PUISI KARYA SISWA-SISWI XII IPA 2 - 2011/2012
Puisi merupakan curahan suara hati manusia tentang sesuatu yang berkecamuk dalam hati dan pikirannya. Puisi merupakan ungkapan ekspresif manusia tentang hakikat hidup dan kehidupannya, umatnya, alamnya, dunianya, dan lain.lain. Demikian juga halnya blog ini yang dirangkai khusus untuk curahan perasaan dan pikiran siswa-siswi kelas XII IPA 2 2011/2012. Berilah apresiasi terhadap karya mereka demi perkembangan dn pengembangan hidup dan kehidupannya.
Nama : Widya Kartika
BalasHapusKelas : XII IPA 2
Nomor Absen : 41
Malaikat Tak Bersayap
Bagai malaikat utusan Tuhan
Malaikat tak bersayap
Hadir ke bumi ini menjagaku
Hingga akhir hayatku
Oh Ibu...
Ketika hati penuh kepiluan
Hiburku penuh kesabaran
Hiburku dengan kepedulian
Kasih sayangmu seperti air
Dan aku..
Aku seperti pohon yang dahaga
Perlu kasih sayangmu..
Kau bagaikan puisi
Puisi indah tanpa untaian kata
Kau menuntunku, membimbingku
Untuk hidupku, untuk masa depanku
Ibu…
Tak ada yang lain di hati ini
Hanya dirimu kasih sepanjang masa
Hanya dirimu cinta tak bersyarat
Rindu Tanah Hijau
Rimbun pepohonan menghijau melukis keteduhan
Air mengalir tenang menampakkan kejernihan
Pesta aneka satwa tercipta merangkai alur cerita
Cerita yang diharap tak pernah usai
Nyiur kicauan burung menari-nari di telinga
Wangi bunga semerbak merasuk sukma
Sepoi angin lembut membelai wajah
Oh... Betapa indah tanah ini
Tanah yang diwariskan kepada kita
Tapi kini semua cerita sudah usai
Kemanakah semua?
Kemanakah tanah hijau kita?
Siapakah yang merebutnya?
Ini nyata!
Aku rindu tanah hijau kita
Kembalikan semua!
Kembalikan tanah hijau kami!
Tapi tunggu
Tunggu sebentar
Aku baru sadar
Tak ada yang merebut tanah hijau kita
Kita lah yang merusaknya
Kita lah yang meniadakannya
Sadarkah kita?
Topeng Pemerintah
Dasi impor melilit lehernya
Setelan mahal membungkus badannya
Di garasi puluhan Ferrari bertengger
Tahukah kalian?
Semua hasil merampok kita
Saat bencana melanda negeri
Ditanggalkanlah dasi dan setelan mahalnya
Dipakainya topeng dermawan
Dikumpulkannya bantuan untuk korban
Tapi tahukah kalian?
Uang hanya sebagian sampai
Korban menangis kelaparan
Sedang ia tertawa penuh kegirangan
Kemanakah pemimpin yang jujur?
Tak adakah kejujuran untuk rakyat?
Mana semua janji muluk saat berkampanye?
Semua munafik!
Semua hanya memakai topeng
Percaya Diri Kekuatan Diri
Percaya diri, tahan terhadap berbagai tekanan
Punya tempat berpijak
Punya cara berpikir yang kokoh dan kuat.
Percaya diri, mampu menghadapi variasi dari situasi pribadi, situasi sosial, situasi bisnis
Walau makin ketat
Walau makin keras
Tetap percaya diri
Percaya diri, tahan untuk berhadapan dengan orang lain
Mampu menegakkan kepala sejajar dengan lawan
Ingat bahwa tekanan hidup tidak hanya dialami oleh diri sendiri
Tetapi juga semua makhluk di bumi ini
Percaya diri, mampu menghadapi berbagai apresiasi yang tidak sesuai harapan diri
Mampu menerima semua kritik pedas
Mampu menopang diri dan berusaha memperbaiki
Pada akhirnya, percaya diri adalah kekuatan diri
Kekuatan untuk hidup
Kekuatan untuk bertahan
Kekuatan untuk bertindak
Nama : Tifanny Sagita
BalasHapusKelas : XII IPA 2
Nomor : 37
POHON SELAMATKAN BUMI
Bumi yang kini kudiami tak lagi seperti dulu
Bumi kini terlalu panas untuk tempat berteduh
Bumi yang indah kini awannya tak lagi biru
Bumi yang panas membuat hatiku dingin
Senyumku tak lagi seceria dulu
Karena kini aku sedang takut kehilangan
Kehilangan tempatku berbagi cinta dan kasih bersama keluargaku
Aku takut kelak bumi yang indah hanya tinggal kenangan
Satu hal yang dapat buatku tersenyum karena seorang penyelamat
Seorang penyelamat bernama pohon
Dia hanya berdiri dengan satu kaki namun kuat
Dia mempunyai banyak tangan
Dia mempunyai kesejukan rimbun dikepalanya yang menyejukkan hati seluruh umat
Dia bantu bumi untuk tetap bertahan
Pohon sejukkan bumi untuk tetap selamat
BAGAIMANAKAH CARANYA?
Aku hidup dalam sejuta semu
Aku sepi diam sendiri
Aku takut ditinggalkan sendiri
Hanya Kepalsuan yang terlihat disekitarku
Aku tak dapat percaya siapapun
Bahkan percaya kepada diriku sendiri
Aku hanya ingin jadi yang terbaik dalam hal apapun
Tapi aku terlalu sering dikalahkan
Aku tak pernah bisa menang darinya
Aku hanya ingin jadi jadi nomor satu
Tetapi mengapa terlalu sulit kalahkan dia
Hidupku kini penuh dengan bayangnya
Tetapi tak ingin pernah kalah darinya
Bagaimanakah caranya untuk menang ?
Bangkitkan rasa percaya pada diri sendiri…
MAJU TERUS INDONESIA
Tahun ini Indonesia menjadi tuan rumah
Seluruh kesiapan dan persiapan Indonesia lakukan
Menjadi juara adalah tujuan utama
Juara tidak juara Indonesia tetap bangga
Sebuah perayaan pembuka dirayakan dengan meriah
Sebagai tanda akan segera dimulainya seluruh pertandingan
Mulai dari satu cabang ke cabang yang lain Indonesia lewati
Mulai dari perunggu,perak, hingga emas Indonesia dapatkan
Sampai pada puncak pertandingan bergengsi dimulai
Cabang yang digemari hampir semua kalangan
Cabang sepak bola Indonesia masuk final
Indonesia kerahkan seluruh tenaga dan kemampuan
Namun di akhir permainan Indonesia dikalahkan
Perak yang Indonesia bawa pulan untuk ini
Semangat Indonesia tak padam sampai disini
Indonesia terus maju untuk menjadi yang lebih baik
Masih ada kesempatan di lain waktu untuk menang
Semua tetap bahagia dengan perayaan penutup untuk sebuah kemenangan yang lain
KRISIS SOSIAL
Kini dunia tak lagi damai
Semua hal menjadi lebih sulit
Kini masyarakat tak lagi peduli
Kesusahan yang lain kini tak lagi jadi minat
Biarkan yang susah tetap sendiri
Kini yang kaya semakin kaya
Egois tak peduli siapapun
Kini hanya uuang yang penting baginya
Hingga tega merampas hak orang lain
Terus mereka lakukan demi apapun
Hak asasi kini milik mereka yag kaya
Rasa seling bermasyarakat tak lagi ada
Dalam hidup hanya pikirkan diri sendiri
Kini tak lagi tenggang rasa
Keegoisan kalahkan semua
Kini rukun antar masyarakat sulit ditemui
Rasa saling tolong menolong tak lagi ada
Tak ada gotong royong antar warga
Semua urusan serahkan pada harta
Nama : Yovita Maria Pauline
BalasHapusKelas : XII IPA 2
No. Absen : 42
Sahabat
Sahabat
Engkau selalu menemaniku
Di saat senang dan susah
Di saat suka maupun duka
Sahabat
Satu kata yang penuh makna
Yang tidak akan pernah hilang
Suci, sejati, dan sehati
Oh, sahabatku
Kaulah yang terbaik
Tidak ada yang dapat menggantikanmu
Di dalam kehidupanku
Berteman Dengan Alam
Kala pagi mulai menjelang
Kurasakan sejuknya embun di pagi hari
Sinar matahari lembut menerpaku
Kicauan burung seakan membangunkanku
Tanpa aku sadari, semua itu mulai musnah
Musnah akibat ulah manusia
Pohon-pohon mulai rusak
Rumput pun tak sehijau dulu
Maka, baiklah kita bersatu
Untuk kembali berteman dengan alam
Bersama-sama membangun alam
Untuk kehidupan yang lebih baik
Suara Hati Rakyat
Kudengar berita di televisi
Kubaca berita di koran
Di mana-mana terdengar berita korupsi
Yang sedang melanda negeriku
Dimana kudapatkan kebersihan hati?
Dimana kudapatkan kejujuran jiwa?
Dimana kudapatkan ketenangan batin?
Dimana dapat kugantungkan kepercayaan?
Untuk mendapatkan kesejahteraan hidup
Jaminan hidup masa depan yang lebih baik
Kemerosotan Moral Anak Bangsa
Berlarian anak-anak keluar pintu sekolah
Anak-anak berseragam abu-abu
Tangan membawa batu
Siap untuk menyerang
Siap untuk berlari
Dan siap untuk bertahan
Anak-anak yang menjadi harapan bangsa
Kini tak lebih dari anak jalanan
Lupa sopan santun dan tata krama
Di mana hati nurani mereka?
Dimana rasa kemanusiaan mereka?
Yang diajarkan turun temurun
Hilang bersama dendam
Amarah yang kian membara
Tak ingat hari esok menanti mereka
Nama : Lawrencia Toline
BalasHapusKelas: XII IPA 2
Absen: 21
Puisi bebas:
Hitam dan putih warna hidupku
Warna warni itu ada sejak kehadiranmu
Kaulah sahabatku
Kau bagaikan bulan digelapnya malam
Mata air di tengah kekeringan
Kau lah sahabatku yang memberi kehangatan
Hidupku tanpamu bagaikan kertas yang buram
Waktu seakan tak berjalan
Siang terasa seperti malam
Kehadiranmu bagaikan cat warna yang siap mewanai hidupku
Kau bagai matahari yang memberi kehangatan untukku
Itulah dirimu
Kaulah sahabatku
Krisis moral:
Malam terasa sangat gelap
Hanya cahaya redup yang menemani
Semua terasa tak beradab
Para wanita menanti laki-laki
Harga diri pun tak berarti
Bagaikan ular yang diinjak sapi
Tipisnya akal budi
Membuat diri tak berkaca lagi
Maksud hati mencari sesuap nasi
Namun akal tak bekerja lagi
Hanya menginginkan kesenangan tanpa pengorbanan
Akhirnya diri berada di roda setan
Keperdulian lingkungan:
Manusia adalah makhluk sempurna
Keegoisan membenamkan mereka
Dunia merupakan warisan
Namun tidak dilestarikan
Pelangi datang bagai perekat
Sinar mentari ada bagaikan penghangat
Dunia mencukupi kebutuhan makhluk hidup
Namun dihancurkan makhluk hidup
Bagaikan kemarahan yang tak terucap
Bencana alam terus terjadi
Hanya berharap kami dapat merawatmu
Menyisakan keindahan untuk anak cucu
Rumor aktual:
Kehidupan selalu berjalan
Bagaikan siang dan malam yang silih berganti
Sebelah kaki tangan Tuhan
Membawa sang garuda terbang tinggi
Bola bundar berwarna hitam dan putih
Garuda di dada selalu di hati
Kejujuran selalu dijunjung tinggi
Indonesia tak akan pernah mati
Uang tak akan mampu membayar pengalaman
Perjuangan di lapangan membawa kepuasan
Walau bajo kotor hati tetap bersih
Sportivitas adalah jati diri
Nama : David
BalasHapusKelas : XII IPA 2
Nomor Absen : 06
Topik : Cinta
Judul : Sayatan Terindah
Kala itu..
Kau hadir di kehidupanku
Saat hidupku tidak lagi berarti
Saat ku tersesat dalam kegelapan
Tak tahu arah tuk berjalan
Kaulah yang hadir menjadi penerang di kelamku
Namun..
Ketika benih cinta itu tumbuh
Kau dan permainanmu telah menghancurkanku
Kau telah buatku berdiri
Tapi kau juga yang buatku terjatuh
Jatuh lebih dalam, dalam sebuah lubang kelam penuh derita
Benih itu tumbuh..
Tumbuh hanya tuk menjadi racun dalam tubuhku
Yang terus menggerogoti sisa hidupku
Sampai ku mengerti..
kau bukanlah yang terbaik yang bisa aku dapatkan
Kau dan jejakmu..
akan tetap menjadi bagian..
Bagian dari hati dan hidupku
Meski telah penuh sayatan dan luka
Terima kasih..
Terima kasih telah membuatku mengerti..
Tentang arti sebuah rasa
Rasa yang tak hanya membuatku kehilangan arah
Namun juga menjadikanku lebih dewasa
Topik: Krisis Kepercayaan Diri
Judul: Kebodohanku
Aku tak mengerti..
Hidupku kini terombang-ambing tak berarah
Aku hidup dalam bayang-bayang kegelapan
Bersembunyi dalam keramaian kota
Menghindar dari segala keterlibatan
Aku tak sanggup berbicara dengan cendekiawan
Aku pun tak mampu menatap para rupawan
Terkadang ku menangis dalam kesepianku
Berharap peri malaikat hadir menemani malamku
Mungkin ku selalu terlihat tersenyum
Nyatanya aku menangis hanya saat tidak terlihat
Sering ku membayangkan indahnya kebahagiaan..
Sering ku mengidamkannya..
Kelak..tuk memiliki seorang yang sangat mencintaiku
Tuk membangun sebuah keluarga dengan anak-anak yang penuh ceria
Hidup dalam kedamaian, kerukunan dan kebahagiaan sejati..
Aku hanya dapat berdoa..
Semoga Tuhan mendengar doaku..
Memberikanku yang terbaik
Hanya itu yang bisa ku lakukan
Karena dengan segala keterbatasanku, kekuranganku..
Aku yang bodoh ini..
Terlalu sulit untuk tidak terus menyalahkan diriku sendiri
Tuk menyadari bahwa tidak ada yang sempurna di muka bumi ini..
Topik : Gejolak Sosial
Judul: Penggaruk Sampah
Di saat rakyat jelata hidup menderita..
Mereka yang berkuasa hidup berfoya
Di saat manusia kelas bawah berjalan merangkak..
Mereka yang di atas tidak menapak tanah
Yang kaya semakin kaya..
Yang miskin hidup tanpa arti
Pemerintah seakan buta..
Buta untuk melihat apa yang terjadi..
Mereka terlalu tuli..
Tuli untuk mendengar jeritan rakyat
Yang terinjak-terinjak sepatu para priyayi
Dimana lagi ku temukan seorang berhati suci?
Kini yang tersisa hanya rintisan-rintisan penguasa..
Penguasa yang gila harta
Yang tak pernah cukup memangsa uang Negara..
Yang tak pernah memperhatikan perbaikan untuk hidup mereka..
Para penggaruk sampah
Topik: Rumor Aktual
Judul: Amarah Kukar
Angin-angin bertiup kencang
Burung-burung bertebaran
Seakan memberi tanda sesuatu yang tidak baik
Sesuatu yang tak biasa
Ya.. benar saja
Tiang- tiang besi serta kawat baja..
Yang telah saling bergenggam satu sama lain..
Yang telah hidup puluh tahun..
Yang telah menjadi penghubung 2 daratan itu..
Tak sanggup lagi memanggul ratusan besi dan baja yang melewatinya
Ia tak mampu lagi menahan amarah
Ia murka karena tak diperhatikan
Murka karena tidak diperlakukan dan dirawat sebagaimana mestinya
Ia menghancurkan dirinya sendiri
Kini..
Puluhan rakyat tak berdosa menjadi korbannya
Siapakah yang patut disalahkan?
Tanyakan kepada para penciptanya..
Nama : Samuel
BalasHapusKelas : XII IPA 2
Nomor Absen : 32
Topik : Cinta
Kemana Engkau Cinta?
