PUISI KARYA SISWA-SISWI XII IPS 3 - 2011/2012
Kreasi dalam blog ini tercurah tatkala perasaan dan pikiran siswa "terpedaya" akan kewajibannnya dalam memaknai hidup dan kehidupan. Hidup dan kehidupan yang menantang dan mengasyikkan untuk dinikmati senantiasa dapat ditorehkan dalam kata-kata nan bermakna. Pujanga merangkai kata, begitu juga siswa-siswi remaja dalam gejolak emosi dan perasaannya. Krya yang ada di blog ini bermanfaat bagi kita untuk menikmatinya: ada yang menyentuh nuansa kalbu kita.
Nama : chatrine apriani
BalasHapuskelas : XII IPS 3
No.Abs: 05
Jeritan hati anak jalanan
Di kolong jembatan yang sempit itu
Ku lihat anak-anak yang malang
Bertelanjang kaki, berkaoskan baju yang sudah tak layak dipakai
Tinggal di sebuah rumah kayu yang tak layak ditinggal
Bersama keluarganya mereka tinggal disana
Suasana lingkungan yang terlihat jorok menjadi tempat mereka sehari-hari
Mandi di kali yang tak lagi layak sudah menjadi kebiasaan mereka
Atap rumah yang bocor hal biasa bagi mereka
Setiap hari mereka mengais rezeki dengan mengamen,berjualan koran
Di bawah terik matahari mereka bekerja untuk sesuap nasi
Tak jarang hinaan dan caci maki mereka terima
Oh...sungguh malang nasib anak-anak ini
Tertawa dibalik kesedihan sudah menjadi makanan mereka
Sungguh tegar anak-anak ini melawan kerasnya kehidupan
Mereka memang melarat
Namun mereka bukan hina
Mereka adalah anak-anak jalanan yang tak berdosa
Anak-anak jalanan yang hanya ingin meminta sesuap nasi
Mereka adalah manusia
Bukan barang hinaan bagi orang-orang kaya
Arti cinta
Cinta...
Bagaikan air yang terus mengalir tiada henti
Mengisi semua sela-sela yang
Selalu memberi kelegaan bagi mereka yang kehausan
Cinta...
Memberikan nafas kehidupan bagi setiap insan manusia
Membuat orang ingin tahu
Dan setiap orang pasti akan merasakan cinta
Cinta itu kasih
Cinta itu sebuah keikhlasan
Cinta itu suci
Dan cinta itu indah jika kita bisa menempatkannya pada tempat yang terbaik di dalam hati
Berilah tempat yang paling indah untuk cinta di hatimu
biarkan cinta itu mekar bagai bunga mawar yang indah
biarkan cinta memberikan air bagai engkau yang haus akan cinta
biarkan cinta itu mengalir seperti darah di dalam raga
cinta ibarat kapas yang halus
cinta ibarat surga yang memberikan kenyamanan
cinta ibarat sebuah roda yang selalu berputar
dan cinta ibarat pelangi yang memberi warna sehabis hujan
1.Tema : Sosial Politik
BalasHapusJudul : Keguncangan Politik
Nama : Erwin Sutandar
Kelas : XII IPS.3
Nomor absen: 12
Di saat rakyat menderita
Para pejabat bersikap egois
Di saat rapat penting
Mereka tidak hadir
Ketika suatu negara mengalami krisis
Pemerintah tidak berbuat apa-apa
Mengapa ini bisa terjadi!!
Dimana kah kesadaran mereka!!
Dimana kah tanggung jawab mereka!!
Apakah mereka mementingkan diri sendiri?
Lihatlah realitanya..
Rakyat sudah tidak percaya
Para pejabat melakukan korupsi
Uang yang seharusnya untuk kesejahteraan rakyat
Dikuras habis-habisan oleh mereka
Apakah rakyat tidak memiliki hak untuk hidup!!
Apakah rakyat harus mengabdi pada pemerintah!!
Di saat pemerintah bersikap otoriter
Dan saat rakyat menderita!!
Ubahlah sikap mereka
Rakyat juga manusia
Janganlah mementingkan diri sendiri
Karena kita adalah makhluk sosial..
Politik yang kacau
Hidup yang tidak sejahtera
Semua itu tidak kita inginkan
Saatnya pemerintah berbenah diri
Mewujudkan kesejahteraan sosial..
-------------------------------------------
2. Tema : Kepedulian Moral
Judul : Kebersamaan
Nama : Erwin Sutandar
Kelas : XII IPS.3
Nomor absen : 12
Manusia saling melengkapi
Manusia saling mencintai
Mereka bersama-sama
Memiliki satu tujuan untuk hidup
Siapa pun, dimana pun, kapan pun...
Mereka tak gentar
Menjunjung moral positif
Mereka berkumpul..
Untuk hidup bersama
Berbagai tempat ku telusuri
Makna moral dalam diri
kusimpan erat-erat
Sebagai manusia bermoral
Sebagai manusia berperilaku postif.
Ku perhatikan orang-orang
Di sekeliling ku juga engkau
Manusia hidup menjunjung moral.
Entah moral sosial atau moral kesusilaan
Yang penting mereka hidup bersama
Realita yang kita lihat,
Bukan lah sebuah rekayasa
Kebersamaan berasal dari moral
Rasa moral yang terpendam!!
kan selalu kita manfaatkan..
Janganlah kita sia-siakan.
Moral diri yang ada
Tatkala itu..
Berguna bagi kita manusia
Hidup bersama saat suka maupun duka
Nama : Erlina
BalasHapusKelas : XII IPS 3
Nomor Absen : 10
Tema : Kepedulian Lingkungan
Judul Puisi : Tanpa Hutan, Kami Mati
Hutan
Bagi kami…
Keberadaanmu sungguh diharapkan
Keberadaanmu sungguh diperlukan
Keberadaanmu sungguh dinantikan
Kaulah hidup kami
Eksitensimu hilang ditelan bumi
Karena manusia keji
Karena manusia hina
Karena manusia serakah
Karena manusia dikuasai hawa nafsu
Tanpa pandang bulu, mereka…
Menghabisimu tanpa berperikemanusiaan
Membinasakanmu bak binatang jalang
Menebangmu hingga gundul tak bersisa
Menggerogoti seluruh isi tubuhmu
Teganya mereka menghancurkanmu…
Tanpa cinta kasih bagi dunia
Tanpa kepedulian untuk anak cucu
Tanpa keprihatinan untuk alam semesta
Tanpa memikirkan keberadaanmu
Kini…
Nasib kami dipertanyakan
Oksigen kian menipis
Bencana datang silih berganti
Rumah-rumah dilahap air bah
Tanah longsor mengguncang hati
Tanpa dirimu, kami mati
Tema : Sosial Ekonomi
Judul Puisi : Dibalik Kenikmatan Koruptor
Kekayaan melimpah ruah dimiliki
Sekujur tubuh dibalut barang mewah
Rumah megah di pinggiran kota
Kehidupan bergelimang harta
Itulah profil koruptor masa kini
Oh tikus-tikus busuk…
Engkau gila akan harta
Gila akan kekuasaan
Gila akan jabatan
Gila akan kenikmatan duniawi
Perbuatanmu…
Sungguh tidak berperikemanusiaan
Sungguh egois
Sungguh biadab
Lebih kotor daripada babi yang kau sebut haram
Bagaimana mungkin…
Rakyat jalan kaki, kau naik Limousine
Rakyat kelaparan, kau buncit dengan uang haram
Rakyat miskin, kau kaya tujuh keturunan
Rakyat menderita, kau tidur nyenyak di hotel berbintang lima
Tidakkah sekali pun engkau pikirkan nasib mereka?
Kemana belas kasihanmu?
Kemana rasa cinta kasihmu pada sesamamu?
Kemana rasa kepedulianmu pada rakyat?
Tidak adakah rasa penyesalan di hati kecilmu?
Nama : Erlina
BalasHapusKelas : XII IPS 3
Nomor Absen : 10
Tema : Cinta Kasih
Judul Puisi : Ever Lasting Friends
Entah kapan perasaanku berbunga
Vinca pun mekar tak pasti
Entah kapan hatiku bergelora
Rasa di dada tak bisa ku mengerti
Langit berwarna biru safir
Aku mendongakkan kepalaku padanya
Sinar matahari tak terlihat lagi
Tertutup balon berwarna senada yang melayang tinggi
Ingin rasanya ku teteskan air mata ini
Nyanyian tak kunjung henti mereka suakan
Gendang telinga terus mengikuti irama lagu
Fakta tak bisa ku elakkan
Rasa ini begitu bergejolak
Ingin ku peluk dirimu
Entah kapan ku bisa wujudkannya
Namun diri ini tak sanggup lagi
Dari lubuk hatiku yang terdalam, kuucapkan…
Saranghaeyo, oppa
Nama : Kevin Jonathan
BalasHapusKelas : XII IPS 3
No. Absen : 23
Tema : Transisi Sosial
Judul : Beranjak Dewasa
Kudisini
Teringat akan bersamamu saat itu
Telah ku lewati masa masa dini bersamamu disana
Takkan kulepaskan dirimu jika nanti kau ada disampingku lagi
Mungkin kali ini berbeda masanya
Kini kita beranjak dewasa
Seiring waktu
Kita telah lama tak jumpa kembali
Dan kini pun kubayangkan
Mungkin hari esok dipertemukan kau selamanya
Sempat ku berfikir
Haruskah ku lupakan masa lalu?
Tinggalkan sosok dirimu
Namun itu bukanlah jalan yang terbaik
Jika nanti masa muda ini berakhir
Kau harus mencoba mengerti apa arti hidup
=========================================
Tema : Keprihatinan Birokrasi
Judul : Terlibat Korupsi
Bertapa hebatnya kita membeli isu terkini
Fakir miskin terpedaya
Orang kaya semakin kaya
Bagaimana kita nak maju asyik mereka rembatkan
Aku dia kita mangsa
Hal kecil menjadi besar
Bangsa kita keluar malam
Maruah bangsa semakin curam
Bertahun-tahun akan kita merasai sengsara
Peperangan yang tak sudah!
Cari harta mengambil tanah!
Walau sekarang kita hidup hidup dah cukup mudah
===============================================
Tema : Cinta Kasih
Judul : Cinta Dalam Hidupku
Tak pernah tergantikan
Tak pernah terpisahkan
Dirimu di hatiku
Walau badai menghadang
Takkan pernah berubah
Setiaku padamu
Engkaulah yang kupuja
Engkaulah yang terindah
Slalu ku ingin bersamamu
Merindukan cintamu
Menyatu takkan pernah berubah
Sbab hanya engkaulah cinta dalam hidupku
Tema : Cinta Kasih
BalasHapusJudul : Selamanya Abadi
Nama : Erwin Sutandar
Kelas : XII IPS.3
Nomor Absen: 12
Saat kulihat kau disana,
Kupikir kau lah yang terbaik
Terbaik dari segala
Yang kuimpikan
Kau lah merupakan penantianku
Dari waktu ke waktu
Aku menunggu keabadian
Yang menyatukan kita
Sesaat itu terjadi
Aku yakin selamanya
kita hidup berdampingan
Selamanya dengan keabadian
Yang erat di dalam diri
Kita masing-masing
Ku mohon..
Yang kuingin hanya satu
agar selalu bisa bersama mu
Aku tak mau jauh darimu!
Aku tak mau kau hilang dihadapanku!
Inilah arti abadi
Yang selalu kuimpikan
Agar kita selamanya
Bisa berhubungan
Tanpa sesuatu yang memisahkan kita
Kekalkah kita?
Sejati kah cinta kita?
jawaban nya hanya satu
Selamanya abadi atau..
Tidak sama sekali
Nama : Izazaya Ramadhani
BalasHapusKelas : XII IPS 3
Nomor Absen : 17
Tema : Cinta Kasih
Judul Puisi : jeritan hati
Tak tau apa kabarnya
Tak tau apa risalah hatinya
Dunia sudah berubah serasa akulah yang dipermainkan cinta
Serasa aku yang berkorban
Menanti cinta yang tak kunjung datang
Sinar mentari seakan tak meberi hangat lagi
Kicau nya burung tak lagi menjamin indahnya hari
Andai waktu dapat berputar kembali
Tidak akan ada jeritan ini
Sudah lama aku menaanti
Kobaran asmara dengan pagi yang menayinari
Secercah harapan untuk jeritan yang memilukan ini
------------------------------------------
Nama : Izazaya Ramadhani
Kelas : XII IPS 3
Nomor Absen : 17
Tema : Gejala sosial
Judul Puisi : Dari Mata Ini
dari mata ini ku lihat gadis kecil berkepag dua
dari mata ini kulihat segenggam harapan dari mata suci
dari mata ini kurasakan pilau yang dalam
dari mata ini kulihat sejuta harapan dari sebuah roti
orang yang selalu bersukur akan kehaidupan
orang yang selalu menganggap hidup adalah anugerah
orang yang hidup dengan belas kasih
orang yang hidup dengan damai
dari mata ini..terlihat seperti rumah kecil dengan lentera yang besar akan harapan dan kedamaian
dari mata ini kulihat sebuah mobil mengkilat
dari mata ini kulihat kesombongan
dari mata ini kulihat keangakuhan
dari mata ini aku tahu sesuatu yang pasti
kekayaan bukan jaminan
orang yang tidak menghargai kehidupan
orang yang tidak mensyukuri kehidupan
orang ayang terlena akan kekuasaan
orang dengan sejuta keangkuhan
dari mata ini.. hanya terlihat seperti sebuah rumah kecil yang terlentera oleh sedikit lampu cerah dan harapan
Nama : Fitri Wiliana
BalasHapusKelas : XII IPS 3
No. Absen : 16
Mama
Mama....
Kau lah, nafas kehidupan ku..
Kau lah, embun disetiap jalan ku yang selalu menyejukan ku..
Kau yang selalu mengasihiku, menyayangi ku disetiap hari ku...
Mama ,
Hanya kau yang membuatku bertahan ..
Hanya kau yang dapat menghapuskan semua air mata kesedihan ku..
Mama..
Kau lah, pahlawan dihidupku..
