POLA PENGEMBANGAN PARAGRAF
1.
BATASAN
KONSEP
Pola pengembangan paragraf merupakan
suatu bentuk pengembangan kalimat ide pokok ke dalam bentuk paragraf. Kalimat ide
pokok tersebut diikuti oleh kalimat-kalimat
berikutnya dalam satu kesatuan gagasan (unity).
Kalimat ide pokok merupakan ordinasi gagasan, sedangkan kalimat-kalimat
berikutnya merupakan kalimat subordinasi atau kalimat pengembang gagasan.
Paragraf atau
alinea seringt diartikan sebagai sekumpulan kalimat yang saling berkaitan
sebagai bagian isi singkat karangan. Dengan demikian penulis dapat menuangkan
ide-ide yang dimiliki ke dalam rangkaian kalimat sehingga membentuk kesatuan
sub-subtopik menuju ke kesatuan gagasan tematik.
sebuah paragraf terdiri atas beberapa kalimat. Kalimat-kalimat tersebut sebagian berfungsi sebagai 1) kalimat pengenal; 2) kalimat utama atau kalimat topik; 3) kalimat penjelas, serta 4) kalimat penutup. Kalimat tersebut terangkai menjadisatu kesatuan yang membentuk sebuah gagasan.
Panjang
pendeknya sebuah paragraf menjadi suatu penentu seberapa banyaknya
gagasan-gagasan dalam paragraf yang diungkapkan. Di sisi lain, karena adanya
sebuah paragraf, kita dapat membedakan yang mana gagasan mulai dan berakhir.
Kita akan kesusahan dalam membaca sebuah tulisan atau buku jika tidak ada
paragraf karena seolah-olah terasa disuruh untuk membaca secara terus-menerus
hingga selesai. Kita pun susah dalam memusatkan pikiran pada satu gagasan ke
gagasan lainnya.
Gagasan
utama dapat tersurat pada suatu kalimat ataupun tersirat pada keseluruhan
paragraf. Kalimat yang memuat gagasan utama dapat disebut sebagai kalimat utama
yang dapat terdapat di awal, akhir, ataupun di awal dan akhir paragraf. Selain
itu, paragraf juga merupakan bagian dari satuan bahasa yang lebih besar disebut
wacana. Suatu wacana umumnya dibentuk dengan lebih dari satu paragraf.
2.
Karaktersitik
Paragraf yang Baik
Hampir
di semua media, terutama tertulis, paragraf sudah merupakan menu utama.
Nmaun, belum bisa dikatakan bila
paragraf yang ada dalam berbagai media tersebut merupakan tipe paragraf yang
baiki. Lantas, bagauimanakah normatif idelismenya? Paragraf yang baik ialah paragraf
yang dapat menyampaikan pikiran dengan baik kepada para pembaca. Adapun syarat
dari sebuah paragraf ialah mempunyai kesatuan, kepaduan dan kelengkapan.
2.1
Kesatuan
Kesatuan
yaitu sebuah paragraf harus dapat dibangun dengan satu pikiran yang jelas.
Pikiran tersebut dijabarkan ke dalam bentuk pikiran pokok serta beberapa
pikiran jelas. Hubungan pikran satu dengan pikiran lainnya mengindikasikan
bahwa paragraf tersebut mempunyai kesatuan
2.2 Kepaduan
Kepaduan
terwujud dari adanya hubungan kompak pada antarkalimat pembentuk paragraf.
Kepaduan yang baik dapat terjadi apabila terdapat hubungan timbal balik antara
kalimat wajar serta dapat dengan mudah dipahami. Ada berbagai cara agar
paragraf mempunyai kepaduan yang kompak, yaitu dengan memakai kata ganti, kata
penghubung, dan perincian, serta urutan pikiran.
2.3 Kelengkapan
Suatu
paragraf dikatakan sudah lengkap apabila terdapat beberapa kalimat penjelas
yang dapat menunjang kalimat pokok.
3
Ciri Pargaraf yang
Baik
3.1
Peletakan
kata dalam kalimat pertama ke dalam sebanyak 5 spasi bagi jenis karangan yang
biasa.
3.2
Menggunakan
pikiran utama yang dinyatakan dalam kalimat utama atau kalimat topik.
3.3
Setiap
paragraf menggunakan suatu kalimat topik dan selebihnya adalah sebuah kalimat
pengembang yang memiliki fungsi untuk menjelaskan, mendeskripsikan, atau
menerangkan pikiran utama yang ada dalam kalimat utama.
3.4
Menggunakan
pikiran penjelas yang dituangkan dalam kalimat penjelas. Kalimat penjelas
tersebut mempunyai isi tentang detail-detail dari kalimat utama. Paragraf
bukanlah sekumpulan dari kalimat topik. Paragraf hanya berisikan 1 kalimat
topik dan terdapat beberapa kalimat penjelas. Setiap kalimat penjelas tersebut
berisi tentang detail yang spesifik dan tidak mengulang pikiran penjelas yang
lainnya.
4
Fungsi
Paragraf
4.1 Dapat mengekspresikan gagasan yang dituangkan dalam tulisan
dengan memberikan bentuk sebuah pikiran dan perasaan ke dalam rangkaian kalimat
yang tersusun dengan logis dalam suatu kesatuan.
4.2 Menandai peralihan gagasan baru untuk sebuah karangan yang
terdapat beberapa paragraf, ganti paragraf dapat berarti juga ganti pikiran.
4.3 Memudahkan pengorganisasian gagasan untuk yang menulis serta
memudahkan dalam pemahaman bagi pembaca.
4.4 Memudahkan pengembangan topik sebuah karangan ke dalam
satuan unit pemikiran yang lebih kecil.
4.5 Memudahkan pengendalian variabel, terlebih pada suatu
karangan yang mempunyai beberapa variabel.
5
POLA PENALARAN
PENGEMBANGAN PARAGRAF
5.1
Paragraf deduktif
Paragraf
deduktif ialah paragraf yang letak ide kalimat pokoknya terdapat di awal
paragraf.
Contohnya : Tidur ialah keadaan dimana makhluk hidup untuk dapat beristirahat secara alami. Tidur adalah cara setiap makhluk hidup untuk dapat beristirahat dan memulihkan tenaganya. Tidur sangatlah di butuhkan, hal ini karena pada saat tidur organ dalam tubuh akan merileksasi serta dapat membuat tubuh menjadi sehat dan bugar kembali.
Contohnya : Tidur ialah keadaan dimana makhluk hidup untuk dapat beristirahat secara alami. Tidur adalah cara setiap makhluk hidup untuk dapat beristirahat dan memulihkan tenaganya. Tidur sangatlah di butuhkan, hal ini karena pada saat tidur organ dalam tubuh akan merileksasi serta dapat membuat tubuh menjadi sehat dan bugar kembali.
5.2 Paragraf
Induktif
Paragraf
induktif ialah paragraf yang letak ide kalimat pokok terdapat di akhir
paragraf.
Contoh:
Contoh:
Seseorang yang lelah akan tidur guna menghilangkan lelah dan untuk
membugarkan tubuhnya kembali. Tidur sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh,
sebab dari aktivitas tidur tersebut tubuh merelaksasi dan mendetoksifikasi secara
alami serta dapat menyeimbangkan metabolisme dalam, oleh karena itu setiap
makhluk hidup sangat memerlukannya. Jadi, dapat disimpulkan bahwa tidur ialah
keadaan dimana makhluk hidup untuk dapat beristirahat secara alami.
5.3 Paragraf
Campuran
Paragraf
campuran ialah paragraf yang letak ide kalimat pokok terdapat di awal dan
ditegaskan kembali di akhir paragraf.
Contoh:
Tidur ialah
keadaan yang di alami makhluk hidup untuk beristirahat secara alami. Tidur
sangatlah bermanfaat bagi kesehatan tubuh, hal ini karena dari aktivitas tidur
tersebut tubuh akan merelaksasi serta mendetoksifikasi tubuh secara alami, oleh
karena itu setiap makhluk hidup sangat memerlukannya. Jadi kesimpulannya adalah
tidur adalah keadaan dimana setiap makhluk hidup dapat beristirahat secara
alami.
