CERITA PENDEK KARYA SISWA-SISWI KELAS XII IPA 3 TAHUN 2012/2013

Cerita pendek merupakan karya sastra yang amat menarik bagi orang yang memililiki hobi membaca, khususnya sastra. Hal ini erat kaitannya dengan karakteristik cerita pendek yang "pendek", tapi penuh makna dan habis dalam sekali baca. Orang cenderung senang membaca cerita pendek sebab tidak dibutuhkan waktu panjang untuk menikmatinya, cukup dalam satu kali duduk, dan merasa memperoleh nilai (value) dari hakikat hidup dan kehidupan. Maka, yang tertulis dalam cerita pendek mayoritas berkaitan erat dengan realita kehidupan secara realistis-pragmatis, dan bisa disaksikan dan dilihat oleh siapa pun. Tak heran jika hal ini menjadikan cerita pendek itu menarik untuk dibaca dalam situasi yang tak perlu serius, bahkan bisa sambil santai hingga merasa enjoy.

Maka, cerita pendek bisa ditulis oleh siapa pun sejauh yang bersangkutan memiliki daya pengamatan baik terhadap peristiwa yang terjadi, dialami sendiri maupun  orang lain. Daya bayang erat kaitannya dengan kemampuan mengolah daya memori untuk peristiwa yang akan datang. Bisa juga hal ini berhubungan dengan reproduksi atas peristiwa yang sudah terjadi, dialami, dilihat, dan dikembangkan sendiri melalui imajinasinya.

Karya cerita pendek dalam jaringan ini dilalukan siswa secara online. Artinya, siswa berperan aktif dalam berkreasi melalui media jaringan dalam wadah yang telah disipakan. Kreasi siswa tetap dihargai dengan ketentuan normatif sesuai variabel indikasi operasional yang ditentukan. 

Harus diakui bahwa kreasi siswa bermula dari kekuatan imajinasi dan daya olahnya, terutama dalam berbahasa. Maka. mari berkarya dalam wahana ini yang dirancang khusus buat kalian! Tunjukkan potrensi dan talenta yang kalian miliki!

Kelas XII IPA 3 secara aklamasi memilih judul "AH, LAGI-LAGI SI GENDUT?". Judul ini amat menarik dan menimbulkan banyak imajinasi. Silakan berpartisipasi dalam menulis cerpen secara online!

Komentar

  1. Nama : Kevin Janiardy
    Kelas : XII IPA 3
    Nomor Absen : 16

    Siang itu si Gendut sedang berjalan-jalan di keramaian kota Palembang. Si Gendut hanya sekedar panggilan dari teman-temannya karena pria yang berusia 25 tahun ini memang bertubuh tambun. Nama sebenarnya adalah Acay akan tetapi ia lebih senang dipanggil dengan sebutan si Gendut. Dengan kacamata tebalnya, ia berjalan menelusuri kawasan Pasar 16. Niat awal ia pergi ke pasar adalah untuk membeli sarung untuk persiapan sunatannya. Si Gendut berencana untuk mengikuti acara sunat massal yang diadakan di daerah Rajawali. Akan tetapi saat melihat toko cokelat, si Gendut tidak bisa menahan nafsunya. "Ai, siang-siang cak ini lagi laper ado coklat pulo. Beli ah" pikir si Gendut. Ia langsung masuk ke toko cokelat tersebut dan memesan beragam jenis cokelat. Tanpa terasa ia sudah melahap habis 20 permen cokelat batangan. Pada saat ia ingin membayar, ternyata yang dimakannya adalah cokelat impor produksi pengusaha Arab terkenal, Ray Sugar, yang harganya selangit. Sambil masih memegang nota dengan angka 750.000 rupiah, si Gendut gemetaran dan akhirnya ia jatuh pingsan

    BalasHapus
  2. Nama : Regina Lie
    Kelas : XII IPA 3
    Nomor Absen : 27

    Mendapati orang bertumbuh tambun jatuh pingsan tepat di depannya, seorang gadis kecil berteriak “Mamaaaa! Mamaaa! Ada panda pingsan!!”. Teriakan gadis kecil ini mengundang perhatian semua pengunjung toko, termasuk pemilik toko itu. Ramailah orang berkumpul, membentuk susunan melingkar yang mengelilingi tubuh Acay. Sebagian orang berusaha mengangkat tubuh Acay, sebagian lagi berbisik-bisik menciptakan suasana yang gaduh dalam sesaat.
    “Permisi... Permisi...”, terdengar suara rintihan dalam kerumunan orang-orang itu. Setelah berdesak-desakan, akhirnya pemilik suara itu sampai pada baris paling depan. Melihat sosok sang pemilik suara ini, para pegawai yang berusaha mengangkat tubuh Acay terkejut. Beberapa diantara mereka jatuh terduduk, tertimpa tubuh seorang Acay yang sedang tidak sadarkan diri.
    “Aduuhhh!!!!”, teriak kesakitan muncul silih berganti.
    “Minggir kalian semua!”
    Hening. Dengan cekatan, beberapa pegawai yang tertimpa tubuh Acay berusaha meloloskan diri. Sebagian pegawai lain langsung memberi jalan kepada si pemberi perintah itu. Ririn, si pemberi perintah yang tak lain tak bukan adalah pemilik toko, melangkah maju dan duduk di samping Acay.
    "Kalian ini... Mengurus orang seperti ini saja tidak bisa.”
    Ririn mendengus meremehkan. Dalam hitungan detik, tangan Ririn meluncur cepat dan mencubit perut Acay.

    BalasHapus
  3. Nama : Ivan Fahreza W
    Kelas : XII IPA 3
    Nomor Absen : 10

    Acay pun terbangun setalah menerima cubitan dari sang pemilik toko cokelat tersebut. Tak beberapa lama Acay pun menyadari bahwa dirinya baru sadar dari pingsan. Berlahan ia berdiri dan bertanya dengan si pemilik toko cokelat.
    “Ada apa dengan saya, mbak?”, tanya Acay kepada Ririn.
    “Jadi begini ceritanya dut”, Ririn pun menjelaskan kenapa ia bisa pingsan di toko coklatnya.
    Setelah mendengarkan penjelasan dari sang pemilik toko. Acay pun menyadari bahwa dirinya tidak memiliki cukup uang untuk membayar cokelat yang telah ia makan. Dengan pikiran liciknya, Acay pun pura-pura kembali pingsan. Kali ini ia bermaksud untuk menghindar dari persoalan yang sedang ia hadapi.

    BalasHapus
  4. Nama : Sonny
    Kelas : XII IPA 3
    Nomor Absen : 32

    Ririn menginjak perut Acay yang besar agar dia terbangun. Acaypun terbangun karena kesakitan atas injakan Ririn. Setelah terbangun dan melihat muka Ririn, Acay berfikir "Wah, cantik juga nih cewek". Acay menginginkan Ririn menjadi istrinya yang sekaligus menjadi orang tua bagi 15 anaknya di rumah yang hidup tanpa ibu karena diceraikan oleh Acay. Sesaat setelah Acay melihat mata wanita itu, Acay teringat akan kehidupan pahitnya di masa lalu.
    Dahulu Acay adalah seorang tukang sapu di sebuah keraton, karena dia adalah tukang sapu tentu saja badannya sangat langsing. Setelah dua bulan bekerja, Acay mencintai puteri keraton itu, cinta itu tidak bertepuk sebelah tangan. Mereka saling mencintai. Namun apadaya, perbedaan kasta sosial membuat mereka tidak bisa bersatu. Namun, Acay berjanji kepada baginda raja dan sang puteri bahwa tiga tahun lagi Acay bisa menaklukan dunia demi sang puteri. Selama tiga tahun itu Acay berusaha keras agar dapat menjadi orang yang sukses. Hasilnya sangat nyata, tiga tahun bekerja keras membuat Acay menjadi salah satu wiraswasta sukses di kotanya. Saat Acay kembali ke keraton untuk meminang sang puteri, Acay sangat terkejut. Sang puteri melakukan bunuh diri sekitar satu tahun yang lalu karena ayahnya memaksa sang puteri untuk menikah dengan seseorang yang tidak dicintainya. Sang puteri yakin bahwa Acay pasti kembali untuk meminangnya dan tidak ingin dia menjadi istri orang lain. Sang puteripun bunuh diri.
    Semenjak itu Acay frustasi dan makan terus tanpa henti, akibatnya badannya yang dahulu langsing kini menjadi gemuk. Acay juga hobi mengoleksi wanita yang ada sedikit mirip dengan sang puteri. Acay terus mengoleksi wanita bagaikan mengoleksi perangko. Totalnya sekarang Acay telah menikah tujuh kali, tetapi itu bukan cinta sejati Acay. Sehingga Acay memutuskan untuk menceraikan mereka setelah mereka punya anak. Tetapi saat melihat Ririn, Acay merasa ada sesuatu yang berbeda dari istri-istri sebelumnya. Acay merasa inilah cinta sejatinya.

    BalasHapus
  5. Nama : Alex Januar
    Kelas : XII IPA 3
    No.Absen : 02

    "Plak..!!" Sebuah tamparan mendarat di pipi Acay gendut sehingga membuyarkan lamunannya. "Heh jadi kamu mau bayar atau tidak dut?" Acay bimbang antara gengsi untuk membayar di depan Ririn atau memenuhi pikiran liciknya untuk tidak membayar tagihan cokelat tersebut.
    Akhirnya dengan muka memelas, Acay pun memohon untuk dibebaskan dari tagihan uang cokelat itu. "Tolong lah yuk, aku ni tek duit lagi.Dak kasian apo? Kukiro hargonyo murah tadi tu."
    "Nah kau ni la dikasi ati mintak jantung pulok, pegila sano kau!"
    Dengan berat hati, Acay gendut pun pergi dan merasa lega sambil mengelus dadanya.
    Ia senang karena lolos dari tagihan tetapi ia juga sedih karena Ririn membenci dirinya. Saat melewati pintu depan, Acay melihat kartu nama Ririn yang jatuh di depan keset kaki. Acay pun mengambilnya dengan harapan dapat berdekatan dengan Ririn.

    BalasHapus
  6. Nama : Kevin Janiardy
    Kelas : XII IPA 3
    Nomor Absen : 16

    Dengan tubuhnya yang bongsor itu, Acay berjalan menuju ke toko sarung. Saat memilih sarung, Acay melihat seorang pria bertubuh kekar yang sedang memilih kain kebaya. Nampaknya pria tersebut sedang memilih kebaya untuk seseorang. Acay seperti mengenal pria itu.
    "BM?" Tanya Acay.
    "Acay? Ngapo pacak disini?" Balas pria tersebut.
    "Aku nak beli sarung na. Tapi diem-diem be, aku ni belom sunat." Bisik Acay.
    "Hahaha.. Ai tenang bae la, Cay." Jawab pria tersebut sambil tertawa.
    Ternyata pria tersebut adalah Bruno Mikado, teman SMA Acay yang menikah muda. Dengan otak liciknya, Acay kemudian berhasil mengelabuhi BM untuk membelikan ia sebuah kain sarung bergambar 'Spongebob'. Si gendut Acay kemudian berjalan pulang ke rumah dengan senang.
    Di rumah, ia mengambil ponsel nya dan mulai menghubungi Ririn. Ternyata Ririn berbeda jauh dengan yang ada di pikirannya. Ririn sangat baik pada Acay di sms nya. Tanpa disadari, Acay memberitahu Ririn bahwa dirinya belum sunat. Ririn mengatakan kepada Acay bahwa ia tidak suka laki-laki yang belum sunat.

    Hari Jumat.
    Acay duduk di depan ruang tunggu sunat massal yang diselenggarakan oleh Ketua RT 001 kawasan Rajawali. Tempat itu dipenuhi oleh banyak anak-anak. Hanya Acay sendiri orang dewasa yang ada di sana. Sambil memegang sarung Spongebob-nya, Acay menunggu gilirannya untuk disunat. Sempat terbayang olehnya, betapa sakitnya sunat itu. Apalagi saat ia melihat Pak Mantri lewat sambil membawa sekarung gunting besar. Jakunnya tersentak, keringatnya mulai bercucuran, jantungnya terasa mengalami gaya gravitasi yang sangat besar saat ia mendengar namanya dipanggil.

    BalasHapus
  7. Nama : Ivan Fahreza W
    Kelas : XII IPA 3
    Nomor Absen : 10


    Tubuh Acay yang besar pun mulai gemetar. Perasaan tidak tenang dan gelisah akan disunat menghantui pikirannya. Pasien demi pasien berdatangan, sehingga menimbulkan keramaian.
    Setelah beberapa lama, Acay melihat seorang anak kecil yang baru disunat keluar dari ruangan Pak Mantri. Acay pun bertanya dengan anak kecil tersebut mengenai rasa sakitnya setelah disunat oleh Pak Mantri.
    “Dek, cak mano rasonyo abes sunat? Saket dak dek rasonyo?”, Acay bertanya kepada adik kecil itu.
    “Saket nian kak”, anak kecil itu pun menakut-nakuti Acay.
    “Ngapo emangnyo kak? Kakak belom sunat yo…. hahaha”, anak pun membalasnya pertanyaannya sambil tertawa terbahak-bahak.
    Karena merasa dirinya dikucilkan oleh adik tersebut. Si Gendut pun beranjak dari tempat tersebut dan menjauh dari anak itu. Ketegangan Acay lantas membuat dirinya berpikir dua kali untuk melakukan sunat.