Kau lah, segala-gala nya..
Terima kasih mama, atas segala doa-doa mu, kasih mu, didikan mu, yang membuat aku seperti sekarang ini..
Terima kasih mama, atas semua jasa-jasa mu dihidupku..
Tak dapat ku membalas semua nya, hanya doa yang dapat ku beri..
dan, suatu saat nanti aku berjanji akan ku bahagiakan diri mu....
Kepedulian Anak Negeri
Berteman gitar kecil nan usang
Kau terus berjalan
Lorong sempit
dan kardus basah
Tempatmu melepas lelah
Tatap matamu
penuh linangan air mata
Pilu rasa.......
Iba pun menerkam
Apa yang harus kulakukan ??
Tak cukup bila aku berjalan sendiri
Aku butuh kalian....
Mari teman kita bantu mereka
Tuk membangun negeri kita ini....
Kehidupan Remaja
Nafas hidup yang masih muda
Tak pernah hiraukan masa depan yang indah
Termangsa oleh kerasnya kehidupan dunia
Seperti selinting Ganja
membuat orang merasa hina
Dirimu adalah sampah
Jika terjebak dalam dosa
Kau jalani dan Kau tak jera
jika kau bersihkan kembali dosa dirimu
Jangan menganggap,
Orang pun akan membanggakanmu.
Nama : Jesica Astarina
BalasHapusKelas : XII IPS 3
Nomor Absen : 19
Tema : Cinta Kasih
Judul Puisi : Kasih Terbesar
Kasih
Kau datang menghampiri
Menghibur kala hati berduka
Menemani kala kami sendiri
Kasih
Kau datang melalui mereka yang mengasihi kami
Dari keluarga, sahabat, teman, dan kekasih
Perlahan kau mengobati hati yang terluka ini
Kasih
Kau hadir melalui firman yang meneguhkan
Kau hadir melalui nyanyian yang menghibur
Kau lah Kasih terbesar dalam kehidupan kami
Kasih terbesar yang datang dari Bapa di surga
Kasih yang tiada pernah berhenti datang
Selalu ada di setiap waktu
Selalu menghampiri kala senang maupun sedih
Tema : Gejala Sosial
Judul Puisi : Penyimpangan oleh Remaja
Di tengah lapangan basket sekolah
Terlihat sejumlah remaja sedang asyik bermain
Di depan kelas mereka
Terlihat sejumlah remaja sedang asyik bersenda gurau
Tawa pecah, tangis mereda, terkadang tangis terpecah lagi
Berlari – larian, saling mengejar
Terkadang terlihat sejumlah anak yang sedang sendiri di pojok ruangan
Terkadang terlihat sejumlah anak di belakang sekolah
Apakah yang tengah mereka pikirkan?
Apakah yang tengah mereka lakukan?
Seharusnya mereka ikut tertawa
Seharusnya mereka ikut bersenda gurau
Mereka membawa beban ke sekolah
Dan tak ada satupun yang menghampiri mereka
Mereka terpuruk dalam berbagai masalah yang menghimpit mereka
Dan tak ada satu pun yang menghampiri mereka
Kini mereka terjatuh
Mereka beralih ke benda – benda yang merugikan
Tak diingat lagi bila ada Tuhan di sisi mereka
Tak diingat lagi bahwa ada Tuhan yang selalu siap untuk mereka
Mereka beralih memegang ekstasi
Mereka melimpahkan kekesalannya melalui rokok
Mereka mulai bermain seks!
Siapa yang harus disalahkan?
Tawa mereka mulai pudar
Tangis kembali pecah
Kejahatan terjadi
Remaja jatuh ke dalam dosa
Tema : Kepedulian Moral
Judul Puisi : Rusaknya Tanah Airku
Indonesia yang kaya akan flora
Indonesia yang kaya akan fauna
Tanah yang subur tersebar dimana – mana
Lahan yang kosong tersebar dimana – mana
Betapa kejamnya orang – orang tersebut
Menebang pepohonan yang tumbuh di tanah airku
Memburu berbagai hewan di tanah airku
Melakukan pembakaran hutan untuk membuat usaha
Tanah airku yang dulu subur, kini tak ada lagi
Tanah airku yang penuh akan hutan, kini berkurang
Keindahan yang dulu ada kini berkurang
Tanah airku kini telah rusak
Nama: Venna Dwi Purnama
BalasHapusKelas : XII IPS 3
No. Absen : 37
Rakyat yang Menjerit
Kebulan asap hitam yang melekat
Berasal dari bakaran emosi kaum yang terinjak
Spanduk yang berisi kata-kata mutiara
Yang menyatakan suara hati mereka
Teriakan kaum yang terinjak
Hanya menjadi angin busuk bagi penguasa
Hempasan batu yang melayang
Maksud untuk mengingatkan keserakahan
Kami rakyat yang menjerit
Terhimpit dengan kehidupan yang sulit
Ingatlah wahai sang penguasa
Masih ada yang lebih berkuasa
yaitu Tuhan Yang Maha Esa
Sebentuk Cinta
Ku dengar suara di tegah kebisingan
Ku lihat cahaya di atas gemerlap
Saat anganku menjadi khayalan
Sebentuk harapan mulai hinggap
Kasih yang memberi tanpa harus menerima
Maaf yang mengalir tanpa harus meminta
Rasa yang tulus dirasa bersama
sayang yang hangat dibagi merata
Cinta
Anugerah terindah bagi yang merasa
Sesuatu yang istimewa untuk di jaga
Harta terbesar bagi manusia
Warisan berharga dari Sang Pencipta
Nama :Stevanus Leonardi
BalasHapusKelas:xii ips3
no absen :035
RINTIHAN RAKYAT INDONESIA
Wahai penguasa negeri ini
Wahai jiwa yang terbius oleh gelimang harta
Apakah masih ada nuranimu sebagai manusia
Apakah masih ada hati-hati kalian yang ingin merampas uang rakyat
Tak pernakah kalian para pemimpin mendengar
Jeritan, tangisan dari kami rakyat kecil yang selalu inginkan perubahan
Apakah kalian tak sadar?
Kursi kekuasaan Negara ini kalian dapatkan berasal dari suara kami,para rakyat kecil
Kami rakyat kecil hanya bisa percaya
Namun apa yang kalian lakukan?
Kalian hancurkan kepercayaan kami dengan
mengambil uang Negara ini
Kami tidak pernah menuntut banyak dari kalian
Kami tidak menuntut harta kalian
Kami tidak menuntut kekuasaan dan jabatan kalian
Yang kami tuntut adalah perubahan ekonomi dan segala bidang di negeri ini
Perubahan yang akan membuat anak dan cucu kami dapat hidup lebih layak.
Ibuku Cinta Sejatiku
Sebelum aku terlahir di dunia ini
Kau merawatku,memberiku cinta
Meskipun secara tidak langsung
Namun kau telah membuatku mengerti cinta sejati darimu
Bahkan kau rela pertaruhkan nyawamu untuk membuatku terlahir di dunia ini
Begitu besar cinta dan pengorbananmu kepadaku
Tak tahu bagaimana aku harus membalas semua yang telah kau berikan untukku
Mungkin lewat sebuah puisi sederhana ini
Kau mengetauhi betapa beruntungnya aku memiliki Ibu sepertimu.
Nama : Sweetchris Intan Kuntoro
BalasHapusKelas : XII IPS 3
Nomor Absen : 36
Tema : Cinta Kasih
Judul Puisi : Sepenggal Kisah Cintaku
Kemanakah kuharus berjalan
Kemanakah kuharus menapak
Kemanakah kuharus mencari...
Cinta...
Apakah itu cinta ?
Bagaimanakah cara melihat cinta
Bagaimanakah cara merasakan cinta
Siapa bisa mengajarkan aku cinta ?
Kemana aku bisa mendapatkan cinta ?
Dimana bisa kutemukan cinta ?
Hari berganti hari kujalani...
Hingga sampailah di hari ini...
Ku tersadar...
Hanya ada satu yang setia bersamaku...
Dalam suka dan duka
Dalam perjalanan hidup ini...
Satu yang setia membimbingku dalam perjalanan
Satu yang menuntun dalam kegelapan malam
Satu cinta yang abadi...
Satu cinta yang tak kenal pamrih
Cinta Tuhan, Yesus Kristus
Oh tuhan,
Ku bersyukur kepada-Mu
Karena cinta kasih-Mu
Ku dapat berdiri tegak sampai hari ini
Menikmati hidup sebagai manusia
Pewaris tahta di dunia...
------------------------------------------------
Tema : Keprihatinan Ekonomi
Judul : Potret Negeriku
Tanpa suara bukan berarti aku bisu
Tanpa suara bukan berarti aku bodoh
Tanpa suara bukan berarti ku tak mengerti
Melihat sang penguasa negeri
Bergelimang harta
Berpesta dalam kemewahan
Tertawa penuh kemenangan
Di dalam istana penuh gemerlap harta
Seorang wanita di luar istana
Mengenakan pakaian lusuh dan berdebu
Mengais sampah demi sesuap nasi
Demi sang anak yang kelaparan
Oh tuhan,
Apakah yang dapat kuperbuat untuk negeri ini ?
Apakah yang dapat kulakukan untuk negeri ini ?
Batinku berteriak
Oh tuhan,
Tolonglah negeriku ini
Negeriku Indonesia
Nama : Fenny Firdaus
BalasHapusKelas : XII IPS 3
No. Absen : 14
Keadilan Demi Rakyat di Indonesia
Saya telah menyaksikan
Bagaimana keadilan telah dikalahkan
oleh para penguasa
dengan gaya yang anggun
dan sikap yang gagah
Tanpa ada ungkapan kekejaman
diwajah mereka
Dengan bahasa yang rapi
mereka keluarkan keputusan-keputusan
yang tidak adil terhadap rakyat
Serta dengan budi bahasa yang halus
mereka saling membagi keuntungan
yang mereka dapat dari rakyat
yang kehilangan tanah dan ternaknya
Ya, semuanya dilakukan
sebagai suatu kewajaran
Demi Rakyat-Rakyat di Indonesia
---------------------------
Ludah yang kering
Lihatlah
masih adakah hati yang berisi
ketika logika sudah berbau terasi
ketika nurani kian tererosi
di kilatan hujan pesona yang tidak kunjung basi
Lihatlah
Dendangan birokrat dan wakil berdasi
penuh kegiatan sinetron mengejar kursi
Ketika tikus sibuk pesta korupsi
kucing justru giat pamer gusi
terbuai diempuknya jok mercy
Lihatlah
Gempita riuhnya demokrasi
menumbuhkan nurani yang semakin membesi
saat Rakyat butuh nasi
namun justru di kremasi
Ah, sudahlah
ini bukan Demonstrasi
ini juga bukan mosi
ini hanyalah puisi
dari yang hidup namun sesungguhnya mati
------------------------------
Cinta Kasih
Sejak kupandang hamparan langit
Kutatap matamu kian berhimpit
Kutulis untaian kata dalam tatapan kosong hampa
Alunan cinta antara kita
Meski terukir dalam hijab lentera
Tiada kasih seindah mutiara
Airmata pujian hamba
Mengalir dalam pelita
Kasih melambai tiada terukur
Sayang penuh syukur
Hancur
Tersungkur
Terperosok jiwa dalam genggam
Masalalu yang kian kelam
Hilang angan dalam kaku
Hanyut oleh usiaku
Nama : Fenny Firdaus
BalasHapusKelas : XII IPS 3
No. Absen : 14
Keadilan Demi Rakyat di Indonesia
Saya telah menyaksikan
Bagaimana keadilan telah dikalahkan
oleh para penguasa
dengan gaya yang anggun
dan sikap yang gagah
Tanpa ada ungkapan kekejaman
diwajah mereka
Dengan bahasa yang rapi
mereka keluarkan keputusan-keputusan
yang tidak adil terhadap rakyat
Serta dengan budi bahasa yang halus
mereka saling membagi keuntungan
yang mereka dapat dari rakyat
yang kehilangan tanah dan ternaknya
Ya, semuanya dilakukan
sebagai suatu kewajaran
Demi Rakyat-Rakyat di Indonesia
---------------------------
Ludah yang kering
Lihatlah
masih adakah hati yang berisi
ketika logika sudah berbau terasi
ketika nurani kian tererosi
di kilatan hujan pesona yang tidak kunjung basi
Lihatlah
Dendangan birokrat dan wakil berdasi
penuh kegiatan sinetron mengejar kursi
Ketika tikus sibuk pesta korupsi
kucing justru giat pamer gusi
terbuai diempuknya jok mercy
Lihatlah
Gempita riuhnya demokrasi
menumbuhkan nurani yang semakin membesi
saat Rakyat butuh nasi
namun justru di kremasi
Ah, sudahlah
ini bukan Demonstrasi
ini juga bukan mosi
ini hanyalah puisi
dari yang hidup namun sesungguhnya mati
------------------------------
Cinta Kasih
Sejak kupandang hamparan langit
Kutatap matamu kian berhimpit
Kutulis untaian kata dalam tatapan kosong hampa
Alunan cinta antara kita
Meski terukir dalam hijab lentera
Tiada kasih seindah mutiara
Airmata pujian hamba
Mengalir dalam pelita
Kasih melambai tiada terukur
Sayang penuh syukur
Hancur
Tersungkur
Terperosok jiwa dalam genggam
Masalalu yang kian kelam
Hilang angan dalam kaku
Hanyut oleh usiaku
Nama : Fenny Firdaus
BalasHapusKelas : XII IPS 3
No.Absen : 14
Keadilan Demi Rakyat di Indonesia
Saya telah menyaksikan
Bagaimana keadilan telah dikalahkan
oleh para penguasa
dengan gaya yang anggun
dan sikap yang gagah
Tanpa ada ungkapan kekejaman
diwajah mereka
Dengan bahasa yang rapi
mereka keluarkan keputusan-keputusan
yang tidak adil terhadap rakyat
Serta dengan budi bahasa yang halus
mereka saling membagi keuntungan
yang mereka dapat dari rakyat
yang kehilangan tanah dan ternaknya
Ya, semuanya dilakukan
sebagai suatu kewajaran
Demi Rakyat-Rakyat di Indonesia …
------------------------------------------------Ludah yang kering
Lihatlah
masih adakah hati yang berisi
ketika logika sudah berbau terasi
ketika nurani kian ter-erosi
di kilatan hujan pesona yang tidak kunjung basi
Lihatlah!