6
Jenis Paragraf
6.1
Jenis-jenis
paragraf berdasarkan tujuannya :
6.1.1
Paragraf Eksposisi
Paragraf eksposisi ialah paragraf yang
berisikan paparan dari sebuah masalah atau suatu peristiwa.
Contohnya :
Perlombaan
yang sedang berlangsung di adakan oleh ketua RT daerah setempat. Warga
masyarakat yang hadir sangat antusias dalam mengikuti kegiatan berbagai jenis
lomba yang di adakan. Lomba yang di adakan sangat beragam mulai dari makan
kerupuk, tarik tambang, dan sebagainya.
6.1.2
Paragraf Deskripsi
Paragraf
deskripsi ialah paragraf yang berisikan penggambaran keadaan atau suatu
peristiwa dengan memakai kata-kata sehingga pembacanya seolah-olah dapat
merasakan, melihat, serta mengalami langsung kejadian tersebut.
Contoh :
Gerhana matahari nampak dilangit yang sangat
indah. Cahaya matahari yang bersinar membentuk cincin sempurna. Keadaan gerhana
matahari tersebut terjadi pada pukul 15.00 WIB. Banyak orang yang ikut melihat
gerhana matahari tersebut, ada yang melihat dari bawah pohon, teras rumah, dan
sebagainya.
6.1.3
Paragraf Argumentasi
Paragraf
argumentasi ialah paragraf yang berisikan
cara meyakinkan para pembaca hingga pembaca dapat menerima gagasan dari sang
penulis.
Contoh :
Bekerja dengan giat adalah salah satu kunci
dari kesuksesan. Seseorang yang memiliki niat yang kuat dalam bekerja akan
dapat mengatasi berbagai masalah yang di timbulkannya. Dengan usaha dan niat
yang besar, pastilah seseorang tersebut dapat meraih sukses dalam bekerja.
Jangan takut untuk gagal dan jadikan kegagalan tersebut menjadi sebuah jalan
menuju kesuksesan.
6.1.4
Paragraf Persuasi
Paragraf
persuasi ialah paragraf yang berisikan bujukan guna mempengaruhi para pembaca
supaya mengikuti pendapat dari sang penulis. Paragraf tersebut hampir sama
dengan paragraf argumentasi. Bedanya paragraf persuasi dengan paragraf
argumentasi adalah paragraf argumentasi berupa fakta sedangkan paragraf
persuasi berupa kalimat himbauan serta harapan dari penulis.
Contoh :
Bekerja dengan giat ialah kunci dari
kesuksesan. Sebab orang yang rajindalam bekerja dapat mempunyai banyak ilmu
yang dapat di pelajarinya serta dapat untuk di terapkan dalam pekerjaannya
tersebut. Seperti seorang sales yang menjajakan dan menawarkan suatu barang ke
rumah-rumah warga sekitar. Dengan menjajakan barang seperti tersebut, sales
dapat mengerti apa yang warga sekitar inginkan. Dan dari data yang di peroleh
sales tersebut, ia dapat mengubah barang jualnya menjadi sebuah barang yang banyak
warga sekitar suka dan akhirnya barang tersebut banyak di beli. Oleh sebab itu,
dengan giat bekerja dan tekun dapat menambah peluang untuk menjadi sukses.
6.1.5
Paragraf Narasi
Paragraf
narasi ialah paragraf yang berisikan cerita masalah atau suatu kejadian,
sehingga para pembaca dapat terhibur atau terharu atas peristiwa yang sedang
terjadi tersebut.
Contoh :
Pada hari senin kemarin, kami melakukan
kegiatan pendakian ke gunung Bromo. Kami berjumlah 8 orang, 4 orang pria dan 4
orang wanita. Kendaraan yang digunakan adalah bus ekonomi jurusan Bromo. Kami
menikmati indahnya perjalanan karena kami disuguhkan pemandangan indah berupa
pepohonan yang rimbun dan sangat hijau.
6.2
Jenis Paragraf
berdasarkan Pola Pengembangannya
6.2.1
Paragraf definisi
Paragraf
definisi merupakan suatu tipe paragraf yang terbentuk karena penjelasan perihal
suatu konsep sehingga memberikan gambaran yang lebih jelas dan operasional.
Pargaraf
demikian bisa dipiliahkan ke dalam 1) paragraf desifini etimologis; dan 2)
paragraf definisi material dengan menerangkan variabel-variabel pendukungnya.
Dalam paragraf definisi kalimat topiknya merupakan sesuatu
pengertian atau istilah yang memerlukan penjelasan secara panjang lebar agar
maknanya mudah dipahami oleh pembaca. Alat untuk memperjelas pengertian itu
ialah kalimat pengembang.
Contoh :
Sosiolinguistik
adalah ilmu antardisipliner yakni sosiologi dan lingustik. Sosiologi adalah
kajian yang objektif dan ilmiah bagi manusia didalam masyarakat. Linguistik
adalah ilmu tentang bahasa. Sosiolinguistik merupakan subdisiplin ilmu bahasa
yang mempelajari faktor-faktor sosial yang berperan dalam penggunaan bahasa
dalam pergaulan sosial. Sosiolinguistik mengkaji bahasa dan pemakaiannya dalam
sosial budaya. Selain itu, sosiolinguistik dalam pengembangan subsidang
linguistik memfokuskan penelitian pada variasi ujaran dalam konteks sosial.
Berdasarkan keterangan diatas, dapat disimpulkan bahwa: “Sosiolinguistik adalah
cabang ilmu linguistik yang bersifat interdisipliner dengan sosiologi dengan
penelitian hubungan antara bahasa dengan faktor-faktor sosial didalam suatu
masyarakat”.
6.2.1.1
Etimologi-nominal
Pargaraf definisi etimologis merupakan
tipe paragraf yang memberikan penjelasan perihal pengertian suatu konsep atau
istilah dnegan cara mengungkapkan sisi asal-usul katanya. Definisi konsep adalah
definisi yang telah menjadi teori. Teori ini ada
dalam setiap buku teks yang disarankan oleh para dosen (sesuai bidang ilmu
masing-masing).
Misalnya,
Menurut pendapat X, motivasi adalah.....,
perilaku konsumen adalah...., perilaku organisasi adalah...., pelatihan
adalah......, strategi produk adalah...., penetapan harga adalah....., promosi
adalah...., distribusi adalah....kepuasan konsumen adalah.....lingkungan kerja
adalah....., kepuasan kerja adalah...., produktivitas adalah...., kinerja
adalah......, pelanggan adalah...., konsumen adalah..., pasar
adalah...penjualan adalah.....dll.
6.2.1.2
Formal
Definisi formal terdiri dari ruas atau bagian yaitu :
Definiendum
= bagian yang didefinisikan
Definiens =
bagian yang mendefinisikan
Contoh :
Dosen = pengajar di perguruan tinggi
6.2.1.3
Operasional
Dafeinisi
ini merupakan penjabaran variabel menjadi
proses dengan mengubah kata yang digunakan dalam definisi nominal.
Contoh
judul penulisan; “pengaruh media flash
dalam peningkatan hasil belajar IPA di kelas IX,” maka variabelnya adalah 1)
media
flash dan 2) hasil belajar, dan
sekaligus menjadi definisi nominal. Definisi operasionalnya bisa berupa
penjelasan dari sisi makna atau mengungkapkan skala pengukuran untuk
masing-masing variabel.
Definisi operasional tidak
boleh mempunyai makna yang berbeda dengan definisi nominal. Oleh karena itu
sebelum menyusun defenisi operasional, peneliti harus membuat definisi nominal
terlebih dahulu atau mentukan variabel penelitiannya. Definisi nominal dari
variabel penelitian seharusnya secara eksplisit telah dinyatakan dalam kerangka
pemikiran. Definisi nominal dapat diangkat dari berbagai pendapat para akhli
yang memang banyak membicarakan, menulis tentang variabel yang ditelitinya.
Kalau variabelnya adalah “media flash, maka peneliti harus mempelajari konsep
media flash yang dituangkan dalam definisi operasional.
Contoh:
Membaca adalah suatu kegiatan
menganalisis, mempresepsikan, atau menginterpretasikan sebuah gagasan atau ide
pada sebuah tulisan yang ingin disampaikan oleh seorang penulis. Berdasarkan
caranya, kegiatan membaca terbagi menjadi 2 jenis yaitu, membaca nyaring, dan
membaca dalam hati. Membaca nyaring adalah kegiatan membaca yang dilakukan
dengan menguatkan suara di depan umum. Sedangkan membaca dalam hati adalah
kegiatan membaca yang dilakukan dengan seksama dan tidak terburu – buru.