    BalasHapus
  8. Nama : Vivin Wennoris
    Kelas : XII IPA 3
    No Absen : 35

    Tak lama kemudian, Acay mengambil keputusan untuk tidak disunat karena rasa takut yang begitu luar biasa dirasakannya ditambah lagi ia ditakut-takuti oleh anak kecil tadi. Akan tetapi, Acay juga merasa malu karena ia sudah cukup dewasa akan tetapi ia belum disunat. Untuk mengurangi kekecewaannya, Acay pun mengunjungi toko cokelat Ririn. Ia pun masuk ke toko tersebut dan melihat Ririn sedang melayani pelanggan yang sedang membeli cokelat.
    "Rin, ado waktu dak gek malem?" tanya Acay malu-malu
    "Ado, emangnyo napo?" balas Ririn dengan penuh hati hati
    "Aku nak ngajak pegi makan nah di KFC, katonyo ado paket SUPER BESAR, jadi hemat. Galak dak? aku jemput pake motor vespa aku yang baru dibelike bapak aku kemaren" jawab Acay dengan penuh percaya diri
    "Yo lah, aku tunggu e" jawab Ririn santai
    "Okelah Rin" balas Acay dengan diiringi kedipan matanya

    BalasHapus
  9. Nama : Teddy Nilam
    Kelas : XII IPA 3
    No. Absen : 33

    Malam pun tiba, Acay telah bersiap-siap dengan motor Vespanya untuk menjemput Ririn. Setelah yakin tidak ada barang yang ketinggalan, Acay berkaca di spion motornya. Terlihat wajahnya yang tembam agak memerah karena sudah tidak sabar lagi untuk bertemu dengan Ririn. Akhirnya ia berangkat ke rumah Ririn. Namun, apa mau dikata, malang tak dapat ditolak. Di tengah perjalanan, ban Vespa Acay tertusuk paku, karena hari sudah larut, tidak ada tempat tambal ban yang masih buka. "Sial, la rapi cak ini, madaki dorong Vespa??", ujarnya. Sialnya lagi, rumah Ririn masih jauh. Acay dihadapkan pada dua pilihan sulit, haruskah ia berjuang demi cintanya dan mengorbankan kebulatan badannya, atau mempertahankan kebuntalan perut yang disayanginya itu.

    Di tengah kebimbangannya itu, Ririn menelepon Acay.
    "Kau tu di mano? Aku la nunggu cak sejam ini, niat apo idak ngajak makan tu?", Ririn marah-marah.
    "Sabar, aku ni keno sial, tunggu bae, gek kukabari lagi", jawab Acay dan ia langsung menutup teleponnya.
    "Ai, kalo cak ini, harus nyampe aku ke rumah Ririn, demi dio, rela aku kurus dikit", dalam hatinya ia memutuskan pilihan terpenting semasa hidupnya itu.

    BalasHapus
  10. Nama : Jovina Johny
    Kelas : XII IPA 3
    No. Absen : 11

    Dengan membawa perut buntalnya itu, ia mendorong vespanya dengan penuh perjuangan. Baru sekitar 10 langkah, ia sudah kelelahan. Keringat pun bercucuran di dahinya. Penampilannya sekarang sudah hancur berantakan. Wajahnya yang tembam itu semakin merah karena kelelahan mendorong vespanya tersebut. "Hah... hah.... capek oi, tapi dak apolah, yang penting aku pacak ketemu Ririn", ujarnya.

    Sekitar 20 menit kemudian, sampailah ia di rumah Ririn dengan baju yang basah oleh keringatnya dan wajah yang kusam. Badannya pun juga bau. Ia langsung berkaca di spion sambil merapikan dirinya. Ia membuka pagar rumah Ririn dan sambil memberanikan diri, ia mengetuk pintu rumah tersebut.

    "Tok.. Tok.. Tok.." dengan pelan ia mengetuk pintu tersebut. Dibukalah pintu tersebut. Hatinya semakin berdegup kencang. Dengan senyum yang lebar terpampang di wajah tembamnya, ia bertanya kepada papa Ririn yang berada di depan pintu.

    "Suk, ado Ririn dak suk?"
    "Oh, ini Acay yo? Ririnnyo ado di dalem."
    "Iyo suk, kenali aku Acay. Boleh dak suk aku ajak Ririn makan?"
    "La sunat belom kau?"

    Mendengar perkataan itu, Acay tersentak. Keringat mulai bercucuran lagi di dahinya.

    BalasHapus
  11. Nama : Vivin Wennoris
    Kelas : XII IPA 3
    No Absen : 35

    Ia pun mulai bingung, ia tidak tahu harus menjawab apa.
    "Aku nak jawab apo ini, aman aku bilang belom malu aku,yo sudah bohong be lah" ujar Acay dalam hati
    "Sudah suk, la dari kecik aku disunat, masak sudah besak tapi belom sunat, bukan lanang namonyo" jawab Acay penuh percaya diri.
    "Oh yo lah, bagus itu, itu baru namonyo lanang." balas ayah Ririn
    "Eh, Acay! Darimano kau? Aku ni nunggui kau" tanya Ririn dengan penuh penekanan
    "Maap Rin, tadi aku keno musibah, biaso lah kempes ban aku. Yok, kito pegi sekarang" jawab Acay sambil menggaruk-garuk kepalanya.

    Di KFC
    Sesampainya di KFC, Acay mempersilahkan Ririn masuk terlebih dahulu. Setelah Ririn masuk, Acay mulai membuka dompetnya dan terukir ekspresi kusut di wajahnya
    "Mampus! Duit aku tinggal 25 ribu. Cak mano nak traktir Ririn makan" gerutu Acay
    Tak lama kemudian, Acay pun masuk ke dalam KFC
    "Ngapoi kau di luar?" tanya Ririn dengan nada sinis
    "Oh, tadi ketemu kawan lamo, namonyo Tom Cruise, dulu sekelas aku samo dio. Pesenlah makanan,aku yang bayar tenang be." jawab Acay sambil tersenyum
    "Ada yang bisa dibantu, Mbak? Mau pesan apa?" tanya si pelayan KFC
    "Hmm, aku nak pesen Colonel Yakiniku, French Fries, Cream Soup, Ice Cream Sundae, Oriental Bento samo yang terakhir Pepsi be lah" jawab Ririn dengan antusias.
    "Mati aku, dio pesen banyak nian, nak bayar pake apo aku?" gerutu Acay dalam hati
    "Mas yang ini, mau pesen apa? tanya si pelayan
    "Paket Chaki be sikok Mbak" jawab Acay dengan tegas
    "Jadi total semuanya 85 ribu, Mas" ujar si pelayan KFC

    BalasHapus
  12. Nama : Teddy Nilam
    Kelas : XII IPA 3
    No. Absen: 33

    "Nah, mati nian aku kali ni, nak bayar pakek apo ini?", ujar Acay dalam hati. Keringat mulai bercucuran lagi di wajah Acay, mukanya benar-benar merah karena sedang berpikir keras.
    "Ae, tepakso pakek kartu kredit bapak aku! Untungla sempet minjem bapak tadi. Maapilah Pak, la tek pilihan lagi ini", ujarnya dalam hati.
    Mengambil kesempatan dalam kesempitan, Acay berpura-pura memang telah siap untuk membayar dengan kartu ATM. "Cak-caknyo keren aku ni! Haha" ujarnya lagi dalam hati.
    Mereka pun duduk di meja dengan makanan yang telah dipesan tadi. Ririn makan dengan lahapnya, namun ia teringat kejadian beberapa hari yang lalu. Ia berniat menagih Acay yang telah makan coklat secara berlebihan di tokonya.
    "Cay, kau masih inget dak, kau tu utang samo aku Rp750.000,00.", tagihnya.
    "Nah, kacau.. Inget pulok dio.. La kepalang, kredit Bapak ni kupakek dulu la, urusan keno marah belakangan!", ia memantapkan hatinya.
    "Oke, aku bayar, demi kau apo yang idak, Rin!", ujar Acay dengan semangat. Kartu kredit pun berpindah ke tangan Ririn.
    "Hehehe, dapet kartu kreditnyo aku, pacakla dicalaki Acay ni, mukonyo be cak itu! Muko cak keno Sindrom Down itu, guno nian aku belajar di SMA dulu, laju teinget ciri wong agak terbelakang. Hahahaha", pikiran buruk mulai muncul di otak Ririn.

    BalasHapus
  13. Nama : Sonny
    Kelas : XII IPA 3
    No. Absen: 32

    "Acay ndut, abis ni kito nak ke mano?", Ririn bertanya sesudah makan.
    "Baseng kw Rin nak ke mano, aku hari ni free." Acay membalas
    "Kito ke PIM peh, nonton midnight."
    Acay berkata dalam hati, "Astaga!!! Men bapak aku tau mak mano? Uji bapak aku dak boleh lewat 100 ribu, tapi men dak pegi nonton gengsi pulo aku. Pegi-pegi lah, paling banyak pantat aku digebuk lagi cak kemarin gara-gara aku mecahi akuarium."
    "Peh, kito pegi sekarang," ujar Acay.
    Sesampainya di bioskop Acay membeli tiket bioskop, popcorn, permen, dan lain-lain dengan menggunakan kartu kredit ayahnya. Saat di pertengahan film, Ririn tertidur.
    Dalam hati Acay berkata, "Nah cewek ini, ujinyo nak nonton, tapi malah ketidukan dio, mahal tiket ni."
    Setelah film selesai Ririn terbangun dan Acaypun mengantarkan Ririn pulang. Sesampainya di rumah Ririn Acay ingin buang air kecil, sehingga dia menggunakan kamar mandi rumah Ririn yang kuncinya rusak. Saat dia buang air kecil, ayah Ririn terbangun dari tidur dan ingin buang air kecil juga. Karena kuncinya rusak, maka Ayah Ririn langsung masuk saja ke dalam kamar mandi. Saat dia melihat ke dalam kamar mandi yang ada sosok seorang manusia yang ternyata Acay, Ayah Ririn langsung kaget. Ayah Ririn lebih kaget lagi ketika dia melihat Acay belum disunat. Acaypun terdiam dan membeku di tempat

    BalasHapus
  14. Nama : Michaela Emeraldo
    Kelas : XII IPA 3
    No.Absen : 23

    "Astaga.. Acay kan depan mato aku ni ?? dak salah kan ye? tapi ngapo......" , gumam Ayah Ririn dalam hati sambil mengucek mata tanda tak percaya.
    Acay yang juga tidak kalah kaget ketika melihat Ayah Ririn di depan pintu kamar mandi langsung terdiam kebingungan.
    "Nah mampos nian aku kali ni, demm mati aku, mati nian ini lokak ketawan belom sunat"
    "Aiihh, mimpi aku nih..", ujar Ayah Ririn yang kembali mengucek matanya sambil berjalan meninggalkan kamar mandi.
    "Kagek dulu!", sontak Ayah Ririn kaget sambil membalikkan kembali badannya.
    "Aku dak ngimpi! ai itu Acay nianan.. Kurang ajar budak itu, ngolai aku dio", gerutu Ayah Ririn sambil kembali menghampiri Acay.
    "Oi acay.. kau ngolai aku ye, samo wong tuo kau berani bohong e, kurang ajar nian, dak kurestui jugo kau nih samo Ririn kagek," ujar Ayah Ririn kesal.
    "Nah mampos nian aku," ujar Acay dalam hati.. Namun kemudian, Acay tidak kehabisan akal, "Bohong apodio suk?? Emang aku ngapoi susuk?", ujar Acay pura-pura tidak tahu apa-apa.
    "Kau belom sunat kan ye? Aku jingok dewek tadi, belom sunat kan kau?? ngaku lah kau, berani pulo kau ngolai aku ye", ujar Ayah Ririn kesal.
    "Astaga suk, manokelah aku ngolai susuk, tampang imut kiut cak boneka beruang cak ini susuk bilang ngolai?? Dak mungkin suk, nianan aku nih mano pernah bohong-bohong, katek cerito ngolai di kamus Acay ganteng suk. Kapan-kapan susuk liat aku? Tau darimano susuk aku belum sunat? ngigau susuk ni kalu abis bangun tedok lajunyo cak itu," jelas Acay panjang-lebar.
    "Aiihh, aku yaken aku dak ngigau. Kau tuh belum sunat kan? ngaku bae lah!," jawab Ayah Ririn.
    "Lailah suk, pogawe bohong suk, untung apo jugo aku bohongi masalah sunat nyunat nih. Ngigau susuk tuh, yaken aku," balas Acay dengan nada meyakinkan.
    "Ai iyo kali lah ye, ngantuk nian pulo soalnyo aku nih, yosudemlah misi kau.. aku nak make kamar mandi abis tuh aku nak balek tedok lagi," ujar Ayah Ririn sembari memasuki kamar mandi.
    "Kan suk, tuhlah susuk tuh kecapekan. Yosudah suk, pakelah nah kamar mandinyo," jawab Acay puas .
    "Oii ampiiiirr bae, demm lego nian hati ni," ujar Acay dalam hati.

    BalasHapus
  15. Nama : Teddy Nilam
    Kelas : XII IPA 3
    No. Absen: 33

    Akhirnya Acay pamit pulang dengan Ririn. Ia naik Vespanya lagi dengan lega dan cukup senang, karena dia telah berhasil mendekati Ririn, yang dia yakini cinta sejatinya. Sesampainya di rumah, ternyata ayah Acay belum tidur. "Mano kartu kredit Bapak? Bapak nak pakek besok untuk belanjo bahan makanan kito seminggu", kata bapak Acay.
    "Nah, mati nian hari ini.. Sial terus, amen cak ini ceritonyo, dak makan aku seminggu!", ujar Acay dalam hati.
    "Pak, aku nak jujur, tapi jangan marah yee.. La berani ngomong jujur na aku..", katanya lagi.
    "Apo nian Cay? Caknyo kau buat masalah lagi kalo kau la ngomong cak ini ye!", balas bapak Acay.
    "Sebenernyo, aku dak mau makek kartu kredit bapak, tapi la kepepet Pak, habis tigo ratus ribu na", ujarnya ketakutan.
    "La ilah, makan apo kau segitu, Nak! Nak bayar cak mano kredit itu, cacam kau ni" balasnya. "Untuk kali ini bapak maafi, bapak ni pernah mudo jugo, lain kali kau cak ini lagi, siapila pantat kau e, rotan la nunggu di rumah, Cay!", ancam bapaknya.

