PUISI KARYA SISWA-SISWI XII IPA 2 - 2011/2012

Puisi merupakan curahan suara hati manusia tentang sesuatu yang  berkecamuk dalam hati dan pikirannya. Puisi merupakan ungkapan ekspresif manusia tentang hakikat hidup dan kehidupannya, umatnya, alamnya, dunianya, dan lain.lain. Demikian juga halnya blog ini yang dirangkai khusus untuk curahan perasaan dan pikiran siswa-siswi kelas XII IPA 2 2011/2012. Berilah apresiasi terhadap karya mereka demi perkembangan dn pengembangan hidup dan kehidupannya.

Komentar

  1. Nama : Widya Kartika
    Kelas : XII IPA 2
    Nomor Absen : 41

    Malaikat Tak Bersayap

    Bagai malaikat utusan Tuhan
    Malaikat tak bersayap
    Hadir ke bumi ini menjagaku
    Hingga akhir hayatku

    Oh Ibu...
    Ketika hati penuh kepiluan
    Hiburku penuh kesabaran
    Hiburku dengan kepedulian

    Kasih sayangmu seperti air
    Dan aku..
    Aku seperti pohon yang dahaga
    Perlu kasih sayangmu..

    Kau bagaikan puisi
    Puisi indah tanpa untaian kata
    Kau menuntunku, membimbingku
    Untuk hidupku, untuk masa depanku

    Ibu…
    Tak ada yang lain di hati ini
    Hanya dirimu kasih sepanjang masa
    Hanya dirimu cinta tak bersyarat



    Rindu Tanah Hijau

    Rimbun pepohonan menghijau melukis keteduhan
    Air mengalir tenang menampakkan kejernihan
    Pesta aneka satwa tercipta merangkai alur cerita
    Cerita yang diharap tak pernah usai

    Nyiur kicauan burung menari-nari di telinga
    Wangi bunga semerbak merasuk sukma
    Sepoi angin lembut membelai wajah
    Oh... Betapa indah tanah ini
    Tanah yang diwariskan kepada kita

    Tapi kini semua cerita sudah usai
    Kemanakah semua?
    Kemanakah tanah hijau kita?
    Siapakah yang merebutnya?
    Ini nyata!
    Aku rindu tanah hijau kita
    Kembalikan semua!
    Kembalikan tanah hijau kami!

    Tapi tunggu
    Tunggu sebentar
    Aku baru sadar
    Tak ada yang merebut tanah hijau kita
    Kita lah yang merusaknya
    Kita lah yang meniadakannya
    Sadarkah kita?



    Topeng Pemerintah
    Dasi impor melilit lehernya
    Setelan mahal membungkus badannya
    Di garasi puluhan Ferrari bertengger
    Tahukah kalian?
    Semua hasil merampok kita

    Saat bencana melanda negeri
    Ditanggalkanlah dasi dan setelan mahalnya
    Dipakainya topeng dermawan
    Dikumpulkannya bantuan untuk korban
    Tapi tahukah kalian?
    Uang hanya sebagian sampai
    Korban menangis kelaparan
    Sedang ia tertawa penuh kegirangan

    Kemanakah pemimpin yang jujur?
    Tak adakah kejujuran untuk rakyat?
    Mana semua janji muluk saat berkampanye?
    Semua munafik!
    Semua hanya memakai topeng



    Percaya Diri Kekuatan Diri

    Percaya diri, tahan terhadap berbagai tekanan
    Punya tempat berpijak
    Punya cara berpikir yang kokoh dan kuat.

    Percaya diri, mampu menghadapi variasi dari situasi pribadi, situasi sosial, situasi bisnis
    Walau makin ketat
    Walau makin keras
    Tetap percaya diri

    Percaya diri, tahan untuk berhadapan dengan orang lain
    Mampu menegakkan kepala sejajar dengan lawan
    Ingat bahwa tekanan hidup tidak hanya dialami oleh diri sendiri
    Tetapi juga semua makhluk di bumi ini

    Percaya diri, mampu menghadapi berbagai apresiasi yang tidak sesuai harapan diri
    Mampu menerima semua kritik pedas
    Mampu menopang diri dan berusaha memperbaiki

    Pada akhirnya, percaya diri adalah kekuatan diri
    Kekuatan untuk hidup
    Kekuatan untuk bertahan
    Kekuatan untuk bertindak

    BalasHapus
  2. Nama : Tifanny Sagita
    Kelas : XII IPA 2
    Nomor : 37

    POHON SELAMATKAN BUMI

    Bumi yang kini kudiami tak lagi seperti dulu
    Bumi kini terlalu panas untuk tempat berteduh
    Bumi yang indah kini awannya tak lagi biru
    Bumi yang panas membuat hatiku dingin

    Senyumku tak lagi seceria dulu
    Karena kini aku sedang takut kehilangan
    Kehilangan tempatku berbagi cinta dan kasih bersama keluargaku
    Aku takut kelak bumi yang indah hanya tinggal kenangan

    Satu hal yang dapat buatku tersenyum karena seorang penyelamat
    Seorang penyelamat bernama pohon
    Dia hanya berdiri dengan satu kaki namun kuat
    Dia mempunyai banyak tangan
    Dia mempunyai kesejukan rimbun dikepalanya yang menyejukkan hati seluruh umat
    Dia bantu bumi untuk tetap bertahan
    Pohon sejukkan bumi untuk tetap selamat



    BAGAIMANAKAH CARANYA?

    Aku hidup dalam sejuta semu
    Aku sepi diam sendiri
    Aku takut ditinggalkan sendiri
    Hanya Kepalsuan yang terlihat disekitarku
    Aku tak dapat percaya siapapun
    Bahkan percaya kepada diriku sendiri

    Aku hanya ingin jadi yang terbaik dalam hal apapun
    Tapi aku terlalu sering dikalahkan
    Aku tak pernah bisa menang darinya
    Aku hanya ingin jadi jadi nomor satu
    Tetapi mengapa terlalu sulit kalahkan dia
    Hidupku kini penuh dengan bayangnya
    Tetapi tak ingin pernah kalah darinya
    Bagaimanakah caranya untuk menang ?
    Bangkitkan rasa percaya pada diri sendiri…





    MAJU TERUS INDONESIA

    Tahun ini Indonesia menjadi tuan rumah
    Seluruh kesiapan dan persiapan Indonesia lakukan
    Menjadi juara adalah tujuan utama
    Juara tidak juara Indonesia tetap bangga

    Sebuah perayaan pembuka dirayakan dengan meriah
    Sebagai tanda akan segera dimulainya seluruh pertandingan
    Mulai dari satu cabang ke cabang yang lain Indonesia lewati
    Mulai dari perunggu,perak, hingga emas Indonesia dapatkan

    Sampai pada puncak pertandingan bergengsi dimulai
    Cabang yang digemari hampir semua kalangan
    Cabang sepak bola Indonesia masuk final
    Indonesia kerahkan seluruh tenaga dan kemampuan
    Namun di akhir permainan Indonesia dikalahkan
    Perak yang Indonesia bawa pulan untuk ini

    Semangat Indonesia tak padam sampai disini
    Indonesia terus maju untuk menjadi yang lebih baik
    Masih ada kesempatan di lain waktu untuk menang
    Semua tetap bahagia dengan perayaan penutup untuk sebuah kemenangan yang lain



    KRISIS SOSIAL

    Kini dunia tak lagi damai
    Semua hal menjadi lebih sulit
    Kini masyarakat tak lagi peduli
    Kesusahan yang lain kini tak lagi jadi minat
    Biarkan yang susah tetap sendiri

    Kini yang kaya semakin kaya
    Egois tak peduli siapapun
    Kini hanya uuang yang penting baginya
    Hingga tega merampas hak orang lain
    Terus mereka lakukan demi apapun
    Hak asasi kini milik mereka yag kaya

    Rasa seling bermasyarakat tak lagi ada
    Dalam hidup hanya pikirkan diri sendiri
    Kini tak lagi tenggang rasa
    Keegoisan kalahkan semua

    Kini rukun antar masyarakat sulit ditemui
    Rasa saling tolong menolong tak lagi ada
    Tak ada gotong royong antar warga
    Semua urusan serahkan pada harta

    BalasHapus
  3. Nama : Yovita Maria Pauline
    Kelas : XII IPA 2
    No. Absen : 42

    Sahabat

    Sahabat
    Engkau selalu menemaniku
    Di saat senang dan susah
    Di saat suka maupun duka

    Sahabat
    Satu kata yang penuh makna
    Yang tidak akan pernah hilang
    Suci, sejati, dan sehati

    Oh, sahabatku
    Kaulah yang terbaik
    Tidak ada yang dapat menggantikanmu
    Di dalam kehidupanku


    Berteman Dengan Alam

    Kala pagi mulai menjelang
    Kurasakan sejuknya embun di pagi hari
    Sinar matahari lembut menerpaku
    Kicauan burung seakan membangunkanku

    Tanpa aku sadari, semua itu mulai musnah
    Musnah akibat ulah manusia
    Pohon-pohon mulai rusak
    Rumput pun tak sehijau dulu

    Maka, baiklah kita bersatu
    Untuk kembali berteman dengan alam
    Bersama-sama membangun alam
    Untuk kehidupan yang lebih baik


    Suara Hati Rakyat

    Kudengar berita di televisi
    Kubaca berita di koran
    Di mana-mana terdengar berita korupsi
    Yang sedang melanda negeriku

    Dimana kudapatkan kebersihan hati?
    Dimana kudapatkan kejujuran jiwa?
    Dimana kudapatkan ketenangan batin?
    Dimana dapat kugantungkan kepercayaan?
    Untuk mendapatkan kesejahteraan hidup
    Jaminan hidup masa depan yang lebih baik


    Kemerosotan Moral Anak Bangsa

    Berlarian anak-anak keluar pintu sekolah
    Anak-anak berseragam abu-abu
    Tangan membawa batu
    Siap untuk menyerang
    Siap untuk berlari
    Dan siap untuk bertahan

    Anak-anak yang menjadi harapan bangsa
    Kini tak lebih dari anak jalanan
    Lupa sopan santun dan tata krama
    Di mana hati nurani mereka?
    Dimana rasa kemanusiaan mereka?
    Yang diajarkan turun temurun
    Hilang bersama dendam
    Amarah yang kian membara
    Tak ingat hari esok menanti mereka

    BalasHapus
  4. Nama : Lawrencia Toline
    Kelas: XII IPA 2
    Absen: 21

    Puisi bebas:
    Hitam dan putih warna hidupku
    Warna warni itu ada sejak kehadiranmu
    Kaulah sahabatku

    Kau bagaikan bulan digelapnya malam
    Mata air di tengah kekeringan
    Kau lah sahabatku yang memberi kehangatan

    Hidupku tanpamu bagaikan kertas yang buram
    Waktu seakan tak berjalan
    Siang terasa seperti malam

    Kehadiranmu bagaikan cat warna yang siap mewanai hidupku
    Kau bagai matahari yang memberi kehangatan untukku
    Itulah dirimu
    Kaulah sahabatku


    Krisis moral:

    Malam terasa sangat gelap
    Hanya cahaya redup yang menemani
    Semua terasa tak beradab
    Para wanita menanti laki-laki

    Harga diri pun tak berarti
    Bagaikan ular yang diinjak sapi
    Tipisnya akal budi
    Membuat diri tak berkaca lagi

    Maksud hati mencari sesuap nasi
    Namun akal tak bekerja lagi
    Hanya menginginkan kesenangan tanpa pengorbanan
    Akhirnya diri berada di roda setan

    Keperdulian lingkungan:

    Manusia adalah makhluk sempurna
    Keegoisan membenamkan mereka
    Dunia merupakan warisan
    Namun tidak dilestarikan

    Pelangi datang bagai perekat
    Sinar mentari ada bagaikan penghangat
    Dunia mencukupi kebutuhan makhluk hidup
    Namun dihancurkan makhluk hidup

    Bagaikan kemarahan yang tak terucap
    Bencana alam terus terjadi
    Hanya berharap kami dapat merawatmu
    Menyisakan keindahan untuk anak cucu

    Rumor aktual:

    Kehidupan selalu berjalan
    Bagaikan siang dan malam yang silih berganti
    Sebelah kaki tangan Tuhan
    Membawa sang garuda terbang tinggi

    Bola bundar berwarna hitam dan putih
    Garuda di dada selalu di hati
    Kejujuran selalu dijunjung tinggi
    Indonesia tak akan pernah mati

    Uang tak akan mampu membayar pengalaman
    Perjuangan di lapangan membawa kepuasan
    Walau bajo kotor hati tetap bersih
    Sportivitas adalah jati diri

    BalasHapus
  5. Nama : David
    Kelas : XII IPA 2
    Nomor Absen : 06


    Topik : Cinta
    Judul : Sayatan Terindah

    Kala itu..
    Kau hadir di kehidupanku
    Saat hidupku tidak lagi berarti
    Saat ku tersesat dalam kegelapan
    Tak tahu arah tuk berjalan
    Kaulah yang hadir menjadi penerang di kelamku

    Namun..
    Ketika benih cinta itu tumbuh
    Kau dan permainanmu telah menghancurkanku
    Kau telah buatku berdiri
    Tapi kau juga yang buatku terjatuh
    Jatuh lebih dalam, dalam sebuah lubang kelam penuh derita

    Benih itu tumbuh..
    Tumbuh hanya tuk menjadi racun dalam tubuhku
    Yang terus menggerogoti sisa hidupku
    Sampai ku mengerti..
    kau bukanlah yang terbaik yang bisa aku dapatkan

    Kau dan jejakmu..
    akan tetap menjadi bagian..
    Bagian dari hati dan hidupku
    Meski telah penuh sayatan dan luka

    Terima kasih..
    Terima kasih telah membuatku mengerti..
    Tentang arti sebuah rasa
    Rasa yang tak hanya membuatku kehilangan arah
    Namun juga menjadikanku lebih dewasa




    Topik: Krisis Kepercayaan Diri
    Judul: Kebodohanku

    Aku tak mengerti..
    Hidupku kini terombang-ambing tak berarah
    Aku hidup dalam bayang-bayang kegelapan
    Bersembunyi dalam keramaian kota
    Menghindar dari segala keterlibatan

    Aku tak sanggup berbicara dengan cendekiawan
    Aku pun tak mampu menatap para rupawan
    Terkadang ku menangis dalam kesepianku
    Berharap peri malaikat hadir menemani malamku

    Mungkin ku selalu terlihat tersenyum
    Nyatanya aku menangis hanya saat tidak terlihat
    Sering ku membayangkan indahnya kebahagiaan..
    Sering ku mengidamkannya..
    Kelak..tuk memiliki seorang yang sangat mencintaiku
    Tuk membangun sebuah keluarga dengan anak-anak yang penuh ceria
    Hidup dalam kedamaian, kerukunan dan kebahagiaan sejati..

    Aku hanya dapat berdoa..
    Semoga Tuhan mendengar doaku..
    Memberikanku yang terbaik
    Hanya itu yang bisa ku lakukan
    Karena dengan segala keterbatasanku, kekuranganku..
    Aku yang bodoh ini..
    Terlalu sulit untuk tidak terus menyalahkan diriku sendiri
    Tuk menyadari bahwa tidak ada yang sempurna di muka bumi ini..



    Topik : Gejolak Sosial
    Judul: Penggaruk Sampah

    Di saat rakyat jelata hidup menderita..
    Mereka yang berkuasa hidup berfoya
    Di saat manusia kelas bawah berjalan merangkak..
    Mereka yang di atas tidak menapak tanah

    Yang kaya semakin kaya..
    Yang miskin hidup tanpa arti
    Pemerintah seakan buta..
    Buta untuk melihat apa yang terjadi..
    Mereka terlalu tuli..
    Tuli untuk mendengar jeritan rakyat
    Yang terinjak-terinjak sepatu para priyayi

    Dimana lagi ku temukan seorang berhati suci?
    Kini yang tersisa hanya rintisan-rintisan penguasa..
    Penguasa yang gila harta
    Yang tak pernah cukup memangsa uang Negara..
    Yang tak pernah memperhatikan perbaikan untuk hidup mereka..
    Para penggaruk sampah



    Topik: Rumor Aktual
    Judul: Amarah Kukar

    Angin-angin bertiup kencang
    Burung-burung bertebaran
    Seakan memberi tanda sesuatu yang tidak baik
    Sesuatu yang tak biasa

    Ya.. benar saja
    Tiang- tiang besi serta kawat baja..
    Yang telah saling bergenggam satu sama lain..
    Yang telah hidup puluh tahun..
    Yang telah menjadi penghubung 2 daratan itu..
    Tak sanggup lagi memanggul ratusan besi dan baja yang melewatinya

    Ia tak mampu lagi menahan amarah
    Ia murka karena tak diperhatikan
    Murka karena tidak diperlakukan dan dirawat sebagaimana mestinya
    Ia menghancurkan dirinya sendiri

    Kini..
    Puluhan rakyat tak berdosa menjadi korbannya
    Siapakah yang patut disalahkan?
    Tanyakan kepada para penciptanya..

    BalasHapus
  6. Nama : Samuel
    Kelas : XII IPA 2
    Nomor Absen : 32

    Topik : Cinta
    Kemana Engkau Cinta?