Kegiatan ini sangatlah bermanafaat karena dengan membaca bisa menamabah
pengetahuan dan wawasan.
6.2.1.4
Luas
Contoh:
Manusia
selain memerlukan makanan, air, dan vitamin, juga memerlukan bermacam – macam
mineral. Apakah mineral itu? Mineral ialah unsur – unsur zat yang terdapat di
dalam tanah. Zat – zat ini berwujud sebagai pesenyawaan kimia yang disebut
garam. Kira – kira empat persen dari tubuh manusia terdiri dari bermacam –
macam mineral, yaitu kalsium, tembaga, dan yodium. Unsur yang terbanyak adalah
kalsium dan fosfor, yaitu antara 2,3 dan 3,4 persen dari ubuh atau antara 57
dan 85 persen dari seluruh mineral yang ada.
6.2.2
Paragraf
contoh
Paragraf
ini mengembangkan kalimat ide pokok dengan contoh-contoh yang konkret sehingga
memberikan kemudahan bagi pembaca untuk memahaminya. Contoh yang konkret lebih
operasional membantu pembaca membentuk gagasan imajinatifnya. Di sisi lain,
paragraf pengembangan pola contoh memudahkan pebaca menangkap isi atau gagasan
utama paragraf.
Contoh 1:
Organisasi
membutuhkan kerjasama yang kuat agar bisa berjalan dengan baik. Seperti
layaknya sebuah mobil yang bergerak dikarenakan mesin mobil dan
komponen-komponen lainnya yang berkerjasama. Organisasi juga membutuhkan
komponen-komponen seperti ketua organisasi, wakil ketua, sekretaris, bendahara,
humas dan anggota kelompok. Mereka inilah yang menggerakkan organisasi. Seperti
pada sebuah mobil jika satu saja tidak ada atau rusak, akan menghambat jalannya
mobil bahkan tidak bisa jalan sama sekali. Begitu pula dengan organisasi, semua
pihak memiliki fungsi dan tugas tertentu yang akan menggangu jalannya
organisasi jika salah satu dari mereka tidak ada atau tidak bekerja. Bahkan
bagian yang paling kecil seperti anggota pun sangat penting kedudukannya di
dalam organisasi.
Contoh 2:
Pohon kelapa dapat dimanfaatkan mulai
dari daun, batang, hingga tandan bunga kelapanya. Batang pohon kelapa,
misalnya, dapat digunakan sebagai kayu untuk rumah dan perabotan rumah tangga.
Dari daunnya dapat dijadikan sebagai bahan pembuat anyaman seperti janur,
ketupat, dan keranjang. Adapun tandan bunga kelapa dapat digunakan sebagai
hiasan dalam acara pernikahan.
6.2.3
Paragraf
pertanyaan
Paragraf pertanyaan merupakan tipe
paragraf yang mengembangkan kalimat ide pokoknya melaluli kalimat-kalimat
tanya. Forumlasi kalimat tanya ini bisa menggunakan pola 5 W + 1 H: apa, siapa, kapan, di mana, mengapa, dan
bagaimana. Kalimat dalam paragraf pertanyaan berbentuk kalimat tanya dan
kalimat-kalimat pengembangan dalam paragraf jenis ini juga biasa merupakan
jawaban-jawaban atas pertanyaan tersebut.
Contoh:
Siapakah
Osama Bin Laden itu? Dia seorang bangsa Arab anak pengusaha terkenal di negeri
tersebut. Dia seorang politis Muslim yang menentang pemerintahan kerajaan yang
di Arab, akibat pertentangannya dengan pemerintah negeri itu, dia lari ke
Afganistan dan memimpin sebuah organisasi yang bernama Al-Qaeda. Selanjutnya,
Dia dituduh Amerika Srikat sebagai dalang teroris Internasional yang menyerang
dan menghancurkan Petagon dan WTC. Oleh karena itu , dia menjadi salah seorang
daftar pencarian orang di Negara Amerika Serikat.
6.2.4
Paragraf
perulangan
Pengembangan
paragraf perulangan dilakukan dengan cara mengulang kata atau kelompok kata
tertentu secara beranting, terjalin dalam runtutan kata-kata kunci di kalimat
sebelum dan sesudahnya. Kata-kata kunci tersebut membentuk mata rantai gagasan
sehingga pembaca mengerti maksud dan tujuan yang dikemukakan oleh penulis. Pengembangan
paragraf perulangan juga bisa dilakukan dengan cara mengulang bagian-bagian
kalimat yang penting. Contoh :
Ada kaitan yang
kuat antara makan, hidup dan berpikir pada manusia. Setiap manusia perlu makan,
makan untuk hidup. Hidup tidak hanya unuk makan. Akan tetapi hidup manusia
mempunyai tujuan. Tujuan hidup berbeda-beda antara yang satu dengan yang
lainya, tetapi ada persamaannya yakni salah satu diantaranya melangsungkan
keturunan. Keturunan merupakan penerus bangsa yaitu generasi yang lebih baik
dan tangguh. Tangguh menghadap segala tantangan dan rintangan. Rintangan dan
tantangan membuat manusia berpikir. Berpikir bukan sembarang berpikir tetapi
berpikir jernih utuk memecahkan berbagai persoalan hidup dan kehidupan
(Taringan,1981:34).
6.2.5
Paragraf
kausalitas
Paragraf kausalitas merupakan tipe
paragraf yang Paragraf sebab-akibat merupakan sebab atau
akibat peristiwa-peristiwa atau sifat objek yang dipaparkan dalam kalimat
pengembang. Jika kalimat topiknya berupa sebab maka kalimat pengembangnya harus
merupakan akibat dari sebab itu. Sebaliknya jika kalimat topiknya berupa
akibat, kalimat pengembangnya harus merupakan sebab-sebab dari akibat itu.
Contoh :
Pak Ahmad sangat telaten merawat tanamannya. Setiap petak
sawah yang akan ditanami padi selalu diperiksa tingkat keasamannya. Kalau sudah
diketahui tingkat keasamannya, beliau taburi kapur atau kalsit secukupnya dan
dibiarkan beberapa hari sebelum diaduk. Ketika menanam, beliau selalu mengikuti
aturan dari PPL (Penyuluhan pertanian) baik jarak dari rumpun ke rumpun maupun
jumlah pohon yang ditanam pada setiap rumpun. Dalam hal pemupukan, selain
menggunakan pupuk organik buatan sendiri, beliau juga menggunakan pupuk
Urea,TSP,dan KCL dengan dosis sesuai dangan aturan. Setiap pagi beliau pergi ke
sawah untuk mengairi tanaman padinya dengan air yang dialirkan dari irigasi.
Hama-hamanya, baik hama tikus maupun ulat penggerek batang selalu diberantas.
Selain itu, Pa Ahmad selalu berdoa agar hasil panennya melimpah. Maka tak
mengherankan apabila panen padi pak Ahmad tahun ini sangat melimpah.
6.2.5.1
Paragraf
Paragraf sebab-akibat
Kalimat topik dalam paragraf
pertanyaan berbentuk kalimat tanya dan kalimat-kalimat pengembangan dalam
paragraf jenis ini juga biasa merupakan jawaban-jawaban atas pertanyaan
tersebut.
Contoh:
Siapakah
Osama Bin Laden itu? Dia seorang bangsa Arab anak pengusaha terkenal di negeri
tersebut. Dia seorang politis Muslim yang menentang pemerintahan kerajaan yang
di Arab, akibat pertentangannya dengan pemerintah negeri itu, dia lari ke
Afganistan dan memimpin sebuah organisasi yang bernama Al-Qaeda. Selanjutnya,
Dia dituduh Amerika Srikat sebagai dalang teroris Internasional yang menyerang
dan menghancurkan Petagon dan WTC. Oleh karena itu , dia menjadi salah seorang
daftar pencarian orang di Negara Amerika Serikat.