    BalasHapus
  16. Nama : Priscilla Gita
    Kelas : XII IPA 3
    No. Absen : 25

    Acay mendapati dirinya berada di kamar mandi Ririn sekali lagi. Ayah Ririn berada tepat di depannya.
    "Kau... Kau... Ternyato kau..." kata ayah Ririn terkejut.
    Acay semakin gugup. Dirinya semakin takut jika ketahuan ia belum sunat. "Matilah! Mampus aku! Lokak keno gebuk gayung banyu ini aku. Aduh, mak mano ini? Aku nak ngelak cak mano? La kejingokan aku belum sunat," katanya cemas dalam hati.
    Ayah Ririn melanjutkan kata-katanya,"Kau..."
    Acay semakin gugup dan memejamkan matanya. "Matilah. Matilah..." bisiknya.
    "Kau siapo? Ngapoi di rumah aku malem-malem? Maleng yo? Maleng!! Rampok!! Pembunuh!! Copet!! Eh kok copet, penyusup!!" teriak ayah Ririn sambil memukul Acay dengan gayung di kamar mandi.
    "Eits, ciiaaattttttt! Haiyaaaa! Wachauuuu!" Acay berseru dan berlagak ala master kung fu seraya mengelak dari hantaman gayung.
    "Wooo, tunggu suk. Stop, stop! Calm down be suk! Acay ini, Acay," kata Acay masih sambil menghindari gayung.
    Ayah Ririn membenarkan letak kacamatanya. Sesaat kemudia ia baru mengenali Acay. "Acay? Oh, Acay. Yo yo inget aku. Maaf ee cay salah gebuk, aku kiro maleng."
    Lega lah hati Acay. Lalu ia tersenyum lebar dengan ciri khasnya, pipi tembam mengembang sampai matanya tidak kelihatan lagi.
    Namun, karena kejadian itu, Acay tidak sadar kalau resletingnya belum tertutup. Sialnya, ayah Ririn menyadari hal ini. Dalam hitungan detik, ekspresi ayah Ririn berubah marah.
    "Oh, bagus. Mak ini ternyato kelakuan kau. Belom jadi mantu aku, la bohong cak ini kau. Uji kau la sunat, ternyato belom" kata ayah Ririn dengan nada marah.
    "Eng... Ini, suk... Anu, itu..." ujar Acay terbata-bata.
    "Pegila kau sekarang jugo! Jangan pernah muncul di depan rai aku lagi kalo kau belom sunat. Inget baek-baek!" maki ayah Ririn.
    Dalam hitungan detik Acay merasakan air dingin mengguyur tubuh tambunnya.
    "Ampun... Ampunnnn..." teriak Acay. Ia terbangun. Di depannya ada ayahnya membawa ember.
    "Bangun, Cay! La pagi. Bangun siang gek rejeki dipatok ayam," kata ayah Acay seraya berlalu.
    "Fiuhh... Cuma mimpi..." gumam Acay lega.

    BalasHapus
  17. Nama : Dicky Hartono
    Kelas : XII IPA 3
    No. Absen : 7

    Sambil berbaring dengan hati yang berbunga-bunga Acay pun membuat rencana untuk makan siang dengan Ririn siang ini. Bapak Acay yang ingin pergi bekerja pun melihat anak gendutnya sedang melamun di pagi hari ini.
    "Woi Acay, ngapoi kau melamun pagi - pagi cak ini. Sadar oi, carilah kerjo, anak la 15. jangan cuma ngarep samo bapak kau ini. Aku ni la tuo, kalo aku mati cakmano." kata bapak Acay yang mengejutkan dia.
    Acay pun terdiam, sepertinya dia tidak menghiraukan kata - kata bapaknya tadi. Malahan dia ingin meminjam kartu kredit bapaknya lagi.
    "Pak, boleh pinjam kartu kreditnya hari ini dak?" Acay bertanya pada bapaknya dengan wajah memelas.
    "Alah, buat apa kau pinjam kartu kredit aku lagi, kemarin bae sudah habis 300 ribu." Ayah Acay menjawab dengan geram.
    "Aku kan butuh duit buat cari kerjo, pak. Boleh ye, boleh ye, boleh ye." ujar Acai dengan wajah yang semakin memelas.
    "Bapak bilang tidak ya tidak!" Bapak Acay pun menjadi marah.
    "Boleh lah pak. Plis" Acay bersujud pada bapaknya.
    "Huh, bangun kamu ndut. Untuk hari ini saja bapak pinjamkan, tapi ingat, kau harus dapat kerja. Kalau tidak, rotan sudah siap." ujar bapaknya sambil memberi kartu kreditnya.
    "Oke, trimakasih ya pak. Bapak memang yang terbaik deh."kata Acay.
    Setelah bapaknya pergi, Acay langsung siap - siap untuk pergi ke toko coklatnya Ririn.

    BalasHapus
  18. Nama :Ray Suga Aulia Sentani
    Kelas:XII IPA 3
    No Absen: 26

    Setelah sampai di toko coklatnya Ririn ,Acay membuat pantun untuk Ririn. Ririn pun tersipu malu dengan muka memerah.Pada akhirnya Acay mengajak Ririn untuk makan siang di rumah makan sederhana dekat dengan rumah Ririn. Sehabis mereka makan siang secara bersama-samaan mereka akhirnya pulang kerumah masing-masing.Beberapa bulan kemudian Acay berpikir untuk memberikan bunga pada bulan maret dalam merayakan white day yang akan datang.Pada malam hari ia mendatangi sahabatnya Bun-Bun,Ujar Acay "Bun Bungo Apola yang cocok untuk gadis pujaan hatiku itu?"
    Ujar Bun-Bun "Ai bolela kau sekarang ni cay, La pacak pulo sekarang deketi cewek mano ceweknyo belagak pulok".
    Acay berbicara secara serius dengan bun-bun.
    "Sius la kau ne la cinto mati nian aku samo cewek itu ,istilahny skrng dak pacak edop aku tanpa dio",Acay dengan nada serius.
    bun-bun dengan serius memberi komentar"Okela men cak itu men pendapat aku eh lemak kau belike bunga mawar merah ato poteh soalnyo cewek tu seneng samo warno duo ikok tu".
    Acay membalas "Nian apo bun? beh mawar poteh tu mahal nian jok madak setangke 30 ribu lemak ak belike pempek kenyang na perot aku".
    "Oi kau ini nak deketi cewek maseh bae mekerke perot dak galak rugi nian kau ni dari sma,Makan pempek sepoloh ngaku limo inget dak kau?",bun-bun berkomentar.
    "Nak cakmano lagi oi misalke e pempek 6 ikok 10 ribu di cecep apolagi 30 ribu lokak mimpi indah ngerasoi lemaknyo pempek cecep",Ujar Acay.
    " Oe Kau ni dk nian brubah,jingok na aku samo tut-tut langgeng sampe sekarang jangan iri e wkwkwkwk",bun-bun dengan tertawa memberi komentar.
    "Yosudahla e ak meker-meker lagi , maseh rugi be rasony beli mawar hargony selangit cak itu selain pempek pacak pulo beli soto kak joel na ".Acay dengan rasa agak merugi dengan hadiah yang disarankan bun-bun.
    bun-bun dengan rasa tergesa-gesa "Oe bro aku nak dinner na samo tut-tut kami hari ne pas nian anniv 2 taon men langgeng lage lanjakke ke pelaminan la wkwkkw"
    "Okela bro trimo kaseh nian saran kau , kau tula kawan yang maseh ngerti kondisi aku".Acay pun meninggalkan rumah bun-bun lalu pulang kerumah

    BalasHapus
  19. Nama : Yohanes Baptista Mikado
    Kelas : XII IPA 3
    Nomor Absen : 40

    Acay pun tiba di rumah dengan hati yang gusar. Bagaimana tidak, ia terus memikirkan apa yang akan ia berikan kepada pujaan hatinya. Persoalan bunga yang disarankan oleh Bun-Bun ia merasa bahwa itu sudah sering dilakukan oleh laki-laki lain kepada seorang wanita. Untuk itu, ia berpikir keras apa yang akan diberikannya nanti. Hari-hari pun terus berlalu, sekarang sudah 1 bulan dari hari itu, namun Acay belum menemukan sesuatu yang pas yang akan ia berikan kepada Ririn. Ia pun bertemu dengan temannya di dekat tempat pertemuan pertama ia dengan Ririn. Temannya bernama Ade Ray Suga. Mereka saling canda tawa dan menceritakan bagaimana kisah cinta mereka setelah lulus SMA samapai sekarang ini.
    "Aee..aku sekarang lagi pening!!" ujar Acay dengan nada yang menyedihkan
    "Kau pening, aku sakit perot" Ade Ray menjawab mengejek
    "Aku seriuss ooo" Acay menjawab dengan nada datar
    "Ohh" Ade Ray hanya menjawab demikian
    Mereka terus saling berdialog satu dengan yang lain sampai pada akhirnya datanglah Ririn menghampiri mereka. Acay tersipu malu, senang, semangat tak karuan karena menyangka Ririn ingin bertemu dengan Acay. Tapi apa boleh buat, ternyata Ririn menghampiri Ade Ray yang adalah pacar Ririn sejak 1 minggu yang lalu.
    Begitu tragisnya kisah cinta ini terasa, namun Acay tak patah arang. Beribu kali disakiti, berjuta kali mencoba lagi. Itulah moto dari Acay sepanjang hidupnya.
    Acay masih berusaha terus-menerus, namun lambat laun ke-15 anaknya telah tumbuh dewasa dan Acay kian menua dan bau tanah. Acay pun berpikir untuk lebih memperhatikan anaknya ketimbang memikirkan kepentingannya sendiri.
    Berbagai kebutuhan hidup perlu dipenuhi, apalagi kini sang ayahanda dari Acay telah sekarat, berada di rumah sakit selama 1 tahun. Acay yang kini menjabat Direktur Keuangan suatu perusahaan ternama di Palembang melakukan tindak kriminal korupsi untuk dapat membayar tagihan rumah sakit. Akhirnya, Acay pun tertangkap basah melakukan korupsi dan ia divonis 10 tahun penjara.
    Setelah keluar dari penjara, Ririn yang ia cintai itu telah memiliki anak sama banyaknya dengan Acay "15" anak. Apa boleh dikata, orang Palembang gencar-gencarnya melakukan program KB yang baru yaitu Keluarga Berlimpah. Acay pun banyak mendapatkan pengalaman selama berada dalam penjara, dan ia seperti biasanya lirik kanan lirik kiri. Ia bertemu dengan seorang gadis yang bernama Ivi. Mereka saling mengenal satu dengan yang lain, namun Ivi sepertinya hanya mengganggap Acay sebagai seorang guru bagi hidupnya (maklum, terpaut umur yang sangat jauh). Acay pun menyadari gerak-gerik Ivi dan ia pun sedih.

    BalasHapus
  20. Nama : Alex Januar
    Kelas : XII IPA 3
    No. Absen : 02

    Saat bertemu Ivi, Acay selalu saja membayangkan masa-masa indahnya bersama Ririn.
    "Ae nyesel nian aku idak nembak Ririn dari dulu. Sekarang la diembat wong pulok." Kata Acay dalam hati sambil menahan rasa sakit.
    Suatu hari, Acay dan Ivi pergi bersama. Saat berjalan di taman, mereka berdua pun tidak sengaja bertemu dengan Ririn yang jalan seorang diri.
    Ririn pun seketika terkejut. "Oi selamet ye Acay, semoga kau beduo langgeng." papar Ririn.
    "Sapo lah wong ini sok kenal nian, sok tau pulok." kata Ivi dalam hati
    Acay pun menjelaskan pada Ririn bahwa mereka berdua tidak memiliki hubungan apa-apa.

    BalasHapus
  21. Nama: Yohanes Baptista Mikado
    Kelas: XII IPA 3
    No. Absen: 40

    Akhirnya Ririn pun mengerti apa yang dijelaskan dan dikatakan oleh Acay. Kemudian, Acay pun bertanya: "Cakmano Rin hubungan kau dengan Ray? Langgeng kan?"
    Ririn dengan wajah yang kecewa dan rasa sakit hati yang mendalam berkata bahwa mereka telah berpisah karena Ray berselingkuh dengan wanita lain.
    Acay pun senang karena akan mendapatkan kesempatan kembali untuk mendapatkan Ririn, namun ia juga turut sedih atas peristiwa yang dialami oleh Ririn.
    Mereka pun saling bertukar pikiran dan pengalaman mereka.

    BalasHapus
  22. Nama :Wim Febrianto M.P
    Kelas:XII IPA 3
    No :38

    Mereka pun mulai menjalin hubungan kembali.Tiap Minggu mereka saling curhat membahas tentang Ririn yang telah berpisah dari Ray.Pada hari Minggu selanjutnya Acay mengajak Ririn jalan-jalan ke Opi, mereka berjanji untuk bertemu pada pukul 14:00. Sesampai di Opi Acay mulai jahil kepada Ririn dengan mendorong Ririn ke dalam kolam sebelum ganti baju renang, alhasil baju Ririn pun basah. Selama main di Opi mereka menaiki berbagai wahana permainan yang terdapat di Opi. Pada saat menaiki wahana "water slide" baju Acay tersangkut dipaku sehingga membuat antrian makin panjang, Acay pun akhirnya mengurung niatnya untuk menaiki wahana itu. Setelah bermain bersama dengan Ririn selama 3 jam Acay mengajak Ririn pulang.

    BalasHapus
  23. Nama:Noverlina
    Kelas:XII IPA 3
    No.Absen:24

    Pada malam harinya, Acay menelepon Ririn, "Rin, sudah makan lum?", itu lah pertanyaan yang pertama kali ditanyakan Acay kepada Ririn. Setelah mengobrol lam, mereka pun membuat janji untuk pergi makan keesokan harinya.
    Pada saat menjemput Ririn, Acay terlebih dahulu menyapa Ayah Ririn, dan Ayah Ririn pun menjawab, "Tiap hari kau nih dateng ye, sampe enek aku liat muko buntelan kau tuh",dengan nada yang bercanda.Setelah mengobrol sebentar, akhirnya Ririn pun keluar dari kamarnya, dan mereka pun pergi dan berpamitan dengan ayahnya Ririn.
    Pada saat mereka sedang makan disebuah warteg, mereka bertemu dengan Ray yang saat itu sedang bersama dengan seorang wanita, yang pernah menjadi selingkuhannya.Ririn yang melihat itu sedikit merasa sedih, dan itu terlihat dari raut wajahnya. Setelah itu Ririn pun memutuskan untuk curhat kepada Acay.
    Setelah Ririn curhat kepada Acay bahwa dia masih merasa sedikit sedih melihat Ray dan selingkuhannya berjalan bersama, Acay pun merasa sedikit prihatin kepada Ririn. Acay pun menarik Ririn kedalam pelukannya.

    BalasHapus
  24. Nama : Kevin Cahya Pratama
    Kelas : XII IPA 3
    No. Absen : 15

    Didalam pelukan Acay, Ririn merasakan suatu kehangatan, kehangatan yang sangat berbeda saat ia masih bersama Ray. Hari demi hari, Ririn pun semakin dekat dengan Acay. Hingga suatu saat, Ray datang ke rumah Ririn.

    Tok...Tok...Tok...
    Ririn : Siapa ya (mendatangi pintu untuk membukakan pintu)???
    Ray : Hai Rin...
    Ririn : Kamu Ray!!!!! Mau apa lagi kamu datang kemari?
    Ray : Rin, maafkan aku. Maksud kedatanganku kemari ingin meminta kamu untuk menjadi pacarku lagi.
    Ririn : Apa??? Setelah kau campakan aku begitu saja, kemudian selingkuh dengan wanita lain, kamu meminta aku untuk kembali ke kamu? Pergi kau. Aku seudah muak melihat wajahmu.
    Ray : (sambil memegang tangan Ririn) Aku sangat menyesal Rin, sekarang aku sudah sadar, bahwa kaulah wanita yang selama ini aku cari...

