberapa anggota. Bukan hanya keuntungan dari segi lingkungan, namun juga dari segi perekonomian. Adanya fakta bahwa keuntungan dari perputaran uang yang diperoleh telah mencapai 51 juta rupiah juga membuktikan adanya manfaat ekonomi kerena bank ini.

    Penulis juga menyatakan bahwa rapat Pertanggungjawaban Bank Sampah Motekar tahun 2016 ini merupakan yang kedua kalinya. Ini memperlihatkan bahwa Bank Sampah Motekar memiliki sistem evaluasi yang cukup baik karena pengadaan rapat yang dilaksanakan secara tahunan. Dengan adanya rapat ini, hendaknya Bank Sampah motekar dapat lebih diperbaiki kekurangannya agar anggota mau pun masyarakat sekitar menjadi lebih sejahtera.

    Nama: Muthiara Adlin Azzahra
    kelas: XII MIA 3
    Nomor Absensi: 20

    BalasHapus
  31. Nama : Steaven Leonardo Chandra
    Kelas : XII MIA 3
    No. Absen : 30
    2.2.2 Paragraf 8
    Pada paragraf kedelapan, terdapat premis mayor yang menyatakan bahwa semua kegiatan yang baru berusia setahun masih berjalan lancar. Sebuah hal yang masih baru memang biasanya tidak menemui banyak permasalahan, tapi itu bukan berarti bahwa semua kegiatan yang masih baru dapat berjalan lancar. Opini penulis ini juga tidak didukung dengan argumentasi dan bukti yang kuat sehingga latar belakang pengetahuan penulis menjadi acuan kerangka dasar penulis membuat opininya. Selain itu, pada paragraf kedelapan ini terdapat kesalahan penalaran yang dilakukan oleh penulis adalah bahwa ia mengasumsikan bahwa masalah yang datang merupakan salah satu akibat dari semakin bertambahnya usia, dimana hal itu tidak berlaku secara umum dan menyeluruh terhadap semua hal dalam berbagai aspek kehidupan, dimana pada konteks ini aspek yang dimaksudkan oleh penulis adalah kegiatan.
    Kesalahan penalaran ini dapat diperbaiki dengan mengubah premis mayornya menjadi kalimat yang lebih memiliki batasan yang jelas misalnya kata “masih” diubah menjadi kata “umumnya” sehingga premis mayornya menjadi semua kegiatan yang baru berusia setahun umumnya berjalan lancar. Dengan begitu dapat diinterpretasikan bahwa kebanyakan kegiatan yang baru berusia setahun berjalan lancar,tapi tidak menutup kemungkinan bahwa ada juga kegiatan berumur setahun yang tidak berjalan lancar.
    2.2.3 Paragraf 9
    Pada paragraf kesembilan, terdapat premis mayor yaitu penambahan jumlah anggota suatu kegiatan terjadi karena pembukuan yang transparan dan akurat. Berdasarkan hal tersebut maka dapat diasumsikan bahwa hanya karena pembukuan yang transparan dan akuratlah maka penambahan jumlah anggota suatu kegiatan dapat terjadi. Memang benar bahwa pembukuan yang transparan dan akurat merupakan salah satu penyebab bertambahnya jumlah anggota dalam suatu kegiatan. Tetapi, hal itu bukanlah faktor tunggal sehingga tidaklah tepat apabila penulis membuat premis mayornya menjadi seperti bentuk yang telah dituliskan. Kesalahan penalaran pada paragraf ini adalah karena penulis menganggap bahwa penambahan jumlah anggota hanya terjadi karena pembukuan yang transparan dan akurat dimana seharusnya pandangan tersebut lebih diperluas lagi sehingga premis mayornya meliputi seluruh hal yang umum tetapi masih memiliki keterkaitan dengan premis khususnya.
    Akan lebih baik apabila premis mayornya ditambahkan kata “salah satu” sehingga premis mayornya akan menjadi penambahan jumlah anggota suatu kegiatan salah satunya terjadi karena pembukuan yang transparan dan akurat. Dengan begitu maka pembukuan yang transparan dan akurat hanya merupakan salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya penambahan jumlah anggota bukannya menjadi faktor tunggal.

    BalasHapus
  32. Nama : Steaven Leonardo Chandra
    Kelas : XII MIA 3
    No. Absen : 30
    2.2.2 Paragraf 8
    Pada paragraf kedelapan, terdapat premis mayor yang menyatakan bahwa semua kegiatan yang baru berusia setahun masih berjalan lancar. Sebuah hal yang masih baru memang biasanya tidak menemui banyak permasalahan, tapi itu bukan berarti bahwa semua kegiatan yang masih baru dapat berjalan lancar. Opini penulis ini juga tidak didukung dengan argumentasi dan bukti yang kuat sehingga latar belakang pengetahuan penulis menjadi acuan kerangka dasar penulis membuat opininya. Selain itu, pada paragraf kedelapan ini terdapat kesalahan penalaran yang dilakukan oleh penulis adalah bahwa ia mengasumsikan bahwa masalah yang datang merupakan salah satu akibat dari semakin bertambahnya usia, dimana hal itu tidak berlaku secara umum dan menyeluruh terhadap semua hal dalam berbagai aspek kehidupan, dimana pada konteks ini aspek yang dimaksudkan oleh penulis adalah kegiatan.
    Kesalahan penalaran ini dapat diperbaiki dengan mengubah premis mayornya menjadi kalimat yang lebih memiliki batasan yang jelas misalnya kata “masih” diubah menjadi kata “umumnya” sehingga premis mayornya menjadi semua kegiatan yang baru berusia setahun umumnya berjalan lancar. Dengan begitu dapat diinterpretasikan bahwa kebanyakan kegiatan yang baru berusia setahun berjalan lancar,tapi tidak menutup kemungkinan bahwa ada juga kegiatan berumur setahun yang tidak berjalan lancar.
    2.2.3 Paragraf 9
    Pada paragraf kesembilan, terdapat premis mayor yaitu penambahan jumlah anggota suatu kegiatan terjadi karena pembukuan yang transparan dan akurat. Berdasarkan hal tersebut maka dapat diasumsikan bahwa hanya karena pembukuan yang transparan dan akuratlah maka penambahan jumlah anggota suatu kegiatan dapat terjadi. Memang benar bahwa pembukuan yang transparan dan akurat merupakan salah satu penyebab bertambahnya jumlah anggota dalam suatu kegiatan. Tetapi, hal itu bukanlah faktor tunggal sehingga tidaklah tepat apabila penulis membuat premis mayornya menjadi seperti bentuk yang telah dituliskan. Kesalahan penalaran pada paragraf ini adalah karena penulis menganggap bahwa penambahan jumlah anggota hanya terjadi karena pembukuan yang transparan dan akurat dimana seharusnya pandangan tersebut lebih diperluas lagi sehingga premis mayornya meliputi seluruh hal yang umum tetapi masih memiliki keterkaitan dengan premis khususnya.
    Akan lebih baik apabila premis mayornya ditambahkan kata “salah satu” sehingga premis mayornya akan menjadi penambahan jumlah anggota suatu kegiatan salah satunya terjadi karena pembukuan yang transparan dan akurat. Dengan begitu maka pembukuan yang transparan dan akurat hanya merupakan salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya penambahan jumlah anggota bukannya menjadi faktor tunggal.

    BalasHapus
  33. Nama : Steaven Leonardo Chandra
    Kelas : XII MIA 3
    No. Absen : 30

    2.3 Kesimpulan
    Dari paparan yang telah diuraikan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pada wacana berjudul Sukses Bank Sampah terdapat kesalahan penalaran yang hampir keseluruhan terdapat pada kalimat dalam premis mayornya. Selain itu paparan bukti yang diuraikan oleh penulis untuk memperkuat argumentasinya juga minim sekali . Maka dari itu, sebaiknya dalam membuat sebuah premis mayor, ketahuilah batas-batas dari kalimat yang kita gunakan, agar tidak terkesan “kurang” maupun “lebih”. Dan juga dalam membuat suatu argumentasi, maka sertailah bukti pendukung yang kuat agar argumentasi tersebut mempunyai kekuatan sehingga sulit untuk dibantah.

    BalasHapus
  34. Nama : Vincent Aurelio Benny
    Kelas : XII MIA 3
    No. Absen : 33

    1. Kalimat inti : Media semakin marak digunakan sebagai penggiring opini masyrakat menuju pencitraan yang diinginkan .
    PM : Pencitraan dan penggiring opini masyarakat merupakan hal yang sering dilakukan media .
    A B
    Pm: Media sering digunakan sebagai pencitraan belakangan ini .
    C A
    K: Media digunakan sebagai penggiring opini masyarakat belakangan ini .
    C B

    2.Kalimat inti : Hal ini bisa saja dibumbui dengan gaya bahasa hiperbola untuk menarik minat pembaca berita dan mungkin juga berita yang disajikan telah terkontaminasi oleh opini dan subyektivitas penulis berita .
    PM: Menarik minat pembaca berita dan pembuatan opini subyektivitas bisa menggunakan
    A B
    gaya bahasa hiperbola .
    Pm: Gaya bahasa hiperbola dapat digunakan untuk menarik minat pembaca berita .
    C A
    K: Gaya bahasa hiperbola dapat digunakan untuk pembuatan opini subyektivitas .
    C B
    3. Kalimat inti : Opini yang berkembang di masyarakat akan menjelama menjadi sikap dan mentalitas dari masyarakat itu sendiri .
    PM: Sikap dan mentalitas masyarakat berasal dari opini yang berkembang di
    A B
    lingkungan masyarakat tersebut .


    Pm: Opini yang berkembang di lingkungan masyarakat dapat membentuk sikap
    C A
    masyarakat tersebut .


    K:Opini yang berkembang di lingkungan masyarakat dapat membentuk mentalitas
    C B
    masyarakat tersebut .


    BalasHapus
  35. Wacana 1 . Paragraf 4,5,6

    Dewasa ini , media merupakan sarana yang sangat mendukung penyebarluasan informasi di lingkungan masyarakat perkotaan maupun perdesaan . Masyarakat harus kritis dan peduli dalam menyaring informasi yang diberikan di media massa . Bentuk kritis dan peduli masyarakat dapat berupa sanggahan , tanggapan , maupun penolakan pendapat melalui jejaring . Masyarakat yang kritis memang diperlukan untuk menyaring informasi yang sekarang ini tersebar luar di media massa .
    Media semakin marak digunakan sebagai penggiring opini masyrakat menuju pencitraan yang diinginkan . Pencitraan dan penggiring opini masyarakat merupakan hal yang sering dilakukan media . Media sering digunakan sebagai pencitraan belakangan ini . Media digunakan sebagai penggiring opini masyarakat belakangan ini .

    Dari penalaran di atas dapat diberi penolakan karena walaupun beberapa media sering melakukan pencitraan dan penggiring opini masyarakat seperti yang diinginkan oleh beberapa media . Akan tetapi , ada media yang benar – benar menyampaikan berita atau informasi secara aktual dan terpercaya . Media tersebut antara lain Berita Satu yang sekarang ini sering ditonton oleh masyarakat karena netral dan tidak berpihak untuk menarik popularitas partai atau salah satu golongan .
    Hal ini bisa saja dibumbui dengan gaya bahasa hiperbola untuk menarik minat pembaca berita dan mungkin juga berita yang disajikan telah terkontaminasi oleh opini dan subyektivitas penulis berita . Untuk menarik minat pembaca berita dan pembuatan opini subyektivitas bisa menggunakan gaya bahasa hiperbola . Gaya bahasa hiperbola dapat digunakan untuk menarik minat pembaca berita . Gaya bahasa hiperbola dapat digunakan untuk pembuatan opini subyektivitas .

    BalasHapus
  36. Dari penalaran di atas dapat diberi penolakan karena untuk menarik minat pembaca dan pembuatan opini subyektivitas bisa dengan menggunakan judul yang menarik dan membuat pembaca tertarik untuk membacanya . Untuk menarik minat pembaca tidak harus selalu menggunakan gaya bahasa hiperbola . Sesekali diperbolehkan , akan tetapi jika terlalu sering maka pembaca akan bosan dan tidak tertarik .
    Opini yang berkembang di masyarakat akan menjelma menjadi sikap dan mentalitas dari masyarakat itu sendiri . Sikap dan mentalitas masyarakat berasal dari opini yang berkembang di lingkungan masyarakattersebut . Opini yang berkembang di lingkungan masyarakat dapat membentuk sikap masyarakat tersebut . Opini yang berkembang di lingkungan masyarakat dapat membentuk mentalitas masyarakat tersebut .
    Dari penalaran di atas dapat diberi penolakan karena opini masyarakat tidak selamanya berkembang menjadi sikap dan mentalitas masyarakat itu sendiri . Masyrakat dapat menanggapi secara positif sehingga tidak menjadi sikap dan mentalitas masyrakat tersebut . Selain itu masyrakat dapat menyeleksi opini yang berkembang agar tidak menimbulkan kerusuhan dan kekacauan yang tidak menentu di lingkungan masyarakat .
    Memberikan penolakan merupakan sikap yang diperlukan masyrakat sekarang ini agar tidak cepat terpengaruh dengan berita – berita yang tidak jelas atau palsu . Masyarakat pun harus bisa menyeleksi media mana yang benar – benar memberikan berita atau informasi yang aktual dan terpercaya . Masyarakat pun harus sensitif dan mawas terhadap media yang sering mempromosikan kepentingan partai dan golongannya .

    BalasHapus
  37. 1. Kalimat inti : Media semakin marak digunakan sebagai penggiring opini masyrakat menuju pencitraan yang diinginkan .
    PM : Pencitraan dan penggiring opini masyarakat merupakan hal yang sering dilakukan media .
    A B
    Pm: Media sering digunakan sebagai pencitraan belakangan ini .
    C A
    K: Media digunakan sebagai penggiring opini masyarakat belakangan ini .
    C B

    2.Kalimat inti : Hal ini bisa saja dibumbui dengan gaya bahasa hiperbola untuk menarik minat pembaca berita dan mungkin juga berita yang disajikan telah terkontaminasi oleh opini dan subyektivitas penulis berita .
    PM: menarik minat pembaca berita dan pembuatan opini subyektivitas bisa menggunakan
    A B
    gaya bahasa hiperbola .
    Pm: Gaya bahasa hiperbola dapat digunakan untuk menarik minat pembaca berita .
    C A
    K: Gaya bahasa hiperbola dapat digunakan untuk pembuatan opini subyektivitas .
    C B
    3. Kalimat inti : Opini yang berkembang di masyarakat akan menjelama menjadi sikap dan mentalitas dari masyarakat itu sendiri .
    PM: Sikap dan mentalitas masyarakat berasal dari opini yang berkembang di
    A B
    lingkungan masyarakat tersebut .



    Pm: Opini yang berkembang di lingkungan masyarakat dapat membentuk sikap
    C A
    masyarakat tersebut

    .
    K:Opini yang berkembang di lingkungan masyarakat dapat membentuk mentalitas
    C B
    masyarakat tersebut.



    BalasHapus
  38. Wacana 1 . Paragraf 4,5,6

    Dewasa ini , media merupakan sarana yang sangat mendukung penyebarluasan informasi di lingkungan masyarakat perkotaan maupun perdesaan . Masyarakat harus kritis dan peduli dalam menyaring informasi yang diberikan di media massa . Bentuk kritis dan peduli masyarakat dapat berupa sanggahan , tanggapan , maupun penolakan pendapat melalui jejaring . Masyarakat yang kritis memang diperlukan untuk menyaring informasi yang sekarang ini tersebar luar di media massa .
    Media semakin marak digunakan sebagai penggiring opini masyrakat menuju pencitraan yang diinginkan . Pencitraan dan penggiring opini masyarakat merupakan hal yang sering dilakukan media . Media sering digunakan sebagai pencitraan belakangan ini . Media digunakan sebagai penggiring opini masyarakat belakangan ini .

    Dari penalaran di atas dapat diberi penolakan karena walaupun beberapa media sering melakukan pencitraan dan penggiring opini masyarakat seperti yang diinginkan oleh beberapa media . Akan tetapi , ada media yang benar – benar menyampaikan berita atau informasi secara aktual dan terpercaya . Media tersebut antara lain Berita Satu yang sekarang ini sering ditonton oleh masyarakat karena netral dan tidak berpihak untuk menarik popularitas partai atau salah satu golongan .
    Hal ini bisa saja dibumbui dengan gaya bahasa hiperbola untuk menarik minat pembaca berita dan mungkin juga berita yang disajikan telah terkontaminasi oleh opini dan subyektivitas penulis berita . Untuk menarik minat pembaca berita dan pembuatan opini subyektivitas bisa menggunakan gaya bahasa hiperbola . Gaya bahasa hiperbola dapat digunakan untuk menarik minat pembaca berita . Gaya bahasa hiperbola dapat digunakan untuk pembuatan opini subyektivitas

    BalasHapus
  39. Dari penalaran di atas dapat diberi penolakan karena untuk menarik minat pembaca dan pembuatan opini subyektivitas bisa dengan menggunakan judul yang menarik dan membuat pembaca tertarik untuk membacanya . Untuk menarik minat pembaca tidak harus selalu menggunakan gaya bahasa hiperbola . Sesekali diperbolehkan , akan tetapi jika terlalu sering maka pembaca akan bosan dan tidak tertarik .
    Opini yang berkembang di masyarakat akan menjelma menjadi sikap dan mentalitas dari masyarakat itu sendiri . Sikap dan mentalitas masyarakat berasal dari opini yang berkembang di lingkungan masyarakattersebut . Opini yang berkembang di lingkungan masyarakat dapat membentuk sikap masyarakat tersebut . Opini yang berkembang di lingkungan masyarakat dapat membentuk mentalitas masyarakat tersebut .
    Dari penalaran di atas dapat diberi penolakan karena opini masyarakat tidak selamanya berkembang menjadi sikap dan mentalitas masyarakat itu sendiri . Masyrakat dapat menanggapi secara positif sehingga tidak menjadi sikap dan mentalitas masyrakat tersebut . Selain itu masyrakat dapat menyeleksi opini yang berkembang agar tidak menimbulkan kerusuhan dan kekacauan yang tidak menentu di lingkungan masyarakat .
    Memberikan penolakan merupakan sikap yang diperlukan masyrakat sekarang ini agar tidak cepat terpengaruh dengan berita – berita yang tidak jelas atau palsu . Masyarakat pun harus bisa menyeleksi media mana yang benar – benar memberikan berita atau informasi yang aktual dan terpercaya . Masyarakat pun harus sensitif dan mawas terhadap media yang sering mempromosikan kepentingan partai dan golongannya .






    BalasHapus
  40. 2.2. Paragraf 2
    Saya kurang sependapat terhadap pernyataan bahwa perputaran uang menandai peningkatan ekonomi anggota dari Bank Sampah Motekar. Tidak semua bank yang memiliki perputaran uang baik dapat meningkatkan perekonomian anggotanya. Dalam kehidupan nyata, masih dapat kita saksikan banyak anggota dari sebuah badan atau organisasi yang perekonomiannya tidak terlalu baik. Walaupun sistem perputaran uang yang ada di organisasi maupun badan tersebut baik, belum tentu perekonomian anggotanya akan meningkat juga. Ini dikarenakan masih adanya beberapa aspek lain yang mempengaruhi perekonomian anggota. Misalnya seperti kasus di mana seorang anggota bank sampah yang tidak mahir dalam mengatur keuangannya. Walaupun bank sampah tempat dia tergabung memiliki perputaran uang yang baik, akan menjadi sia-sia jika dia tak bisa memanfaatkan hal tersebut secara optimal. Pengelolaan terhadap keuangan merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi tingkat perekonomian seseorang. Tak hanya itu, perekonomian juga dipengaruhi oleh faktor penghasilan seseorang.