6.2.5.2
Pargaraf
akibat-sebab
Kalimat topik paragraf sebab-akibat
merupakan sebab atau akibat peristiwa-peristiwa atau sifat objek yang
dipaparkan dalam kalimat pengembang. Jika kalimat topiknya berupa sebab maka
kalimat pengembangnya harus merupakan akibat dari sebab itu. Sebaliknya jika
kalimat topiknya berupa akibat, kalimat pengembangnya harus merupakan
sebab-sebab dari akibat itu. Contoh :
Pak
Ahmad sangat telaten merawat tanamannya. Setiap petak sawah yang akan ditanami
padi selalu diperiksa tingkat keasamannya. Kalau sudah diketahui tingkat
keasamannya, beliau taburi kapur atau kalsit secukupnya dan dibiarkan beberapa
hari sebelum diaduk. Ketika menanam, beliau selalu mengikuti aturan dari PPL
(Penyuluhan pertanian) baik jarak dari rumpun ke rumpun maupun jumlah pohon
yang ditanam pada setiap rumpun. Dalam hal pemupukan, selain menggunakan pupuk
organik buatan sendiri, beliau juga menggunakan pupuk Urea,TSP,dan KCL dengan
dosis sesuai dangan aturan. Setiap pagi beliau pergi ke sawah untuk mengairi
tanaman padinya dengan air yang dialirkan dari irigasi. Hama-hamanya, baik hama
tikus maupun ulat penggerek batang selalu diberantas. Selain itu, Pa Ahmad
selalu berdoa agar hasil panennya melimpah. Maka tak mengherankan apabila panen
padi pak Ahmad tahun ini sangat melimpah.
6.2.6
Paragraf
perbandingan
Pengembangan
paragraf perbandingan dilakukan dengan cara membanding-bandingkan gagasan utama
atau ide pokok. Misalnya, gagasan ide pokok mengenai hal yang bersifat abstrak
dibandingkan dengan hal yang bersifat konkret dengan cara merinci perbandingan
tersebut dalam bentuk yang konkret atau bagian bagian kecil.
Contoh:
Sifat orang jahat sama halnya dengan
lalat. Lalat biasa hinggap di tempat-tempat yang kotor dan selalu makan makanan
yang menjijikan. Kemana saja dia pergi pasti pasti membawa penyakit. Begitu
juga orang jahat biasa tinggal di tempat-tempat maksiat dan biasa makan makanan
yang diharamkan. Kemana pun dia pergi pasti bikin membuat keonaran yang
meresahkan warga.
Perbandingan
adalah suatu upaya untuk mengamati persamaan atau perbedaan yang dimiliki oleh
dua buah objek atau lebih yang memiliki suatu kesamaan tertentu. Berdasarkan pengertian
tersebut, paragraf perbandingan adalah suatu paragraf yang di dalamnya terdapat
kalimat utama yang dikemukakan dengan cara membandingkan dengan hal lain secara
koheren dan kohesif.
Sering
terjadi kesalahan penafsiran antara kalimat perbandingan dan pertentangan
karena mereka berdua paragraf yang serupa namun tak sama. Yang membedakan ke
dua paragraf ini adalah cara penyampaian atau cara mengemukakan gagasan
utamanya. Pada paragraf perbandingan, gagasan utama dikemukakan dengan cara
membandingkan 2 hal yang memiliki kesamaan misalnya, antara sepak bola dan
futsal. Sedangkan paragraf pertentangan membandingkan 2 hal yang berlawanan
atau bertentangan dengan menonjolkan perbedaannya saja dan memihak suatu objek
karena paragraf perbandingan merupakan pengembangan dari paragraf eksposisi.
Oleh karena itu, hal yang dibandingkan haruslah bersifat konkret, logis, dan
umum. Kalimat-kalimat pendukung yang disajikan pun harus sesuai dengan keadaan
yang sebenarnya atau fakta.
Ciri-Ciri
Paragraf Perbandingan
1.
Penulis menyampaikan gagasan utamanya dengan cara membandingkannya dengan suatu
hal lainnya.
2.
Membahas suatu hal yang bersifat konkret dan diketahui oleh masyarakat umum.
3.
Bersifat netral atau tidak menjelek-jelekan suatu objek yang sedang dibahas
atau didiskusikan.
4.
Di dalam paragraf memiliki kata-kata penghubung seperti, jika dibandingkan
dengan, seperti halnya,demikian juga, sama dengan,selaras dengan,sesuai dengan,
dan lain-lain.
Contoh
lain:
Sepak bola adalah olahraga yang paling
populer di muka bumi ini. Hampir semua usia, tidak peduli pria ataupun wanita
menyukai dan memainkan olahraga ini. Namun saat ini sepak bola sudah jarang
dimainkan lagi dikarenakan sulitnya menemukan lapangan sepak bola terutama di
kota-kota besar akibat banyaknya pembangunan. Di tengah-tengah masalah
tersebut, kini muncul sebuah olahraga yang bernama futsal. Olahraga ini sama
dengan sepak bola tetapi futsal tidak membutuhkan lapangan yang luas seperti
sepak bola. Jumlah pemain futsal pun lebih sedikit jika dibandingkan dengan
sepak bola. Futsal bisa dimainkan hanya dengan 5 orang saja sedangkan sepak
bola membutuhkan 11 orang pemain. Meskipun begitu olahraga sepak bola tetap
digemari oleh masyarakat.
Paragraf
perbandingan di atas, membandingkan dua buah objek yaiut sepak bola dan futsal
dengan menggunakan data-data sesuai dengan keadaan yang sebenarnya atau fakta.
Gagasan utama yang ingin disampaikan oleh penulis adalah Sepak bola tetap
menjadi olahraga yang digemari walupun kini muncul olahraga baru yaitu futsal.
Contoh
Lain
Contoh
3
Tenis dan badminton adalah 2 jenis olah
raga yang sama, yaitu kedua-duanya memilik alat pemukul bola dan sebuah jaring
untuk pelengkap permainan. Meskipun begitu, tenis bukanlah jenis olah raga yang
banyak peminatnya, olahraga ini hanya memiliki penggemar yang banyak. Berbeda halnya dengan badminton, olahraga ini
memiliki penggemar dan peminat yang sama banyaknya. Hal ini dikarenakan
badminton adalah olahraga yang cukup murah dibandingkan dengan tenis. Selain
murah badminton juga bisa dimainkan dimana saja, sedangkan tenis hanya
dimainkan di lapangan khusus. Oleh karena itu, badminton lebih banyak digemari
oleh masyarakat.
Contoh
4
Tahun ini kasus penyalahgunaan narkoba di
Indonesai meningkat tajam dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Bahkan
tahun ini disebut-sebut lebih parah dari kasus-kasus yang terjadi di awal tahun
sebelumnya. Penyalahgunaan narkoba yang terjadi tahun ini, disebabkan oleh
derasnya penyelundupan narkoba yang masuk ke Indonesia. Menurut pihak bea
cukai, penyelundupan narkoba yang terungkap tahun ini mencapai 30 kasus
meningkat sekitar 100% dari tahun sebelumnya yang hanya mencapai 15 kasus. Tak
hanya itu, menurut BNN jumlah pengedar dan pemakai yang tertangkap tahun ini
mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya dari 100 kasus menjadi 250
kasus. Bahkan jumlah orang yang
meninggal akibat narkoba naik sangat drastis mencapai 2 kali lipat dari tahun
sebelumnya menjadi 400 orang. Oleh sebab itu, tahun ini Indonesia menetapkan
keadaan darurat narkoba.
Contoh
5
Ubi akar atau yang disebut dengan singkong
cocok dijadikan sebagai bahan makanan utama untuk menggantikan nasi yang sedang
mengalami kenaikan harga. Ke dua bahan makanan ini sama-sama mengandung
karbohidrat yang tinggi dan mampu menyediakan energy dalam jumlah yang banyak
untuk menopang aktivitas kita sehari-hari. Proses penyajiannya pun sama
mudahnya seperti nasi karena mereka berdua hanya butuh direbus atau ditanak. Di
samping karbohidrat, kandungan gizi singkong juga tidak kalah dengan kandungan
gizi yang ada pada nasi.