Dendang-an birokrat dan wakil berdasi
penuh kegiatan sinetron mengejar kursi
Ketika tikus sibuk pesta korupsi
kucing justru giat pamer gusi
terbuai diempuknya jok mercy
Lihatlah
Gempita riuhnya demokrasi
menumbuhkan nurani yang semakin membesi
saat Rakyat butuh nasi
namun justru di kremasi
Ah, sudahlah
ini bukan Demonstrasi
ini juga bukan mosi
ini hanyalah puisi
dari yang hidup namun sesungguhnya mati
------------------------------------------------
Cinta Kasih
Sejak kupandang hamparan langit
Kutatap matamu kian berhimpit
Kutulis untaian kata dalam tatapan kosong hampa
Alunan cinta antara kita
Meski terukir dalam hijab lentera
Tiada kasih seindah mutiara
Airmata pujian hamba
Mengalir dalam pelita
Kasih melambai tiada terukur
Sayang penuh syukur
Hancur
Tersungkur
Terperosok jiwa dalam genggam
Masalalu yang kian kelam
Hilang angan dalam kaku
Hanyut oleh usiaku
1. Tema: Gejala Keberadaban
BalasHapusSang Fana
Bak seluring senandung syair kuno.
Waktu terus bergulir.
layaknya air mengalir.
Begitulah hidup manusia.
Indonesia pertiwi negeri yang hijau.
Beribu budaya tumbuh di negeriku ini.
Namun, Kini...
Semua tinggal kenangan.
Coba kalian lihat.
Bagaimana budaya ditelan sang fana.
Kemanakah perginya sopan santun, ramah dan saling menghormati.
Kemanakah nilai luhur itu pergi hilang bak tertelan bumi.
Waktu adalah sang fana abadi.
Tak kan habis, namun tak kembali.
Walau kini hanya tinggal puing-puing.
Budaya tetap membekas dihati.
Wahai, Sang pencipta
Dengarlah doa hamba-mu ini.
Walau tak mampu mengulang apa yang terjadi.
Kiranya, kembalikan negeriku yang santun seperti sedia kala.
2. Tema: Keprihatinan Ekonomi
Pahitnya Hidup di Jalanan
Kuterka setiap senyum anak-anak jalanan.
Penuh misteri dan pahitnya kehidupan.
Mencari peruntungan di sudut- sudut jalan.
Demi mencari sesuap nasi.
Bila kulihat betapa mirisnya hidup mereka.
Kubayangkan betapa semua merasa tak adil.
Sementara kemewahan melimpahi para petinggi politik.
Yang haus akan harta berlimpah.
Anak-anak itu memang hina dan cerca.
Tapi mereka anugrah Tuhan.
Mereka layak menjadi sebongkah berlian.
Bukan diinjak-injak seperti sampah masyarakat.
3. Tema: Cinta Kasih
Mutiara di Hatiku
Aku lahir seputih kapas tak bernoda.
Kelahiranku berkat pengorbanan seorang ibu yang tak ternilai.
Sekalipun nyawa taruhannya.
Ia tetap berjuang demi kehadiranku di dunia.
Setiap detik mereka menjaga dan mengasihiku.
Tanpa kenal waktu dan tenaga.
Hanya demi melihatku budah cinta mereka.
Tumbuh sehat dan bahagia.
Ketika aku tumbuh dewasa.
Keegoisanku menyakiti mereka.
Kubuat ibuku meneteskan kekecwaannya.
Hanya demi keinginanku yang tak beralasan.
Ketika mereka mulai tua dan rapuh.
Aku sadar bahwa itulah tanda cinta mereka padaku.
Walau zaman telah memakan usia mereka.
Namun aku tetap menjadi mutiara di hati kedua orangtuaku.
Nama: Yessica
BalasHapusKelas: XII IPS 3
No absen: 39
1. Tema: Gejala Keberadaban
Sang Fana
Bak seluring senandung syair kuno.
Waktu terus bergulir.
layaknya air mengalir.
Begitulah hidup manusia.
Indonesia pertiwi negeri yang hijau.
Beribu budaya tumbuh di negeriku ini.
Namun, Kini...
Semua tinggal kenangan.
Coba kalian lihat.
Bagaimana budaya ditelan sang fana.
Kemanakah perginya sopan santun, ramah dan saling menghormati.
Kemanakah nilai luhur itu pergi hilang bak tertelan bumi.
Waktu adalah sang fana abadi.
Tak kan habis, namun tak kembali.
Walau kini hanya tinggal puing-puing.
Budaya tetap membekas dihati.
Wahai, Sang pencipta
Dengarlah doa hamba-mu ini.
Walau tak mampu mengulang apa yang terjadi.
Kiranya, kembalikan negeriku yang santun seperti sedia kala.
2. Tema: Keprihatinan Ekonomi
Pahitnya Hidup di Jalanan
Kuterka setiap senyum anak-anak jalanan.
Penuh misteri dan pahitnya kehidupan.
Mencari peruntungan di sudut- sudut jalan.
Demi mencari sesuap nasi.
Bila kulihat betapa mirisnya hidup mereka.
Kubayangkan betapa semua merasa tak adil.
Sementara kemewahan melimpahi para petinggi politik.
Yang haus akan harta berlimpah.
Anak-anak itu memang hina dan cerca.
Tapi mereka anugrah Tuhan.
Mereka layak menjadi sebongkah berlian.
Bukan diinjak-injak seperti sampah masyarakat.
3. Tema: Cinta Kasih
Mutiara di Hatiku
Aku lahir seputih kapas tak bernoda.
Kelahiranku berkat pengorbanan seorang ibu yang tak ternilai.
Sekalipun nyawa taruhannya.
Ia tetap berjuang demi kehadiranku di dunia.
Setiap detik mereka menjaga dan mengasihiku.
Tanpa kenal waktu dan tenaga.
Hanya demi melihatku budah cinta mereka.
Tumbuh sehat dan bahagia.
Ketika aku tumbuh dewasa.
Keegoisanku menyakiti mereka.
Kubuat ibuku meneteskan kekecwaannya.
Hanya demi keinginanku yang tak beralasan.
Ketika mereka mulai tua dan rapuh.
Aku sadar bahwa itulah tanda cinta mereka padaku.
Walau zaman telah memakan usia mereka.
Namun aku tetap menjadi mutiara di hati kedua orangtuaku.
o Nama : Shellyanti
BalasHapusKelas : XII IPS 3
No. Abs : 34
Tema : Gejala Ekonomi
Tangisan Dunia
Tak sakitkah Kau Negeri
Melihat anak – anak harapan bangsa tak lagi berseragam
Lewat gerincingan musik mereka mencuri uang
Bertahan hidup demi sesuap nasi dan pendidikan
Tak sedihkah Kau Pahlawan
Menyaksikan negeri yang Kau perjuangkan
Kembali dijajah oleh sang koruptor
Dan lintah darat
Tak malukah kita semua
Melihat teman-teman kita meminta-minta
di atas suburnya tanah yang diinjak
Berapa banyak orang yang melarat di daratan yang dipenuhi tambang emas
Tak ibakah Kau tuan-tuan besar
Dengan megahnya kau dirikan rumah
Diantara orang-orang yang tidur dengan
selembar koran yang tak memberikan kehangatan
Seperti inikah negara kita?
Penuh dengan kemiskinan dalam tanah surga ini
Miskin ilmu, miskin harta, miskin mental
Bahkan miskin pendidikan
o Nama : Shellyanti
Kelas : XII IPS 3
No. Abs : 34
Tema : Cinta Kasih
Mama…….
9 bulan Engkau mengandungku
9 bulan pula Engkau menjagaku
Menjagaku bagai mentari
Yang terus bersilih ganti dengan rembulan
Mama……..
Engkau mengajariku menapakkan kakiku
di dunia ini
Selangkah demi selangkah
Merasakan kerasnya jalan
Mama………..
Engkau mengajariku mengucapkan kata
Sebuah Kata yang membuatmu bahagia
Laksana bulan yang bersinar
Di malam yang gelap
Mama……..
Engkau mengajariku untuk
Bersosialisasi dengan hiruk
Pikuk dunia yang semakin menderita
Dan bersedih
Mama………
Sekarang aku telah beranjak dewasa
Aku sekarang adalah seorang Prajurit putih abu-abu
Yang harus berjuang
Laksana para pahlawan di medan perang
Mama…..
Tak henti-hentinya kau beri aku semangat
Kau berikan aku kesempatan untuk belajar
Dan berkembang
Dalam tubuhmu yang terus
Menua itu mama…
Selalu kutemukan
Kasih yang tiada akhir
o Nama : Shellyanti
Kelas : XII IPS 3
No. Abs : 34
Tema : Keprihatinan Politik
Judul : Alunan Kesedihan
Dahulu Engkau kaya
Tidak ada yang tidak dapat Kau penuhi
Dahulu Engkau kuat
Tidak ada yang Kau takuti
Selama berpuluh-puluh abad
Engkau memenuhi hidup kami
para rakyat jelata yang
selalu bergantung padamu
tahun dan tahun silih berganti
Kekuatan..… Kekayaan……
Semua musnah laksana
Karang di terpa ombak
Kekuatan berganti kelemahan,
Kekayaan berganti kemiskinan
Semua sirna bagai kertas yang terbakar
Apa yang sebenarnya terjadi?
Sebuah hukum tidaklah lagi berguna
Hukum….
Sebuah kata penghias
Yang akan habis di telan zaman
Apa yang terjadi pada Negara kita ini?
Penderitaan….. Kemiskinan…..
Semua bergema di telinga Negara
Bahkan di sepenjuru dunia
Wahai para pejabat…..
Berhentilah mengeruk harta rakyatmu
Berhentilah member penderitaan
Kepada kami, sesamamu
Tak ibakah kau pada kami
Yang harus menderita
Di balik alunan-alunan
Lagu kegembiraanmu
Nama : Fenny Firdaus
BalasHapusKelas : XII IPS 3
No.Absen : 14
Keadilan Demi Rakyat di Indonesia
Saya telah menyaksikan
Bagaimana keadilan telah dikalahkan
oleh para penguasa
dengan gaya yang anggun
dan sikap yang gagah
Tanpa ada ungkapan kekejaman
diwajah mereka
Dengan bahasa yang rapi
mereka keluarkan keputusan-keputusan
yang tidak adil terhadap rakyat
Serta dengan budi bahasa yang halus
mereka saling membagi keuntungan
yang mereka dapat dari rakyat
yang kehilangan tanah dan ternaknya
Ya, semuanya dilakukan
sebagai suatu kewajaran
Demi Rakyat-Rakyat di Indonesia
------------------------------------------------Ludah yang kering
Lihatlah
masih adakah hati yang berisi
ketika logika sudah berbau terasi
ketika nurani kian ter-erosi
di kilatan hujan pesona yang tidak kunjung basi
Lihatlah!
Dendang-an birokrat dan wakil berdasi
penuh kegiatan sinetron mengejar kursi
Ketika tikus sibuk pesta korupsi
kucing justru giat pamer gusi
terbuai diempuknya jok mercy
Lihatlah
Gempita riuhnya demokrasi
menumbuhkan nurani yang semakin membesi
saat Rakyat butuh nasi
namun justru di kremasi
Ah, sudahlah
ini bukan Demonstrasi
ini juga bukan mosi
ini hanyalah puisi
dari yang hidup namun sesungguhnya mati
------------------------------------------------
Cinta Kasih
Sejak kupandang hamparan langit
Kutatap matamu kian berhimpit
Kutulis untaian kata dalam tatapan kosong hampa
Alunan cinta antara kita
Meski terukir dalam hijab lentera
Tiada kasih seindah mutiara
Airmata pujian hamba
Mengalir dalam pelita
Kasih melambai tiada terukur
Sayang penuh syukur
Hancur
Tersungkur
Terperosok jiwa dalam genggam
Masalalu yang kian kelam
Hilang angan dalam kaku
Hanyut oleh usiaku
Nama : Donni Rudenko
BalasHapusKelas :XII IPS 3
No Absen : 07
Judul : Kepedulian Kebersihan
Bersih merupakan impian
Impian setiap umat manusia
Kenyamanan bagi setiap langkah
Keindahan bagi setiap langkah yang melihat
Namun mengapa kebersihan itu sulit dilakukan
Dilakukan oleh tiap insan manusia
Mengapa kata kotor menjadi cerminan bangsa
Bangsa yang tak mampu berdiri dengan gagah
Ada apa dengan masyarakat kita
Pribadi amnesia yang tak beriman
Tiap jiwa yang bangga akan keegoisan
Muka-muka yang penuh dengan kesombongan
Bangkitkanlah kepedulian kita
Gunakanlah tangan untuk hal yang indah
Indah dan bermanfaat untuk tiap jiwa
Jiwa yang selalu merindukan kenyamanan
Nama : Donni Rudenko
BalasHapusKelas :XII IPS 3
No Absen : 07
Judul : Bahagia
Hari-hariku terasa lebih berarti
Hari-hariku terasa lebih indah
Dirimu yang membuat
Semuanya indah
Hati ini serasa tak ingin jauh
Jauh dari dirimu kasihku
Disisimu ku merasa lebih bahagia
Dan seakan-akan
dunia ini milik kita berdua
Namamu selalu aa di hatiku
Bayangmu selalu terukir di benakku
Ku ingin kau terus bersamaku
Mengisi hari-hariku
Dengan senyumanmu
Nama: Fifi Irawaty Sianturi
BalasHapusKelas: XII IPS 3
Nomor Absen: 15
Tema: Sosial Politik
Judul: Keadilan dibalik batu
Air mata membanjiri
Air mata ibu pertiwi
Air mata Indonesia
Haruskah kita biarkan?