    Cinta
    Satu kata berjuta makna
    Ada suka yang dirasa
    Lebih banyak duka yang diderita

    Cinta
    Dirasa dua insan berbeda
    Bila engkau terpanah asmara
    Oh melayang engkau dibuatnya

    Tapi mengapa oh cinta
    Engkau datang sebentar saja
    Lalu pergi entah kemana
    Tinggalkan aku dengan seberkas luka



    Topik : Krisis Kepercayaan Terhadap Pemerintah
    Petinggi (Tidak) Terhormat

    Pak Presiden yang terhormat
    Dengarkanlah keluhan rakyat
    Masihkan bapak mendengar dan melihat
    Atau indra bapak sudah berkarat

    Anggota DPR yang agung dan suci
    Jangan cuma di sidang menyanyi
    Kami butuh suatu aksi
    Bukan cuma janji basi

    Tampaknya para petinggi kehilangan nurani
    Kasus korupsi terjadi tanpa henti
    Mungkin sudah kehilangan jati diri
    Rusak sudah bumi pertiwi



    Topik : Kepedulian Lingkungan
    Bahaya Pemanasan Global

    Pemanasan global semakin menjadi
    Tiap hari makin terasa pasti
    Suhu kota panas disana-sini
    Gerahnya suasana badan ini

    Memang banyak yang tak sadari
    Apa akibat perbuatan sehari-hari
    Pohon tinggi ditebang mati
    Pembakaran lahan oleh petani

    Dampak pemanasan global telah terasa
    Pencairan kutub es selatan dan utara
    Iklim dan cuaca yang berubah-ubah
    Bahkan bencana yang selalu menerpa



    Topik : Rumor Aktual
    Laga Sepakbola Utama

    Hari rabu jam tujuh
    November 2011 tanggal tiga puluh
    Laga akbar sepakbola
    Antara LA Galaxy lawan Indonesia

    Pertandingan seru sejak babak pertama
    Gocekan cantik Andik Vermansyah
    Namun dijegal oleh bintang dunia
    David Beckham namanya

    Namun sayang gawang kemasukan bola
    Robbie Keane cantik golnya
    Walau berusaha mengejar sekuat tenaga
    Hasil akhir 0-1 Indonesia gagal jawara

    BalasHapus
  7. Nama : Samuel
    Kelas : XII IPA 2
    Nomor Absen : 32

    Topik : Cinta
    Kemana Engkau Cinta?

    Cinta
    Satu kata berjuta makna
    Ada suka yang dirasa
    Lebih banyak duka yang diderita

    Cinta
    Dirasa dua insan berbeda
    Bila engkau terpanah asmara
    Oh melayang engkau dibuatnya

    Tapi mengapa oh cinta
    Engkau datang sebentar saja
    Lalu pergi entah kemana
    Tinggalkan aku dengan seberkas luka



    Topik : Krisis Kepercayaan Terhadap Pemerintah
    Petinggi (Tidak) Terhormat

    Pak Presiden yang terhormat
    Dengarkanlah keluhan rakyat
    Masihkan bapak mendengar dan melihat
    Atau indra bapak sudah berkarat

    Anggota DPR yang agung dan suci
    Jangan cuma di sidang menyanyi
    Kami butuh suatu aksi
    Bukan cuma janji basi

    Tampaknya para petinggi kehilangan nurani
    Kasus korupsi terjadi tanpa henti
    Mungkin sudah kehilangan jati diri
    Rusak sudah bumi pertiwi



    Topik : Kepedulian Lingkungan
    Bahaya Pemanasan Global

    Pemanasan global semakin menjadi
    Tiap hari makin terasa pasti
    Suhu kota panas disana-sini
    Gerahnya suasana badan ini

    Memang banyak yang tak sadari
    Apa akibat perbuatan sehari-hari
    Pohon tinggi ditebang mati
    Pembakaran lahan oleh petani

    Dampak pemanasan global telah terasa
    Pencairan kutub es selatan dan utara
    Iklim dan cuaca yang berubah-ubah
    Bahkan bencana yang selalu menerpa



    Topik : Rumor Aktual
    Laga Sepakbola Utama

    Hari rabu jam tujuh
    November 2011 tanggal tiga puluh
    Laga akbar sepakbola
    Antara LA Galaxy lawan Indonesia

    Pertandingan seru sejak babak pertama
    Gocekan cantik Andik Vermansyah
    Namun dijegal oleh bintang dunia
    David Beckham namanya

    Namun sayang gawang kemasukan bola
    Robbie Keane cantik golnya
    Walau berusaha mengejar sekuat tenaga
    Hasil akhir 0-1 Indonesia gagal jawara

    BalasHapus
  8. Nama : Elsa Febriani
    Kelas : XII IPA 2
    Nomor Absen : 12


    KEJORA PAGI

    Aku termenung
    Cintaku hilang lagi
    Ditelan gelombang hidup
    Yang memilukan hati

    Namun, ada tempat bagiku
    Dimanaku temukan jati diri
    Tempatku mencurahkan isi hati
    Sang kejora pagi

    Kejora pagi bersinar
    Sinarnya menerangi hati yang gelap
    Sangat bangga nurani ini
    Aku berbicara dengan bintang

    KURINDUKAN BUMIKU

    Bumi tempatku berpijak
    Tempatku hidup bertumbuh dan berkembang

    Kurasakan sesuatu di dirimu yang telah hilang
    Hijaunya lingkungan yang gemilang
    Sinar rembulan yang begitu terang
    Beserta langit yang biru benderang
    Kurindukan dirimu yang dulu
    Pemandangan yang sangat indah
    Kurindukan dirimu yang dulu
    Pemandangan yang begitu sempuna

    Wahai saudara-saudaraku
    Ayo temukan bumi kita yang dulu
    Bumi yang indah dan segar itu

    TANGAN YANG SAMA

    Ketika tanganmu berbahagia diatas
    Begitu banyak tangan yang sama bersedih dibawah
    Ketika tanganmu merasa kurang dengan hasil hari ini
    Begitu banyak tangan yang sama bersyukur atas hidup hari ini

    Banyak mereka yang menunggu tanganmu
    Bukan untuk hidup sepertimu
    Mereka datang untuk kebutuhan hidup
    Agar esok masih dapat bernafas

    Pantaskah kita melihat tangan yang sama bersedih
    Meminta pertolongan tanpa menghiraukannya
    Dimana moral bangsa ini
    Patutnya kini kita menyadari dan peduli

    PEMIMPIN

    Wahai pemimpin...
    Engkau datang sebagai pemimpin baru
    Kau harapan semua bangsa
    Bangsa yang mengimpikan negeri kejujuran

    Wahai pempimpin...
    Buatlah gebrakan baru
    Berantaslah segala tindakan buruk di negeri ini
    Berantaslah mereka-mereka yang tak bermoral

    Wahai pemimpin...
    Jangalah kau pandang bulu
    Pandanglah rakyatmu yang menaruh harapan padamu
    Demi negeri yang tercinta ini

    BalasHapus
  9. Nama :Aron Pangihutan Christian Tampubolon
    Kelas : XII IPA 2
    Nomor : 02

    Generasi Hijau

    Habis sudah pohon-pohonku
    Hilang sudah keindahan bumiku
    Akibat dari nurani yang sudah hilang
    Tidak ada tempat untuk semua binatang

    Dimanakah nurani itu?
    Dengan tega kau merusak penyambung hidup kami
    Tanpa rasa bersalah kau hidup mewah
    Sementara kami menahan sakit karena bencana

    Wahai manusia..
    Tidakkah semua ini hanya titipan Tuhan
    Titipan untuk dirawat bukan untuk dihancurkan
    Titipan untuk generasi hijau di masa depan


    Tobat

    Sudah tidak ada lagi sisa diriku
    Tiada lagi rasa bahagia itu
    Asa untuk hidup telah berguguran
    Yang kini tersisa di benak hanya kematian

    Termenung tidak ada gunanya
    Rasa sesal selalu datang terlambat
    Kini aku hanya seonggok daging
    Yang membusuk dengan dosa-dosa

    Oh Tuhan..
    Masihkah ada sisa maaf untukku
    Aku tahu ini bukan rencana-Mu
    Karena rencanamu selalu indah pada waktunya


    Putih Abu-Abu

    Sudah tiba waktunya untuk kita kawan
    Melepas masa-masa indah kita
    Memulai hidup baru di depan kita
    Menghadapi segala tantangan di muka

    Ingatlah wahai kawan
    Di sini kita pernah bersakit-sakit bersama
    Di sini kita tertawa bersama
    Putih abu-abu yang mempertemukan kita

    Ingatlah wahai kawan
    Di masa sulit atau jaya
    Jangan pernah lupakan kawan seperjuangan
    Masa jaya kita di putih abu-abu

    Terima kasih kawan
    Terimakasih telah mewarnai cerita hidupku
    Menjadi akhir yang manis untuk diceritakan
    Bagi anak cucuku


    Jembatan Kukar

    Sebuah keajaiban ilmu pengetahuan
    Sebuah kebanggaan bagi Kalimantan
    Sebuah karya dari anak bangsa
    Kini hanya tinggal kenangan

    Belum genap usiamu sepuluh tahun
    Tapi engkau sudah menjadi sangat tua
    Sangat tua untuk memikul beban yang berat
    Hingga akhirnya terjatuh dan tak bangkit lagi

    Jembatan yang kubanggakan itu
    Sudah terkubur bersama banyak korban
    Kini ku tak bisa bercerita pada generasi hijauku
    Bahwa inilah jembatan kokoh kebanggaan Kalimantan

    BalasHapus
  10. Nama:Aron Pangihutan Christian Tampubolon
    Kelas :XII IPA 2
    Nomor : 02

    Generasi Hijau

    Habis sudah pohon-pohonku
    Hilang sudah keindahan bumiku
    Akibat dari nurani yang sudah hilang
    Tidak ada tempat untuk semua binatang

    Dimanakah nurani itu?
    Dengan tega kau merusak penyambung hidup kami
    Tanpa rasa bersalah kau hidup mewah
    Sementara kami menahan sakit karena bencana

    Wahai manusia
    Tidakkah semua ini hanya titipan Tuhan
    Titipan untuk dirawat bukan untuk dihancurkan
    Titipan untuk generasi hijau di masa depan


    Tobat

    Sudah tidak ada lagi sisa diriku
    Tiada lagi rasa bahagia itu
    Asa untuk hidup telah berguguran
    Yang kini tersisa di benak hanya kematian

    Termenung tidak ada gunanya
    Rasa sesal selalu datang terlambat
    Kini aku hanya seonggok daging
    Yang membusuk dengan dosa-dosa

    Oh Tuhan..
    Masihkah ada sisa maaf untukku
    Aku tahu ini bukan rencana-Mu
    Karena rencanamu selalu indah pada waktunya


    Putih Abu-Abu

    Sudah tiba waktunya untuk kita kawan
    Melepas masa-masa indah kita
    Memulai hidup baru di depan kita
    Menghadapi segala tantangan di muka

    Ingatlah wahai kawan
    Di sini kita pernah bersakit-sakit bersama
    Di sini kita tertawa bersama
    Putih abu-abu yang mempertemukan kita

    Ingatlah wahai kawan
    Di masa sulit atau jaya
    Jangan pernah lupakan kawan seperjuangan
    Masa jaya kita di putih abu-abu

    Terima kasih kawan
    Terimakasih telah mewarnai cerita hidupku
    Menjadi akhir yang manis untuk diceritakan
    Bagi anak cucuku


    Jembatan Kukar

    Sebuah keajaiban ilmu pengetahuan
    Sebuah kebanggaan bagi Kalimantan
    Sebuah karya dari anak bangsa
    Kini hanya tinggal kenangan

    Belum genap usiamu sepuluh tahun
    Tapi engkau sudah menjadi sangat tua
    Sangat tua untuk memikul beban yang berat
    Hingga akhirnya terjatuh dan tak bangkit lagi

    Jembatan yang kubanggakan itu
    Sudah terkubur bersama banyak korban
    Kini ku tak bisa bercerita pada generasi hijauku
    Bahwa inilah jembatan kokoh kebanggaan Kalimantan

    BalasHapus
  11. Nama : Cindy Novianti Oey
    Kelas : XII IPA 2
    No. Absen : 04

    SAHABAT BAIK

    Walaupun kita berargumen sedikit kemarin
    Hari ini, kita tertawa dan berpelukan, saling berpelukan
    Baiklah. Mari kita membuat janji
    Kau adalah temanku yang terbaik

    Bahkan jika Anda khawatir mungkin tampak sepele
    Jangan simpan hal itu
    Tapi berbagi dengan satu sama lain. Berjanjilah satu kali lagi

    Saat Anda tertawa, aku bahagia juga
    Ketika Anda sedang sedih, aku juga merasa sedih

    Hanya ada salah satu dari Anda di dunia ini sahabatku
    Kau kegembiraan dan jiwaku
    Aku akan terus menjaga harta Yang sangat penting kita
    Aku bersumpah demi Tuhan
    Aku mencintaimu sahabatku

    Aku akan menjadi kekuatan Anda
    Aku akan selalu menjadi teman terbaik Anda



    MENJADI LEBIH BAIK SETIAP HARI

    Dengan begitu kuat sehingga tidak ada yang dapat mengganggu kedamaian pikiran saya.
    Berbicara kesehatan, kebahagiaan, dan kemakmuran bagi setiap orang yang saya temui.
    Untuk membuat semua teman-teman saya merasa bahwa ada sesuatu yang berharga di dalamnya.
    Dengan melihat sisi cerah dari segala sesuatu, dan membuat optimisme saya menjadi kenyataan.
    Hanya memikirkan yang terbaik, bekerja hanya untuk yang terbaik dan mengharapkan hanya yang terbaik.

    Menjadi hanya sama antusiasnya tentang kesuksesan orang lain seperti saya tentang saya sendiri.
    Dengan melupakan kesalahan masa lalu dan mencapai prestasi yang lebih besar di masa depan.
    Dengan memakai ekspresi ceria setiap saat dan memberikan senyum kepada setiap makhluk hidup yang saya temui.
    Memberikan begitu banyak waktu untuk memperbaiki diriku sendiri bahwa aku tidak punya
    waktu untuk mengkritik orang lain.

    Terlalu besar untuk khawatir, terlalu mulia untuk marah, terlalu kuat untuk takut, dan terlalu bahagia untuk mengizinkan keberadaan masalah.
    Dengan berpikir baik diri sendiri dan mewartakan fakta ini kepada dunia, bukan dalam kata-kata keras, tetapi dalam perbuatan besar.
    Untuk menjalani hidup dalam iman bahwa seluruh dunia ini di sisi saya, asalkan saya benar yang terbaik yang ada dalam diriku.


    KEPERCAYAAN

    Mempunyai rencana bersama orang lain untuk menipu negara mereka
    Yang luar biasa masyarakat bersama media
    Menyelubungi mata rakyat mereka untuk percaya
    Segala sesuatu yang mereka lihat
    Melaporkan berita itu benar
    Tidak pernah mengungkapkan kebenaran secara keseluruhan
    Membuat janji-janji yang tidak dijaga
    Mengharapkan masyarakat sepakat
    Tidak membiarkan mereka untuk berpikir
    Dengan seksama dalam pengambilan keputusan mereka.



    BATU VULKANIK

    hitam abu-abu
    padat ditusuk oleh lubang ...
    sangat ringan
    pada awalnya batu itu juga merasa seperti memiliki tubuh
    saat api yang diseret

    Aku memilih satu sampai
    meletakkannya di meja
    melihat itu saya akan memikirkan gunung
    dan yang ditekan interior

    memikirkan mereka lava mengalir dari Gunung Gamalama
    bagaimana besi di hamparan putih

    berpikir tentang gunung berapi bawah laut
    bahkan jika itu meletus ...
    masih akan menderita berat laut
    rasa sakit di api akan bertahan lama secara khusus

    menyentuhnya
    bahkan jika itu adalah tubuh
    masih terasa begitu sulit ...