Contoh
6
Susu kambing memiliki manfaat yang sama
dengan susu sapi. Keduanya sama-sama memiliki kandungan kalsium yang cukup
banyak. Sama seperti susu sapi, susu kambing sangat cocok diminum untuk
memperkuat masa tulang dan menambah tinggi ukuran tubuh. Susu kambing juga
memiliki bakteri baik seperti yang ada pada susu-susu sapi, yaitu bakteri
lactobacillus yang baik untuk tubuh. Oleh karena itu, kedua susu ini sangat
bermanfaat bagi tubuh kita.
6.2.6.1
Paragraf persamaan
Paragraf Analogi
Contoh
Paragraf Analogi merupakan artikel untuk membantu anda mengerti tentang
paragraf analogi. Itulah gambaran singkatnya sebelum kita lebih jauh membahas
hal ini.
Sebelumnya
saya juga sempat berbagi tentang bahasan mengenai paragraf persuasi terutama
contoh paragraf persuasi atau persuasif dan juga contoh karangan persuasi. Sekarang sebelum kita mengerti tentang
bagiamana membuat paragraf analogi yang benar kita sebaiknya paham pengertian
paragraf Analogi.
Contoh
Paragraf analogi adalah paragraf yang
penalarannya dengan cara membandingkan dua hal yang banyak mengandung
persamaan. Dalam membuat paragraf analogi ini kita diharuskan memikirkan 2 hal
yang memiliki kesamaan. Proses berfikir ini ialah yang disebut proses berfikir
Induktif. Jadi proses berfikir induktif ialah proses berfikir yang bergerak
dari pandangan umum lalu menuju kepada penjelasan yang lebih khusus lagi. Atau
bisa dengan mudah kita pahami bahwa Berfikir induktif bisa dikatakan dengan
meletakkan gagasan utama di awal paragraf seperti pada paragraf induktif.
Penalaran Induksi atau Induktif sebelumnya
saya bahas dalam artikel contoh paragraf analogi , contoh paragraf generalisasi
, contoh paragraf sebab akibat. Ketiga artikel diatas bisa menunjukkan
perbedaan yang cukup signifikan dari ketiga jenis teks tersebut. Namun dari
ketiga jenis tersebut masih ada kesamaan yang bisa kita temukan. Persamaannya
ialah ketiga terks tersebut menggunakan pola pikir induktif.
Contoh
1:
Budi adalah anak yang penakut sikapnya ini
membuatnya sering jadi bahan mainan teman-temannya. Bagai kerbau dicocok hidung
ia selalu mengikuti apa kata orang lain. Sehingga ia tidak dapat berkembang dan
selalu hanya bisa diam sama seperti kerbau yang hanya bisa diam ketika
hidungnya dicocok untuk melakukan apa yang diinginkan tuannnya.
Contoh
2:
Belajar dengan menggunakan buku dan kertas
seperti pedang yang berkepala dua . Jika menggunakan kertas terlalu banyak
dapat menyebabkan hutan gundul dan pemansan global terjadi. Tapi apabila tidak
menggunakan kertas dapat menyebabkan orang tidak dapat belajar dengan baik
apalagi yang memiliki tingkat ekonomi terbatas serba salah untuk mengambil
keputusan seperti saat menggukan pedang berkepala dua yang bisa menyerang 2
arah yang berlawanan.
Contoh
3:
Pertumbuhan tindak kejahatan korupsi di
Inodnesia terus bertumbuh pesat. Baru saja ada yang tertangkap sudah muncul
banyak tersangka lain yang terus menghebohkan dunia perpolitikan Indonesia.
Sama halnya seperti pepatah mati satu tumbuh seribu . Begitulah juga keadaaan
tindak korupsi di negara ini yang terus tumbuh pesat dan merugikan banyak
orang.
Contoh
4:
Belajar matematika butuh ketelitian
apalagi ketika mempelajari beberapa bab tertentu yang butuh tingkat ketelitian
yang tinggi. Sama seperti kita mencari jarum di tumpukan jerami ialah hal yang
susah namun bukanlah mustahil jika dilakukan dengan penuh semangat dan
konsentrasi.
Contoh
5:
Ternyata monyet merawat anaknya mirip dengan
cara menusia merawat anaknya. Mereka juga menyusui anaknya dan tentunya mereka
juga selalu menggendong anaknya penuh belas kasih. Induk monyet juga sangat
mengjaga anaknya dari marabahaya sama seperti ibu kita yang juga selalu menjaga
kita.
6.2.6.2
Paragraf perbedaan
Kebudayaan Barat adalah kebudayaan yang
cara pembinaan kesadarannya dengan cara memahami ilmu pengetahuan dan filsafat.
Mereka melakukan berbagai macam cara diskusi dan debat untuk menemukan atau
menentukan makna seperti apa yang sebenarnya murni/asli dari kesadaran. Mereka
banyak belajar juga mengajar yang awalnya datang dari proses diskusi dan
perdebatan yang mereka lakukan. Melalui proses belajar dan mengajar, para ahli
kebudayaan barat dituntut untuk pandai dalam berceramah dan berdiskusi. Hal itu
dilakukan karena pada akhirnya akan banyak yang mengikuti ajarannya. Sedangkan Kebudayaan
Timur adalah kebudayaan yang cara pembinaan kesadarannya dengan cara melakukan
berbagai macam pelatihan fisik dan mental. Pelatihan fisik yang mereka jalani
dapat dicontohkan dengan cara menjaga pola makan dan minum ataupun makanan apa
saja yang boleh dimakan dan minuman apa saja yang boleh diminum, karena hal
tersebut dapat berpengaruh kepada pertumbuhan maupun terhadap fisik mereka
sendiri. Sedangkan untuk pelatihan mental yaitu dapat berupa kegiatan yang
umumnya/mayoritas dilakukan sendiri, seperti : bersemedi, bertapa, berdoa,
beribadah dan lain sebagainya.
6.2.7
Paragraf
pertentangan
Salah satu bentuk
pengembangan paragraf ekspossisi adalah paragraf pertentangan. Paragraf ini
merupakan sebuah tulisan yang gagasan utamanya dijelaskan dengan cara
membandingkannya dengan suatu hal lainnya. Akan tetapi, jika pada paragraf perb
andingan membandingkan dua hal yang memiliki kemiripan atau kesamaan, pada
paragraf pertentangan membandingkan dua hal yang bertentangan atau bertolak
belakang.Paragraf ini memiliki ciri – ciri yaitu banyak menggunakan kata
penghubung pertentangan, misalnya Biarpun, Walaupun, Berbeda, Berbeda dengan,
Akan tetapi, Sebaliknya, Melainkan, Namun, dan Meskipun begitu.
Berikut ini adalah contoh – contoh
paragraf pertentangan
Contoh
1
Orang yang pintar
pada umumnya tidak sombong. Mereka selalu merendah karena orang yang pintar
biasanya adalah orang yang bijak. Jika mereka berargument, mereka sangat tenang
dalam memberikan penjelasan – penjelasannya. Orang – orang ini biasanya menjadi
idola dilingkungan pertemanannya. Berbeda dengan orang yang bodoh. Orang –
orang ini selalu terlihat arogan. Mereka menganggap dirinya adalah yang terbaik
dengan cara menyombongkan diri. Orang – orang ini banyak berbicara hal – hal
yang kosong bahkan tanpa suatu alasan yang jelas. Mereka juga tidak memiliki
tanggung jawab yang besar. Mereka sering sekali menyalahkan orang lain, apabila
terjadi sesuatu yang salah. Akibatnya, orang – orang bodoh ini tidak disukai
oleh siapa pun. Oleh karena itu, jadilah orang pintar yang rendah hati, dari
pada orang bodoh yang tinggi hati.
Contoh
2
Duku adalah buah
yang sangat populer di masyarakat. Bentuk buahnya kecil – kecil dan sangat
manis. Meskipun memiliki biji yang cukup besar dan pahit bila tergigit, akan
tetapi rasanya tidaklah ada bandingannya. Namun, berbeda dengan buah langsat.
Meskipun dua buah ini memiliki bentuk yang hampir sama, tetapi buah langsat
sangatlah kecut dan masam. Jika biji buah ini tergigit, tidaklah sepahit pada
buah duku, akan tetapi orang – orang masih memilih duku sebagai buah paforitnya
daripada buah langsat. Buah ini pun memiliki kulit yang lebih tipis jika
dibandingkan dengan kulit buah duku. Oleh karena itu, bauh duku menjadi buah
yang sangat disukai oleh orang – orang, meskipun bijinya sangat pahit apabila
tergigit.