Cinta
Satu kata berjuta makna
Ada suka yang dirasa
Lebih banyak duka yang diderita
Cinta
Dirasa dua insan berbeda
Bila engkau terpanah asmara
Oh melayang engkau dibuatnya
Tapi mengapa oh cinta
Engkau datang sebentar saja
Lalu pergi entah kemana
Tinggalkan aku dengan seberkas luka
Topik : Krisis Kepercayaan Terhadap Pemerintah
Petinggi (Tidak) Terhormat
Pak Presiden yang terhormat
Dengarkanlah keluhan rakyat
Masihkan bapak mendengar dan melihat
Atau indra bapak sudah berkarat
Anggota DPR yang agung dan suci
Jangan cuma di sidang menyanyi
Kami butuh suatu aksi
Bukan cuma janji basi
Tampaknya para petinggi kehilangan nurani
Kasus korupsi terjadi tanpa henti
Mungkin sudah kehilangan jati diri
Rusak sudah bumi pertiwi
Topik : Kepedulian Lingkungan
Bahaya Pemanasan Global
Pemanasan global semakin menjadi
Tiap hari makin terasa pasti
Suhu kota panas disana-sini
Gerahnya suasana badan ini
Memang banyak yang tak sadari
Apa akibat perbuatan sehari-hari
Pohon tinggi ditebang mati
Pembakaran lahan oleh petani
Dampak pemanasan global telah terasa
Pencairan kutub es selatan dan utara
Iklim dan cuaca yang berubah-ubah
Bahkan bencana yang selalu menerpa
Topik : Rumor Aktual
Laga Sepakbola Utama
Hari rabu jam tujuh
November 2011 tanggal tiga puluh
Laga akbar sepakbola
Antara LA Galaxy lawan Indonesia
Pertandingan seru sejak babak pertama
Gocekan cantik Andik Vermansyah
Namun dijegal oleh bintang dunia
David Beckham namanya
Namun sayang gawang kemasukan bola
Robbie Keane cantik golnya
Walau berusaha mengejar sekuat tenaga
Hasil akhir 0-1 Indonesia gagal jawara
Nama : Samuel
BalasHapusKelas : XII IPA 2
Nomor Absen : 32
Topik : Cinta
Kemana Engkau Cinta?
Cinta
Satu kata berjuta makna
Ada suka yang dirasa
Lebih banyak duka yang diderita
Cinta
Dirasa dua insan berbeda
Bila engkau terpanah asmara
Oh melayang engkau dibuatnya
Tapi mengapa oh cinta
Engkau datang sebentar saja
Lalu pergi entah kemana
Tinggalkan aku dengan seberkas luka
Topik : Krisis Kepercayaan Terhadap Pemerintah
Petinggi (Tidak) Terhormat
Pak Presiden yang terhormat
Dengarkanlah keluhan rakyat
Masihkan bapak mendengar dan melihat
Atau indra bapak sudah berkarat
Anggota DPR yang agung dan suci
Jangan cuma di sidang menyanyi
Kami butuh suatu aksi
Bukan cuma janji basi
Tampaknya para petinggi kehilangan nurani
Kasus korupsi terjadi tanpa henti
Mungkin sudah kehilangan jati diri
Rusak sudah bumi pertiwi
Topik : Kepedulian Lingkungan
Bahaya Pemanasan Global
Pemanasan global semakin menjadi
Tiap hari makin terasa pasti
Suhu kota panas disana-sini
Gerahnya suasana badan ini
Memang banyak yang tak sadari
Apa akibat perbuatan sehari-hari
Pohon tinggi ditebang mati
Pembakaran lahan oleh petani
Dampak pemanasan global telah terasa
Pencairan kutub es selatan dan utara
Iklim dan cuaca yang berubah-ubah
Bahkan bencana yang selalu menerpa
Topik : Rumor Aktual
Laga Sepakbola Utama
Hari rabu jam tujuh
November 2011 tanggal tiga puluh
Laga akbar sepakbola
Antara LA Galaxy lawan Indonesia
Pertandingan seru sejak babak pertama
Gocekan cantik Andik Vermansyah
Namun dijegal oleh bintang dunia
David Beckham namanya
Namun sayang gawang kemasukan bola
Robbie Keane cantik golnya
Walau berusaha mengejar sekuat tenaga
Hasil akhir 0-1 Indonesia gagal jawara
Nama : Elsa Febriani
BalasHapusKelas : XII IPA 2
Nomor Absen : 12
KEJORA PAGI
Aku termenung
Cintaku hilang lagi
Ditelan gelombang hidup
Yang memilukan hati
Namun, ada tempat bagiku
Dimanaku temukan jati diri
Tempatku mencurahkan isi hati
Sang kejora pagi
Kejora pagi bersinar
Sinarnya menerangi hati yang gelap
Sangat bangga nurani ini
Aku berbicara dengan bintang
KURINDUKAN BUMIKU
Bumi tempatku berpijak
Tempatku hidup bertumbuh dan berkembang
Kurasakan sesuatu di dirimu yang telah hilang
Hijaunya lingkungan yang gemilang
Sinar rembulan yang begitu terang
Beserta langit yang biru benderang
Kurindukan dirimu yang dulu
Pemandangan yang sangat indah
Kurindukan dirimu yang dulu
Pemandangan yang begitu sempuna
Wahai saudara-saudaraku
Ayo temukan bumi kita yang dulu
Bumi yang indah dan segar itu
TANGAN YANG SAMA
Ketika tanganmu berbahagia diatas
Begitu banyak tangan yang sama bersedih dibawah
Ketika tanganmu merasa kurang dengan hasil hari ini
Begitu banyak tangan yang sama bersyukur atas hidup hari ini
Banyak mereka yang menunggu tanganmu
Bukan untuk hidup sepertimu
Mereka datang untuk kebutuhan hidup
Agar esok masih dapat bernafas
Pantaskah kita melihat tangan yang sama bersedih
Meminta pertolongan tanpa menghiraukannya
Dimana moral bangsa ini
Patutnya kini kita menyadari dan peduli
PEMIMPIN
Wahai pemimpin...
Engkau datang sebagai pemimpin baru
Kau harapan semua bangsa
Bangsa yang mengimpikan negeri kejujuran
Wahai pempimpin...
Buatlah gebrakan baru
Berantaslah segala tindakan buruk di negeri ini
Berantaslah mereka-mereka yang tak bermoral
Wahai pemimpin...
Jangalah kau pandang bulu
Pandanglah rakyatmu yang menaruh harapan padamu
Demi negeri yang tercinta ini
Nama :Aron Pangihutan Christian Tampubolon
BalasHapusKelas : XII IPA 2
Nomor : 02
Generasi Hijau
Habis sudah pohon-pohonku
Hilang sudah keindahan bumiku
Akibat dari nurani yang sudah hilang
Tidak ada tempat untuk semua binatang
Dimanakah nurani itu?
Dengan tega kau merusak penyambung hidup kami
Tanpa rasa bersalah kau hidup mewah
Sementara kami menahan sakit karena bencana
Wahai manusia..
Tidakkah semua ini hanya titipan Tuhan
Titipan untuk dirawat bukan untuk dihancurkan
Titipan untuk generasi hijau di masa depan
Tobat
Sudah tidak ada lagi sisa diriku
Tiada lagi rasa bahagia itu
Asa untuk hidup telah berguguran
Yang kini tersisa di benak hanya kematian
Termenung tidak ada gunanya
Rasa sesal selalu datang terlambat
Kini aku hanya seonggok daging
Yang membusuk dengan dosa-dosa
Oh Tuhan..
Masihkah ada sisa maaf untukku
Aku tahu ini bukan rencana-Mu
Karena rencanamu selalu indah pada waktunya
Putih Abu-Abu
Sudah tiba waktunya untuk kita kawan
Melepas masa-masa indah kita
Memulai hidup baru di depan kita
Menghadapi segala tantangan di muka
Ingatlah wahai kawan
Di sini kita pernah bersakit-sakit bersama
Di sini kita tertawa bersama
Putih abu-abu yang mempertemukan kita
Ingatlah wahai kawan
Di masa sulit atau jaya
Jangan pernah lupakan kawan seperjuangan
Masa jaya kita di putih abu-abu
Terima kasih kawan
Terimakasih telah mewarnai cerita hidupku
Menjadi akhir yang manis untuk diceritakan
Bagi anak cucuku
Jembatan Kukar
Sebuah keajaiban ilmu pengetahuan
Sebuah kebanggaan bagi Kalimantan
Sebuah karya dari anak bangsa
Kini hanya tinggal kenangan
Belum genap usiamu sepuluh tahun
Tapi engkau sudah menjadi sangat tua
Sangat tua untuk memikul beban yang berat
Hingga akhirnya terjatuh dan tak bangkit lagi
Jembatan yang kubanggakan itu
Sudah terkubur bersama banyak korban
Kini ku tak bisa bercerita pada generasi hijauku
Bahwa inilah jembatan kokoh kebanggaan Kalimantan
Nama:Aron Pangihutan Christian Tampubolon
BalasHapusKelas :XII IPA 2
Nomor : 02
Generasi Hijau
Habis sudah pohon-pohonku
Hilang sudah keindahan bumiku
Akibat dari nurani yang sudah hilang
Tidak ada tempat untuk semua binatang
Dimanakah nurani itu?
Dengan tega kau merusak penyambung hidup kami
Tanpa rasa bersalah kau hidup mewah
Sementara kami menahan sakit karena bencana
Wahai manusia
Tidakkah semua ini hanya titipan Tuhan
Titipan untuk dirawat bukan untuk dihancurkan
Titipan untuk generasi hijau di masa depan
Tobat
Sudah tidak ada lagi sisa diriku
Tiada lagi rasa bahagia itu
Asa untuk hidup telah berguguran
Yang kini tersisa di benak hanya kematian
Termenung tidak ada gunanya
Rasa sesal selalu datang terlambat
Kini aku hanya seonggok daging
Yang membusuk dengan dosa-dosa
Oh Tuhan..
Masihkah ada sisa maaf untukku
Aku tahu ini bukan rencana-Mu
Karena rencanamu selalu indah pada waktunya
Putih Abu-Abu
Sudah tiba waktunya untuk kita kawan
Melepas masa-masa indah kita
Memulai hidup baru di depan kita
Menghadapi segala tantangan di muka
Ingatlah wahai kawan
Di sini kita pernah bersakit-sakit bersama
Di sini kita tertawa bersama
Putih abu-abu yang mempertemukan kita
Ingatlah wahai kawan
Di masa sulit atau jaya
Jangan pernah lupakan kawan seperjuangan
Masa jaya kita di putih abu-abu
Terima kasih kawan
Terimakasih telah mewarnai cerita hidupku
Menjadi akhir yang manis untuk diceritakan
Bagi anak cucuku
Jembatan Kukar
Sebuah keajaiban ilmu pengetahuan
Sebuah kebanggaan bagi Kalimantan
Sebuah karya dari anak bangsa
Kini hanya tinggal kenangan
Belum genap usiamu sepuluh tahun
Tapi engkau sudah menjadi sangat tua
Sangat tua untuk memikul beban yang berat
Hingga akhirnya terjatuh dan tak bangkit lagi
Jembatan yang kubanggakan itu
Sudah terkubur bersama banyak korban
Kini ku tak bisa bercerita pada generasi hijauku
Bahwa inilah jembatan kokoh kebanggaan Kalimantan
Nama : Cindy Novianti Oey
BalasHapusKelas : XII IPA 2
No. Absen : 04
SAHABAT BAIK
Walaupun kita berargumen sedikit kemarin
Hari ini, kita tertawa dan berpelukan, saling berpelukan
Baiklah. Mari kita membuat janji
Kau adalah temanku yang terbaik
Bahkan jika Anda khawatir mungkin tampak sepele
Jangan simpan hal itu
Tapi berbagi dengan satu sama lain. Berjanjilah satu kali lagi
Saat Anda tertawa, aku bahagia juga
Ketika Anda sedang sedih, aku juga merasa sedih
Hanya ada salah satu dari Anda di dunia ini sahabatku
Kau kegembiraan dan jiwaku
Aku akan terus menjaga harta Yang sangat penting kita
Aku bersumpah demi Tuhan
Aku mencintaimu sahabatku
Aku akan menjadi kekuatan Anda
Aku akan selalu menjadi teman terbaik Anda
MENJADI LEBIH BAIK SETIAP HARI
Dengan begitu kuat sehingga tidak ada yang dapat mengganggu kedamaian pikiran saya.
Berbicara kesehatan, kebahagiaan, dan kemakmuran bagi setiap orang yang saya temui.
Untuk membuat semua teman-teman saya merasa bahwa ada sesuatu yang berharga di dalamnya.
Dengan melihat sisi cerah dari segala sesuatu, dan membuat optimisme saya menjadi kenyataan.
Hanya memikirkan yang terbaik, bekerja hanya untuk yang terbaik dan mengharapkan hanya yang terbaik.
Menjadi hanya sama antusiasnya tentang kesuksesan orang lain seperti saya tentang saya sendiri.
Dengan melupakan kesalahan masa lalu dan mencapai prestasi yang lebih besar di masa depan.
Dengan memakai ekspresi ceria setiap saat dan memberikan senyum kepada setiap makhluk hidup yang saya temui.
Memberikan begitu banyak waktu untuk memperbaiki diriku sendiri bahwa aku tidak punya
waktu untuk mengkritik orang lain.
Terlalu besar untuk khawatir, terlalu mulia untuk marah, terlalu kuat untuk takut, dan terlalu bahagia untuk mengizinkan keberadaan masalah.
Dengan berpikir baik diri sendiri dan mewartakan fakta ini kepada dunia, bukan dalam kata-kata keras, tetapi dalam perbuatan besar.
Untuk menjalani hidup dalam iman bahwa seluruh dunia ini di sisi saya, asalkan saya benar yang terbaik yang ada dalam diriku.
KEPERCAYAAN
Mempunyai rencana bersama orang lain untuk menipu negara mereka
Yang luar biasa masyarakat bersama media
Menyelubungi mata rakyat mereka untuk percaya
Segala sesuatu yang mereka lihat
Melaporkan berita itu benar
Tidak pernah mengungkapkan kebenaran secara keseluruhan
Membuat janji-janji yang tidak dijaga
Mengharapkan masyarakat sepakat
Tidak membiarkan mereka untuk berpikir
Dengan seksama dalam pengambilan keputusan mereka.