    Selain itu, meminjam uang ke tempat mana pun bukanlah hal terbaik dalam menyelesaikan masalah. Dikatakan dalam teks tersebut bahwa anggota bank sampah dapat meminjam uang dengan sistem dana bergulir lebih menguntungkan daripada meminjam dengan rentenir. Meski faktanya benar, namun meminjam bukanlah solusi yang baik dalam menyelesaikan permasalahan. Akan lebih baik jika anggota bank diajak untuk mengelolah dan mencari uang secara benar daripada mengajak mereka untuk melakukan pinjaman ke bank sampah ini.

    2.2.3. Paragraf 3
    Ada beberapa hal yang kurang saya setujui dari paragraf ketiga. Seperti pernyataan bahwa semua hal yang jika diproses secara benar akan memberi keuntungan. Sampah yang diproses secara benar tidak berarti dapat meningkatkan perekonomian. Banyak sekali contoh dalam kehidupan nyata yang dapat kita temukan untuk menyangkal pernyataan ini. Sampah organik yang diolah menjadi pupuk kompos jika digunakan secara langsung oleh perkebunan tidak meningkatkan perekonomian secara langsung, melainkan memberi keuntungan di bidang pertanian dan perkebunannya. Selain itu sampah anorganik yang diolah menjadi kerajinan tangan mau pun didaur ulang juga demikian. Apabila penjualan dari hasil pengolahan tersebut tak laku terjual, sama saja tidak meningkatkan perekonomian. Dibutuhkan stategi tertentu untuk meningkatkan perekonomian. Pengolahan sampah yang benar hanyalah salah satu cara untuk mendapat peluang dalam meningkatkan perekonomian, bukan meningkatkan perekonomian secara langsung.

    Paradigma masyarakat mengenai kotornya sampah juga bukanlah hal yang benar. Sebagian besar sampah terutama yang organik memang terlihat kotor dan terkadang disertai bau tak sedap. Hal itu terjadi karena adanya pertumbuhan mikroorganisme. Namun sampah-sampah seperti botol bekas, wadah makanan yang kosong, dll. tidaklah sekotor yang ada di benak masyarakat. Asal dicuci dengan benar sebelum diolah, sampah anorganik seperti botol bekas, wadah makanan, dll. dapat dipergunakan dengan optimal dalam pengelolaan sampah. Mungkin penyataan kotornya sampah organik sudah tertanam di benak masyarakat dan faktanya memang seperti itu. Ada baiknya jika masyarakat lebih diperkenalkan manfaat sampah organik dan bagaimana cara mengelolahnya dengan benar. Dengan demikian, pemikiran sampah organik yang hanya kotor itu dapat dibenahi.

    2.3. Penutup
    Sementara ini, keberadaan Bank Sampah Motekar yang ada di Bandung telah memberikan dampak positif yang sangat besar bagi masyarakat sekitar mau pun anggotanya. Walaupun permasalahan sampah dan keterpurukan ekonomi dari anggotanya sendiri begitu rumit, dengan adanya bank ini semua dapat lebih di atasi. Setidaknya, dengan adanya Bank Sampah Motekar lingkungan menjadi lebih terjaga dan peminjaman uang bagi orang-orang yang kurang beruntung tidaklah sesulit meminjam dengan rentenir. Oleh karena itu, apabila Bank Sampah Motekar ini lebih dikembangkan lagi, harapan untuk menjadikan lingkungan bersih serta perekonomian yang lebih baik akan semakin terwujud.

    BalasHapus
  41. Wacana 2 (paragraf 4, 5, dan 6)
    I. RESTRUKTURISASI
    1.1 Premis Mayor : Semua tempat penampungan sampah (A) menampung sampah anorganik. (B)
    Premis Minor : Bank sampah (C) sebagai tempat penampungan sampah. (A)
    Kesimpulan : Bank sampah (C) menampung sampah anorganik. (B)

    1.2 Premis Mayor : Semua pembukuan (A) membutuhkan kekreatifan dan ketekunan . (B)
    Premis Minor : Pembentukan bank sampah (C) membutuhkan pembukuan. (A)
    Kesimpulan : Pembentukan bank sampah (C) membutuhkan kekreatifan dan ketekunan.(B)

    1.3 Premis Mayor : Semua keuntungan yang besar (A) berasal dari merekut banyak anggota. (B)
    Premis Minor : Tujuan bank samph (C) mencari keuntungan yang besar. (A)
    Kesimpulan : Tujuan bank sampah (C) untuk merekut anggota . (B)

    Nama: Maysridani Yamin
    Kelas: XII MIPA 3
    No.absen: 19

    BalasHapus
  42. II. TANGGAPAN – SANGGAHAN – PENOLAKAN PENDAPAT
    Pembuka
    Sampah adalah hal yang tidak asing lagi terdengar di telinga kita. Setiap harinya kita memproduksi berbagai macam sampah, baik yang organik maupun yang anorganik. Sampah – sampah yang terdapat disekitar kita biasanya ada yang dapat didaur ulang dan ada yang tidak dapat didaur ulang. Dahulu, umumnya pengolahan sampah biasanya dilakukan dengan cara dibakar, akan tetapi sekarang sampah – sampah tersebut diletakan di depan rumah dan setiap paginya akan ada kendaraan yang akan mengangkut sampah tersebut. Sebagian orang menganggap bahwa sampah adalah hal yang kotor dan tidak berguna. Akan tetapi, tidak sedikit orang pada era sekarang ini menjadikan sampah sebagai suatu mata pencaharian yang dapat menigkatkan perekonomian secara pesat, salah satunya adalah dengan adanya bank sampah di Kota Bandung ini.
    Paragraf 4
    Pembentukan bank sampah berawal dari kondisi dan situasi yang ada sekarang dimana semakin maraknya sampah yang diproduksi setiap harinya terutama sampah anorganik yang berasal dari rumah – rumah menjadi pertimbangan membentuk bank sampah. Pemungutan sampah oleh bank sampah dilakukan dengan mendatangi warga.
    Dari pernyataan pada paragraf ini saya setuju karena pemungutan sampah ini hal yang cukup efektif untuk menangani semakin maraknya sampah anorganik rumah tangga sekarang ini. Akan tetapi, lebih baik jika melakukan pemungutan sampah anorganik tidak hanya dari rumah tangga, tetapi juga di tempat umum lain dengan cara bergotong – royong bersama para anggotanya sehingga bank sampah dapat berjalan lebih baik lagi. Selain itu juga, dapat melakukan kegiatan seperti mengajak para anggota masyarakat ikut aktif dalam kegiatan yang diadakan oleh bank sampah untuk membersihkan lingkungan dari sampah di sekitar rumah mereka.
    Paragraf 5
    Pembentukan bank sampah juga membutuhkan kekreatifan dari para anggota dalam memajukan kegiatan yang ada pada bank sampah tersebut. Salah satu halnya dengan tidak menyia-nyiakan uang serupiahpun sehingga dibutuhkan pembuatan pembukuan dengan data yang akurat. Sehingga melalui pembukuan akan terlihat perputaran keuntungan/ perputaran uangnya.
    Dibalik semua hal itu seharusnya sebagai bank sampah tidak hanya memikirkan persoalan uang yang didapatkan sebagai suatu hal yang diproritaskan, akan tetapi lebih membuat strategi untuk meluaskan pembentukan bank sampah bukan hanya di satu wilayah saja. Walaupun hasil dari bank sampah memang menjadi salah satu sarana investasi yang menjanjikan, tetapi ingat bahwa tujuannya bukanlah hanya pada kesuksesan untuk memperoleh sebuah pendapatan yang besar.
    Paragraf 6
    Bank sampah berfokus untuk merekut anggota sebanyak mungkin dengan berbagai cara. Dari para anggota, maka uang yang dikumpulkan dan dikelola akan semakin banyak dan berhasil terkumpul. Tawaran yang ada di bank sampah memang menggiurkan sehingga membuat berbagai kalangan masyarakat ingin ikutserta didalamnya.
    Akan tetapi, bukan hal ini yang harusnya menjadi fokus utama atau pedoman dalam menjalankan bank sampah ini. Bank sampah seharusnya dapat memberikan sebuah motivasi bagi banyak orang untuk dapat membantu mereka mengumpulkan sampah dengan cara mau bekerjasama mengumpulkan sampah dan bank sampah yang mengambilnya secara rutin agar sampah – sampah tersebut dapat dimanfaatkan secara lebih baik dan bermanfaat bagi kita dan lingkungan.
    Penutup
    Suatu tujuan utama dari bank sampah adalah mengumpulkan sampah anorganik yang berasal dari rumah. Sebuah bank sampah dibentuk oleh para anggota untuk meningkatkan perekonomian anggota dengan cara merekut anggota sebanyak mungkin. Sampah – sampah yang dikumpulkan dari rumah-rumah dan di bank sampah akan dikelola menjadi barang yang berguna. Pembentukan bank sampah ini sangat menguntungkan walaupun sebagian orang menganggap sampah bukanlah hal yang berharga dan kotor. Akan tetapi, dibalik itu sampah salah satu investasi yang menjanjikan.

    Nama: Maysridani Yamin
    Kelas: XII MIPA 3
    No.absen: 19

    BalasHapus
  43. Nama : Clarenti Celsia
    Kelas : XII MIPA 3
    No Absen : 08

    I. Restrukturisasi Silogisme
    1.1 Paragraf 10
    Inti : semua anggota bank sampah (C) dapat membentuk koperasi simpan pinjam serta pembelian sembako murah (B).
    K : semua anggota bank sampah (C) dapat membentuk koperasi simpan pinjam serta pembelian sembako murah (B).
    Pm : Semua anggota bank sampah (C) bergabung dalam bank sampah (A).
    PM : Bank sampah (C) dapat membentuk koperasi simpan pinjam serta pembelian sembako murah (B).

    1.2 Paragraf 11
    I : anggota bank sampah membantu regenerasi, menambah omzet bank sampah yang dikelola
    PM : perekrutan anggota (A) membantu regenerasi, menambah omzet bank sampah yang dikelola (B).
    Pm : anggota bank sampah (C) dibentuk dengan perekrutan anggota (A).
    K : anggota bank sampah (C) membantu regenerasi, menambah omzet bank sampah yang dikelola (B).

    1.3 Paragraf 12
    I : anggota bank sampah membutuhkan modal usaha
    PM : keinginan terbentuknya bank sampah (A) ialah untuk kebutuhan modal usaha (B).
    Pm : anggota bank sampah (C) memiliki keinginan terbentuknya bank sampah (A).
    K : semua anggota bank sampah (C) membutuhkan modal usaha (B).

    BalasHapus
  44. Wacana II (paragraf 10,11,12)


    I. RESTRUKTURISASI KEMBALI KE SILOGISME

    1.1. Silogisme paragraf 10
    1.1.1. Simpulan : Anggota Bank Sampah (term C) bisa menjual sampah anorganiknya kepada siapapun,dimanapun, dan kapanpun.(term B)

    1.1.2. Premis Mayor ; Semua Marga Masyarakat (term A) bisa menjual sampah anorganiknya kepada siapaun, dimanapun, dan kapanpun.(term B)

    1.1.3. Premis minor :Anggota Bank Sampah (term C) termasuk warga masyarakat. (term A)


    1.2. Silogisme paragraf 11
    1.2.1. Simpulan : Anggota bank sampah (term C) menambah omset bank sampah, dan membantu pemerintah menyelesaikan masalah sampah. (term B)

    1.2.2. Premis Mayor :Semua unit terkecil ( term A) menambah omset bank sampah, dan membantu pemerintah menyelesaikan masalah sampah. (term B)

    1.2.3. Premis minor :Anggota Bank Sampah (term C)merupakan unit terkecil masyarakat (term A)


    1.3. Silogisme paragraf 12
    1.3.1. Simpulan : Anggota Bank Sampah (term C) dalam menggunakan modal secara tepat harus terpenuhi keinginannya. (term B)

    1.3.2. Premis Mayor ;Semua warga masyarakat (term A) yang menggunakan modal secara tepatharus terpenuhi keinginannya. (term B)

    1.3.3. Premis minor :Anggota Bank Sampah(term C)termasuk warga masyarakat ( term A)

    Nama : Kevin Fiorentino
    Kelas : XII MIPA 3
    No. absen : 16

    BalasHapus
  45. Nama : Clarenti Celsia
    Kelas : XII MIPA 3
    No Absen : 08

    II. Tanggapan – Sanggahan – Penolakan

    Bank sampah adalah suatu tempat yang digunakan untuk mengumpulkan sampah yang sudah dipilah-pilah. Hasil dari pengumpulan sampah yang sudah dipilah akan disetorkan ke tempat pembuatan kerajinan dari sampah atau ke tempat pengepul sampah. Bank sampah dikelola menggunakan sistem seperti perbankkan yang dilakukan oleh petugas sukarelawan . Penyetor adalah warga yang tinggal di sekitar lokasi bank serta mendapat buku tabungan seperti menabung di bank.
    Banyak sekali keuntungan yang didapat dengan menjadi anggota bank sampah maka tidak heran jika jumlah anggota semakin meningkat.

    2.1 Paragraf 10
    Seperti yang dikatakan bahwa bank sampah memiliki berbagai keunggulan dan keuntungan sehingga banyak yang bekerja menjadi anggota bank sampah. Tidak hanya itu, penulis juga mengatakan bahwa para anggotanya juga bisa membentuk koperasi sistem pinjam dan pembelian sembako murah. Dalam hal ini, benar adanya kalau bank sampah memang memiliki keunggulan dan keuntungan.
    tetapi masih belum bisa dipastikan bahwa semua anggotanya bisa membentuk koperasi sistem pinjam dan pembelian sembako murah. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa kesimpulan yang dikatakan penulis masih belum bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya atau premisnya tidak dibatasi.
    Oleh karena itu, untuk membuktikan kebenaran, penulis harus memberikan beberapa sampel anggota bank sampah yang menunjukkan adanya pembentukan koperasi sistem pinjam dan pembelian sembako murah.
    Hal itu dapat dilakukan dengan cara menampilkan hasil wawancara atau perbincangan dengan anggota bank sampah.

    2.2 Paragraf 11
    Berdasarkan yang dikatakan penulis bahwa dengan melakukan perekrutan anggota dapat menambah omzet bank. Hal tersebut memang dapat mempengaruhi pemasukan bank sampah, tetapi terdapat kesalahan pada konsep pemahaman penulis yang mengatakan perekrutan anggota menambah omzet bank yang berarti semakin banyak anggota maka pemasukkan bank semakin bertambah.
    Dalam hal ini, menurut saya kesimpulan yang dikatakan penulis belum tepat karena bukannya semakin banyak anggota maka semakin mengurangi jumlah pemasukkan karena harus membayar gaji para anggota tersebut sehingga pemasukkan yang didapat tidak sebesar sebelumnya.

    2.3 Paragraf 12
    Setiap orang memerlukan uang untuk kehidupan mereka seperti halnya dengan anggota yang bergabung dengan bank sampah karena mereka menginginkan suatu modal usaha. Baru sampah menyajikan suatu modal usaha bagi anggotanya yang ingin bergabung seperti usaha koperasi. Hal ini menegaskan bahwa penulis mencoba mengatakan bahwa semua orang yang bergabung dalam bank sampah benar - benar membutuhkan modal usaha.
    Dalam hal ini, menurut saya generalisasi yang dipakai terlalu luas karena tidak semua orang yang menjadi anggota bank sampah membutuhkan modal usaha mungkin karena alasan lain. Oleh karena itu, sebaiknya hal tersebut lebih dipertegas agar tidak terjadi salah paham antara 2 pihak.
    Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa bank sampah merupakan penunjang kebutuhan bagi kaum miskin karena bank sampah menyajikan suatu modal usaha bagi anggotanya sehingga orang yang ingin bergabung tidak perlu takut akan pekerjaan. Tidak hanya itu, bank sampah juga menerapkan sistem bebas untuk perekrutan anggota.

    BalasHapus
  46. Wacana II (paragraf 10,11,12)


    II. TANGGAPAN, SANGGAHAN, DAN PENOLAKAN PENDAPAT

    Sampah merupakan barang yang tidak berguna bagi sebagian orang. Sampah diartikan sebagai barang tidak memiliki nilai arti. Jika ditinjau dan dimanfaatan dengan baik, sampah dapat bermanfaat bagi kita. Seperti halnya bank sampah , salah satu inovasi yang kini sedang berkembang. Seperti yang dipaparkan pada wacana 2, didalamnya membahas tentang Bank Sampah secara rinci. Terutama pada kegiatan mensukseskan anggota-anggotanya dan bermanfaat bagi masyarakat dan negara. Kini sampah-sampah yang bertumpuk di ibu kota dapat dimanfaatkan dan pastinya berdampak positif bagi lingkungan. Bencana seperti banjir dan tanah longsor dapat dicegah dengan invoasi ini.

    paragraf 10
    Penanganan masalah sampah harus dimulai dari sumbernya. Bank sampah adalah suatu sistem pengelolaan sampah kering secara kolektif untuk mendorong masyarakat berperan serta di dalamnya. Maka, kini sampah dapat disimpan untuk menghasilkan uang. Manfaat dari sampah kini dapat dirasakan oleh semua kalangan masyarakat. Hadirnya Bank Sampah harus didukung untuk lebih baik kedepannya. Keuntungan dari Bank Sampah ini harus dipublikasikan supaya masyarakat tertarik.
    Kebutuhan masyarakat harus dipahami dan dimengerti. Dengan koordinasi dengan Bank Sampah, kita ikut serta mendorong kebersihan lingkungan dan juga mendapat keuntungan. Seperti yang dilakukan oleh Komunitas Kendal Gede Kreatif, yang sealin memiliki bank sampah juga membentuk koperasi untuk pembelian sembako. Untuk mengelola komunitas ini diperlukan kepedulian dari anggota komunitas. Kebutuhan warga juga harus dipahami yang setiap daerahnya akan berbeda. Tidak bisa pada awal pembuatan Bank Sampah ini kita merasa eksklusif dan mewah karena pada dasarnya ini menggunakan bahan yang berbasis sampah dalam perjalanannya. Jaminan untuk anggota juga harus ditinjau dan diperhatikan demi memajukan kesejahteraan dan keadilan yang setara.

    paragraf 11
    Perekrutan anggota merupakan hal yang penting. Kualitas dan kuantitas anggota sanggat menentukan berlangsungnya suatu organisasi seperti Bank Sampah ini. Dalam banyak pertemuan sering sekali ditemui orang yang menanya tentang bank sampah. Dalam konteks ini terlihat bahwa anggota-anggota peduli dengan keberadaan bank sampah. Nama bank sampah mencuat tinggi dikarenakan anggotanya. Sosialisasi mengenai ini harusnya dilakukan di berbagai wilayah agar semua masyarakat tau tentang bank sampah ini.
    Perlu juga diberitahukan bahwa melalui Bank Sampah kita dapat mengurangi biaya pengobatan sakit, pendidikan, rumah tangga dan berbagai aspek kehidupan. Pemimpin Bank Sampah juga harus kreatif dan inovatif agar anggotanya betah dan tidak bosan. Tentu saja jika anggota betah dan senang dalam berkerja maka akan meningkatkan kinerja. Pada dasarnya Bank Sampah memiliki kelemahan dan kelebihan, hal tersebut bergantung pada sosialisasi para anggotanya. Anggota yang mengalami musibah seperti meninggal dunia tentu akan mengganggu operasioal bank sampah. Hal ini harus cepat diselesaikan dengan mencari anggota pengganti demi keberlangsungan Bank Sampah itu sendiri.