Contoh
3
Dani adalah anak
yang pintar. Dia selalau mendapatkan ranking satu dikelasnya. Tak hanya pintar,
Dani juga sangat baik. Dia senang sekali membantu teman – temannya yang sedang
berada dalam kesuitan. Sehingga tak heran Dani disayangi oleh teman – temannya.
Sebaliknya, saudara kembarnya yang bernama Deni sangat bertolak belakang dengan
Dani. Dia tidaklah pintar. Deni selalu kesulitan dalam hal belajar. Bahkan
sifatnya pun ikut berbeda, Deni selalu bersikap dingin dan tak acuh dengan
sekitarnya, sehingga teman – temannya menganggap Deni adalah anak yang sombong.
Meskipun begitu, Deni memiliki bakat dalam bidang olahraga, tidak seperti
saudara kembarnya yang berbakat dalam hal akademik. Oleh sebab itu, Dani
merupakan kesayangan teman – temannya, sedangkan Deni merupakan orang
terpopuler di kalangan teman wanitanya.
Contoh
4
Kehidupan di desa
sangatlah nyaman. Suasananya yang masih asri membuat hati menjadi sejuk dan
tenang. Selain lingkungannya, orang – orang di desa ramah dan baik. Ikatan
kekeluargaan mereka masih terjalin dengan sangat kuat. Ikatan yang sangat kuat
itu terbukti dengan masih adanya kerja sama, seperti gotong royong, karang
taruna, siskamling, dan masih banyak lagi. Lain halnya dengan kehidupan di kota
besar yang penuh dengan kebisingan. Hidup di kota besar dipenuhi oleh
probelmatika – problematika kehidupan seperti kemiskinan, beban pekerjaan, dan
lain – lain. Suasananya yang sangat ramai ini sering kali membuat pikiran
menjadi kalut dan resah. Terlebih lagi dengan penduduknya yang sangat
individuaisitis. Mereka seakan acuh tah acuh dengan apa yang terjadi di
sekitarnya. Bahkan mereka terkesan menjauhkan diri dari orang lain. Suasana dan
permasalah - permasalahan tersebtulah yang sering kali membuat para penduduk
kota ingin berlibur ke pedesaan. Oleh karena itu, kehidupan di kota dan di desa
sangat bertolak belakang.
Contoh
5
Masa kanak – kanak
pada zaman dahulu sangatlah berbeda dengan masa kanak – kanak zaman sekarang.
Dahulu anak – anak selalu aktif dalam bermain. Mereka selalu mempermainkan
permainan tradisional bersama sama, seperti petak umpet, gerobak sodor, dan
lain – lain. Permainan – permainan tersebut membuat mereka menjadi aktif dan
sehat akibat sering bergerak. Berbeda dengan kehidupan kanak – kanak zaman
sekarang. Mereka cenderung tidak aktif. Mereka tidak mengenal permainan –
permaian tradisional dan lebih memilih bermain game di rumah. Hal inilah yang
menyebabkan anak – anak zaman sekarang menajdi malas dan cenderung tidak sehat
karena game membawa pengaruh buruk bagi mereka.
Paragraf pertentangan adalah salah stau
jenis pengembangan dari paragraf eksposisi.
Paragraf ini merupakan paragraf yang berisiskan sebuah informasi dengan
gagasan utamanya dijelaskan dengan cara membandingkan satu hal dengan hal
lainnya. pada paragraf pertentangan hanya membandingkan dua hal yang
bertentangan atau bertolak belakang. Ada beberapa kata yang digunakan dalam
menulis paragraf pertentangan, yaitu biarpun, walaupun, berbeda, berbeda
dengan, akan tetapi, sebaliknya, melainkan, namun, dan meskipun begitu.
Berikut ini adalah contoh lain.
Contoh 1:
Manggis adalah
salah stau buah yang populer di masyarakat Indonesia. apalagi dengan adanya
penemuan bahwa kulit manggis memiliki banyak manfaat bagi kebutuhan tubuh
manusia manggis menjadi lebih populer lagi. Ukurannya yang sedang dan manis
membuat banyak yang menyukai buah ini. Meskipun terkadang banyak yang “tertipu”
oleh buah manggis. Luarnya yang bagus ternyata isi di dalamnya busuk. Akan
tetapi, rasanya menurut sebagian orang sangat enak dan tidak ada bandingannya.
Meskipun biji buah ini juga terasa pahit bila tergigit tidak mengurangi manfaat
dari si buah manggis. Namun, berbeda dengan buah durian yang manis dengan bau
yang menyengat ini. Meskipun, buah ini snagat manis tetapi banyak orang yang
tidak mengonsumsi buah durian karena baunya yang sangat menyengat. Berbeda
dengan buah manggis. Jika buah manggis memiliki manfaat yang baik untuk
kesehatan, lain halnya dengan buah durian. Untuk beberapa hal durian tidak
dapat dikonsumsi banyak-banyak. Orang yang memiliki darah tinggi dan sakit maag
disarankan untuk tidak mengkonsumsi buah ini banyak-banyak. Karena akan
berakibat yang tidak baik untuk kesehatan.
Contoh 2:
Kehidupan
masyarakat di pedasaan sangatlah nyaman dan tenang. Suasananya yang masih asri
sangat membantu pikiran dan perasaan menjadi lebih tenang dari kondisi penat.
Selain lingkungannya yang tenang,
masyarakatnya atau penduduk desa juga lebih ramah dan baik. Ikatan kekeluargaan
yang terjalin di pedesaan masih sangat terasa dan terjalin dengan sangat erat.
Ikatan yang sangat erat dan kuat itu terbukti dengan masih adanya kerja sama,
gotong royong, karang taruna, kegiatan siskamling di malam hari, dan lain
sebagainya. Lain halnya dengan kondisi di perkotaan. Jika di pedesaan terasa
sangat nyaman dan tenang, sebaliknya kondisi di perkotaan sangatlah padat dan
kurang nyaman. Hidup di kota tidaklah sama dengan hidup dipedesaan. Walaupun,
penghasilan yang dapat diraih di kota lebih besar daripada di desa. Namun,
seringkali orang yang pulang dari kota justru karena stres dan tidak kuat
dengan beban kerja yang sangat besar. Selain itu, kehhidupan yang
individualisme yang sangat tinggi mengakibatkan sering terjadi kekerasan yang
kelewat batas. Karena ketidakpedulian satu sama lain. mereka seakan apatis atau
acuh tak acuh dengan apa yang terjadi di sekitarnya. Bahkan mereka terkesan
menjauhkan diri mereka sendiri dari orang lain. walaupun demikian, masih banyak
penduduk desa yang sengaja atau mau tak mau untuk mencari pekerjaan di kota
karena hasil yang ditawarkan lebih besar daripada di desa.
Contoh 3
Permainan zaman
dahulu sangatlah berbeda dengan permainan zaman sekarang. Zaman dahulu,
permainan selalu membutuhkan teman. Mereka selalu bermain bersama-sama. Ada
banyak permainan yang harus dimainkan secara bersama-sama, yaitu petak umpet,
kasti, gobak sodor, perang-perangan, sepak bola, dan main lompat karet.
Permainan-permainan itu hanya bisa dimainkan oleh lebih dari satu orang. Dengan
kata lain permainan-permainan itu tidak dapat dimainkan jika dalam posisi
sendirian. Permain-permainan itu juga dapat membuat anak-anak menjadi lebih
aktif, saling mengenal, dan belajar bekerja sama. Namun, berbeda dengan
permainan anak zaman sekarang. Mereka justru lebih tertarik dengan permainan
yang membuat mereka tidak aktif dalam kehidupan mereka. Banyak dari anak-anak
yang lebih tertarik untuk memainkan game online di rumah masing-masing. Hal itu
jelas membuat anak menjadi tidak bersosiliasi dan cenderung menutup diri,
bahkan tidak sehat. Karena anak akan malas untuk bergerak. Orangtua dan guru
selalu mengingatkan akan dampak yang di akibatkan oleh permainan game online.
Walaupun begitu, tetap saja anak-anak merasa mereka lebih nyaman dengan
permainan masa kini.