BATU VULKANIK
hitam abu-abu
padat ditusuk oleh lubang ...
sangat ringan
pada awalnya batu itu juga merasa seperti memiliki tubuh
saat api yang diseret
Aku memilih satu sampai
meletakkannya di meja
melihat itu saya akan memikirkan gunung
dan yang ditekan interior
memikirkan mereka lava mengalir dari Gunung Gamalama
bagaimana besi di hamparan putih
berpikir tentang gunung berapi bawah laut
bahkan jika itu meletus ...
masih akan menderita berat laut
rasa sakit di api akan bertahan lama secara khusus
menyentuhnya
bahkan jika itu adalah tubuh
masih terasa begitu sulit ...
nama:George Gilbert Mattew
BalasHapuskelas:XII IPA 2
nomor:16
Arti cinta sejati
Cinta bagaikan embun penyejuk di pagi hari
Memberikan kelegaan mengawali hari
Cinta bagai sinar matahari pagi
Memberikan kecerahan seusai malam
Telah banyak cinta datang dan pergi
Namun tetap hanya ada satu cinta abadi
Suatu cinta yang bermula daripadamu
Yang telah memberikan banyak kesukaan
Namun ketika cinta itu pergi
Hal itu tidak hanya menyisakan duka
Tubuh ini serasa kosong tanpa cinta
Bagai raga tanpa jiwa
Kemegahan alam
Bukit dan gunung yang berbaris
Desiran ombak laut di tepi pantai
Udara pagi yang begitu sejuk
Telah diberikan kepada kita dari sang pencipta
Tetapi,
Hal tersebut lama kelamaan mulai hilang
Desiran ombak berubah menjadi bencana
Udara pagi tidak lagi menyejukkan
Sungai meluap menjadi banjir
Inilah dampak dari perbuatan manusia
Oleh karena itu,
Mulailah kita semua peduli kepada lingkungan
Tidak lagi membuang limbah ke alam
Tidak lagi mengotori udara dengan limbah
Agar alam kita yang indah ini
Masih dapat dinikmati anak cucu kita
Krisis sosial
Dunia yang dulu penuh kedamaian
Sekarang tidak lagi seperti dulu
Masyarakat yang dulu saling membantu
Sekarang justrul saling menjatuhkan
Masyarakat golongan atas
Tidak lagi pernah melihat ke bawah
Hidupnya penuh keegoisan dan kebohongan
Kepada orang lain dan dirinya sendiri
Kehidupan bermasyarakat yang dulu ada
Yang selalu dipupuk oleh masyarakat
Lama kelamaan semakin menghilang
Ditutupi oleh rasa egois dan iri hati
Gotong royong yang dulu selalu ada
Lama kelamaan pun mulai lenyap
Diganti dengan individualisme
Dari seseorang yang memiliki harta
Hilangnya kepercayaan masyarakat
Masyarakat yang memilih anggota pemerintahan
Masyarakat adalah pilar utama dari Negara
Namun para wakil rakyat
Telah menyia-nyiakan kepercayaan
Yang telah diberikan kepada mereka
Para wakil rakyat
Hanya selalu menebar janji
Tanpa adanya realisasi
Yang selalu diharapkan oleh masyarakat
Para wakil rakyat
Terlalu nyaman duduk di kursi dewan
Dan tidak lagi memikirkan nasib
Dari para rakyat yang menunggu
Tindakan nyata dari para anggota dewan
Nama : Wahyudi Wijaya
BalasHapusKelas : XII IPA 2
Nomor Absen : 40
MEMPERPANJANG NAFAS DUNIA
Sadarkah engkau
Betapa teriknya matahari di siang hari
Betapa mendungnya langit di malam hari
Sadarkah engkau
Sadarkah engkau penyebab betapa menyengatnya matahari di siang hari
Betapa dinginnya gurun di malam hari
Semua itu karena kita
Kira membuang sampah dengan semena-mena
Tanpa sadar lingkungan yang ada
Seharusnya kita menyadari
Nyawa dunia ini tidak lama lagi
Satu tahun, sepuluh tahun, atau mungkin seratus tahun
Kita tidak tahu apakah dunia ini masih bisa bernafas
Karena itu setidaknya
Perpanjanglah hidup dunia ini
Dengan menumbuhkan rasa peduli terhadap lingkungan
GENERASI MUDA WANITA
Setiap hari kulihat
Di malam hari
Banyak wanita menjajahkan diri di pinggir jalan
Tanpa menyadari umur mereka
Dua puluh tahun bahkan belasan tahun
Telah menjadi umur yang wajar untuk menjajahkan diri
Menjajahkan diri di tengah jalan
Seperti tidak mempunyai harga diri
Tidak punya lagi rasa malu
Tidak lagi mempedulikan masa depan mereka
Apakah ini generasi muda Indonesia
Generasi yang dibangga-banggakan
Generasi yang akan jadi penerus bangsa
Mereka layak berkehidupan yang lebih baik
Mereka layak mendapatkan bimbingan untuk menjadi yang lebih baik
JANGAN LEPASKAN
Ingatkah kalian
Saat timor timur bergejolak
Saat para pemberontak menguasainya
Saat mereka ingin memperoleh kemerdekaan
Mereka bilang
Mereka butuh kemerdekaan
Mereka butuh hidup yang layak
Mereka butuh diperhatikan
Padahal mereka sudah mendapat perhatian lebih
Padahal mereka sudah hidup lebih layak dari sebelumnya.
Padahal mereka merdeka bersama Indonesia.
Dan mereka akhirnya melepaskan diri
Sekarang papua
Muncul gerakan-gerakan yang sama
Muncul gerakan-gerakan yang ingin papua merdeka
Muncul gerakan-gerakan yang menuntut perhatian lebih
Jangan, jangan lepaskan papua
Kita harus sadar, betapa banyak kekayaan alam yang tersimpan di bumi papua.
Tanah, laut, udara, semua yang unik di papua, dan hanya ada di papua.
Semua harus kita lindungi
Semua harus kita jaga
Kita harus memperjuangkan
Memperjuangkan untuk tetap menjadi satu
Memperjuangkan agar Indonesia tetap teguh berdiri seperti sekarang.
Jangan lepaskan papua
DUSTA CINTA
Mereka bilang cinta mereka tak terpisahkan
Mereka bilang cinta mereka cinta sejati
Mereka bilang usia tak menjadi masalah
Mereka bilang usia tak mempengaruhi cinta
Mereka mengumbar kemesraan di depan umum.
Mereka bagai pohon yang mempunyai akar yang kuat.
Mereka memamerkan kasih sayang tanpa memperdulikan usia
Mereka merajut kisah asmara bagai dua angsa yang dimabuk asmara
Sekarang mereka telah berpisah.
Mereka bilang mereka tak lagi sejalan.
Mereka bilang usia menjadi halangan.
Mereka bilang keluarga menjadi badai yang sangat kuat menerpa
Pantaskan semua itu.
Pantaskah setelah mereka mengumbar semua kemesraan di depan umum.
Pantaskah setelah mereka bilang usia hanya bagian kecil dalam hidup
Pantaskah mereka jatuh bagai pohon yang tak mempunyai akar
Sekarang mereka hanya manusia yang pintar berdusta
Berdusta tentang cinta
Berdusta tentang janji
Berdusta tentang hati.
Berdusta kepada semua yang mengagumi mereka
Apa Salahku
BalasHapusApa salahku
jahatkah aku padamu
kuturuti apa maumu
kuhormati dirimu
Apa salahku
kenapa harus aku
aku yang menanggung amarahmu
aku yang menerima hukumanmu
Bukan salah bukuku
bukan juga salah penaku
tak salah perintahmu
tapi aku masalahmu
Aku sendirian tidak salah
kau buat jadi masalah
banyak yang salah
malah tak jadi masalah
Aku hanya ingin keadilan
tak apa dapat hukuman
tak apa dibenci
tak apa juga dimaki
aku tidak salah
terlanjur dicap bersalah
kemana aku harus berkeluh kesah
saat aku telah salah
Pemimpin Baru
Indonesia tercinta
flora fauna dan seni
apa lagi yang bisa dikata
satu : Korupsi
Korupsi merajarela
pemimpin baru dibutuhkan
berita panas kembali ke telinga warga
calon calon baru berbondong rebut perhatian
Jumat dua Desember
penentuan yang buat hati berdebar
pilihan sulit tapi pasti
pemimpin baru telah lahir
Pemimpin harapan bangsa untuk korupsi
muda, berani dan optimis
Datang untuk membawa perubahan
Visi dan misi terus dibabarkan
Pemimpin baru jangat takut
bantai semua kasus korupsi akut
jangan hirau kata orang
teguh pendirian hapus korupsi
Apa Guna Diriku
Butir demi butir keringat yang kutumpahkan
derita jiwa yang menyakitkan
semua tak dihiraukan
dibuang bagai benda tak bertuan
Kadang muncul radsa ingin tahu
apa guna diriku ini
hidup hanya sekedar ada
hidup untuk mati
Buat apa keringatku
buat apa rasa sakitku
kalau hanya untuk dibuang
mengapa aku mau
Aku manusia tak berguna
sedikit usaha pasti tak benar
salah ucap jadi petaka
aku ingin jadi sekedar baik
Penyakit Egois
Pemerintah badan terhormat
menjalankan kegiatan dengan giat
mengusahakan jalan paling tepat
demi kesejahteraan rakyat
Pemerintahku kini tak lagi gagah
lemas oleh penyakit egois
rakyat dibuat kesal tak berbalas
demo muncul sana sini
Pemerintah telah sakit
dijangkiti kuman jahat
korupsi tak pernah habis
satu mati tumbuh lagi
Tak salah rakyat meminta lebih
Sudah saatnya penyakit diobati
tinggal cari dokter yang tepat
sembuhkan sakit ini
Nama :Niken Widyahadi
BalasHapusKelas :XII IPA 2
No. Absen :28
Apa Salahku
Apa salahku
jahatkah aku padamu
kuturuti apa maumu
kuhormati dirimu
Apa salahku
kenapa harus aku
aku yang menanggung amarahmu
aku yang menerima hukumanmu
Bukan salah bukuku
bukan juga salah penaku
tak salah perintahmu
tapi aku masalahmu
Aku sendirian tidak salah
kau buat jadi masalah
banyak yang salah
malah tak jadi masalah
Aku hanya ingin keadilan
tak apa dapat hukuman
tak apa dibenci
tak apa juga dimaki
aku tidak salah
terlanjur dicap bersalah
kemana aku harus berkeluh kesah
saat aku telah salah
Pemimpin Baru
Indonesia tercinta
flora fauna dan seni
apa lagi yang bisa dikata
satu : Korupsi
Korupsi merajarela
pemimpin baru dibutuhkan
berita panas kembali ke telinga warga
calon calon baru berbondong rebut perhatian
Jumat dua Desember
penentuan yang buat hati berdebar
pilihan sulit tapi pasti
pemimpin baru telah lahir
Pemimpin harapan bangsa untuk korupsi
muda, berani dan optimis
Datang untuk membawa perubahan
Visi dan misi terus dibabarkan
Pemimpin baru jangat takut
bantai semua kasus korupsi akut
jangan hirau kata orang
teguh pendirian hapus korupsi
Apa Guna Diriku
Butir demi butir keringat yang kutumpahkan
derita jiwa yang menyakitkan
semua tak dihiraukan
dibuang bagai benda tak bertuan
Kadang muncul radsa ingin tahu
apa guna diriku ini
hidup hanya sekedar ada
hidup untuk mati
Buat apa keringatku
buat apa rasa sakitku
kalau hanya untuk dibuang
mengapa aku mau
Aku manusia tak berguna
sedikit usaha pasti tak benar
salah ucap jadi petaka
aku ingin jadi sekedar baik
Penyakit Egois
Pemerintah badan terhormat
menjalankan kegiatan dengan giat
mengusahakan jalan paling tepat
demi kesejahteraan rakyat
Pemerintahku kini tak lagi gagah
lemas oleh penyakit egois
rakyat dibuat kesal tak berbalas
demo muncul sana sini
Pemerintah telah sakit
dijangkiti kuman jahat
korupsi tak pernah habis
satu mati tumbuh lagi
Tak salah rakyat meminta lebih
Sudah saatnya penyakit diobati
tinggal cari dokter yang tepat
sembuhkan sakit ini
Nama : Andri Setiawan
BalasHapusKelas : XII IPA 2
Nomor absen : 1
Kepercayaan Diri
Mengapa aku harus begini?
Ku merasa pesimis untuk semua hal yang kulakukan
Entah hal tersebut mudah atau susah
Tidak pernah ku percaya diri untuk melakukan sesuatu
Dari dulu sampai sekarang
Apa yang harus kulakukan
Untuk membuat aku merasa optimis
Untuk membuat aku percaya
Untuk semua yang akan kulakukan
Supaya aku bisa meraih hal yang maksimal
Mengapa harus aku yang merasa begini?
Sama sekali tidak percaya diri
Sama sekali tidak percaya atas kemampuanku sendiri
Aku merasa bahwa orang lain lebih hebat dariku
Aku merendahkan diriku di depan diriku sendiri
Meskipun begitu
Aku harus tetap bangga akan diriku
Aku tidak boleh merendahkan diriku lagi
Aku harus bangun dan percaya akan diriku sendiri
Kasih Seorang Ayah
Ayah adalah pejuang sejati
Pejuang dalam kehidupan kita
Dia tidak mengenal lelah dalam mencari nafkah
Dia juga tidak mengenal lelah dalam menasehati kita
Untuk kesalahan yang telah kita perbuat
Banyak orang yang menganggap
Bahwa ayah tidak sayang pada anaknya
Ia lebih sering marah, dan emosi terhadap anaknya
Tetapi, itu adalah caranya memberi kasih kepada kita
Karena setiap orang mempunyai caranya sendiri
Cinta ayah akan anaknya
Sama seperti cinta ibu akan anaknya
Karena mereka berdua adalah sosok yang penting
Penting dalam pertumbuhan anaknya
Penting karena cinta mereka terhadap anaknya
Peduli Lingkungan
Lingkungan ini telah menjadi kotor
Lingkungan ini disesaki dengan udara kotor
Dari kendaraan dan pabrik-pabrik tidak bertanggung jawab
Mereka menghancurkan dunia ini
Orang-orang menjadi sakit karena ulah mereka
Yang membuang limbah di sungai
Sehingga mencemari sungai
Entah apa yang dipikirkan oleh mereka
Membuang limbah sembarangan untuk mendapat keuntungan sebesar-besarnya
Hal tersebut sangat tidak berperi kemanusiaan
Mengorbankan makhluk hidup untuk uang
Bagaikan uang lebih penting dari manusia
Seharusnya orang-orang lebih peduli
Seharusnya mereka merawat dunia ini
Dengan menanam pohon
Membersihkan sungai-sungai yang tercemar
Sehingga dunia ini akan menjadi tempat yang lebih baik untuk ditempati
Keinginan Para Wakil Rakyat
Entah apa yang dipikirkan oleh para wakil rakyat
Membangun gedung yang baru dan mahal
Menghabiskan uang rakyat
Menuai berbagai kontroversi di hadapan masyarakat
Apa sebenarnya yang diinginkan oleh mereka?
Para wakil rakyat yang bertindak semena-mena dengan uang rakyat
Mereka menggunakan uang rakyat untuk kesenangan tersendiri
Bukan untuk memajukan kesejahteraan rakyat
Sesuai dengan tujuan awal terbentuknya DPR
Mereka malah membuat rakyat sengsara
Karena kelaparan mereka akan hal mewah
Kapan para wakil rakyat kita bisa lebih bijak?
Tidak menggunakan uang rakyat sembarangan
Menggunakan uang rakyat untuk tujuan yang sesuai dengan keinginan rakyat
Sehingga rakyat akan menjadi lebih sejahtera
Bukan untuk menyenangkan para anggota DPR
Yang tidak bekerja sesuai dengan harapan rakyat
Nama : Theresia Nurmalita S.
BalasHapusKelas : XII IPA 2
No. Absen : 36
Kepedulian Lingkungan
Akhir tahun datang
Pertanda kehadiran tetes hujan
Bulir demi bulir air membasahi....membanjiri tanah ini
Menghilangkan tempat berpijakku
Kedatanganmu membawa sukacita
Memberi kedamaian dalam relung hati ini
Sekarang telah berubah
Ketar-ketir melingkupi jiwa
Semua itu bukan salahmu
Maafkan kami....
Kami tak mampu menjagamu
Menyia-nyiakan berkat yang ada
Namun tiada kata putus asa
Menyadari dan berusaha memperbaiki
Kini kami hendak memulihkan keadaan
Menciptakan kembali bayang indah yang sempat kabur
Teriakan Rakyat
Rakyat misikin?, tak masalah
Rakyat susah?, sudah biasa
Rakyat menderita?, apa lagi!
Heran...heran...dan heran
Mungkin 1 patah kata yang tepat untuk pemerintah
Jangan salahkan kami
Apabila kami mengatakan itu
Kami rakyatmu sudah bosan
Lelah dengan semua keadaan ini
Coba rasakan apa yang kami alami
Di sana, di singgah sana kalian
Dengan senyum tersungging di bibir
Tatapan tanpa beban
Memandang kami dengan hampa
Mampukah kalian mengubah cermin kalian?
Di sisni kami ragu...ragu akan figur besar kalian
Tak ada lagi rasa percaya
Tak ada lagi pengharapan
Tolong ubah pandangan kami
Kami ingin semua seperti dahulu
Bersama menjalani hidup
Dengan saling percaya yang tulus
Pencarian Diri
Malu
Ku tatap sosok di hadapanku
Hati kerut... jiwa hampa melayang
Hilang tanpa tahu arah
Ku coba tuk terus mencari
Apa daya... tak kunjung ku temui
Namun tetap ku coba
Ku tatap lagi sosok itu
Tapi hanya roman muramlah yang kutemui
Rasa iri menghampiri
Melihat diri yang lain
Semua berbeda....semua tak sama
Ketidaksempurnaan menghinggapi
Sosok itu adalah diriku
Yang malu akan diri sendiri
Ingin rasanya lepas
Bebas melangkah ke luar
Dengan rasa percaya akan diri
Terus melangkah
Kehadiran Diri yang Berharap
Kenapa sulit?
Kau pergi dari hatiku
Ku tak mengharapkan itu
Namun kepedihan ini bagai menganga
Menanti Ppnyembuhan
Tingkah dan pikirmu ingin ku pahami
Sulit, rumit namun tetap ku coba
Penyesalan....
Ingin ku putar waktu
Kembali ke masa yang ku alami
Berharap tak terjadi sekarang
Tetes air mata jadi tanda
Kebingungan atas diri
Berharap kau hadir di hadapan
Menyapa ramah seperti dulu
Walau dirimu sekarang bagai Haley
Aku berani menanti
Menanggalkan jubah diri
Tak peduli akan diri
Hanya menanti, sampai kapan?