    BalasHapus
  12. nama:George Gilbert Mattew
    kelas:XII IPA 2
    nomor:16


    Arti cinta sejati

    Cinta bagaikan embun penyejuk di pagi hari
    Memberikan kelegaan mengawali hari
    Cinta bagai sinar matahari pagi
    Memberikan kecerahan seusai malam

    Telah banyak cinta datang dan pergi
    Namun tetap hanya ada satu cinta abadi
    Suatu cinta yang bermula daripadamu
    Yang telah memberikan banyak kesukaan

    Namun ketika cinta itu pergi
    Hal itu tidak hanya menyisakan duka
    Tubuh ini serasa kosong tanpa cinta
    Bagai raga tanpa jiwa


    Kemegahan alam

    Bukit dan gunung yang berbaris
    Desiran ombak laut di tepi pantai
    Udara pagi yang begitu sejuk
    Telah diberikan kepada kita dari sang pencipta

    Tetapi,
    Hal tersebut lama kelamaan mulai hilang
    Desiran ombak berubah menjadi bencana
    Udara pagi tidak lagi menyejukkan
    Sungai meluap menjadi banjir
    Inilah dampak dari perbuatan manusia

    Oleh karena itu,
    Mulailah kita semua peduli kepada lingkungan
    Tidak lagi membuang limbah ke alam
    Tidak lagi mengotori udara dengan limbah
    Agar alam kita yang indah ini
    Masih dapat dinikmati anak cucu kita


    Krisis sosial

    Dunia yang dulu penuh kedamaian
    Sekarang tidak lagi seperti dulu
    Masyarakat yang dulu saling membantu
    Sekarang justrul saling menjatuhkan

    Masyarakat golongan atas
    Tidak lagi pernah melihat ke bawah
    Hidupnya penuh keegoisan dan kebohongan
    Kepada orang lain dan dirinya sendiri

    Kehidupan bermasyarakat yang dulu ada
    Yang selalu dipupuk oleh masyarakat
    Lama kelamaan semakin menghilang
    Ditutupi oleh rasa egois dan iri hati

    Gotong royong yang dulu selalu ada
    Lama kelamaan pun mulai lenyap
    Diganti dengan individualisme
    Dari seseorang yang memiliki harta


    Hilangnya kepercayaan masyarakat

    Masyarakat yang memilih anggota pemerintahan
    Masyarakat adalah pilar utama dari Negara
    Namun para wakil rakyat
    Telah menyia-nyiakan kepercayaan
    Yang telah diberikan kepada mereka

    Para wakil rakyat
    Hanya selalu menebar janji
    Tanpa adanya realisasi
    Yang selalu diharapkan oleh masyarakat

    Para wakil rakyat
    Terlalu nyaman duduk di kursi dewan
    Dan tidak lagi memikirkan nasib
    Dari para rakyat yang menunggu
    Tindakan nyata dari para anggota dewan

    BalasHapus
  13. Nama : Wahyudi Wijaya
    Kelas : XII IPA 2
    Nomor Absen : 40

    MEMPERPANJANG NAFAS DUNIA

    Sadarkah engkau
    Betapa teriknya matahari di siang hari
    Betapa mendungnya langit di malam hari

    Sadarkah engkau
    Sadarkah engkau penyebab betapa menyengatnya matahari di siang hari
    Betapa dinginnya gurun di malam hari

    Semua itu karena kita
    Kira membuang sampah dengan semena-mena
    Tanpa sadar lingkungan yang ada
    Seharusnya kita menyadari
    Nyawa dunia ini tidak lama lagi
    Satu tahun, sepuluh tahun, atau mungkin seratus tahun
    Kita tidak tahu apakah dunia ini masih bisa bernafas

    Karena itu setidaknya
    Perpanjanglah hidup dunia ini
    Dengan menumbuhkan rasa peduli terhadap lingkungan



    GENERASI MUDA WANITA

    Setiap hari kulihat
    Di malam hari
    Banyak wanita menjajahkan diri di pinggir jalan
    Tanpa menyadari umur mereka
    Dua puluh tahun bahkan belasan tahun
    Telah menjadi umur yang wajar untuk menjajahkan diri

    Menjajahkan diri di tengah jalan
    Seperti tidak mempunyai harga diri
    Tidak punya lagi rasa malu
    Tidak lagi mempedulikan masa depan mereka

    Apakah ini generasi muda Indonesia
    Generasi yang dibangga-banggakan
    Generasi yang akan jadi penerus bangsa
    Mereka layak berkehidupan yang lebih baik
    Mereka layak mendapatkan bimbingan untuk menjadi yang lebih baik



    JANGAN LEPASKAN

    Ingatkah kalian
    Saat timor timur bergejolak
    Saat para pemberontak menguasainya
    Saat mereka ingin memperoleh kemerdekaan
    Mereka bilang
    Mereka butuh kemerdekaan
    Mereka butuh hidup yang layak
    Mereka butuh diperhatikan

    Padahal mereka sudah mendapat perhatian lebih
    Padahal mereka sudah hidup lebih layak dari sebelumnya.
    Padahal mereka merdeka bersama Indonesia.
    Dan mereka akhirnya melepaskan diri

    Sekarang papua
    Muncul gerakan-gerakan yang sama
    Muncul gerakan-gerakan yang ingin papua merdeka
    Muncul gerakan-gerakan yang menuntut perhatian lebih
    Jangan, jangan lepaskan papua

    Kita harus sadar, betapa banyak kekayaan alam yang tersimpan di bumi papua.
    Tanah, laut, udara, semua yang unik di papua, dan hanya ada di papua.
    Semua harus kita lindungi
    Semua harus kita jaga

    Kita harus memperjuangkan
    Memperjuangkan untuk tetap menjadi satu
    Memperjuangkan agar Indonesia tetap teguh berdiri seperti sekarang.
    Jangan lepaskan papua



    DUSTA CINTA

    Mereka bilang cinta mereka tak terpisahkan
    Mereka bilang cinta mereka cinta sejati
    Mereka bilang usia tak menjadi masalah
    Mereka bilang usia tak mempengaruhi cinta

    Mereka mengumbar kemesraan di depan umum.
    Mereka bagai pohon yang mempunyai akar yang kuat.
    Mereka memamerkan kasih sayang tanpa memperdulikan usia
    Mereka merajut kisah asmara bagai dua angsa yang dimabuk asmara

    Sekarang mereka telah berpisah.
    Mereka bilang mereka tak lagi sejalan.
    Mereka bilang usia menjadi halangan.
    Mereka bilang keluarga menjadi badai yang sangat kuat menerpa

    Pantaskan semua itu.
    Pantaskah setelah mereka mengumbar semua kemesraan di depan umum.
    Pantaskah setelah mereka bilang usia hanya bagian kecil dalam hidup
    Pantaskah mereka jatuh bagai pohon yang tak mempunyai akar

    Sekarang mereka hanya manusia yang pintar berdusta
    Berdusta tentang cinta
    Berdusta tentang janji
    Berdusta tentang hati.
    Berdusta kepada semua yang mengagumi mereka

    BalasHapus
  14. Apa Salahku

    Apa salahku
    jahatkah aku padamu
    kuturuti apa maumu
    kuhormati dirimu

    Apa salahku
    kenapa harus aku
    aku yang menanggung amarahmu
    aku yang menerima hukumanmu

    Bukan salah bukuku
    bukan juga salah penaku
    tak salah perintahmu
    tapi aku masalahmu

    Aku sendirian tidak salah
    kau buat jadi masalah
    banyak yang salah
    malah tak jadi masalah

    Aku hanya ingin keadilan
    tak apa dapat hukuman
    tak apa dibenci
    tak apa juga dimaki

    aku tidak salah
    terlanjur dicap bersalah
    kemana aku harus berkeluh kesah
    saat aku telah salah


    Pemimpin Baru

    Indonesia tercinta
    flora fauna dan seni
    apa lagi yang bisa dikata
    satu : Korupsi

    Korupsi merajarela
    pemimpin baru dibutuhkan
    berita panas kembali ke telinga warga
    calon calon baru berbondong rebut perhatian

    Jumat dua Desember
    penentuan yang buat hati berdebar
    pilihan sulit tapi pasti
    pemimpin baru telah lahir

    Pemimpin harapan bangsa untuk korupsi
    muda, berani dan optimis
    Datang untuk membawa perubahan
    Visi dan misi terus dibabarkan

    Pemimpin baru jangat takut
    bantai semua kasus korupsi akut
    jangan hirau kata orang
    teguh pendirian hapus korupsi


    Apa Guna Diriku

    Butir demi butir keringat yang kutumpahkan
    derita jiwa yang menyakitkan
    semua tak dihiraukan
    dibuang bagai benda tak bertuan

    Kadang muncul radsa ingin tahu
    apa guna diriku ini
    hidup hanya sekedar ada
    hidup untuk mati

    Buat apa keringatku
    buat apa rasa sakitku
    kalau hanya untuk dibuang
    mengapa aku mau

    Aku manusia tak berguna
    sedikit usaha pasti tak benar
    salah ucap jadi petaka
    aku ingin jadi sekedar baik


    Penyakit Egois

    Pemerintah badan terhormat
    menjalankan kegiatan dengan giat
    mengusahakan jalan paling tepat
    demi kesejahteraan rakyat

    Pemerintahku kini tak lagi gagah
    lemas oleh penyakit egois
    rakyat dibuat kesal tak berbalas
    demo muncul sana sini

    Pemerintah telah sakit
    dijangkiti kuman jahat
    korupsi tak pernah habis
    satu mati tumbuh lagi

    Tak salah rakyat meminta lebih
    Sudah saatnya penyakit diobati
    tinggal cari dokter yang tepat
    sembuhkan sakit ini

    BalasHapus
  15. Nama :Niken Widyahadi
    Kelas :XII IPA 2
    No. Absen :28


    Apa Salahku

    Apa salahku
    jahatkah aku padamu
    kuturuti apa maumu
    kuhormati dirimu

    Apa salahku
    kenapa harus aku
    aku yang menanggung amarahmu
    aku yang menerima hukumanmu

    Bukan salah bukuku
    bukan juga salah penaku
    tak salah perintahmu
    tapi aku masalahmu

    Aku sendirian tidak salah
    kau buat jadi masalah
    banyak yang salah
    malah tak jadi masalah

    Aku hanya ingin keadilan
    tak apa dapat hukuman
    tak apa dibenci
    tak apa juga dimaki

    aku tidak salah
    terlanjur dicap bersalah
    kemana aku harus berkeluh kesah
    saat aku telah salah


    Pemimpin Baru

    Indonesia tercinta
    flora fauna dan seni
    apa lagi yang bisa dikata
    satu : Korupsi

    Korupsi merajarela
    pemimpin baru dibutuhkan
    berita panas kembali ke telinga warga
    calon calon baru berbondong rebut perhatian

    Jumat dua Desember
    penentuan yang buat hati berdebar
    pilihan sulit tapi pasti
    pemimpin baru telah lahir

    Pemimpin harapan bangsa untuk korupsi
    muda, berani dan optimis
    Datang untuk membawa perubahan
    Visi dan misi terus dibabarkan

    Pemimpin baru jangat takut
    bantai semua kasus korupsi akut
    jangan hirau kata orang
    teguh pendirian hapus korupsi


    Apa Guna Diriku

    Butir demi butir keringat yang kutumpahkan
    derita jiwa yang menyakitkan
    semua tak dihiraukan
    dibuang bagai benda tak bertuan

    Kadang muncul radsa ingin tahu
    apa guna diriku ini
    hidup hanya sekedar ada
    hidup untuk mati

    Buat apa keringatku
    buat apa rasa sakitku
    kalau hanya untuk dibuang
    mengapa aku mau

    Aku manusia tak berguna
    sedikit usaha pasti tak benar
    salah ucap jadi petaka
    aku ingin jadi sekedar baik


    Penyakit Egois

    Pemerintah badan terhormat
    menjalankan kegiatan dengan giat
    mengusahakan jalan paling tepat
    demi kesejahteraan rakyat

    Pemerintahku kini tak lagi gagah
    lemas oleh penyakit egois
    rakyat dibuat kesal tak berbalas
    demo muncul sana sini

    Pemerintah telah sakit
    dijangkiti kuman jahat
    korupsi tak pernah habis
    satu mati tumbuh lagi

    Tak salah rakyat meminta lebih
    Sudah saatnya penyakit diobati
    tinggal cari dokter yang tepat
    sembuhkan sakit ini

    BalasHapus
  16. Nama : Andri Setiawan
    Kelas : XII IPA 2
    Nomor absen : 1


    Kepercayaan Diri

    Mengapa aku harus begini?
    Ku merasa pesimis untuk semua hal yang kulakukan
    Entah hal tersebut mudah atau susah
    Tidak pernah ku percaya diri untuk melakukan sesuatu
    Dari dulu sampai sekarang
    Apa yang harus kulakukan
    Untuk membuat aku merasa optimis
    Untuk membuat aku percaya
    Untuk semua yang akan kulakukan
    Supaya aku bisa meraih hal yang maksimal

    Mengapa harus aku yang merasa begini?
    Sama sekali tidak percaya diri
    Sama sekali tidak percaya atas kemampuanku sendiri
    Aku merasa bahwa orang lain lebih hebat dariku
    Aku merendahkan diriku di depan diriku sendiri
    Meskipun begitu
    Aku harus tetap bangga akan diriku
    Aku tidak boleh merendahkan diriku lagi
    Aku harus bangun dan percaya akan diriku sendiri


    Kasih Seorang Ayah

    Ayah adalah pejuang sejati
    Pejuang dalam kehidupan kita
    Dia tidak mengenal lelah dalam mencari nafkah
    Dia juga tidak mengenal lelah dalam menasehati kita
    Untuk kesalahan yang telah kita perbuat

    Banyak orang yang menganggap
    Bahwa ayah tidak sayang pada anaknya
    Ia lebih sering marah, dan emosi terhadap anaknya
    Tetapi, itu adalah caranya memberi kasih kepada kita
    Karena setiap orang mempunyai caranya sendiri

    Cinta ayah akan anaknya
    Sama seperti cinta ibu akan anaknya
    Karena mereka berdua adalah sosok yang penting
    Penting dalam pertumbuhan anaknya
    Penting karena cinta mereka terhadap anaknya


    Peduli Lingkungan

    Lingkungan ini telah menjadi kotor
    Lingkungan ini disesaki dengan udara kotor
    Dari kendaraan dan pabrik-pabrik tidak bertanggung jawab
    Mereka menghancurkan dunia ini
    Orang-orang menjadi sakit karena ulah mereka
    Yang membuang limbah di sungai
    Sehingga mencemari sungai

    Entah apa yang dipikirkan oleh mereka
    Membuang limbah sembarangan untuk mendapat keuntungan sebesar-besarnya
    Hal tersebut sangat tidak berperi kemanusiaan
    Mengorbankan makhluk hidup untuk uang
    Bagaikan uang lebih penting dari manusia

    Seharusnya orang-orang lebih peduli
    Seharusnya mereka merawat dunia ini
    Dengan menanam pohon
    Membersihkan sungai-sungai yang tercemar
    Sehingga dunia ini akan menjadi tempat yang lebih baik untuk ditempati


    Keinginan Para Wakil Rakyat

    Entah apa yang dipikirkan oleh para wakil rakyat
    Membangun gedung yang baru dan mahal
    Menghabiskan uang rakyat
    Menuai berbagai kontroversi di hadapan masyarakat
    Apa sebenarnya yang diinginkan oleh mereka?

    Para wakil rakyat yang bertindak semena-mena dengan uang rakyat
    Mereka menggunakan uang rakyat untuk kesenangan tersendiri
    Bukan untuk memajukan kesejahteraan rakyat
    Sesuai dengan tujuan awal terbentuknya DPR
    Mereka malah membuat rakyat sengsara
    Karena kelaparan mereka akan hal mewah

    Kapan para wakil rakyat kita bisa lebih bijak?
    Tidak menggunakan uang rakyat sembarangan
    Menggunakan uang rakyat untuk tujuan yang sesuai dengan keinginan rakyat
    Sehingga rakyat akan menjadi lebih sejahtera
    Bukan untuk menyenangkan para anggota DPR
    Yang tidak bekerja sesuai dengan harapan rakyat

    BalasHapus
  17. Nama : Theresia Nurmalita S.
    Kelas : XII IPA 2
    No. Absen : 36

    Kepedulian Lingkungan

    Akhir tahun datang
    Pertanda kehadiran tetes hujan
    Bulir demi bulir air membasahi....membanjiri tanah ini
    Menghilangkan tempat berpijakku

    Kedatanganmu membawa sukacita
    Memberi kedamaian dalam relung hati ini
    Sekarang telah berubah
    Ketar-ketir melingkupi jiwa

    Semua itu bukan salahmu
    Maafkan kami....
    Kami tak mampu menjagamu
    Menyia-nyiakan berkat yang ada

    Namun tiada kata putus asa
    Menyadari dan berusaha memperbaiki
    Kini kami hendak memulihkan keadaan
    Menciptakan kembali bayang indah yang sempat kabur



    Teriakan Rakyat

    Rakyat misikin?, tak masalah
    Rakyat susah?, sudah biasa
    Rakyat menderita?, apa lagi!

    Heran...heran...dan heran
    Mungkin 1 patah kata yang tepat untuk pemerintah
    Jangan salahkan kami
    Apabila kami mengatakan itu

    Kami rakyatmu sudah bosan
    Lelah dengan semua keadaan ini
    Coba rasakan apa yang kami alami

    Di sana, di singgah sana kalian
    Dengan senyum tersungging di bibir
    Tatapan tanpa beban
    Memandang kami dengan hampa

    Mampukah kalian mengubah cermin kalian?
    Di sisni kami ragu...ragu akan figur besar kalian
    Tak ada lagi rasa percaya
    Tak ada lagi pengharapan

    Tolong ubah pandangan kami
    Kami ingin semua seperti dahulu
    Bersama menjalani hidup
    Dengan saling percaya yang tulus



    Pencarian Diri

    Malu
    Ku tatap sosok di hadapanku
    Hati kerut... jiwa hampa melayang
    Hilang tanpa tahu arah

    Ku coba tuk terus mencari
    Apa daya... tak kunjung ku temui
    Namun tetap ku coba
    Ku tatap lagi sosok itu

    Tapi hanya roman muramlah yang kutemui
    Rasa iri menghampiri
    Melihat diri yang lain
    Semua berbeda....semua tak sama
    Ketidaksempurnaan menghinggapi

    Sosok itu adalah diriku
    Yang malu akan diri sendiri
    Ingin rasanya lepas
    Bebas melangkah ke luar
    Dengan rasa percaya akan diri
    Terus melangkah



    Kehadiran Diri yang Berharap

    Kenapa sulit?
    Kau pergi dari hatiku
    Ku tak mengharapkan itu
    Namun kepedihan ini bagai menganga
    Menanti Ppnyembuhan

    Tingkah dan pikirmu ingin ku pahami
    Sulit, rumit namun tetap ku coba
    Penyesalan....
    Ingin ku putar waktu
    Kembali ke masa yang ku alami
    Berharap tak terjadi sekarang

    Tetes air mata jadi tanda
    Kebingungan atas diri
    Berharap kau hadir di hadapan
    Menyapa ramah seperti dulu

    Walau dirimu sekarang bagai Haley
    Aku berani menanti
    Menanggalkan jubah diri
    Tak peduli akan diri
    Hanya menanti, sampai kapan?