6.2.8
Paragraf pemerian
Jahe (Zingiber officinale), adalah tanaman
rimpang yang sangat populer. Jahe biasa digunakan sebagai bahan masakan atau
penyedap rasa alami. Selain bisa digunakan sebagai rempah-rempah, tanaman ini
juga bisa mengobati beberapa penyakit seperti batuk, panas dalam dan masih
banyak lagi. Tanaman jahe memiliki tinggi sekitar 30 hingga 100 cm. Daunnya
berbentuk menyirip dengan panjang sekitar 15 hingga 23 mm dan panjang 8 hingga
15 mm. Jahe memiliki rimpang atau akar berbentuk jemari yang menggembung di
ruas-ruas tengah. Akar inilah yang diambil dan dimanfaatkan sebagai jahe. Rasa
dominan pedas dan hangat pada jahe disebabkan oleh senyawa keton yang bernama
zingeron. Terdapat 3 jenis jahe yang sangat popular di pasaran yaitu, jahe
gajah, jahe kuning dan jahe merah.
6.2.9
Paragraf proses
Teh sangat baik untuk kesehatan manusia karena teh
mengandung beberapa senyawa yang baik. Cara pembuatannya pun cukup gampang. Hal
pertama yang harus dilakukan adalah mengumpulkan alat dan bahan seperti gelas,
air panas, sendok, teh bisa bubuk atau teh celup dan gula secukupnya. Setelah
semua bahan dan alat terkumpul, masukan teh bubuk atau celup ke dalam gelas
lalu siram dengan air panas. Kemudian tambahkan gula sesuai selera Anda.
Setelah mencampur gula, lalu aduk-aduklah menggunakan sendok hingga larut. Jika
Anda menggunakan teh celup, jangan terlalu lama merendamnya di dalam air.
Angkat segera jika air sudah berwarna coklat karena akan sangat berbahaya bagi
tubuh. Apabila teh sudah jadi, minumlah selagi hangat.
6.2.10
Paragraf
kronologis
6.2.11
Paragraf deskripsi
spasial
Paragraf deskripsi spasial, yaitu paragraf
yang melukiskan ruang atau tempat berlangsungnya suatu peristiwa.
(P.Tukan.2007:31)
Contoh 1
Ruangan berukuran 9m x 8m ini sungguh
sangat nyaman ditempati. Sebuah sofa empuk berwarna putih dengan meja kayu
berada di tengah ruangan. Sementara itu, rak buku berisi beberapa novel dan
buku-buku ilmiah diletakkan mepet dengan dinding sebelah selatan bersanding
dengan sebuah pot berisi pohon palem kecil yang seakan-akan menyatu dengan
tembok yang dicat dengan warna hijau muda. Diluar ruangan, terdapat sebuah
kolam kecil berukuran 2,5m x 2m berisi beberapa ikan koi yang berseliweran.
Suara gemericik air dari kolam menambah sejuknya suasana di ruang tamu milik
Pak Toni ini.
Contoh 2
Sungai merupakan tempat bertemunya air
dari parit- parit kecil di sekitar daerah tersebut.diantaranya adalah sungai
Ciliwung yang merupakan tempat bertemunya beberapa sungai kecil di Jakarta.
Sungai ini terletak di Jakarta Selatan. Sungai ciliwung juga mengalir di bawah
jembatan besar tempat menghubungkan beberapa daerah. Keadaan sungai ini
sebenarnya sangat besar, dan dapat di jadikan sebagai pemandangan yang indah.
Tetapi keadaannya tidak di manfaatkan dengan baik, melainkan digunakan sebagai
tempat pembuangan sampah dan limbah-limbah pabrik yang ada di sekitarnya
sehingga sungai ini sangat kotor, bau, dan airnya berwarna biru kehitaman.
Walaupun demikian sungai ini tetap dimanfaatkan oleh beberapa penduduk di
sekitar sungai ini. Contohnya untuk mencari barang-barang bekas bagi pemulung,
tempat mencari ikan, mencuci dan lain-lain. Dalam penelitian sebenarnya keadaan
air di sungai ini sudah tidak layak guna lagi, bahkan air ini bila digunakan
terus menerus juga dapat berakibat fatal bagi penggunanya. Di tepi-tepi sungai
terdapat banyak rumah warga yang juga sangat memperihatinkan. Bahkan keadaannya
sangat reot, kumuh, kotor, dan tidak sedikit pula yang di bawah rumahnya
tersangkut sampah-sampah plastik. Itu semua pula yang menjadikan sungai
ciliwung tidak sedap untuk di pandang mata.
Contoh 3
Bangunan Gedung Olahraga baru itu dibangun
di atas tanah seluas setengah hektar. Bangunan itu berbentuk lingkaran dengan
luas sekitar 500 m2. Jika dilihat dari luar gedung ini tampak seperti setengah
bola yang diletakkan di atas lantai. Sebuah patung orang yang sedang memanah
berdiri tegak di depan gedung yang berwarna biru dan putih itu. Di sekitar
gedung itu juga terdapat jalur lari yang mengelilingi bangunan utama gedung.
Sedangkan di dalamnya terdapat lapangan-lapangan yang bisa digunakan sebagai
tempat olahraga futsal, bulu tangkis, dan basket. Gedung ini dilengkapi dengan
pencahayaan yang baik dengan 100 lampu tembak yang besar diletakkan di atasnya.
Gedung ini juga memiliki kursi sejumlah 10000 kursi bagi para penonton. Selain
itu, gedung itu juga dilengkapi fasilitas lain seperti kamar ganti, ruang
official, toilet, dan ruang medis.
Contoh 4
Dua buah sofa panjang berada diantara karpet
bermotif abstrak dengan warna dominan hijau, kedua sofa tersebut ditempatkan
secara berhadapan dengan mengapit meja kayu kecil diatas karpet. Tepat diatas
sofa-sofa tersebut, terdapat meja belajar yang menghadap ketimur, sehingga
ruang diantara meja kecil dengan meja belajar berhimpit menjafi satu. Selain
meja belajar, pada sebelah meja kiri sofa yang menghadap kebarat, terdapat meja
dengan satu set perangkat komputer. Hanya dengan dua buah lampu neon dengan
masing-masing lampu berukuran 16 watt sudah dapat menghiasi seluruh perabot.
7.
Jenis-Jenis Lain Pola Pengembangan
Paragraf
Dalam
menyusun sebuah teks tentunya kita mengenal adanya paragraf. Teks sejatinya
adalah kumpulan dari beberapa paragraf yang tersusun sehingga teks tersebut
menjadi padu. Dalam pembahasan artikel ini kita akan memelajari tentang pola
pengembangan paragraf. Jenis paragraf berdasarkan pola pengembangannya dibagi
menjadi 9 jenis. Diantaranya yakni klimaks-antiklimaks, sudut pandang,
perbandingan-pertentangan, analogi, contoh, klausalitas, generalisasi,
klasifikasi dan definisi Luas.
7.1 Klimaks-Antiklimaks
Klimaks
adalah perincian gagasan cerita dari bawah menuju gagasan cerita yang paling
puncak. Bisa juga diartikan sebagai bagian dalam cerita yang mendeskripsikan
peristiwa sampai pada konflik yang paling tinggi.
Contoh
:
Setelah cobaan bertubi-tubi menimpa Arifin
dalam pencarian Istrinya, akhirnya ia mengetahui istrinya berada di kamp.
Tahanan politik di pulau Buru. Tak terhitung tetesan air mata dan darah yang
mengucur. Pengorbanannya terbayar sudah. Ia bisa bertemu dengan Nurbaya, istri
tercintanya. Ia pun segera berlari tanpa alas kaki menuju kamp. Tahanan itu.
Begitu kagetnya ketika arifin mendapati istrinya tergeletak lemas dengan bekas
tikaman pisau di dada kirinya. Ia tak kuasa menahan tangis dan menjerit
sejadi-jadinya.
7.2
Antiklimaks
adalah variasi gagasan yang dimulai dari gagasan cerita yang paling tinggi
kemudian diikuti dengan gagasan yang lebih rendah secara perlahan-lahan. Bisa
juga diartikan sebagai penurunan masalah dalam cerita dari konflik tertinggi
kemudian berangsur-angsur menuju ke konflik terendah.