Bangga Indonesiaku
Kembali....Sang Merah Putih terbentang indah
Anggun, membuat bangga diri ini
Gelora Indonesia Raya berkumandang
Merasuki jiwa anak bangsa
Betapa ku sadari kebesaranmu
Indonesia tanah airku
Putra-putri bangsa takkan lelah tuk pertahankan sinarmu
Walau tumpah darah harus dikorbankan
Terima kasih untuk semua
Perjuangan tak henti-hentinya
Akhirnya membuahkan hasil
Mengharumkan nama bangsa di kancah dunia
Pertahankan....
Berjuanglah.....Anak-anak Indonesia
NAMA : EVELIN DEVINA
BalasHapusKELAS : XII IPA 2
NO. : 13
MAAF
Engkau pemimpin
Namun tak lebih dari nama
Engkau seorang pembina
Namun hanya menyandang spanduk jabatan tanpa arti
Hanya satu kata tak mampu kau keluarkan
Hanya empat huruf tersangkut di tenggorokanmu
Atau bahkan tak pernah ada dalam pikiranmu
Hanya sebuah kata khayalan dalam benak kami
Haruskah kita ulang kejadian masa lampau?
Awal yang tampak seperti akhir
Ketika kau lepas kulit luarmu
Ketika tampak seonggok hati hitam
Sebuah nama yang seharusnya membawa perubahan
Telah menghancurkan angkatan muda ini
Sebuah angkatan yang seharusnya dapat menjadi besar
Telah memandang hampa dirimu
Tak ada lagi batas kanak-kanak dan dewasa
Kami harus menjadi dewasa
Di saat kau bahagia dalam kekanakanmu
Di atas senyuman di balik sakit hati kami
Terlintas dalam bayangku
Percaya padamu adalah kegagalan terbesar kami
Melayang dalam pikiranku
Kesalahan kami memilih figur dewasa di depan kami
Kata maaf yang kami ucapkan
Menutupi sakit hati tak terucapkan
Kau tepis dengan dingin
Meninggalkan gelisah hati kami menyakiti hatimu
Dan kau datang kembali
Seolah semua hanya dunia mimpi kami
Dan kaulah kenyataan sebenarnya
Bahwa tak ada yang terjadi
Kini kata dewasa hanyalah menjadi imajinasi
Hanya ada seorang yang kanak-kanak di hadapan kami
Yang masih kami ikuti dengan menutup mata
Anak yang belum mengerti kata ‘maaf’
INILAH AKU
Di manakah wajahmu
Hai generasi muda?
Ujung dagumu kau tancapkan di leher
Matamu mengarah pada kelamnya tanah
Tatapan sayu kau berikan kepada dunia
Dengan komunikasi hampa
Tak kepada siapa pun
Sebuah langkah kecil namun mundur dengan pasti
Hendak kau kemanakan jiwamu itu?
Hendak kau buang ke mana semangatmu?
Hai kau generasi muda
Di manakah wajahmu?
Tak kau curahkan segenap pikiranmu
Kau kubur dalam segala akalmu
Kau simpan ceritamu
Hanya karena hati yang ciut
Luasnya dunia telah mengecilkan niatmu
Matamu hanya menerawang kepada masa lalu
Hanya pada dirimu dan pikiranmu
Dirimu dan pikiranmu sendiri…
Di manakah dirimu
Hai generasi muda?
Tak kau tunjukkan secuil kobaran api
Melangkah kepada masa depan yang bisa kau ubah
Apakah tekanan dunia telah mengecilkan pupil matamu?
Adakah ilmu dunia sekarang telah kau anggap terlalu tinggi?
Tidakkah kau berpikir untuk melampauinya?
Untuk kau tunjukkan siapa dirimu sekarang?
Angkatlah wajahmu
Hai generasi muda
Jangan kau lipat tanganmu di atas dada
Katakan pada dirimu “Kau bisa!
Hai generasi muda”
Katakanlah kepada dunia
“Aku ada”
Ledakkan dirimu di tengah orang banyak
Angkat kakimu dari tanah keraguan
Dan berdirilah sebagai dirimu
Jangan tutup matamu untuk berjalan
Bukalah matamu biar dengan merangkak
Beritakanlah kepada dunia
“Inilah aku”
NAMA : EVELIN DEVINA
BalasHapusKELAS: XII IPA 2
NO. : 13
PULIHKANLAH
Aku menatap ke semua kehampaan ini
Ke manakah perginya lembutnya angin?
Ke manakah terbangnya aroma segar daun?
Ke manakah murninya udara pohon-pohon hijau?
Aku melihat dengan jelas mataku
Tanah yang telah berubah menjadi abu-abu
Udara yang ditaburi dengan percikan api
Air yang telah menjadi hitam
Mengapakah bunga tak lagi tersenyum?
Tak ada lagi alunan musik gesekan daun-daun
Embun pagi yang meluluhkan segala resah
Kehangatan matahari yang begitu ramah
Aku berpaling dari semuanya
Di hadapanku berdiri segerombolan mahluk hidup
Berakal dan berbudi, sebutannya..
Namun tak bertanggungjawab
Manusia…
Yang telah menjamah tangannya kepada alam
Tangan yang telah menghilangkan simfoni alam
Tangan yang telah merusak melodi indah bumi
Tidakkah engkau dengar, wahai manusia?
Jeritan para hewan dan tumbuhan
Risau alam yang selama ini menaungimu
Ketika engkau meringkuk hangat dalam tidurmu
Kini engkau mengangkat tanganmu
Mencari kembali kami yang telah engkau hancurkan
Kesalahanmu kini kita bersama
Melangkah ke senja akhir
Dalam jeritan diam kami pun tertinggal penyesalan
Bahwa kami pun hanya dapat pulih melalui tanganmu
Tangan egois tak bertanggungjawab
Namun satu-satunya tumpuan harapan kami
Tak lama…
Tak lama lagi sebelum engkau pun musnah
Dalam genggaman tanganmu sendiri
Karena langkah yang engkau tahan sendiri
Dengarkanlah…
Pilu hati kami
Kesakitan kami dalam kesendirian
Keheningan menekan ini…
Ulurkanlah tangan yang engkau sembunyikan selama ini
Pulihkanlah kembali alam ini
Kepada kemegahannya di masa lampau
Ke tahta kejayaan surga bumi
MASIH ADAKAH PENDIDIK?
Tempat kebanggaan negara
Menyandang sebuah nama tanah air
Indonesia...
Pendidikan demi pembangunan negara
Demi karakter kuat generasi muda
Sekolah tinggi kebanggaan
Dengan gelar sebuah nama negeri tercinta
Orang-orang yang memanggul beban pendidikan
Sumber teladan generasi muda
Di sekolah kebanggaan Indonesia..
Di manakah tanggung jawabmu?
Telapak tangan pemegang ilmu
Dikotori dengan budaya busuk
Korupsi...
Haruskah selalu ada penggulingan kekuasaan?
Akankah datang suatu jaman pemimpin sesungguhnya?
Tidak politik, tidak budaya, tidak hukum, tidak ekonomi
Tidak pendidikan sumber harapan masa depan bangsa
Masihkah ada orang bertangan putih
Layak di tampuk kepemimpinan
Memimpin segenap tumpah darah Indonesia
Mengarahkan segenap generasi muda ke jalan pendidikan sebenarnya
Tanpa lembaran kertas pengganti kejujuran
Tanpa kekayaan elektrik pengganti nilai
”Save UI”
Sebuah harapan pembersihan negara
Dari tangan tak bermoral
Yang merusak akar karakter generasi pemegang masa depan
Nama : Ivan Danny Handoko
BalasHapusKelas : XIIP 2
Nomor : 19
SEBUAH PERTANYAAN
Itukah cinta?
Tiada kusangka perasaan itu sungguh melekat di hati
Inikah sayang?
Tiada kutahu rasa ini untuk mencintai
Apakah dia mencintaiku?
Akankah dia menyayangiku?
Tak akan kutahu
Mungkin suatu hari nanti
Di dalam kegalauan hati
Aku ingin mencintai
Aku ingin dicintai
Aku ingin menyayangi
Aku ingin disayangi
Aku ingin mengetahui
Cinta dan rasa sayang
Yang terjerat di dalam hati
DEMONSTRASI
Apakah tidak ada jalan yang baik
Yang tak merusak?
Yang tak memberontak?
Yang tak saling membenci?
Itulah yang mendasari emosi masyarakat
Apakah tidak adanya jalan yang baik
Yang tak egois?
Yang tak serakah?
Yang tak memonopoli?
Itulah yang mendasari kemarahan sosial
Mengapa tak mencoba berdamai?
Apakah terlalu sulit?
Ataukah tidak mungkin?
Terlalu banyak amarah terbuyar
Pembunuhan dan pembakaran pun tak terelak
Mengapa tidak teratasi?
Tak akan selesai
Tidak akan pernah
Masalah akan selalu datang
Hanya kita sendiri yang dapat mencegahnya
SEHARUSNYA AKU BISA
Aku bisa
Namun ku tak percaya
Malu?
Seharusnya tidak
Tidak hanya aku sendiri
Ada yang menemani
Terduduk, tidak berani
Sudah hilangkah
Kemauan untuk maju
Mengapa hanya terdiam
Mengapa diri hanya terdiam
Tentu kita mau,
Tetapi kita tak mau mati malu
Oleh sengatan malu oleh kekurangan diri
Kita harus percaya
Mengubah diri
Kita bisa
Terus percaya
Mengapa terdiam
Itu bukanlah jawaban
Teruslah berusaha
Bukan yang terbaik bukanlah masalah
Campakkan rasa malu
Dan menuju hari yang cerah
KISAH PERAMPAS PULSA
Rakus dan tamak
Itulah yang mencirikan penjahat
Pendiam dan tak berbelas kasih
Itulah yang mencirikan pencuri
Bukan pencuri lembarank ertas
Bukan juga lemari dan televisi
Melainkan pencuri suatu digit angka
Bermula di rekening
Pencuri meminta uang
Surat pun dicoba
Menipu masyarakat
Dengan dusta sang penipu
Berlanjut ke SMS
Pencuri meminta uang
Menyamar
Aku ibumu, itulah kata mereka
Dengan bengis
Membalas pun membayar
Telepon pun dicoba
Mencoba menelepon
Berharap ada yang mengangkat
Mencari mangsa yang menggenggam suara hampa
Melihat sisa pulsa yang menghilang
Apakah tidak ada cara lain
Tidak kuat bekerja kah?
Mengapa dengan mudahnya merampas
Dan tak bermuka dosa
Apa pula yang tak ditakutkannya
Tuhan pun dilawan
Bukankah Tuhan yang Maha Kuasa?
Bosan hidup kah mereka?
Nama : Indriani Gultom
BalasHapusKelas : XII IPA 2
Nomor : 18
100
Aku delapan belas saat itu
Terlintas sekilas lalu berlalu
Hanya bermimpi tapi tak berbuat
Selalu menyesal disaat pulang
Aku dua puluh satu saat ini
Tak hanya bercita-cita aku berjanji
Tak hanya bermimpi, mulai berbuat
Tak hanya berbuat, aku bermimpi
Berkhayal aku saat empat puluh sembilan
Saat aku mulai kehilangan diri
Saat terlalu jauh melihat ke depan
Mulai terlupa saat dua puluh satu
Mungkin saat sempilan puluh sembilan
Saat aku sekarat di pangkuanmu
Tak pernah berharap lebih baik dari ini
Saat aku hanya diberi 100 tahun untuk hidup
Para Pencari Salah
Kalimat keras pada yang atas
Memang, itulah warnanya
Seperti langit dan birunya
Seperti diam dan emasnya
Merasa benar saat bicara
Terlalu yakin akan dirinya
Merasa dia paling berbeda
Padahal hanya kritik belaka
Selalu menepis semua jawaban
Karena merasa seakan suci
Salahkan nama dia cerita
Tutupi fakta lalu merusak citra
Lalu semua menyebar seperti virus
Berisi pencaci, yang menyambar bagai halilintar
Satu melakukan, maka melakukan semua
Satu bergerak, maka bergerak semua
Mari
Mari tertawa, jangan pedulikan sesama menangis
Mari berlari, langkahi mayat kurus didepan kita
Mari bernyanyi, seakan kita tak dengar mereka menjerit
Mari bersukacita, seakan kita takkan mati, sadar tak sadar mati menghampiri
Mari nikmati, indah dan nikmat surga duniawi, hanya sibodoh yang berfikir nikmat surga melebihi nikmat duniawi
Mari bermain, membakar semua yang ada dihati, lalu berjalan dan bersiul tanpa ada beban di kepala
Mari menari, berdansa kita diantara mereka yang duduk lesu menunggu ajal menanti
Mari kemari, hei kamu, jangan takut kemari dan ajak semua untuk mari kemari
Apakah Ini Tanahku?
Satu lagi yang mati di kubangan ini
Terbujur kaku di tanahnya sendiri
Mengapa harus mati di tanah sendiri?
Ditangan pendatang yang menjadi tuan saat ini
Kerasnya suara tangis yang ditinggal pergi
Hanya dibayar gulungan uang kertas merah
Menjadi penyeka air mata mereka
Juga simbol tak berdayanya mereka
Tak heran deru senjata terdengar sampai kesini
Oleh mereka yang terinjak-injak di tanah sendiri
Tapi, apakah itu mereka?
Atau orang-orang yang memakai tangis mereka
Apakah ini salah mereka?
Atau salah mereka yang dipercaya mereka?
Bagi siapa yang berani menjawab
Akan tertulis di hati anak cucu mereka
Mungkin kita hanya bisa berdoa
Lalu lupa sambil tertawa ria bersama keluarga
Tapi Tuhan tidak tuli kata mereka
Semoga benar aku harap percaya
Nama : Vika Dhavesia
BalasHapusKelas : XII IPA 2 / 39
Tema : Krisis kepercayaan diri
Langkahku
Ku langkahkan kakiku
Dengan tegap k uterus maju
Selangkah demi selangkah
Terus hingga menuju ke ujung
Setelah ku lihat satu titik cahaya
Ku terus maju dengan tegap
Ku ayunkan kakiku dengan cepat
Tak sabar rasanya untuk sampai ke ujung
Saat ku merasa semakin dekat
Saat cahaya itu tampak dekat
Hatiku goyah
Kakiku tertahan oleh hatiku
Ku ayunkan kakiku yang berat
Dengan penuh kebimbangan
Akankah jalanku ini benar
Akankah jalan ini yang tebaik
Cahaya tampak di depan mataku sekarang
Ku bertekad terus maju
Laksana burung yang terus terbang ke depan
Ku langkahkan kakiku
Saat langkah terakhir yang harus ku lakukan
Keraguan ku mulai meledak
Ketakutan akan jalan ini salah
Keraguan akan keburukan yang menunggu
Ku pun terduduk mati di ujung sana
Tanpa melangkahkan kaki ku lagi
Kini ku sadar hanya ia dengan hati mantap bisa terus maju
Laksana singa tak takut mati demi rakyat hutannya
Tema : Kepedulian lingkungan
Peninggalan Nenek Moyang
Saat dulu nenek moyang hidup
Semuanya masih dipenuhi tanaman hijau
Angin nan sejuk membelai tubuh
Kicauan burung dimana-mana
Sekarang nenek moyang telah tiada
Ia meninggalkan tanaman hijau
Ia berikan kicauan burung
Dan angin yang nan sejuk
Namun semuanya telah tiada
Padang hijau telah hilang
Angin nan sejuk telah pergi
Burung-burung pun tak berkicau lagi
Bangunan tinggi dimana-mana
Air mengenang di sepanjang jalan
Udara kotor kendaraan
Asap pabrik nan hitam
Saat terus menjadi warisan
Anak cucu menderita
Kita siksa anak cucu kita
Tertinggalah asap hitam dan kekeringan
Saat waktu belum berlalu
Mereka menanamkan pohon
Membuat dunia dihembus angina nan sejuk
Hingga ke anak cucu dapat merasakan
Tema : Krisis kepercayaan terhadap pemerintah
Suara Rakyat
Sudut kota yang penuh gubuk
Pemandangan yang memilukan hati
Disaat presiden telah menjabat
Akankah gubuk ini hilang?