    Bangga Indonesiaku

    Kembali....Sang Merah Putih terbentang indah
    Anggun, membuat bangga diri ini
    Gelora Indonesia Raya berkumandang
    Merasuki jiwa anak bangsa

    Betapa ku sadari kebesaranmu
    Indonesia tanah airku
    Putra-putri bangsa takkan lelah tuk pertahankan sinarmu
    Walau tumpah darah harus dikorbankan

    Terima kasih untuk semua
    Perjuangan tak henti-hentinya
    Akhirnya membuahkan hasil
    Mengharumkan nama bangsa di kancah dunia
    Pertahankan....
    Berjuanglah.....Anak-anak Indonesia

    BalasHapus
  18. NAMA : EVELIN DEVINA
    KELAS : XII IPA 2
    NO. : 13

    MAAF
    Engkau pemimpin
    Namun tak lebih dari nama
    Engkau seorang pembina
    Namun hanya menyandang spanduk jabatan tanpa arti

    Hanya satu kata tak mampu kau keluarkan
    Hanya empat huruf tersangkut di tenggorokanmu
    Atau bahkan tak pernah ada dalam pikiranmu
    Hanya sebuah kata khayalan dalam benak kami

    Haruskah kita ulang kejadian masa lampau?
    Awal yang tampak seperti akhir
    Ketika kau lepas kulit luarmu
    Ketika tampak seonggok hati hitam

    Sebuah nama yang seharusnya membawa perubahan
    Telah menghancurkan angkatan muda ini
    Sebuah angkatan yang seharusnya dapat menjadi besar
    Telah memandang hampa dirimu

    Tak ada lagi batas kanak-kanak dan dewasa
    Kami harus menjadi dewasa
    Di saat kau bahagia dalam kekanakanmu
    Di atas senyuman di balik sakit hati kami

    Terlintas dalam bayangku
    Percaya padamu adalah kegagalan terbesar kami
    Melayang dalam pikiranku
    Kesalahan kami memilih figur dewasa di depan kami

    Kata maaf yang kami ucapkan
    Menutupi sakit hati tak terucapkan
    Kau tepis dengan dingin
    Meninggalkan gelisah hati kami menyakiti hatimu

    Dan kau datang kembali
    Seolah semua hanya dunia mimpi kami
    Dan kaulah kenyataan sebenarnya
    Bahwa tak ada yang terjadi

    Kini kata dewasa hanyalah menjadi imajinasi
    Hanya ada seorang yang kanak-kanak di hadapan kami
    Yang masih kami ikuti dengan menutup mata
    Anak yang belum mengerti kata ‘maaf’

    INILAH AKU
    Di manakah wajahmu
    Hai generasi muda?
    Ujung dagumu kau tancapkan di leher
    Matamu mengarah pada kelamnya tanah

    Tatapan sayu kau berikan kepada dunia
    Dengan komunikasi hampa
    Tak kepada siapa pun
    Sebuah langkah kecil namun mundur dengan pasti

    Hendak kau kemanakan jiwamu itu?
    Hendak kau buang ke mana semangatmu?
    Hai kau generasi muda
    Di manakah wajahmu?

    Tak kau curahkan segenap pikiranmu
    Kau kubur dalam segala akalmu
    Kau simpan ceritamu
    Hanya karena hati yang ciut

    Luasnya dunia telah mengecilkan niatmu
    Matamu hanya menerawang kepada masa lalu
    Hanya pada dirimu dan pikiranmu
    Dirimu dan pikiranmu sendiri…

    Di manakah dirimu
    Hai generasi muda?
    Tak kau tunjukkan secuil kobaran api
    Melangkah kepada masa depan yang bisa kau ubah

    Apakah tekanan dunia telah mengecilkan pupil matamu?
    Adakah ilmu dunia sekarang telah kau anggap terlalu tinggi?
    Tidakkah kau berpikir untuk melampauinya?
    Untuk kau tunjukkan siapa dirimu sekarang?

    Angkatlah wajahmu
    Hai generasi muda

    Jangan kau lipat tanganmu di atas dada
    Katakan pada dirimu “Kau bisa!
    Hai generasi muda”
    Katakanlah kepada dunia
    “Aku ada”

    Ledakkan dirimu di tengah orang banyak
    Angkat kakimu dari tanah keraguan
    Dan berdirilah sebagai dirimu

    Jangan tutup matamu untuk berjalan
    Bukalah matamu biar dengan merangkak
    Beritakanlah kepada dunia
    “Inilah aku”

    BalasHapus
  19. NAMA : EVELIN DEVINA
    KELAS: XII IPA 2
    NO. : 13

    PULIHKANLAH
    Aku menatap ke semua kehampaan ini
    Ke manakah perginya lembutnya angin?
    Ke manakah terbangnya aroma segar daun?
    Ke manakah murninya udara pohon-pohon hijau?

    Aku melihat dengan jelas mataku
    Tanah yang telah berubah menjadi abu-abu
    Udara yang ditaburi dengan percikan api
    Air yang telah menjadi hitam

    Mengapakah bunga tak lagi tersenyum?
    Tak ada lagi alunan musik gesekan daun-daun
    Embun pagi yang meluluhkan segala resah
    Kehangatan matahari yang begitu ramah

    Aku berpaling dari semuanya
    Di hadapanku berdiri segerombolan mahluk hidup
    Berakal dan berbudi, sebutannya..
    Namun tak bertanggungjawab

    Manusia…
    Yang telah menjamah tangannya kepada alam
    Tangan yang telah menghilangkan simfoni alam
    Tangan yang telah merusak melodi indah bumi

    Tidakkah engkau dengar, wahai manusia?
    Jeritan para hewan dan tumbuhan
    Risau alam yang selama ini menaungimu
    Ketika engkau meringkuk hangat dalam tidurmu

    Kini engkau mengangkat tanganmu
    Mencari kembali kami yang telah engkau hancurkan
    Kesalahanmu kini kita bersama
    Melangkah ke senja akhir

    Dalam jeritan diam kami pun tertinggal penyesalan
    Bahwa kami pun hanya dapat pulih melalui tanganmu
    Tangan egois tak bertanggungjawab
    Namun satu-satunya tumpuan harapan kami

    Tak lama…
    Tak lama lagi sebelum engkau pun musnah
    Dalam genggaman tanganmu sendiri
    Karena langkah yang engkau tahan sendiri

    Dengarkanlah…
    Pilu hati kami
    Kesakitan kami dalam kesendirian
    Keheningan menekan ini…

    Ulurkanlah tangan yang engkau sembunyikan selama ini
    Pulihkanlah kembali alam ini
    Kepada kemegahannya di masa lampau
    Ke tahta kejayaan surga bumi


    MASIH ADAKAH PENDIDIK?
    Tempat kebanggaan negara
    Menyandang sebuah nama tanah air
    Indonesia...

    Pendidikan demi pembangunan negara
    Demi karakter kuat generasi muda
    Sekolah tinggi kebanggaan
    Dengan gelar sebuah nama negeri tercinta

    Orang-orang yang memanggul beban pendidikan
    Sumber teladan generasi muda
    Di sekolah kebanggaan Indonesia..
    Di manakah tanggung jawabmu?

    Telapak tangan pemegang ilmu
    Dikotori dengan budaya busuk
    Korupsi...

    Haruskah selalu ada penggulingan kekuasaan?
    Akankah datang suatu jaman pemimpin sesungguhnya?

    Tidak politik, tidak budaya, tidak hukum, tidak ekonomi
    Tidak pendidikan sumber harapan masa depan bangsa

    Masihkah ada orang bertangan putih
    Layak di tampuk kepemimpinan
    Memimpin segenap tumpah darah Indonesia
    Mengarahkan segenap generasi muda ke jalan pendidikan sebenarnya

    Tanpa lembaran kertas pengganti kejujuran
    Tanpa kekayaan elektrik pengganti nilai

    ”Save UI”
    Sebuah harapan pembersihan negara
    Dari tangan tak bermoral
    Yang merusak akar karakter generasi pemegang masa depan

    BalasHapus
  20. Nama : Ivan Danny Handoko
    Kelas : XIIP 2
    Nomor : 19

    SEBUAH PERTANYAAN

    Itukah cinta?
    Tiada kusangka perasaan itu sungguh melekat di hati
    Inikah sayang?
    Tiada kutahu rasa ini untuk mencintai

    Apakah dia mencintaiku?
    Akankah dia menyayangiku?
    Tak akan kutahu
    Mungkin suatu hari nanti
    Di dalam kegalauan hati

    Aku ingin mencintai
    Aku ingin dicintai
    Aku ingin menyayangi
    Aku ingin disayangi
    Aku ingin mengetahui
    Cinta dan rasa sayang
    Yang terjerat di dalam hati


    DEMONSTRASI

    Apakah tidak ada jalan yang baik
    Yang tak merusak?
    Yang tak memberontak?
    Yang tak saling membenci?
    Itulah yang mendasari emosi masyarakat

    Apakah tidak adanya jalan yang baik
    Yang tak egois?
    Yang tak serakah?
    Yang tak memonopoli?
    Itulah yang mendasari kemarahan sosial

    Mengapa tak mencoba berdamai?
    Apakah terlalu sulit?
    Ataukah tidak mungkin?
    Terlalu banyak amarah terbuyar
    Pembunuhan dan pembakaran pun tak terelak

    Mengapa tidak teratasi?
    Tak akan selesai
    Tidak akan pernah
    Masalah akan selalu datang
    Hanya kita sendiri yang dapat mencegahnya


    SEHARUSNYA AKU BISA


    Aku bisa
    Namun ku tak percaya
    Malu?
    Seharusnya tidak
    Tidak hanya aku sendiri
    Ada yang menemani
    Terduduk, tidak berani

    Sudah hilangkah
    Kemauan untuk maju
    Mengapa hanya terdiam
    Mengapa diri hanya terdiam
    Tentu kita mau,
    Tetapi kita tak mau mati malu
    Oleh sengatan malu oleh kekurangan diri

    Kita harus percaya
    Mengubah diri
    Kita bisa
    Terus percaya
    Mengapa terdiam
    Itu bukanlah jawaban
    Teruslah berusaha
    Bukan yang terbaik bukanlah masalah
    Campakkan rasa malu
    Dan menuju hari yang cerah


    KISAH PERAMPAS PULSA

    Rakus dan tamak
    Itulah yang mencirikan penjahat
    Pendiam dan tak berbelas kasih
    Itulah yang mencirikan pencuri
    Bukan pencuri lembarank ertas
    Bukan juga lemari dan televisi
    Melainkan pencuri suatu digit angka

    Bermula di rekening
    Pencuri meminta uang
    Surat pun dicoba
    Menipu masyarakat
    Dengan dusta sang penipu

    Berlanjut ke SMS
    Pencuri meminta uang
    Menyamar
    Aku ibumu, itulah kata mereka
    Dengan bengis
    Membalas pun membayar

    Telepon pun dicoba
    Mencoba menelepon
    Berharap ada yang mengangkat
    Mencari mangsa yang menggenggam suara hampa
    Melihat sisa pulsa yang menghilang

    Apakah tidak ada cara lain
    Tidak kuat bekerja kah?
    Mengapa dengan mudahnya merampas
    Dan tak bermuka dosa

    Apa pula yang tak ditakutkannya
    Tuhan pun dilawan
    Bukankah Tuhan yang Maha Kuasa?
    Bosan hidup kah mereka?

    BalasHapus
  21. Nama : Indriani Gultom
    Kelas : XII IPA 2
    Nomor : 18

    100

    Aku delapan belas saat itu
    Terlintas sekilas lalu berlalu
    Hanya bermimpi tapi tak berbuat
    Selalu menyesal disaat pulang

    Aku dua puluh satu saat ini
    Tak hanya bercita-cita aku berjanji
    Tak hanya bermimpi, mulai berbuat
    Tak hanya berbuat, aku bermimpi

    Berkhayal aku saat empat puluh sembilan
    Saat aku mulai kehilangan diri
    Saat terlalu jauh melihat ke depan
    Mulai terlupa saat dua puluh satu

    Mungkin saat sempilan puluh sembilan
    Saat aku sekarat di pangkuanmu
    Tak pernah berharap lebih baik dari ini
    Saat aku hanya diberi 100 tahun untuk hidup



    Para Pencari Salah

    Kalimat keras pada yang atas
    Memang, itulah warnanya
    Seperti langit dan birunya
    Seperti diam dan emasnya

    Merasa benar saat bicara
    Terlalu yakin akan dirinya
    Merasa dia paling berbeda
    Padahal hanya kritik belaka

    Selalu menepis semua jawaban
    Karena merasa seakan suci
    Salahkan nama dia cerita
    Tutupi fakta lalu merusak citra

    Lalu semua menyebar seperti virus
    Berisi pencaci, yang menyambar bagai halilintar
    Satu melakukan, maka melakukan semua
    Satu bergerak, maka bergerak semua



    Mari

    Mari tertawa, jangan pedulikan sesama menangis
    Mari berlari, langkahi mayat kurus didepan kita
    Mari bernyanyi, seakan kita tak dengar mereka menjerit
    Mari bersukacita, seakan kita takkan mati, sadar tak sadar mati menghampiri
    Mari nikmati, indah dan nikmat surga duniawi, hanya sibodoh yang berfikir nikmat surga melebihi nikmat duniawi
    Mari bermain, membakar semua yang ada dihati, lalu berjalan dan bersiul tanpa ada beban di kepala
    Mari menari, berdansa kita diantara mereka yang duduk lesu menunggu ajal menanti
    Mari kemari, hei kamu, jangan takut kemari dan ajak semua untuk mari kemari



    Apakah Ini Tanahku?

    Satu lagi yang mati di kubangan ini
    Terbujur kaku di tanahnya sendiri
    Mengapa harus mati di tanah sendiri?
    Ditangan pendatang yang menjadi tuan saat ini

    Kerasnya suara tangis yang ditinggal pergi
    Hanya dibayar gulungan uang kertas merah
    Menjadi penyeka air mata mereka
    Juga simbol tak berdayanya mereka

    Tak heran deru senjata terdengar sampai kesini
    Oleh mereka yang terinjak-injak di tanah sendiri
    Tapi, apakah itu mereka?
    Atau orang-orang yang memakai tangis mereka

    Apakah ini salah mereka?
    Atau salah mereka yang dipercaya mereka?
    Bagi siapa yang berani menjawab
    Akan tertulis di hati anak cucu mereka

    Mungkin kita hanya bisa berdoa
    Lalu lupa sambil tertawa ria bersama keluarga
    Tapi Tuhan tidak tuli kata mereka
    Semoga benar aku harap percaya

    BalasHapus
  22. Nama : Vika Dhavesia
    Kelas : XII IPA 2 / 39

    Tema : Krisis kepercayaan diri

    Langkahku

    Ku langkahkan kakiku
    Dengan tegap k uterus maju
    Selangkah demi selangkah
    Terus hingga menuju ke ujung
    Setelah ku lihat satu titik cahaya
    Ku terus maju dengan tegap
    Ku ayunkan kakiku dengan cepat
    Tak sabar rasanya untuk sampai ke ujung
    Saat ku merasa semakin dekat
    Saat cahaya itu tampak dekat
    Hatiku goyah
    Kakiku tertahan oleh hatiku
    Ku ayunkan kakiku yang berat
    Dengan penuh kebimbangan
    Akankah jalanku ini benar
    Akankah jalan ini yang tebaik
    Cahaya tampak di depan mataku sekarang
    Ku bertekad terus maju
    Laksana burung yang terus terbang ke depan
    Ku langkahkan kakiku
    Saat langkah terakhir yang harus ku lakukan
    Keraguan ku mulai meledak
    Ketakutan akan jalan ini salah
    Keraguan akan keburukan yang menunggu
    Ku pun terduduk mati di ujung sana
    Tanpa melangkahkan kaki ku lagi
    Kini ku sadar hanya ia dengan hati mantap bisa terus maju
    Laksana singa tak takut mati demi rakyat hutannya

    Tema : Kepedulian lingkungan

    Peninggalan Nenek Moyang

    Saat dulu nenek moyang hidup
    Semuanya masih dipenuhi tanaman hijau
    Angin nan sejuk membelai tubuh
    Kicauan burung dimana-mana
    Sekarang nenek moyang telah tiada
    Ia meninggalkan tanaman hijau
    Ia berikan kicauan burung
    Dan angin yang nan sejuk
    Namun semuanya telah tiada
    Padang hijau telah hilang
    Angin nan sejuk telah pergi
    Burung-burung pun tak berkicau lagi
    Bangunan tinggi dimana-mana
    Air mengenang di sepanjang jalan
    Udara kotor kendaraan
    Asap pabrik nan hitam
    Saat terus menjadi warisan
    Anak cucu menderita
    Kita siksa anak cucu kita
    Tertinggalah asap hitam dan kekeringan
    Saat waktu belum berlalu
    Mereka menanamkan pohon
    Membuat dunia dihembus angina nan sejuk
    Hingga ke anak cucu dapat merasakan

    Tema : Krisis kepercayaan terhadap pemerintah

    Suara Rakyat

    Sudut kota yang penuh gubuk
    Pemandangan yang memilukan hati
    Disaat presiden telah menjabat
    Akankah gubuk ini hilang?
    Silih waktu berganti, dari tahun ke tahun
    Setiap kali gubuk ini tak hilang
    Namun malah semakin banyak
    Rakyat mengais sampah untuk makan
    Rakyat tidur di atas Koran
    Rakyat kedinginan
    Semuanya masih terus berlangsung
    Apa guna presiden kita
    Hanya penuh dengan janji di mulut
    Belum dapat melaksanakannya
    Kapankah penderitaan ini berakhir
    Rakyat berharap
    Tak ada yang mengwujudkannya
    Rakyat berseru
    Tak ada yang mendengar
    Akankah janji sang penguasa dapat dijaga
    Akankah janji itu dapat diwujudkan
    Rakyat terburu rasa sakit
    Rakyat pun tak mau memandang sang penguasa
    Tema : Rumor Aktual