    Nama : Kevin Fiorentino
    Kelas : XII MIPA 3
    No. absen : 16


    BalasHapus
  47. paragraf 12
    Bank sampah nampaknya amat berkomitmen dalam memuaskan keinginan dari para anggotaya. Hal ini sebenarnya memberikan dampak baik. Secara sisi psikologis ketika keinginan seseorang terpenuhi maka orang akan cenderung bekerja secara cepat, tanggap dan maksimal. Hal ini juga diterapkan dalam organisasi Bank Sampah. Artinya organisasi ini mempengaruhi sisi psikologis para peserta atau anggotnya untuk bekerja menjadi lebih giat, bersemangat serta “have fun” dengan menjadi anggota Bank Sampah. Dalam hal ini tentunya akan memberikan dampak positif berupa berkembang dan semakin majunya organisasi Bank Sampah dan uang yang terkumpul di Bank Sampah dapat diperuntukkan secara maksimal dan tepat. Tidak hanya itu saja, dengan metode ini pula orang akan semakin betah di dalam organisasi Bank Sampah bahkan dapat terjadi sebuah regenerasi yang memuaskan da anmpak bersahaja. Namun kita tidak boleh hanya melihat dampak seperti ini saja. Ada sebuah kendala pula mengenai penetapan metode ini. Selain memberikan dampak positif, namun ada pula kendalanya. Seperti yang kita tahu bahwa setiap manusia memiliki beribu ribu keinginan untuk dipenuhi bahkan dalam waktu yang singkat. Hal inilah yang menjadi kendala bagi Bank Sampah dalam menjalankan metodenya. Dikatakan bahwa bank sampah ingin memenuhi keinginan tiap anggotanya supaya uang yang terkumpul di Bank sampah akan tepat peruntukannya, dengan adanya kendala yang disebutkan akan timbul pertabrakan keinginan- keinginan sehingga malah tujuan Bank Sampah tidak terpenuhi, karena keinginan tiap orang bisa sama bisa beda. Saran atau solusi yang diperlukan adalah adanya pengaturan tertentu bukan semata mata hanya memenuhi keinginan para anggota Bank Sampah saja.
    Selain dampak dan kendala adapula hal lain yang disetujui dengan sistem lain yang diterapkan oleh Bank Sampah ini, yaitu Operasional Bank Sampah harus berkelanjutan tanpa bantuan, jika ada pinjaman modal mereka harus bisa mengembalikannya. Sistem ini sebaiknya diterapkan bagi tiap perusahaan. Tujuannya untuk mendidik para anggota untuk dapat hidup secara mandiri dan tidak hanya menggantungkan suatu hal pada pihak lain. Lebih daripada hal itu tujuan positif lainnya adalah rasa tanggung jawab. Seperti keadaan pada zaman sekarang ini orang cenderung kurang bertanggung jawab dan tahu diri serta punya etika malu. Dengan pernyataan bahwa setiap pinjaman harus dapat dikembalikan, organisasi Bank Sampah pasti menuai predikat baik melalui pernyataan ini. Karena dengan pernyataan ini orang diharapkan dapat bertanggung jawab, dapat menanamkan tahu diri dan etika malu untuk mengembalikan pinjaman berapapun yang kita pinjam. Hal ini sangat abik dan apabila diterapkan bagi perusahaan perusahaan lain juga pasti akan memberikan dampak yang serupa.

    Sebagai usaha yang baru digerakkan tidak menutup kemungkinan bahwa bank sampah akan menjadi tren masa ini dan masa selanjutnya. Dengan adanya bank sampah, pengelolaan sampah bisa menjadi lebih positif bahkan menguntungkan. Namun hal ini tidak akan berjalan lancar bila tak ada koordinasi dari para anggotanya. Bank sampah juga tak hanya ada di Indonesia,namun terdapat di negara-negara lain juga. Selain bank uang yang mendunia, saya yakin bank sampah juga akan mendunia dengan segala keuntungannya.

    Nama : Kevin Fiorentino
    Kelas : XII MIPA 3
    No. absen : 16

    BalasHapus
  48. I. RESTRUKTURISASI
    Wacana 1 (Paragraf 4,5, dan 6)

    1.1 Paragraf 4
    Premis Mayor: Semua media(A) digunakan sebagai pengiring opini masyarakat menuju pencitraan yang diinginkan.(B)
    Premis Minor: Kandidat kampanye (C) menggunakan media (A)
    Kesimpulan: Kandidat kampanye(C) menggunakan opini masyarakat menuju pencitraan yang diinginkan.(B)

    1.2 Paragraf 5
    Premis Mayor: Semua berita (A) memiliki banyak penafsiran dan tanggapan bergantung pada gaya bahasa (penyajian) dan cara penyampaiannya.(B)
    Premis Minor: Manusia memiliki cara untuk mengungkapkan suatu fakta(C) ke dalam berita.(A)
    Kesimpulan: Manusia memiliki cara untuk mengungkapkan suatu fakta(C) dengan memiliki banyak penafsiran dan tanggapan bergantung pada gaya bahasa (penyajian) dan cara penyampaiannya.(B)

    1.3 Paragraf 6
    Premis Mayor: Semua opini masyarakat(A) adalah dasar dari sikap dan mentalitas masyarakat itu sendiri.(B)
    Premis Minor: Peran media bertanggung jawab dalam membentuk(C) opini masyarakat.(A)
    Kesimpulan: Peran media bertanggung jawab dalam membentuk(C) dasar dari sikap dan mentalitas masyarakat itu sendiri.(B)


    Nama: Nikolas Dwinesa
    Kelas: XII MIA 3
    No. Absen: 23

    BalasHapus
  49. II. TANGGAPAN – SANGGAHAN – PENOLAKAN PENDAPAT
    Wacana 1 (Paragraf 4,5, dan 6)

    Manusia pada zaman modern kini tidak terlepas dari peran media. Hal ini berdampak pada pembentukan mentalitas dan pendidikan karakter manusia yang hingga saat ini terus melekat dengan media. Entah itu media cetak, elektronik, maupun media internet. Era mungkin telah berubah, tetapi corak hidup tidak seharusnya berubah begitu pesat juga. Sungguh disayangkan jika peranan media tersebut malah membawa keburukan bagi pembentukan mental dan karakter manusia.

    2.1 Paragraf 4
    Media disebut-sebut sebagai alat pembentuk citra publik. Dengan begitu penggunaan media yaitu sebagai pengiring opini masyarakat menuju pencitraan yang diinginkan. Tak dipungkiri hal ini terjadi pada masa kampanye. Kandidat kampanye menggunakan kesempatan ini untuk meraih simpati masyarakat agar ia terpilih sebagai pemenang. Siasat ini memang seperti saat memancing ikan di sebuah kolam pancing.

    Hal yang terutama yaitu memiliki peralatan pancing dan juga umpan pancing yang menarik. Umpan yang menarik tentu akan lebih mempermudah untuk memancing target. Setelah target terpancing, maka si pemancing tidak akan melepaskan target yang sudah ia dapatkan dengan

    Nama: Nikolas Dwinesa
    Kelas: XII MIA 3
    No. Absen: 23

    BalasHapus
  50. melakukan berbagai cara. Begitu juga dengan kampanye, ketika kandidat telah mendapatkan simpati pemilih maka ia akan melakukan berbagai cara untuk mempertahankan targetnya. Mungkin bisa dilakukan dengan menampilkan kepribadian baik di depan publik. Oleh sebab itu, peran media dimanfaatkan oleh para politikus yang juga menjadi para petinggi media.

    2.2 Paragraf 5
    Cara media menginterpretasikan suatu kejadian dan penyajian informasi dapat dihubungkan dengan peranan media. Peristiwa dan informasi yang sampai ke telinga masing-masing individu di masyarakat dapat berujung pada banyak penafsiran dan tanggapan. Hal tersebut juga bergantung pada gaya bahasa (penyajian) dan cara penyampaiannya. Tak dipungkiri lagi dapat dijumpai suatu berita yang tidak lagi memuat fakta yang terjadi, bahkan memuat opini penulis dengan dibumbui oleh gaya bahasa yang melebih-lebihkan.

    Keakuratan data suatu berita seharusnya dijunjung tinggi agar pembaca berita tidak terpengaruh oleh opini penulis. Melainkan fakta yang memang benar-benar terjadi. Kesempatan besar ini kadang dipergunakan oleh para petinggi media yang juga mencalonkan diri sebagai politikus. Selain biaya promosi kampanye yang relatif murah juga dapat terbilang aman untuk dimanipulasikan. Mengingat peranan media sedang diombang-ambing oleh zaman modern. Zaman mungkin telah berkembang, namun tidak untuk karakter dari manusia yang terbilang “licik” yang menggunakan peranan negatif dari suatu media.

    2.3 Paragraf 6
    Dalam membentuk opini di kalangan masyarakat media bertanggung jawab besar dan yang terutama. Opini di kalangan masyarakat akan menjadi dasar dari sikap dan mentalitas masyarakat itu sendiri. Dalam upaya membangun bangsa peranan media menjadi sangat besar yaitu membentuk karakter bangsa. Dampak media massa membawa bangsa ini menuju suatu perubahan yang dicita-citakan. Yaitu perubahan pola pikir masyarakat yang dimulai dari pembentukan karakter di dalam kehidupan bermasyarakat.

    Pada kenyataannya, semua cita-cita yang diharapkan belum terlaksana sebaik mungkin. Harapan ini tidak akan mungkin terjadi jika medianya sendiri sudah tidak memerhatikan kaidah-kaidah dan norma-norma yang berlaku. Pembohongan publik tentunya akan berujung pada suatu kebodohan di masyarakat. Kebodohan masyarakat nantinya akan berujung pada suatu keburukan bangsa. Jadi apakah kita bisa merubah karakter bangsa jika peran media tidak dapat dimanfaatkan dengan hal yang positif? Tentu tidak.

    Nama: Nikolas Dwinesa
    Kelas: XII MIA 3
    No. Absen: 23

    BalasHapus
  51. Nama : Chris Alberto
    Kelas : XII MIA 3
    Nomor Absen : 05
    1. Restrukturisasasi
    1.2 Paragraf 1
    PM : Setiap rapat tahunan diadakan (A) dibahas jumlah perputaran rupiah dalam setahun. (B)
    Pm : Bank Sampah Motekar (C) mengadakan rapat tahunan. (A)
    K : Bank Sampah Motekar (C) membahas jumlah perputaran rupiah dalam setahun. (B).
    1.2 Paragraf 2
    PM : Organisasi Bank Sampah Motekar (A) bisa mendapatkan kemudahan membeli sembako dengan cara membayarnya nanti (B).
    Pm : Anggota bank sampah (C) tergabung dalam organisasi Bank Sampah Motekar (A).
    K : Anggota bank sampah (C) bisa mendapatkan kemudahan membeli sembako dengan cara membayarnya nanti (B).
    1.3 Paragraf 3
    PM : Komunitas pengolahan sampah (A) melakukan proses pengolahan sampah dan berkebun. (B).
    Pm : Ibu-ibu (C) tergabung dalam komunitas pengolahan sampah (A).
    K : Ibu-Ibu (C) melakukan proses pengolahan sampah dan berkebun. (B).

    2. Tanggapan, Sanggahan, dan Penolakan Pendapat
    2.2 Pembuka
    Sampah sudah menjadi masalah pokok dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Dampak dari meningkatnya sampah tidak hanya dirasakan oleh penduduk kota besar seperti jakarta. Namun daerah-daerah kecil seperti desa juga merasakan dampak yang sama. Adapun banyak cara yang bisa dilakukkan untuk menanggulangi sampah-sampah tersebut. Pemerintah dan masyarakat sudah sejak lama berusaha mengembangkan alternatif yang mampu mengurangi jumlah sampah yang ada dilingkungan sekitar. Bank sampah merupakan salah satu alternatif tersebut. Bank sampah memiliki tujuan untuk memajukan perekonomian serta kualitas hidup anggotanya sekaligus berusaha mengembangkan kebersihan lingkungan tanpa sampah.
    2.2 Isi
    2.2.1 Isi paragraf ke-1
    Sebagai bentuk organisasi atau komunitas yang berbasis koperasi. Bank sampah sudah selayaknya melakukan rapat tahunan guna membahas apa yang sudah dilakukan dalam kurun waktu setahun ini. Pada paragraf pertama, sang penulis berusaha menyampaikan pada pembaca bahwa dalam rapat tahunan hal yang dibahas adalah tentang perputaran uang yang dialami anggota maupun bank sampah itu sendiri. Hal tersebut memang merupakan salah satu hal yang dibahasa dalam rapat tahunan. Namun perputaran uang bukan satu-satunya yang akan dibahas dalam sebuah rapat tahunan. Event-event serta kegiatan kegiatan lanjut yang akan dilakukan oleh bank sampah untuk tahun kedepan juga merupakan bahan bahasan pokok dalam sebuah rapat tahunan. Selain itu hasil kinerja dari anggota maupun staf bank sampah juga menjadi hal yang dibahas dalam sebuah rapat tahunnan.
    Pendapat sang penulis yang terlalu terkesan umum dan memaksa tersebut dapat membuat pembaca. menjadi linglung dan merasa mendapatkan informasi yang terbilang kurang lengkap. Hal ini dapat menimbulkan kekeliruan dalam pengambilan kesimpulan dalam sebuah paragraf, yang tentu saja merupakan kekeliruhan yang fatal.
    2.2.2 Isi paragraf ke-2
    Tugas utama dari bank sampah, selain membantu meningkatkan kualitas lingkungan juga meningkatkan kualitas hidup anggotanya. Perputaran uang sangatlah penting dalam berjalannya organisasi seperti bank sampah. Adanya perputaran uang dalam suatu organisasi berarti ada transaksi yang terjadi .Hal ini memang betul bisa meningkatkan perekonomian anggotanya. Namun sang penulis berpendapat bahwa hasil dari peningkatan perekonomian ini akan merata. Nyatanya tidak semua anggota biasanya mendapatkan peningkatan tersebut
    Selain itu Bank sampah juga berperan dalam memudahkan kehidupan anggotanya terutama di bidang pemenuhan bahan-bahan pokok seperti sembako. Langakah yang dilakukan oleh organisasi yang dijelaskan oleh penulis sangatlah baik. Dimana para anggota diberikan kemudahan dalam mendapatkan sembako serta kemudahan untuk membayarnya. Hal ini mampu meningkatkan kinerja serta kualitas organisasi tersebut.

    BalasHapus
  52. Nama : Chris Alberto
    Kelas : XII MIA 3
    No Absen : 05
    Lanjutan perihal postingan sebelumnya....
    2.2.3 Isi paragraf ke-3
    Seperti yang disampaikan sebelumnya. Salah satu tugas dari bank sampah adalah berusaha meningkatkan kualitas lingkungan sekitar agar terbebas dari sampah. Sang penulis sudah berusaha melakukan pengembangan tujuan tersebut dengan cara mengajak masyarakat sekitar untuk berpartisipasi dalam proses pengolahan sampah. Namun masyarakat yang memiliki mindset "bahwa sampah itu kotor" tidak mau terlibat dengan hal yang merepotkan tersebut. Masyarakat pada zaman sekarang lebih memilih untuk membakarnya atau mungkin hanya membuangnya sembarangan saja seperti ke sungai
    Berdasarkan analasis, tujuan sang penulis sudah benar. Beliau berusaha mengingkatkan komunitasnya dengan cara mengajak masyarakat berpartisipasi. Namun langkah yang diambil oleh sang penulis belum benar. Jika dilakukan langkah frontal atau memaksa seperti itu tentu saja msayarakat tidak akan memiliki antusias yang besar terhadap pengolahan sampah. Sebaiknya langkah yang perlahan harus dilakukan. Bisa dimulai dari sosialisasi berupa pengenanlan informasi tentang pentingnya pengolahan sampah. Lalu hal ini bisa dilanjutkan dengan mengadakan kegiatan dimana masyarakat bisa berpartisipasi seperti lomba kebersihan lingkungan atau mungkin gotong royong sambil mengadakan games. Hal ini tentu saja mampu meningkatkan penerimaan masyarakat akan pengolahan sampah dan tentu saja akan terbalas dengan respon positif.
    2.3 Penutup
    Penulis sudah berusaha dengan baik menyampaikan pesan-pesannya dalam paragraf-paragraf yang telah ditulisnya. Terlihat dengan jelas unsur-unsur yang ada pada paragraf 1, paragraf 2, dan paragraf 3 setelah selesai dianalisis. Terjadi beberapa kekeliruhan yang dilakukan oleh sang penulis dalam hal menyampaikan pesan dan informasi. Namun hal ini masih bisa ditoleransi. Apabila penulis mau memperbaiki serta meningkatkan lagi kinerja serta langkah-langkah pendekatannya. Tentu saja maksud daru sang penulis bisa tersampaikan lebih baik lagi. Selain itu tujuan dari bank sampah itu sendiri akan menjadi lebih cepat terwujud dan tercapai.

    BalasHapus
  53. Wacana I : Paragraf 1, 2, dan 3
    I. RESTRUKTURISASI KEMBALI KE SILOGISME
    1.1 Paragraf 1
    Kesimpulan: Karakter serta tumbuh kembang manusia (term C) dipengaruhi oleh media dan teknologi (term B)
    PM : Semua bidang kehidupan manusia (term A) dipengaruhi oleh media dan teknologi (term B)
    Pm : Karakter serta tumbuh kembang manusia (term C) termasuk dalam bidang kehidupan manusia (term A)
    1.2 Paragraf 2
    Kesimpulan: Kita harus bersikap bijak (term C) dalam menyikapi arus informasi dan teknologi (term B)
    PM : Ada berbagai cara yang baik (term A) dalam menyikapi arus informasi dan teknologi (term B)
    Pm : Sikap bijak (term C) termasuk salah satu cara yang baik (term A)
    1.3 Paragraf 3
    Kesimpulan: Media (term C) telah menjadi sarana dalam upaya perluasan ide-ide,gagasan-gagasan, dan pemikiran terhadap kenyataan sosial (term B)
    PM : Teknologi (term A) dapat dijadikan sarana dalam upaya perluasan ide-ide, gagasan-gagasan, dan pemikiran terhadap kenyataan sosial (term B)
    Pm : Media (term C) merupakan bagian dari teknologi (term A)


    II. TANGGAPAN-SANGGAHAN-PENOLAKAN PENDAPAT

    Pengaruh Media Masa Kini

    Teknologi merupakan hasil perkembangan zaman yang semakin lama semakin maju. Dengan adanya teknologi, kegiatan manusia menjadi lebih mudah dan efektif. Pada zaman ini, manusia sangat bergantung dengan kemajuan teknologi ini. Hal tersebut dapat dilihat dari ketergantungan manusia dalam menggunakan handphone, laptop, dan alat elektronik lainnya. Salah satu hasil dari perkembangan teknologi adalah media. Dengan adanya media tersebut kita bisa menyebarkan dan mendapatkan informasi ke seluruh dunia dan dalam waktu yang singkat.

