Sejarah Bahasa Indonesia dan Sistem Tata Tulis
Sejarah Bahasa Indonesia
Ikrar para pemuda ini dikenal dengan
nama Sumpah Pemuda.Unsur yang ketiga dari Sumpah Pemuda merupakan pernyataan
tekad bahwa bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan bangsa Indonesia. Pada
tahun 1928 itulah bahasa Indonesia dikukuhkan kedudukannya sebagai bahasa
nasional.
Bahasa Indonesia dinyatakan
kedudukannya sebagai bahasa negara pada tanggal 18 Agustus 1945 karena pada
saat itu Undang-Undang Dasar 1945 disahkan sebagai Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia. Dalam Undang-Undang Dasar 1945, Bab XV, Pasal 36, disebutkan bahwa Bahasa negara ialah bahasa
Indonesia
Keputusan Kongres Bahasa Indonesia
II tahun 1954 di Medan, antara lain menyatakan bahwa bahasa Indonesia berasal
dari bahasa Melayu. Bahasa Indonesia tumbuh dan berkembang dari bahasa Melayu
yang sejak dulu sudah dipergunakan sebagai bahasa perhubungan (lingua franca), bukan hanya di Kepulauan
Nusantara, melainkan juga hampir di seluruh Asia Tenggara.Bahasa Melayu mulai
dipakai di kawasan Asia Tenggara sejak abad ke-7.
Bukti yang menyatakan itu ialah
dengan ditemukannya prasasti di Kedukan Bukit berangka tahun 683 M (Palembang),
Talang Tuwo berangka tahun 684 M (Palembang), Kota Kapur berangka tahun 686 M
(Bangka Barat), dan Karang Brahi berangka tahun 688 M (Jambi).Prasasti itu
bertuliskan huruf Pranagari berbahasa Melayu Kuna. Bahasa Melayu Kuna itu tidak
hanya dipakai pada zaman Sriwijaya karena di Jawa Tengah (Gandasuli) juga
ditemukan prasasti berangka tahun 832 M dan di Bogor ditemukan prasasti
berangka tahun 942 M yang juga menggunakan bahasa Melayu Kuna.
Pada zaman Sriwijaya, bahasa Melayu
dipakai sebagai bahasa kebudayaan, yaitu bahasa buku pelajaran agama
Budha.Bahasa Melayu juga dipakai sebagai bahasa perhubungan antarsuku di
Nusantara dan sebagai bahasa perdagangan, baik sebagai bahasa antarsuku di
Nusantara maupun sebagai bahasa yang digunakan terhadap para pedagang yang
datang dari luar Nusantara. Perkembangan dan pertumbuhan bahasa Melayu tampak
makin jelas dari peninggalan kerajaan Islam, baik yang berupa batu bertulis,
seperti tulisan pada batu nisan di Minye Tujoh, Aceh, berangka tahun 1380 M,
maupun hasil susastra (abad ke-16 dan ke-17), seperti Syair Hamzah Fansuri,
Hikayat Raja-Raja Pasai, Sejarah Melayu, Tajussalatin, dan Bustanussalatin.
Bahasa Melayu menyebar ke pelosok Nusantara
bersamaan dengan menyebarnya agama Islam.Bahasa Melayu mudah diterima oleh
masyarakat Nusantara sebagai bahasa perhubungan antarpulau, antarsuku,
antarpedagang, antarbangsa, dan antarkerajaan karena bahasa Melayu tidak
mengenal tingkat tutur.Bahasa Melayu dipakai di mana-mana di wilayah Nusantara
serta makin berkembang dan bertambah kukuh keberadaannya.Bahasa Melayu yang dipakai
di wilayah Nusantara dalam pertumbuhannya dipengaruhi oleh corak budaya
daerah.Bahasa Melayu menyerap kosakata dari berbagai bahasa, terutama dari
bahasa Sanskerta, bahasa Persia, bahasa Arab, dan bahasa-bahasa Eropa.Bahasa
Melayu pun dalam perkembangannya muncul dalam berbagai variasi dan dialek.