    Milik Atlet

    Negara ku memberikan ku rumah
    Rumah untuk ku tinggali sebagai seorang atlet
    Masih dalam proses
    Kupingku menangkap alunan suara
    Naza, Nazarudin
    Siapakah engkau Naza
    Nazarudin di tangkap
    Di tangkap? Rumah atlet?
    Nazarudin koruptor
    Dana rumah atlet yang nanti untuk atlet diambil
    Naza ngaku ukan koruptor
    Siapa yang tahu?
    Korupsi dimana-mana
    Hanya Tuhanlah yang tahu

    BalasHapus
  23. Nama : Noviandi
    Kelas : XII IPA 2
    Nomor Absen : 29

    Kasih Ibu

    Kasih Ibu
    Bagaikan matahari
    Selalu memberi kehangatan
    Untuk kita
    Tanpa pilih kasih
    Tanpa mengenal lelah
    Tanpa meminta kembali
    Satu hal yang kulakukan
    Sangat sederhana
    Tetapi sangat sulit dilaksanakan
    Hanya dengan mengatakan 3 kata
    Terima kasih Ibu

    Hilangnya Moral Generasi Muda

    Tak pernah menghormati
    Hanya memikirkan diri sendiri
    Itukah generasi muda yang baik
    Itukah harapan dari orang lain
    Bagi generasi muda
    Tak pernahkah terpikir
    Hidup untuk saling menolong
    Menghargai,menghormati
    Bukankah dengan hidup
    Saling menghormati, menolong
    Akan lebih baik, bahagia

    Pemerintah yang Egois

    Hanya memikirkan diri sendiri
    Itukah orang yang dipercaya
    Itukah orang yang akan memimpin
    Tak dapatkah Engkau
    Membuat rakyat bahagia
    Karenamulah rakyat menderita
    Apapun yang terjadi
    Mereka tetap percaya padamu
    Tetapi pernahkah kau memikirkan
    Memikirkan mereka
    Tidak, kau tidak pernah memikirkan mereka
    Hanya memikirkan diri sendiri
    Dasar egois

    Koruptor

    Puaskah anda
    Menguntungkan diri sendiri
    Merugikan rakyat
    Apa untungnya kaya
    Kaya yang merugikan orang lain
    Pernahkah terpikir
    Apabila tidak korupsi
    Negara pasti akan mengalami kemajuan
    Apakah anda bahagia
    Dengan tindakan yang dilakukan
    Bukannya menguntungkan
    Tetapi merugikan orang lain
    Dasar pecundang

    BalasHapus
  24. Nama : Lisa Marsella
    Kelas : XII IPA 2
    No. Absen : 22


    HILANGNYA SEMANGAT GENERASI MUDA

    Pemuda zaman dahulu
    Semangatnya nomor satu
    Berjuang untuk kemerdekaan negara
    Dari sang penjajah Belanda

    Tapi di masa sekarang ini
    Semangatnya sudah tak sama lagi
    Lebih suka tawuran dan berkelahi
    Tak sedikit menjadi tahanan polisi

    Yang terjerumus ganja marak
    Pecandu narkoba juga banyak
    Mau jadi apa negara tercinta
    Bila pemuda kacau keadaannya

    Inikah negara Indonesia
    Yang selalu dipuji kekayaan alamnya
    Namun siapa yang menyangka
    Moral pemuda negeri sudah tak ada

    TIDAK ADA YANG PEDULI

    Kemanakah perginya
    Kesadaran dari setiap diri manusia
    Tak ada lagi sisi kepedulian
    Dalam mengatasi masalah lingkungan

    Penyakit kini mulai mewabah
    Karena lingkungan layaknya bak sampah
    Tak peduli golongan atas atau bawah
    Tidak ada satu pun yang peduli

    Hilang sudah semangat kerja sama
    Membangun kehidupan demi kepentingan bersama
    Tidak ada lagi namanya gotong-royong
    Yang ada hanyalah saling menyalahkan

    Mungkinkah esok akan tiba saatnya
    Saat munculnya kesadaran diri dari setiap manusia
    Rakyat bersama bahu-membahu
    Bukan hanya duduk bertopang dagu

    PENTINGNYA SEORANG SAHABAT

    Aku duduk sendiri
    Terpaku di malam sunyi
    Tanpa ada satupun di sini
    Hanya sahabatku yang menemani

    Kini aku mengerti
    Mengapa hidupku tak pernah sepi
    Sahabatku selalu ada kapan saja
    Baik keadaan suka maupun duka

    Banyak sahabatku di sana sini
    Tertawa bersama menepis rasa sepi
    Menghilangkan rasa gelisah dan gundah
    Dalam menjalani kehidupan yang terasa lelah

    Sahabatku..
    Selalu bisa diandalkan kapan saja
    Terima kasih sahabatku
    Karena telah menjadi teman terbaikku

    INDONESIA JUARA

    Perhelatan akbar telah dibuka
    Dari sebelas sampai dua puluh dua November
    Pertandingan olahraga negara-negara
    Di kawasan Asia Tenggara

    Bertempat di Palembang dan Jakarta
    Pembukaannya sangat megah
    Fasilitas yang lengkap tersedia
    Menambah semarak pesta olahraga

    Banyak cabang yang dilombakan
    Atletik sepakbola dan lain sebagainya
    Terget juara umun yang ditetapkan
    Berhasil diraih oleh Indonesia
    Aku yakin Indonesia pasti bisa
    Menjadi tuan rumah yang patut dibanggakan
    Walaupun kalah dalam ajang sepak bola
    Tapi kau tetap membuat kami bangga
    Terima kasih Indonesia

    BalasHapus
  25. Nama : Selvina Legarty Manurung
    Kelas : XII IPA 2
    Nomor Absen : 33

    EMAS PURA

    Katanya tembaga pura
    Kaya akan tembaga
    Nyatanya tembaga dan emas
    Satu ikatan tak terpisahkan

    Apa Bapak bodoh sekolah
    Atau Bapak tembak ijazah
    Pak emas dan tembaga tak terpisahkan
    Bapak tambang tembaga Bapak panen emas

    Bapak pintar katanya
    Tapi Bapak jual emas harga tembaga
    Tembaga Bapak kuning
    Tapi emas Bapak lebih mengkilap
    Tembaga pura atau emas pura


    LUNTURNYA KEPERCAYAAN

    Zaman internet makin keren
    Guru jarang interaksi hanya tau nilai
    Pak nilai bisa ditulis
    Tapi jiwa bangsa harus diukir
    Bapak datang hanya kangen
    Kangen akan awal bulan

    Pak kami perlu Bapak
    Bukan soal dan teori di dalam Microsoft Word
    Pak kami perlu Bapak
    Bukan soal dan teori di dalam buku

    Kami butuh tempat bertanya lebih bebas dan kami ditanya
    Kami butuh Bapak lebih dari pengajar, tapi sebagai Guru

    Guru pahlawan tanpa tanda jasa
    Pengajar bukanlah Guru
    Bapak guru kami atau pengajar kami


    KASIH ABADI

    Cinta adalah kasih sayang
    Rasa cinta bukan hanya untuk kekasih kita
    Tetapi
    Cintaku ini hanya untuk mama
    Betapa besar pengorbanan mama
    Terhadap diriku

    Pagi
    Siang
    Sore
    Hingga malam kelak
    Beliau tahan membanting tulang
    Hanya untuk sesuap nasi
    Semua itu hanya untukku

    Mama
    Oh mama
    Cintaku ini hanya untukmu


    PERMISI PAK SAYA MAU KAYA

    Bapak kamu tukang bakso
    Kok tau?
    Habisnya kamu miskin

    Pak saya ingin uang, saya ingin kencan
    Pak saya tidak punya uang, Bapak saya miskin
    Katanya negara maju tapi Bapak saya miskin
    Jual bakso biar tak dikata nganggur

    Pak kami jual bakso supaya angka-angka Bapak indah
    Angka tingkat pengangguran yang Bapak suarakan
    Pak kami ikut dengar kampanye Bapak
    Janji-janji indah yang Bapak bingkai di jalan raya

    Dimana pak janjinya? Disimpan dimana?
    Demi frakri ataukah demi kami?
    Kepada Bapak kami bersedih atau cukup berdoa

    Atau teriakan kami
    Hanya alamat palsu

    BalasHapus
  26. Nama : Mustika Sukmawati Andika
    Kelas : XII IPA 2
    No. Absen : 27


    1. (Cinta)
    Menyongsong Hampa

    Sejuk angin menerpa tubuh
    Kurasa aku terbaring di hamparan luas
    Termenung bayangkan kasihku disana
    Tak kunjung datang tak kunjung tiba

    Terakhir kudengar suaranya
    Ingin kembali bisiknya lembut
    Namun sekarang aku terus menunggu
    Walaupun sukma kian tertusuk

    Seberkas percaya ini masih ada
    Oh kasih yang tak tergapai lagi
    Semoga kelak kita bertemu
    Kelak jika kita ada umur


    2. (Kepedulian lingkungan)

    Tetap Kupuja


    Asap bergumul di cakrawala
    Kutatap hingga hati tersayat
    Baru tersadar apa yang telah dibuat

    Dulu zamrudku ini dipuja
    Tapi kini mungkin dihina
    Tak ada lagi jaya hanya tersisa kelam

    Zamrudku, walaupun tak semegah dulu
    Puja agung tetap kututur
    Karena ini tanah airku, tempatku menghela nafas hidup

    3. (Krisis moral generasi muda)

    Pupus Harapan

    Tunas kecil baru tumbuh datangkan haru
    Harapan inang membuncah bagi tunasnya
    Ia dipelihara, dikasihi baik adanya
    Lemah lembut tiada bercela

    Tiba saatnya tak lagi bergantung
    Tunas pergi ke jagad alam
    Inang was-was menunggu kabar
    Ternyata pulang tanpa harapan

    Anak muda!
    Engkau ini harapan yang tua
    Lahir baik dirawat baik
    Tapi kau sendiri yang nodai dengan noktah di hati

    Seberkas luka kau toreh di hati ibu bapakmu
    Dengan nodai dirimu sendiri
    Kau sudah dewasa, mereka tak mampu berkata-kata
    Mereka hanya terduduk terpaku menanggung malu
    Satu kata menggema di sudut hati..
    Kecewa...


    4. (Krisis kepercayaan kepada pemerintah)

    Janji Kosong

    Bak kacang lupa kulitnya
    Jagad Gedhe hanya diam
    Menatap nanar kami bak pungguk
    Seakan tak kenal siapa-siapa

    Hampa yang terjadi
    Kosong yang mereka beri
    Kenyangkan perut sendiri
    Membunuh pasti rakyat kecil
    Merenggut hak mereka anak yatim


    Entah apa dosa rakyat kecil ini
    Harapan yang dahulu diberi hanya diujung bibir
    Perihnya harapan kosong tak berisi
    Hanya tinggalkan luka di hati

    BalasHapus
  27. Nama : Michael Suharlie
    Kelas : XII IPA 2
    Nomor Absen : 23}

    LINGKUNGAN SEKITAR KITA
    Sungguh segar
    Udara di bawah pohon yang rindang
    Sungguh indah
    Melihat hijaunya pohon yang rindang
    Namun,
    Itu semua hanya bayangan belaka
    Bak disambar petir aku melihat
    Sekitarku hanyalah bangunan yang tinggi menjulang
    Pohon-pohon di tebang
    Hutan-hutan di bakar
    Laut dijadikan tempat pembuangan limbah pabrik
    Entah apa yang akan terjadi kedepannya
    Lihatlah
    Terjadi Erosi dimana-mana
    Tanah longsor, Banjir, dan sebagainya
    Itulah sebab kemiskinan tanaman di dunia ini

    GENERASI MUDA
    Perhatikan pemuda Indonesia
    Mereka sungguh keren-keren
    Sekarang lihatlah pemudi Indonesia
    Mereka cantik-cantik
    Pakaian sekolah yang mereka pakai sungguh rapi
    Rambut mereka terawat dengan baik
    Kaos kaki putih menyelimuti kaki mereka
    Tas berisi buku menggantung di punggungnya
    Sungguh menyenangkan melihat mereka tumbuh
    Berbincang-bincang dengan sesamanya dengan sopan
    Etika yang mereka miliki sungguh baik
    Alangkah membanggakan pemudan-pemudi Indonesia ini
    Mereka telah menjaga budaya sopan santun Indonesia kita
    Namun, apa yang kita lihat sekarang
    Tidaklah sama seperti yang terbayang di benak kita
    Mereka berbicara sesuka hati mereka
    Tanpa memperdulikan perasaan lawan bicara mereka
    Sungguh rendah moral yang mereka miliki

    PERCAYA PADA DIRI SENDIRI
    Cermin sering tertawa
    Ketika melihat seorang remaja bercermin
    Dan berbicara dengan dirinya sendiri
    Atau sedang menyisir rambutnya
    Sungguh konyol perbuatan remaja jaman sekarang
    Seringkali mereka meniru gaya-gaya orang lain
    Yang diyakini akan membuat mereka tambah berkelas
    Bahkan mereka memuja orang yang mereka tiru
    Banyak remaja yang tidak menyadari
    Bahwa dirinya sebenarnya lebih baik
    Dari orang yang ditirunya
    Andai Cermin bisa berbicara
    Oh, mengapa?
    Remaja jaman sekarang tak dapat berdiri sendiri
    Membuat gaya mereka sendiri
    Itu akan lebih baik jika mereka percaya pada diri sendiri

    KAU KORUPTOR
    Saat ini masa depan bangsa
    Dihimpit oleh badai korupsi
    Wahai koruptor yang merugikan negara
    Bebas bak burung di angkasa
    Sedangkan,
    Warga kecil dibalut kemiskinan hidup menderita
    Anak-anak di tengah jalan menjerit lapar
    Juga berdoa berharap mendapat pendidikan
    Fakir miskin memenuhi seluruh negara
    Mengapa kau tega sekali?
    Membiarkan para masyarakat miskin itu terlantar
    Tak memiliki tempat berlindung
    Tak memiliki harta apa pun
    Pernahkah terlintas di pikiran anda?
    Akan kesedihan?
    Akan kesengsaraan?
    Yang telah mereka hadapi karena kau korupsi

    BalasHapus
  28. Nama: Ria sicilia Purwani
    Kelas: XII Ipa 2
    Nomor: 31

    Tema : Cinta
    Kenangan Terindah

    Seandaianya bias terulang kembali
    Saat pertama bertemu antara kau dan aku
    Kau sentuh jemariku
    Tanganku terbuai
    Indahnya kata cinta terucap olehmu

    Manis kasih yang ku rasa
    Ku tak rela cintaku berakhir
    Zku minta kau katakana cinta
    Saat kau terjaga, adakah kau rasa tak seperti diriku

    Kini cintaku tlah hilang
    Sayangnya kini aku tak mengerti
    Begitu berat rasa ingin memelekmu
    Tapi ku hanya bias mengingatmu karena ku tak mau tau tentang rasa ini

    Hilang – hilang yang ku rasa
    Cintaku tlah berakhir
    Dirimu yang selalu temani hayalku
    Agar kau tahu karena ku biasa denganmu di setiap waktu



    Tema : Krisis kepercayaan pada pemerintah
    Pembohongan Publik

    Sejuta janji kian terucap
    Di kala politik merajalela
    Seberkas bukti tanda terbukti
    Hanya bualan semata

    Ketika petinggi tlah berkuasa
    Sebuah janji tinggalah janji
    Sederet tangis tak terhiraukan
    Oleh penguasa pendusta politik

    Dimanakah pengharapan itu
    Saat kami butuh sebuah pembuktian
    Masih adakah janji politik itu
    Atau hanya pembohongan semata



    Tema : Krisis Moral Generasi Muda
    Tawuran

    Hujan turun dengan derasnya
    Sama seperti hatiku yang hancur
    Suara petir terus bergema di telinga
    Sama seperti tangisan di hatiku ini

    Perkelahian terus merajalela
    Menghajar, menembak, menusuk
    Hingga pertumpahan darah terjadi
    Sakit dan menderita

    Dimanakah kau ?
    Para pemuda pemudiku yang kenal
    Dulu kau setia dengan pelajaran
    Sekarang kau setia dengan kekerasan
    Dulu kau begitu terhormat
    Sekarang kau begitu terhina



    Tema : Rumor actual
    Jembatan Tersayang

    Kau berdiri dengan kokoh
    Membantu menyeberang setiap harinya
    Meringankan penderitaan masyarakat
    Terbangun kokoh di ujung pulau

    Usiamu bukanlah halangan
    Demi kenyamaanan kami wargamu
    Terbangu indah di tengah kota
    Berhiaskan lampu di malam yang syahdu

    Sungguh indah namamu
    Wahai kau jembatan penolong kami
    Bertatakan cahaya purnam
    Dinamakan Kartanegara

    Kini kau telah jatuh
    Karna kelalaian kami dahulu
    Mungkin semua tinggal kenangan
    Antara aku dan jembatan

    BalasHapus
  29. Nama : Dessy Laulensia Harry
    Kelas : XII IPA 2
    Nomor : 09


    Jembatanku Malang

    Dulu kokoh, kini telah roboh
    Dulu indah, kini semua musnah
    Dulu selalu menadi penolong
    Kini telah menjadi pembunuh

    Puluhan jiwa telah terbunuh karenamu
    Jutaan jiwa menjadi saksi amarahmu
    Tak ada lagi bangunanmu yang kokoh
    Yang selalu menjadi tempat lalu lalang

    Tubuhmu runtuh seketika
    Mungkin karena ulah manusia
    Tangan-tangan jahil yang merusak tubuhmu
    Kini kau tak lagi berdiri tegak
    Yang tersisa hanyalah nama dan puing-puing