Segala sesuatu ada harga karena uang
Santapan lezat bagi para pejabat
Belum tentu semua pejabat suka
Tapi yang pasti, banyak yang suka
Kalau hukum sudah dibeli
Jangan harap keadilan ada
Kemiskinan hanya tontonan
Bagi mereka yang berkuasa
Kenapa kebenaran tak lagi dicari?
Sudah tak pentingkah bagi manusia?
Dilarang mencari?
Jadilah benda tanpa nyawa yang hanya mendengar
Apa yang terjadi jika mulut dilarang bicara?
Apa yang terjadi jika mata dilarang melihat?
Apa yang terjadi jika telinga dilarang mendengar?
Bagaimana kita bisa memahami?
Hei tunas bangsa! Jangan ragu dan jangan takut
Tunjukkan pada dunia bahwa keadilan masih ada
Hei tunas bangsa! Jangan ragu dan jangan takut
Bicaralah yang lantang jangan hanya diam
Tema: Kepedulian Moral
Judul: Mempertanyakan Kepedulian
Pemerintah pandanglah kami sebagai manusia
Dimana pertanyaan, berikanlah jawaban
Kami bertanya tolong kau jawab dengan kepedulian
Meski tak dijawab, kami tak menyerah
Dengarkan jerit hati kami
Isak tangis rakyat jelata
Pedulikah kalian kepada kami?
Kami yang hanya berharap dipedulikan
Sampai kapan mimpi itu kami dapatkan?
Sampai nanti sampai habis terjual harga diri
Sampai kapan kami akan menangis?
Sampai air mata membajiri negara
Wahai kawan
Bangunlah dari tidurmu
Masih ada waktu untuk kita bertindak
Lakukan yang terbaik untuk ibu pertiwi!
Tema: Cinta Kasih
Judul: Masih ada
Aku tak sanggup berjanji
Hanya mampu katakan
Aku mengasihi kau saat ini
Entah esok hari
Entah lusa nanti
Entah...
Berlarilah terus
Menghilanglah terus
Aku masih menunggu disini
Dengan satu harapan
Cinta kasih itu masih ada
Nama:Ria Octaviani
BalasHapusKelas: XII IPS 3
No absen:31
Tema: Gejala Ekonmi
Rakyat dan Tikus
Laksamana mentari siang hari.
Begitu menyengat….
Merasuk hati yang temaram.
Begitulah pahit dunia ini.
Untuk kami rakyat yang hidup tak tenteram.
Suara hujan, gemuruh petir.
Tak pernah membuat kami lelah.
Untuk mencari sesuap nasi.
Namun, tak seperti para tikus
Yang dapat memperoleh makanan dengan mudahnya.
Beginilah negriku.
Kekayaannya tak diragukan.
Tapi, terjajah bangsa sendiri.
Habis direngut oleh tikus berdasi.
Dimana lagi rakyat bersandar.
Melebur diri menahan pilu.
Bila penjajahan masih ada.
Apalah arti janji manis itu
Bila hanya bualan belaka.
Apalah arti sebuah kemerdekaan.
Bila rakyat masih menderita.
Bila rakyat lebih memilih negri jiran
Untuk mencari nafkah keluarga.
Oh Tuhan...
Allah maha kuasa dan maha mendengar.
Bantulah kami para rakyat...
Untuk mengusir para tikus kembali ke sarangnya.
Sehingga bangsa akan bebas dari wabah bangsa sendiri.
Tema: Cinta Kasih
Ibu
Bagai air mengalir.
Kasihmu selalu menemaniku.
Seperti matahari.
Cahaya cintamu selalu menerangi hariku.
Tetes embun di pagi hari
Selembut sutra.
Tak mampu ku ungkapkan besar kasihmu.
Sampai saat ini.
Walaupun badai dan hujan menerpa hidupku.
Kau tak pernah sedetik pun meninggalkan diriku.
Kini ku telah beranjak dewasa.
Terkadang tak sadar, kau luput dari ingatanku.
Oh, ibu....
Maafkanlah aku
Yang slama ini kurang memperhatikanmu.
Ku berjanji...
Dewasa kini ku akan mulai belajar untuk membahagiakanmu.
Tema:
Negeriku Sedihku
Tersirat dalam kalbu.
Bahasa tubuhmu tercermin.
Dalam gemuruh petir.
Cerminan dalam hati terdalam.
Cintaku untukmu negri.
Mengapa, oh mengapa..
Negri nan kaya itu.
Subur dan hijau.
Bagai kristal dalam hidup dunia.
Terjajah bangsa sendiri.
Pencuri mencuri ayam.
Untuk nafkah keluarga
Namun ketika pejabat korupsi milyaran uang.
Hukum bertindak sama.
Dimana akan kucari.
Kemana perginya keadilan masyarakat.
Bagaimana kerja wakil rakyat.
Bila hukum tidak tegas.
Allah sang pencipta.
Berikanlah negriku.
Siraman rohani.
Untuk menyadarkan mereka.
Bagaimana seharusnya hukum itu berlaku.
Nama : Elvin
BalasHapusKelas : XII IPS 3
No. : 09
Tema : Kepedulian Lingkungan
Hitam abu-abu duniaku
Hembusan asap terhisap pernapasanku
Angin hitam terlihat dimataku
Lautan limbah mengalir dari hulu ke muara
Pohon pohon hijau tertidur ditengah gedung
Jangan rusak bumiku...
Jangan hancurkan alamku...
Jangan jadikan bumiku menjadi neraka..
Neraka dunia yang menghapusakan senyuman...
Bagaikan menegakan benang basah
Bagaikan bejalan diatas lautan
Bagaikan bayi yang pertama kali berjalan
Itu tidak mudah...atau tidak akan terjadi.....!!!
Oh Tuhan ampunilah manusia jalang
yang t'lah menghancurkan bumi
yang t'lah kau buat
Oh Tuhan sadarkanlah manusia bejad
yang sudah merusak dunia tempat ku berada
Kapankah semua ini akan berakhir.
Tema : cinta Kasih
JALANKU
jalan ini terlalu panjang jika ingin ku lewati sendiri
jalan ini terlalu lebar bila harus ku lalui sendiri
jalan ini terlalu sepi bila tak ada yang menemani
walau jalanku panjang tak kan kubiarkan hingga melelahkanku
walau jalanku lebar tak mungkin mampu menjamahku
walau jalanku sepi kan kuramaikan dengan langkahku
jika semua ingin menghalangiku kan kujadikan sebagai rintangan hidupku
jika semua ingin mengejarku kan kujadikan itu sebagai semangatku
jika semua ingin ku mati maka tak kan kubiarkan aku mati tanpa imanku.
Tema : Sosial Ekonomi
Indonesiaku
Oh Indonesiaku ………..
Deretan pulau – pulau menebar pesona ditengah bumi
Berjuta – juta kekayaan ada pada dirimu
Hingga dunia tahu, sumber daya alam mu yang melimpah ruah
Oh Indonesiaku ……………
Hutan menghijau menyegarkan pesonamu
Lautan luas melilit sejuk tubuhmu
Buah – buahan, sayur – sayuran
Tumbuh subur, bak di dunia surga
Oh Indonesiaku ……
Tiada keraguan akan kekayaan alammu
Emasmu yang mengundang sang adikuasa akan pesonanya
Gas alam dibuat berapi tuk kebutuhan rakyatmu
Semua kau punya … serba ada ….
Tapi kenapa ….
Banyak rakyatmu yang tak hentinya mengalirkan air mata
Tiada hilang tangis duka di harinya
Tapi tak sedikit dari mereka menyembunyikan lewat senyumnya
Kemiskinan merajalela
Giji buruk membabi buta
Mereka hilang kerja hilang hunian
Karena … derita …. Dan derita….
Terkekang oleh kejamnya kemiskinan
Nama : Elvib
BalasHapusKelas : XII IPS 3
Nomor Absen : 09
Tema : Kepedulian Lingkungan
Hitam abu-abu duniaku
Hembusan asap terhisap pernapasanku
Angin hitam terlihat dimataku
Lautan limbah mengalir dari hulu ke muara
Pohon pohon hijau tertidur ditengah gedung
Jangan rusak bumiku...
Jangan hancurkan alamku...
Jangan jadikan bumiku menjadi neraka..
Neraka dunia yang menghapusakan senyuman...
Bagaikan menegakan benang basah
Bagaikan bejalan diatas lautan
Bagaikan bayi yang pertama kali berjalan
Itu tidak mudah...atau tidak akan terjadi.....!!!
Oh Tuhan ampunilah manusia jalang
yang t'lah menghancurkan bumi
yang t'lah kau buat
Oh Tuhan sadarkanlah manusia bejad
yang sudah merusak dunia tempat ku berada
Kapankah semua ini akan berakhir.
Tema : cinta Kasih
JALANKU
jalan ini terlalu panjang jika ingin ku lewati sendiri
jalan ini terlalu lebar bila harus ku lalui sendiri
jalan ini terlalu sepi bila tak ada yang menemani
walau jalanku panjang tak kan kubiarkan hingga melelahkanku
walau jalanku lebar tak mungkin mampu menjamahku
walau jalanku sepi kan kuramaikan dengan langkahku
jika semua ingin menghalangiku kan kujadikan sebagai rintangan hidupku
jika semua ingin mengejarku kan kujadikan itu sebagai semangatku
jika semua ingin ku mati maka tak kan kubiarkan aku mati tanpa imanku.
Tema : Sosial Ekonomi
Indonesiaku
Oh Indonesiaku ………..
Deretan pulau – pulau menebar pesona ditengah bumi
Berjuta – juta kekayaan ada pada dirimu
Hingga dunia tahu, sumber daya alam mu yang melimpah ruah
Oh Indonesiaku ……………
Hutan menghijau menyegarkan pesonamu
Lautan luas melilit sejuk tubuhmu
Buah – buahan, sayur – sayuran
Tumbuh subur, bak di dunia surga
Oh Indonesiaku ……
Tiada keraguan akan kekayaan alammu
Emasmu yang mengundang sang adikuasa akan pesonanya
Gas alam dibuat berapi tuk kebutuhan rakyatmu
Semua kau punya … serba ada ….
Tapi kenapa ….
Banyak rakyatmu yang tak hentinya mengalirkan air mata
Tiada hilang tangis duka di harinya
Tapi tak sedikit dari mereka menyembunyikan lewat senyumnya
Kemiskinan merajalela
Giji buruk membabi buta
Mereka hilang kerja hilang hunian
Karena … derita …. Dan derita….
Terkekang oleh kejamnya kemiskinan
Nama : Robertus Ivan Sutikno
BalasHapusKelas : XII IPS 3
Nomor Absen : 32
Tema : Cinta Kasih
Judul : Semua Tentang Cinta
Cinta itu anugerah dari Tuhan yang sangat indah
Kita tercipta dari cinta orang tua kita
Sesudah kita lahir, kita di rawat dengan cinta
Begitupun saat kita tumbuh dewasa
Begitupun dengan cinta itu sendiri
Seiring kita tumbuh dewasa
Cinta itupun lama - kelamaan akan tumbuh
Tanpa di duga – duga pun cinta itu akan muncul
Dan cinta itu punya bermacam – macan rasa tak terduga
Terkadang sakit, pahit, perih, dan sumgguh memilukan
Tetapi juga ada rasa manis, senang, dan bahagia
Rasa itu muncul tak kita sangka – sangka
Tema : keprihatinan politik
Judul : Penyakit Korupsi
Korupsi itu bagaikan kanker
Menjalar ke seluruh tubuh
Dan lambat laun dapat menghancurkan organ tubuh
Yang masih belum ada obatnya
Begitupun dengan korupsi
Telah menjalar ke seluruh bidang kehidupan
Serta masih belum dapat di tumpas secara menyeluruh
Dan akan terus menerus bertambah
Bagaikan kanker yang akan semakin ganas
Begitu pula dengan korupsi
Lama kelamaan akan semakin parah
Dan tidak bisa di hentikan
Nama : Mefina
BalasHapusKelas : XII IPS 3
Nomor Absen :
Tema : Cinta Kasih
Judul : Puisi Ini Puisi Cinta
Puisi ini puisi cinta
Didalamnya terdapat kata-kata romantis
Puisi ini puisi cinta
Tersusun dari kata-kata yang tidak bisa diungkapkan
Puisi ini puisi cinta
Didalamnya terkandung rasa yang begitu dalam
Puisi ini puisi cinta
Kata-kata didalamnya melambangkan rasa yang sebenarnya
Puisi ini puisi cinta
Yang tercipta hanya untuk dirimu
Puisi ini puisi cinta
Yang tidak akan pernah engkau ketahui
Tema : Keprihatinan Pendidikan
Judul : Pohon Pendidikan
Pendidikan bagaikan pohon yang memiliki akar begitu kokoh
Begitu pula dengan sebuah cita-cita, dibutuhkan akar yang kokoh untuk mencapainya
Pohon itu pun harus ditanam dengan baik
Begitu pula dengan pendidikan,harus dijalani dengan baik
Pohon itu harus rajin disiram setiap hari
Begitu pula dengan pendidikan yang harus kita ulangi setiap hari
Pohon itu juga perlu diberi pupuk
Begitu pula dengan pendidikan yang harus disertai dengan kemauan
Namun,ada pula pohon yang tidak tumbuh di beberapa tempa
Begitu pula pendidikan yang tidak merata di beberapa wilayah
Pohon yang tidak bisa tumbuh itu akan menajdi parasit
Begitu pula pendidikan yang tidak merata akan menghasilkan orang yang tidak berguna
Nama :
BalasHapus>Jeny Tjandra
>Kelas :
>XII.IPS 3
>No.absen :
>18
>
>Cinta Itu Buta
>
>Cuma kamu di hati ini
>Inginnya ku untuk memiliki
>Namun semua sudah terjadi
>Tiada lagi ruang dihatimu
>Aku hanya bisa bersedih
>
>Ini semua bukan inginku
>Tulusnya cintamu tak kujaga
>Utuhnya cinta telah ternoda
>
>Bagaikan maling yang tak jera
>Untuk kesekian kali aku berdusta
>Tapi harus selalu kau tahu
>Aku masih mencintaimu
>
>------------------------------------------------
>
>Tangisan Kecil Rakyat Jelata
>
>Derita
>Itulah yang dialami masyarakat
>Semua karena koruptor
>Mereka mengambil uang milik rakyat
>Semua modal untuk pembangunan diambil oleh koruptor
>
>Makhluk yang tidak berperasaan
>Seenaknya menikmati uang rakyat
>Bagaimana nasib rakyat bila uang untuk mereka dinikmati oleh
>koruptor
>Sengsara menderita itulah yang dirasakan
>
>Hanya bisa mengelus dada dan menjerit dalam hati
>Karena rakyat hanyalah sebuah boneka yang harus rela
>dipermainkan oleh pemerintah
>Demo,protes,dan sebagainya tak ada artinya
>Karena mereka tetap pura-pura buta dan bisu akan
>kesengsaraan rakyat
>
>------------------------------------------------
>
>
>Dimanakah keadilan?