Silih waktu berganti, dari tahun ke tahun
Setiap kali gubuk ini tak hilang
Namun malah semakin banyak
Rakyat mengais sampah untuk makan
Rakyat tidur di atas Koran
Rakyat kedinginan
Semuanya masih terus berlangsung
Apa guna presiden kita
Hanya penuh dengan janji di mulut
Belum dapat melaksanakannya
Kapankah penderitaan ini berakhir
Rakyat berharap
Tak ada yang mengwujudkannya
Rakyat berseru
Tak ada yang mendengar
Akankah janji sang penguasa dapat dijaga
Akankah janji itu dapat diwujudkan
Rakyat terburu rasa sakit
Rakyat pun tak mau memandang sang penguasa
Tema : Rumor Aktual
Milik Atlet
Negara ku memberikan ku rumah
Rumah untuk ku tinggali sebagai seorang atlet
Masih dalam proses
Kupingku menangkap alunan suara
Naza, Nazarudin
Siapakah engkau Naza
Nazarudin di tangkap
Di tangkap? Rumah atlet?
Nazarudin koruptor
Dana rumah atlet yang nanti untuk atlet diambil
Naza ngaku ukan koruptor
Siapa yang tahu?
Korupsi dimana-mana
Hanya Tuhanlah yang tahu
Nama : Noviandi
BalasHapusKelas : XII IPA 2
Nomor Absen : 29
Kasih Ibu
Kasih Ibu
Bagaikan matahari
Selalu memberi kehangatan
Untuk kita
Tanpa pilih kasih
Tanpa mengenal lelah
Tanpa meminta kembali
Satu hal yang kulakukan
Sangat sederhana
Tetapi sangat sulit dilaksanakan
Hanya dengan mengatakan 3 kata
Terima kasih Ibu
Hilangnya Moral Generasi Muda
Tak pernah menghormati
Hanya memikirkan diri sendiri
Itukah generasi muda yang baik
Itukah harapan dari orang lain
Bagi generasi muda
Tak pernahkah terpikir
Hidup untuk saling menolong
Menghargai,menghormati
Bukankah dengan hidup
Saling menghormati, menolong
Akan lebih baik, bahagia
Pemerintah yang Egois
Hanya memikirkan diri sendiri
Itukah orang yang dipercaya
Itukah orang yang akan memimpin
Tak dapatkah Engkau
Membuat rakyat bahagia
Karenamulah rakyat menderita
Apapun yang terjadi
Mereka tetap percaya padamu
Tetapi pernahkah kau memikirkan
Memikirkan mereka
Tidak, kau tidak pernah memikirkan mereka
Hanya memikirkan diri sendiri
Dasar egois
Koruptor
Puaskah anda
Menguntungkan diri sendiri
Merugikan rakyat
Apa untungnya kaya
Kaya yang merugikan orang lain
Pernahkah terpikir
Apabila tidak korupsi
Negara pasti akan mengalami kemajuan
Apakah anda bahagia
Dengan tindakan yang dilakukan
Bukannya menguntungkan
Tetapi merugikan orang lain
Dasar pecundang
Nama : Lisa Marsella
BalasHapusKelas : XII IPA 2
No. Absen : 22
HILANGNYA SEMANGAT GENERASI MUDA
Pemuda zaman dahulu
Semangatnya nomor satu
Berjuang untuk kemerdekaan negara
Dari sang penjajah Belanda
Tapi di masa sekarang ini
Semangatnya sudah tak sama lagi
Lebih suka tawuran dan berkelahi
Tak sedikit menjadi tahanan polisi
Yang terjerumus ganja marak
Pecandu narkoba juga banyak
Mau jadi apa negara tercinta
Bila pemuda kacau keadaannya
Inikah negara Indonesia
Yang selalu dipuji kekayaan alamnya
Namun siapa yang menyangka
Moral pemuda negeri sudah tak ada
TIDAK ADA YANG PEDULI
Kemanakah perginya
Kesadaran dari setiap diri manusia
Tak ada lagi sisi kepedulian
Dalam mengatasi masalah lingkungan
Penyakit kini mulai mewabah
Karena lingkungan layaknya bak sampah
Tak peduli golongan atas atau bawah
Tidak ada satu pun yang peduli
Hilang sudah semangat kerja sama
Membangun kehidupan demi kepentingan bersama
Tidak ada lagi namanya gotong-royong
Yang ada hanyalah saling menyalahkan
Mungkinkah esok akan tiba saatnya
Saat munculnya kesadaran diri dari setiap manusia
Rakyat bersama bahu-membahu
Bukan hanya duduk bertopang dagu
PENTINGNYA SEORANG SAHABAT
Aku duduk sendiri
Terpaku di malam sunyi
Tanpa ada satupun di sini
Hanya sahabatku yang menemani
Kini aku mengerti
Mengapa hidupku tak pernah sepi
Sahabatku selalu ada kapan saja
Baik keadaan suka maupun duka
Banyak sahabatku di sana sini
Tertawa bersama menepis rasa sepi
Menghilangkan rasa gelisah dan gundah
Dalam menjalani kehidupan yang terasa lelah
Sahabatku..
Selalu bisa diandalkan kapan saja
Terima kasih sahabatku
Karena telah menjadi teman terbaikku
INDONESIA JUARA
Perhelatan akbar telah dibuka
Dari sebelas sampai dua puluh dua November
Pertandingan olahraga negara-negara
Di kawasan Asia Tenggara
Bertempat di Palembang dan Jakarta
Pembukaannya sangat megah
Fasilitas yang lengkap tersedia
Menambah semarak pesta olahraga
Banyak cabang yang dilombakan
Atletik sepakbola dan lain sebagainya
Terget juara umun yang ditetapkan
Berhasil diraih oleh Indonesia
Aku yakin Indonesia pasti bisa
Menjadi tuan rumah yang patut dibanggakan
Walaupun kalah dalam ajang sepak bola
Tapi kau tetap membuat kami bangga
Terima kasih Indonesia
Nama : Selvina Legarty Manurung
BalasHapusKelas : XII IPA 2
Nomor Absen : 33
EMAS PURA
Katanya tembaga pura
Kaya akan tembaga
Nyatanya tembaga dan emas
Satu ikatan tak terpisahkan
Apa Bapak bodoh sekolah
Atau Bapak tembak ijazah
Pak emas dan tembaga tak terpisahkan
Bapak tambang tembaga Bapak panen emas
Bapak pintar katanya
Tapi Bapak jual emas harga tembaga
Tembaga Bapak kuning
Tapi emas Bapak lebih mengkilap
Tembaga pura atau emas pura
LUNTURNYA KEPERCAYAAN
Zaman internet makin keren
Guru jarang interaksi hanya tau nilai
Pak nilai bisa ditulis
Tapi jiwa bangsa harus diukir
Bapak datang hanya kangen
Kangen akan awal bulan
Pak kami perlu Bapak
Bukan soal dan teori di dalam Microsoft Word
Pak kami perlu Bapak
Bukan soal dan teori di dalam buku
Kami butuh tempat bertanya lebih bebas dan kami ditanya
Kami butuh Bapak lebih dari pengajar, tapi sebagai Guru
Guru pahlawan tanpa tanda jasa
Pengajar bukanlah Guru
Bapak guru kami atau pengajar kami
KASIH ABADI
Cinta adalah kasih sayang
Rasa cinta bukan hanya untuk kekasih kita
Tetapi
Cintaku ini hanya untuk mama
Betapa besar pengorbanan mama
Terhadap diriku
Pagi
Siang
Sore
Hingga malam kelak
Beliau tahan membanting tulang
Hanya untuk sesuap nasi
Semua itu hanya untukku
Mama
Oh mama
Cintaku ini hanya untukmu
PERMISI PAK SAYA MAU KAYA
Bapak kamu tukang bakso
Kok tau?
Habisnya kamu miskin
Pak saya ingin uang, saya ingin kencan
Pak saya tidak punya uang, Bapak saya miskin
Katanya negara maju tapi Bapak saya miskin
Jual bakso biar tak dikata nganggur
Pak kami jual bakso supaya angka-angka Bapak indah
Angka tingkat pengangguran yang Bapak suarakan
Pak kami ikut dengar kampanye Bapak
Janji-janji indah yang Bapak bingkai di jalan raya
Dimana pak janjinya? Disimpan dimana?
Demi frakri ataukah demi kami?
Kepada Bapak kami bersedih atau cukup berdoa
Atau teriakan kami
Hanya alamat palsu
Nama : Mustika Sukmawati Andika
BalasHapusKelas : XII IPA 2
No. Absen : 27
1. (Cinta)
Menyongsong Hampa
Sejuk angin menerpa tubuh
Kurasa aku terbaring di hamparan luas
Termenung bayangkan kasihku disana
Tak kunjung datang tak kunjung tiba
Terakhir kudengar suaranya
Ingin kembali bisiknya lembut
Namun sekarang aku terus menunggu
Walaupun sukma kian tertusuk
Seberkas percaya ini masih ada
Oh kasih yang tak tergapai lagi
Semoga kelak kita bertemu
Kelak jika kita ada umur
2. (Kepedulian lingkungan)
Tetap Kupuja
Asap bergumul di cakrawala
Kutatap hingga hati tersayat
Baru tersadar apa yang telah dibuat
Dulu zamrudku ini dipuja
Tapi kini mungkin dihina
Tak ada lagi jaya hanya tersisa kelam
Zamrudku, walaupun tak semegah dulu
Puja agung tetap kututur
Karena ini tanah airku, tempatku menghela nafas hidup
3. (Krisis moral generasi muda)
Pupus Harapan
Tunas kecil baru tumbuh datangkan haru
Harapan inang membuncah bagi tunasnya
Ia dipelihara, dikasihi baik adanya
Lemah lembut tiada bercela
Tiba saatnya tak lagi bergantung
Tunas pergi ke jagad alam
Inang was-was menunggu kabar
Ternyata pulang tanpa harapan
Anak muda!
Engkau ini harapan yang tua
Lahir baik dirawat baik
Tapi kau sendiri yang nodai dengan noktah di hati
Seberkas luka kau toreh di hati ibu bapakmu
Dengan nodai dirimu sendiri
Kau sudah dewasa, mereka tak mampu berkata-kata
Mereka hanya terduduk terpaku menanggung malu
Satu kata menggema di sudut hati..
Kecewa...
4. (Krisis kepercayaan kepada pemerintah)
Janji Kosong
Bak kacang lupa kulitnya
Jagad Gedhe hanya diam
Menatap nanar kami bak pungguk
Seakan tak kenal siapa-siapa
Hampa yang terjadi
Kosong yang mereka beri
Kenyangkan perut sendiri
Membunuh pasti rakyat kecil
Merenggut hak mereka anak yatim
Entah apa dosa rakyat kecil ini
Harapan yang dahulu diberi hanya diujung bibir
Perihnya harapan kosong tak berisi
Hanya tinggalkan luka di hati
Nama : Michael Suharlie
BalasHapusKelas : XII IPA 2
Nomor Absen : 23}
LINGKUNGAN SEKITAR KITA
Sungguh segar
Udara di bawah pohon yang rindang
Sungguh indah
Melihat hijaunya pohon yang rindang
Namun,
Itu semua hanya bayangan belaka
Bak disambar petir aku melihat
Sekitarku hanyalah bangunan yang tinggi menjulang
Pohon-pohon di tebang
Hutan-hutan di bakar
Laut dijadikan tempat pembuangan limbah pabrik
Entah apa yang akan terjadi kedepannya
Lihatlah
Terjadi Erosi dimana-mana
Tanah longsor, Banjir, dan sebagainya
Itulah sebab kemiskinan tanaman di dunia ini
GENERASI MUDA
Perhatikan pemuda Indonesia
Mereka sungguh keren-keren
Sekarang lihatlah pemudi Indonesia
Mereka cantik-cantik
Pakaian sekolah yang mereka pakai sungguh rapi
Rambut mereka terawat dengan baik
Kaos kaki putih menyelimuti kaki mereka
Tas berisi buku menggantung di punggungnya
Sungguh menyenangkan melihat mereka tumbuh
Berbincang-bincang dengan sesamanya dengan sopan
Etika yang mereka miliki sungguh baik
Alangkah membanggakan pemudan-pemudi Indonesia ini
Mereka telah menjaga budaya sopan santun Indonesia kita
Namun, apa yang kita lihat sekarang
Tidaklah sama seperti yang terbayang di benak kita
Mereka berbicara sesuka hati mereka
Tanpa memperdulikan perasaan lawan bicara mereka
Sungguh rendah moral yang mereka miliki
PERCAYA PADA DIRI SENDIRI
Cermin sering tertawa
Ketika melihat seorang remaja bercermin
Dan berbicara dengan dirinya sendiri
Atau sedang menyisir rambutnya
Sungguh konyol perbuatan remaja jaman sekarang
Seringkali mereka meniru gaya-gaya orang lain
Yang diyakini akan membuat mereka tambah berkelas
Bahkan mereka memuja orang yang mereka tiru
Banyak remaja yang tidak menyadari
Bahwa dirinya sebenarnya lebih baik
Dari orang yang ditirunya
Andai Cermin bisa berbicara
Oh, mengapa?
Remaja jaman sekarang tak dapat berdiri sendiri
Membuat gaya mereka sendiri
Itu akan lebih baik jika mereka percaya pada diri sendiri
KAU KORUPTOR
Saat ini masa depan bangsa
Dihimpit oleh badai korupsi
Wahai koruptor yang merugikan negara
Bebas bak burung di angkasa
Sedangkan,
Warga kecil dibalut kemiskinan hidup menderita
Anak-anak di tengah jalan menjerit lapar
Juga berdoa berharap mendapat pendidikan
Fakir miskin memenuhi seluruh negara
Mengapa kau tega sekali?
Membiarkan para masyarakat miskin itu terlantar
Tak memiliki tempat berlindung
Tak memiliki harta apa pun
Pernahkah terlintas di pikiran anda?
Akan kesedihan?
Akan kesengsaraan?
Yang telah mereka hadapi karena kau korupsi
Nama: Ria sicilia Purwani
BalasHapusKelas: XII Ipa 2
Nomor: 31
Tema : Cinta
Kenangan Terindah
Seandaianya bias terulang kembali
Saat pertama bertemu antara kau dan aku
Kau sentuh jemariku
Tanganku terbuai
Indahnya kata cinta terucap olehmu
Manis kasih yang ku rasa
Ku tak rela cintaku berakhir
Zku minta kau katakana cinta
Saat kau terjaga, adakah kau rasa tak seperti diriku
Kini cintaku tlah hilang
Sayangnya kini aku tak mengerti
Begitu berat rasa ingin memelekmu
Tapi ku hanya bias mengingatmu karena ku tak mau tau tentang rasa ini
Hilang – hilang yang ku rasa
Cintaku tlah berakhir
Dirimu yang selalu temani hayalku
Agar kau tahu karena ku biasa denganmu di setiap waktu
Tema : Krisis kepercayaan pada pemerintah
Pembohongan Publik
Sejuta janji kian terucap
Di kala politik merajalela
Seberkas bukti tanda terbukti
Hanya bualan semata
Ketika petinggi tlah berkuasa
Sebuah janji tinggalah janji
Sederet tangis tak terhiraukan
Oleh penguasa pendusta politik
Dimanakah pengharapan itu
Saat kami butuh sebuah pembuktian
Masih adakah janji politik itu
Atau hanya pembohongan semata
Tema : Krisis Moral Generasi Muda
Tawuran
Hujan turun dengan derasnya
Sama seperti hatiku yang hancur
Suara petir terus bergema di telinga
Sama seperti tangisan di hatiku ini
Perkelahian terus merajalela
Menghajar, menembak, menusuk
Hingga pertumpahan darah terjadi
Sakit dan menderita
Dimanakah kau ?
Para pemuda pemudiku yang kenal
Dulu kau setia dengan pelajaran
Sekarang kau setia dengan kekerasan
Dulu kau begitu terhormat
Sekarang kau begitu terhina
Tema : Rumor actual
Jembatan Tersayang
Kau berdiri dengan kokoh
Membantu menyeberang setiap harinya
Meringankan penderitaan masyarakat
Terbangun kokoh di ujung pulau
Usiamu bukanlah halangan
Demi kenyamaanan kami wargamu
Terbangu indah di tengah kota
Berhiaskan lampu di malam yang syahdu
Sungguh indah namamu
Wahai kau jembatan penolong kami
Bertatakan cahaya purnam
Dinamakan Kartanegara
Kini kau telah jatuh
Karna kelalaian kami dahulu
Mungkin semua tinggal kenangan
Antara aku dan jembatan
Nama : Dessy Laulensia Harry
BalasHapusKelas : XII IPA 2
Nomor : 09
Jembatanku Malang
Dulu kokoh, kini telah roboh
Dulu indah, kini semua musnah
Dulu selalu menadi penolong
Kini telah menjadi pembunuh
Puluhan jiwa telah terbunuh karenamu
Jutaan jiwa menjadi saksi amarahmu
Tak ada lagi bangunanmu yang kokoh
Yang selalu menjadi tempat lalu lalang
Tubuhmu runtuh seketika
Mungkin karena ulah manusia
Tangan-tangan jahil yang merusak tubuhmu
Kini kau tak lagi berdiri tegak
Yang tersisa hanyalah nama dan puing-puing
Krisis Sosial
Masalah di Indonesia memang tak kunjung henti
Baik di hukum, politik maupun ekonomi
Para aparatur yang tidak peduli
Menyebabkan rakyat kecil terdiskriminasi
Hukum di Indonesia ini
Oleh orang berdompet tebal mampu dibeli
Para elit politik berdasi
Hanya kepentingan partai baru peduli
Perbedaan status ekonomi yang lebar
Rakyat hanya bisa banyak bersabar
Kesenjangan sosial makin melebar
Namun pemerintah menganggap ini terlalu hambar
Angan Menggengam Harapan
Fajar sang pagi sudah membosan
Temani mimpiku tentang dunia
Raga penuh keyakinan
Tapi luluh sebelum perang
Ya..