    Krisis Sosial

    Masalah di Indonesia memang tak kunjung henti
    Baik di hukum, politik maupun ekonomi
    Para aparatur yang tidak peduli
    Menyebabkan rakyat kecil terdiskriminasi

    Hukum di Indonesia ini
    Oleh orang berdompet tebal mampu dibeli
    Para elit politik berdasi
    Hanya kepentingan partai baru peduli

    Perbedaan status ekonomi yang lebar
    Rakyat hanya bisa banyak bersabar
    Kesenjangan sosial makin melebar
    Namun pemerintah menganggap ini terlalu hambar



    Angan Menggengam Harapan

    Fajar sang pagi sudah membosan
    Temani mimpiku tentang dunia
    Raga penuh keyakinan
    Tapi luluh sebelum perang

    Ya..
    Aku manusia tak berharga
    Semua bunga harapan telah sirna
    Kulihat ajal melambaikan tangannya
    Dan kuingin ikut dengannya

    Tapi..
    Tunggu sejenak
    Bunga itu takkan mekar lagi
    Biarkan ku ke rumah sunyi
    Semua akan tetap sama

    Haruskah kutunggu
    sampai kuntum itu kembali tumbuh
    Baik, baik dan baiklah
    Tampaknya ku hanya harus berdiri
    Dan hamparan bunga akan tersenyum lagi



    Sekejap Mimpi

    Malam kemarin kumimpikan dirimu
    Walau hanya sekejap bagai debu tertiup angin
    Walau hanya di mimpi saja bisa kulihat dirimu
    Kuingin takkan pernah terbangun sampai kapan pun

    Kuingin kau selamanya bersamaku
    Temani aku saat malam dan pagi mulai menjemput
    Kuingin mimpi itu selamanya abadi
    Agar ku dapat terus memeluk hatimu
    Akan kudekap dirimu dalam pelukkanku selamanya

    Dan jika kau menjadi milikku
    Semuanya akan kuberikan padamu
    Kupetik bintang menerangi hatimu di kala gelap
    Seperti cintaku yang kan terus menerangi langkahmu

    Mimpi terindah kan terus ku kenang
    Walau takkan pernah mungkin terjadi
    Ku kan terus berusaha walaupun ku harus mati
    Agar kau dapat selamanya menjadi milikku
    Temani aku di saat aku mulai terjatuh

    BalasHapus
  30. Nama: Cris Prawira P.W.
    Kelas: XII IPA 2
    No. 05

    M16 Kenangan

    Ketika kau merasa sedih
    Hal itulah yang ku juga rasakan
    Cobalah hentikan tiap pedih
    Dan ingatlah bagaimana kita mengoperasikan
    Sebuah laras pembuat letih
    M16 kenangan

    Ketika cuaca begitu menyengat
    Hal itulah yang masih teringat
    Berjalan di antara semak-semak
    Berdiri memperhatikan sebuah jarak
    Membidik penjaga lawan dengannya
    M16 kenangan

    Ketika itu letusan granat memecahkan ketentraman
    Mengancam tiap nyawa
    Bagai harimau siap menerkam
    Nyaris kita pejamkan mata
    Hanya satu yang masih kita genggam
    M16 kenangan

    Ketika itu kita pergi ke garis depan
    Kau coba untuk menghiraukan
    Rekan-rekan yang sekarat
    Kau coba tak menghiraukan
    Benda wajibmu yang mulai berkarat
    M16 kenangan

    Ketika itu menembak telah kuputuskan
    Kita bersama-bersama menembak baris lawan
    Menghadang peluru tajam menikam
    Sakit terasa oleh kita, demi rekan-rekan
    Saat sadar, musuh telah tertembak jatuh dikarenakannya
    M16 kenangan

    M16 hanyalah sejarah
    Dimana darinya kita bisa berbagi semua rasa
    Maka tetaplah tersenyum kawan
    Meski peluru telah memisahkan kita
    Jika kau merasa sedih dan bosan
    Cobalah untuk mengingat cara kita mengoperasikan
    M16 kenangan

    Aku, Kamu, Kita Adalah Sama

    Kita tak sama lagi
    Kesenjangan telah menampi kita
    Kita berpisah jauh dari hidup
    Kesenjangan telah menjauhkan kita

    Kita tak tertawa bersama lagi
    Latar belakang telah menolak kebersamaan kita
    Kita tak berbagi bersama lagi
    Latar belakang telah melarang kita berbagi bersama

    Kita tak saling menegur lagi
    Hati telah membekukan hubungan kita
    Kita tak saling berpaling lagi
    Hati telah menutup mata hati kita

    Aku begitu rindu kata kita
    Waktu telah meniadakannya
    Aku begitu rindu kata ayo
    Waktu telah menenggelamkannya

    Hatiku tergores dalam
    Melihat semua kenyataan pahit
    Hatiku ingin kembali berbagi
    Melihat relasi kita kembali terjahit

    Meskipun mereka telah menghancurkan kebersamaan kita
    Aku tetap percaya suatu saat kita
    Akan merasakan semua kebahagiaan itu bersama
    Karena aku, kamu, kita adalah sama, bukan?

    Menyontek dan Percaya Diri

    Kunci kehidupan manusia
    Adalah sebuah rasa percaya
    Namun tak kusadari dulu
    Bahwa begitulah hakikat kehidupan

    Aku begitu takut keluar
    Bahkan hanya untuk melihat sebentar
    Ada banyak orang cerdas dan pintar
    Berat menerima fakta bahwa aku tidak seperti mereka

    Satu-satunya jalan
    Hanyalah menyontek
    Namun, aku bimbang
    Haruskah aku lakukan?

    Namun detik demi detik
    Mata hatiku mulai terbuka
    Untuk menerima fakta
    Kucoba untuk optimis dalam hidup

    Baru kusadari sekarang
    Percaya pada diri sendiri memang perlu
    Kucoba jalani hidup ini tanpa menyontek
    Tetapi aku hanya terheran

    Aku hanya terheran
    Banyak mereka yang menyontek
    Kemanakah rasa percaya mereka?
    Bagaimana mereka nanti hidup

    Bukankah menyontek artinya
    Meninggalkan kemampuan dirinya
    Kemanakah rasa percaya ini?
    Apakah telah sirna?


    Kekuasaan Ada di Ujung Laras Senapan

    Kedamaian telah sirna di negeri piramida
    Rakyat tertindas, hanya bisa berdoa
    Tidak mampu menjatuhkan
    Seragam hijau, biru, dengan senapan

    Penguasa hanya melihat, tidak bertindak
    Bentrok sesama tak mampu dibelokkan kembali
    Yang tersisa dari pertempuran
    Hanyalah darah dan asap

    Masa depan mulai samar
    Melihat kondisi yang terpuruk dari sebuah hal
    Dimanakah sang damai
    Ia telah ditembak oleh sang perang

    Protes telah diserukan
    Namun apa daya, hanya rakyat jelata
    Hendak melawan angkatan bersenjata
    Seolah kehidupan orang-orang
    Hanya menunggu ajal,
    Sambil menikmati seribu derita

    Apa kata, rakyat tidak memiliki senjata
    Meski hanya sebuah Berreta
    Inilah sebab mereka berkuasa
    Karena kekuasaan ada di ujung laras senapan

    BalasHapus
  31. Nama : Regina Ghozali
    Kelas : XII IPA 2
    No. Absen : 30

    SEPAK BOLA

    Beribu jam telah dilalui
    Berpeluh keringat setiap hari
    Semangat
    Berseteru dan berjuang
    Demi harumnya nama bangsa

    Terus maju!
    Di sni berjuang tanpa ragu
    di sini berdiri menghadang kalian
    Kami bangsa merdeka
    Kami bangsa berprinsip
    Hari ini kami pasti menang

    Sepak bola
    Sepak terjang bangsa
    Sepak bola
    Sepak berapi semangat


    LINGKUNGAN TERDAHULU

    Tetes demi tetes rintik hujan yang berjatuhan
    Membasahi dedaunan yang berguguran
    Kini hal itu tak kan sama lagi
    Pepohonan tak lagi berdaun, tanah menjadi kering
    Tetes demi tetes rintik hujan tak berarti lagi
    Kini limbah telah meracuni lingkungan
    Mematikan seluruh kehidupan alam
    Meski telah banyak manusia yang menyadarinya


    PEMERINTAH SEMAUNYA

    Rakyat kecil kelaparan
    Pemerintah diam
    Rakyat kecik sakit-sakitan
    Pemerintah diam
    Rakyat kecil miskin pengetahuan
    Pemerintah tetap diam

    Apa yang mereka lakukan sebenarnya
    Hanya diam menyogok orang
    Meraih upah milik rakyat kecil
    Tega!
    Mereka anggap rakyat kecil diam saja
    Rakyat kecil tidak diam
    Suara hati mereka sampai ke Tuhan
    Pembalasan akan diterima
    Cukup Tuhan yang membalas



    TANGAN PEMUDA

    Orang jaman ibuku berkata
    Masa depan bangsa ada di tangan pemuda
    Mau jadi apa nanti sebuah negara
    Itu terserah sang generasi penerus saja

    Orang jaman ibuku berkata
    Negara akan hancur jika tanpa pemuda
    Menjadi debu, hampir rata dengan tanah
    Meninggalkan kenangan, sejarah, serta berupa nama

    Namun pemuda, pemuda apa yang kita butuhkan
    Tidak sembarang pemuda dapat menjalankan
    Tanggung jawab negara yang amat riskan

    Tangan pemuda sudah berpeluh keringat kotor
    Keringat yang mereka peroleh dari judi dan meniru koruptor
    Bukan keringat hasil kerja keras tiap hari di kantor

    Tangan pemuda sudah dinodai hal-hal yang najis
    Narkoba dan alkohol membuat bengis
    Bukan menjadi pribadi yang suci serta agamis

    Inikah yang bangsa butuhkan
    Inikah yang bangsa perlukan

    Tentu golongan ayah ibuku akan terus berseru
    Berteriak bersama angin yang menderu
    Menangis dengan air mata yang penuh pilu
    Akan nasib bangsa pada pemuda yang penuh ragu

    Sama sekali tak dipungkiri
    Akhlak pemuda tak seindah dulu lagi
    Tak sebening embun ranum di pagi hari
    Malah keruh dan penuh dengan emosi

    Belum terlambat untuk berubah
    Cepat bertindak walau tidak gegabah
    Semua demi matahari yang lebih cerah
    Semua demi senyum penduduk yang merekah

    BalasHapus
  32. Nama :Elmo Saviro Herprananda
    Kelas : XII IPA 2
    No. : 11


    Inikah Negara??

    Manusia-manusia seonggok daging di jalanan
    Berhamburan layaknya lebah yang menyerang
    Dalam bait-bait demokrasi yang kau canangkan
    Dan dalam pancasila yang kau agungkan

    Tikus-tikus berdasi menari di atas keju hasil rampasan
    Menari di atas malam tanpa bintang
    Acungkan nyali-nyali kebiadaban
    Di antara tangis-tangis kecil penderitaan

    Negara...
    Inikah negara??
    Yang dengannya rakyat-rakyat telanjang dalam kehinaan
    Yang dengannya rakyat-rakyat mati kelaparan



    AmukanMu, Merapi

    Masih terbayang di pelupuk mataku
    Dahsyatnya amarahmu pada dunia
    Pada kenistaan yang ada
    Dalam jiwa-jiwa yang hampa

    Kau remukkan tulang-tulang tua hingga tak bernyawa
    Kau biarkan wanita-wanita menjadi janda
    Dalam ranjang-ranjang tak berdosa
    Dalam tangis-tangis bocah tanpa ayah

    Kini,
    Kau masih tak bisa tersenyum
    Indah ragamu yang dulu
    Tak lagi biaskan kesejukan



    Ayah

    Kala mereka agungkan bunda
    Aku pun tak pernah kalah
    Tak pernah anggap engkau yang ada
    Dalam waktu-waktu kehidupan

    Namun, sukma terluka
    Kala sadar engkau telah berpulang
    Tinggalkan maaf yang tak terucap
    Tinggalkan rindu yang tak berbalas

    Ayah,
    Kini kusadari
    Engkau pemilik cairan pengagung cinta
    Yang dengannya aku ada
    Yang dengannya aku hidup



    Yang kini Punah

    Kawan,,
    Pernahkah kau rasa apa yang mereka rasa
    Tatkala kematian di depan mata
    Oleh jarum senjatamu

    Luka yang mereka rasa bagai luka putus cintamu
    Pedih yang tak kau kira umpama pedih cintamu
    Sakit yang teramat dalam
    Saat kau musnahkan populasi mereka

    Rintihan mereka,
    Jeritan mereka,
    Tangisan mereka,
    Adakah kau dengar???

    BalasHapus
  33. Nama : Ferdyanto Chandra
    Kelas : XII IPA 2
    Nomor Absen : 15

    Tema Cinta
    Sedang Apa?

    Sedang apa?
    Kau sedang apa?
    Aku?
    Aku sedang menyelami kisah kita yang tenggelam.
    Kau sedang apa?
    Aku?
    Aku sedang tersesat. Namun aku tak mau keluar.
    Karena aku tersesat dalam hatimu.
    Kau sedang apa?
    Aku?
    Aku sedang menyeruput kopi yang hangat ini.
    Cuma saat ini aku bisa sedikit lepas darimu.
    Kau sedang apa?
    Aku?
    Aku sedang memutar lagu kesukaanmu.
    Berasumsi kau mendengarkannya juga.
    Kau sedang apa?
    Aku?
    Aku sedang menghitung senja.
    Senja?
    Iya, senja yang kuhabiskan dalam kegalauan.
    Kau sedang apa?
    Aku?
    Aku sedang menanti tengah malam.
    Di mana lampu jalanan akan menemaniku bercerita.
    Kau sedang apa?
    Aku?
    Aku sedang mengelus mimpiku tentangmu.
    Berharap dia sedikit jinak kepadaku.
    Kau sedang apa?
    Aku?
    Kenapa menanyakan aku?
    Kenapa kau tidak pernah menjawab pertanyaanku?
    Aku lakukan setiap perkataanmu
    Yang tertera di setiap dinding kamarku.
    Namun semua transparan untukmu
    Tak bergetar.
    Kau sedang apa?
    Aku?
    Baiklah aku sedang merindukanmu
    Ini minggu-minggu terakhir bukan?


    Tema Gejolak Sosial
    Berteman Sang Bulan

    Aku hidup sendiri
    Di usiaku yang telah senja ini
    Di saat matahari hidupku mulai tenggelam
    Setiap pagi
    Aku hanya berteman dengan nur sang surya
    Yang menerobos dari jendela tua kamarku
    Dan kucoba bersahabat dengan suara kokok ayam jantan
    Setiap Siang
    Aku berteman dengan gemericik air
    Yang diterpa ribuan bangau putih
    Serta angin yang bergemuruh
    Yang menggoncangkan atap kamarku
    Setiap sore
    Aku berteman kicau burung walet
    Yang terbang bersama
    Sangat paradoks dengan diriku
    Yang hidup sendiri, bahkan tak bersama serpihan debu
    Setiap malam
    Aku berteman sang bulan
    Yang selalu memberikanku semangat
    Ketika ku merasa tidak ada yang membutuhkanku
    Yang selalu memberikanku pujian
    Ketika aku bernyanyi sumbang untuknya
    Tapi semua itu tidaklah selamanya
    Sang Surya dan Bulan saling menggantikan
    Bangau putih dan walet terbang bergantian
    Karena aku memang pada awalnya
    Tak berteman, tak berkawan
    Hidupku telah tergambar dalam sebuah kanvas putih
    Hanya ada aku di situ
    Tanpa ekspresi
    Karena kesedihanku pun telah mati....

    Tema Kreasi Bebas
    Teras Kecil Kelabu

    Ubin merah delima
    Terbalut debu yang merangkak
    Terbawa angin yang berlomba
    Mengejar air yang menguap
    Mentari, rambut oranye dipangkas habis
    Ditutup kapas yang bergelayut
    Sama dengan teras kecil
    Bilamana teras kecil berdebu
    Bilamana teras kecil mengusang
    Menganga menatap langit
    Menganga menadah hujan
    Tetesan air menghujam
    Lebih dari tusukan jarum
    Teras kecil terus menangis
    Karena ia makin kelabu....