>
>Keadilan
>Dimana letaknya?
>Keadilan sudah hilang
>Keadilan sudah lenyap
>Para dewan seakan buta
>Para dewan seakan tuli
>
>Mereka tidak memperhatikan nasib rakyat jelata
>Keadilan telah direnggut dari hidup mereka
>Tak salah jika mereka memberontak
>Mereka hanya menuntut keadilan
>Tidak lebih
>
>Dimana letak kemanusiaan pemerintah
>Seenaknya mempermainkan rakyat
>Yang bisa dilakukan hanyalah menunggu
>Menunggu suatu keadilan yang tak tahu pasti kapan datangnya
Nama : Regina Ayu Kinanti
BalasHapusKelas : XII IPS 3
Nomor Absen :30
Tema : Keprihatinan Pendidikan
Judul : Duka Ibu Pertiwi
Apa mau mu anak bangsa
Di didik dengan baik kau tak suka
Dengan tegas kau bilang kejam
Dengan belaian kau ngelunjak
Melihat tingkah laku mu ibu pertiwi sedih
Bahkan saat ini kemalasan merajalela
Di ikuti dengan kemerosotan moral
Kemalasan menggerogoti anak bangsa
Kemalasan merongrong anak bangsa
Maka budaya menyontek merajalela
Apakah kemalasan dan kebodohan yang akan berlanjut
Mengapa tega kau lakukan
Hidup hanya di isi kepalsuan
Ibu pertiwi yang mestinya tersenyum
Tetapi …
Sungguh-sungguh prihatin ibu pertiwi
----------------------------------------------------------------
Tema : Cinta Kasih
Judul :Muara Kasih
Dimanakah kasih terpancar
Mengapa orang sulit untuk memancarkan kasih
Karna hati yang beku
Tak tergerak untuk berbuat
Keegoisan telah membuat hancur
Kemunafikan menutupi kasih
Kebidihan bercokol dihati
Sesak dada merasakannya
Mari kita beranjak menuju kasih
Dengan hati yang tulus
Agar kasih terpancar di wajah
Karna relung hati muara kasih
------------------------------------------
Tema : Ekonomi Politik
Judul : Damai
Indonesia masuk dalam perdagangan bebas
Taraf menuju ekonomi politik
Tanpa mengikuti ekonomi
Bangsa akan menjadi terpuruk
Sebab penataan dalam ekonomi sangat penting
Masuk dunia global harus cerdik
Juga meningkatkan perekonomian daerah
Jangan hanya perkotaan
Zaman maju kita jangan berpangku tangan
Agar bisa menjadi makmur sejahtera
Karena cerdik dalam menata ekonomi politik
Damai, aman dan tentram terwujud
Nama : Adventy Elisabet Napitupulu
BalasHapusKelas : XII IPS 3
Nomor Absen : 01
SETIA PADA SATU CINTA
Wahai bintang wahai malam
Dengarkanlah curahan isi hatiku ini
Di setiap hari-hariku
Ku tak henti memikirkan dia dihatiku
Hanya ada dia, hanya dia yang bisa membuatku bahagia
Ku selalu merasa nyaman saat bersamanya
Masa-masa yang indah saat bersamanya
Tak mungkin ku lupakan
Dialah penyempurna hidupku
Tuhan, tolong jagalah hatinya hanya untukku seorang
Tanpa dia, hidupku tak sempurna
Bintang, terangilah jiwanya setiap malam agar dia mengingatku walaupun sejenak
Ku sungguh sayang padanya
Ku ingin bersama dia selamanya sampai ku dipanggil Tuhan
BUDAYA YANG ISTIMEWA
Indonesia,
Banyak sekali budaya yang ku temui
Tapi hanya satu yang ku bangga
Batak.. bataklah satu-satunya yang ku bangga
Tak ada satupun yang dapat menggantikannya
Nama boru, tarian tor-tor
Telah membuktikan bahwa saya orang batak
Saya sadar, saya mengerti apa yang harus ku perbuat
Saya harus memajukan budaya Indonesia yang tercinta ini
Saya cinta batak, saya cinta Indonesia
Horas!
KEPEDULIAN IBU YANG TERBESAR
Ibu,
Aku sangat berterima kasih padamu
Engkau memberikan kehidupan padaku
Darahmu tercurah melahirkanku
Tanganmu lelah membesarkanku
Pengorbananmu sungguh besar buatku
Tak ada yang bisa seperti engkau
Engkau berjuang melawan arus kehidupan
Sungguh kasihmu tiada batasnya
Ku hanya dapat berdoa
Semoga berkatmu selalu berlimpah
Aku, Kau dan Kita
BalasHapusAku membuangnya
Kau mencarinya
Titihan pelukmu menetes
Diantara jerih payahmu
Aku tak pernah memperdulikannya
Kau selalu menomorsatukannya
Tanpa memperdulikan
Teriknya matahari membakar tubuhmu
Dengan mudah aku mendapatkannya
Tapi kau memperjuangkannya
Dengan menguras tenagamu
Mempertaruhkan kebahagiaanmu
Kita berada dalam naungan yang sama
Kita pantas mendapat hak yang sama
Tapi kenapa kau berbeda?
Jalan hidupmu berbeda
Kau pantas dilindungi
Biarlah negara yang menafkahimu
Ini semua tentang aku, kau dan kita..
Perpisahan Itu...
Aku masih merasakan udara yag sama
Masih berdiam di tempat yang sama
Tapi yang kurasakan tak lagi sama
Yang kurasakan hanyalah kesunyian
Dan kesunyian ini bernama t5anpamu
Sebenarnya aku tidak pernah menginginkan hal ini
Aku tidak pernah menginginkan hal ini
Saat semua terancang dengan hebat dan sempurna
Kenyataan menghancurkan semuanya
Menyadarkan aku dalam semua lamunanku
Perpisahan itu harus terjadi
Dengan segala ketidakpastian yang menghantuiku
Aku tetap harus melepaskanmu
Aku harus melupakan mu
Kau temukan jalanmu
Aku temukan jalanku
Mungkin jalan kita memang berbeda
Tapi satu hal yang harus kau tahu,
”Aku masih mencintaimu”
Nama:Maria Putri E.L.
BalasHapusKelas:XII IPS 3
No.Absen:24
Tema: Keprihatinan Birokrasi
Negeriku, Keprihatinanku
Negeriku, Indonesia.....
Negeri yang selalu aku banggakan
Negeri yang aku cintai
Negeri yang menjadi saksi bisu perjuanganku selama ini
Sekarang sudah menjelma menjadi sarang koruptor
Neraka bagi rakyatnya
Rakyat semakin menderita
Kalah akan kekuasaan para petinggi
Meski hidup adalah suatu permainan
Meski hidup adalah hiburan
Tetapi tak selayaknya rakyat dipermainkan
Karena rakyat bukan hiburan tapi kepastian
Ke mana hati nurani mereka?
Hilangkah? Matikah?
Kekecewaanku pada petinggi negeri ini meluap sudah !
Suara-suara rakyat tak berdosa seolah hanya angin lalu
Tangisan rakyat seolah sudah tak terdengar
Mau di bawa ke mana nasib negeri ini?
Tema : Cinta Kasih
Sebaris Doa Untuk Ibu
Ibu…
Seorang wanita yang mulia
Begitu besar pengorbanannya untukku
Begitu banyak peluh yang ia keluarkan
Demi membesarkan aku
Lembut kasihnya, putih cintanya
Takkan pernah mampu ku balas
Hangat dekapannya selalu mampu tenangkan aku
Meski raganya tak lagi sekuat dulu
Meski keriput sudah terlihat di wajahnya
Meski rambutnya sudah memutih
Ia tetaplah wanita terkuat dan tercantik
Yang pernah aku temui
Ibu,..
Terima kasih untuk semua pengorbananmu
Untuk kasih sayangmu
Yang tak pernah usai
Ibu…
Semoga Tuhan selalu memberikan kedamaian
Dalam hidupmu
Semoga Tuhan mengampuni semua khilafmu
Tulus kasihmu kan abadi dalam hidupku
meigantrinaalinda@gmail.com
BalasHapusNama:Alinda Meigantrina
BalasHapusKelas:XII IPS 3
No Absen:03
Tema:Keprihatinan Sosial
Aku, Kau dan Kita
Aku membuangnya
Kau mencarinya
Titihan pelukmu menetes
Diantara jerih payahmu
Aku tak pernah memperdulikannya
Kau selalu menomor satukannya
Tanpa memperdulikan
Teriknya matahari membakar tubuhmu
Dengan mudah aku mendapatkannya
Tapi kau memperjuangkannya
Dengan menguras tenagamu
Mempertaruhkan kebahagiaanmu
Kita berada dalam naungan yang sama
Kita pantas mendapat hak yang sama
Tapi kenapa kau berbeda?
Jalan hidupmu berbeda
Kau pantas dilindungi
Biarlah negara yang menafkahimu
Ini semua tentang aku, kau dan kita
Tema:Cinta Kasih
Perpisahan Itu...
Aku masih merasakan udara yang sama
Masih berdiam di tempat yang sama
Tapi yang kurasakan tak lagi sama
Yang kurasakan hanyalah kesunyian
Dan kesunyian ini bernama tanpamu
Sebenarnya aku tak pernah menginginkan hal ini
Aku tidak pernah menginginkan perpisahan itu
Saat semua terancang hebat dan sempurna
Kenyataan menghancurkan semuanya
Menyadarkanku dari semua lamunanku
Perpisahan itu harus terjadi
Dengan segala ketidakpastian yang menghalangiku
Aku tetap harus melepaskanmu
Aku harus melupakanmu
Kau temukan jalanmu
Dan aku temukan jalanku
Mungkin jalan kita memang berbeda
Tapi satu hal yang harus kau tahu,
"Aku masih mencintaimui"
Nama : Mediansyah Putra
BalasHapusKelas : XII IPS 3
Nomor Absen : 26
Tema : Cinta Kasih
Judul Puisi : Pencarian Tambatan Hati
Orang-orang lalu lalang
Mereka tampak senang
Juga tampak asing
Mereka senang di dunianya sendiri
Ditengah keramaian ini
Aku pun mencari jati diri
Kucari orang yang mau mendampingi
Mendampingiku dihari yang melelahkan ini
Hari-hari yang sunyi
Karena tiada kekasih pendamping hati
Aku bukan pujangga yang piawai merangkai kata
Aku bukan ksatria yang piawai menyelamatkan nyawa
Aku ini hanyalah manusia biasa
Aku yakin bahwa naega jeil jal naga
---------------------------------------------
Tema : Keprihatinan Pendidikan
Judul Puisi : Dibalik Kisah Ujian Nasional
Bunyi bel berdentang
Hatiku berdegup kencang
UN pun kini akan datang
Kertas putih penuh tintah hitam siap perang
Hati tak siap
Diri ini penuh godaan
Hatiku tak sanggup
Diri ini penuh penderitaan
Godaan dan rasa takut terus menghampiri
Diri ini tak bisa ditahan lagi
Menahan semua kekhawatiran yang melanda diri
Kekhawatiran tentang UN yang akan di hadapi
Tik tok tik tok
Jam mulai berdetik
Melagukan degup jantung yang kian panik
Ini adalah sebuah kisah klasik
Kisah lama yang kembali terusik
Ini tentang kisah Ujian Nasional
Yang banyak dimanfaatkan para pelaku kriminal
---------------------------------------------
Tema : Ekonomi Politik
Judul Puisi : Korupsi di DPR
DPR adalah lembaga perewakilan rakyat
Seluruh aspirasi rakyat terdapat didalamnya
Dimana seluruh warga berharap padanya
Berharap hidup sejahtera dan hikmat
Pada realitanya
DPR hanya menyusahkan rakyatnya
Rakyat menjadi sengsara
Rakyat menjadi teraniaya oleh perbuatannya
Hak-hak yang dirampasnya
Hak untuk hidup sejahtera
Hak untuk damai sentausa
Korupsi yang merugikan rakyat
Rakyat dibuatnya semakin melarat
Dimanakah hati para pejabat
Semoga para pejabat itu hidupnya lebih melarat
Hidup dipenjara yang tidak hikmat dan melarat
Oh wahai anggota DPR tunaikan tugasmu pada rakyat
Nama :Felly
BalasHapusKelas. : XII IPS 3
Nomor absen : 13
Tema :Kepedulian moral
Judul puisi : Inikah negeriku ?
Anak-anak dijalan bertampang pasrah
Menuntut keadilan yang tiada gunanya
Diperlakukan layaknya seperti budak
Mereka...
Jugalah makhluk ciptaan Tuhan
Kesadaran kita sangatlah diuji
Untuk membantu mereka mencari sesuap nasi
Bagaimanakah jika,
Nasib kita seperti mereka ?
Memerlukan uluran tangan
Dari orang-orang yang masih memiliki hati ?
Tidaklah sulit,
Bangunlah masa depanmu
Agar dapat menolong bangsa ini keluar dari kelamnya dunia
------------------
Tema : sosial politik
Judul : Tikus Berdasi
Negeri ini telah diambang pintu kehancuran
Petinggi negeri menghambur-hamburkan uang demi kesenangan pribadi
Uang yang semestinya menjadi milik masyarakat kecil,
Diseludupkan layaknya menjual ganja
Kemanakah semua ini akan dibawa ?
Dan kapan pula ini akan berakhir ?