Aku manusia tak berharga
Semua bunga harapan telah sirna
Kulihat ajal melambaikan tangannya
Dan kuingin ikut dengannya
Tapi..
Tunggu sejenak
Bunga itu takkan mekar lagi
Biarkan ku ke rumah sunyi
Semua akan tetap sama
Haruskah kutunggu
sampai kuntum itu kembali tumbuh
Baik, baik dan baiklah
Tampaknya ku hanya harus berdiri
Dan hamparan bunga akan tersenyum lagi
Sekejap Mimpi
Malam kemarin kumimpikan dirimu
Walau hanya sekejap bagai debu tertiup angin
Walau hanya di mimpi saja bisa kulihat dirimu
Kuingin takkan pernah terbangun sampai kapan pun
Kuingin kau selamanya bersamaku
Temani aku saat malam dan pagi mulai menjemput
Kuingin mimpi itu selamanya abadi
Agar ku dapat terus memeluk hatimu
Akan kudekap dirimu dalam pelukkanku selamanya
Dan jika kau menjadi milikku
Semuanya akan kuberikan padamu
Kupetik bintang menerangi hatimu di kala gelap
Seperti cintaku yang kan terus menerangi langkahmu
Mimpi terindah kan terus ku kenang
Walau takkan pernah mungkin terjadi
Ku kan terus berusaha walaupun ku harus mati
Agar kau dapat selamanya menjadi milikku
Temani aku di saat aku mulai terjatuh
Nama: Cris Prawira P.W.
BalasHapusKelas: XII IPA 2
No. 05
M16 Kenangan
Ketika kau merasa sedih
Hal itulah yang ku juga rasakan
Cobalah hentikan tiap pedih
Dan ingatlah bagaimana kita mengoperasikan
Sebuah laras pembuat letih
M16 kenangan
Ketika cuaca begitu menyengat
Hal itulah yang masih teringat
Berjalan di antara semak-semak
Berdiri memperhatikan sebuah jarak
Membidik penjaga lawan dengannya
M16 kenangan
Ketika itu letusan granat memecahkan ketentraman
Mengancam tiap nyawa
Bagai harimau siap menerkam
Nyaris kita pejamkan mata
Hanya satu yang masih kita genggam
M16 kenangan
Ketika itu kita pergi ke garis depan
Kau coba untuk menghiraukan
Rekan-rekan yang sekarat
Kau coba tak menghiraukan
Benda wajibmu yang mulai berkarat
M16 kenangan
Ketika itu menembak telah kuputuskan
Kita bersama-bersama menembak baris lawan
Menghadang peluru tajam menikam
Sakit terasa oleh kita, demi rekan-rekan
Saat sadar, musuh telah tertembak jatuh dikarenakannya
M16 kenangan
M16 hanyalah sejarah
Dimana darinya kita bisa berbagi semua rasa
Maka tetaplah tersenyum kawan
Meski peluru telah memisahkan kita
Jika kau merasa sedih dan bosan
Cobalah untuk mengingat cara kita mengoperasikan
M16 kenangan
Aku, Kamu, Kita Adalah Sama
Kita tak sama lagi
Kesenjangan telah menampi kita
Kita berpisah jauh dari hidup
Kesenjangan telah menjauhkan kita
Kita tak tertawa bersama lagi
Latar belakang telah menolak kebersamaan kita
Kita tak berbagi bersama lagi
Latar belakang telah melarang kita berbagi bersama
Kita tak saling menegur lagi
Hati telah membekukan hubungan kita
Kita tak saling berpaling lagi
Hati telah menutup mata hati kita
Aku begitu rindu kata kita
Waktu telah meniadakannya
Aku begitu rindu kata ayo
Waktu telah menenggelamkannya
Hatiku tergores dalam
Melihat semua kenyataan pahit
Hatiku ingin kembali berbagi
Melihat relasi kita kembali terjahit
Meskipun mereka telah menghancurkan kebersamaan kita
Aku tetap percaya suatu saat kita
Akan merasakan semua kebahagiaan itu bersama
Karena aku, kamu, kita adalah sama, bukan?
Menyontek dan Percaya Diri
Kunci kehidupan manusia
Adalah sebuah rasa percaya
Namun tak kusadari dulu
Bahwa begitulah hakikat kehidupan
Aku begitu takut keluar
Bahkan hanya untuk melihat sebentar
Ada banyak orang cerdas dan pintar
Berat menerima fakta bahwa aku tidak seperti mereka
Satu-satunya jalan
Hanyalah menyontek
Namun, aku bimbang
Haruskah aku lakukan?
Namun detik demi detik
Mata hatiku mulai terbuka
Untuk menerima fakta
Kucoba untuk optimis dalam hidup
Baru kusadari sekarang
Percaya pada diri sendiri memang perlu
Kucoba jalani hidup ini tanpa menyontek
Tetapi aku hanya terheran
Aku hanya terheran
Banyak mereka yang menyontek
Kemanakah rasa percaya mereka?
Bagaimana mereka nanti hidup
Bukankah menyontek artinya
Meninggalkan kemampuan dirinya
Kemanakah rasa percaya ini?
Apakah telah sirna?
Kekuasaan Ada di Ujung Laras Senapan
Kedamaian telah sirna di negeri piramida
Rakyat tertindas, hanya bisa berdoa
Tidak mampu menjatuhkan
Seragam hijau, biru, dengan senapan
Penguasa hanya melihat, tidak bertindak
Bentrok sesama tak mampu dibelokkan kembali
Yang tersisa dari pertempuran
Hanyalah darah dan asap
Masa depan mulai samar
Melihat kondisi yang terpuruk dari sebuah hal
Dimanakah sang damai
Ia telah ditembak oleh sang perang
Protes telah diserukan
Namun apa daya, hanya rakyat jelata
Hendak melawan angkatan bersenjata
Seolah kehidupan orang-orang
Hanya menunggu ajal,
Sambil menikmati seribu derita
Apa kata, rakyat tidak memiliki senjata
Meski hanya sebuah Berreta
Inilah sebab mereka berkuasa
Karena kekuasaan ada di ujung laras senapan
Nama : Regina Ghozali
BalasHapusKelas : XII IPA 2
No. Absen : 30
SEPAK BOLA
Beribu jam telah dilalui
Berpeluh keringat setiap hari
Semangat
Berseteru dan berjuang
Demi harumnya nama bangsa
Terus maju!
Di sni berjuang tanpa ragu
di sini berdiri menghadang kalian
Kami bangsa merdeka
Kami bangsa berprinsip
Hari ini kami pasti menang
Sepak bola
Sepak terjang bangsa
Sepak bola
Sepak berapi semangat
LINGKUNGAN TERDAHULU
Tetes demi tetes rintik hujan yang berjatuhan
Membasahi dedaunan yang berguguran
Kini hal itu tak kan sama lagi
Pepohonan tak lagi berdaun, tanah menjadi kering
Tetes demi tetes rintik hujan tak berarti lagi
Kini limbah telah meracuni lingkungan
Mematikan seluruh kehidupan alam
Meski telah banyak manusia yang menyadarinya
PEMERINTAH SEMAUNYA
Rakyat kecil kelaparan
Pemerintah diam
Rakyat kecik sakit-sakitan
Pemerintah diam
Rakyat kecil miskin pengetahuan
Pemerintah tetap diam
Apa yang mereka lakukan sebenarnya
Hanya diam menyogok orang
Meraih upah milik rakyat kecil
Tega!
Mereka anggap rakyat kecil diam saja
Rakyat kecil tidak diam
Suara hati mereka sampai ke Tuhan
Pembalasan akan diterima
Cukup Tuhan yang membalas
TANGAN PEMUDA
Orang jaman ibuku berkata
Masa depan bangsa ada di tangan pemuda
Mau jadi apa nanti sebuah negara
Itu terserah sang generasi penerus saja
Orang jaman ibuku berkata
Negara akan hancur jika tanpa pemuda
Menjadi debu, hampir rata dengan tanah
Meninggalkan kenangan, sejarah, serta berupa nama
Namun pemuda, pemuda apa yang kita butuhkan
Tidak sembarang pemuda dapat menjalankan
Tanggung jawab negara yang amat riskan
Tangan pemuda sudah berpeluh keringat kotor
Keringat yang mereka peroleh dari judi dan meniru koruptor
Bukan keringat hasil kerja keras tiap hari di kantor
Tangan pemuda sudah dinodai hal-hal yang najis
Narkoba dan alkohol membuat bengis
Bukan menjadi pribadi yang suci serta agamis
Inikah yang bangsa butuhkan
Inikah yang bangsa perlukan
Tentu golongan ayah ibuku akan terus berseru
Berteriak bersama angin yang menderu
Menangis dengan air mata yang penuh pilu
Akan nasib bangsa pada pemuda yang penuh ragu
Sama sekali tak dipungkiri
Akhlak pemuda tak seindah dulu lagi
Tak sebening embun ranum di pagi hari
Malah keruh dan penuh dengan emosi
Belum terlambat untuk berubah
Cepat bertindak walau tidak gegabah
Semua demi matahari yang lebih cerah
Semua demi senyum penduduk yang merekah
Nama :Elmo Saviro Herprananda
BalasHapusKelas : XII IPA 2
No. : 11
Inikah Negara??
Manusia-manusia seonggok daging di jalanan
Berhamburan layaknya lebah yang menyerang
Dalam bait-bait demokrasi yang kau canangkan
Dan dalam pancasila yang kau agungkan
Tikus-tikus berdasi menari di atas keju hasil rampasan
Menari di atas malam tanpa bintang
Acungkan nyali-nyali kebiadaban
Di antara tangis-tangis kecil penderitaan
Negara...
Inikah negara??
Yang dengannya rakyat-rakyat telanjang dalam kehinaan
Yang dengannya rakyat-rakyat mati kelaparan
AmukanMu, Merapi
Masih terbayang di pelupuk mataku
Dahsyatnya amarahmu pada dunia
Pada kenistaan yang ada
Dalam jiwa-jiwa yang hampa
Kau remukkan tulang-tulang tua hingga tak bernyawa
Kau biarkan wanita-wanita menjadi janda
Dalam ranjang-ranjang tak berdosa
Dalam tangis-tangis bocah tanpa ayah
Kini,
Kau masih tak bisa tersenyum
Indah ragamu yang dulu
Tak lagi biaskan kesejukan
Ayah
Kala mereka agungkan bunda
Aku pun tak pernah kalah
Tak pernah anggap engkau yang ada
Dalam waktu-waktu kehidupan
Namun, sukma terluka
Kala sadar engkau telah berpulang
Tinggalkan maaf yang tak terucap
Tinggalkan rindu yang tak berbalas
Ayah,
Kini kusadari
Engkau pemilik cairan pengagung cinta
Yang dengannya aku ada
Yang dengannya aku hidup
Yang kini Punah
Kawan,,
Pernahkah kau rasa apa yang mereka rasa
Tatkala kematian di depan mata
Oleh jarum senjatamu
Luka yang mereka rasa bagai luka putus cintamu
Pedih yang tak kau kira umpama pedih cintamu
Sakit yang teramat dalam
Saat kau musnahkan populasi mereka
Rintihan mereka,
Jeritan mereka,
Tangisan mereka,
Adakah kau dengar???
Nama : Ferdyanto Chandra
BalasHapusKelas : XII IPA 2
Nomor Absen : 15
Tema Cinta
Sedang Apa?
Sedang apa?
Kau sedang apa?
Aku?
Aku sedang menyelami kisah kita yang tenggelam.
Kau sedang apa?
Aku?
Aku sedang tersesat. Namun aku tak mau keluar.
Karena aku tersesat dalam hatimu.
Kau sedang apa?
Aku?
Aku sedang menyeruput kopi yang hangat ini.
Cuma saat ini aku bisa sedikit lepas darimu.
Kau sedang apa?
Aku?
Aku sedang memutar lagu kesukaanmu.
Berasumsi kau mendengarkannya juga.
Kau sedang apa?
Aku?
Aku sedang menghitung senja.
Senja?
Iya, senja yang kuhabiskan dalam kegalauan.
Kau sedang apa?
Aku?
Aku sedang menanti tengah malam.
Di mana lampu jalanan akan menemaniku bercerita.
Kau sedang apa?
Aku?
Aku sedang mengelus mimpiku tentangmu.
Berharap dia sedikit jinak kepadaku.
Kau sedang apa?
Aku?
Kenapa menanyakan aku?
Kenapa kau tidak pernah menjawab pertanyaanku?
Aku lakukan setiap perkataanmu
Yang tertera di setiap dinding kamarku.
Namun semua transparan untukmu
Tak bergetar.
Kau sedang apa?
Aku?
Baiklah aku sedang merindukanmu
Ini minggu-minggu terakhir bukan?
Tema Gejolak Sosial
Berteman Sang Bulan
Aku hidup sendiri
Di usiaku yang telah senja ini
Di saat matahari hidupku mulai tenggelam
Setiap pagi
Aku hanya berteman dengan nur sang surya
Yang menerobos dari jendela tua kamarku
Dan kucoba bersahabat dengan suara kokok ayam jantan
Setiap Siang
Aku berteman dengan gemericik air
Yang diterpa ribuan bangau putih
Serta angin yang bergemuruh
Yang menggoncangkan atap kamarku
Setiap sore
Aku berteman kicau burung walet
Yang terbang bersama
Sangat paradoks dengan diriku
Yang hidup sendiri, bahkan tak bersama serpihan debu
Setiap malam
Aku berteman sang bulan
Yang selalu memberikanku semangat
Ketika ku merasa tidak ada yang membutuhkanku
Yang selalu memberikanku pujian
Ketika aku bernyanyi sumbang untuknya
Tapi semua itu tidaklah selamanya
Sang Surya dan Bulan saling menggantikan
Bangau putih dan walet terbang bergantian
Karena aku memang pada awalnya
Tak berteman, tak berkawan
Hidupku telah tergambar dalam sebuah kanvas putih
Hanya ada aku di situ
Tanpa ekspresi
Karena kesedihanku pun telah mati....
Tema Kreasi Bebas
Teras Kecil Kelabu
Ubin merah delima
Terbalut debu yang merangkak
Terbawa angin yang berlomba
Mengejar air yang menguap
Mentari, rambut oranye dipangkas habis
Ditutup kapas yang bergelayut
Sama dengan teras kecil
Bilamana teras kecil berdebu
Bilamana teras kecil mengusang
Menganga menatap langit
Menganga menadah hujan
Tetesan air menghujam
Lebih dari tusukan jarum
Teras kecil terus menangis
Karena ia makin kelabu....
