Memberi Komentar atau Tanggapan tentang Kasus Korupsi


Sebagaimana telah diungkapkan sebelumnya bahwa kasus kporupsi di negara ini demikian kompleks tak berkesudahan untuk dibahas. Mengapa hal ini terjadi. Persoalan ini muncul setelah masa reformasi terjadi, sedangkan pada masa-masa sebelumnya, ketika Orde Lama dan orde bari masih berkuasa, hal itu tidak terungkap sama sekali, dengan demikian persoalan itu bagaikan tersumbat di leher botol (bottle neck) yang terus menggelontor begitu katub lubang dibuka.

Opini masyakarat Indonesia tentang kasus korupsi pun bermacam-macam. Ada yang menyatakan muak, malu, jijik, prihatin, protes, marah, sinis, dan lain-lain, namun, bagaimana juga hal itu merupakan reaksi pribadi seseorang atas informasi fakta yang diterimanya. Suatu informasi fakta akan menyebabkan timbulnya reakasi dalam benak seseorang. Rekasi itu amat dipengaruhi juga oleh kekayaan gagasan dan konsep yang ada dalam syaraf memori seseorang. Di sisi lain, kekayaan konsep dalam syaraf memori pun amat dipengaruhi oleh mindset atau kerangka berpikirnya. Kecerdikan, kecerdasan, dan kebijakan akan memengaruhi bentuk reaksi seseorang.

Persoalan tersebut tentu memunyai kaitan logis dengan kemampuan berbahasanya. Banyak orang pintar, cerdik, pandai tak meiliki nilai berguna bagi orang lain atau masyarakat sekitar, atau ,manusia pada umumnya manakala ia tidak mampu mengungkapkan olah pikirannya dalam kemasan bahasa yang baik dan benar.

Maka, marilah kita ungkapkan hasil olah pikir kita ke dalam kemampuan berbahasa. Kali ini hal itu kita tuangkan dalam bentuk kemampuan berbahasa secara lisan. Ungkapkanlah tanggapan kita secara lisan tentang kasus korupsi di negara kita. Secara logis dari segi isinya, hal ini amat mirip dengan kegiatan menulis, Hanya saja dalam berbicara kita melengkapinya dengan salam pembuka dan salam penutup.


Salam pembuka merupakan salam sapa terhadap pihak atau kalangan yang mendengarkan atau lawan bicara kita. Salam penutup berisi pengakhiran bicara kita, bisa berisi penguatan atas kesimpulan pembicaraan, harapan pembicara terhadap pendengar, ucapan terima kasih atas perhatian lawan bicara, permohonan maaf bila ada kesalahan kata yang kurang berkenan di hati pendengar.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

CERITA PENDEK ON-LINE KARYA SISWA-SISWI KELAS XII IPA 3 TAHUN 2014/2015

CERITA PENDEK ON-LINE KARYA SISWA-SISWI KELAS XII IPA 2 TAHUN 2014/2015

FORMAT KARYA TULIS ILMIAH AKADEMIS