Kita harus memulai..
Untuk memperjuangkan hidup saudara kita diluar sana
Melakukan hal yang kecil pun sangat berarti bagi mereka
Kita yang harus memperjuangkan nasib bangsa ini
Di masa yang akan datang
Nama :Felly
BalasHapusKelas. : XII IPS 3
Nomor absen : 13
Tema :Kepedulian moral
Judul puisi : Inikah negeriku ?
Anak-anak dijalan bertampang pasrah
Menuntut keadilan yang tiada gunanya
Diperlakukan layaknya seperti budak
Mereka...
Jugalah makhluk ciptaan Tuhan
Kesadaran kita sangatlah diuji
Untuk membantu mereka mencari sesuap nasi
Bagaimanakah jika,
Nasib kita seperti mereka ?
Memerlukan uluran tangan
Dari orang-orang yang masih memiliki hati ?
Tidaklah sulit,
Bangunlah masa depanmu
Agar dapat menolong bangsa ini keluar dari kelamnya dunia
------------------
Tema : sosial politik
Judul : Tikus Berdasi
Negeri ini telah diambang pintu kehancuran
Petinggi negeri menghambur-hamburkan uang demi kesenangan pribadi
Uang yang semestinya menjadi milik masyarakat kecil,
Diseludupkan layaknya menjual ganja
Kemanakah semua ini akan dibawa ?
Dan kapan pula ini akan berakhir ?
Kita harus memulai..
Untuk memperjuangkan hidup saudara kita diluar sana
Melakukan hal yang kecil pun sangat berarti bagi mereka
Kita yang harus memperjuangkan nasib bangsa ini
Di masa yang akan datang
Nama : Kelvin Pratama
BalasHapusKelas : XII IPS 3
No. Abs: 21
Tema : Keprihatinan Birokrasi
Judul : Nyanyian Tikus Got
Sempat kulihat, ada tikus yang bernyanyi
Bermain gitar, lalu terbang ke Bali
Bisa masuk keluar selokan tanpa henti
Itu tikus tak kenal mati
Juga kulihat, ada tikus nonton porno
Meloncat-loncat, kegirangan juga parno
Takut dilihat, teman yang sedang tidur
Orang sidang tikus melantur
Ada satu lagi, tikus subur dari arab
Tengok sana sini, siapa yang bisa disuap
Takut sama polisi, dia kabur ke luar negeri
Memang cerdik tikus satu ini
Tikus takkan pernah turun tahta
Mengatur semua seenak perut dan jidatnya
Tinggal rakyatnya yang terus menerus resah
Tikus kapan hidupnya musnah
Tikus takkan pernah berhenti
Menghantui sela-sela kas negara
Mungkin saja suatu saat nanti
Tikus akan dibunuh sampai jera
Nama : Joanita Gracia Liman
BalasHapusKelas : XII IPS 3
Nomor Absen : 20
Tema: Cinta Kasih
Terima Kasih
Gemercik air kian mereda
Riak sambung menyambung bernada
Hawa sejuk menghibur sukma, sedih pun tiada
Sirna sudah galau dan dilema nan melanda
Olehnya, terkenanglah bunda tercinta
Engkau menanggung seluruh derita
Untuk menghadirkan bunga yang jelita
Dikau asuh bunga dengan penuh cinta
Tersuguhlah yang dibutuh, terpenuhi yang dipinta
Mesik kadang bunga berdusta,
Hatimu selalu seperti semesta
Kenakalan tiada dibilang, diukur, dihitung penglihatan mata
Karena batinmu, nuranimu, cintamu yang berkata
Kini saatnya bunga berkaca
Membalas budi baik ibunda untuk diwujud
Tampaklah perkara tiada sulit susah
Maksud hati berbakti pun tak terbaca
Tinggalah buah dari bunga tersudut bersujud
Bersua melodi, bunda terima kasih
Tema: Kepedulian Transisi Moral
Sudah Berlalu
Gema sudah kian berlalu
Beginilah nasih bangsaku
Tak ada yang baku
Malu, sedih, geram tingkah lakuku….
Gaung sudah berlalu
Malu tampak dimuka dahulu
Penjagal rumah tangga pun terhindar jauh tertentu
Rukun alam isiku
Keredam sudah berlalu
Malu kini menjadi debu
Hilang seirama lagu, seiring waktu
Pandokku berlindung tiada seperti dahulu
Cerai, fitnah, penghianatan merebah selalu
Berai sudah alam isiku, sudah berlalu
Tak seindah yang dahulu
Tema: Gejala Sosial
Teknologi
Global mendunia
Meraja berkuasa
Itulah dirimu, layaknya penguasa
Tiada saja berkarunia
Semua orang memujamu
Tak mampu berpaling darimu
Tak sanggup menyangkalmu
Tak gigh melawan kekuasaanmu
Mengalir tak terbendung
Peradaban sirna tak tanggung
Melawanmu adalah canggung
Berpaling darimu terkurung
Nampaklah cakrawala pembatas
Penentu siapa yang pantas
Tuk bersua dengan langit yang teratas
Bergurau dengan laut yang terpintas
Tak mampu laut mencapai tahtamu yang berharta
Meskipun puasa ,putus asa beserta
Siksaan hidup tak kau layakkan berjaya
Sebab pilihanmu menegah kaya
Nama : Michelle
BalasHapusKelas : XII IPS 3
Nomor absen : 28
Wujudkanlah Mimpi Bangsa
Peraturan pemerintah ditetapkan
Wajib belajar 9 tahun diharuskan
Dana bantuan operasional diberikan
bagi anak bangsa yang menanti
Hidup serba kekurangan
diselimuti ketakutan akan penghinaan
Sekolah di pagi hari
Bekerja di malam hari
Dimanakah hati nurani?
Korupsi bertebaran
Janji kosong dilantunkan
bagai lagu yang mengisi hari
Wujudkanlah!
Impian anak bangsa
Mimpi generasi muda kita
demi kesejahteraan kita semua
Tolong Aku Mama
Mama, maafkan aku kemarin
Kedua mataku bengkak
Pintu kamar aku kunci
Tak berani menginjakkan kaki keluar
Bagaimana?
Apakah ada cinta pertama yang berjalan dengan baik?
Mungkin semua orang harus duduk jongkok dan menangis
Cinta pertamaku begitu menyakitkan
bagaikan ditusuk seribu jarum
Mama, apakah kau pernah dikecewakan ayah begini?
Sepertinya lelaki tidak tahu betapa rentannya hati wanita
Kenyataan pahit ini
diliputi air mata yang mengalir tiada henti
Semua kenangan manis hanya untuk sementara
Cinta yang menyakitkan
Cinta yang dingin
Cinta yang bodoh
Tidak indah untuk aku yang belum dewasa
Nama : Werik
BalasHapusKelas : XII IPS 3
Nomor Ansen : 38
Tema : Gejolak Peradaban
Judul : Berubah
Dulu
Saat kita belum mengenal peradaban
Negara kita masih tradisional
Semuanya masih bersih dan nyaman
Sekarang
Semuanya berubah
Negara kita yang bersih telah ternoda
Ternoda oleh polusi
Polusi oleh perkembangan jaman..
Negara kita yang bersih
Telah hampir punah
Banyak kekacauan dimana-mana
Kejahatan sangat mudah kita temukan
Apa gunanya?
Kemudahan yang kita dapat
Malah menambah kesusahan bertambah
Semuanya percuma..
Dulu
Biarpun sederhana
Semuanya nyaman dan aman
Lebih nyaman dibanding sekarang
Lebih aman dibanding sekarang..
Tema : Keprihatinan Ekonomi
Judul : Kacau
Indonesia
Tanah terkaya yang pernah ada
Setidaknya dulu begitu
Sekarang sudah tidak lagi
Sekarang
Negeri kita ini tidak lagi kaya
Hutang negara menumpuk
Rakyat miskin amat banyak
Mengapa?
Mengapa negeri kita begini?
Krisis ekonomi dimana-mana
Tidak ada kesejahteraan rakyat
Salah siapakah ini?
Salah kita, rakyat?
Atau para petinggi negara?
Hingga menjadi seperti ini
Kalau begini
Bagaimanakah nasib mereka?
Nasib para penerus generasi berikut
Apakah mereka harus hidup berhutang?
Kemana semua kekayaan kita?
Kemana kesejahteraan rakyat?
Bagaimana masa depan negeri kita?
Sangat sulit untuk memikirkannya..
Tema : Cinta Kasih
Judul : Tanpa Cinta
Cinta
Hanya satu kata
Namun banyak arti
Dan sulit di mengerti
Tanpa cinta
Duna terasa hampa
Kosong
Seperti tidak ada apapun
Tanpa cinta
Dunia ini bisa hancur
Tiada orang yang mencintai
Semua orang saling menhancurkan
Tanpa cinta
Tidak ada kebersamaan
Semua orang egois
Tidak perduli pada orang lain
Tanpa cinta
Hidup
Menjadi tidak berarti
Biarpun bernyawa
Tanpa cinta tetap tidak berarti
Nama : Werik
BalasHapusKelas : XII IPS 3
Nomor Absen : 38
Tema : Gejolak Peradaban
Judul : Berubah
Dulu
Saat kita belum mengenal peradaban
Negara kita masih tradisional
Semuanya masih bersih dan nyaman
Sekarang
Semuanya berubah
Negara kita yang bersih telah ternoda
Ternoda oleh polusi
Polusi oleh perkembangan jaman..
Negara kita yang bersih
Telah hampir punah
Banyak kekacauan dimana-mana
Kejahatan sangat mudah kita temukan
Apa gunanya?
Kemudahan yang kita dapat
Malah menambah kesusahan bertambah
Semuanya percuma..
Dulu
Biarpun sederhana
Semuanya nyaman dan aman
Lebih nyaman dibanding sekarang
Lebih aman dibanding sekarang..
Tema : Keprihatinan Ekonomi
Judul : Kacau
Indonesia
Tanah terkaya yang pernah ada
Setidaknya dulu begitu
Sekarang sudah tidak lagi
Sekarang
Negeri kita ini tidak lagi kaya
Hutang negara menumpuk
Rakyat miskin amat banyak
Mengapa?
Mengapa negeri kita begini?
Krisis ekonomi dimana-mana
Tidak ada kesejahteraan rakyat
Salah siapakah ini?
Salah kita, rakyat?
Atau para petinggi negara?
Hingga menjadi seperti ini
Kalau begini
Bagaimanakah nasib mereka?
Nasib para penerus generasi berikut
Apakah mereka harus hidup berhutang?
Kemana semua kekayaan kita?
Kemana kesejahteraan rakyat?
Bagaimana masa depan negeri kita?
Sangat sulit untuk memikirkannya..
Tema : Cinta Kasih
Judul : Tanpa Cinta
Cinta
Hanya satu kata
Namun banyak arti
Dan sulit di mengerti
Tanpa cinta
Duna terasa hampa
Kosong
Seperti tidak ada apapun
Tanpa cinta
Dunia ini bisa hancur
Tiada orang yang mencintai
Semua orang saling menhancurkan
Tanpa cinta
Tidak ada kebersamaan
Semua orang egois
Tidak perduli pada orang lain
Tanpa cinta
Hidup
Menjadi tidak berarti
Biarpun bernyawa
Tanpa cinta tetap tidak berarti..
Nama : Joanita Gracia Liman
BalasHapusKelas : XII IPS 3
Nomor Absen : 20
(REVISI)
Tema: Cinta Kasih
Terima Kasih
Gemercik air kian mereda
Riak sambung menyambung bernada
Hawa sejuk menghibur sukma, sedih pun tiada
Sirna sudah galau dan dilema nan melanda
Olehnya, terkenanglah bunda tercinta
Engkau menanggung seluruh derita
Untuk menghadirkan bunga yang jelita
Dikau asuh bunga dengan penuh cinta
Tersuguhlah yang dibutuh, terpenuhi yang dipinta
Meski kadang bunga berdusta,
Hatimu selalu seperti semesta
Kenakalan tiada dibilang, diukur, dihitung penglihatan mata
Karena batinmu, nuranimu, cintamu yang berkata
Kini saatnya bunga berkaca
Membalas budi baik ibunda untuk diwujud
Tampaklah perkara tiada sulit susah
Maksud hati berbakti pun tak terbaca
Tinggalah buah dari bunga tersudut bersujud
Bersua melodi, bunda terima kasih
Tema: Kepedulian Transisi Moral
Sudah Berlalu
Gema sudah kian berlalu
Beginilah nasih bangsaku
Tak ada yang baku
Malu, sedih, geram tingkah lakuku….
Gaung sudah berlalu
Malu tampak dimuka dahulu
Penjagal rumah tangga pun terhindar jauh tertentu
Rukun alam isiku
Keredam sudah berlalu
Malu kini menjadi debu
Hilang seirama lagu, seiring waktu
Pandokku berlindung tiada seperti dahulu
Cerai, fitnah, penghianatan merebah selalu
Berai sudah alam isiku, sudah berlalu
Tak seindah yang dahulu
Tema: Gejala Sosial
Teknologi
Global mendunia
Meraja berkuasa
Itulah dirimu, layaknya penguasa
Tiada saja berkarunia
Semua orang memujamu
Tak mampu berpaling darimu
Tak sanggup menyangkalmu
Tak gigh melawan kekuasaanmu
Mengalir tak terbendung
Peradaban sirna tak tanggung
Melawanmu adalah canggung
Berpaling darimu terkurung
Nampaklah cakrawala pembatas
Penentu siapa yang pantas
Tuk bersua dengan langit yang teratas
Bergurau dengan laut yang terpintas
Tak mampu laut mencapai tahtamu yang berharta
Meskipun puasa ,putus asa beserta
Siksaan hidup tak kau layakkan berjaya
Sebab pilihanmu menegah kaya
Nama :Felly
BalasHapusKelas. : XII IPS 3
Nomor absen : 13
Tema :Kepedulian moral
Judul puisi : Inikah negeriku ?
Anak-anak dijalan bertampang pasrah
Menuntut keadilan yang tiada gunanya
Diperlakukan layaknya seperti budak
Mereka...