Tema Rumor Aktual
Mas Ibas
Riuh redam terdengar di puncak lembah
Di depan istana putih tempat sang raja bertahta
Siapa yang tak tahu akan Cipanas
Tempat bercokolnya ayah ibu dan mas Ibas
Cinta ibarat direakayasa
Dengan balutan sempurna koalisi
Antara susilo dan hatta radjasa
Menjadi hingar bingar di televisi
Sang raja bilang ini kocek sendiri
Tapi dompet negara penuh tambal di sana sini
Sang besan bilang itu modal kantongnya
Tapi sponsor taipan tetap jadi utama
Inilah pernikahan Ibas-Aulia
Pernikahan paling meriah di bumi Indonesia
Berfoya-foya dan sempat lupa
Dengan mereka yang menangis jauh di sana
Nama : Toni Saputra
BalasHapusKelas : XII IPA 2
Nomor : 38
Cinta
Di gedung musik yang tua
Pertama kali ku jumpa dirimu
Matamu yang bersinar
Senyumanmu yang indah
Canda tawamu yang riang
Membuatku selalu tersenyum
Kini kau telah pergi
Meninggalkanku dalam kesendirian
Berbulan- bulan ku hidup tanpa arah
Hanya engkau yang ada dalam pikiranku
Di tempat pertama berjumpa denganmu
Ku termenung memikirkanmu
Terlihat seorang wanita yang sedang berdiri
Dengan senyum yang menatapku
Dan aku tersadar ia telah kembali
Ku berjanji tak akan melepaskanmu lagi
Koruptor
Aku tak ingin uangmu
Aku tak ingin hartamu
Kejujuran yang cuma ku mau
Kejujuran pada rakyatmu
Penampilanmu berjas dan berdasi
Hidup bermewah- mewah
Punya segalanya tapi sengsara
Uang rakyat yang kau rampas
Penghijauan bumi
Bumi yang nyaman
Bumi yang sejuk
Kini tak dapat dirasakan lagi
Panas, gersang bumi yang terasa
Kita merusak bumi
Tapi tak bisa memperbaikinya lagi
Apa kalian tidak malu pada bumi ini
Mulailah kita sadar
Menanam pohon juga untuk anak cucu kita
Pesonamu
Kehadiranmu menyambut dia
Memaparkan pesona indah
Dia tersenyum engkau dicaci
Hanya karena engkau terpilih
Namun kita bangga telah menyambutnya
Jambul khatulistiwa terpampang di hadapannya
Dia tersenyum lagi
Dan membuat Indonesia bangga
Nama : Lamtiur Sinaga
BalasHapusKelas : XII IPA 2
Nomor : 20
Arti Sahabat
Sahabat..
Hari ini aku dapat merasakan kesedihanmu
Engkau berduka karena sesuatu
Janganlah engkau menanggung semuanya sendiri
Percayalah kita bisa melewatinya bersama
Karena bagiku senyummu dan tawamu adalah segalanya
Biarlah aku menemani mu sampai akhir
Mengatasi semua masalah yang ada
Sebab engkau tidak sendirian
Tidak…
Engkau masih punya aku
Yang akan selalu setia menemanimu
Kapanpun dan dimanapun
Suka maupun duka
Karena itu lah arti sahabat
TANPA IDENTITAS
Hari demi hari berganti
Waktu kian berlalu
Kebingungan datang bagaikan pencuri
Dalam heningnya malam
Aku duduk di sudut ruangan
Sambil memandang kepada sang cermin
Yang tak pernah berbohong
Hai jiwaku mengapa engkau gelisah
Kemanakah wajahmu yang dulu
Yang selalu berada di barisan terdepan
Untuk mengalahkan musuh-musuh yang datang
Hai cermin siapakah orang yang berkaca itu
Kemanakah perginya orang yang dulu kukenal
Yang selalu berada di urutan pertama
Dalam setiap perlombaan yang dimenangkannya
Hai jiwaku janganlah engkau terus gelisah
Identitas mu benar hilang
Tapi ingatan mu tak akan hilang selamanya
Temukanlah identitasmu yang hilang
CINTA YANG SIRNA
Cinta..
Lambang sebuah perasaan
Kasih sayang yang tulus
Indahnya rasa itu
Hari-hari yang indah kujalani
Penuh tawa dan bahagia
Namun..
Kini cinta ku tlah pergi
Atas segala perbuatanku
Sebuah kesalahanku yang membuat cinta itu sirna
Dan tak tahu apakah dapat kembali
Hanya ada penyesalan yang tiada arti
Tanpa kamu
Tanpa cinta darimu
Aku tidak akan menjadi orang yang sempurna
Karena cinta itu tlah sirna
ULANGANKU MASA DEPANKU
Ulangan tlah tiba
Mempersiapkan belajar yang baik
Hari terasa berat saat mulai untuk belajar
Menghadapi banyak godaan
Dua hari tlah berlalu
Seakan belajar tanpa ada akhir
Cemas dan gelisah
Takut mendapatkan nilai buruk
Orang pintar tak berbeda
Orang malas tak perlu takut tuk berusaha
Lakukan tuk menjadi yang terbaik
Dan masih menjadi yang terbaik
Jangan pernah berhenti
Tuk mencari
Tuk menjadi
Tuk mencapai
Sebuah harapan yang indah
Keep The Spirit High !
Nama : Charles Ferdinand
BalasHapusKelas: XII IPA 2
Nomor absen : 03
Krisis Kepercayaan Diri
Tidak mencoba menyembunyikan
rahasia, ketakutan terbesar yang ada
karena itu semuanya
semakin menyiksa dan menakutkan
Tidak mungkin hilang
mimpi yang menjadi nyata
penuh tentang semuanya
hanya tindakan nyata
Semua itu karena ketakutan
tidak berani melawan arus
tinggal sendiri kecewa dan
tidak ada bandingnya
Bangkit
Mungkin masih ada waktu
ketika permasalahan datang
mungkin suatu saat
tidak ada lagi kesialan
jangan menyerah karena
disini tetap berusaha
tolong jangan meyerah
tidak akan membiarkannya
apapun yang terjadi
kekacauan itu membangkitkanku
hanya butuh beberapa detik bernapas
dan akan bangkit kembali
selamanya bangkit dan berjuang
Kiamat
Ini bukan akhiran
ini bukan awalan
Hanya suara rusuh
Yang kembali setiap saat
mendengar nada dan irama
nada dan irama ketakutan
walau terdengar indah pada awalnya
tapi kosong pada akhirnya
menunggu akhir yang datang
berharap ada kekuatan untuk berdiri
ini bukan keinginanku tapi
ini diluar batas kemanusiaanku
Krisis Moral Generasi Muda
Kini, tanda-tanda kemusnahan
menyelimuti setiap jiwa
Menyelimuti setiap raga
tidak tampak pada diri
tapi tampak pada yang lain
semua telah berubah
Terkadang
rasa kecewa, bangga, dan sedih bercampur
ingin berubah dari dirinya
semakin hancur dan tak berrangka
tak ada kata yang muncul
hanya tindakan buruk
menjadi bumerang setiap saat
Nama :Evin Wijaya
BalasHapusKelas :XIIP2
No :14
MENGAPA
Kita habiskan banyak waktu bersama
Itula sulitnya berteman denganmu
Tiap kali kau patah hati
Aku ingin kau tau
Itu menyakitkanku juga
Beritahu aku,
Mengapa kita masih berteman
Saat semua orang berkata
Kita harusnya lebih dari teman
Beritahu aku,
Tiap kali aku menemukan seseorang sepertimu
Mengapa aku selalu mengakhirinya
Menjadi seorang teman
Rindu Segala Hal
Kutatapi tiap langkahku
Kurasakan sulitnya melangkah
Kurasakan sulitnya melihat
Kurasakan sulitnya bernafas
Aku terduduk sejenak
Melihat sekelilingku,
Melihat disekitarku,
Aku terduduk heran dan bingung
Kapan pohon akan tumbuh dengan rindang?
Kapan tanah akan kembali berwarna coklat?
Kapan udara akan bersih?
Kapan tuhan menunjukan kuasanya?
Krisis Kepercayaan Diri
Kami generasi penerus bangsa
Bagi kami,
Uang, harta, kekuatan bukanlah masalah
Semua kami atasi dengan budi dan akhlak
Bagi kami,
Cambukan kepercayaan diri lah
Yang menyiksa harkat dan martabat kami
Sebagai manusia
Sulitnya kami hadapi masa-masa ini
Tanpa kepercayaan pada diri
Sepertinya kami butuh
Tamparan keras di pipi kanan
Perkembangan Ilmu Pengetahuan
Sungguh besar kuasamu Tuhan
Kau berikan kami akal dan budi
Yang kau tak berikan pada makhluk lainnya
Kami gunakan pengetahuan ini
Kami terus kembangkan
Kami terus berjuang
Seperti yang kau katakan pada kami
Hingga pada akhirnya kami dapat apa yang kami inginkan
Kami dapat menikmati hasil perjuangan kami
Tapi salahkah kami bila terus mengeruk dan menggali
Rahasia alam semesta?
Nama : Solastika Olivia Mariah Carey Sabatini
BalasHapusKelas : XII IPA 2
Nomor : 34
Nyanyian Jiwa
Angin bertiup sepoi-sepoi
Menggerakkan ranting-ranting dengan gemulai
Menimbulkan suara nyanyian alam
Langit biru membentang
Burung-burung riang berterbangan
Kicaunya merdu menghanyutkan jiwa
Terasa damai di hati
Suasana alam yang sangat indah
Menerbangkan sukma tiada beban
Tiba-tiba langit menjadi gelap
Suara angin bergemuruh
Semakin keras semakin kencang
Tiba-tiba terdengar suara yang keras
Dalam sekejap
Lenyaplah semua keindahan
Tiada lagi
Gerakan ranting-ranting yang gemulai
Tiada lagi
Kicauan burung-burung yang
menghanyutkan jiwa
Dimana-mana tampak gersang
Dimana-mana porak poranda
Serta puing-puing kehancuran
Bencana alam dimana-mana
Ratap,tangis, jeritan menggema
Di seluruh penjuru negeri tercinta
Hati bertanya
Kenapa alam murka
Kenapa langit marah
Semua ini, akulah penyebabnya
Karena keegoisan, kesombongan
dan keserakahan
Mari kita bangkit kembali
Membenahi bumi pertiwi
Agar tercipta damai kembali
Dunia Tak Sebatas Telapak Tangan
Bertahun-tahun aku tenggelam
Tenggelam dalam sukacita dunia
Dari luar tampak sungguh menggoda
Namun didalamnya terdapat hati yang hancur
Dulu aku mengira aku bahagia
Aku yang dulu yakin bahwa duniaku
hanya sebatas telapak tanganku
Tapi…
Sekarang telah kusadari bahwa itu salah
Dunia mempunyai banyak penghuni
Yang memiliki beraneka ragam sifat
Ada yang jahat, ada yang baik
Akulah yang menentukan
Apakah aku ini baik atau jahat
Aku berkali-kali tersandung
Tapi Tuhan selalu mengasihiku
Tuhan slalu menyertai langkahku
Membimbingku melalui tangan orang tuaku
Memaafkanku di kala aku terjatuh dalam dosa
Mengangkatku ketika tersandung
Membuka diriku agar menjadi lebih baik
Terima kasih Tuhan
Atas kasih-Mu yang begitu indah.
Bunda
Bunda
Ketika ku sedih kau membuatku gembira
Ketika ku menangis kau membuatku tersenyum
Ketika ku takut kau membuatku nyaman
Ketika ku buta kau menuntunku melihat kenyataan
Bunda hanyalah dirimu yang bisa
membuatku bahagia
Bunda engkaulah yang manuntunku melihat
kenyataan
Bunda engkaulah yang membuat
hari-hariku penuh arti
Aku bersyukur pada TUHAN yang telah memberiku seorang Bunda yang baik hati dan penuh kasih sayang
Kusadari Bunda tanpamu aku tak bisa jadi yang terbaik seperti sekarang
Terima kasih Bunda
Kasihmu sepanjang masa
DPR
DPR adalah Dewan Perwakilan Rakyat
DPR adalah wakil suara rakyat
Dpr harusnya melindungi rakyat
Apa jadinya jika DPR mencelakakan rakyat
Seorang anggota DPR terlibat jaringan
pengedar narkoba
Dimanakah akal sehatnya
Apakah uang telah membutakan hatinya
Sehingga mau mempertaruhkan hidup dan
harga dirinya
Wahai para pemimpin bangsa
Laksanakanlah tugas kalian dengan bijaksana
Janganlah selalu membuat rakyat kecewa
Hingga hilang rasa percaya
Wahai para penguasa
Janganlah silau oleh harta
Berjalanlah di jalan yang direstui
agama, bangsa dan negara
Walaupun nyawa taruhannya
Nama : Solastika Olivia Mariah Carey Sabatini
BalasHapusKelas : XII IPA 2
Nomor : 34
Nyanyian Jiwa
Angin bertiup sepoi-sepoi
Menggerakkan ranting-ranting dengan gemulai
Menimbulkan suara nyanyian alam
Langit biru membentang
Burung-burung riang berterbangan
Kicaunya merdu menghanyutkan jiwa
Terasa damai di hati
Suasana alam yang sangat indah
Menerbangkan sukma tiada beban
Tiba-tiba langit menjadi gelap
Suara angin bergemuruh
Semakin keras semakin kencang
Tiba-tiba terdengar suara yang keras
Dalam sekejap
Lenyaplah semua keindahan
Tiada lagi
Gerakan ranting-ranting yang gemulai
Tiada lagi
Kicauan burung-burung yang
menghanyutkan jiwa
Dimana-mana tampak gersang
Dimana-mana porak poranda
Serta puing-puing kehancuran
Bencana alam dimana-mana
Ratap,tangis, jeritan menggema
Di seluruh penjuru negeri tercinta
Hati bertanya
Kenapa alam murka
Kenapa langit marah
Semua ini, akulah penyebabnya
Karena keegoisan, kesombongan
dan keserakahan
Mari kita bangkit kembali
Membenahi bumi pertiwi
Agar tercipta damai kembali
Dunia Tak Sebatas Telapak Tangan
Bertahun-tahun aku tenggelam
Tenggelam dalam sukacita dunia
Dari luar tampak sungguh menggoda
Namun didalamnya terdapat hati yang hancur
Dulu aku mengira aku bahagia
Aku yang dulu yakin bahwa duniaku
hanya sebatas telapak tanganku
Tapi…
Sekarang telah kusadari bahwa itu salah
Dunia mempunyai banyak penghuni
Yang memiliki beraneka ragam sifat
Ada yang jahat, ada yang baik
Akulah yang menentukan
Apakah aku ini baik atau jahat
Aku berkali-kali tersandung
Tapi Tuhan selalu mengasihiku
Tuhan slalu menyertai langkahku
Membimbingku melalui tangan orang tuaku
Memaafkanku di kala aku terjatuh dalam dosa
Mengangkatku ketika tersandung
Membuka diriku agar menjadi lebih baik
Terima kasih Tuhan
Atas kasih-Mu yang begitu indah.
Bunda
Bunda
Ketika ku sedih kau membuatku gembira
Ketika ku menangis kau membuatku tersenyum
Ketika ku takut kau membuatku nyaman
Ketika ku buta kau menuntunku melihat kenyataan
Bunda hanyalah dirimu yang bisa
membuatku bahagia
Bunda engkaulah yang manuntunku melihat
kenyataan
Bunda engkaulah yang membuat
hari-hariku penuh arti
Aku bersyukur pada TUHAN yang telah memberiku seorang Bunda yang baik hati dan penuh kasih sayang
Kusadari Bunda tanpamu aku tak bisa jadi yang terbaik seperti sekarang
Terima kasih Bunda
Kasihmu sepanjang masa
DPR
DPR adalah Dewan Perwakilan Rakyat
DPR adalah wakil suara rakyat
Dpr harusnya melindungi rakyat
Apa jadinya jika DPR mencelakakan rakyat
Seorang anggota DPR terlibat jaringan
pengedar narkoba
Dimanakah akal sehatnya
Apakah uang telah membutakan hatinya
Sehingga mau mempertaruhkan hidup dan
harga dirinya
Wahai para pemimpin bangsa
Laksanakanlah tugas kalian dengan bijaksana
Janganlah selalu membuat rakyat kecewa
Hingga hilang rasa percaya
Wahai para penguasa
Janganlah silau oleh harta
Berjalanlah di jalan yang direstui
agama, bangsa dan negara
Walaupun nyawa taruhannya
Nama : Steven Winoto
BalasHapusKelas : XII IPA 2
No. Absen : 35
Perasaan Itu
Saat pertama kali kita bertemu
Tersirat makna dibalik senyummu
Tatapan kedua matamu
Terpancar kasih yang begitu dalam
Saat pertama kali kita berbicara
Kau sentuh hati ini dengan kata-katamu
Kau buat jiwaku melayang di atas angin
Perasaan ini makin tidak karuan
Apakah kau juga merasakannya?
Apakah kau melihatnya?
Semua usaha yang telah kita lakukan
Semua angan-angan yang telah dilukiskan
Semua indah yang telah diberikan
Mungkinkah ini yang dinamakan cinta?
Mengapa sulit untuk digapai?
Mengapa sulit untuk terjadi?