    Ririn pun terdiam sejenak, entah apa yang ada di pikirannya saat ini. Disaat ia sudah begitu dekat dengan Acay, kemudian datanglah Ray yang pernah menyakiti hati Ririn meminta ia untuk kembali menjadi pacarnya.

    Balas

    BalasHapus
  25. Nama: Gloria Manurung
    Kelas: XII IPA 3
    No. Absen: 08

    Tiba-tiba, di saat Ririn sedang mempertimbangkan perkataan Ray, tak disangka-sangka, muncul Acay di hadapannya. Dengan muka yang bersedih dan hati yang sangat bingung, Acay menonjok Ray tepat di mata sebelah kirinya. Tak khayal lagi, pertengkaran sengit di antara mereka berdua tidak terelakkan lagi. Mereka berdua yang sama-sama saling mencintai Ririn tidak mau saling mengalah.
    "Cukuplah, Ray! Kau la buat dio sakit! Kau lah ngebuang dio sekendak ati kau bae! Apo dio kau sekarang?! Masih berani pulo muncul depan muko Ririn!" bentak Acay.
    "Ini urusan aku samo Ririn! Kau dak osa betingkah! Dk osa jadi pahlawan kesianganlah! Ririn tu masih cinto samo aku! Aku jugo masih cinto samo Ririn! Kau?! Siapo kau?!" ujar Ray sengit.
    Acay yang semakin emosi kembali menyerang Ray.

    BalasHapus
  26. Nama: Juliana Purnamasari
    Kelas: XII IPA 3
    No. Absen: 13

    Pertarungan antara Acay dan Ray itu pun selesai. Ray pun pergi meninggalkan Ririn dan Acay. Ririn berlari memeluk Acay dan menangis tersedu-sedu di pelukan Acay. Tangisan Ririn itu membuat Acay semakin sedih.
    "Sudahlah Rin, jangan nangis lagi. Lupokelah Ray tu, apo bagusnyo dio kalo dibandengke dengen aku. Aku ni la ganteng, baek, keker pulo." ujar Acay.
    Ririn yang awalnya menangis itu kembali tersenyum mendengar ucapan Acay yang jelas-jelas tidak sesuai dengan kenyataan yang ada.
    Ririn pun akhirnya sadar, bahwa Acay adalah orang yang peduli akan dirinya dan pantas untuk menjadi kekasihnya.
    "Dari pada kau sede teros, cak mano kalo besok kito jalan lagi?" ajakan Acay kepada Ririn.
    "Boleh la, daripada aku di rumah galau inget-inget si Ray teros" ujar Ririn."Nah, sekarang ni kito nak kemano ? nak aku anter balek apo rin? tanya Acay.
    "Io balek beh dulu kito cay, capek nian aku hari ini" jawab Ririn dengan muka datar.

    Sesampainya dirumah Ririn ....
    "Halo suk! aku samo Ririn la balek!" teriak Acay. "Dari mano kamu beduo ni, oi cay ngapo kau beken mato anak aku sembeb mak ini hah? macem-macem kugorok jugo kau!"
    tanya ayah Ririn yang saat itu sedang membawa parang.
    "Yak ampon suk serem nian sampe bawa parang tu. Ngapo nyalai aku suk, kagek susuk tanyo la samo Ririn ngapo dio nangis, yang pasti bukan sala aku suk." jawab Acay
    "Ae, sudalah kau dak usah banyak ngomong, baleklah kau, kagek kuputer palak kau cay!" seru ayah Ririn.
    "Yo lah, aku balek dulu suk ye.. Dadaaa suuuk! Kagek besok aku kesini lagi." ujar Acay.
    Acay pun segera pulang ke rumahnya.
    Setelah sampai di rumah, Acay yang kelelahan pun memutuskan untuk segera tidur dan merencanakan sesuatu untuk meluluhkan hati Ayah Ririn.
    Keesokan harinya, di pagi yang cerah, Acay bangun dengan semangatnya untuk melaksanakan misinya yang telah dipikirkannya kemarin.
    Setelah bersiap-siap, Acay segera menuju ke Bakmi Alay untuk membeli sebungkus mie pangsit untuk ayah Ririn.
    "Nah, duet ni tinggal dikit, tapi dak apo lah demi Susuk, kalo bae dengen sebongkos mie ni jadi pacak seneng samo aku."
    Dengan merasa percaya diri, ia segera melanjutkan perjalanannya ke rumah Ririn.

    BalasHapus
  27. Nama: Welly Anto S.
    Kelas: XII IPA 3
    No. Absen: 37

    Selama perjalanan Acay menuju ke rumah Ririn, Acay terus memikirkan setiap hal indah yang dialaminya dengan Ririn kemarin. Pikirannya terus melambung jauh sehingga Acay pun tidak sadar bahwa didepannya terdapat sebuah becak yang ditumpangi oleh seorang ibu dengan kantong-kantong besar dan "BRAAAKAK!" Acay menabrak becak itu dan terjatuh dari vespanya.
    "Ya ilaa deeek, bawa motor tu jingok-jingok, sayor-sayor cantik aku ni campak galo. Aku beli ni pake duet, galak apo kau gantinyo ha?!" kata ibu penumpang becak itu.
    "Woi I, biaso be, jangan nak marah tu la, salake mamang becak tu nah, bawa becaknyo dak bener." balas Acay.
    Acay pun segera bergegas mengangkat vespanya yang terdapat banyak baret. Acay melanjutkan perjalanannya menuju rumah Ririn.

    Saat di lampu merah, Acay baru menyadari bahwa kantong kresek yang berisi mie pangsit untuk ayah Ririn itu telah hilang.
    "Ae dah, la abes duet, mie ilang pulo, niat nak nyogok, mala dak jadi lantak mamang becak itu." gerutu Acay.
    Lampu merah pun telah berganti menjadi hijau, Acay berpikir bahwa tidak sempat lagi memutar arah untuk membeli mie yang baru dan berhubung tidak ada uang lagi di kantong. Setibanya di rumah Ririn, Acay turun dari vespanya dan menekan bel rumah Ririn.
    "Ririiiiiiin! Acay ganteng la sampe loooh!" teriak Acay dengan penuh percaya diri.
    Kemudian terdengar suara langkah kaki yang tergesa-gesa dan pintu pun terbuka.
    "Eh cay, la sampe ye. Nak masok dulu apo kito langsong pegi?" tanya Ririn.
    "Masok dulu be caknyo, capek na aku tadi abes nabrak becak" jawab Acay.
    Mereka pun segera masuk dan duduk di sofa.
    Tak lama kemudian, terdengar jeritan seorang ibu-ibu "Ririiiiiiiiin! Cepet buka pintuuuuuu!"
    "Iyo ma! sabar! Ririn ni belari dulu bukan terbang!" teriak Ririn.
    Mata ibunya Ririn pun menuju ke Acay yang sedang duduk di sofa.
    "Nah, ngapo kau pacak ado di sini?! Kawan kau ini Rin?" tanya ibu Ririn.
    "Iyo ma. Eh ma, ngapo sayor mama ni brantakan galo?" balas Ririn.
    "Ini! Gara-gara kawan kau lah, nabrak becak Mama. Surula dio balek, dak seneng Mama jingok muko dio." cetus ibu Ririn.
    "Maap I, aku datau kalo Ii ni mama nyo Ririn, kalo tau tadi aku bantu suda." jawab Acay.
    "Yah, yosuda lah ma, nak cak mano lagi. Cay kito pegi sekarang be, kagek kemaleman baleknyo, keno puter nianan gek palak kau oleh Papa."
    Ririn dan Acay pun memutuskan untuk segera pergi.

    BalasHapus
  28. Ditengah perjalanan mereka yang indah, tiba-tiba mereka bertemu Ray. Ray yang tak putus asa kembai memohon dan bersujud untuk meminta Ririn kembali menjadi kekasihnya. Teringat akan kenangan pahitnya bersama Ray yang berselingkuh, Ririn menjadi marah dan sakit hati kepada Ray. Ririn kemudian bermaksud menyiram Ray dengan soda yang sedang dia minum. Akan tetapi Ray menghindar dan air mengenai wajah Acay yang sedang makan donat. Acay pun berkata kepada Ray "Gara-gara kau nah laju aku basah kuyub cakni ! Dak usah ganggu Ririn !" Ray dengan emosi pun menjawab "Kalo kau lanang, payo kito duel untuk dapeti Ririn. Siapo yang pacak lari sampe di rumah makan 'Pempek King' kurang dari 20 menit, dio dapeti Ririn. Berani dak ?". Acay yang sangat mencintai Ririn menerima tantangan tersebut. Acay menempelkan benda pelacak di baju Ray tnpa sepengetahuannya agar ia bisa mengetahui posisi Ray. Mereka pun memulai pertandingan dengan berlari sekuat tenaga. Ketika itu, Ray pun sudah sangat jauh mendahului Acay mengingat tubuh Ray yang atletis sedangkan tubuh Acay hampir sama dengan buldozer.
    Ambisi Acay untuk memenangkan tantangan itu membuatnya berfikir licik untuk mencurangi Ray. Ditengah kelelahan dan keringat bercucuran, Acay menelpon Bruno Mikado untuk menghalangi Ray ditengah perjalanannya. Bruno Mikado lantas berusaha menyerempet Ray dengan mobil Ferrarinya. Ray yang bertubuh atletis pun berhasil menghindar dengan melompati mobil Ferrari tersebut. Bruno Mikado sangat kaget melihat kejadian tersebut, kemudian ia langsung menelpon Acay. Acay dengan paniknya kemudian meminta bantuan kepada preman pasar yaitu Ducky dan Marhan untuk memukuli Ray agar langkahnya terhenti. Ducky dan Marhan kemudian melancarkan aksinya. Ketika melihat Ray yang bertubuh atletis, nyali mereka pun menjadi hilang. Akhirnya mereka merencanakan untuk melakukan penyerangan jarak jauh.
    Ade Ray pun tiba-tiba mendapat hasrat ingin buang air besar. Ia pun menggunakan WC umum yang berada di ujung tebing untuk buang air. Ducky dan Marhan pun menunggu waktu yang tepat ketika Ray keluar dari WC umum tersebut. Di saat yang sama, Acay dengan usaha kerasnya hampir sampai di lokasi dimana Ray berada. Ketika itu Acay berteriak girang karena mengira akan menyusul Ade Ray. Ray yang kaget mendengar suara Acay pun langsung melompat keluar dari kamar mandi dan berlari. Ducky dan Marhan mulai menembakkan peluru batu kerikil mereka dari bawah tebing mengarah ke atas tebing. Tiba-tiba mereka mendengar ada suara seperti orang yang gelundung. Mereka pun girang karena merasa tembakan mereka tepat sasaran, namun tiba-tiba mereka terdiam. Tiba-tiba mereka kaget melihat Acay yang gelundung dan pingsan. Dicky dengan panik berkata "Mar, cakmano ini kito salah sasaran !" jawab Marhan "Kito kasih napas buatan be biar bangun" jawab Dicky "Biasonyo napas buatan dari cewek yang pacak bkin bos bangun". Ray dan Marhan kemudian melihat ke sekitar tempat itu. Tiba-tiba dua orang gadis cantik bernama Gina dan Novarlina lewat di jalan itu. Karena profesi Ducky dan Marhan sebagai preman, mereka pun mengancam dan memaksa Gina dan Novarlina untuk memberikan nafas buatan secara bergantian kepada Acay. Gina dan Novarlina pun berteriak minta tolong.

    BalasHapus
  29. Nama :Ray Suga Aulia Sentani
    Kelas:XII IPA 3
    No.Absen:26

    Bun-Bun tidak sengaja datang melihat bahwa kawanya Acay tergeletak.Bun-Bun pun langsung membawa membawa Acay ke tempat pertolongan terdekat.Bun-Bun pun melihat tempat Pempek King.
    Dalam hati Bun-Bun "Ae Acay ne biasony makanan tulah beken dio bangun, Cubokela belike pempek king 5 ikok ".
    Beberapa menit kemudian Acay pun bangun dari pingsany."Ado apo ene , ngapo ado pempek disini ne yosudahla rezeki aku makan dlula e laper nian aku ",Ujar Acay tanpa dosa.
    "Oi kau ene makan tulah dipentingke jingok dlu badan kau tu luko galo, Ado apo?",Ujar Bun-Bun.
    Seperti ini ceritanya Aku ditantang oleh Ray kalo misalny yang menang dia yang pantes dapatkan Ririn sepenuhnya.
    "Oi kau ne idak pinter-pinter cay, Ado motor nak make badan nian",ujan Bun-Bun.
    "Dak lemak oi motor abah aku itu lokak digorokny men motor t dpake untuk race".Ujar Acay.
    "Yosudahla aku relo na pinjemke kau Ninja aku tapi makenyo ati-ati e belinyo make keringet bukan pake pempek".Bun-Bun menawarkan motornya untuk dipakai pada saat tanding .
    Beberapa menit kemudian Ririn datang ke tempat pempek king untuk mengecek kondisi Acay.
    Ririn dengan nada tergesa-gesa"Sayang kau dak apo apo kan , nak gilo aku kalo belahan hati aku ne kalo ado apo-apo".
    Acay berkomentar" Idak apo-apo Ay cmn luko ringan bae jangan terlalu dipikirkela ay".
    Ririn dengan muka kebingungan" Sapo lanang ni ay? sahabat kau yo?.
    "Iyo ay dio nilah kawan baek aku slamo sma , Kenalke dlu namony Bun-Bun",Ujar Acay.
    Ririn dan Bun- Bun pun berkenalan dan mengenal satu sama lain.
    "Oi aku abiske dlu pempek anget ni e lemak jugo pempek king ne ngomong-ngomong bayar dk e ".Ujar Acay
    dalam hati Bun-Bun "prinsip Acay nian nak makan tulah, dak galak rugi."
    Bun-Bun pun berkomentar "Tenang be kau tu la kubayarke dari tadi."
    Setelah mereka berbincang-bincang mereka pulang kerumah masing-masing dikarenakan hari sudah menjelang malam.