    Nama : Veliyani Evelyn
    Kelas : XII MIA 3
    No. Absen : 32

    BalasHapus
  54. 2.1 Paragraf 1
    Pada zaman modern kini, hampir semua aspek kehidupan manusia dipengaruhi oleh peran teknologi, terutama media. Pendidikan karakter manusia dan tumbuh kembang manusia sekarang ini juga dipengaruhi media, baik melalui media apapun. Teknologi juga sangat mempengaruhi kegiatan manusia sehari-hari terutama di daerah perkotaan. Hal ini dapat terlihat dari peranan media itu sendiri seperti misalnya kirim mengirim email demi kepentingan kantor, maupun menjadi sarana belajar bagi siswa di sekolah.
    Pada teks tersebut penulis mengatakan bahwa teknologi lebih mempengaruhi daerah perkotaan. Menurut saya, makin ke sini makin banyak pula teknologi yang masuk ke daerah pedesaan. Contohnya saja handphone yang sudah banyak dimiliki dan digunakan di daerah pedesaan. Bahkan tidak jarang pula komputer yang didapati di daerah pedesaan. Perkembangan teknologi di daerah pedesaan ini juga harus terus dikembangkan agar masyarakat dapat sama-sama maju. Tidak hanya itu, adanya teknologi dan media juga dapat membantu pekerjaan masyarakat di berbagai bidang.
    2.2 Paragraf 2
    Dengan adanya media kita bisa memperoleh informasi dari manapun dan kapanpun. Tidak hanya pada daerah tertentu saja, tetapi mencakup seluruh dunia. Terlebih lagi kita bisa menggunakan media dengan mudah sekarang ini. Kita bisa mencari tahu apapun hanya dalam hitungan detik melalui internet. Maka dari kemudahan, dampak yang ditimbulkan bukan hanya yang baik saja, tetapi ada juga dampak yang buruk. Misalnya kemudahan dalam mencari referensi belajar sekolah, ini merupakan contoh dampak yang baik dari media. Sedangkan dampak buruknya adalah apabila seseorang dengan mudah menjelekkan orang lain maupun memfitnah orang lain melalui internet maupun media sosial.

    Nama : Veliyani Evelyn
    Kelas : XII MIA 3
    No. Absen : 32

    BalasHapus
  55. Pada teks tersebut dikatakan juga sebuah buku yang berisi pesan agar kita bijak dalam menyikapi arus informasi dan teknologi. Menurut saya, apa yang dikatakan tersebut benar. Apabila kita bisa dengan bijak menyikapi hal tersebut, maka yang kita dapatkan adalah dampak positifnya dan juga kita bisa memanfaatkannya untuk pengembangan diri.

    2.3 Paragraf 3
    Perkembangan teknologi yang sangat maju ini membuat orang tidak lagi harus berkomunikasi secara langsung (tatap muka) seperti dulu. Ada banyak cara lain untuk berkomunikasi seperti bertelepon, sms, skype, chatting, dan sebagainya. Ini lah yang menyebabkan kita tetap bisa berkomunikasi dengan orang lain walaupun orang tersebut ada di belahan dunia lain.
    Dikatakan juga bahwa media telah menjadi sarana dalam upaya perluasan ide-ide,gagasan-gagasan, dan pemikiran terhadap kenyataan sosial. Saya sependapat dengan pernyataan ini karena dengan adanya media, orang juga bisa mengeluarkan pendapatnya dan juga bertukar pikiran secara tidak langsung. Ide, pemikiran, dan pengetahuan seseorang dapat disebarkan melalui internet sehingga orang lain yang melihatnya bisa terinspirasi. Dari media, orang juga dapat lebih kreatif dalam menuangkan idenya mengenai berbagai bidang dan dalam berbagai bentuk.

    Paragraf penutup
    Kemajuan teknologi yang sangat pesat ini harus dirasakan semua kalangan masyarakat agar setiap orang dapat mengembangkan dirinya dengan melihat dunia luas melalui media. Tidak hanya kalangan anak muda, tetapi juga untuk kalangan orang tua. Tidak hanya untuk di daerah perkotaan tetapi juga untuk daerah pedesaan. Hal ini dikarenakan teknologi terutama media memiliki manfaat yang besar untuk kemajuan hidup. Selain itu kita juga harus pintar menjaga diri agar tidak terbawa ke pengaruh yang negatif dari perkembangan media.

    Nama : Veliyani Evelyn
    Kelas : XII MIA 3
    No. Absen : 32

    BalasHapus
  56. I. RESTRUKTURISASI
    Wacana 2 paragraf (7,8,9)
    Paragraf 7

    PM (PU) : Kementrian Lingkungan Hidup (A) menyesuaikan dengan situasi dan kondisi (B).
    Pm (PK) : Bank Sampah (C) dibentuk dan dikelola oleh Kementrian Lingkungan Hidup (A).
    K : Bank Sampah (C) disesuaikan dengan situasi dan kondisi (B).

    Paragraf 8

    PM (PU) : Pemimpin yang otoriter (A) menjadi ancaman (B).
    Pm (PK) : Keadaan Bank Sampah (C) diurus oleh pemimpin yang otoriter (A).
    K : Keadaan Bank Sampah (C) menjadi terancam (B).

    Paragraf 9

    PM (PU) : Bukan hanya di dukung dengan penambahan jumlah anggota (A) melainkan juga dengan pembukuan yang transparan dan penyusunan aspirasi nasabah (B).
    Pm (PK) : Kesuksesan Bank Sampah (C) bukan hanya dengan penambahan jumlah anggota (A).
    K : Kesuksesan Bank Sampah (C) juga melalui pembukuan yang transparan dan penerimaan aspirasi nasabah (B).

    Nama : Marceline Yinghanda
    Kelas : XII MIPA 3
    No.Absen : 18

    BalasHapus
  57. II. TANGGAPAN – SANGGAHAN – PENOLAKAN PENDAPAT
    Wacana 2 paragraf (7,8,9)

    Pendahuluan
    Timbunan sampah yang terus menumpuk akan berakibat buruk bagi kesehatan lingkungan serta menimbulkan berbagai penyakit dan sampah rumah tangga merupakan penyumbang sampah terbesar. Sementara itu, Tempat Pembuangan Sampah (TPS) yang tersedia tidak akan bisa menampung sampah yang terus menerus dihasilkan masyarakat jika masyarakat tidak mulai bertindak untuk mengurangi sampah yang dihasilkan. Untuk itulah penanganan masalah sampah harus dimulai dari sumbernya.

    Paragraf 7
    Kementerian Lingkungan Hidup membuat identitas Bank Sampah lengkap dengan kriteria bangunan dan kegiatannya. Jika mengikuti petunjuk tersebut maka penduduk yang tinggal di pemukiman padat akan kesulitan membentuk bank sampah. Sedangkan produksi sampah tidak mengenal tempat yang dihasilkan masyarakat di pemukiman padat maupun pemukiman tertata tidak bisa dikendalikan. Maka dari itu pembentukan dan pengelolaan bank sampah harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi.
    Dari pendapat penulis pada paragraf tujuh tersebut mengenai pembuatan dan pengelolaan Bank Sampah yang harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi. Saya sangat menyetujui akan hal tersebut, karena tempat penampungan sampah sangatlah penting di jaman sekarang karena banyak orang yang selalu memproduksi sampah tanpa mengenal waktu dan tempatnya yang akhrinya membuat orang-orang membuang sampah sembarangan dan tidak peduli dengan keadaan sekitar mereka yang mulai kotor.

    Nama : Marceline Yinghanda
    Kelas : XII MIPA 3
    No.Absen : 18

    BalasHapus
  58. Paragraf 8
    Ada satu kelurahan di utara kota Bandung meminjamkan lahannya untuk bank sampah karena salah satu RW-nya berpenghuni amat padat. Karena baru setahun, kegiatan bank sampah masih berjalan lancar. Akan susah jika RW lain menuntut untuk meminjam lahan juga untuk bank sampah di wilayah mereka, pasti pengurus menjadi resah dan keberlangsungan bank sampah akan terancam. Semua tergantung dengan pemimpin yang bertanggung jawab atas masalah ini. Akan lebih baik jika dia adalah seorang yang moderat, tetapi akan sulit jika ternyata dia seorang otoriter yang tidak mau mendengar pendapat orang lain.
    Dari pendapat penulis pada paragraf delapan tersebut mengenai keadaan bank sampah yang terancam. Menurut pendapat saya pendapat dari penulis itu memang benar adanya. Karena jika pemimpin yang otoriter yang memegang kekuasaan untuk bank sampah maka jika ada masalah yang terjadi berkaitan dengan bank sampah maka dia akan mengambil keputusan sendiri tanpa mendengarkan pendapat orang terlebih dahulu. Sikap seorang pemimpin yang seperti ini sangatlah tidak bagus karena satu persatu anggota yang bekerja dibawah kekuasaannya akan mengundurkan diri.

    Nama : Marceline Yinghanda
    Kelas : XII MIPA 3
    No.Absen : 18

    BalasHapus
  59. Paragraf 9
    Kunci sukses bank sampah adalah penambahan jumlah anggota, pembukuan yang transparan dan juga akurat. Anggota bisa menanyakan setiap transaksi di bukunya dan pengurus harus memberikan jawaban yang memuaskan anggota. Mirip di bank konvensional. Tidak ada nasabah yang senang jika dianggap remeh. Karena itu pengelola harus professional karena dampaknya bisa sangat positif, nasabah akan bercerita pada anggota masyarakat lain mengenai keunggulan Bank Sampah di mana dia bergabung. Nasabah harus merasakan manfaat Bank Sampah.
    Dari pendapat penulis bahwa Kesuksesan Bank Sampah juga melalui pembukuan yang transparan dan penerimaan aspirasi nasabah. Menurut pendapat saya benar apa yang dikatakan oleh penulis bahwa selain penambahan jumlah anggota, kesuksesan Bank Sampah juga melalui pembukuan yang transparan dan penerimaan aspirasi nasabah. Karena jika pengurus tidak bisa memberikan layanan yang dapat memuaskan anggotanya, maka Bank Sampah itu akan mendapat pandangan yang buruk untuk masyarakat lain dan mereka tidak akan bergabung ke dalam Bank Sampah tersebut.

    Penutup
    Bank sampah adalah suatu sistem pengelolaan sampah kering secara kolektif yang mendorong masyarakat untuk berperan serta aktif di dalamnya. Bank sampah memiliki beberapa manfaat bagi manusia dan lingkungan hidup, seperti membuat lingkungan lebih bersih, menyadarkan masyarakat akan pentingnya kebersihan, dan membuat sampah menjadi barang ekonomis. Manfaat bank sampah untuk masyarakat adalah dapat menambah penghasilan masyarakat karena saat mereka menukarkan sampah mereka akan mendapatkan imbalan berupa uang yang dikumpulkan dalam rekening yang mereka miliki.

    Nama : Marceline Yinghanda
    Kelas : XII MIPA 3
    No.Absen : 18

    BalasHapus
  60. I. Restrukturisasi
    Wacana 1, Paragraf 7,8, dan 9
    1. Kalimat inti : Media massa bertanggung jawab dalam menggerak opini publik.
    PM : Tanggung jawab (A) terletak pada penggerak opini publik (B)

    Pm : Media massa (C) memiliki tanggung jawab (A)

    K : Media massa (C) sebagai penggerak opini publik (B)

    2. Kalimat inti : Masyarakat merayakan kebebasan publik dengan akses informasi dan bebas dari penunggalan tafsir realitas.
    PM : Kebebaan mengakses informasi (A) bebas dari penunggalan tafsir realitas (B)

    Pm : Masyarakat (C) memiliki kebebasan mengakses informasi (A)

    K : Masyarakat (C) bebas dari penunggalan tafsir realitas (B)

    3. Kalimat inti : Landasan kebebasan pers memicu perkembangan informasi yang lebik baik.
    PM : Semua landasan konstitusional (A) memicu perkembangan informasi (B)

    Pm : Kebebasan pers (C) memiliki landasan hukum (A)

    K : Kebebasan pers (C) memicu perkembangan informasi yang baik (B)

    Nama: Vivi Nosiaji
    Kelas: XII MIPA 3
    No. Absen: 34

    BalasHapus
  61. II. Tanggapan-Sanggahan-Penolakan Pendapat
    Wacana 1, paragraf 7,8, dan 9

    Media massa yang sering dikenal dengan sebutan pers, tidaklah terdengar asing di kalangan masyarakat. Apalagi di era modern ini, pers semakin mengalami perkembangan yang sangat pesat dan menyeluruh di berbagai lapisan masyarakat. Hampir setiap saat kita dapat merasakan kehadiran pers yang sangat membantu dalam penyebaran dan pemberi informasi aktual dan terkini. Dalam hal ini, pers juga mengambil peran aktif dalam membentuk opini publik. Sebagai penyebar informasi, pers dapat membentuk pola pikir masyarakat untuk menerima, memahami, serta mengambil sebuah persepsi atas sebuah permasalahan.
    Pers yang menjadi kebutuhan publik, memang memberikan berbagai manfaat yang dapat dirasakan. Pers dapat menjadi tolak ukur dalam suatu pemerintaha yang demokratis. Secara umum, pers dapat menjadi sarana penyalur informasi serta memberikan layanan-layanan baik umum maupun pendidikan. Namun, pers tidak lepas dari keterikaitannya terhadap dampak negatif yang dapat tersalur ke masyarakat melalui suatu pemberitaan. Kemudian, pada tahap ini, tingkat kebijakan masyarakat dapat terlihat dengan jelas atas sebuah informasi atau permasalahan.
    Menurut saya, khalayak tidak hanya harus berhati-hati, namun dituntut untuk selalu bijak dalam setiap persoalan yang menjadi pemberitaan. Kebijaksanaan masyarakat diuji melalui kemampuan pengembangan pola pikir dan proses mengkaji suatu peristiwa. Media massa memiliki tanggung jawab yang besar dalam pembentukan opini publik sebagai landasan dan hasil dari pola pikir masyarakat, sebab apabila terbentuk kesalahan arah pada pemikiran masyarakat luas, maka akan menyebabkan kesalahpahaman bahkan fitnah dalam sebuah pemberitaan.
    Kebebasan pers sangat memprihatinkan pada masa orde lama, dimana kebebasan pers (media massa) dalam mengakses informasi sangatlah terbatas. Persepsi yang salah terhadap pers serta dominasi kekuasaan pada masa itu memicu pengekangan media massa dalam menyebarkan informasi terkait politik guna menciptakan demokratisasi dalam pemerintahan. Namun, pada masa orde baru, dapt dilihat bahwa pers telah memiliki kebebasan dalam ikut serta terhadap pengembangan politik dan terciptanya stabilitas nasional.
    Nama: Vivi Nosiaji
    Kelas: XII MIPA 3
    No. Absen: 34

    BalasHapus
  62. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, kurangnya peran aktif dari pers (media massa) juga memberikan efek negatif terhadap kehidupan politik yang ada di sebuah negara. Pers bukan semata-mata digunakan untuk kepentingan berbagai golongan yang mendomisili kehidupan pemerintahan. Namun, pers yang sesungguhnya merupakan tolakan dalam pembentuk opini publik sebagai revolusi perkembangan yang harus dijaga dan dikembangkan. Pembentukan opini itu sendiri, merupakan hasil pendekatan yang diberikan pers tentang sebuah pemberitaan kepada masyarakat sebagai subjek yang dituju.
    Pers yang memiliki landasan konstitusional yakni pasal 2 UU. No.40 tentang Pers bahwa “Kemerdekaan pers adalah salah satu wujud kedaulatan rakyat yang berasaskan prinsip-prinsip demokrasi, keadilan, dan supremasi hukum”. Dengan adanya landasan konstitusional ini, diharapkan bahwa kebebasan pers yang dijamin oleh negara dapat membangun struktur pemerintahan yang demokratis, dan menjaga stabilitas negara dalam segala aspek kehidupan. Seiring dengan berjalannya waktu, perkembangan yang ditunjukkan oleh media massa terhadap informasi bagi masyarakat luas sangat membanggakan.
    Hal ini diperkuat dengan adanya pemberian kebebasan pers secara luas kepada media massa dan pengembangan informasi yang semakin membaik dari masa ke masa. Kesadaran akan pentingnya pers memberikan jalur bebas dan berkembangnya sebuah bangsa. Namun, kebebasan pers juga diimbangi dengan sikap penuh tanggung jawab dari media massa atas segala bentuk informasi yang menjadi akar pembentukan opini di kalangan publik.
    Jadi, pers mengemban peranan penting dalam penyelenggaraan negara dan pembentukan opini publik. Namun, dalam proses pengambilan opini dalam sebuah permasalahan harus berlandaskan atas bukti maupun landasan pikiran yang matang. Opini publik dapat memacu pengembangan kerangka berpikir seseorang, namun juga dapat mengarahkan kita pada hasil pemikiran yang salah. Ada baiknya jika penarikan opini publik juga didasarkan dengan kearifan dan kebijaksanaan subjek penerima informasi.
    Nama: Vivi Nosiaji
    Kelas: XII MIPA 3
    No. Absen: 34

    BalasHapus
  63. Nama : Cindy
    Kelas : XII MIPA 3
    No. Absen : 07

    Wacana 2 paragraf 7,8, dan 9

    I. Restrukturisasi Silogisme
    1.1 Paragraf 7
    PM: Kementerian Lingkungan Hidup (A) dapat menyesuaikan situasi dan kondisi. (B)
    Pm: Bank Sampah (C) merupakan profil yang dirumuskan Kementerian Lingkungan Hidup. (A)
    K: Bank Sampah (C) disesuaikan dengan situasi dan kondisi. (B)

    1.2 Paragraf 8
    PM: Semua orang yang terpaku dalam kepemimpinan Bank Sampah (A) dapat membuat anggota menjadi resah dan mengundurkan diri. (B)
    Pm: Seseorang yang otoriter (C) termasuk dalam semua orang yang terpaku dalam kepemimpinan Bank Sampah. (A)
    K: Seseorang yang otoriter (C) dapat membuat anggota menjadi resah dan mengundurkan diri. (B)

    1.3 Paragraf 9
    PM: Kunci sukses bank sampah (A) adalah pengelola harus professional karena dapat menimbulkan dampak yang sangat positif. (B)
    Pm: Pembukuan yang transparan dan akurat (C) merupakan kunci sukses bank sampah. (A)
    K: Pembukuan yang transparan dan akurat (C) merupakan sikap professional pengelola karena dapat menimbulkan dampak yang sangat positif. (B)

    BalasHapus
  64. Nama : Cindy
    Kelas : XII MIPA 3
    No. Absen : 07

    Wacana 2 paragraf 7,8, dan 9

    I. Restrukturisasi Silogisme
    1.1 Paragraf 7
    PM: Kementerian Lingkungan Hidup (A) dapat menyesuaikan situasi dan kondisi. (B)
    Pm: Bank Sampah (C) merupakan profil yang dirumuskan Kementerian Lingkungan Hidup. (A)
    K: Bank Sampah (C) disesuaikan dengan situasi dan kondisi. (B)

    1.2 Paragraf 8
    PM: Semua orang yang terpaku dalam kepemimpinan Bank Sampah (A) dapat membuat anggota menjadi resah dan mengundurkan diri. (B)
    Pm: Seseorang yang otoriter (C) termasuk dalam semua orang yang terpaku dalam kepemimpinan Bank Sampah. (A)
    K: Seseorang yang otoriter (C) dapat membuat anggota menjadi resah dan mengundurkan diri. (B)

    1.3 Paragraf 9
    PM: Kunci sukses bank sampah (A) adalah pengelola harus professional karena dapat menimbulkan dampak yang sangat positif. (B)
    Pm: Pembukuan yang transparan dan akurat (C) merupakan kunci sukses bank sampah. (A)
    K: Pembukuan yang transparan dan akurat (C) merupakan sikap professional pengelola karena dapat menimbulkan dampak yang sangat positif. (B)

    BalasHapus
  65. Nama : Cindy
    Kelas : XII MIPA 3
    No. Absen : 07

    II. Tanggapan – Sanggahan – Penolakan Pendapat
    Paragraf Pembuka
    Sampah adalah suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber aktivitas manusia. Masalah sampah merupakan masalah yang selalu hangat dibicarakan baik di Indonesia maupun kota-kota besar lainnya. Timbunan sampah yang tidak terkendali di setiap wilayah menimbulkan konsekuensi dari aktivitas manusia. Persoalan sampah tersebut dikerahkan amanat untuk pengelolaan yang bertumpu pada pengurangan sampah dan penanganan sampah. Suatu sistem pengelolaan sampah kering secara kolektif yang mendorong masyarakat untuk berperan serta aktif di dalamnya adalah Bank Sampah. Sistem ini akan menampung memilah, dan menyalurkan sampah bernilai ekonomi pada pasar sehingga masyarakat mendapat keuntungan ekonomi dari menabung sampah.