Contoh
:
“Kini ia menjadi salah satu mafia kelas
kakap di daerahnya. Ia sudah memiliki daerah kekuasaannya sendiri. Tak ada yang
bakal menyangka kalau penjahat itu dulunya adalah seorang anak yang pintar dan
sholeh. Entah apa yang membuatnya begini. Satu hal yang pasti adalah, anak itu
telah mengalami tahun-tahun yang buruk sehingga membuatnya menjadi seperti
ini.”
7.3
Sudut Pandang
Pola
sudut pandang ialah pola pengembangan paragraf yang didasarkan pada persepsi
berkaitan dengan posisi atau tempat penulis pada sebuah teks.
Contoh
:
“Aku dilahirkan di kota tapis berseri ini.
Ketika aku berumur dua tahun, ayah dan ibuku membawaku ke sebuah kerajaan
tambak udang di kabupaten tulang Bawang. Disinilah aku pertama kalinya
merasakan kehidupan sejauh yang kuingat. Karena aku tak ingat bagaimana aku
dilahirkan dan bagaimana orang tuaku membawaku ke sini.”
7.4 Generalisasi
Generalisasi
adalah menarik kesimpulan dengan cara penalaran secara umum berdasarkan
referensi data, atau peristiwa khusus secara representatif.
7.4.1
Umum-Khusus
Contoh
:
Dalam melakukan sesuatu hal butuh
perencanaan yang matang. Seperti menulis agenda pada buku catatan kecil.
Selanjutnya membuat daftar agenda dari yang paling mendesak untuk dilakukan.
Berikutnya memulai dari yang paling mudah ke agenda yang tersulit. Konsisiten
terhadap agenda yang dibuat. Insya Allah agenda yang sudah terencana dapat
dilakukan dengan baik.
7.4.2
Khusus-Umum
Contoh
:
Ikan cupang terkenal dengan kegesitannya
dalam bertarung dan bentuknya yang mungil dan indah. Ikan Lauhan terkenal
dengan motif menyerupai huruf mandari di tubuhnya. Ikan mas koki identik dengan
corak keemasannya yang indah. Memelihara ikan hias sungguh merupakan keasyikan
tersendiri bagi para pencintanya.
7.5 Klasifikasi
Klasifikasi
adalah usaha mengelompokkan berbagai hal yang dianggap memiliki kesamaan ke
dalam satu kategori. Dengan demikian hubungan di antara berbagai hal itu menjadi
satu kesatuan yang utuh.
Contoh
:
Fi’il (kata kerja) dalam bahasa arab
terbagi menjadi tiga. Yakni fi’il madhi (lampau), fi’il mudharek (sekarang dan
yang akan datang), dan fi’il amar (kata kerja perintah). Masing-masing kata
kerja dari ketiganya memiliki bentuk dasar yang sama dan akan berubah mengikuti
kaidah yang berlaku dalam bahasa arab.
7.6 Definisi Luas
Paragraf
ini menguraikan sebuah gagasan yang abstrak atau istilah yang menimbulkan
kontroversi yang membutuhkan penjelasan.
Contoh:
Sejatinya sebuah pergerakan mahasiswa
terlahir dengan adanya sebuah cita-cita yang luhur, visi- misi yang jelas,
serta kemauan kuat membangun bangsa ini dari keterpurukan. Namun, yang terjadi
saat ini sangat jauh berbeda dari tujuan berdirinya sebuah pergerakan tersebut.
Pola pengkaderan yang salah atau melencengnya ideologi pergerakan membuat arah
dan tujuan berubah, langkah menjadi tidak pasti, tidak tegas dan cenderung
mementingkan kepentingan kelompok. Kampus dijadikan sebuah ladang garapan
banyak pihak yang mengaku peduli akan cita-cita revolusioner, peduli akan nasib
bangsa, pendidikan, dan lain-lain. Namun pada kenyataanya, pergerakan mahasiswa
saat ini lebih cenderung memikirkan bagaimana visi kelompok terwujud lebih
cepat. Bahkan beberapa pergerakan saat ini dijadikan sebuah sarana pengkaderan
dan perpanjangan partai politik yang mengatasnamakan gerakan peduli rakyat,
demokrasi, anti korupsi dan lain sebagainya.
7.7 Dll.
Teknik
pengembangan paragraf secara garis besar ada dua macam. Pertama, dengan
menggunakan “ilustrasi”. Apa yang dikatakan kalimat topik itu dilukiskan dan
digambarkan dengan kalimat-kalimat penjelas sehingga di depan pembaca tergambar
dengan nyata apa yang dimaksud oleh penulis. Kedua, dengan “analisis”. Apa yang
dinyatakan kalimat topik dianalisis secara logis sehingga pernyataan tadi
merupakan sesuatu yang meyakinkan.
Di
dalam praktik, kedua teknik diatas dapat di rinci lagi menjadi beberapa cara
yang lebih praktis, di antaranya (a) dengan memberikan contoh, (b) dengan
menampilkan fakta-fakta, (c) dengan memberikan alasan-alasan dan (d) dengan
bercerita.
7.1 Dengan
Memberikan Contoh-Fakta
Perhatikan paragraf berikut:
Kegiatan KUD di desa-desa yang belum dewasa
sering di campuri oleh tengkulak-tengkulak, seperti di Desa Kioro. Semua
kegiatan KUD selalu di pantau oleh tengkulak-tengkulak. Kadang-kadang bukan
memantau lagi namanya, tetapi langsung ikut serta menentukan harga gabah
penduduk yang akan di jual ke koperasi. Tengkulak itulah yang mengatur
pembagian uang yang ditangani oleh ketua koperasi,mengatur pembelian padi, dan
sebagainya. Demikian pula halnya dalam menjual kembali ke masyarakat. Harga
padi selalu ditentukan oleh tengkulak itu. Dari hasil penjualan ini tengkulak
meminta upah yang cukup besar dari ketua koprasi.
Dalam
mengunakan cara ini, penulis hendaknya pandai memilih contoh-contoh yang umum,
contoh yang representatif, yang dapat mewakili keadaan yang sebenarnya, dan
bukan contoh yang dicari-cari.
7.2 Dengan
Memberi Alasan-Alasan
Dalam
cara ini, apa yang dinyatakan oleh kalimat topik dianalisis berdasarkan logika,
dibuktikan denga uraian-uraian yang logis dengan menjelasakan sebab-sebab
mengapa demikian .
Perhatikan paragraf berikut.
Membiasakan diri berolahraga setiap pagi
banyak manfaatnya bagi seorang pegawai. Olahraga itu sangat perlu untuk mengimbangi
kegiatan duduk berjam-jam dibelakang meja kantor. Kalau tidak demikian, pegawai
iu akan menderita beberapa penyakit karena tidak ada keseimbangan kerja otak
dan kerja fisik. Kalau pegawai itu menderita sakit, berarti membengkalaikan
pekerjaan kantor yang berarti pula melumpuhkan kegiatan negara.
7.3 Dengan
Bercerita
Biasanya pengarang mengungkapkan kembali
peristiwa-peristiwa yang sedang atau sudah berlalu apabila ia mengembangkan
paragraf dengan cara ini. Dengan paragraf itu, pengarang berusaha membuat
lukisannya itu hidup kembali.Perhatikan paragraf berikut :
Kota
Wonosobo telah mereka lalui. Kini jalan lebih menanjak dan sempit berliku-liku.
Bus meraung-raung ke dataran tinggi Dieng. Di samping kanan jurang menganga,
tetapi pemandangan di kejauhan adalah hutan pinus menyelimuti punggung bukit
bekas-bekas kawah yang memutih. Pemandangan itu melalaikan goncangan bus yang
tak henti-hentiya berkelak-kelok. Sesekali atap rumah berderet kelihatan di
kejauhan.
Rujukan:
“Penulisan
Paragraf” dalam http://woocara.blogspot.com/2015/11/pengertian-paragraf-ciri-ciri-jenis-jenis-paragraf.html#ixzz4LLoI1DC7,
diakses 27 Juli 2015, pukul 14.32 WIB.
“Pola
Pengembangan Paragraf” dalam http://kasdiharyanta-kasdih.blogspot.com, diakses
27 Juli 2015 pukul 14.56 WIB.
Komentar
Posting Komentar
Gunakan nama dan email masing-masing! Harap ditulis nama, kelas, dan nomor absen.