    Tema Rumor Aktual
    Mas Ibas

    Riuh redam terdengar di puncak lembah
    Di depan istana putih tempat sang raja bertahta
    Siapa yang tak tahu akan Cipanas
    Tempat bercokolnya ayah ibu dan mas Ibas
    Cinta ibarat direakayasa
    Dengan balutan sempurna koalisi
    Antara susilo dan hatta radjasa
    Menjadi hingar bingar di televisi
    Sang raja bilang ini kocek sendiri
    Tapi dompet negara penuh tambal di sana sini
    Sang besan bilang itu modal kantongnya
    Tapi sponsor taipan tetap jadi utama
    Inilah pernikahan Ibas-Aulia
    Pernikahan paling meriah di bumi Indonesia
    Berfoya-foya dan sempat lupa
    Dengan mereka yang menangis jauh di sana

    BalasHapus
  34. Nama : Toni Saputra
    Kelas : XII IPA 2
    Nomor : 38

    Cinta

    Di gedung musik yang tua
    Pertama kali ku jumpa dirimu
    Matamu yang bersinar
    Senyumanmu yang indah
    Canda tawamu yang riang
    Membuatku selalu tersenyum

    Kini kau telah pergi
    Meninggalkanku dalam kesendirian
    Berbulan- bulan ku hidup tanpa arah
    Hanya engkau yang ada dalam pikiranku

    Di tempat pertama berjumpa denganmu
    Ku termenung memikirkanmu
    Terlihat seorang wanita yang sedang berdiri
    Dengan senyum yang menatapku
    Dan aku tersadar ia telah kembali
    Ku berjanji tak akan melepaskanmu lagi



    Koruptor

    Aku tak ingin uangmu
    Aku tak ingin hartamu
    Kejujuran yang cuma ku mau
    Kejujuran pada rakyatmu

    Penampilanmu berjas dan berdasi
    Hidup bermewah- mewah
    Punya segalanya tapi sengsara
    Uang rakyat yang kau rampas



    Penghijauan bumi

    Bumi yang nyaman
    Bumi yang sejuk
    Kini tak dapat dirasakan lagi
    Panas, gersang bumi yang terasa
    Kita merusak bumi
    Tapi tak bisa memperbaikinya lagi

    Apa kalian tidak malu pada bumi ini
    Mulailah kita sadar
    Menanam pohon juga untuk anak cucu kita



    Pesonamu

    Kehadiranmu menyambut dia
    Memaparkan pesona indah
    Dia tersenyum engkau dicaci
    Hanya karena engkau terpilih

    Namun kita bangga telah menyambutnya
    Jambul khatulistiwa terpampang di hadapannya
    Dia tersenyum lagi
    Dan membuat Indonesia bangga

    BalasHapus
  35. Nama : Lamtiur Sinaga
    Kelas : XII IPA 2
    Nomor : 20


    Arti Sahabat

    Sahabat..
    Hari ini aku dapat merasakan kesedihanmu
    Engkau berduka karena sesuatu
    Janganlah engkau menanggung semuanya sendiri
    Percayalah kita bisa melewatinya bersama

    Karena bagiku senyummu dan tawamu adalah segalanya
    Biarlah aku menemani mu sampai akhir
    Mengatasi semua masalah yang ada
    Sebab engkau tidak sendirian
    Tidak…
    Engkau masih punya aku
    Yang akan selalu setia menemanimu
    Kapanpun dan dimanapun
    Suka maupun duka
    Karena itu lah arti sahabat


    TANPA IDENTITAS

    Hari demi hari berganti
    Waktu kian berlalu
    Kebingungan datang bagaikan pencuri

    Dalam heningnya malam
    Aku duduk di sudut ruangan
    Sambil memandang kepada sang cermin
    Yang tak pernah berbohong

    Hai jiwaku mengapa engkau gelisah
    Kemanakah wajahmu yang dulu
    Yang selalu berada di barisan terdepan
    Untuk mengalahkan musuh-musuh yang datang

    Hai cermin siapakah orang yang berkaca itu
    Kemanakah perginya orang yang dulu kukenal
    Yang selalu berada di urutan pertama
    Dalam setiap perlombaan yang dimenangkannya

    Hai jiwaku janganlah engkau terus gelisah
    Identitas mu benar hilang
    Tapi ingatan mu tak akan hilang selamanya
    Temukanlah identitasmu yang hilang



    CINTA YANG SIRNA

    Cinta..
    Lambang sebuah perasaan
    Kasih sayang yang tulus
    Indahnya rasa itu
    Hari-hari yang indah kujalani
    Penuh tawa dan bahagia
    Namun..
    Kini cinta ku tlah pergi
    Atas segala perbuatanku
    Sebuah kesalahanku yang membuat cinta itu sirna
    Dan tak tahu apakah dapat kembali
    Hanya ada penyesalan yang tiada arti
    Tanpa kamu
    Tanpa cinta darimu
    Aku tidak akan menjadi orang yang sempurna
    Karena cinta itu tlah sirna


    ULANGANKU MASA DEPANKU

    Ulangan tlah tiba
    Mempersiapkan belajar yang baik
    Hari terasa berat saat mulai untuk belajar
    Menghadapi banyak godaan

    Dua hari tlah berlalu
    Seakan belajar tanpa ada akhir
    Cemas dan gelisah
    Takut mendapatkan nilai buruk

    Orang pintar tak berbeda
    Orang malas tak perlu takut tuk berusaha
    Lakukan tuk menjadi yang terbaik
    Dan masih menjadi yang terbaik

    Jangan pernah berhenti
    Tuk mencari
    Tuk menjadi
    Tuk mencapai
    Sebuah harapan yang indah
    Keep The Spirit High !

    BalasHapus
  36. Nama : Charles Ferdinand
    Kelas: XII IPA 2
    Nomor absen : 03

    Krisis Kepercayaan Diri

    Tidak mencoba menyembunyikan
    rahasia, ketakutan terbesar yang ada
    karena itu semuanya
    semakin menyiksa dan menakutkan

    Tidak mungkin hilang
    mimpi yang menjadi nyata
    penuh tentang semuanya
    hanya tindakan nyata

    Semua itu karena ketakutan
    tidak berani melawan arus
    tinggal sendiri kecewa dan
    tidak ada bandingnya


    Bangkit

    Mungkin masih ada waktu
    ketika permasalahan datang
    mungkin suatu saat
    tidak ada lagi kesialan

    jangan menyerah karena
    disini tetap berusaha
    tolong jangan meyerah
    tidak akan membiarkannya
    apapun yang terjadi

    kekacauan itu membangkitkanku
    hanya butuh beberapa detik bernapas
    dan akan bangkit kembali
    selamanya bangkit dan berjuang


    Kiamat
    Ini bukan akhiran
    ini bukan awalan
    Hanya suara rusuh
    Yang kembali setiap saat

    mendengar nada dan irama
    nada dan irama ketakutan
    walau terdengar indah pada awalnya
    tapi kosong pada akhirnya

    menunggu akhir yang datang
    berharap ada kekuatan untuk berdiri
    ini bukan keinginanku tapi
    ini diluar batas kemanusiaanku


    Krisis Moral Generasi Muda

    Kini, tanda-tanda kemusnahan
    menyelimuti setiap jiwa
    Menyelimuti setiap raga
    tidak tampak pada diri
    tapi tampak pada yang lain

    semua telah berubah
    Terkadang
    rasa kecewa, bangga, dan sedih bercampur
    ingin berubah dari dirinya

    semakin hancur dan tak berrangka
    tak ada kata yang muncul
    hanya tindakan buruk
    menjadi bumerang setiap saat

    BalasHapus
  37. Nama :Evin Wijaya
    Kelas :XIIP2
    No :14
    MENGAPA
    Kita habiskan banyak waktu bersama
    Itula sulitnya berteman denganmu
    Tiap kali kau patah hati
    Aku ingin kau tau
    Itu menyakitkanku juga

    Beritahu aku,
    Mengapa kita masih berteman
    Saat semua orang berkata
    Kita harusnya lebih dari teman

    Beritahu aku,
    Tiap kali aku menemukan seseorang sepertimu
    Mengapa aku selalu mengakhirinya
    Menjadi seorang teman


    Rindu Segala Hal

    Kutatapi tiap langkahku
    Kurasakan sulitnya melangkah
    Kurasakan sulitnya melihat
    Kurasakan sulitnya bernafas

    Aku terduduk sejenak
    Melihat sekelilingku,
    Melihat disekitarku,
    Aku terduduk heran dan bingung

    Kapan pohon akan tumbuh dengan rindang?
    Kapan tanah akan kembali berwarna coklat?
    Kapan udara akan bersih?
    Kapan tuhan menunjukan kuasanya?

    Krisis Kepercayaan Diri

    Kami generasi penerus bangsa
    Bagi kami,
    Uang, harta, kekuatan bukanlah masalah
    Semua kami atasi dengan budi dan akhlak

    Bagi kami,
    Cambukan kepercayaan diri lah
    Yang menyiksa harkat dan martabat kami
    Sebagai manusia

    Sulitnya kami hadapi masa-masa ini
    Tanpa kepercayaan pada diri
    Sepertinya kami butuh
    Tamparan keras di pipi kanan

    Perkembangan Ilmu Pengetahuan

    Sungguh besar kuasamu Tuhan
    Kau berikan kami akal dan budi
    Yang kau tak berikan pada makhluk lainnya

    Kami gunakan pengetahuan ini
    Kami terus kembangkan
    Kami terus berjuang
    Seperti yang kau katakan pada kami

    Hingga pada akhirnya kami dapat apa yang kami inginkan
    Kami dapat menikmati hasil perjuangan kami
    Tapi salahkah kami bila terus mengeruk dan menggali
    Rahasia alam semesta?

    BalasHapus
  38. Nama : Solastika Olivia Mariah Carey Sabatini
    Kelas : XII IPA 2
    Nomor : 34

    Nyanyian Jiwa

    Angin bertiup sepoi-sepoi
    Menggerakkan ranting-ranting dengan gemulai
    Menimbulkan suara nyanyian alam
    Langit biru membentang
    Burung-burung riang berterbangan
    Kicaunya merdu menghanyutkan jiwa
    Terasa damai di hati
    Suasana alam yang sangat indah
    Menerbangkan sukma tiada beban
    Tiba-tiba langit menjadi gelap
    Suara angin bergemuruh
    Semakin keras semakin kencang
    Tiba-tiba terdengar suara yang keras
    Dalam sekejap
    Lenyaplah semua keindahan
    Tiada lagi
    Gerakan ranting-ranting yang gemulai
    Tiada lagi
    Kicauan burung-burung yang
    menghanyutkan jiwa
    Dimana-mana tampak gersang
    Dimana-mana porak poranda
    Serta puing-puing kehancuran
    Bencana alam dimana-mana
    Ratap,tangis, jeritan menggema
    Di seluruh penjuru negeri tercinta
    Hati bertanya
    Kenapa alam murka
    Kenapa langit marah
    Semua ini, akulah penyebabnya
    Karena keegoisan, kesombongan
    dan keserakahan
    Mari kita bangkit kembali
    Membenahi bumi pertiwi
    Agar tercipta damai kembali




    Dunia Tak Sebatas Telapak Tangan

    Bertahun-tahun aku tenggelam
    Tenggelam dalam sukacita dunia
    Dari luar tampak sungguh menggoda
    Namun didalamnya terdapat hati yang hancur
    Dulu aku mengira aku bahagia
    Aku yang dulu yakin bahwa duniaku
    hanya sebatas telapak tanganku
    Tapi…
    Sekarang telah kusadari bahwa itu salah
    Dunia mempunyai banyak penghuni
    Yang memiliki beraneka ragam sifat
    Ada yang jahat, ada yang baik
    Akulah yang menentukan
    Apakah aku ini baik atau jahat
    Aku berkali-kali tersandung
    Tapi Tuhan selalu mengasihiku
    Tuhan slalu menyertai langkahku
    Membimbingku melalui tangan orang tuaku
    Memaafkanku di kala aku terjatuh dalam dosa
    Mengangkatku ketika tersandung
    Membuka diriku agar menjadi lebih baik
    Terima kasih Tuhan
    Atas kasih-Mu yang begitu indah.




    Bunda

    Bunda
    Ketika ku sedih kau membuatku gembira
    Ketika ku menangis kau membuatku tersenyum
    Ketika ku takut kau membuatku nyaman
    Ketika ku buta kau menuntunku melihat kenyataan
    Bunda hanyalah dirimu yang bisa
    membuatku bahagia
    Bunda engkaulah yang manuntunku melihat
    kenyataan
    Bunda engkaulah yang membuat
    hari-hariku penuh arti
    Aku bersyukur pada TUHAN yang telah memberiku seorang Bunda yang baik hati dan penuh kasih sayang
    Kusadari Bunda tanpamu aku tak bisa jadi yang terbaik seperti sekarang
    Terima kasih Bunda
    Kasihmu sepanjang masa




    DPR

    DPR adalah Dewan Perwakilan Rakyat
    DPR adalah wakil suara rakyat
    Dpr harusnya melindungi rakyat
    Apa jadinya jika DPR mencelakakan rakyat
    Seorang anggota DPR terlibat jaringan
    pengedar narkoba
    Dimanakah akal sehatnya
    Apakah uang telah membutakan hatinya
    Sehingga mau mempertaruhkan hidup dan
    harga dirinya
    Wahai para pemimpin bangsa
    Laksanakanlah tugas kalian dengan bijaksana
    Janganlah selalu membuat rakyat kecewa
    Hingga hilang rasa percaya
    Wahai para penguasa
    Janganlah silau oleh harta
    Berjalanlah di jalan yang direstui
    agama, bangsa dan negara
    Walaupun nyawa taruhannya

    BalasHapus
  39. Nama : Solastika Olivia Mariah Carey Sabatini
    Kelas : XII IPA 2
    Nomor : 34


    Nyanyian Jiwa

    Angin bertiup sepoi-sepoi
    Menggerakkan ranting-ranting dengan gemulai
    Menimbulkan suara nyanyian alam
    Langit biru membentang
    Burung-burung riang berterbangan
    Kicaunya merdu menghanyutkan jiwa
    Terasa damai di hati
    Suasana alam yang sangat indah
    Menerbangkan sukma tiada beban
    Tiba-tiba langit menjadi gelap
    Suara angin bergemuruh
    Semakin keras semakin kencang
    Tiba-tiba terdengar suara yang keras
    Dalam sekejap
    Lenyaplah semua keindahan
    Tiada lagi
    Gerakan ranting-ranting yang gemulai
    Tiada lagi
    Kicauan burung-burung yang
    menghanyutkan jiwa
    Dimana-mana tampak gersang
    Dimana-mana porak poranda
    Serta puing-puing kehancuran
    Bencana alam dimana-mana
    Ratap,tangis, jeritan menggema
    Di seluruh penjuru negeri tercinta
    Hati bertanya
    Kenapa alam murka
    Kenapa langit marah
    Semua ini, akulah penyebabnya
    Karena keegoisan, kesombongan
    dan keserakahan
    Mari kita bangkit kembali
    Membenahi bumi pertiwi
    Agar tercipta damai kembali




    Dunia Tak Sebatas Telapak Tangan

    Bertahun-tahun aku tenggelam
    Tenggelam dalam sukacita dunia
    Dari luar tampak sungguh menggoda
    Namun didalamnya terdapat hati yang hancur
    Dulu aku mengira aku bahagia
    Aku yang dulu yakin bahwa duniaku
    hanya sebatas telapak tanganku
    Tapi…
    Sekarang telah kusadari bahwa itu salah
    Dunia mempunyai banyak penghuni
    Yang memiliki beraneka ragam sifat
    Ada yang jahat, ada yang baik
    Akulah yang menentukan
    Apakah aku ini baik atau jahat
    Aku berkali-kali tersandung
    Tapi Tuhan selalu mengasihiku
    Tuhan slalu menyertai langkahku
    Membimbingku melalui tangan orang tuaku
    Memaafkanku di kala aku terjatuh dalam dosa
    Mengangkatku ketika tersandung
    Membuka diriku agar menjadi lebih baik
    Terima kasih Tuhan
    Atas kasih-Mu yang begitu indah.




    Bunda

    Bunda
    Ketika ku sedih kau membuatku gembira
    Ketika ku menangis kau membuatku tersenyum
    Ketika ku takut kau membuatku nyaman
    Ketika ku buta kau menuntunku melihat kenyataan
    Bunda hanyalah dirimu yang bisa
    membuatku bahagia
    Bunda engkaulah yang manuntunku melihat
    kenyataan
    Bunda engkaulah yang membuat
    hari-hariku penuh arti
    Aku bersyukur pada TUHAN yang telah memberiku seorang Bunda yang baik hati dan penuh kasih sayang
    Kusadari Bunda tanpamu aku tak bisa jadi yang terbaik seperti sekarang
    Terima kasih Bunda
    Kasihmu sepanjang masa




    DPR

    DPR adalah Dewan Perwakilan Rakyat
    DPR adalah wakil suara rakyat
    Dpr harusnya melindungi rakyat
    Apa jadinya jika DPR mencelakakan rakyat
    Seorang anggota DPR terlibat jaringan
    pengedar narkoba
    Dimanakah akal sehatnya
    Apakah uang telah membutakan hatinya
    Sehingga mau mempertaruhkan hidup dan
    harga dirinya
    Wahai para pemimpin bangsa
    Laksanakanlah tugas kalian dengan bijaksana
    Janganlah selalu membuat rakyat kecewa
    Hingga hilang rasa percaya
    Wahai para penguasa
    Janganlah silau oleh harta
    Berjalanlah di jalan yang direstui
    agama, bangsa dan negara
    Walaupun nyawa taruhannya

    BalasHapus
  40. Nama : Steven Winoto
    Kelas : XII IPA 2
    No. Absen : 35

    Perasaan Itu

    Saat pertama kali kita bertemu
    Tersirat makna dibalik senyummu
    Tatapan kedua matamu
    Terpancar kasih yang begitu dalam

    Saat pertama kali kita berbicara
    Kau sentuh hati ini dengan kata-katamu
    Kau buat jiwaku melayang di atas angin
    Perasaan ini makin tidak karuan

    Apakah kau juga merasakannya?
    Apakah kau melihatnya?
    Semua usaha yang telah kita lakukan
    Semua angan-angan yang telah dilukiskan
    Semua indah yang telah diberikan

    Mungkinkah ini yang dinamakan cinta?
    Mengapa sulit untuk digapai?
    Mengapa sulit untuk terjadi?
    Aku ingin kau tahu
    Aku ingin kau mengerti
    Bahwa rasa ini sulit untuk dilepaskan
    Sampai saat penantian itu tiba
    Rasa ini masih terpendam



    Buaya Pemerintahan

    Sebelum duduk di kursi itu
    Bibir berbicara mengeluarkan kata-kata manis
    Akan segera sejahtera, begitu yang dijanjikan
    Tangan bergerak menandakan kebenaran
    Sebentar lagi akan bahagia, begitulah penyampaiannya

    Setelah duduk di kursi itu
    Rakyat tak lagi dijanjikan dan tak lagi disampaikan
    Benarkah kata “akan segera” dan “sebentar lagi”
    Mungkin tercapai?
    Coba kau lihat
    Manusia pinggiran berpenyakit keras
    Tak lagi mendapat kesehatannya kalau tidak dibeli
    Segerombolan lusuh menunda kekenyangan
    Tak lagi mendapat kenikmatannya kalau tidak meminta

    Tidakkah kalian tahu apa sebab badai itu?
    Mana janji dan penyampaian kalian?
    Apakah hanya sebuah lukisan semu?
    Dimanakah pikiran serta hati bersih kalian?