    2.1 Paragraf 7
    Kementerian Lingkungan Hidup merupakan salah satu pelopor adanya Bank Sampah di Indonesia yang tentunya menimbulkan akibat dan tanggapan yang baik oleh masyarakat. Pada kegiatan pengelolaan atau penerapan dari Bank Sampah, Dalam penempatan Bank Sampah juga harus diperhatikan dari segi kegiatan hingga bangunannya. pernyataan si penulis yang dinyatakan pada premis mayor, premis minor hingga kesimpulan (silogisme) dinyatakan valid atau terbukti kebenarannya. Pernyataan penulis tersebut pun memenuhi kaidah silogisme.
    Pada premis mayor yang menyatakan Kementerian Lingkungan Hidup dapat menyesuaikan situasi dan kondisi. Hal tersebut terbukti bahwa sebagai salah satu menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang lain yang terkait dengan pengelolaan sampah. Kewenangan dan kewajiban Kementerian Lingkungan Hidup juga berkaitan dalam menyesuaikan situasi dan kondisi dalam pembangunan Bank Sampah seperti di kota-kota besar maupun kota-kota kecil. Pada premis minor juga dinyatakan valid bahwa Bank Sampah merupakan profil yang dirumuskan Kementerian Lingkungan Hidup. Hal tersebut benar bahwa Bank Sampah merupakan salah satu program untuk mengelola sampah dari sampah rakyat yang telah dibuang menjadi suatu bentuk yang lebih berguna seperti contohnya yaitu daur ulang dan menghasilkan keuntungan pada akhirnya. Hal tersebut juga terkait pada Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2012 pasal 1 dan 2 Tentang Pedoman Pelaksanaan Reduce, Reuse dan Recycle. Dengan demikian, kesimpulan yang didapat dari pernyataan tersebut menjadi padu dengan kaidah silogisme yang lainnya dengan pernyataan bahwa program Bank Sampah dikelola dan dibentuk sesuai dengan situasi dan kondisi.

    BalasHapus
  66. Nama : Cindy
    Kelas : XII MIPA 3
    No. Absen : 07

    2.2 Paragraf 8
    Seorang pemimpin merupakan orang yang pantas menjadi panutan bagi setiap orang. Kepemimpinan pada suatu program Bank Sampah merupakan hal yang sulit untuk ditebak dimana orang tersebut dapat menjalankan kewajibannya dengan baik ataupun melakukan penyimpangan pada pengelolaan Bank Sampah. Pada premis mayor yang dituangkan oleh penulis menyatakan bahwa semua orang yang terpaku dalam kepemimpinan Bank Sampah dapat membuat anggota menjadi resah dan mengundurkan diri. Hal tersebut tentu salah, dimana suatu kepemimpinan Bank Sampah tidak selalu mengarah pada hal yang buruk atau negatif yang berakibat buruk pada setiap anggota.. Pada premis minor yang menyatakan seseorang yang otoriter termasuk dalam semua orang yang terpaku dalam kepemimpinan Bank Sampah. Pernyataan tersebut masih diragukan kebenarannya karena tidak semua orang yang terpaku menjadi pemimpin Bank Sampah adalah seseorang yang memiliki sikap otoriter.
    Tingkat keresahan atau rasa untuk mengundurkan diri pada anggota bukanlah berasal dari semua orang yang menjadi pemimpin Bank Sampah. Selain itu, sikap dalam kepemimpin terhadap Bank Sampah tergantung pada tanggung jawab dan pengendalian sampah. Di balik itu, semua orang yang memiliki hak untuk memimpin Bank Sampah tentunya memiliki pengujian dalam pekerjaannya yaitu untuk menjadi panutan pada setiap anggotanya. Dengan demikian, suatu keresahan anggota itu bukan merupakan faktor dari semua pemimpin Bank Sampah.

    BalasHapus
  67. Nama : Cindy
    Kelas : XII MIPA 3
    No. Absen : 07

    2.3 Paragraf 9
    Program Bank Sampah tentunya memiliki kunci kesuksesan dalam pengelolalan dan penanganan sampah di berbagai kota. Salah satu kuncinya ialah bentuk partisipasi masyarakat dalam program Bank Sampah. Adapun bentuk partisipasi di antaranya alinatif, kalkulatif dan moral. Di sisi lain, pembukuan Bank Sampah yang dilakukan harus transparan dan akurat. Pembukuan yang dibutuhkan adalah untuk mengidentifikasi berbagai sampah yang telah digunakan untuk menjadi barang yang resmi untuk dipakai kembali dan pembukuan pada keuangan yang telah didapat dari pengelolaan sampah. Pada silogisme yang telah dinyatakan oleh penulis pada paragraf tersebut sudah dicapai kebenarannya dan valid atau memenuhi kaidah silogisme.
    Dari premis mayor tersebut menyatakan bahwa kunci sukses bank sampah adalah pengelola harus professional karena dapat menimbulkan dampak yang sangat positif. Pernyataan tersebut sudah terbukti kebenarannya, bahwa program Bank Sampah berjalan dengan baik akibat dari sikap pengelola yang bersikap professional dalam menangani atau mengelola Bank Sampah tersebut. Dibuktikan dari setiap usaha atau program dimana harus terdapat seseorang yang dapat menangani atau bertanggung jawab dalam program kerja sehingga program kerja tersebut dapat berjalan dengan baik dan mencapai kesuksesan. Pada premis minor juga menyebutkan bahwa pembukuan yang transparan dan akurat merupakan kunci sukses bank sampah. Hal itu terkait dengan Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2012 pasal 5 Tentang Pedoman Pelaksanaan Reduce, Reuse dan Recycle yang menyatakan mekanisme kerja Bank Sampah. Dari pernyataan tersebutlah bahwa pentingnya untuk melakukan pembukuan dalam segi mencatat segala sampah yang dikelola dan keuntungan yang didapat sehingga Bank Sampah pun dapat dipercaya oleh anggota hingga seluruh masyarakat. Di sisi lain, kesimpulan yang dinyatakan penulis pun menjadi terbukti pula kebenarannya.

    Paragraf Penutup
    Dengan demikian, secara keseluruhan pada paragraph 7,8, dan 9 yang berisi pernyataan penulis mengenai Kesuksesan Bank Sampah mengandung beberapa kesalahan penalaran yang menyebabkan pemikiran penulis dalam premis mayor tidak benar. Ada premis minor juga yang berisi fakta yang diragukan kebenarannya. Penulis disarankan untuk mempelajari kembali cara mengungkapkan opini dengan memperkuat fakta-fakta sehingga lebih logis.

    BalasHapus
  68. Wacana 1, paragraf 1, 2, dan 3

    A. Restrukturisasi
    Paragraf 1
    PM : Pengaruh perkembangan zaman (a) tidak terlepas dari peran media (b)
    Pm : Tumbuh-kembang manusia (c) dipengaruhi oleh perkembangan zaman (a)
    K : Tumbuh kembang manusia (c) tidak terlepas dari peran media (b).

    Paragraf 2
    PM : Sarana informasi (a) telah menjadikan dunia terasa datar (b)
    Pm : Media (c) merupakan sarana informasi (a)
    K : Media (c) telah menjadikan dunia terasa datar (b).

    Paragraf 3
    PM : Jembatan penghubung informasi (a) menjadi sarana perluasan ide-ide (b)
    Pm : Media (c) merupakan jembatan penghubung informasi (a)
    K : Media (c) menjadi sarana perluasan ide-ide (b)

    Nama : Odilia Stefani Salim
    Kelas : XII MIPA 3
    No.Absen : 24

    BalasHapus
  69. 1. Restrukturisasasi
    1.2 Paragraf 4
    PM : Semua kerajinan berbahan baku kemasan bungkus kopi (A) sama sekali tidak menguntungkan. (B).
    Pm : Penjualan kerajinan (C) berbahan baku kemasan bungkus kopi (A)
    K : Penjualan kerajinan (C) sama sekali tidak menguntungkan (B).
    1.2 Paragraf 5
    PM : Semua bank sampah yang menekankan pentingnya pembukuan (A) kiat sukses mengelola bank sampah (B).
    Pm : Motekar (C) merupakan bank sampah yang menekankan pentingnya pembukuan (A).
    K : Motekar (C) kiat sukses mengelola bank sampah (B).
    1.3 Paragraf 6
    PM : Semua kegiatan yang memakan waktu (A) bertentangan dengan misi bank sampah mengumpulkan anggota (B).
    Pm : Pemisahan sampah organik dan anorganik (C) merupakan kegiatan yang memakan waktu A).
    K : Pemisahan sampah organik dan anorganik (C) bertentangan dengan misi bank sampah mengumpulkan anggota (B).

    2. Tanggapan, Sanggahan, dan Penolakan Pendapat
    2.1 Pembuka
    Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses. Sampah didefinisikan oleh manusia menurut derajat keterpakaiannya, dalam proses-proses alam sebenarnya tidak ada konsep sampah, yang ada hanya produk-produk yang dihasilkan setelah dan selama proses alam tersebut berlangsung. Akan tetapi karena dalam kehidupan manusia didefinisikan konsep lingkungan maka sampah dapat dibagi menurut jenis-jenisnya.
    Pengelolaan sampah adalah pengumpulan, pengangkutan, pemrosesan, daur ulang, atau pembuangan dari material sampah. Kalimat ini biasanya mengacu pada material sampah yang dihasilkan dari kegiatan manusia, dan biasanya dikelola untuk mengurangi dampaknya terhadap kesehatan, lingkungan, atau estetika. Pengelolaan sampah juga dilakukan untuk memulihkan sumber daya alam. Pengelolaan sampah bisa melibatkan zat padat, cair, gas, atau radioaktif dengan metode dan keterampilan khusus untuk masing-masing jenis zat. Mereka mengelola sampah dengan menciptakan suatu wadah penampung sampah melalui sebuah organisasi yang disebut Bank Sampah. Waca berjudul Sukses Bank Sampah menjabarkan dengan baik mengenai topik Bank Sampah ini. Akan tetapi pada beberapa opini yang dikemukakan oleh penulis didapatkan beberapa kesalahan yakni dalam hal penalaran.
    2.2 Isi
    Pada paragraf keempat, terdapat premis mayor yang menyatakan bahwa semua kerajinan berbahan baku kemasan bungkus kopi sama sekali tidak menguntungkan. Rumusan yang dimaksudkan oleh penulis sangatlah minim, karena tidak semua kerajinan yang berbahan baku kemasan bungkus kopi itu merugikan. Penulis hanya tidak tahu apa saja kerajinan yang dapat dibuat dari kemasan bungkus kopi. Tas dan dompet dapat dibuat dengan bahan baku kemasan bungkus kopi, harganya juga tidak begitu murah karena beberapa kolektor senang untuk mengoleksi tas dan dompet yang unik.
    Bila memang penulis tidak setuju dengan kerajinan-kerajinan yang unik, penulis dapat menyampaikan argumennya disertai dengan bukti yang kuat. Bukan hanya menentukan sesuatu berdasarkan perasaannya. Pendapat penulis hanya membuat mental anak bangsa yang ingin berkreasi menjadi runtuh setelah membacanya.
    Nama : Jason Hanes
    Kelas : XII MIPA 3
    No. Absen : 14

    BalasHapus
  70. 1. Restrukturisasasi
    1.2 Paragraf 4
    PM : Semua kerajinan berbahan baku kemasan bungkus kopi (A) sama sekali tidak menguntungkan. (B).
    Pm : Penjualan kerajinan (C) berbahan baku kemasan bungkus kopi (A)
    K : Penjualan kerajinan (C) sama sekali tidak menguntungkan (B).
    1.2 Paragraf 5
    PM : Semua bank sampah yang menekankan pentingnya pembukuan (A) kiat sukses mengelola bank sampah (B).
    Pm : Motekar (C) merupakan bank sampah yang menekankan pentingnya pembukuan (A).
    K : Motekar (C) kiat sukses mengelola bank sampah (B).
    1.3 Paragraf 6
    PM : Semua kegiatan yang memakan waktu (A) bertentangan dengan misi bank sampah mengumpulkan anggota (B).
    Pm : Pemisahan sampah organik dan anorganik (C) merupakan kegiatan yang memakan waktu A).
    K : Pemisahan sampah organik dan anorganik (C) bertentangan dengan misi bank sampah mengumpulkan anggota (B).

    2. Tanggapan, Sanggahan, dan Penolakan Pendapat
    2.1 Pembuka
    Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses. Sampah didefinisikan oleh manusia menurut derajat keterpakaiannya, dalam proses-proses alam sebenarnya tidak ada konsep sampah, yang ada hanya produk-produk yang dihasilkan setelah dan selama proses alam tersebut berlangsung. Akan tetapi karena dalam kehidupan manusia didefinisikan konsep lingkungan maka sampah dapat dibagi menurut jenis-jenisnya.
    Pengelolaan sampah adalah pengumpulan, pengangkutan, pemrosesan, daur ulang, atau pembuangan dari material sampah. Kalimat ini biasanya mengacu pada material sampah yang dihasilkan dari kegiatan manusia, dan biasanya dikelola untuk mengurangi dampaknya terhadap kesehatan, lingkungan, atau estetika. Pengelolaan sampah juga dilakukan untuk memulihkan sumber daya alam. Pengelolaan sampah bisa melibatkan zat padat, cair, gas, atau radioaktif dengan metode dan keterampilan khusus untuk masing-masing jenis zat. Mereka mengelola sampah dengan menciptakan suatu wadah penampung sampah melalui sebuah organisasi yang disebut Bank Sampah. Waca berjudul Sukses Bank Sampah menjabarkan dengan baik mengenai topik Bank Sampah ini. Akan tetapi pada beberapa opini yang dikemukakan oleh penulis didapatkan beberapa kesalahan yakni dalam hal penalaran.
    2.2 Isi
    Pada paragraf keempat, terdapat premis mayor yang menyatakan bahwa semua kerajinan berbahan baku kemasan bungkus kopi sama sekali tidak menguntungkan. Rumusan yang dimaksudkan oleh penulis sangatlah minim, karena tidak semua kerajinan yang berbahan baku kemasan bungkus kopi itu merugikan. Penulis hanya tidak tahu apa saja kerajinan yang dapat dibuat dari kemasan bungkus kopi. Tas dan dompet dapat dibuat dengan bahan baku kemasan bungkus kopi, harganya juga tidak begitu murah karena beberapa kolektor senang untuk mengoleksi tas dan dompet yang unik.
    Bila memang penulis tidak setuju dengan kerajinan-kerajinan yang unik, penulis dapat menyampaikan argumennya disertai dengan bukti yang kuat. Bukan hanya menentukan sesuatu berdasarkan perasaannya. Pendapat penulis hanya membuat mental anak bangsa yang ingin berkreasi menjadi runtuh setelah membacanya.
    Nama : Jason Hanes
    Kelas : XII MIPA 3
    No. Absen : 14

    BalasHapus
  71. 2.2.2 Isi paragraf ke-5
    Pada paragraf kelima, terdapat premis mayor yang menyakan bahwa semua bank sampah yang menekankan pentingnya pembukuan kiat sukses mengelola bank sampah. Suatu perusahaan yang pada awal berdirinya tidak hanya menargetkan pada keuangan memang perusahaan yang bagus karena tidak semua hal dapat disangkutkan dengan ekonomi. Seperti pada paragraf kelima dinyatakan bahwa Motekar kiat sukses mengelola bank sampah, saya sependapat dengan penulis karena penulis tidak menyatakan bahwa itu pasti sukses, tetapi kiat sukses. Karena pada umumnya rezeki sudah ditakdirkan oleh Tuhan.
    Berdasarkan pernyataan di atas, maka secara validitas paragraf ini benar. Kesimpulan, permis minor, dan premis mayor memiliki hubungan antar term-nya. Tetapi ada kesalahan penalaran yaitu pada kata “kiat”, kesalahan penalaran ini dapat diperbaiki dengan mengubah premis mayornya menjadi kalimat yang memiliki batasan yang jelas misalnya kata “kiat” diubah menjadi kata “umumnya” sehingga premis mayornya menjadi semua bank sampah yang menekankan pentingnya pembukuan umumnya sukses mengelola bank sampah.
    2.2.3 Isi paragraf ke-6
    PM : Semua kegiatan yang memakan waktu (A) bertentangan dengan misi bank sampah mengumpulkan anggota (B).
    Pm : Pemisahan sampah organik dan anorganik (C) merupakan kegiatan yang memakan waktu A).
    K : Pemisahan sampah organik dan anorganik (C) bertentangan dengan misi bank sampah mengumpulkan anggota (B).
    Pada paragraf keenam ini saya memiliki kalimat inti bahwa setiap opini harus memiliki pertanggungjawaban. Kebenaran pada paragraf ini juga terbukti karena kegiatan yang memakan waktu memang bertentangan dengan misi bank sampah mengumpulkan anggota. Pada umumnya orang memang tidak peduli dengan pemisahan sampah karena seseorang bekerja hanya untuk menyelesaikan tugas yang diberikan secepat mungkin.
    Berdasarkan pernyataan di atas, maka secara validitas paragraf ini benar. Kesimpulan, permis minor, dan premis mayor memiliki hubungan antar term-nya. Akan tetapi, tidak semuanya bertentangan dengan misi bank sampah mengumpulkan anggota karena ada beberapa anggota yang berpikir positif dengan memikirkan keuntungan yang didapat apabila bekerja dengan rajin.