Perkembangan bahasa Melayu di wilayah
Nusantara memengaruhi dan mendorong tumbuhnya rasa persaudaraan dan persatuan
bangsa Indonesia.Komunikasi antarperkumpulan yang bangkit pada masa itu
menggunakan bahasa Melayu. Para pemuda Indonesia yang tergabung dalam
perkumpulan pergerakan secara sadar mengangkat bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia,
yang menjadi bahasa persatuan untuk seluruh bangsa Indonesia sebagaimana
terungkap dalam Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928.
Kebangkitan nasional telah mendorong
perkembangan bahasa Indonesia dengan pesat. Peranan kegiatan politik,
perdagangan, persuratkabaran, dan majalah sangat besar dalam memodernkan bahasa
Indonesia.
Proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia, 17 Agustus 1945 telah mengukuhkan kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia secara konstitusional sebagai bahasa negara. Kini bahasa Indonesia dipakai oleh berbagai lapisan masyarakat Indonesia, baik di tingkat pusat maupun daerah. Bahkan, belakangan ini sudah ada 17 negara yang mempelajari bahasa Indonesia sebagai bagian pendidikan dan budayanya.
Fungsi Bahasa Indonesia
Fungsi bahasa dapat dibagi menjadi 2
bagian, yaitu fungsi bahasa secara umum dan secara khusus.
Fungsi
bahasa secara umum bagi setiap orang adalah
1.
Sebagai alat untuk mengungkapkan perasaan
atau mengekspresikan diri sehingga orang mampu mengungkapkan gambaran, maksud,gagasan,
dan perasaan. Melalui bahasa kita dapat menyatakan secara terbuka segala
sesuatu yang tersirat di dalam hati dan pikiran kita.
Ada
2 unsur yang mendorong kita untuk mengekspresikan diri, yaitu agar menarik
perhatian orang lain terhadap diri kita serta keinginan untuk membebaskan diri
kita dari semua tekanan emosi.
2.
Sebagai alat komunikasi.
Bahasa merupakan saluran maksud
seseorang, yang melahirkan perasaan dan memungkinkan masyarakat untuk bekerja
sama. Komunikasi merupakan akibat yang lebih jauh dari ekspresi diri.Pada saat
menggunakan bahasa sebagai komunikasi ada tujuan agar para pembaca atau
pendengar menjadi sasaran utama perhatian seseorang.Bahasa dikatakan
komunikatif karena bersifat umum. Selaku makhluk sosial yang memerlukan orang
lain sebagai mitra berkomunikasi, manusia memakai dua cara berkomunikasi, yaitu
verbal dan nonverbal. Berkomunikasi secara verbal dilakukan menggunakan
alat/media bahasa (lisan dan tulis), sedangkan berkomunikasi cesara nonverbal
dilakukan menggunakan media berupa aneka simbol, isyarat, kode, dan bunyi
seperti tanda lalu lintas,sirene setelah itu diterjemahkan kedalam bahasa
manusia.
3.
Sebagai alat berintegrasi dan
beradaptasi sosial.
Pada saat beradaptasi dilingkungan
sosial, seseorang akan memilih bahasa yang digunakan tergantung situasi dan
kondisi yang dihadapi. Seseorang akan menggunakan bahasa yang nonstandar pada
saat berbicara dengan teman- teman dan menggunakan bahasa standar pada saat
berbicara dalam situasi resmi atau dengan orang tua atau yang dihormati.
Penguasaan bahasa suatu bangsa memudahkan seseorang untuk berbaur dan
menyesuaikan diri dengan bangsa yang dimaksud.
4.
Sebagai alat kontrol sosial.
Dalam konteks demikian bahasa memengaruhi sikap, tingkah laku, serta tutur kata seseorang.Kontrol sosial dapat diterapkan pada diri sendiri dan masyarakat, contohnya buku- buku pelajaran, ceramah agama, orasi ilmiah, mengikuti diskusi serta iklan layanan masyarakat. Contoh lain yang menggambarkan fungsi bahasa sebagai alat kontrol sosial yang sangat mudah kita terapkan adalah sebagai alat peredam rasa marah. Menulis merupakan salah satu cara yang sangat efektif untuk meredakan rasa marah kita.