Aku ingin kau tahu
Aku ingin kau mengerti
Bahwa rasa ini sulit untuk dilepaskan
Sampai saat penantian itu tiba
Rasa ini masih terpendam
Buaya Pemerintahan
Sebelum duduk di kursi itu
Bibir berbicara mengeluarkan kata-kata manis
Akan segera sejahtera, begitu yang dijanjikan
Tangan bergerak menandakan kebenaran
Sebentar lagi akan bahagia, begitulah penyampaiannya
Setelah duduk di kursi itu
Rakyat tak lagi dijanjikan dan tak lagi disampaikan
Benarkah kata “akan segera” dan “sebentar lagi”
Mungkin tercapai?
Coba kau lihat
Manusia pinggiran berpenyakit keras
Tak lagi mendapat kesehatannya kalau tidak dibeli
Segerombolan lusuh menunda kekenyangan
Tak lagi mendapat kenikmatannya kalau tidak meminta
Tidakkah kalian tahu apa sebab badai itu?
Mana janji dan penyampaian kalian?
Apakah hanya sebuah lukisan semu?
Dimanakah pikiran serta hati bersih kalian?
Ribuan milyaran dihabiskan demi sebuah perjalanan
Jutaan triliun dikeluarkan demi sebuah fasilitas
Semuanya itu tiada berguna
Jadi, apakah yang bisa dilakukan?
Pergi dan berilah milyaran dan triliunan uang itu kepada rakyat jelata
Akibat Koruptor
Adakah kesejahteraan itu?
Adakah keadilan itu?
Ataukah hanya sekedar janji-janji belaka?
Semua menanti dengan harapan
Kesejahteraan yang menjadi hak kami
Kau rampas begitu saja
Kau renggut kebahagiaan kami yang kecil
Kau tindas kehidupan kami yang melarat
Sedikit pun kau tidak pernah mengerti
Betapa susahnya menapaki hidup
Kau seenaknya melalang buana ke sana kemari
Bagaimana dengan kami??
Makan ditemani cucuran keringat
Setiap hari bertempur dengan ramainya lalu lintas
Akankah kau mengerti?
Yang kami harapkan hanya secercah kebahagiaan
Sepotong ketentraman
Dan sedikit keadilan yang kau berikan
Hatiku
Ketika kulihat dirimu
Seakan-akan diri ini tak bergerak
Seakan-akan mata ini tak berkedip
Seakan-akan jantung ini berhenti
Ketika kutanyakan mengapa kepada diri ini
Bimbang, gelisah, bercampur malu
Semua menjadi satu
Tercampur aduk dengan rasa penasaran
Dan ketika malam tiba
Bulan purnama melukiskan sinarmu
Bintang-bintang menerangi jiwaku
Kau laksana malaikat dalam kegelapan
Menyinari gelap malamku
Saat aku tersadar dari tidurku
Perasaan ini tidak mau menghilang
Sampai aku tersadar untuk kedua kalinya
Bahwa ku tak bisa hidup tanpa dirimu
Nama: Dewi Wijaya
BalasHapusKelas: XII IPA 2
Nomor: 10
Tema: Rumor Aktual
Judul: Akhir Kemegahan Tenggarong
Tanpa hujan dan tanpa angin
Semua terjadi Begitu cepat
Mendung pun tak terlihat
Tapi seketika langit pun seolah menunjukkan kuasanya
Sekarang ini seperti mimpi bagi Kutai
Sesaat yang lalu Tenggarong masih berdiri dengan kemegahannya
Tapi kini yang tersisa hanya lah puing-puing belaka
Seolah pesona Tenggarong sirna dalam sekejap
Tenggarong..
Mungkin kau dulu adalah kebanggaan Kutai
Tapi apa lah artinya dirimu sekarang ini?
Usia mudamu bahkan harus usai lebih cepat
Engkau bahkan menjadi derita bagi orang lain
Jeritan dan tangis pun terus dilontarkan padamu
Apa salah mu?
Bukankah ini salah mereka yang membangun engkau??
Tanpa pandang bulu mereka menggerogati tubuhmu
Memakan habis yang jadi hakmu
Hingga akhirnya orang lain yang mengalami penderitaannya
Jeritan dan tangis pun sudah tidak lagi berguna
Korban telah berjatuhan
Bahkan tenggelam bersamamu
Tenggarong...
Tak ada lagi yang perlu di sesalkan
Biarlah ini hanya jadi kenangan pahit sepanjang masa bagi Negriku, Kutai
Tema: Gejolak Sosial
Judul: Jeritan Kemiskinan
Kami ini orang kere
Tapi kami punya harga diri
Mungkin kami miskin dan kotor
Tapi kami bisa diandalkan
Tapi apa lah daya kami
Kami diinjak dan dihina oleh kekayaan
Hati kami hancur tapi pejabat kaya menutup mata untuk kesengsaraan kami
Suara kami meringkih, tapi hanya tawaan yang kami peroleh dari mereka
Apa lah artinya kami ini?
Kami seperti seonggok sampah yang tak pernah berarti
Peduli apakah mereka pada kami??
Hanya hinaan yang kami peroleh dari mereka yang kaya
Tuhan...
Dimanakah keadilan buat kami yang hina ini??
Penghinaan yang memilukan, hanya dapat kami terima dengan hati lapang
Kami tak mampu berbuat apa-apa
Kami diejek tapi kami hanya dapat pasrah
Saat semua terungkap, yang kaya telah habis menggerogoti hak-hak kami
Mereka bak parasit ditengah kemiskinan yang melanda kami
Mereka kira mereka lebih hebat dari kami
Mereka kira mereka jauh lebih kaya dari kami
Tapi kenyataan mengubah segalanya
Mereka jauh lebih miskin dari kami
Mungkin di hadapan orang lain kami ini rendahan
Tapi kemiskinan membuat kami terlihat lebih tinggi
Sedangkan mereka yang kaya terlihat jauh lebih rendahan
Karna kekayaan mereka, membuat mereka miskin harta dan miskin hati
Tema: Bebas
Judul: Kehangatan Bintang
Angin malam menerpa jemariku
Membangunkanku dari tidur lelapku
Lembut dan hangat
Menyegarkan jiwaku yang kelam
Ku tatap malam dibalik tirai merah jambu
Sebuah bintang memancarkan sinarnya
Begitu hangat tapi memilukan hati
Kepedihan dan kesedihan ku peroleh saat bintang menyinari wajahku
Kenangan bersama Ayah tercinta
Seakan terlukis jelas di balik awan berbintang
Ada senyum dan tawa tersirat di dalamnya
Indah tapi hanya tinggal kenangan
Ayah..
Apakah bintang malam ini dirimu?
Mengapa aku terbayang akan dirimu??
Aku ingin memperoleh jawaban
Tapi tak dapat ku peroleh
Karna bintang, hanya menyampaikan pesan hangat padaku melalui sinarnya
Sebuah sinar kebahagiaan bersama ayah tercinta
Tema: Cinta
Judul: Cinta Tak Terbalas
Mungkin hati tak pernah berbohong
Tapi aku tak pernah mengerti arti cinta yang sebenarnya
Yang ku tau, hanya dia yang menyelimuti seluruh benakku
Meski kenyataan tak pernah sejalan dengan pemikiran ku
Wajahnya selalu terbayang dalam mimpiku
Begitu mempesona hingga aku jatuh hati
Ku cari dimana ia berada
Tapi dia seolah tak menganggapku ada
Mungkinkah dia tak melihatku?
Ataukah aku yang tak pernah sadar akan penolakkannya?
Samar-samar ku lihat senyum kecil terpancar dari wajahnya
Tapi bukan untukku
Sedih tapi aku tak berdaya
Hatiku pilu dan hancur
Bak piring-pirang yang telah pecah
Harapanku sirna dalam sekejap
Aku kira aku salah menilai
Tapi mataku yang buta pun berkata demikian
Berhenti dan jangan kembali berharap
Karna tak ada cinta untuk seorang sahabat
Nama : Dea Komala Sulistia Ningsih
BalasHapusKelas : XII IPA 2
No.Absen : 08
Catatan Tanpa Nama
Kuciptakan sebuah catatan
Dari hati yang sederhana
Untuk seorang yang ku damba
Dalam sebuah catatan tanpa nama
Aku sadar kini bukan rintik hujan yg menemaniku
Hanya segelas air yg mulai membeku
Dan kini tambah membeku dan membisu
Bahkan kini Membasahi sebagian waktuku
Aku mencoba menelaah buramnya hati yang bergelut gelisah
Atas dia tanpa nama
Yang membuatku tersiksa
Dalam ketidak pastian yang nyata
Lelahnya menunggu pergantian hari
Yang tak dapat kutebak secara pasti
Untuk dia yang kutunggu di hati
Dan tak pernah hadir dalam mimpi
Memang terlalu lama untuk dia tau
Tau bagaimana waktu berdetik dengan lugu
Tau bagaimana jantung yg seharusnya berdetak tanpa haru
Tau bagaimana aku yg menunggu tanpa lagu
Cinta
Cinta..
Satu kata penuh makna
Menyimpan seribu tanya
Untuk sebuah kepastian yang nyata
Cinta..
Satu kata penuh pengertian
Untuk sebuah penantian
Atas hati yang memerlukan kepastian
Dalam sebuah ikatan percintaan
Cinta..
Satu kata penuh kehangatan
Menenggelamkan banyak kerinduan
Dalam tatap kebersamaan
Mencapai titik kehidupan
Cinta..
Satu kata penuh kegalauan
Jika cintanya tak terbalaskan
Untuk merencanakan kebodohan
Dalam penyelesaian percintaan
Cinta..
Satu kata penuh arti
Untuk sepasang sejoli
Dalam sebuah cinta kasih sejati
Seperti sebuah drama kehidupan masa kini
Jembatan Kutai Kartanegara
Jembatan Kutai..
Kau tenggelamkan banyak orang di atasmu
Kau masukkan mereka dalam derasnya aliranmu
Dalamnya lautanmu
Beserta reruntuhan jembatan indahmu
Kau putuskan jalan mereka
Yang kebanyakan mata pencaharian mereka
Melalui jalan satu-satunya
Penghubung segala arah
Kau patahkan semangat mereka
Yang mengandalkan jembatanmu untuk hidupnya
Yang menjadi harapan terdepan aktivitas mereka
Dalam segala aspek kehidupan
Kau tenggelamkan banyak jiwa
Yang terjebak dalam reruntuhan jembatan penuh makna
Dengan berbagai nasib setelahnya
Bersama keluarga mereka yang merana
Terdapat banyak hikmah
Dibalik cerita nyata jembatan kutai kartanegara yang runtuh
Dengan fenomena terarah
Dari alam untuk semua manusia
Lihat Kami Wahai Penguasa
Lihat kami..
Masyarakat kecil warga negara
Yang tak tahu arah
Dalam kehidupan kami sebagai bangsa Indonesia
Lihat kami..
Rakyat kecil yang kesulitan
Bukan orang kaya seperti para penguasa
Yang suka dimanfaatkan
Seperti para koruptor kebanyakan
Dimana keadilan?
Saat kami tidak diperhatikan
Saat kami dikesampingkan
Dan dianggap tidak ada apa-apanya dalam kependudukan
Mana janji-janji para penguasa?
Yang dulu diumbar tanpa arah
Yang disaksikan beribu masyarakat Indonesia
Beserta sumpah dan janji bijak penuh kebohongan
Perhatikan kami..
Dalam segala aspek kehidupan kami
Beri kami keadilan yang hakiki
Bukan kebohongan publik yang dibuat para pejabat tinggi
Kembalikan hak kami
Kembalikan apa yang seharusnya kami miliki
Beri kami keadilan yang pasti
Jangan samakan kami dengan penguasa berhati keji
Nama : David Rye Prianto Purba
BalasHapusKelas : XII IPA2
Nomor : o7
Yang Tak Terungkap
Kau yang hadir dalam mimpiku
Di setia ambang mimpiku
Ku kira janji sekedar janji
Tapi kecewa yang ku terima
Saat kubilang sayang
Mulut ini hanya bisa diam
Tapi hati ini terus bergejolak
Bagaikan puing – puing runtuhan
Saat kulirik matamu
Kuharap kau mambalas
Tapi apa?
Bodoh aku kalau terus memikirkanmu
Tapi satu hal perlu kau tahu
Mulut tidak lagi seperti biasanya
Langkah kaki terus meraungi
Lorong kosong di dalam hatimu
Kutai Tak Seindah Kemarin
Tak pernah terpikir oleh hati
Kuatnya penyangga, kini telah hancur
Ribuan baut ratusan besi
Kini telah hanyut dibawa arus
Walau baru usiamu
Tapi sungguh cepat kepergianmu
Jangankan engkau
Kami saja tak pernah terpikir
Akan rubuhnya pilar demi pilar
Berkata siapa yang mengenai bersalah
Tak ada insan yang melihat
Orang kecil orang besar
Semua berpaling muka
Kutai.. Engkau memeng indah
Tapi tak seindah kemarin
Hanya nyawa disetiap kisahmu
Telah pergi telah tiada
Korupsi
Korupsi.....
Engkau timbul dimana mana
Seakan tidak gaungmu
Engkau terus hadir di kehidupan kami
Korupsi..
Sampai kapan engkau menganiaya kami
Sudah bosan rasanya mendengar peimpin kami
Yang setiap harinya melakukan korupsi
Korupsi...
Apakah memang tidak ada
Jalan untuk menghilangkanmu dari kehidupan kami
Kehilanganmu merupakan anugrah bagi kami
Hujan
Dikala kemarau engkau dipuja
Selalu dirundakan untuk kedatanganmu
Bahkan kami selalu sabar menanti kedatanganmu
Karena kedatanganmu anugrah bagi kami
Akan tetapi dikala musin hujan
Engkau selalu dihina
Karena kedatanganmu menimbulkan
Bencana di mana – mana
Banyak orang yang merindukanmu
Banyak pula orang yang menghianamu
Kami harap kedatanganmu
Selalu menjadi berkah bagi kehidupan kami
Nama: Muhammad Bazli Fadjrin
BalasHapusKelas: XII IPA 2
Nomor: 25
LIHAT LINGKUNGAN KAMI
Ketika kebersihan tak lagi jadi keutamaan
Lingkungan menjadi saksi keburaman
Ketika kebersihan tak lagi di nomor satukan
Lingkungan menjadi saksi kepalsuan
Sampah berserakan dimana-mana
Kotor telah menjadi kebiasaan setiap manusia
Apa harus selalu amarah jadi penyelesaian
Untuk masalah yang sebenarnya tidak harus dibahas terlalu dalam
Mana kepedulian setiap orang?
Untuk lingkungan yang terasa mencekang
Untuk sekitar yang menjadi cerminan
Lingkungan baik penuh kedamaian
DAMAI PAPUA
Kau angkat senjatamu untuk sebuah peperangan
Kau ciptakan permusuhan dalam kekeluargaan
Kau hebohkan nusantara yang penuh kedamaian
Dengan perbuatan menakutkan
Kau tenggelamkan banyak jiwa
Untuk nyawa yang tak berdosa
Kau ciptakan luka-luka
Untuk orang yang tak bersalah
Berhentilah
Karena semua itu hanya menambah luka pilu di hati
Bukan untuk mendecak kagum penuh haru
Tetapi kemauan yang besar untuk menderu
GORSAN PILU
Bangsaku sayang bangsaku malang
Kelam, sungguh tragis nasibnya
Orang tua itu hanya menatap
Masa depannya yang gelap
Pemuda itu tertawa
Tersenyum sambil meneguk minuman
Diam mabuk, pikirannya melayang
moralnya sudah lenyap seperti debu ditiup angin
Pemudi itu melenggak-lenggok seperti bebek
Ditatap oleh ribuan mata lelaki
Tetapi di senang seperti tak punya malu
Memuaskan nafsu binatang mereka
Bangsaku sayang bangsaku malang
Kelam , sungguh tragis nasibnya
Aku hanya mampu diam
melihat generasi bobrok itu menindas dirimu
PUISI UNTUKMU
Kepada dirimu
Cinta?
Sayang?
Suka?
Mengapa engkau tanyakan hal itu berulang kali
Bukankah sudah aku utarakan kepadamu?
Dalam bentuk lantunan kata-kata
Sebuah jawaban untukmu
Memang kata-kata ini hanyalah sebuah kata-kata
Tidak lebih dari sebuah ucapan manis belaka
Yang mungkin menyenangkan hatimu
Walau hanya sesaat
Tapi biarlah
Biarkan waktu yang menjawab
Biarkan waktu yang akan menunjukan
Kalau aku tidak hanya bisa ngomong
Sudah
Sudah cukuplah
Untuk saat ini izinkanlah aku
Menjadikanmu puisi cinta buatanku