    2.3 Penutup
    Dari paparan yang telah diuraikan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pada wacana berjudul Sukses Bank Sampah terdapat kesalahan penalaran dalam beberapa paragraf yang terdapat pada kalimat dalam premis mayornya. Selain itu paparan bukti yang diuraikan oleh penulis untuk memperkuat argumentasinya juga minim sekali. Kata-kata yang digunakan juga sangat tidak cocok dan tidak umum. Maka dari itu, sebaiknya dalam membuat paragraf, ketahuilah batas-batas dari kalimat yang mudah dimengerti dan dipahami. Dan juga dalam membuat suatu argumentasi, maka sertailah bukti pendukung yang kuat agar argumentasi tersebut mempunyai kekuatan sehingga sulit untuk dibantah.
    Nama : Jason Hanes
    Kelas : XII MIPA 3
    No. Absen : 14

    BalasHapus
  72. B. Tanggapan-sanggahan-penolakan pendapat

    Teknologi terus berkembang mengikuti perkembangan zaman, salah satu perkembangan terpesat yang dirasakan adalah perkembangan teknologi komunikasi dan informatika. Zaman modern kini, sudah menjadi kebiasaan baru di mana media penyalur informasi selalu menjadi kebutuhan hidup masyarakat modern. Ya, media telah menjadi jembatan arus informasi yang selalu hilir-mudik pada kehidupan manusia.Sebagai manusia modern, apakah pengaruh media sehebat itu bagi kehidupan kita di zaman sekarang. Tentu saja jawaban umum yang akan terdengar adalah ya, pengaruh media di zaman sekarang sungguh besar. Teknologi menyebabkan tidak adanya batas antar sesama, maka sering timbul pernyataan bahwa media mendekatkan yang jauh dan menjauhkan yang dekat.
    Paragraf 1
    Tumbuh kembang manusia tidak terlepas dari peran media. Manusia merupa-kan mahkluk hidup yang memiliki akal budi yang luhur. Opini yang dikemukakan penulis seakan manusia terikat pada media dan tidak dapat berkutik lagi tanpa media.Terlebih, penulis menambahkan bahwa, pendidikan karakter manusia selalu diikuti dengan embel-embel media. Hal ini tentu tidak dapat sepenuhnya diterima begitu saja, karena pendidikan karakter manusia yang paling mendasar bergantung pada keluarga, serta lingkungan sekitarnya bukan media. Tak lepas dari pernyataan tersebut, tidak semua manusia modern mengerti akan penggunaan dan manfaat media cetak, elektronik, maupun media internet karena pembagian perkembangan teknologi cenderung di pusat perkotaan.
    Perkembangan zaman memang memiliki peran dalam hal kehidupan manusia. Namun, peran tersebut tidak sebesar dan semegah yang dikemukakan penulis. Ada baiknya, penulis menyertakan contoh dalam kehidupan sehari-hari agar peran media dan teknologi yang ingin ditegaskan oleh penulis tidak disalah-artikan. Sehingga, masyarakat dapat mengerti dan memahami maksud pernyataan penulis. Sebaiknya, saat membahas manusia zaman modern kini, tidak hanya membahas masyarakat perkotaan, tetapi juga membahas masyarakat yang berdomisili di daerah-daerah, karena belum tentu mereka merasakan peran media yang sama dengan masyarakat perkotaan.


    Nama : Odilia Stefani Salim
    Kelas : XII MIPA 3
    No. Absen : 24

    BalasHapus
  73. Paragraf 2
    Informasi dari berbagai belahan dunia dapat dengan cepat diketahui dan dicari oleh masyarakat di belahan dunia yang berbeda. Hal ini merupakan salah satu dampak positif dari kemajuan teknologi informatika dan komunikasi. Media telah menjadikan dunia terasa datar, terlebih lagi dengan semakin berkembangnya teknologi Web 2.0. Seperti kata Thomas L Friedman dalam bukunya yang sangat terkenal The World is Flat : When the world goes flat-and you are feeling flattened-reach for shovel and dig inside yourself. Don’t try to build walls. Saking cepatnya informasi menyebar lewat media, dunia pun terasa datar, tidak ada lagi ruang atau pembatas antar sesama melalui media.
    Media menjadi sarana informasi. Saat kita masuk ke dalam dunia maya, saat itulah hilangnya batasan antar sesama baik sesama negara, bahkan benua. Diperlukan sikap yang dewasa dan kritis dalam menanggapi hal tersebut. Apabila seseorang yang pemikiriannya sempit terjun ke dalam teknologi ini, maka akan timbul berbagai kesalahan dan kontra terhadap informasi yang diterima dalam daring tersebut. Seseorang yang memiliki pikiran yang luas, akan menanggapi informasi yang diterima melalui daring dengan cekatan dan akal yang sehat, sehingga tidak serta merta menerima semua yang dituliskan atau dipaparkan di dalam media tersebut.
    Paragraf 3
    Media dapat diakses dengan mudah dan menghemat waktu dan tenaga. Media melaksanakan komunikasi dan dialog. Hal ini membuat dampak besar bagi kehidupan manusia. Manusia merupakan makhluk sosial yang tak lepas dengan interaksi sosial dengan sesamanya. Apa yang akan terjadi bila ciri khas manusia tersebut diambil alih oleh perkembangan teknologi , media. Benar, bila media membuat manusia menjadi terbantu dan mempercepat kerja manusia dalam beberapa hal. Namun, mediya dapat membuat malapetaka besar bagi hubungan sosial antar manusia. Manusia menjadi malas untuk berkomunikasi atau berinteraksi dengan sesamanya dalam satu lingkungan karena sibuk dengan teknologi dan medianya. Mungkin, dalam periode waktu yang singkat tidak menjadi hal yang besar, namun dalam jangka lama hal ni dapat membuat manusia tidak sesuai dengan hakikatnya. Manusia akan kehilangan interaksi dengan sesama.
    Media dapat menjadi sarana perluasan ide-ide, serta hal lain yang positif dalam kehidupan manusia. Sebaiknya, media digunakan seperlunya dan secukupnya tanpa melupakan atau menutup diri dari lingkungan sekitar. Kecenderungan lupa waktu yang ada saat menggunakan media, menyebabkan mengecilnya dampak positif dari peran media tersebut. Sebagai pengguna media, dapat mengakali dampak negatif dengan menetapkan waktu menggunaan perangkat elektronik dan akses ke media, atau dengan memperbanyak interaksi dengan sesama secara langsung.
    Perkembangan teknologi informatika dan kominkasi merupakan dampak yang baik bagi kehidupan modern kini. Hanya saja, banyak masyarakat yang belum mengerti tujuan diciptakannya teknologi tersebut dan penggunaan media bagi kehidupan manusia sekarang. Kita harus dapat berpikiran luas dan kritis agar pengaruh media dapat kita saring terlebih dahulu sebelum menyebabkan perubahan tingkah laku kita. Jangan sampai teknologi yang mengatur pola pikir kita tetapi kita yang harus mengatur teknologi itu.

    Nama : Odilia Stefani Salim
    Kelas : XII MIPA 3
    No. Absen : 24

    BalasHapus
  74. Wacana 1 (Paragraf 10,11,12)

    I. RESTRUKTURISASI KEMBALI KE SILOGISME

    1.1. Silogisme Paragraf 10
    Kalimat inti : Peran media pers sangat vital dalam proses pembentukan opini publik.
    1.1.1. Premis Mayor ; Semua media yang mengorganisir gagasan (A) merupakan organ yang vital dalam proses pembuatan opini publik. (B)

    1.1.2. Premis minor : Media pers (C) merupakan sebuah media yang mengorganisir gagasan. (A)
    1.1.3. Kesimpulan : Media pers (C) merupakan organ vital dalam pembuatan opini publik. (B)



    1.2. Silogisme Paragraf 11
    Kalimat inti : Meski pers harus berposisi netral dalam mengetengahkan realitas namun tidak ada pengetahuan yang berdiri sendiri, tanpa didampingi oleh kepentingan.

    1.2.1. Premis Mayor : Semua pers yang didampingi oleh kepentingan (A) mempunyai pengetahuan yang berdiri sendiri. (B)

    1.2.2. Premis minor : Pers yang berposisi netral (C) selalu didampingi oleh yang mempunyai kepentingan. (A)
    1.2.3. Kesimpulan : Pers yang berposisi netral (C) mempunyai pengetahuan yang berdiri sendiri. (B)



    1.3. Silogisme Paragraf 12
    Kalimat inti : Jurnalis memang tak dapat dilepaskan dari olok-olokan dengan sebutan buruh media karena digaji rendah dan diperlakukan sebagai buruh kontrak.

    1.3.1. Premis Mayor ; Semua jurnalis yang tidak dapat dilepaskan dari olok-olokan dengan sebutan buruh media (A) selalu diperlakukan sebagai buruh kontrak. (B)

    1.3.2. Premis minor : Jurnalis (C) tidak dapat dilepaskan dari olok-olokan dengan sebutan buruh media. (A)
    1.3.3. Kesimpulan : Jurnalis (C) selalu diperlakukan sebagai buruh kontrak. (B)

    Nama : Nicholas Andrew Gumulya
    Kelas : XII MIA 3
    Nomor Absen : 21

    BalasHapus
  75. II. TANGGAPAN, SANGGAHAN, DAN PENOLAKAN PENDAPAT

    Media massa atau pers adalah suatu istilah yang mulai digunakan pada tahun 1920-an untuk mengistilahkan jenis media yang secara khusus didesain untuk mencapai masyarakat yang sangat luas. Dalam pembicaraan sehari-hari, istilah ini sering disingkat menjadi media. Tidak bisa dipungkiri lagi bahwa masyarakat pada saat ini tidak terlepas dari peran media, baik media cetak, elektronik, maupun media internet. Beragam peristiwa dan informasi yang sampai kepada masyarakat melalui media tidak terlepas dari peranan media massa dalam hubungannya dengan penyajian informasi dan cara media menginterpretasi suatu kejadian. Bahkan di sejumlah negara memakai sistem pers yang totalitarian, informasi yang disajikan oleh pers harus dipahami publik sebagai kebenaran satu-satunya. Fungsi pers dalam pembentukan opini publik juga tetap penting.
    Paragraf 10
    Peran pers sangat penting dalam proses pembentukan opini publik dikarenakan banyak orang yang menggunakannya sebagai informasi yang teraktual dan terpecaya. Negara yang memakai sistem pers yang totalitarian harus mempunyai informasi yang dapat dipahami publik sebagai kebenaran satu-satunya. Dalam hal tersebut, pers harus merilis suatu informasi yang sangat nyata dan tidak ada penyelewengan dalam membuat opini agar masyarakat yang membacanya tidak tertipu karena isi berita tersebut. Fungsi pers dalam pembentukan opini publik tetaplah sangat. Dikatakan penting karena banyaknya masyarakat yang membaca opini publik yang dibuat oleh pers tersebut. Hal inilah yang membuat peran pers sangat penting.
    Fungsi pembentukan sebuah opini harus tetap mengalami perkembangan yang pesat. Dampak dari perkembangan yang pesat dapat membuat skala jangkauan media dalam pembentukan opini publik mengalami perluasan yang signifikan. Hal tersebut baik, karena banyak orang yang membutuhkan suatu informasi tersebut di daerahnya sehingga dapat mengetahui keadaan sekitarnya. Banyak orang yang sebelumnya belum pernah mendengar informasi tersebut dapat mengerti apa yang banyak dibicarakan orang selama ini. Adapun cara ini harus digunakan untuk mengikuti perkembangan zaman yang begitu pesat. Dengan demikian, peran media dalam mengorganisir gagasan sangat diperlukan oleh semua kalangan.
    Paragraf 11
    Pers yang berposisi netral dalam mengetengahkan suatu opini tidak ada yang berdiri sendiri tanpa didampingi oleh yang memiliki kepentingan. Peran pers pada saat ini belum ada yang sepenuhnya netral. Kondisi tersebut dikarenakan seseorang yang memiliki kepentingan yang mempengaruhi suatu opini publik yang diterbitkan. Hal ini membuat banyak pers yang didampingi oleh yang memiliki kepentingan untuk membuat opini publiknya selalu menguntungkan pihak yang dibelanya. Walaupun rezim orde baru sudah tidak berjalan lagi, namun bukan berarti pers tersebut memiliki pendapat yang bebas dan otonom. Di masa reformasi ini masih banyak media yang mendapat tekanan dari pihak lain untuk tidak menyatakan suatu opini publik tersebut.

    Nama : Nicholas Andrew Gumulya
    Kelas : XII MIA 3
    Nomor Absen : 21

    BalasHapus
  76. Pers tetap harus diawasi oleh pihak lain dikarenakan jika diberi kebebasan yang sangat besar menyebabkan pers tersebut dapat membuat opini yang dapat membuat suatu kontroversi. Walaupun demikian, pers seharusnya diberi kebebasan yang luas dikarenakan pers merupakan suatu badan yang mengutarakan opini publik. Opini publik tersebut haruslah yang mendukung kalangan masyarakat karena pers merupakan salah satu sumber informasi bagi kebanyakan orang. Walaupun diberi kebebasan yang luas, pers harus memahami dan menjalani kode etik jurnalistik untuk mengutarakan opini publiknya. Jika tidak mengikuti kode etik jurnalistik, opini publik tersebut bisa saja dipermasalahkan oleh banyak pihak, terutama yang dirugikan. Sehingga pers harus berada dalam posisi yang netral dan tetap mengikuti kode etik yang berlaku.
    Paragraf 12
    Wartawan atau jurnalis selalu mendapat olok-olokan dengan sebutan buruh media. Hal ini dikarenakan adanya persaingan dalam ranah institusi industri. Kebanyakan jurnalis mendapat upah yang rendah dan perusahaan mendapat keuntungan yang besar. Pernyataan tersebut membuat banyak orang mengatakan bahwa bekerja sebagai jurnalis hanya mendapat pendapatan yang rendah walaupun sudah bekerja dengan susah payah. Jurnalis seharusnya diberi upah yang sesuai dengan usahanya dalam mencari suatu informasi yang didapatkan. Perusahaan yang mendapat keuntungan yang sangat besar seharusnya memberikan bonus bagi jurnalis yang sudah bersusah payah dalam mencari informasi yang teraktual.
    Perusahaan yang biasa memberi upah yang kecil kepada jurnalisnya dikarenakan untuk menekan ongkos produksi agar mendapat keuntungan yang lebih besar. Pernyataan tersebut masih dapat diterima karena untuk menjaga nama besar perusahaan tersebut untuk tetap dapat berkecimpung di masa mendatang. Seharusnya perusahaan tersebut harus membagi keuntungan yang besar kepada pegawainya demi memenuhi hak jurnalis tersebut. Jurnalis tersebut harus mendapat penghormatan yang tinggi karena sudah mencari banyak informasi demi memenuhi kebutuhan perusahaan yang bergerak di bidang pers. Jika jurnalis tersebut tetap dibayar dengan upah yang rendah, bisa saja banyak orang yang tidak mau melakukan pekerjaan tersebut, bila tidak dihargai dengan baik. Oleh karena itu, seharusnya perusahaan dan jurnalis tersebut harus saling menguntungkan satu sama lain.

    Penutup

    Peran pers memang sangat dibutuhkan sampai saat ini. Bila di dunia tidak ada pers, maka banyak orang susah untuk mencari informasi yang teraktual dan terpercaya. Oleh karena itu, kita harus menghargai peran pers dalam mengutarakan opini publiknya demi seluruh kalangan masyarakat. Peran wartawan atau jurnalis juga sangatlah penting karena mereka telah bersusah payah untuk mencari informasi demi keperluan seluruh masyarakat. Peran pers tidak boleh dilupakan begitu saja, karena merekalah yang memenuhi kebutuhan informasi untuk kita.

    Nama : Nicholas Andrew Gumulya
    Kelas : XII MIA 3
    Nomor Absen : 21

    BalasHapus
  77. Wacana II (paragraf 1, 2, 3)

    I. RESTRUKTURISASI

    1.1. Silogisme paragraf 1
    1.1.1 Kesimpulan : Penulis (term C) berkesempatan mengikuti rapat pertanggung jawaban Bank Sampah Motekar .(term B)
    1.1.2 Premis Mayor : Anggota suatu sub divisi yang dibentuk Kendal Gede Kreatif (term A) berkesempatan mengikuti rapat pertanggung jawaban Bank Sampah Motekar .(term B)
    1.1.3 Premis minor : Penulis (term C) termasuk anggota suatu sub divisi yang dibentuk Kendal Gede Kreatif. (term A)

    1.2. Silogisme paragraf 2
    1.2.1 Kesimpulan : Bank Sampah (term C) dapat meningkatkan perekonomian anggotanya. (term B)
    1.2.2 Premis Mayor : Komunitas yang memiliki perputaran uang yang baik (term A) dapat meningkatkan perekonomian anggotanya. (term B)
    1.2.3 Premis minor : Bank Sampah (term C) termasuk suatu komunitas yang memiliki perputaran uang yang baik. (term A)

    1.3. Silogisme paragraf 3
    1.3.1 Kesimpulan : Ibu-ibu yang berdomisili di dekat lahan Bandung (term C) terlanjur berbudaya instan dan berparadigma “sampah itu kotor”. (term B)
    1.3.2.Premis Mayor : Semua yang di ajak masuk dalam komunitas pengolahan sampah (term A) terlanjur berbudaya instan dan berparadigma “sampah itu kotor”. (term B)
    1.3.3 Premis minor : Ibu-ibu yang berdomisili di dekat lahan Bandung (term C) di ajak masuk dalam komunitas pengolahan sampah. (term A)


    Nama : Ivan Filbert
    Kelas : XII MIPA 3
    No. absen : 13




    II. TANGGAPAN, SANGGAHAN, DAN PENOLAKAN PENDAPAT

    2.1 Pembuka

    Sampah merupakan masalah yang dihadapi hampir di seluruh dunia. Sampah merupakan barang atau sesuatu yang sudah tidak berguna lagi bagi manusia. Rata-rata di dunia menghasilkan puluhan ton sampah. Sampah juga merupakan bahan yang tidak mempunyai arti atau nilai tak berharga. Sering kali kita mendengar kata Bank Sampah, yang kita sendiri tidak tahu apa arti dari Bank Sampah tersebut. Bank Sampah adalah suatu kegiatan penanganan di mana kita dan masyarakat ikut terlibat di dalamnya. Pada Bank Sampah biasanya masyarakat di minta untuk mengumpulkan dan menyetorkan sampah kepada bagian daur ulang. Sampah terbagi menjadi dua, yaitu sampah organik, dan sampah anorganik. Sampah tidak berarti hanya barang yang tidak berguna, tetapi sampah bisa di daur ulang untuk hal yang berguna.