    BalasHapus
  30. Sampai dirumahnya acaypun berpikir kenapa ia pingsan, dan ia pun teringat kalu ia tergelincir akubat seseorang melemparkan batu kerikil ke arah pergerakannya sehingga ia terjatuh.
    Dengan pikirannya yang licik acaypun berkata, "aish ini pasti lah garo garo si Ray dio pasti yang membuat aku begini, siapo lagi lah yang kurang kerjoan mau celakoke aku"
    dengan pikiran licik nan kotor ia pun akhirnya merancang pembalasan dendam yang amat menyakitkan untuk Ray.
    Akhirnya hari pembalasan dendam pun di mulai, dengan rasa penuh kesal dalam hati ia pun pergi ke rumah Ray dan membobol masuk ke dalam. Ia pergi ke ruang dapur Ray, sebelumnya ia ingin meracuni ray dengan racun sianida, akan tetapi Ray pun keluar dari kamarnya untuk mengambil alir minum.
    dengan sigap acaypun besembunyi, akan tetapi ia tak sengaja menumpahkan sedikit racun tersebut ke jari telunjuknya.
    Ray pun kembali ke kamarnya untuk melanjutkan tidurnya.
    Acaypun melihat isi kulkas dan melihat ada tart coklat dan segera melumuri kue coklat tersebut dengan racun sianida. Akan tetapi sebelum ia menaruh racun ke kue tersebut ia sempat mencungkil sedikit bagian kue dan ia makan. "Umm lezatnyo cake coklat ini",kata acay.
    setelah ia selesai ia pun keluar dari rumah ray, tapi saat dia keluar dari dalam rumah ray ia merasakan pusing-pusing, mual-mual, mengenaskan. Ternyata hal tersebut terjadi dikarenakan adanya racun sianida pada jarinya yang melekat pada kue coklat yang ia cungkil tadi. Pandangannya mulai kabur dan ia pun jatuh pingsan.

    BalasHapus
  31. Nama : Hana Yuniko Gandasari
    Kelas : XII IPA 3
    Absen : 9

    Saat Ade Ray berjalan menuju dapur, ia melihat Acay tergeletak lagi dilantai dengan tangan berlumuran cokelat. Ray terkejut.
    "Ay mamang ini tekapar lagi pulok, hari ini 2x nyingok dio tekapar, kuraso dio ni men sehari dak pingsan pening palaknyo", gumam Ray dalam hati.
    Ray pun bingung harus diapakan manusia gendut satu ini.
    " oi lah ngusap dado terus nyingok wong ini , la nak ngerebut cewek aku, sekarang tekapar di rumah aku, katek urusan nian memang," Ray bergumam kembali.
    Akhirnya kesal melihat Acay yang tanpa sebab hadir dirumahnya. Ia menelpon Ririn untuk memberitahu keadaan Acay saat ini.
    "Halo.."
    " Halo. Ngapoi kau nelpon aku?"
    "Idak rin nak ngasih tau bae, si Acay tekapar di rumah aku. Dak tau ngapo"
    "Hah? kok biso? ya ampun Acay nih ado-ado bae"
    "Nah itulah kan, kau masih bae galak samo si endut sikok ini. Mending dengan aku bae lah yang jelas-jelas lebih bagus dari dio"
    "Ai banyak omong! diemlah. aku ke rumah kau sekarang", ujar Ririn sambil menutup telepon.

    BalasHapus
  32. Nama : Kevin Janiardy
    Kelas : XII IPA 3
    No Absen : 16

    Ririn meminta ayahnya untuk mengantarkan ia ke rumah Ray. Akan tetapi ayah Ririn meminta ia untuk pergi sendiri karena ayahnya sedang sibuk.
    "Ai la, Pa. Anak cewek papa tu cuma aku dewekan. Madaki aku dak disayang, " ujar Ririn.
    "Sudahla, kau tu la besak masi bae manjo," balas ayah Ririn.
    Akhirnya Ririn memutuskan untuk pergi sendiri berjalan kaki ke rumah Ray.

    "Brumm..." terdengar suara gas motor yang sangat memekakkan telinga.
    Sebuah motor Harley Davidson melaju kencang ke arah Ririn dan mencoba untuk menabraknya. Ririn mengelak menghindari motor tersebut hingga ia terjatuh ke bahu jalan. Belum sempat motor itu melaju pergi, Ririn melempar sendalnya ke arah ban motor tersebut.
    "Gubrakk..." si pengendara motor terjatuh dan segera melarikan diri.
    Ririn segera bangkit dan melepas sendal lain yang masih melekat di kakinya lalu mengejar si pengendara motor tersebut.
    "Woy, jangan lari kau!" teriak Ririn.
    Orang-orang sekitar hanya terbengong melihat mereka berdua. Dengan bermodalkan kemampuan larinya yang cepat Ririn terus mengejar si pengendara motor tersebut. Akan tetapi entah ilmu apa yang dimilikinya, si pengendara motor tersebut tidak pernah tertangkap oleh Ririn walaupun jarak mereka hanya lima meter. Akhirnya sampailah Ririn pada sebuah ruko kumuh yang temboknya banyak dicoret-coret dengan cat semprot.

    BalasHapus
  33. Nama :Loris Hanadela
    Kelas :XII IPA 3
    No.Absen :18

    Ririn melihat tempat itu dengan jijik. Lalu Ririn mengubah pendiriannya.
    " Aiii kendaklah. Daripada aku nak ke tempat jijik cak ini, gek sampe tempat Acay, aku bau kelek pulo. Lemak aku langsung ke rumah Ray, untuk tahu keadaan pangeran tambun hatiku." Ririn bergegas, lalu meninggalkan tempat itu
    Sesampainya di rumah Ade Ray, Si Ririn segera bergegas mencari keberadaan manusia bertambuh tambun sekaligus pujaan hatinya saat ini.
    " Ray, kau dimano? Mano Acay" tanya Ririn dengan nada khawatir. Tak lama kemudian, Ray keluar dan menghampiri Ririn.
    " Santai oo.. Cak siru nian nyari si Acay b. Tu nah di kamar aku. Jingoklah dewek."
    Tanpa memperdulikan omonga Ray, si Ririn segera memasukki kamar Ray dan menemukkan sosok tambun yang ia khawatirkan.
    " Acayy..." panggil Ririn singkat, dan langsung membangunkan Acay dari ketidaksadarannya.
    " Oiii, Rin." jawab Acay lemas.
    "Kau ni ngapo? Ngapo pacak cak ini?"
    " Dak tau nah. Aku tadi cuma makan coklat dikit. Secuil cuma.. Nianlah. Tapi tiba-tiba badan aku ni lemes galo, dak lamo tu nyampak aku. Untung dak terjadi apo-apo samo aku."
    " Iyo apo cuma lantak coklat secuil? Dak cayo aku. Biasonyo kau makan coklat sekilo be masih sehat walafiat."
    " Mano tau aku. Aku nyampak tadi di dapur Ray. Dio ngangkat aku ke sini."
    " Pacak pulo e Ray, kuat ngangkat kau? Apo dak patah kaki samo badannyo?"
    " Idaklah. Dio dak nganglat aku, kayaknyo dio geret aku. Jingok nah, kaki aku lecet galo, pedih lantak dio nyeret aku."
    " Iyolah pulo, siapo yang sanggup ngangkut beban cak kau?"
    " Jangan cak itu, Rin. Aku dak mau dikatoi lagi, gek aku dak pede jadinyo."
    " Kau makan coklat darimano? Tulah makan sembarangan. Ngapo pulo kau makan coklat? Tambah bontet kau"
    " Aku ni sebenernyo lagi pening. Aku tu sebenernyo lagi sakit ati. Aku jujur kecewa samo kau, karna kito la lamo kenal, tapi lom kawen-kawen, padahal aku la ngebet nian samo kau, Aku la kepikiran pengen punyo anak 4 ekok dari kau, jadi anak aku ado 20 galonyo. Jadi, aku ketemu samo cewek, kalo dak salah namonyo Simiran, wong asing pulo. Nah, aku laju seneng samo dio. Jadi aku ni galau samo perasaan aku dewek karena aku dak temu-temu jalan akhirnyo."
    Mendengan jawaban Acay, Ririn pun emosi seketika. Dengan geram, Ririn berkata.
    " Dasar kurang ajar! Kau ngomong nak nambah anak kau empat ekok lagi dari aku? Aku la dak sanggup lagi. Kau pikir aku ayam yang tahan betelok berapo kali? Sudah tu, kau la pacak naksir wong pulo? Mentang-mentang wong asing. Cak ini caro kau. Aku yakin, rai aku jauh kebih cantek dari wong itu."
    PLAKK!!! Ririn menampar Acay, lalu ia segera berlari meninggalkan Acay dengan perasaan geram.
    " Rin, maafi akuu.. Aku dak maksud cak itu, AKu la cinto mati samo kau.. Rinnn..." Acay berteriak, namun, karena kakinya lecet, ia tidak bisa berlari menegjar Ririn.
    Ade Ray melihat Ririn yang keluar dari kamarnya.
    " Kau ngapo, Rin?"
    " Sotoyyy... Nak tau be urusan wong. Kalu kutampar kauu.."
    " Sabar ooo... Bukannyo kau la terimo Acay apo adonyo?"
    " Hehhh.... Men kau galak Acay, lanjakkelah. Aku la ringem samo dio."
    Ririn pergi meninghalkan rumah Ade Ray, dan Ade Ray tersenyum licik melihat reaksi Ririn terhadap Acay.

    BalasHapus
  34. Nama : Kevin Janiardy
    Kelas : XII IPA 3
    No Absen : 16

    Ray kemudian teringat dengan teman lama ayahnya dari Hongkong yang berprofesi sebagai Mafia di kota Palembang. Menurut ayahnya, temannya tersebut saat ini sedang merencanakan suatu teror bom di kota Palembang. Segera Ray mengambil ponselnya dan mencari kontak Dicky Tong Fang. Dengan menggunakan bahasa Mandarin, Ray bercakap-cakap dengan seseorang di ujung telepon sana. Inti dari percakapan mereka adalah bagaimana melibatkan Acay dalam teror bom ini. Setelah percakapan ditutup, Ray segera mengambil kunci mobil ayahnya dan membawa Acay masuk ke dalam mobilnya. Tidak butuh waktu lama bagi Ray untuk mengangkat si gendut Acay karena tubuhnya yang atletis. Dengan sigap Ray mengendarai mobilnya menuju kediaman Dicky Tong Fang.
    Sesampainya di gerbang depan, mobil Ray dihentikan oleh dua orang penjaga bertubuh kekar. Sempat terjadi percakapan antara Ray dengan kedua orang tersebut. Setelah tak berapa lama, Ray diizinkan masuk oleh penjaga tersebut. Ia pun segera memarkir mobilnya dan berjalan menuju pintu masuk rumah Dicky Tong Fang.

    BalasHapus
  35. Nama : Marisa Azka P.
    Kelas : XII IPA 3
    No Absen : 21

    Ray menjalankan mobil Ferrari-nya yang baru ia dapatkan dari undian permen kemarin. Ia masuk ke tempat mafia yang merupakan teman ayahnya itu dan meninggalkan Acay di sana. Ia berniat untuk melibatkan Acay dalam teror, dan meninggalkannya. Ia berniat untuk menghasut Ririn dan merebutnya kembali. Di tengah jalan Ray melihat Ririn yang berjalan sambil menggerutu. "Dak baek loh cewek bejalan sambil ngoceh-ngoceh." kata Ray menggoda Ririn. "Terserah akulah nak ngapoi bukan urusan kau, Ray." bentak Ririn. "Sudahlah, jangan marah-marah. Ikut aku be yok, kito jalan-jalan terserah kau nak kemano" kata Ray menenangkan Ririn. Ririn yang tak tahu harus kemana pergi lalu memutuskan untuk ikut Ray. "Hari ini kito ke Opi be, aku nak menenangkan diri" kata Ririn lembut. "Sep, kemano be jadi asal samo kau" kata Ray sambil melajukan mobil Ferrari-nya itu.

    20 menit kemudian...
    Samapilah mereka di Opi, suasana yang agak gelap di hari itu sangat cocok sekali dengan suasana hati Ririn yang sedang kacau. Ray dan Ririn mencari tempat yang agak sepi agar mereka bebas berbicara. Ririn menceritakan semua isi hatinya kepada Ray, ia menceritakan kekesalannya terhadap Acay yang mulai main serong. Ray menanggapi Ririn dan mendengarkannya dengan serius. Ririn jadi ingat masa - masa mereka baru mereka menikah dulu.

    BalasHapus
  36. Nama :Wim Febrianto Mandala Putra
    Kelas :XII IPA 3
    No :38

    Setelah bercerita dengan Ray Ririn pun pamit pulang. Acay yang ditinggal pergi oleh Ririn membuat dirinya menjadi frustasi tidak bisa tidur semalaman. Keesokan harinya tubuh Acay menjadi kurus karena memikirkan Ririn semalaman. Siangnya Acaypun pergi keluar tanpa arah dan tujuan.Diperjalanan Acay bertemu dengan satu temannya bernama Yaca. Yaca yang melihat Acay yang sedang bimbang berusaha menghibur Acay.
    "Woi Cay kau ngapo galau?", tanya Yaca kepada Acay dengan mimik muka yang ingin tahu.
    "Dak apo-apo Yaca", jawab Acay dengan nada lesu.
    "Dari pada kau galau cak ini mending kito main dota bae samo budak-budak", Yaca berusaha menghibur Acay.
    "Ok lah", jawab Acay.
    Akhirnya Yaca dan Acay pergi ke Puja Sera untuk main dota. Setelah beberapa menit bermain dota Acay seperti orang yang kehilangan kemampuannya dalam bermain. Setelah selesai bermain dota Yaca pun heran dengan Acay pada hari ini.
    "Cay ngapo kau ini rasonyo bukan Acay yang biaso aku kenal", tanya Yaca.
    "Ini Yaca aku lagi ditinggal oleh kekasih ku", jawab Acay.
    Akhirnya Acay curhat kepada Yaca setelah cerita dengan Yaca, semangat Acay pun muncul dan pergi secepat kilat ke rumah Ririn untuk memohon maaf.

