MENYUSUN RINGKASAN

Membuat ringakasan merupakan suatu kegiatan rutin berikutnya bagi kita yang memiliki kebiasaaan belajar melalui pola membaca. Kegiatan ini amat penting dan membantu dalam pemahaman dan penguasaan kosep atau materi dari sumber yang kita baca atau kita pelajari. 
 
Membuat ringkasan memerlukan suatu kemampuan dan keterampilan kognitif yang tinggi sehingga kita dapat membedakan konsep atau gagaasan yang ada dalam bacaan tau sumber tertulis kedalam gagasan ordinatif dan subordinatif. Berdasarkan hal tersebut, manakala gagasan atau konsep yang ditulis dalam sumber tersebut sudah tersusun kuat dalam saraf memori kita, tentu saja kita tidak memerlukannnya secara signifikan, meskipun dari sistematika gagasan hal tersebut amat siginifikan. Sbelaiknya juga,
 
Ringkasan secara definitif merupakan rangkuman atau rumusaan gagasan pokok karangan atau pembicaraan. Ringkasan yang benar-benar padat-singkat disebut abstrak atau sari karangan. Abstrak pada umumnya merupakan ringkasan dari suatu karya tulis ilmiah, ditulis atau disampaikan dalam bahasa dan sudut pandang yang sama seperti karangan aslinya. Abstrak menghilangkan hal-hal detail, contoh-contoh, pembuktian, ilustrasi, keterangan sehingga yang hadir adalah gagasan utama atau gagasan pokok.

Dalam membuat ringkasan, baik pembicaraan maupun bacaan, perlu dicermati hal-hal berikut.

1. Pemadatan
1.1 Gunakan kata kunci yang merangkum sebuah pengertian!
1.2 Gunakan frasa untuk menggantikan kalimat!
1.3 Gunakan satu kalimat untuk memadatkan dua kalimat atau lebih!
1.4 Gunakan generalisasi atau pernyataan umum!
1.5 Gunakan kata penghubung yang tepat!

2. Penghapusan

2.1 semua pengulangan dihilangkan
2.2 semua ilustrasi, contoh, kisahan, fragmen, dihilangkan
2.3 ucapan dan tuturan dihilangkan
2.4 gagasan subordinatif dihilangkan.

Untuk membuat sebuah ringkasan dari sumber tertulis dapat kita gunakan cara berikut.

1. Bacalah wacana yang akan diringkas dengan saksama sehinggga kita pahami isi dan pokok masalahnya!
2. Catatlah gagasan pokok dari setiap paragraf, baik dengan pemadatan maupun dengan penghapusan!
3. Tandailah kata-kata atau frasa kunci gagasan paragraf, misalnya dengan stabilo atau garis bawah!
4. Baca ulanglah gagasan-gagasan pokok yang telah kita catat dengan kritis tanpa mengubah, menambah, atau mengurangi gagasan!
5. Rangkaikan gagasan-gagasan pokok menjadi sebuah tulisan utuh dan lengkap!
6. Bacalah dengan teliti ringkasan yang telah disusun menjadi sebuah karangan utuh!

Untuk membuat ringkasan dari sumber lisan dapat dilakukan cara berikut.

1. Tulislah tema pembicaraan yang akan dikemukakan oleh narasumber. Hal ini dapat ditemukan melalui sumber tertulis, misalnya surat undangan, atau melalui pembawa acara!
2. Tulislah gagasan-gasagan pokok yang dikemukakan oleh narasumber! Hal-hal pokok dapat kita simak dari pola pembicaraannya. Gagasan pokok bisa terungkap lebih dari sekali dengan penekanan atau pengulangan pembicaraan.
3. Contoh-contoh dalam pembicaraan tidak perlu ditulis.
4. Konsep-konsep inti pembicaraan yang kadang tidak sistematis tetap kita tulis terlebih dahulu.
5. Gagasan inti banyak dikemukakan dalam isi pembicaraan, bukan pada pendahuluan atau akhir pembicaraan. Bagian akhir pembicaraan biasanya merupakan penegasan ulang dari apa yang sudah dikemukakan.
6. Setelah narasumber selesai mengemukakan pendapat kita menyusun ramngkuman secara sistematis, logis, dan nalar, meski kadang tidak sesuai dengan kronologi pembicaraan.
7. Perlu dicek rangkuman yang kita tulis sebelum diperbanyak, terutama mengani substansi gagasan beserta sistematikanya. Jika perlu dicekulangkan kepada narasumber terlebih dahulu untuk menghindarkan kesalahpahaman atau kesimpangsiuran pembicaraan.

Tt050204

Komentar

Postingan populer dari blog ini

CERITA PENDEK ON-LINE KARYA SISWA-SISWI KELAS XII IPA 3 TAHUN 2014/2015

CERITA PENDEK ON-LINE KARYA SISWA-SISWI KELAS XII IPA 2 TAHUN 2014/2015

FORMAT KARYA TULIS ILMIAH AKADEMIS