    BalasHapus
  78. 2.2 Isi Paragraf
    2.2.1 Paragraf 1
    Sebuah sub divisi telah di bentuk oleh Kendal Gede Kreatif dan berdomisili di kelurahan Sukagalih kecamatan Sukajadi Kota Bandung. Sub divisi tersebut dinamakan Bank Sampah. Penulis berkesempatan untuk mengikuti rapat pertanggung jawaban Bank Sampah Motekar. Beliau mengatakan bahwa ini merupakan rapat yang kedua. Berarti dapat kita simpulkan bahwa Bank Sampah Motekar ini telah berdiri selama kurang lebih dua tahun, dan telah berjalan dengan baik.
    Penulis ingin memperlihatkan bahwa Bank Sampah Motekar ini telah menjadi sukses dan baik di kalangan masyarakat. Apalagi dari segi perekonomian, Bank Sampah Motekar ini sudah mendapatkan untung atau laba yang cukup besar. Dan juga memperlihatkan kita bahwa pengaturan perekonomian dari Bank Sampah Motekar ini sangatlah baik.

    2.2.2 Paragraf 2
    Perputaran uang yang baik akan menguntungkan baik bagi kita sendiri maupun bagi negara. Tetapi perputaran uang tidak selalu menandai perekonomian anggota Bank Sampah Motekar. Dapat di lihat dalam kehidupkan kita sehari-hari bahwa masih banyak anggota-anggota dari suatu organisasi yang sistem perekonomiannya tidak baik. Dalam hal ini saya kurang setuju dengan pernyataan penulis yang mengatakan bahwa perputaran uang menandai perekonomian anggota. Misalnya suatu organisasi yang tidak bisa mengatur perekonomiannya dengan baik, pastilah organisasi tersebut akan kesulitan mendapatkan uang atau untung. Pengaturan uang yang baik sangat mempengaruhi sistem perekonomian dari invidu maupun organisasi. Jika tidak kita bisa menggunakan kekuatan perekonomian dengan maksimal, hasilnya pasti akan tetap sia-sia. Jadi, pengaturan uang merupakan faktor yang paling penting dalam sistem perekonomian.
    Kemudian berhutang bukanlah hal yang baik bagi sistem perekonomian. Seharusnya jika ingin lebih memajukan sistem perekonomian dari Bank Sampah Motekar, para anggota dan masyarakat harus bersatu. Akan lebih baik jika para anggota dan masyarakat saling tolong menolong dan mengelola keuangan mereka untuk hal-hal yang lebih menguntungkan daripada mengajak masyarakat untuk bisa berhutang. Dan baru membayarnya bulan depan. Menurut saya, sistem pengaturan perekonomian seperti ini tidaklah baik, karena yang ada bisa merugikan para anggota dan masyarakat, dan juga ada kemungkinan masyarakat tidak mempercayai lagi para anggota Bank Sampah Motekar.


    BalasHapus
  79. 2.2.3 Paragraf 3
    Pada paragraf ketiga ini saya tidak setuju dengan orang-orang yang telah beranggapan bahwa sampah itu kotor. Memang faktanya bahwa sampah itu kotor, tetapi kita jangan melihat dari sisi itu. Kita lihat pada dampak positif yang bisa kita ambil, saat kita mengolah sampah tersebut. Saya juga setuju bahwa orang yang telah terlanjur berbudaya instan dan berparadigma “sampah itu kotor”, pastilah tidak dapat membawa keuntungan bagi diri sendiri dan orang lain. Dibutuhkan strategi yang jitu untuk meningkatkan perekonomian. Cara yang dilakukan penulis sebenarnya juga telah bagus dengan merekrut ibu-ibu untuk membantunya mengaplikasikan sesuatu yang penulis ketahui. Tetapi jika hanya merekrut pada satu gender, hasil belum tentu maksimal. Dibutuhkan pekerja yang telah berpengalaman. Pekerja yang seperti ini lah yang dapat membantu meningkatkan perekonomian di dunia.
    Sebenarnya, memang boleh kita berparadigma bahwa sampah itu kotor, tetapi kita jangan terus beranggapan jika sampah itu sangat kotor. Sampah terbagi menjadi sampah organik dan anorganik. Kita dapat memanfaatkan sampah anorganik untuk meningkatkan perekonomian dengan mendaur ulang tersebut. Untuk sampah organik, memang proses pengolahan untuk di daur ulang sangatlah sulit. Tetapi tidak menutup kemungkinan bahwa sampah organik itu bisa di produksi menjadi sesuatu yang berharga dan dapat membantu perekonomian. Dan juga, ada baiknya jika masyarakat cepat menghilangkan paradigma tersebut, karena jika terlalu lama dibiarkan, masyarakat pasti tidak akan peduli lagi terhadap yang namanya sampah.

    2.3 Penutup
    Pemikiran yang baik dari penulis dapat mengurangi dampak negatif terhadap Bank Sampah Motekar, dan telah memberikan dampak positif yang cukup besar terhadap masyarakat setempat. Walaupun terkadang terdapat masalah perekonomian para anggota dan masyarakat, dengan adanya Bank Sampah Motekar ini, diharapkan masalah perekonomian tersebut dapat terselesaikan dan menjadi lebih ringan. Dengan adanya Bank Sampah Motekar ini, para anggota dan masyarakat tidak sulit untuk mendapatkan pinjaman, dan juga bunga yang di berikan akan lebih sedikit dari pada meminjam kepada rentenir. Jika Bank Sampah Motekar ini terus dikembangkan, saya yakin pasti perekonomian dan juga kebersihan lingkungan akan menjadi lebih baik lagi dan terjaga. Kemudian, kerugian yang didapatkan akan lebih sedikit dan bisa lebih menguntungkan para anggota Bank Sampah Motekar ini. Dengan adanya kerja sama antara masyarakat dan para anggota Bank Sampah Motekar, pastilah Bank Sampah Motekar ini akan cepat berkembang menjadi lebih baik lagi.

    Nama : Ivan Filbert
    Kelas : XII MIPA 3
    No. absen : 13

    BalasHapus
  80. 1. Restrukturisasasi Silogisme
    1.2 Paragraf 7(Wacana 1)
    Kalimat inti : Berita dari media massa mempengaruhi pola pikir masyarakat.
    PM : Semua Informasi yang disebarkan media massa(A) mempengaruhi pola pikir masyarakat.(B)
    Pm : Berita(C) mencakup informasi yang telah disebarkan oleh media massa.(A)
    K : Berita(C) mempengaruhi pola pikir masyarakat.(B)
    1.2 Paragraf 8(Wacana 1)
    Kalimat inti : Keterbukaan informasi dari media massa memberikan beberapa efek pasca reformasi pada tahun 1998.
    PM : Semua media massa(A) memberikan beberapa efek pasca reformasi pada tahun 1998.(B)
    Pm :Keterbukaan informasi(C) dari media massa.(A)
    K : Keterbukaan informasi(C) memberikan beberapa efek pasca reformasi pada tahun 1998.(B)
    1.3 Paragraf 9(Wacana 1)
    Kalimat inti : Kebebasan pers sebagai wujud dari kedaulatan rakyat yang berasaskan prinsip-prinsip demokrasi,keadilan, dan supremasi hukum.
    PM : Semua wujud kedaulatan rakyat(A) berasaskan prinsip-prinsip demokrasi,keadilan, dan supremasi hukum.(B)
    Pm : Kebebasan pers(C) sebagai wujud kedaulata rakyat.(A)
    K : Kebebasan pers(C) berasaskan prinsip-prinsip demokrasi,keadilan, dan supremasi hukum.(B)

    Nama : Niko Wijaya Kusuma
    Kelas : XII MIA 3
    Nomor Absen : 22

    BalasHapus
  81. 2. Tanggapan, Sanggahan, dan Penolakan Pendapat
    2.2 Pembuka
    Media sekarang merupakan bentuk kemajuan teknologi dan komunikasi baik itu media elektronik ataupun media massa.Perkembangan teknologi ini juga memberikan dampak yang cukup berpengaruh khususnya di Indonesia.Banyak masyarakat Indonesia yang memberikan opininya di media sosial misalnya memberikan keluhan dan sebagainya dalam kolom komentar disuatu website atau semacamnya.Hal ini juga memungkinkan memudarnya norma-norma yang berlaku di dalam kehidupan masyarakat di Indonesia.Maka dari itu penulis akan memberikan tanggapan/sanggahan/penolakan pendapat pada paragraf ketujuh,kedelapan, dan kesembilan agar si pembara dapat mengerti maksud dari paragraf tersebut dan kebenraranyya berdasarkan kehidupan sehari-hari.
    2.2 Isi
    2.2.1 Isi paragraf ke-7
    Pada paragraf ketujuh saya mendapat suatu kalimat inti yang berisi berita dari media massa mempengaruhi pola pikir masyarakat.Setelah mendapatkan kalimat inti dari paragraf tersebut,saya mendapat premis mayor yang berisi Semua Informasi yang disebarkan media massa mempengaruhi pola pikir masyarakat.Hal tersebut benar karena memang benar bahwa informasi yang kita dapat dari media massa bisa mempengaruhi pola pikir kita.Misalnya bila kita mendapat informasi bahwa standar ujian kelulusan diturunkan,maka bisa saja memungkinkan para siswa menjadi malas belajar dan menganggap remeh pelajaran-pelajaran yang ada di sekolah.Sehingga dapat disimpulkan bahwa berita mempengaruhi pola pikir masyarakat
    Berdasarkan pernyataan di atas, secara validitas paragraf ini sudah tergolong benar.Kesimpulan,premis mayor,presmis minor sudah memiliki hubungan antar term-nya.Akan tetapi belum tentu semua orang bisa terpengaruh pola pikirnya akibat berita-berita yang tersebar di media massa maupun media elektronik.Kita bisa melihat dari contoh di lingkungan sekitar kita,ada tetangga kita yang mungkin mudah terpengaruh pola pikirnya akibat gosip yang tersebar di wilayah tempat tinggalnya,tetapi ada juga tetangga kita yang tidak mudah terpengaruh pola pikirnya.Sebaiknya kita bisa mengubah pola pikir kita menjadi lebih baik agar tidak terpengaruh dengan berita-berita yang bedampak negatif bagi pola pikir kita.Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa berita mempengaruhi pola pikir masyarakat.
    2.2.2 Isi paragraf ke-8
    Pada paragraf kedelapan ini saya mendapatkan suatu kalimat inti yang berisi Keterbukaan informasi dari media massa memberikan beberapa efek pasca reformasi pada tahun 1998.Setelah mendapat kalimat inti dari paragraf tersebut,saya mendapat premis mayor yang berisi Semua media massa memberikan beberapa efek pasca reformasi pada tahun 1998.Hal tersebut benar karena memang benar bahwa bila dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari, apabila kita mendapat informasi dari sebuah media massa misalnya koran , itu juga akan memberikan efek kepada kita sehingga kita mendapat informasi yang tepat dan benar.
    Berdasarkan pernyataan di atas, secara validitas paragraf ini sudah tergolong benar.Kesimpuan,premis mayor,premis minor sudah memiliki hubungan antar term-nya.Kebenaran dalam paragraf ini sudah cukup terbukti,bisa kita lihat bahwa bila kita mendapat informasi dari media manapun baik itu media massa maupun media elektronik pasti akan berefek pada diri kita baik itu positif maupun negatif.


    Nama : Niko Wijaya Kusuma
    Kelas : XII MIA 3
    Nomor Absen : 22

    BalasHapus
  82. 2.2.3 Isi paragraf ke-9
    Pada paragraf kesembilan ini saya mendapatkan suatu kalimat inti yang berisi Kebebasan pers sebagai wujud dari kedaulatan rakyat yang berasaskan prinsip-prinsip demokrasi,keadilan, dan supremasi hukum.Saya setuju dengan prinsip kebebasan pers yang tertera pada paragraf tersebut.Karena dengan adanya prinsip tersebut konsumen secara bebas berkah untuk memilih dan menafsirkan semua teks yang ditampilkan media lokal maupun luar.Hal ini cukup baik untuk perkembangan pola pikir dan pola perkembangan bagi rakyat Indonesia dalam memberikan opini-opini yang justru membangun pola pikir masyarakat luas bukanlah memberikan opini-opini yang justru merusak pola pikir masyarakat-masyarakat di Indonesia
    Berdasarkan pernyataan di atas, secara validitas paragraf ini sudah tergolong benar.Kesimpulan,premis mayor,premis minor sudah memiliki hubungan antar term-nya.Pada paragraf ini juga terbukti kebenarannya karena disana dijelaskan bahwa politik bukan hanya semata-mata proses pembuatan kebijakan didalam lembaga politik formal namun juga berarti bentuk pertukaran opini yang menjangkau publik secara luas.Dengan adanya prinsip-prinsip tersebut diharapkan masyarakat luas bisa merubah pola pikirnya menjadi lebih baik bukan membuat pola pikirnya semakin buruk.
    2.3 Penutup
    Berdasarkan uraian yang terdapat pada paragraf ketujuh, kedelapan, dan kesembilan memiliki kebenaran secara validitas.Semua paragraf terbukti dalam kebenaran yang ada pada kehidupan sehari-hari.Banyak dampak yang bisa kita rasakan akibat adanya opini-opini publik yang sekarang bisa dirasakan melalui media baik itu media cetak maupun media elektronik.Dampak akibat topik ini bisa berdampak negatif bisa juga berdampak negatif.Dampak positif misalnya dengan adanya opini-opini yang membuat pola pikir kita menjadi buruk,kita bisa tahu bagaimana cara berbuat yang benar.Dampak negatifnya,setiap orang pasti memiliki pola pikir yang berbeda.Apabila orang tersebut mudah terpengaruh tentu saja ia juga akan mudah terpengaruh oleh opini-opini publik yang justru menyesatkan dan membuat pola pikirnya menjadi salah.Maka dari itu kita seharusnya bisa mencerna pola pikir kita menjadi lebih baik dan membedakan mana yang benar dan mana yang salah.


    Nama : Niko Wijaya Kusuma
    Kelas : XII MIA 3
    Nomor Absen: 22

    BalasHapus
  83. Nama : Karina Gita Wibawa
    Kelas : XII MIA 3
    No : 15

    1. Restrukturisasi
    1.1 Paragraf 7
    K : Pembentukan dan pengelolaan bank sampah (C) harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi (B).
    Pm : Pembentukan dan pengelolaan bank sampah (C) merupakan cara untuk mengelola sampah di pemukiman yang padat dan tertata (A).
    PM: Cara untuk mengelola sampah di pemukiman yang padat dan tertata (A) harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi (B).
    1.2 Paragraf 8
    K : Keberlangsungan bank sampah yang terancam (C) membuat warga menjadi resah (B).
    Pm: Keberlangsungan bank sampah yang terancam (C) dikelola oleh pemimpin yang otoriter (A).
    PM : Pemimpin yang otoriter (A) telah membuat warga menjadi resah (B).
    1.3 Paragraf 9
    K : Pembukuan yang transparan dan akurat (C) mengharuskan pengelola bersikap profesional yang berdampak positif dalam masyarakat (B).
    Pm: Pembukuan yang transparan dan akurat (C) merupakan kunci sukses bank sampah (A).
    PM : Kunci sukses bank sampah (A) mengharuskan pengelola bersikap profesional yang berdampak positif dalam masyarakat (B).

    Pada abad ke – 21 ini, kesadaran masyarakat dalam memelihara lingkungan sudah agak berkurang. Masyarakat seolah tidak peduli dengan kebersihan lingkungan sehingga mereka semena – mena dalam hal membuang sampah. Sampah yang semakin banyak tentu akan menimbulkan banyak masalah sehingga memerlukan pengolahan seperti membuat sampah menjadi bahan yang berguna. Untuk mewujudkan itu, salah satu solusinya adalah bank sampah. Bank sampah adalah suatu tempat yang digunakan untuk mengumpulkan sampah yang sudah dipilah-pilah. Pengelolaan sampah dengan sistem bank sampah diharapkan mampu membantuk pemerintah dalam menangani sampah dan meningkatkan ekomoni masyarakat. Oleh sebab itu, penulis membuat restrukturisasi dan membuat tanggapan berdasarkan wacana dua paragraf ketujuh, kedelapan, dan kesembilanan yang mengulas tentang bank sampah. Penulisan ini bertujuan agar pembaca mengerti makna paragraf yang disajikan secara validitas dan kebenaran dalam kehidupan sehari – hari.

    Pada paragraf ketujuh, kalimat inti yang dapat diambil adalah pengelolaan profil bank sampah lengkap dengan kriteria bangunan dan kegiatannya harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi. Kalimat tersebut difokuskan dalam membuat premis mayor yang berujung pada kesimpulan paragraf. Pada premis minor disebutkan bahwa pembentukan dan pengelolaan bank sampah merupakan cara untuk mengelola sampah di pemukiman yang padat dan tertata. Pernyataan itu benar. Seperti yang kita ketahui, semakin padat pemukiman, berarti semakin tinggi angka masyarakat. Semakin tinggi angka masyarakat, maka akan semakin besar peluang lingkungan dipenuhi sampah. Maka dari itu, pemerintah harus menggunakan segala cara untuk mencegah hal ini terjadi. Untuk mengelola sampah di pemukiman yang padat, seperti di Jakarta, Kementerian Lingkungan Hidup merumuskan bahwa pembentukan dan pengelolaan bank sampah harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi.

    Berdasarkan tanggapan dan restrukturisasi di atas, dapat disimpulkan secara validitas pada silogisme sudah benar. Sedangkan, kebenarannya belum terbukti, seperti di Jakarta. Walaupun bank sampah telah berlaku di Jakarta, namun tetap saja sampah berserakan dimana – mana di pemukiman yang padat tersebut.

    ....

    BalasHapus
  84. Nama : Karina Gita Wibawa
    Kelas: XII MIA 3
    No : 15

    ...

    Pada paragraf ke delapan, inti kalimatnya adalah warga resah karena keberlangsungan bank sampah menjadi terancam. Hal ini terjadi karena bank sampah hanya focus pada ketokohan. Ketokohan yang dimaksud disini adalah tokoh pemimpin yang otoriter. Saya tidak setuju jika bank sampah menjadi terancam hanya karena dikuasai oleh pemerintah yang otoriter. Seharusnya, pemimpin yang mengelola bank sampah adalah seorang tokoh yang moderat. Tokoh yang moderat akan lebih bijaksana dalam mengelola bank sampah sehingga warga merasa lebih nyaman dan tentram. Sebaiknya pemilihan pemimpin bank sampah bukan berdasarkan senioritas, tetapi berdasarkan standar dan kualitas yang memenuhi. Hal ini dilakukan agar masyarakat tidak menjadi resah hanya karena pemimpin bank sampah yang otoriter.
    Berdasarkan pernyataan di atas, secara validitas paragraf ini benar. Premis minor dan premis mayor memiliki hubungan antar term-nya sehingga dapat dihasilkan kesimpulan. Kebenarannya juga sudah terbukti karena pada paragraf ini telah dipaparkan buktinya.
    Pada paragraf ke sembilan, kalimat inti yang dibuat adalah kunci sukses bank sampah berdasarkan keprofesionalme pemimpin dan pembukuan yang jujur. Saya sangat setuju pada pernyataan ini. Seperti yang kita ketahui, kejujuran akan membawa buah yang baik. Nasabah akan puas terhadap kejujuran dan keprofesionalisme dari pengelola bank sampah. Kalimat tersebut terfokus pada premis mayor dan premis minor sehingga bisa didapat kesimpulan, yakni pembukuan yang transparan dan akurat mengharuskan pengelola bersikap profesional yang berdampak positif dalam masyarakat. Pembukuan yang transparan dan akurat dapat dibuktikan dengan memberi nasabah melihat pembukuan yang ada agar nasabah mengetahui apa saja yang dikerjakan oleh pihak bank sampah. Hal ini bisa menjadi bahan untuk meningkatkan kepercayaan nasabah.
    Berdasarkan pernyataan di atas, secara silogisme sudah benar urutannya. Secara kebenaran juga sudah terbukti karena keprofesionalisme serta kejujuran menjadikan bank sampah sukses dan masih bertahan hingga saat ini.
    Dari tanggapan yang membahas tentang paragraf ketujuh, kedelapan, dan kesembilan wacana kedua, semuanya memiliki validitas dan silogisme yang sudah benar serta runtut. Kebenaran kalimat kedelapan dan kesembilan pun sudah benar. Hanya saja pada paragraf ketujuh, kebenarannya masih belum terbukti dalam kehidupan sehari – hari. Maka dari itu, penulis ingin menyampaikan pesan kepada generasi muda agar dapat lebih peduli terhadap kebersihan lingkungan. Mari kita basmi sampah – sampah yang berserakan!