    Ribuan milyaran dihabiskan demi sebuah perjalanan
    Jutaan triliun dikeluarkan demi sebuah fasilitas
    Semuanya itu tiada berguna
    Jadi, apakah yang bisa dilakukan?
    Pergi dan berilah milyaran dan triliunan uang itu kepada rakyat jelata



    Akibat Koruptor

    Adakah kesejahteraan itu?
    Adakah keadilan itu?
    Ataukah hanya sekedar janji-janji belaka?
    Semua menanti dengan harapan

    Kesejahteraan yang menjadi hak kami
    Kau rampas begitu saja
    Kau renggut kebahagiaan kami yang kecil
    Kau tindas kehidupan kami yang melarat

    Sedikit pun kau tidak pernah mengerti
    Betapa susahnya menapaki hidup
    Kau seenaknya melalang buana ke sana kemari
    Bagaimana dengan kami??
    Makan ditemani cucuran keringat
    Setiap hari bertempur dengan ramainya lalu lintas

    Akankah kau mengerti?
    Yang kami harapkan hanya secercah kebahagiaan
    Sepotong ketentraman
    Dan sedikit keadilan yang kau berikan



    Hatiku

    Ketika kulihat dirimu
    Seakan-akan diri ini tak bergerak
    Seakan-akan mata ini tak berkedip
    Seakan-akan jantung ini berhenti

    Ketika kutanyakan mengapa kepada diri ini
    Bimbang, gelisah, bercampur malu
    Semua menjadi satu
    Tercampur aduk dengan rasa penasaran

    Dan ketika malam tiba
    Bulan purnama melukiskan sinarmu
    Bintang-bintang menerangi jiwaku
    Kau laksana malaikat dalam kegelapan
    Menyinari gelap malamku

    Saat aku tersadar dari tidurku
    Perasaan ini tidak mau menghilang
    Sampai aku tersadar untuk kedua kalinya
    Bahwa ku tak bisa hidup tanpa dirimu

    BalasHapus
  41. Nama: Dewi Wijaya
    Kelas: XII IPA 2
    Nomor: 10

    Tema: Rumor Aktual
    Judul: Akhir Kemegahan Tenggarong

    Tanpa hujan dan tanpa angin
    Semua terjadi Begitu cepat
    Mendung pun tak terlihat
    Tapi seketika langit pun seolah menunjukkan kuasanya

    Sekarang ini seperti mimpi bagi Kutai
    Sesaat yang lalu Tenggarong masih berdiri dengan kemegahannya
    Tapi kini yang tersisa hanya lah puing-puing belaka
    Seolah pesona Tenggarong sirna dalam sekejap

    Tenggarong..
    Mungkin kau dulu adalah kebanggaan Kutai
    Tapi apa lah artinya dirimu sekarang ini?
    Usia mudamu bahkan harus usai lebih cepat

    Engkau bahkan menjadi derita bagi orang lain
    Jeritan dan tangis pun terus dilontarkan padamu
    Apa salah mu?
    Bukankah ini salah mereka yang membangun engkau??

    Tanpa pandang bulu mereka menggerogati tubuhmu
    Memakan habis yang jadi hakmu
    Hingga akhirnya orang lain yang mengalami penderitaannya
    Jeritan dan tangis pun sudah tidak lagi berguna

    Korban telah berjatuhan
    Bahkan tenggelam bersamamu
    Tenggarong...
    Tak ada lagi yang perlu di sesalkan
    Biarlah ini hanya jadi kenangan pahit sepanjang masa bagi Negriku, Kutai



    Tema: Gejolak Sosial
    Judul: Jeritan Kemiskinan

    Kami ini orang kere
    Tapi kami punya harga diri
    Mungkin kami miskin dan kotor
    Tapi kami bisa diandalkan

    Tapi apa lah daya kami
    Kami diinjak dan dihina oleh kekayaan
    Hati kami hancur tapi pejabat kaya menutup mata untuk kesengsaraan kami
    Suara kami meringkih, tapi hanya tawaan yang kami peroleh dari mereka

    Apa lah artinya kami ini?
    Kami seperti seonggok sampah yang tak pernah berarti
    Peduli apakah mereka pada kami??
    Hanya hinaan yang kami peroleh dari mereka yang kaya

    Tuhan...
    Dimanakah keadilan buat kami yang hina ini??
    Penghinaan yang memilukan, hanya dapat kami terima dengan hati lapang

    Kami tak mampu berbuat apa-apa
    Kami diejek tapi kami hanya dapat pasrah
    Saat semua terungkap, yang kaya telah habis menggerogoti hak-hak kami
    Mereka bak parasit ditengah kemiskinan yang melanda kami

    Mereka kira mereka lebih hebat dari kami
    Mereka kira mereka jauh lebih kaya dari kami
    Tapi kenyataan mengubah segalanya
    Mereka jauh lebih miskin dari kami

    Mungkin di hadapan orang lain kami ini rendahan
    Tapi kemiskinan membuat kami terlihat lebih tinggi
    Sedangkan mereka yang kaya terlihat jauh lebih rendahan
    Karna kekayaan mereka, membuat mereka miskin harta dan miskin hati



    Tema: Bebas
    Judul: Kehangatan Bintang

    Angin malam menerpa jemariku
    Membangunkanku dari tidur lelapku
    Lembut dan hangat
    Menyegarkan jiwaku yang kelam

    Ku tatap malam dibalik tirai merah jambu
    Sebuah bintang memancarkan sinarnya
    Begitu hangat tapi memilukan hati
    Kepedihan dan kesedihan ku peroleh saat bintang menyinari wajahku

    Kenangan bersama Ayah tercinta
    Seakan terlukis jelas di balik awan berbintang
    Ada senyum dan tawa tersirat di dalamnya
    Indah tapi hanya tinggal kenangan

    Ayah..
    Apakah bintang malam ini dirimu?
    Mengapa aku terbayang akan dirimu??

    Aku ingin memperoleh jawaban
    Tapi tak dapat ku peroleh
    Karna bintang, hanya menyampaikan pesan hangat padaku melalui sinarnya
    Sebuah sinar kebahagiaan bersama ayah tercinta


    Tema: Cinta
    Judul: Cinta Tak Terbalas

    Mungkin hati tak pernah berbohong
    Tapi aku tak pernah mengerti arti cinta yang sebenarnya
    Yang ku tau, hanya dia yang menyelimuti seluruh benakku
    Meski kenyataan tak pernah sejalan dengan pemikiran ku

    Wajahnya selalu terbayang dalam mimpiku
    Begitu mempesona hingga aku jatuh hati
    Ku cari dimana ia berada
    Tapi dia seolah tak menganggapku ada

    Mungkinkah dia tak melihatku?
    Ataukah aku yang tak pernah sadar akan penolakkannya?
    Samar-samar ku lihat senyum kecil terpancar dari wajahnya
    Tapi bukan untukku

    Sedih tapi aku tak berdaya
    Hatiku pilu dan hancur
    Bak piring-pirang yang telah pecah
    Harapanku sirna dalam sekejap

    Aku kira aku salah menilai
    Tapi mataku yang buta pun berkata demikian
    Berhenti dan jangan kembali berharap
    Karna tak ada cinta untuk seorang sahabat

    BalasHapus
  42. Nama : Dea Komala Sulistia Ningsih
    Kelas : XII IPA 2
    No.Absen : 08

    Catatan Tanpa Nama

    Kuciptakan sebuah catatan
    Dari hati yang sederhana
    Untuk seorang yang ku damba
    Dalam sebuah catatan tanpa nama

    Aku sadar kini bukan rintik hujan yg menemaniku
    Hanya segelas air yg mulai membeku
    Dan kini tambah membeku dan membisu
    Bahkan kini Membasahi sebagian waktuku

    Aku mencoba menelaah buramnya hati yang bergelut gelisah
    Atas dia tanpa nama
    Yang membuatku tersiksa
    Dalam ketidak pastian yang nyata

    Lelahnya menunggu pergantian hari
    Yang tak dapat kutebak secara pasti
    Untuk dia yang kutunggu di hati
    Dan tak pernah hadir dalam mimpi

    Memang terlalu lama untuk dia tau
    Tau bagaimana waktu berdetik dengan lugu
    Tau bagaimana jantung yg seharusnya berdetak tanpa haru
    Tau bagaimana aku yg menunggu tanpa lagu

    Cinta

    Cinta..
    Satu kata penuh makna
    Menyimpan seribu tanya
    Untuk sebuah kepastian yang nyata

    Cinta..
    Satu kata penuh pengertian
    Untuk sebuah penantian
    Atas hati yang memerlukan kepastian
    Dalam sebuah ikatan percintaan

    Cinta..
    Satu kata penuh kehangatan
    Menenggelamkan banyak kerinduan
    Dalam tatap kebersamaan
    Mencapai titik kehidupan

    Cinta..
    Satu kata penuh kegalauan
    Jika cintanya tak terbalaskan
    Untuk merencanakan kebodohan
    Dalam penyelesaian percintaan

    Cinta..
    Satu kata penuh arti
    Untuk sepasang sejoli
    Dalam sebuah cinta kasih sejati
    Seperti sebuah drama kehidupan masa kini

    Jembatan Kutai Kartanegara

    Jembatan Kutai..
    Kau tenggelamkan banyak orang di atasmu
    Kau masukkan mereka dalam derasnya aliranmu
    Dalamnya lautanmu
    Beserta reruntuhan jembatan indahmu

    Kau putuskan jalan mereka
    Yang kebanyakan mata pencaharian mereka
    Melalui jalan satu-satunya
    Penghubung segala arah

    Kau patahkan semangat mereka
    Yang mengandalkan jembatanmu untuk hidupnya
    Yang menjadi harapan terdepan aktivitas mereka
    Dalam segala aspek kehidupan

    Kau tenggelamkan banyak jiwa
    Yang terjebak dalam reruntuhan jembatan penuh makna
    Dengan berbagai nasib setelahnya
    Bersama keluarga mereka yang merana

    Terdapat banyak hikmah
    Dibalik cerita nyata jembatan kutai kartanegara yang runtuh
    Dengan fenomena terarah
    Dari alam untuk semua manusia

    Lihat Kami Wahai Penguasa

    Lihat kami..
    Masyarakat kecil warga negara
    Yang tak tahu arah
    Dalam kehidupan kami sebagai bangsa Indonesia

    Lihat kami..
    Rakyat kecil yang kesulitan
    Bukan orang kaya seperti para penguasa
    Yang suka dimanfaatkan
    Seperti para koruptor kebanyakan

    Dimana keadilan?
    Saat kami tidak diperhatikan
    Saat kami dikesampingkan
    Dan dianggap tidak ada apa-apanya dalam kependudukan

    Mana janji-janji para penguasa?
    Yang dulu diumbar tanpa arah
    Yang disaksikan beribu masyarakat Indonesia
    Beserta sumpah dan janji bijak penuh kebohongan

    Perhatikan kami..
    Dalam segala aspek kehidupan kami
    Beri kami keadilan yang hakiki
    Bukan kebohongan publik yang dibuat para pejabat tinggi

    Kembalikan hak kami
    Kembalikan apa yang seharusnya kami miliki
    Beri kami keadilan yang pasti
    Jangan samakan kami dengan penguasa berhati keji

    BalasHapus
  43. Nama : David Rye Prianto Purba
    Kelas : XII IPA2
    Nomor : o7


    Yang Tak Terungkap

    Kau yang hadir dalam mimpiku
    Di setia ambang mimpiku
    Ku kira janji sekedar janji
    Tapi kecewa yang ku terima

    Saat kubilang sayang
    Mulut ini hanya bisa diam
    Tapi hati ini terus bergejolak
    Bagaikan puing – puing runtuhan

    Saat kulirik matamu
    Kuharap kau mambalas
    Tapi apa?
    Bodoh aku kalau terus memikirkanmu

    Tapi satu hal perlu kau tahu
    Mulut tidak lagi seperti biasanya
    Langkah kaki terus meraungi
    Lorong kosong di dalam hatimu


    Kutai Tak Seindah Kemarin
    Tak pernah terpikir oleh hati
    Kuatnya penyangga, kini telah hancur
    Ribuan baut ratusan besi
    Kini telah hanyut dibawa arus

    Walau baru usiamu
    Tapi sungguh cepat kepergianmu
    Jangankan engkau
    Kami saja tak pernah terpikir
    Akan rubuhnya pilar demi pilar

    Berkata siapa yang mengenai bersalah
    Tak ada insan yang melihat
    Orang kecil orang besar
    Semua berpaling muka

    Kutai.. Engkau memeng indah
    Tapi tak seindah kemarin
    Hanya nyawa disetiap kisahmu
    Telah pergi telah tiada

    Korupsi
    Korupsi.....
    Engkau timbul dimana mana
    Seakan tidak gaungmu
    Engkau terus hadir di kehidupan kami

    Korupsi..
    Sampai kapan engkau menganiaya kami
    Sudah bosan rasanya mendengar peimpin kami
    Yang setiap harinya melakukan korupsi

    Korupsi...
    Apakah memang tidak ada
    Jalan untuk menghilangkanmu dari kehidupan kami
    Kehilanganmu merupakan anugrah bagi kami

    Hujan
    Dikala kemarau engkau dipuja
    Selalu dirundakan untuk kedatanganmu
    Bahkan kami selalu sabar menanti kedatanganmu
    Karena kedatanganmu anugrah bagi kami

    Akan tetapi dikala musin hujan
    Engkau selalu dihina
    Karena kedatanganmu menimbulkan
    Bencana di mana – mana

    Banyak orang yang merindukanmu
    Banyak pula orang yang menghianamu
    Kami harap kedatanganmu
    Selalu menjadi berkah bagi kehidupan kami

    BalasHapus
  44. Nama: Muhammad Bazli Fadjrin
    Kelas: XII IPA 2
    Nomor: 25

    LIHAT LINGKUNGAN KAMI

    Ketika kebersihan tak lagi jadi keutamaan
    Lingkungan menjadi saksi keburaman
    Ketika kebersihan tak lagi di nomor satukan
    Lingkungan menjadi saksi kepalsuan

    Sampah berserakan dimana-mana
    Kotor telah menjadi kebiasaan setiap manusia
    Apa harus selalu amarah jadi penyelesaian
    Untuk masalah yang sebenarnya tidak harus dibahas terlalu dalam

    Mana kepedulian setiap orang?
    Untuk lingkungan yang terasa mencekang
    Untuk sekitar yang menjadi cerminan
    Lingkungan baik penuh kedamaian

    DAMAI PAPUA

    Kau angkat senjatamu untuk sebuah peperangan
    Kau ciptakan permusuhan dalam kekeluargaan
    Kau hebohkan nusantara yang penuh kedamaian
    Dengan perbuatan menakutkan

    Kau tenggelamkan banyak jiwa
    Untuk nyawa yang tak berdosa
    Kau ciptakan luka-luka
    Untuk orang yang tak bersalah

    Berhentilah
    Karena semua itu hanya menambah luka pilu di hati
    Bukan untuk mendecak kagum penuh haru
    Tetapi kemauan yang besar untuk menderu

    GORSAN PILU

    Bangsaku sayang bangsaku malang
    Kelam, sungguh tragis nasibnya
    Orang tua itu hanya menatap
    Masa depannya yang gelap

    Pemuda itu tertawa
    Tersenyum sambil meneguk minuman
    Diam mabuk, pikirannya melayang
    moralnya sudah lenyap seperti debu ditiup angin

    Pemudi itu melenggak-lenggok seperti bebek
    Ditatap oleh ribuan mata lelaki
    Tetapi di senang seperti tak punya malu
    Memuaskan nafsu binatang mereka

    Bangsaku sayang bangsaku malang
    Kelam , sungguh tragis nasibnya
    Aku hanya mampu diam
    melihat generasi bobrok itu menindas dirimu

    PUISI UNTUKMU

    Kepada dirimu

    Cinta?
    Sayang?
    Suka?

    Mengapa engkau tanyakan hal itu berulang kali
    Bukankah sudah aku utarakan kepadamu?
    Dalam bentuk lantunan kata-kata
    Sebuah jawaban untukmu

    Memang kata-kata ini hanyalah sebuah kata-kata
    Tidak lebih dari sebuah ucapan manis belaka
    Yang mungkin menyenangkan hatimu
    Walau hanya sesaat

    Tapi biarlah
    Biarkan waktu yang menjawab
    Biarkan waktu yang akan menunjukan
    Kalau aku tidak hanya bisa ngomong

    Sudah
    Sudah cukuplah
    Untuk saat ini izinkanlah aku
    Menjadikanmu puisi cinta buatanku

    BalasHapus

Posting Komentar

Gunakan nama dan email masing-masing! Harap ditulis nama, kelas, dan nomor absen.

Postingan populer dari blog ini

CERITA PENDEK ON-LINE KARYA SISWA-SISWI KELAS XII IPA 1 TAHUN 2014/2015

CERITA PENDEK ON-LINE KARYA SISWA-SISWI KELAS XII IPA 3 TAHUN 2014/2015