Jugalah makhluk ciptaan Tuhan
Kesadaran kita sangatlah diuji
Untuk membantu mereka mencari sesuap nasi
Bagaimanakah jika,
Nasib kita seperti mereka ?
Memerlukan uluran tangan
Dari orang-orang yang masih memiliki hati ?
Tidaklah sulit,
Bangunlah masa depanmu
Agar dapat menolong bangsa ini keluar dari kelamnya dunia
------------------
Tema : sosial politik
Judul : Tikus Berdasi
Negeri ini telah diambang pintu kehancuran
Petinggi negeri menghambur-hamburkan uang demi kesenangan pribadi
Uang yang semestinya menjadi milik masyarakat kecil,
Diseludupkan layaknya menjual ganja
Kemanakah semua ini akan dibawa ?
Dan kapan pula ini akan berakhir ?
Kita harus memulai..
Untuk memperjuangkan hidup saudara kita diluar sana
Melakukan hal yang kecil pun sangat berarti bagi mereka
Kita yang harus memperjuangkan nasib bangsa ini
Di masa yang akan datang
Nama :Felly
BalasHapusKelas. : XII IPS 3
Nomor absen : 13
Tema :Kepedulian moral
Judul puisi : Inikah negeriku ?
Anak-anak dijalan bertampang pasrah
Menuntut keadilan yang tiada gunanya
Diperlakukan layaknya seperti budak
Mereka...
Jugalah makhluk ciptaan Tuhan
Kesadaran kita sangatlah diuji
Untuk membantu mereka mencari sesuap nasi
Bagaimanakah jika,
Nasib kita seperti mereka ?
Memerlukan uluran tangan
Dari orang-orang yang masih memiliki hati ?
Tidaklah sulit,
Bangunlah masa depanmu
Agar dapat menolong bangsa ini keluar dari kelamnya dunia
------------------
Tema : sosial politik
Judul : Tikus Berdasi
Negeri ini telah diambang pintu kehancuran
Petinggi negeri menghambur-hamburkan uang demi kesenangan pribadi
Uang yang semestinya menjadi milik masyarakat kecil,
Diseludupkan layaknya menjual ganja
Kemanakah semua ini akan dibawa ?
Dan kapan pula ini akan berakhir ?
Kita harus memulai..
Untuk memperjuangkan hidup saudara kita diluar sana
Melakukan hal yang kecil pun sangat berarti bagi mereka
Kita yang harus memperjuangkan nasib bangsa ini
Di masa yang akan datang
Nama :Felly
BalasHapusKelas. : XII IPS 3
Nomor absen : 13
Tema :Kepedulian moral
Judul puisi : Inikah negeriku ?
Anak-anak dijalan bertampang pasrah
Menuntut keadilan yang tiada gunanya
Diperlakukan layaknya seperti budak
Mereka...
Jugalah makhluk ciptaan Tuhan
Kesadaran kita sangatlah diuji
Untuk membantu mereka mencari sesuap nasi
Bagaimanakah jika,
Nasib kita seperti mereka ?
Memerlukan uluran tangan
Dari orang-orang yang masih memiliki hati ?
Tidaklah sulit,
Bangunlah masa depanmu
Agar dapat menolong bangsa ini keluar dari kelamnya dunia
------------------
Tema : sosial politik
Judul : Tikus Berdasi
Negeri ini telah diambang pintu kehancuran
Petinggi negeri menghambur-hamburkan uang demi kesenangan pribadi
Uang yang semestinya menjadi milik masyarakat kecil,
Diseludupkan layaknya menjual ganja
Kemanakah semua ini akan dibawa ?
Dan kapan pula ini akan berakhir ?
Kita harus memulai..
Untuk memperjuangkan hidup saudara kita diluar sana
Melakukan hal yang kecil pun sangat berarti bagi mereka
Kita yang harus memperjuangkan nasib bangsa ini
Di masa yang akan datang
Nama :Felly
BalasHapusKelas. : XII IPS 3
Nomor absen : 13
Tema :Kepedulian moral
Judul puisi : Inikah negeriku ?
Anak-anak dijalan bertampang pasrah
Menuntut keadilan yang tiada gunanya
Diperlakukan layaknya seperti budak
Mereka...
Jugalah makhluk ciptaan Tuhan
Kesadaran kita sangatlah diuji
Untuk membantu mereka mencari sesuap nasi
Bagaimanakah jika,
Nasib kita seperti mereka ?
Memerlukan uluran tangan
Dari orang-orang yang masih memiliki hati ?
Tidaklah sulit,
Bangunlah masa depanmu
Agar dapat menolong bangsa ini keluar dari kelamnya dunia
------------------
Tema : sosial politik
Judul : Tikus Berdasi
Negeri ini telah diambang pintu kehancuran
Petinggi negeri menghambur-hamburkan uang demi kesenangan pribadi
Uang yang semestinya menjadi milik masyarakat kecil,
Diseludupkan layaknya menjual ganja
Kemanakah semua ini akan dibawa ?
Dan kapan pula ini akan berakhir ?
Kita harus memulai..
Untuk memperjuangkan hidup saudara kita diluar sana
Melakukan hal yang kecil pun sangat berarti bagi mereka
Kita yang harus memperjuangkan nasib bangsa ini
Di masa yang akan datang
Nama : Alfredo
BalasHapusKelas : XII IPS 3
no absen : 2
judul puisi : Menanti Dirimu
Semenjak ada dirimu
yang selalu temaniku
hidup yang dulu hampa
berganti menjadi tawa
Kau berikanku perhatian
ku selalu menantimu
ku selalu ingin kepastian
ku selalu ingin kebahagiaan
Ku ingin engkau tau
aku sangat mencintaimu
dirimu bagaikan bintang
yang selalu terangi malamku
sungguh ku harap kau
punya rasa yang sama denganku
sungguh ku harap
kau bisa buatku bahagia
Hari berganti hari
perhatianmu telah berganti
berganti kepada seseorang yang lebih sempurna
mungkin aku memang belum pantas milikimu
Tapi disini ku menanti
menantimu kembali
kembali ke hati ini.
judul puisi : Sahabat
tiga tahun..membenamkan kisah anak adam..saat gejolak hidup mengalir hangat,membuai jiwa-jiwa yang egois. kita berlalu dan kembali singsingkan baju,saat ada hakikat yg mengernyitkan dahi..
sabda alam kita dengungkan..teori idealisme,sosialisme,sampai marxisme,selalu wacanakan tutur dalam bait-bait pejuang laksana zaman pergerakan…
egoku adalah egomu…satu pemikiran kontradiksi,satu wacana konservaif tapi konstruktif,satu peta dalam mencari arti hidup sebenarnya.
sahabat..tiga tahun..senja itu masih berwarna jingga,pelangi d langit masih berwarna..sahabat..sayang kita tak saksikan,jiwa-jiwa penakar kebijakan itu telah tumbuh dalam satu pengabdian.
Nama :Felly
BalasHapusKelas. : XII IPS 3
Nomor absen : 13
Tema :Kepedulian moral
Judul puisi : Inikah negeriku ?
Anak-anak dijalan bertampang pasrah
Menuntut keadilan yang tiada gunanya
Diperlakukan layaknya seperti budak
Mereka...
Jugalah makhluk ciptaan Tuhan
Kesadaran kita sangatlah diuji
Untuk membantu mereka mencari sesuap nasi
Bagaimanakah jika,
Nasib kita seperti mereka ?
Memerlukan uluran tangan
Dari orang-orang yang masih memiliki hati ?
Tidaklah sulit,
Bangunlah masa depanmu
Agar dapat menolong bangsa ini keluar dari kelamnya dunia
------------------
Tema : sosial politik
Judul : Tikus Berdasi
Negeri ini telah diambang pintu kehancuran
Petinggi negeri menghambur-hamburkan uang demi kesenangan pribadi
Uang yang semestinya menjadi milik masyarakat kecil,
Diseludupkan layaknya menjual ganja
Kemanakah semua ini akan dibawa ?
Dan kapan pula ini akan berakhir ?
Kita harus memulai..
Untuk memperjuangkan hidup saudara kita diluar sana
Melakukan hal yang kecil pun sangat berarti bagi mereka
Kita yang harus memperjuangkan nasib bangsa ini
Di masa yang akan datang
Nama : Yunilawati
BalasHapusKelas : XII IPS 3
No. Absen : 40
Tema : Cinta kasih
Judul : Cahaya
Kuberikan kasihku pada dirimu
Engkau yang terus bersinar terang
Layaknya matahari di langit yang cerah
Memberikan cahaya pada hidupku yang gelap
Kadang engaku bersinar terlalu terang
Kadang aku merasakan diriku terbakar
Tidak mampu menerima cahayamu yang menyilaukan
Aku tidak bisa melihat lagi
Cahayamu hangat
Bagaikan pelukan hangat dari ibu
Engkau terus tersenyum
Tanpa mengetahui
Diriku yang terbutakan oleh terangnya senyum darimu
Apakah aku masih memiliki kasih
Yang berasal dari lubuk terdalam di hatiku
Dari hatiku yang telah dingin membeku
Untuk kuberikan kepadamu ?
Bolehkah aku berharap
Bahwa suatu saat nanti
Aku bisa membuatmu bersinar
Jauh lebih terang dari dirimu yang sekarang ?
Demi kasih yang ingin kupersembahakan padamu
Aku membiarkan diriku meleleh
Oleh kebaikanmu
Kesetiaanmu
Cahayamu
Kuberikan cinta kasihku padamu
Yang selalu bersinar lebih terang dari siapapun
Sebagai wujud terima kasihku
Dan sebagai kesetiaanku
Hanya padamu
Tema : Gejolak ekonomi
Judul : Besar Kecil dolar
Rupiah dan dolar dalam dompet
Satu besar dan yang satu lagi kecil
Bernilai kekuatan suatu negara
Indonesia dan Amerika
Siapa yang besar dan siapa yang kecil
Dolar ke rupiah selalu naik turun
Bimbang dan tidak tetap
Makin banyak uang terbuang
Demi hidup untuk satu hari
Dolar dan rupiah
Tolak ukur hidup manusia
Yang menguasai mereka
Pastilah orang yang luar biasa
Karena mengatur hidup manusia
Turunnya dolar
Hidup bertambah mudah
Orang orang bersuka ria
Apakaha negara senang
Tidak
Naiknya dolar
Hidup makin susah
Orang jadi terpuruk
Apakah negara senang
Ya
Amerika pasti penuh orang pintar
Warganya menguasai dolar
Menguasai hidup oarng yang berada di belahan dunia yang lain
Menguasai hidup kita
Negara atau warga
Harga diri atau nyawa
Yang manapun benar
Yang manapun salah
Mana yang akan Indonesia pilih
Tema : Keprihatinan lingkungan
Judul : Kota Impian
Kota kelabu
Tidak memiliki cahaya
Hidup dan mati dalam gelap
Tidak memiliki warna
Burung kecil berkicau dengan riangnya
Menyambut sinar mentari pagi
Membangunkan bunga yang teridur lelap
Menyambut hari baru
Kelabu
Bukan hitam dan bukan putih
Penuh harap dan putus asa
Warna kotaku
Tawa dan senyum
Telah hilang selamanya
Matahari tidak lagi muncul
Burung kecil berhenti berkicau
Tiada secercah warna
Tiada kehidupan
Jalanan penuh sampah
Kehidupan tanpa arah
Kotaku adalah kota impian
Warga yang selalu membantu sesama
Lingkungan bersih
Penuh pohon dan bunga yang segar
Kotaku adalah kota impian yang sempurna
Tapi tidak ada dimanapun
Karena kotaku adalah kota impian
Yang hidup hanya didalam mimpi
Nama : Sheilla Belinda
BalasHapusKelas : XII IPS3
No Absen : 33
Judul : Perekonomian Hancur, Negara Rapuh
Negeri ini kaya namun rapuh
Perekonomian semakin melemah
Koruptor hidup mewah
Rakyat jelata hidup merana
Tikus-tikus rakyat yang ada di anatara kita
Terus-menerus menggerogoti
Perekonomian yang telah rapuh
Sumber daya alam tersedia di setiap sudut negeri
Tapi menjadi tidak berguna karena ulah para tikus itu
Judul : Perasaan ini
Perhatianku telah menghampiri dirimmu
Kasih sayang ini cuma buat kamu
Kamu yang pernah dating
Dihati dan perasaanku
Dirimu hanya sekedar menghampiri
Bukan untuk menenmpati hati ini
Bukan untuk memberikan perasaan ini
Perasaan sayang dan cinta
Aku sedih dan sendiri disini
Menantimu dan menunggumu
Berkorban dan berusaha yang terbaik
Tapi kau tak memberi balasannya
Nama : Marvin Afandi
BalasHapusKelas : XII IPS 3
No. Absen : 25
Tema : Keprihatianan Birokrasi
Presiden
Wahai Presiden
Tolong dengarkan suara kami
Suara yang keluar dari rakyat kecil
Untuk memperoleh keadilan dalam hidup
Dengan menyerukan namamu
Wahai presiden
Tolong dengarkan suara kami
Suara rintihan orang orang tidak mampu
Untuk memperoleh satu atau dua suap nasi
Dengan menyerukan namamu
Wahai presiden
Tolong dengarkan suara kami
Suara rintihan orang orang cacat
Yang tidak memperoleh perlindungan
Dengan menyerukan namamu
Wahai presiden
Dengarkanlah suara rakyatmu
Rakyat yang menderita karena keangkuhanmu
Dengan tidak mendengarkan rintihan mereka
Mengacuhkan rakyat layaknya tidak merasakan apapun
Wahai presiden
Dengarkanlah seruan kami yang terakhir
Menyerukan namamu untuk memperoleh keadilan
Karena kami memilihmu
Percaya bahwa engkau akan membawa kami
Ke kehidupan yang lebih layak dari sekarang
Tema : Cinta Kasih
Cinta Orang Tua
Orang tua
Membanting tulang demi kami anaknya
Tanpa memikirkan bahaya yang ditempuhnya
Untuk memberikan sesuap nasi kepada anaknya
Orang tua
Walau telah termakan umur
Mereka tetap mendukung anaknya yang membuka kegiatan
Agar anaknya bisa bertahan atas tekanan orang lain
Orang tua
Walau mereka marah
Mereka selalu memikirkan anaknya
Karena mereka takut akan kegagalan anaknya
Orang tua
Selalu mendapat marah dari anaknya
Karena anaknya tidak dapat menerima perkataannya
Tetapi selalu memaafkan anaknya dengan senang hati
Orang tua
Cintamu sepanjang masa
Selalu menyinari kalbuku yang sepi
Memberiku dukungan untuk hidup
Karena engkau orang tua terbaik dalam hidupku
Nama : Yunilawati
BalasHapusKelas : XII IPS 3
No. Absen : 40
Tema : Cinta kasih
Judul : Cahaya
Kuberikan kasihku pada dirimu
Engkau yang terus bersinar terang
Layaknya matahari di langit yang cerah
Memberikan cahaya pada hidupku yang gelap
Kadang engaku bersinar terlalu terang
Kadang aku merasakan diriku terbakar
Tidak mampu menerima cahayamu yang menyilaukan
Aku tidak bisa melihat lagi
Cahayamu hangat
Bagaikan pelukan hangat dari ibu
Engkau terus tersenyum
Tanpa mengetahui
Diriku yang terbutakan oleh terangnya senyum darimu
Apakah aku masih memiliki kasih
Yang berasal dari lubuk terdalam di hatiku
Dari hatiku yang telah dingin membeku
Untuk kuberikan kepadamu ?