    BalasHapus
  85. I. Restrukturisasi Silogisme
    Wacana 2 (Paragraf 10,11, dan 12)
    1.1 Paragraf 10
    PM(Mayor): Semua keuntungan menjadi anggota bank sampah(A) harus selalu digali dan dikembangkan(C)
    Pm(Minor): Koperasi simpan pinjam dan pembelian sembako murah(B) adalah contoh keuntungan menjadi anggota bank sampah(A)
    Kesimpulan: Koperasi simpan pinjam dan pembelian sembako murah(B) harus selalu digali dan dikembangkan(C)

    1.2 Paragraf 11
    PM(Mayor) : Semua anggota masyarakat (B)mulai peduli akan keberadaaan bank sampah(A)
    Pm(Minor): Keberadaan bank sampah(A) seharusnya bisa membantu pemerintah menyelesaikan masalah sampah(C)
    Kesimpulan: Semua anggota masyarakat(B) seharusnya bisa membantu pemerintah menyelesaikan masalah sampah(C)

    1.3 Paragraf 12
    PM(Mayor): Mayoritas warga(A) membutuhkan modal usaha(B)
    Pm(Minor): Mayoritas warga(A) malah diberikan fasilitas berobat(C)
    Kesimpulan: Butuh modal usaha(B) malah diberikan fasilitas berobat(C)

    II. TANGGAPAN-SANGGAHAN-PENOLAKAN PENDAPAT
    Wacana 2 (Paragraf 10,11, dan 12)
    2.1 Pembuka
    Kini banyak sekali usaha yang dilakukan oleh pemerintah maupun masyarakat untuk menaikkan kesejahteraan hidup. Seperti halnya bank sampah, salah satu inovasi yang kini sedang dikembangkan sehingga dapat menjangkau setiap lapisan masyarakat. Sebagaimana yang dipaparkan pada Wacana 2, di dalamnya menekankan hal apa saja mengenai Bank Sampah. Terutama ada sangkutpautnya anggota dalam mensukseskan kegiatan-kegiatan yang akan bermanfaat bagi masyarakat itu sendiri ataupun pemerintah. Harus diketahui apa yang dipaparkan oleh penulis pada Wacana 2 ini belum tentu benar adanya, karena banyak isi di dalamnya adalah argumentasi.

    BalasHapus
  86. 2.2 Paragraf 10
    Seperti yang terlihat pada pernyataan yang menyatakan bahwa koperasi simpan pinjam dan sembako murah adalah keuntungan menjadi anggota. Hal tersebut tidaklah benar sepenuhnya, terutama yang harus digaris bawahi yaitu sembako murah. Penulis tidak memberikan bukti kebenaran dengan jelas dari pernyataannya. Jika hal tersebut benar, seharusnya penulis memaparkan perbandingan harga dari Bank Sampah dengan pasar-pasar tradisional yang berada di satu lokasi.
    Menanggapi pernyataan penulis, saya kurang setuju. Karena pernyataan harus diberikan bukti yang kuat atau setidaknya lebih rinci lagi agar pembaca terutama masyarakat awam dapat mengetahui fakta sebenarnya. Dimungkinkan maksud dari sembako murah hanya membedakan sekian ratus rupiah dari harga normal di pasaran. Hal itu tidak dapat menjadi patokan untuk suatu yang namanya keuntungan. Karena biasanya suatu keuntungan dapat diukur jika jumlahnya besar dan baru nantinya dapat digali dan dikembangkan.
    2.3 Paragraf 11
    Memang benar adanya masyarakat memiliki peran penting untuk menyelesaikan masalah yang kini sedang diatasi oleh pemerintah. Seperti halnya diungkapkan oleh penulis mengenai masyarakat yang seharusnya bisa membantu pemerintah dalam menyelesaikan masalah sampah. Karena kita tahu penyelesaian masalah tersebut sampai detik ini juga belum terselesaikan. Jika ditelaah secara mendalam, sampah memiliki jenis yang cukup banyak berdasarkan penggolongannya. Sehingga tidak lah mudah mengatasi masalah ini. Jika dilihat kembali pernyataan yang diungkapkan penulis, hal tersebut masih terasa ambigu. Sebab sampah yang dimaksudkan tidak jelas rupanya.
    Sebagaimana ketidakjelasan akar masalah yang dimaksud akan menyulitkan masyarakat dalam merealisasikannya. Maka dari itu saya kurang setuju hal yang disampaikan penulis. Sesuatu yang kurang pasti akan berdampak pada kegagalan dalam penyelesaian proses. Jikamana penulis menekankan pada jenis tertentu, seperti sampah berdasarkan sifatnya-sampah organik dan anorganik, mungkin peran masyarakat akan sangat membantu. Bila dimaksudkan sampah bertolak dari jenis yang diungkapkan sebelumnya, tentu peran penting itu sendiri terletak pada pemerintah.

    BalasHapus
  87. 2.4 Paragraf 12
    Ada yang mengungkapkan bahwa mayoritas masyarakat membutuhkan modal usaha malah diberikan fasilitas berobat. Hal itu terdengar miris, tetapi sebenarnya memiliki makna yang berarti. Sebab pernyataan tersebut seolah-olah modal usaha lebih penting dibandingkan mendapatkan pengobatan. Penulis terkesan lebih berpihak pada satu sisi saja dengan memandang dibagian permukaan masalah saja. Tetapi ada sesuatu yang harus kita ketahui, yaitu tidak semua orang-khususnya masyarakat- membutukan apa yang diinginkan, tetapi sesuatu yang dibutuhkan. Sehingga konteks modal usaha kali ini lebih pada “diinginkan” dari pada “dibutuhkan.
    Sehingga berlandaskan dari itu, Saya menolak opini yang disampaikan oleh penulis tentang pentingnya modal usaha bagi masyarakat ketimbang fasilitas pengobatan. Dalam aspek sosial, kesehatan merupakan hal yang paling terpenting dalam salah satu kesejahteraan hidup. Modal usaha dapatlah dicari sendiri oleh individu masing-masing jikamana mereka sehat secara jasmani maupun rohani.
    2.5 Penutup
    Selayaknya memang suatu wacana semestinya tidak diterima begitu saja. Karena suatu argumentasi yang baik harus memaparkan fakta-fakta yang ada untuk memperkuat. Selain itu kejelasan informasi termasuk dalam salah satu yang harus ada pada argumentasi sehingga nantinya tidak diartikan lain. Berdasarkan dari inilah, kita dapat menentukan apakah argumentasi wacana ini benar adanya atau hanya dibuat-buat saja untuk kesan formalitas semata.

    Nama : Maghfira Brilianita
    Kelas : XII MIPA 3
    Nomor Absen : 17

    BalasHapus
  88. I. Restrukturisasi

    1.1 Paragraf 1
    PM: Pembentukkan mental manusia sekarang ini (A) tidak bisa terhindar dari gesekan media (B).
    Pm: Pendidikan karakter adalah (C) proses pembentukkan mental manusia (A).
    K: Pendidikan karakter (C) tidak bisa terhindar dari gesekan media (B).

    1.2 Paragraf 2
    PM: Jembatan penghubung arus informasi (A) adalah media (B).
    Pm: Dunia serasa datar (C) dengan jembatan penghubung arus informasi (A).
    K: Dunia serasa datar (C) karena media (B).

    1.3 Paragraf 3
    PM: Kawat bertransformasi (A) menjadi sebuah media (B).
    Pm: Segala arus informasi bisa segera tersebar (C) melalui perantaraan kawat (A).
    K: Segala arus informasi bisa segera tersebar (C) hanya melalui media (B).

    Nama : Adrianus Steven Christian
    Kelas : XII MIPA 3
    No. Absen : 01

    BalasHapus
  89. II. Tanggapan, Sanggahan, dan Penolakan Pendapat

    Media merupakan penghubung antara pemirsa dan lingkungan. Dalam era globalisasi saat ini, media massa tentu bukanlah suatu instrumen yang asing di tengah masyarakat. Setiap detik, miliaran umat manusia tidak bisa lepas dari interaksi dengan media massa. Ia seakan menjadi candu bagi para penikmatnya. Begitu mudahnya media mempengaruhi tingkah laku manusia. Kekuatan inilah yang menjadikan media massa sebagai saluran yang dimanfaatkan untuk mengendalikan arah dan memberikan dorongan terhadap perubahan sosial.
    Peran media yang sangat besar pada saat ini membuat segala aspek kehidupan berhubungan dengan media tidak terkecuali pendidikan karakter yang berlangsung pada saat ini. Pendidikan karakter di dunia yang dewasa ini memiliki kaitan yang erat dengan media disebabkan oleh ketergantunggan yang berat oleh masyarakat disegala umur dan lapisan terhadap alat-alat elektronik, membuat segala yang termuat di media dengan mudah dikonsumsi oleh para pembaca tanpa adanya pembagian-pembagian umur, konten yang seharusnya hanya dikonsumsi oleh orang dewasa dapat dengan mudah dikonsumsi oleh anak-anak.
    Ketergantungan yang sangat berat terhadap alat-alat elektronik membuat semua hal yang terjadi di lingkungan luar dengan mudah diketahui oleh masyarakat. Hal-hal yang terjadi tidak hanya hal-hal yang baik melainkan juga hal-hal negatif yang tidak pantas untuk diketahui oleh anak-anak. Pengetahuan yang tidak tepat oleh anak menyebabkan kesalahan dalam pendidikan karakter, contohnya adalah tindakan kriminal yang terdapat di media sosial membuat anak mencoba untuk menirunya karena tidak mengetahui apakah perbuatan itu baik atau buruk.
    Informasi yang sangat mudah didapat pada saat ini dengan media membuat segala informasi di belahan dunia lain dengan mudah didapatkan hanya dengan hitungan detik. Informasi yang dengan mudah didapatkan membuat dunia serasa datar atau dalam arti sebenarnya tidak ada jarak yang memisahkan antara satu tempat dengan yang lain walaupun sebenarnya terpisah jarak yang sangat lebar diantara kedua tempat tersebut.

    Nama : Adrianus Steven Christian
    Kelas : XII MIPA 3
    No. Absen : 01

    BalasHapus
  90. 1. Restrukturisasasi
    1.1 Paragraf 7
    K : (C) Masyarakat (B) harus menyikapi pemberitaan tersebut dengan arif dan bijak agar tidak menuju ke pola pikir yang salah.
    Pm : (C) Masyarakat termasuk (A) orang yang menerima suatu pemberitaan yang diperoleh dari media massa.
    PM : (A) Semua orang yang menerima suatu pemberitaan yang diperoleh dari media massa (B) harus menyikapi pemberitaan tersebut dengan arif dan bijak agar tidak menuju ke pola pikir yang salah.
    1.2 Paragraf 8
    K : (C) Media cetak (B) banyak memberitakan tentang politik.
    Pm : (C) Media cetak (A) juga dampak dari media pada tahun 1998.
    PM : (A) Dampak media massa pada tahun 1998 (B) banyak memberitakan tentang politik.

    1.3 Paragraf 9
    K : (C) Kebebasan pers (B) sebagai pertukaran komunikasi yang sudah tidak melihatbatasan bangsa, negara, etnik, suku, agama yang akan menggiring pembaca pada sebuah konsepsi yang beragam.
    Pm : (C) Kebebasan pers (A) salah satu wujud kedaulatan rakyat yang berdasarkan prinsip-prinsip demokrasi, keadilan dan supremasi hukum.
    PM : (A) Semua wujud kedaulatan rakyat yang berdasarkan prinsip-prinsip demokrasi, keadilan dan supremasi hukum adalah (B) sebagai pertukaran komunikasi yang sudah tidak melihat batasan bangsa, negara, etnik, suku, agama yang akan menggiring pembaca pada sebuah konsepsi yang beragam.

    NAMA: Fellyna Anggraini
    KELAS: XII MIPA 3
    NOMOR ABSEN: 11

    BalasHapus
  91. 2. Tanggapan/Sanggahan/Penolakan Pendapat
    Perkembangan teknologi di dunia khusunya di negara kita Indonesia memberikan dampak yang signifikan bagi opini yang bermunculan. Opini tersebut banyak termuat dalam media, baik itu media massa maupun media sosial. Opini di Indonesia masih tergolong bebas, belum ada pengawasan secara ketat bagi pihak yang berwajib, pasalnya kebanyakan orang yang beropini mengenai keluh kesah mereka yang menimbulkan pencemaran nama baik seseorang. Hal tersebut juga memicu memudarnya kaidah dan norma yang ada karena masyarakat bebas menuangkan perasaan mereka, sehingga banyak sekelompok orang yang memanfaatkan momen seperti ini. Maka dari itu, penulis akan mengulas restrukturisasi dan membuat tanggapan/sanggahan/penolakan pendapat berdasarkan paragraf yang telah ditentukan, yaitu paragraf ketujuh, kedelapan, dan kesembilan agar pembaca dapat mengerti makna yang terdapat pada paragraf tersebut secara validitas dan kebenaran yang dikaitkan dalam kehidupan sehari-hari.

    NAMA: Fellyna Anggraini
    KELAS: XII MIPA 3
    NOMOR ABSEN: 11

    BalasHapus
  92. Pada paragraf ketujuh, saya memiliki kalimat inti bahwa masyarakat harus menyikapi dengan bijak pemberitaan yang diberitakan media massa dengan arif dan bijak agar tidak menimbulkan pola pikir yang salah. Kalimat itu mendasarkan saya untuk premis mayor. Pada premis mayor disebutkan bahwa semua orang menerima suatu pemberitaan yang diperoleh dari media massa harus menyikapi pemberitaan tersebut dengan arif dan bijak agar tidak menuju ke pola pikir yang salah. Hal tersebut benar, semua orang mengajak masyarakat untuk menyikapi pemberitaan-pemberitaan tersebut denga arif dan bijak agar tidak menuju ke pola pikir yang salah, mungkin kata-kata yang digunakan membentuk opini pada pola pikir masyarakat. Pemberitaan yang disampaikan berita tidak semua mengandung hal yang sebenarnya, ada juga pemberitaan yang hanya digunakan untuk menarik perhatian masyarakat saja. Maka dari itu, masyarakat harus dapat menyikapi pemberitaan tersebut dengan baik agar tidak terjadi kesalahan dalam mengartikan pemberitaan tersebut, tidak hanya bagi orang dewasa saja melainkan juga bagi anak/remaja. Selain itu, bagi media massa juga ada baiknya untuk mempertanggungjawabkan apa yang mereka beritakan untuk menghindari opini-opini masyarakat.
    Berdasarkan pernyataan di atas, maka secara validitas paragraf ini benar. Kesimpulan, permis minor dan premis mayor memiliki hubungan antar term-nya. Kebenaran dalam kehidupan sehari-hari juga terbukti bahwa tidak jarang masyarakat hanya menerima pemberitaan tersebut secara cuma-cuma tanpa dicerna lagi.

    NAMA: Fellyna Anggraini
    KELAS: XII MIPA 3
    NOMOR ABSEN: 11

    BalasHapus
  93. Pada paragraf kedelapan, saya memiliki kalimat inti bahwa media cetak sekarang ini banyak memberitakan tentang politik. Saya tidak setuju akan hal tersebut, apalagi pada bagian silogisme. Media massa sekarang ini tidak hanya banyak memberitakan tentang politik saja. Banyak pemberitaan lain yang juga diberitakan melalui media massa, seperti ekonomi, olahraga, bahkan iklan dan lain sebagainya. Jadi, menurut saya lebih baik informasi tersebut tidak hanya menuliskan banyak pemberitaan tentang politik saja.
    Berdasarkan pernyataan di atas, maka secara validitas paragraf ini benar. Kesimpulan, permis minor, dan premis mayor memiliki hubungan antar term-nya. Akan tetapi pada kebenarannya belum terbukti karena pemberitaan yang diberitakan di media massa tidak hanya tentang politik saja, melainkan juga tentang masalah lainnya.
    Pada paragraf kesembilan, saya memiliki kalimat inti bahwa kebebasan pers sebagai pertukaran komunikasi yang sudah tidak melihat batasan bangsa, negara, etnik, suku, agama yang akan menggiring pembaca pada sebuah konsepsi yang beragam. Saya setuju dengan pernyataan tersebut karena sekarang ini tidak kebebasan tidak hanya diberikan kepada orang-orang tertentu saja, melainkan diberikan kepada masyarakat luas tanpa memandang adanya perbedaan.
    Berdasarkan pernyataan di atas, maka secara validitas paragraf ini benar. Kesimpulan, permis minor, dan premis mayor memiliki hubungan antar term-nya. Kebenaran pada paragraf ini juga terbukti karena siapaun sekarang ini sudah diberikan kebebasan.
    Berdasarkan uraian yang terdapat pada paragraf ketujuh, kedelapan, dan kesembilan memiliki kebenaran secara validitas. Hanya paragraf kedelapan yang tidak terbukti dalam kebenarannya dengan kehidupan sehari-hari. Media massa sekarang ini harus dapat lebih teliti serta bertanggung jawab prihal memberitakan suatu masalah karena dampak-dampak dari media massa apabila salah dalam memberitakan sesuatu tidak hanya bagi orang dewasa saja melainkan bagi remaja bahkan anak-anak. Maka dari itu, usahakan untuk memberitakan sesuatu dengan bertanggung jawab dan berani menerima segala resiko dari pemberitaan tersebut.

    NAMA: Fellyna Anggraini
    KELAS: XII MIPA 3
    NOMOR ABSEN: 11

    BalasHapus

Posting Komentar

Gunakan nama dan email masing-masing! Harap ditulis nama, kelas, dan nomor absen.

Postingan populer dari blog ini

CERITA PENDEK ON-LINE KARYA SISWA-SISWI KELAS XII IPA 3 TAHUN 2014/2015

CERITA PENDEK ON-LINE KARYA SISWA-SISWI KELAS XII IPA 2 TAHUN 2014/2015

FORMAT KARYA TULIS ILMIAH AKADEMIS