    BalasHapus
  37. Nama : Marhadi Wijaya
    Kelas: XII IPA 3
    No. Absen : 20

    Dengan kaki yang masih penuh lecetan, Acay masih tetap berlari ke rumah Ririn. Namun kecepatan langkahnya telah berubah. Ia menjadi lebih cepat dalam berlari karena kehilangan muatan lemaknya sehabis ditinggal Ririn. Acay merasa bahwa dia bukan dirinya yang dulu. Ia lebih percaya diri dengan badan yang besar. Ia pun kehilangan niatnya untuk menemui Ririn. Saat Acay berjalan ke rumah, ia melihat toko coklat tempat Ririn bekerja dulu. Ia merasa bahwa inilah tempat yang tepat untuk mengembalikan postur tubuhnya. Ia tidak mau kehilangan postur tubuh lamanya yang buncit.
    Setelah berhari-hari mengunjungi toko coklat itu untuk menambah muatan, ia pun sukses mengembalikan badannya ke ukuran awal. "Ini adalah terakhir kalinya aku menguruskan badanku, ini adalah kenangan hidupku", gumam Acay dalam hati. Sesaat Acay keluar dari toko coklat itu, ia melihat Ririn berjalan dengan Ray. Muncul niatnya untuk merebut Ririn lagi.

    BalasHapus
  38. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  39. Nama : Vivin Wennoris
    Kelas :XII IPA 3
    No :35


    "Ngapo kau disini? Pegilah, aku dak galak ketemu samo kau" jawab Ririn sambil menangis tersedu-sedu.
    "Denger dak kau? Pegi lah Ririn dak galak ketemu kau lagi!" jawab Ray dengan penuh penekanan.
    "Diem lah Ray, dak usah mekot campur. Rin, kau nangis ye? Jangan nangis Rin.. Aku nak ngomong sesuatu samo kau"
    "Nak ngomong apo lagi kau? dak katek lagi yang harus diomongi Cay" jawab Ririn tenang
    Ririn pun sudah ingin pergi tetapi tangannya di tarik oleh Acay
    "Rin, please aku nak ngomong samo kau"
    Ririn pun terdiam sejenak
    "Yo ngomonglah Cay. Ray kau duluan lah" jawab Ririn yang masih terisak
    "Tapi Rin.." sela Ray
    "Bentar be Ray" jawab Ririn
    "Yolah, aku duluan e. Kalo ado apo apo kasitau aku e" ujar Ray kemudian ia langsung pergi
    "Aku sayang nian samo kau Rin, aku cinto mati samo kau, dak pcak nian aku hidup tanpa kau, rasonyo cak idup katek makanan Rin, aku mohon Rin, maapi aku, aku ni waktu tu cuman maen maen. Aku ni sayang nian samo kau" terang Acay dengan serius
    "Kau ni ngomong apo pidato? Panjang nian cak kereta api, aku ni dak ngerti" jawab Ririn sambil memggaruk-garuk kepalanya.
    "Ha???? Kau dak ngerti? Astajim, la capek-capek aku ngarang kalimat bagus bagus, aku apali cak ngapali UUD, tapi kau malah dak ngerti. Sudah intinyo aku minta maap Rin" jawab Acay dengan nada kecewa
    "Oh itu yo intinyo, yo sudahlah aku maapi, tapi awas kau maen serong lagi" jawab Ririn dengan nada sinis
    "Tenang be Rin, aku dak bakal maen serong" jawab Acay dengan nada serius
    "Cak mano kito pegi be?" tanya Acay
    "Nak kemano lagi kito?" tanya Ririn penasaran
    "RAHASIA !!!" jawab Acay sambil tersenyum

    BalasHapus
  40. Nama : Kevin Yulius Wangdra
    Kelas : XII IPA 3
    No. Absen : 17

    Acay akhirnyo berhasil jalan-jalan samo Ririn. Bermodal motor Kawasaki Ninja 250cc yang terbaru warno hijau, helm GM, kacamata hitam, jam tangan rolex, kawat gigi warna warni, dan tas Bally, Acay percaya diri kalau Ririn akan kembali sayang kepada dirinya.

    Setelah jalan-jalan, Ririn berkata, "Acay, mokaseh nian la temeni aku hari ni jalan-jalan di OPI, walaupun dari dulu kito la ke OPI, jadi aku la bosen jingok wahana air di OPI tu."
    "Dak apo Rin. Cuma ado OPI tu la di Palembang ni. Besok kito jalan lagi yoh Rin. Dak usa la samo Ray tu. Aku denger dari uwong-uwong kalo dio tu penyakitan, agak gilo. Hypersex dio tu. Aku dak mau kau geg diapo-apoin dio. Geg aku jingok kau di koran pulok lagi nutupi muko kau yang cantek itu pake tas Hello Kitty kau itu.", hasut Acay karena tak mau kehilangan Ririn.

    "Maap nian Cay, tapi besok aku nak pindah ke Aceh samo Ray. Kami rencano nak tinggal sano. Aku yakinh Ray tu baek, lagian kau jugo dak bakal liat aku di koran. Aku be di Aceh. Kalo di TV mungkin. Koran Palembang kan berita SumSel sinilah.", jawab Ririn.

    Acay sedih. Ririn pun memasuki pintu rumahnya. Acay pulang dengan lesu, dan sedikit marah, juga kesal. Motor Kawasaki Ninja nya pun dibawanya dengan sangat cepat, mencapai kecepatan 100km/jam.

    BalasHapus
  41. Nama : Kevin Yulius Wangdra
    Kelas : XII IPA 3
    No. Absen : 17

    Keesokan paginya, Acay pun bangun dari tidur lelapnya. Teringat Ririn yang akan pindah ke Aceh bersama Ray, ACay pun langsung sedih, dan lesu. Seakan dunia dan Tuhan tidak adil kepadanya.

    Seperti biasa, Acay memulai aktivitas dengan bekerja. Saat makan siang, ia bertemu dengan seorang gadis. Badannya tinggi, hidungnya mancung, dan pintar kelihatannya. Mata Acay pun menjadi besar melihat gtadis itu.

    Acay memberanikan diri mendatangi gadis itu, gadis yang menurutnya satu-satunya yang melebihi Ririn.
    "Hai, cewek. Siapa namamu? Caknyo kito nih masih duluran", ucap halus Acay.
    "Katek-katek kak duluran. Aku kurus kau bontet. Katek silsilah nian. Namo aku Mao Mey Sheng. Galak dipanggil Xiao Mey. Namo kakak?", jawab gadis itu dengan ketus.
    "Ai, dak apolah gendut asak ganteng, bawak Kawasaki Ninja pulok yang baru dirilis 3 hari lalu. Namo aku ni Cay Lop Yu. Adek makan la bayar belom tadi? Kak Acay bayari na karena adek la nak ramah dengan kakak.", ucap Acay dengan maksud mendekati Xiao Mey.

    BalasHapus
  42. Nama : Loris Hanadela
    Kelas : XII IPA 3
    No. Absen :18

    Acay berpikir dalam hati.
    " Aii lupokelah Ririn. Pening palak be. Madak'i dio lebih milih Ray. Lemak aku, yang selalu bisa memberi kehangatan dimana pun dan kapanpun. Ini ado mangsa baru. Lebih cantik, daun mudo pulo.
    " Dek, adek ni la ramah, cantek pulo."
    " Aii aku nak panggil kau kakak apo susuk ee. Tuo nian sudah rai kau."
    " Kakak be. Biar tambah akrab. Mano ado tuo, rai cak masih bujang cak ini. Masih ganteng puloo."
    " Iyoo, gantengan kunci. Rai la cak engkong-engkong bukan susuk lagi."
    " Aku ni wong kayo, rai be tuo lantak ngurusi perusahaan aku, umur aku mudo.Tuo dikit dari kau cuma."
    " Ooo.. cak itu. Emang berapo umur kau?"
    " Baru 25. Mudo kan?"
    " Iyo sih." Xiao Mey menatap Acay dengan wajah heran.

    BalasHapus
  43. Nama : Jovita Idelia
    Kelas : XII IPA 3
    No Absen : 12
    Setelah perbincangan yang cukup lama, namun apa boleh dikata, badan boleh lagi bersama Xiao Mey, tetapi hati tidak dapat dipaksa. Dia memantapkan hati kalau ia ingin bertemu dengan Ririn untuk terakhir kalinya.
    “Ririn nak ke Aceh tu 3 jam lagi.” Katanya dalam hati
    Acay pun bergegas menghentikan pembicaraan dengan Xiao Mey. Lalu Acay pulang ke rumah dan bersiap-siap untuk bertemu dengan Ririn. Namun, tiba-tiba...
    “Hoy Cay! Nak kemano kau? Dak biasonyo cak ini, rapi pakek kemeja, dasi kupu-kupu pink, celano jeans warno pink pulok.” Ujar Ayahnya Acay
    “Nak ke rumah Ririn. Dio nak ke Aceh na, jadi aku nak ketemu dio lah. Wajib tuh hukumnyo, harus fantastis gaya aku. Keren kan aku, Pa? Warno pink ngejreng pulok” Pamer Acay sambil memperlihatkan dasi kupu-kupu dan celana jeans pink yang ia kenakan.
    Perjalanan dia ingin bertemu dengan Ririn, hatinya berdegup kencang, tangannya dingin, muka memerah, dan pikiran tak karuan. Acay gugup. Acay takut pada saat dia sampai di rumah Ririn, Ririn telah pergi.

    BalasHapus
  44. Nama : Marisa Azka P.
    Kelas : XII IPA 3
    No. Absen : 21

    Sesampainya di bandara Acay mencari Ririn, ia berlari - lari mencari dan memanggil Ririn seperti dalam film - film romantis. Akhirnya dia melihat Ririn dan Ray yang mau "Take Off". "Riinnnnn..... Ririiiiinnnn....." teriak Acay yang tersengal - sengal. Acay tidak lagi menghiraukan sekelilingnya yang memperhatikannya, ia berusaha mencapai Ririn. Ia tak mau kehilangan belahan jiwanya, ia telah lelah bermain - main dengan semua hal yang licik. "Ado apo, ndut? Jangan teriak-teriak. Malu aku diliati uong - uong" kata Ririn menghampiri Acay. Dengan napas yang masih belum teratur Acay mulai berbicara, "Rin, aku lah capek Rin cak ini terus. Kito la tuo, la bau tanah, masa dari dulu sampe sekarang cak inilah terus. Aku mohon kau pertimbangke lagi, aku pingin menghabiskan hari - hari di masa tua aku samo kau. Aku pengen lihat anak - anak kito sukses. Rin... tolong... lah..." seketika Acay pingsan setelah mengucapkan kalimat yang dengan susah payah ia ingin ucapkan.

    BalasHapus
  45. Nama : Dedby
    Kelas : XII IPA 3
    No. ABsen: 06


    Beberapa menit kemudian, sampailah Acay di depan pintu rumah Ririn. Acay segera mengetuk pintu yang tak kunjung terbuka sejak tadi. Hingga akhirnya pintu tersebut terbuka dan muncullah ayah Ririn. "Ngapoi lagi kau ke sini? Nak cari Ririn apo? Terlambet. Ririn lah pegi ke bandara", ujar sang ayah ketus. Acay merasa seluruh tubuhnya tak bertenaga. Ririn telah pergi. Tak ada lagi kesempatan bagi dirinya untuk mendapatkan hati Ririn.
    Tiba-tiba sebuah dorongan dari dalam dirinya membawanya pergi dari rumah Ririn. Tak lama kemudian, Acay telah sampai di bandara. Ia terus berlari. Berlari dan berlari, sambil sesekali menengok ke kiri dan kanannya untuk mencari Ririn. Namun ia tak juga menemukannya. Sampai akhirnya sesosok wanita yang sejak tadi dinantinya, muncul tak jauh di depannya.

    BalasHapus
  46. Nama : Kevin Janiardy
    Kelas XII IPA 3
    No Absen : 16

    Serentak seluruh petugas bandara dengan sigap membawa Acay ke ruang unit kesehatan. Mereka kebingungan bagaimana menyadarkan seorang Acay yang bertubuh bulat itu. Seluruh upaya medis telah dilakukan tetapi hasilnya tetap nihil. Hingga akhirnya Ririn datang sambil membawa sepotong coklat merk 'Ray Sugar'. Perlahan hidung Acay bergerak-gerak dan mengendus aroma coklat rasa duren itu. Hingga akhirnya matanya terbuka dan mulutnya dengan sigap meraih cokelat itu. Acay tersadar.

    BalasHapus
  47. Nama : Jovita Idelia
    Kelas : XII IPA 3
    No Absen : 12
    Acay memohon kepada Ririn untuk tidak pergi meninggalkannya. Acay tidak rela kalau Ririn harus berpisah darinya dan berdua bersama Ray. Namun tiba-tiba terlintas di pikiran Acay menunjukkan coklat yang ia rebut dari Ririn
    “Rin, kau inget ini? Ini coklat lah yang mempertemuke aku samo cinto sejati aku. Coklat inilah yang biso akhirnyo aku ketemu samo kau sampe saat ini.” Ujar Acay memantapkan hati Ririn
    “Aku tau, Cayyyy. Aku sekarang bingung nak mak mano.” Kata Ririn
    “Rin, sekarang ni terserah kau. Tapi inilah yang ado dalem hati aku, aku cinto mati samo kau. Meskipun badan aku gemuk cak ini, sampe perut belipet-lipet cak burger . Tapi inilah aku, apo adonyo yang cintai kau dengan tulus hati.” Usaha Acay untuk merebut hati Ririn
    “Rinnnn, liat mato aku. Tanpa aku omong panjang lebar cak Acay, tapi kau biso liat dari sinar mato aku yang terpancar.” Kata Ray

    BalasHapus
  48. Nama : Deby
    Kelas : XII IPA 3
    No. Absen: 06

    Ririn memandang jauh ke dalam mata Ray. Ia terus menelusuri jawaban di mata Ray yang hitam dan kelam. Namun, Ririn tak menemukan jawaban atas pertanyaan yang kini ada dalam benaknya. Ia tak mampu menemukan cinta di mata Ray. mata nya un beralih ke mata Acay, lelaki yang kini memandangnya dengan penuh peluh dan pengharapan. Ririn bisa menemukan cinta dimata Acay. Mata yang selama ini telah lama ia rindukan.

    BalasHapus
  49. Nama : Dicky Hartono
    Kelas : XII IPA 3
    No. Absen : 7

    Disaat Ririn sedang berpikir, Ade Ray pun datang dari luar.
    "Ririn, cepetlah, kito la nak take off. Dak usa ngagoki si bontet itu lah." teriak Ray
    Ririn oun menyadari bahwa waktu dia untuk mengambil keputusan tidak lama. Dia pun semakin bingung untuk memilih Acay atau Ade Ray.
    "Cepetlah Rin, sudah dak ado waktu lagi." ujar Ray sambil menarik tangan Ririn
    Tiba - tiba Ririn melepaskan tarikan Ade Ray
    "Idak mau Ray, aku nak disini dengan Acay. Aku la ambek keputusan buat tinggal di sini dengen dio." jawab Ririn
    "Dengerlah Ray, Ririn tu nak dengen aku disini, lemaklah kau pegi la sekarang kagek ketinggalan pesawat." kata Acay
    "Diem kau bontet, aku idak ngomong samo kw." Ray marah
    "Rin, kalo kau idak pegi, aku jugo tetep dengen kau." kata Ray pada Ririn
    Akhirya panggilan terakhir pun telah lewat, Ririn dan Ade Ray pun tidak jadi berangkat.