Bolehkah aku berharap
Bahwa suatu saat nanti
Aku bisa membuatmu bersinar
Jauh lebih terang dari dirimu yang sekarang ?
Demi kasih yang ingin kupersembahakan padamu
Aku membiarkan diriku meleleh
Oleh kebaikanmu
Kesetiaanmu
Cahayamu
Kuberikan cinta kasihku padamu
Yang selalu bersinar lebih terang dari siapapun
Sebagai wujud terima kasihku
Dan sebagai kesetiaanku
Hanya padamu
Tema : Gejolak ekonomi
Judul : Besar Kecil dolar
Rupiah dan dolar dalam dompet
Satu besar dan yang satu lagi kecil
Bernilai kekuatan suatu negara
Indonesia dan Amerika
Siapa yang besar dan siapa yang kecil
Dolar ke rupiah selalu naik turun
Bimbang dan tidak tetap
Makin banyak uang terbuang
Demi hidup untuk satu hari
Dolar dan rupiah
Tolak ukur hidup manusia
Yang menguasai mereka
Pastilah orang yang luar biasa
Karena mengatur hidup manusia
Turunnya dolar
Hidup bertambah mudah
Orang orang bersuka ria
Apakaha negara senang
Tidak
Naiknya dolar
Hidup makin susah
Orang jadi terpuruk
Apakah negara senang
Ya
Amerika pasti penuh orang pintar
Warganya menguasai dolar
Menguasai hidup oarng yang berada di belahan dunia yang lain
Menguasai hidup kita
Negara atau warga
Harga diri atau nyawa
Yang manapun benar
Yang manapun salah
Mana yang akan Indonesia pilih
Tema : Keprihatinan lingkungan
Judul : Kota Impian
Kota kelabu
Tidak memiliki cahaya
Hidup dan mati dalam gelap
Tidak memiliki warna
Burung kecil berkicau dengan riangnya
Menyambut sinar mentari pagi
Membangunkan bunga yang teridur lelap
Menyambut hari baru
Kelabu
Bukan hitam dan bukan putih
Penuh harap dan putus asa
Warna kotaku
Tawa dan senyum
Telah hilang selamanya
Matahari tidak lagi muncul
Burung kecil berhenti berkicau
Tiada secercah warna
Tiada kehidupan
Jalanan penuh sampah
Kehidupan tanpa arah
Kotaku adalah kota impian
Warga yang selalu membantu sesama
Lingkungan bersih
Penuh pohon dan bunga yang segar
Kotaku adalah kota impian yang sempurna
Tapi tidak ada dimanapun
Karena kotaku adalah kota impian
Yang hidup hanya didalam mimpi
NAMA : Elisabeth Ratri Pramesti
BalasHapusKelas : XII IPS 3
NO abs : 08
Siapa Bilang
Siapa bilang Indonesia miskin?
Emas perak terhampar
Seakan tak kan habis walau beribu abad
Indonesia kaya, ibu pertiwi melimpah
Siapa bilang Indonesia diam?
Kita ini raja, di negri kita sendiri
Itu dulu, sebelum kebebasan kita diinjak-injak
Oleh orang tak berakhlak
Apakah arti raga jika hati tak lagi melihat?
Kuasa manusia bukan kuasa Tuhan
Siapa mereka yang bisa mengambil hak orang lain
Uang, kekuasaan goyahkan iman
Butakan hati,dan runtuhkan kepercayaan
Siapa bilang kita tinggal menunggu waktu hingga akhitnya mati?
Kalau mati, ya mati
Tapi selalu ada jalan bila kehendak berdiri
Kita bisa bangkit dan rebut hak kita kembali
Bangkit, bangkit, bangkit
Indonesia bisa lawan korupsi
_______________________________________________
Pelita
Panas terik sang pelita di siang bolong
meyakinkanku bukan kebahagiaan mentari saat itu
tersenyum senang melebarkan kehangatannya di muka bumi
seraya memperlihatkan keangkuhannya
Aku berjalan, mendapati keindahan alam ini
di belakang megahnya panggung dunia yang tak berhenti tertawa
aku terdiam, dan membisu dengan apa yang kulihat
berharap ini adalah sandiwara yang akan ditampilkan
Alam yang membuat pertunjukkan dunia ini begitu gemerlap
tak mampu lagi berdiri untuk memimpin
tetidakpedulian kita yang menutup telinga, mereka berteriak
membuatnya jatuh, lumpuh, tak berkutik
Siapa yang harus disalahkan ketika semua menghindar?
Aku, kalian, mereka atau dunia yang hanya diam?
Aku, kalian, dan mereka adalah jawabnya
__________________________________________
Pengampunan-Mu
Siapakah aku ini Tuhan?
Mengapa kau begitu mengasihiku?
Hamba seperti apa aku ini Tuhan?
Yang sering menolak kasihMu?
Bisakah aku Tuhan masuk dalam kerajaanMu?
Layakkah hambaMu ini Tuhan tuk mendapat kasihmu?
Sungguh tak aku Tuhan
mendapat kasih dan ampunanMu
karena aku Tuhan,,
hamba yg berdosa
Tuhan satu pintaku ini
Terimalah tobatku ini
Dan berikan aku ampun,
Serta maaf dariMu
Elisabeth Ratri
BalasHapusXII IPS 3
08
Siapa Bilang
Siapa bilang Indonesia miskin?
Emas perak terhampar
Seakan tak kan habis walau beribu abad
Indonesia kaya, ibu pertiwi melimpah
Siapa bilang Indonesia diam?
Kita ini raja, di negri kita sendiri
Itu dulu, sebelum kebebasan kita diinjak-injak
Oleh orang tak berakhlak
Apakah arti raga jika hati tak lagi melihat?
Kuasa manusia bukan kuasa Tuhan
Siapa mereka yang bisa mengambil hak orang lain
Uang, kekuasaan goyahkan iman
Butakan hati,dan runtuhkan kepercayaan
Siapa bilang kita tinggal menunggu waktu hingga akhitnya mati?
Kalau mati, ya mati
Tapi selalu ada jalan bila kehendak berdiri
Kita bisa bangkit dan rebut hak kita kembali
Bangkit, bangkit, bangkit
Indonesia bisa lawan korupsi
______________________________________________
Pelita
Panas terik sang pelita di siang bolong
meyakinkanku bukan kebahagiaan mentari saat itu
tersenyum senang melebarkan kehangatannya di muka bumi
seraya memperlihatkan keangkuhannya
Aku berjalan, mendapati keindahan alam ini
di belakang megahnya panggung dunia yang tak berhenti tertawa
aku terdiam, dan membisu dengan apa yang kulihat
berharap ini adalah sandiwara yang akan ditampilkan
Alam yang membuat pertunjukkan dunia ini begitu gemerlap
tak mampu lagi berdiri untuk memimpin
tetidakpedulian kita yang menutup telinga, mereka berteriak
membuatnya jatuh, lumpuh, tak berkutik
Siapa yang harus disalahkan ketika semua menghindar?
Aku, kalian, mereka atau dunia yang hanya diam?
Aku, kalian, dan mereka adalah jawabnya
_____________________________________________
Pengampunan-Mu
Siapakah aku ini Tuhan?
Mengapa kau begitu mengasihiku?
Hamba seperti apa aku ini Tuhan?
Yang sering menolak kasihMu?
Bisakah aku Tuhan masuk dalam kerajaanMu?
Layakkah hambaMu ini Tuhan tuk mendapat kasihmu?
Sungguh tak aku Tuhan
mendapat kasih dan ampunanMu
karena aku Tuhan,,
hamba yg berdosa
Tuhan satu pintaku ini
Terimalah tobatku ini
Dan berikan aku ampun,
Serta maaf dariMu
Elisabeth Ratri P
BalasHapusXII IPS 3
08
Siapa Bilang
Siapa bilang Indonesia miskin?
Emas perak terhampar
Seakan tak kan habis walau beribu abad
Indonesia kaya, ibu pertiwi melimpah
Siapa bilang Indonesia diam?
Kita ini raja, di negri kita sendiri
Itu dulu, sebelum kebebasan kita diinjak-injak
Oleh orang tak berakhlak
Apakah arti raga jika hati tak lagi melihat?
Kuasa manusia bukan kuasa Tuhan
Siapa mereka yang bisa mengambil hak orang lain
Uang, kekuasaan goyahkan iman
Butakan hati,dan runtuhkan kepercayaan
Siapa bilang kita tinggal menunggu waktu hingga akhitnya mati?
Kalau mati, ya mati
Tapi selalu ada jalan bila kehendak berdiri
Kita bisa bangkit dan rebut hak kita kembali
Bangkit, bangkit, bangkit
Indonesia bisa lawan korupsi
______________________________________________
Pelita
Panas terik sang pelita di siang bolong
meyakinkanku bukan kebahagiaan mentari saat itu
tersenyum senang melebarkan kehangatannya di muka bumi
seraya memperlihatkan keangkuhannya
Aku berjalan, mendapati keindahan alam ini
di belakang megahnya panggung dunia yang tak berhenti tertawa
aku terdiam, dan membisu dengan apa yang kulihat
berharap ini adalah sandiwara yang akan ditampilkan
Alam yang membuat pertunjukkan dunia ini begitu gemerlap
tak mampu lagi berdiri untuk memimpin
tetidakpedulian kita yang menutup telinga, mereka berteriak
membuatnya jatuh, lumpuh, tak berkutik
Siapa yang harus disalahkan ketika semua menghindar?
Aku, kalian, mereka atau dunia yang hanya diam?
Aku, kalian, dan mereka adalah jawabnya
_____________________________________________
Pengampunan-Mu
Siapakah aku ini Tuhan?
Mengapa kau begitu mengasihiku?
Hamba seperti apa aku ini Tuhan?
Yang sering menolak kasihMu?
Bisakah aku Tuhan masuk dalam kerajaanMu?
Layakkah hambaMu ini Tuhan tuk mendapat kasihmu?
Sungguh tak aku Tuhan
mendapat kasih dan ampunanMu
karena aku Tuhan,,
hamba yg berdosa
Tuhan satu pintaku ini
Terimalah tobatku ini
Dan berikan aku ampun,
Serta maaf dariMu
Nama : Elisabeth Ratri P
BalasHapusKelas : XII IPS 3
NO absen : 08
Siapa Bilang
Siapa bilang Indonesia miskin?
Emas perak terhampar
Seakan tak kan habis walau beribu abad
Indonesia kaya, ibu pertiwi melimpah
Siapa bilang Indonesia diam?
Kita ini raja, di negri kita sendiri
Itu dulu, sebelum kebebasan kita diinjak-injak
Oleh orang tak berakhlak
Apakah arti raga jika hati tak lagi melihat?
Kuasa manusia bukan kuasa Tuhan
Siapa mereka yang bisa mengambil hak orang lain
Uang, kekuasaan goyahkan iman
Butakan hati,dan runtuhkan kepercayaan
Siapa bilang kita tinggal menunggu waktu hingga akhitnya mati?
Kalau mati, ya mati
Tapi selalu ada jalan bila kehendak berdiri
Kita bisa bangkit dan rebut hak kita kembali
Bangkit, bangkit, bangkit
Indonesia bisa lawan korupsi
______________________________________________
Pelita
Panas terik sang pelita di siang bolong
meyakinkanku bukan kebahagiaan mentari saat itu
tersenyum senang melebarkan kehangatannya di muka bumi
seraya memperlihatkan keangkuhannya
Aku berjalan, mendapati keindahan alam ini
di belakang megahnya panggung dunia yang tak berhenti tertawa
aku terdiam, dan membisu dengan apa yang kulihat
berharap ini adalah sandiwara yang akan ditampilkan
Alam yang membuat pertunjukkan dunia ini begitu gemerlap
tak mampu lagi berdiri untuk memimpin
tetidakpedulian kita yang menutup telinga, mereka berteriak
membuatnya jatuh, lumpuh, tak berkutik
Siapa yang harus disalahkan ketika semua menghindar?
Aku, kalian, mereka atau dunia yang hanya diam?
Aku, kalian, dan mereka adalah jawabnya
_____________________________________________
Pengampunan-Mu
Siapakah aku ini Tuhan?
Mengapa kau begitu mengasihiku?
Hamba seperti apa aku ini Tuhan?
Yang sering menolak kasihMu?
Bisakah aku Tuhan masuk dalam kerajaanMu?
Layakkah hambaMu ini Tuhan tuk mendapat kasihmu?
Sungguh tak aku Tuhan
mendapat kasih dan ampunanMu
karena aku Tuhan,,
hamba yg berdosa
Tuhan satu pintaku ini
Terimalah tobatku ini
Dan berikan aku ampun,
Serta maaf dariMu