    BalasHapus
  50. Nama:Simran
    Kelas:12p3
    No:30
    Aku sangat mencintai mu rin,kembalilah padaku.jawab Acay
    Mendengar hal tersebut Ririn langsung memeluk erat Acay.
    Acay maafkan aku jika aku berkata kasar padamu,aku tidak bermaksud untuk melukai hatimu.maafffff...... tetapi aku harus pergi,ujar Ririn.
    Acay membalas:jangaaaannnnn Rinn :(

    BalasHapus
  51. Nama: Michael
    kelas: XII IPA 3
    No absen:22
    Ririn pun dengan serius menatap wajah Acay dan berkata,"Cay sepertinya hubungan kita cukup sampai disini"."Rin aku mohon jangan tinggalkan aku. Ingatkah kau masa-masa indah bersamaku", kata Acay sambil memelas. "Aku tau Cay. tapi mungkin kita tidak bisa disatukan sebagai sepasang kekasih. Kita cukup jadi teman saja",jawab Ririn sambil menangis. "Aku tidak bisa kehilang dirimu rin. Jangan tambah luka di hati ini lagi. aku punya hati bukan untuk disakiti", jawab Acay dalam tangisnya.

    BalasHapus
  52. Nama : Deby
    Kelas : XII IPA 3
    No. Absen: 06


    "Tapi kamu telah lebih dulu menyakiti hatiku, Cay. jangan salahkan aku bila akhir seperti ini yang terjadi di anatara kita berdua",balas Ririn tegas. "Aku tak pernah bermaksud menyakitimu, Rin. Demi Tuhan aku mencintaimu",kata Acay yang kini mulai terisak.
    "Tapi aku sudah tidak bisa bersama denganmu lagi. Aku sudah memiliki Ray dan aku tak bisa menyakitinya, Cay. Dia sudah begitu baik padaku"
    "lalu bagaimana denganku? kamu membiarkanku di sini sendiri? Aku bisa mati tanpamu, Rin."
    Namun, Ririn tidak mendengarkan kata-kata Acay. Ia lalu bergegas pergi meninggalkan Acay yang kini tertunduk lesu dengan air mata yang membasahi pipinya. Kini perpisahan benar-benar terjadi di antara keduanya

    BalasHapus
  53. Nama : Kevin Janiardy
    Kelas : XII IPA 3
    No. Absen : 16

    Dengan berat hati Acay berjalan ke parkiran motor sambil sesekali perutnya berguncang seirama dengan langkah kakinya. Sambil terus mengusap air matanya, Acay memacu sepeda motornya kembali ke rumah. Tanpa diduga, di perjalanan ia bertemu dengan Ivi, sahabat lamanya di penjara dulu. Ivi yang tak tega melihat Acay sedang bersedih mengajaknya untuk mengobrol. Dari obrolan mereka, Ivi menangkap bahwa Acay sedang berada dalam depresi yang sangat berat. Atas kebaikan hatinya, Ivi mengajak Acay untuk tinggal sejenak di rumahnya dan bersenang-senang di sana.
    Sesampainya di rumah Ivi, Acay merasa tidak asing lagi dengan rumahnya.
    "Ini kan rumahnhyo Dicky Tong Fang, mafia yang dulu sempet ngajak aku jadi teroris," pikir Acay.
    Setelah lama termenung, Acay pun diajak masuk ke dalam rumah Ivi.

    BalasHapus
  54. Nama : Arswenia G.F
    Kelas : XII IPA 3
    No. Absen : 05

    Ketika masuk ke dalam rumah, Ivi mengantarnya ke ruang tamu. Setelah duduk, acay pun melihat sekeliling ruang tamu itu. Sambil melihat di dalam hati acay berkata",Kok Ivi biso kenal e samo bos Dicky? Apo jangan-jangan Ivi nih simpenan bos Dicky? boleh lah bos Dicky nih, pacak dapet cewek cantek." Ketika sedang melihat, tiba-tiba seseorang berwajah bengis, berkumis tebal, dan perut buncit keluar. Acay pun terkejut," Nasigorengtahutempekacangmentepecellele. Bos Dicky, apo kabar? tambah cakep be. Sambil cipika cipiki". "Siapo e? pernah ketemu?" jawab bos Dicky. "Aku bos, yang pernah ketemu di penjaro. si "Ndut" madak dak kenal bos" jawab Acay. "Hmmmmm, Ndut yang tiap hari pijeti aku itu e?" jawab bos Dicky. "Iyo bos, hahaha. Cakmano kabarnyo sekarang bos? tambah maju be caknyo". "Maju cakmno Ndut? tanya bos Dicky. "Maju lah bos, itu sampe dapet cewek cantik. Bagi ilmu nah, minta nyawo nah. Dak kasian apo liat aku cak ini sekarang?

    BalasHapus
  55. Nama : Waisaka Febri Buntoro
    Kelas : XII IPA 3
    No. Absen : 36

    "Apo maksud kau dapet cewek cantik? Kau kiro Ivi tu simpenan aku? Dio itu anak aku. Na galak nyari mati kau ni eh? Galak kusunat kau?" jawab bos Dicky. "Idak bos, maaf daktau aku kalo dio tu anak kau. Maafkela soalnyo anak kauni cantek nian, galak aku disunat demi dio," jawab Acay dengan nada menggoda. "Nakser ee kau samo anak aku? Jangan macem-macem samo dio kalo dakgalak kukempesi kau!" "Idak bos, maafkela lagi banyak pekeran akuni, masalah cinto lah, masalah duit lah..." "Suda-suda, kau lagi butuh duit? Sini begawe samo aku lagi bae. Kalini kau mudah gaweannyo, cuman masang bom bae di rumah saengan aku tunah si CP, Cohoyo Promoto, kukasi mobel sikok ruma sikok buat kau agek. Galak dak?" tanya bos Dicky. Acay pun terdiam sambil memikirkan apakah ia akan mengambil tawaran bos Dicky yang sangat mengiurkan. "Samo tambah kubayari na kau sunat! Galak dak? Deal or no deal?" kata bos Dicky sambil mengelus jenggotnya yang cuman sepanjang bulu tikus. "Deal bos, deal, naa men kayak ini setuju aku, galak nian aku kalo dibayari sunat ni," jawab Acay. Akhirnya Acay pun masuk lagi dalam organisasi teroris Dicky Tong Fang.

    BalasHapus
  56. Nama :Shinta Suryani Oktavia
    Kelas :XII IPA 3
    No.Absen :29

    Tanpa memikirkan resiko yang akan dia hadapi, Acay langsung menyetujui ajakan Dicky. Akhirnya Dicky mengajari Acay cara merakit dan meletakkan bom pada tempat tujuan. Acay dilatih oleh Dicky seperti latihan militer. Acay disiksa dan dipaksa untuk melakukan hal-hal yang diperintah Dicky. Saat disuruh lari lapangan, Acay merasa kelelahan. Baru 1 meter ia berlari, tetapi ia sudah lelah dan tidak kuat. Sama hal nya saat disuruh sit up, Acay malah tertidur. Hal ini semakin membuat Dicky menyiksa Acay.

    Selain itu, Acay pun ikut terpengaruh dari karakter buruk Dicky yang sering mabuk-mabukan dan pesta narkoba. Acay yang tidak terbiasa dengan semua itu, merasa tidak kuat dan pingsan hingga menyebabkan ia sakit-sakitan. Dalam hati tedalam Acay, ia tidak ingin mengikuti semua itu. Namun, perjanjian yang telah mereka sepakati dari awal harus Acay pertanggung jawabkan.

    BalasHapus
  57. Nama : Yenna Mariana
    Kelas : XII IPA 3
    No. Absen : 39

    Suatu hari Acay diajak Dicky untuk minum-minum di sebuah diskotik terkenal di Palembang, Diskotik Inol. Dicky menyodorkan bir ke hadapan Acay “Nah Cay, kau minum dulu bir ini, mantep nian rasonyo, nianlah”. Acay langsung menggelengkan kepala, pipi serta perutnya yang berlemak ikut berguncang, “Aidah Bos, nandak aku, aku minum air celeng be la mabok, apolagi minum bir, jadi bangke gek badan aku, dak seksi lagi”.

    “Kau ni cops nian, yo sudah men shabu-shabu be galak dak?” Dicky bersikeras menawarkan Acay shabu-shabu. “Aii Bos, pacak nian kau ni, aku ni dak kuat, lemak kau kasih aku lem aibon be, kito ngelem samo-samo”. Usul Acay pun langsung disetujui Dicky. "Payo, la lamo aku dak ngelem, siplah, malem ni kito pesta lem aibon". Jadilah malam itu mereka berpesta lem di diskotik tersebut.

    BalasHapus
  58. Nama : Ade Yunni Arista SIregar
    Kelas : XII IPA 3
    No. Absen : 1

    Keesokan harinya, tibalah saatnya Acay melaksanakan misi yang telah diberikan oleh Dicky. Dicky pun menuliskan alamat CP ke secarik kertas. Acay pun menerimanya dan langsung bergegas ke lamat tersebut. Saat perjalanan, kertas yang berisikan alamat CP jatuh ke selokan. Acay pun dengan tergesa-gesa mengambil alamat tersebut lalu melanjutkan perjalanannya. Ketika ia telah sampai di tujuan, ia pun melihat kembali kertas tersebut untuk memastikan apakah ia berada di alamat yang benar. Namun, karena kertas tersebut sebelumnya jatuh ke selokan, tulisan pada kertas tersebut pun menjadi kurang jelas.
    Acay : Walah, nomor berapo e ini? 4 apo 9? Caknyo No. 4 la e. Samo cak jumlah tompel aku di punggung.
    Acay pun akhirnya memasang bom di rumah yang bernomor 4. Dengan percaya dirinya Acay pun menjauh dari lokasi tersebut lalu menyalakan pemicunya. Akhirnya rumah bernomor 4 itu pun meledak tanpa ada sisa sedikit pun. Acay pun kembali ke tempat bos Dicky untuk melapor.
    Acay : Bos, misinyo la aku gaweke. Rumah dengen nomor 4 kan tempat CP itu Bos?
    Dicky : Ha??? 4??? Oe la bengak jugo kau ni. Rumah CP itu nomor 9 buyan. Bukan nomor 4.

    Balas

    BalasHapus
  59. Nama:simran
    Kelas:12p3
    No.absen:30

    Akibat Acay yang salah megebom rumah maka dicky memerintahkan Acay untuk mengecek rumah no 4 tersebut.
    Setelah Acay mengecek rumah tersebut ternyata itu rumah si bruno mikado.
    Dengan tampang polos Acay menghampiri Mikadi dan bertsnya,"woi ngapo rumah kau mak ini"?
    Mikoado menjawab"itunah rumah aku dibom wong dak tau siapo".
    Acay pun menjawab"oi itu aku maaf ye,gek aku traktir kau makan".

    BalasHapus
  60. Nama: NoverlinaKelas:XII IPA 3No. Absen:24Kecerobohan yang telah dibuat oleh Acay, membuat Dicky tersadar bahwa dia telah mempunyai anak buah yang telmi. Akibat kecerobohannya ini, Bruno Mikado kini tiba-tiba menjadi orang yang tuna wisma, semuanya rata dengan tanah. Dicky yang masih mempunyai tekad yang bulat untuk mengebom rumah milik CP, ternyata tidak patah semangat. "Acay, besok kau akan ku pinyit lagi", kata Dicky dengan nada yang sinis. Saat waktu masih menunjukkan pukul 2 subuh, Acay sedang terlelap dalam tidur sambil memeluk boneka Hello Kitty nya, tiba-tiba guyuran air yang terasa menusuk tulang itu, kini telah membasahi seluruh tubuhnya. Terdengar suara teriakan," Cay, bangun kau sekarang juga!". Dengan mata yang terbelalak terkejut, ia pun langsung bangun. Proses latihan yang telah direncanakan oleh Dicky pun dimulai. Selama 2 jam Acay hari berlari. Kali ini Dicky telah menyiapkan umpan yang dapat membuat Acay berlari dengan semangat 45. Seekor ayam panggang telah disiapkan oleh Dicky untuk memancing Acay agar berlari, dan umpan tersebut berhasil. Namun malangnya Acay, ternyata si ayam panggan hanya dijadikan umpan, selebinya ayam tersebut, menjadi milik Dicky seutuhnya. Acay harus melakukan kegiatan olah fisik seperti, puss up, sit up, dll. Setelah kegiatan olah fisik selesai, Dicky melanjutkan latihan itu dengan latihan menggunakan granat.Granat yang merupakan gas air mata ini, harus bisa ditaklukkan oleh Acay, dan saat pengujian pun dimulai. Namun kecerobohan yang dilakukan Acay memang tidak bisa terelak lagi, ternyata yang dilemparakan Acay saat itu adalah pemicunya, dan naasnya, yang saat ini dipegang oleh Acay adalah granat. "Sialnyo aku nih!". Dicky yang sudah berpasrah akhirnya menyuruh Acay untuk langsung melakukan survei ke rumah CP, dan melihat situasi terlebih dahulu.

    BalasHapus
  61. Nama: Lydia Kusuma
    Kelas: XII IPA 3
    No: 19

    Di lain situasi, Bruno Mikado dan CP bersekongkol untuk membalas dendam kepada Dicky dan Acay. Mereka berencana untuk membom rumah Dicky juga agar mereka sama-sama menjadi tunawisma. "Oi CP, kau tau dak apo kato si Acay tu pas dio tau rumah aku tebom?" tanya Bruno pada CP. CP pun penasaran "emangnyo dio ngomong apo?" "Dio ngomong nak traktir aku makan karena salah ngebom rumah aku, dio kiro rumah aku sehargo nasi gemuk apo?!" jawab Bruno dengan penuh emosi. "Pokoknyo kito harus bales dendem! Kito kempeske badan di Acay tu samo bosnyo Dicky!"
    Tekad Bruno Mikado pun sudah bulat dan tidak akan tinggal diam.

    BalasHapus
  62. Nama : Teddy Nilam
    Kelas : XII IPA 3
    No. Absen: 33

    Bruno Mikado yang telah berniat untuk membalas dendam itu pun membuntuti Acay untuk mencari kesempatan yang tepat untuk melaksanakan dendamnya. Setelah dibuntuti cukup lama, ternyata Acay ketahuan bersekongkol dengan Dicky untuk membom rumah CP. Dengan segera dia kembali ke tempat Dicky untuk memberitahukan hal tersebut padanya.
    Mereka yang telah mengetahui rencana pemboman rumah Dicky telah mempersiapkan evakuasi yang matang, kemudian, memasang kaca bening secara diagonal di depan rumah Dicky. Tak berapa lama kemudian, Acay datang membawa geranat. Kali ini ia memastikan rumah yang akan dilemparnya adalah rumah bernomor 9, maka tanpa ragu ia melempar geranat itu. Tanpa diduga, akibat kaca bening yang telah dipasang secara diagonal, geranat memantul ke samping dan jatuh pada rumah nomor 8. Rumah tersebut pun hancur. Untungnya, penghuninya sedang keluar, namun kali ini Dicky marah besar pada Acay.
    "Kau ni mak mano begawe salah terus! Rusak namo aku amen cak ini caronyo!", bentak Dicky
    "Maaf Bos, maap nian, aku keno tipu si Bruno tu na", ujarnya.
    "Aku dak mau tau, kau harus ganti rugi rumah yang kau ledakki itu ye!!", bentak Dicky lagi.
    "Ae la sial nian, la mulai kayo aku ni! Sekarang tepakso habis lagi harto aku.. Nasib-nasib!", ujarnya dalam hati.
    Harta Acay yang telah dikumpulkan dengan susah payah pun hilang dalam sekejap.

    BalasHapus
  63. Nama : Vika Chendana
    Kelas : XIIIPA 3
    No : 34

    Dengan linglung Acay memikirkan nasibnya yang sial terus-menerus " ngapolah aku ni sial teros, apolah salah aku ni?"
    Lalu dengan memasang muka sedih, ia menghadap bos Dicky dan bermaksud meminta kesempatan lagi.
    " Bos tolonglah, kasih aku kesempatan lagi, sekali be bos, tolong nian na bos."
    Akhirnya Dicky yang tidak tega melihat raut wajah Acay yang menyedihkan, memberikan kesempatan lagi kepada Acay.
    "yo sudah, tapi kalu gagal lagi kau yang aku bom, rusak namo aku be kau ni, besak badan be, gawe idak becus. Yo sudah cepetlah begerak kau tu, jangan males!"
    "ioio boss, terimokasih nian boss."
    Akhirnya Acay menyusun strategi agar misi kali ini tidak gagal lagi.
    "ai cak mano lah yee biar dak gagal lagi, ngeri nian aku ni, kagek keno cincang bos plo aku ni." pikir Acay dalam hati.

    BalasHapus
  64. nama:Michael
    kelas:XII IPA 3
    no. absen: 22
    Dengan serius Acay mulai menyiapkan perangkat-perangkat yang akan digunakan unutk mengebom rumah CP. Acay dengan kepercayaan diri yang tinggi mulai menyusup kerumah CP."Ae pokoknyo target yang sikok ini dak boleh gagal lagi",kata Acay dalam hati. Bom pun dipasangnya dan tak lupa dia melihat nomor rumah dahulu agar tidak salah dalam melancarkan aksinya.

    BalasHapus
  65. Nama : Sonny
    Kelas : XII IPA 3
    No. Absen: 32

    CP sudah mengetahui bahwa Acay akan mencoba untuk mengebom rumahya sekali lagi, maka dijemputnyalah Ririn yang saat itu sedang berada di luar kota dengan Ray. CP menculik Ririn dan mengikatnya di jendela depan rumah CP. Akibatnya, saat Acay ingin mengebom rumah CP, Acay melihat sosok seorang Ririn yang sedang diikat. Acay mengurungkan tindakannya dan pergi menyelamatkan Ririn. Acay tidak menyadari bahwa Bos Dicky dan Ivy sedang mengawasi Acay dari kejauhan. Bos Dicky merasakan kekecewaan ganda. Yang pertama adalah kecewa atas hasil kerja Acay dan yang kedua adalah kecewa karena Acay tidak setia untuk Ivy. Setelah itu Bos Dicky dan Ivy pergi dari tempat tersebut. Bos Dicky bersumpah bahwa ia akan membuat Acay sengsara tujuh keturunan.
    Di tempat lain, Acay yang sedang menyelamatkan Ririn ikut ditangkap oleh CP karena itu memang adalah jebakan yang dipasang CP dan Bruno Mikado. CP dan Bruno Mikado sepakat untuk menyiksa Acay sampai mereka puas.

    BalasHapus
  66. Nama : Yohanes Baptista Mikado
    Kelas : XII IPA 3
    Nomor Absen : 40

    Saat sedang berusaha membebaskan Ririn dari jeratan tali, datanglah CP dan Bruno menghampiri Acay.
    "Hahaha, cinto nian kau dengan dio sampe nak selametken dio" ujar CP
    "Iolah cinto nian, napo? Kau nak ku cintoi jugo?"
    "Dak usah banyak ngomong, abes kau!" Balas CP dengan nada keras

    Acay dan Ririn berada dalam bahaya, bagaimana tidak, musuh berat dari Dicky ini benar-benar keji terhadap orang yang berani melawannya. Acay diperlakukan seperti hewan dan dihajar habis-habisan di rumah CP. Ade Ray yang mengetahui bahwa Ririn dalam bahaya segera menghubungi beberapa temannya yang memiliki kekuatan dan pernah ikut wajib militer, diantaranya adalah Kevin Joniardy, Wum, Alek, dan Ipan.

    Mereka pun berhasil menyelamatkan kedua tawanan dan membuat CP masuk penjara. Namun, Bruno dengan licik, berhasil lolos dan kabur ke negara asalnya Spanyol.
    Saat dipersidangan, CP pun menjelaskan bahwa Acay berupaya mengebom rumahnya. Namun, nasib baik bagi Acay, ia berhasil lolos dari tuduhan karena bantuan beberapa temannya.

    BalasHapus
  67. Nama :Wim Febrianto Mandala Putra
    Kelas :XII IPA 3
    No :38

    Setelah berhasil lolos dari persidangan Acay diajak Dicky untuk tinggal dirumahnya sementara waktu, sedangkan Ririn dan Ade Ray kembali ke kota tempat tinggal mereka.Bruno yang berhasil kabur ke Spanyol bertujuan untuk mengumpulkan pasukannya untuk menyelamatkan CP dari penjara serta membantunya dalam membalas dendam kepada Acay, Ririn dan Ade Ray. Pada hari ke 4 dipenjara CP sangat terkejut melihat Bruno.
    "Bruno kau datang ke sini ngapoin?", dengan mimik wajah terkejut.
    "buyan untuk jemput kau lah nak bales dendem dak", teriak si Bruno.
    "iyo lah", jawab CP.
    Keesokan harinya diberitakan dalam koran bahwa terjadi penerobosan penjara, jumlah narapidana yang kabur hanya 1 orang yang dijuluki CP. Acay yang sedang menonton berita televisi dirumah bos Dicky terkejut langsung melaporkan kepada bos dicky.
    "bos saingan bos si CP kabur".
    "serius", dengan nada suara datar.
    "iyo lah bengak", dengan nada yang agak keras.
    "santai oi aku ini main-main bae kagek ku tembak kau,jadi CP kabur dari penjara".
    "iyo bos", jawab Acay.
    Setelah memberitahukan kepada bosnya Acay menyuruh 3 anak buah bos dicky untuk mencari informasi tentang CP. Acay juga memberitahukan kepada Ray dan Ririn. Dua hari kemudian Anak buah yang disuruh Acay kembali dengan membawa info serta satu anak buah yang meninggal.Akhirnya Acay mengetahui tempat persembunyian CP serta CP bekerja sama dengan Bruno lagi, menurut anak buah dicky mereka akan menyerang Tempat Ade Ray dan Ririn. Acay yang meminta bantuan kepada bos dicky mereka pun bergegas untuk menyerang Persembunyian CP.Tengah malam ternyata CP dan Bruno sudah mengetahui rencana penyerangan yang dilakukan Acay dengan Dicky.Selama 2 jam penyerangan anak buah bos dicky habis tersisa hanya Acay dan Dicky.
    "ae tinggal kau samo aku".
    "nak cak mano lagi bos mati galo anak buah kito", jawab Acay.
    "gawean kau lah ini cubo aku ngomong idak".
    "dak apo-apo lah kito ini uong baek pasti selamet".
    Ahirnya Acay berdoa kepada tuhan.
    "tuhan semoga Ririn dan Ade ray bisa hidup bahagia", dengan mimik muka yang pasrah.
    Dan keajaiban pun terjadi.



    BalasHapus
  68. "PRANGG!!!" Terdengar bunyi pecahan kaca disusul bunyi baling-baling helikopter serta angin kencang disusul bunyi sirine mobil polisi.
    "Tempat ini sudah kami kepung! Menyerahlah!" Suara tersebut berasal dari Kapten Sony Houston, kepala penyerangan FBI. Ia menerobos masuk dari kaca besar tepat di atas bos Dicky dan Acay.
    "Siapo ini bos? Kenalan bos ee?" tanya Acay pada bos Dicky.
    "Mano aku tau, dio tiba-tiba metu depan aku. Pernah ketemu be idak. Caknyo ini bekas bibik aku," kata bos Dicky.
    Setelah mendengar Sony Houston dan sirine mobil polisi, otomatis pasukan CP dan Bruno, serta mereka sendiri lari tunggang langgang.
    "Kaburrr! Cepett jangan ado yang ketinggalan!" seru CP.
    "Gancang oi Bruno! Bbm bae gawe kau. Agekla cewek tu cari lagi be, banyak," katanya kepada Bruno.
    Pasukan FBI yang menerobos masuk segera menangkap pasukan CP. Namun apa mau dikata, CP dan Mikado berhasil olos dengan menggunakan helikopter yang diparkir di heliport gedung sebelah.
    "HAHAHAHA!! Bye bye bos Dicky! Bye bye Acay! Sampe ketemu lagi!" kata CP dan Bruno dengan senyum sinis. Dan helikopter itupun berlalu.
    Bos Dicky dan Acay yang kehabisan kata-kata terdiam.
    "Sial! Mereka lolos! Ck!" gerutu bos Dicky.
    "Dak apo-apo bos. Yang penting kito selamat. Cakmano kalo kito makan-makan dulu abes ini ngerayoi selamatnyo kito ini?" kata Acay yang memegangi perut buncitnya yang keroncongan.
    "Makan be gawe kau. Agek dulu, FBI ini dateng darimano? Oi kapten Sony Houston, ngapo kau kesini?" tanya bos Dicky.
    "Kenali, aku Sony Houston, kembaran Witni Houston. Aku ditelpon kawan lamo aku, si Ade Ray Suga, bininyo nyuru aku nyelametke kau. Dio kabur ke Amerika nyari aku setelah kau peringatke dio waktu itu. Mokasehlah samo dio," papar Sony.
    "Ternyato... Baek jugo si Ray. Terharu aku. Gek men ketemu nak kucium dio," kata Acay.
    "Yosuda, aku balek ee. Dadahh," kata Sony Houston sambil menaiki tangga menuju helikopter. Helikopter pun segera berlalu dari situ.
    "Yok balek, Cay. Kito susun strategi lagi untuk nangkep CP sm Bruno sialan itu!" kata bos Dicky seraya pergi dari tempat itu.

    BalasHapus
  69. Nama: Yohanes Baptista Mikado
    Kelas: XII IPA 3
    No. Absen: 40

    Sepulangnya dari tempat itu, mereka bersama menyusun strategi untuk menghadapi musuh mereka. Acay bertanya kepada Dicky: "Bos cakmano lagi kito nak lanjaken budak tu? Pening aku"
    Dicky: "Santai bae woee, easy la itu lawan mereka berduo"
    Acay pun merenung sepanjang malam dan berpikir dalam hatinya: "Ngapola aku cak ini? Perasaan aku naseb jelek nian, banyaknyo perkaro, dari cinto, korupsi, ngebom-ngebom pulok ni, cacam-cacam...o mak jang"

    Keesokan harinya, mereka menyusun rencana baru menghadapi CP dan Bruno. Namun, mereka msih berusaha untuk menemukan keberadaan mereka terlebih dahulu. Sampai pada akhirnya pada siang hari di perjalanan mereka melihat CP dan Bruno sedang menyantap nasi padang dengan lahapnya. Acay pun tergiur dan mengajak Dicky untuk makan juga sekaligus memantau CP dan Bruno.

    BalasHapus
  70. Nama : Kevin Janiardy
    Kelas : XII IPA 3
    No Absen : 16

    Dicky yang sudah memiliki firasat buruk menolak ajakan Acay untuk ikut makan nasi padang. Mereka tetap memantau restoran tersebut dari luar. Namun, tiba-tiba Dicky Tong Fang mendapat telepon bahwa Ivi, anaknya tertangkap oleh anak buah CP. Ternyata CP dan Bruno sudah lebih dahulu membuat rencana licik untuk melumpuhkan Dicky dengan menggunakan anaknya sebagai tawanan. Dicky meminta Acay untuk tetap tinggal mengawasi Bruno dan CP di restoran padang itu, sedangkan ia akan mencari bantuan untuk menyelamatkan anaknya, Ivi.

    Lima menit kemudian, seorang pedagang es krim lewat di hadapan Acay. Sambil memegangi perutnya yang buntal, mendengar irama lagu es krim yang diputar oleh si penjual, Acay tak kuasa menahan nafsunya. Segera ia merogoh koceknya untuk membeli es krim. Tepat di saat itu, Bruno dan CP sudah menyelesaikan santapan mereka dan bergegas pergi menuju tempat Ivi disekap. Tinggalah Acay gendut menunggu di depan restoran padang itu sampai tempat itu tutup.

    BalasHapus

Posting Komentar

Gunakan nama dan email masing-masing! Harap ditulis nama, kelas, dan nomor absen.

Postingan populer dari blog ini

CERITA PENDEK ON-LINE KARYA SISWA-SISWI KELAS XII IPA 1 TAHUN 2014/2015

CERITA PENDEK ON-LINE KARYA SISWA-SISWI KELAS XII IPA 3 TAHUN 2014/2015