Fungsi
bahasa secara khusus :
1. Mengadakan hubungan dalam pergaulan sehari- hari.
Manusia adalah makhluk sosial yang tak terlepas dari
hubungan komunikasi dengan makhluk sosialnya.Komunikasi yang berlangsung dapat
menggunakan bahasa formal dan nonformal.
2. Mewujudkan seni (sastra).
Bahasa dapat dipakai untuk mengungkapkan perasaan melalui
media seni, seperti syair, puisi, dan prosa.Terkadang bahasa yang digunakan
yang memiliki makna denotasi atau makna yang tersirat.Dalam hal ini, diperlukan
pemahaman yang mendalam agar bisa mengetahui makna yang ingin disampaikan.
3. Mempelajari bahasa- bahasa kuno.
Dengan mempelajari bahasa kunokita akan dapat mengetahui
peristiwa atau kejadian dimasa lampau. Untuk mengantisipasi kejadian yang
mungkin atau dapat terjadi kembali dimasa yang akan datang, atau hanya sekadar
memenuhi rasa keingintahuan tentang latar belakang dari suatu hal, misalnya untuk
mengetahui asal dari suatu budaya yang dapat ditelusuri melalui naskah kuno
atau penemuan prasasti-prasasti.
4. Mengeksploitasi iptek.
Dengan jiwa dan sifat keingintahuan yang dimiliki manusia serta akal dan pikiran yang sudah diberikan Tuhan kepada manusia, maka manusia akan selalu mengembangkan berbagai hal untuk mencapai kehidupan yang lebih baik. Pengetahuan yang dimiliki oleh manusia akan selalu didokumentasikan supaya manusia lainnya juga dapat mempergunakannya dan melestarikannya demi kebaikan manusia itu sendiri.
Kedudukan Bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia memiliki kedudukan
yang sangat penting yang tercantum didalam :
1. Ikrar ketiga Sumpah Pemuda 1928
dengan bunyi, “ Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan,
bahasa Indonesia”.
2. Undang- Undang Dasar RI 1945 Bab XV (Bendera, Bahasa, dan lambing Negara, serta Lagu Kebangsaan) Pasal 36 menyatakan bahwa “Bahasa Negara ialah Bahasa Indonesia”.
Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Nasional
Kedudukannya berada diatas bahasa-
bahasa daerah. Hasil Perumusan Seminar Politik Bahasa Nasional yang
diselenggarakan di Jakarta pada tanggal 25-28 Februari 1975 menegaskan bahwa
dalam kedudukannya sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia berfungsi sebagai
:
1. Lambang kebanggaan Nasional.
Sebagai lambang kebanggaan Nasional bahasa Indonesia
memancarkan nilai- nilai sosial budaya luhur bangsa Indonesia. Dengan keluhuran
nilai yang dicerminkan bangsa Indonesia, kita harus bangga, menjunjung dan
mempertahankannya.Sebagai realisasi kebanggaan terhadap bahasa Indonesia, harus
memakainya tanpa ada rasa rendah diri, malu, dan acuh tak acuh.Kita harus
bangga memakainya dengan memelihara dan mengembangkannya.
1. 2. Lambang Identitas Nasional.
Sebagai lambang identitas nasional,
bahasa Indonesia merupakan lambang bangsa Indonesia. Berarti bahasa Indonesia
akan dapat mengetahui identitas seseorang, yaitu sifat, tingkah laku, dan watak
sebagai bangsa Indonesia. Kita harus menjaganya jangan sampai ciri kepribadian
kita tidak tercermin di dalamnya. Jangan sampai bahasa Indonesia tidak
menunjukkan gambaran bangsa Indonesia yang sebenarnya.
2. 3. Alat pemersatu berbagai masyarakat
yang berbeda-beda latar belakang sosial budaya dan bahasanya.
Dengan fungsi ini memungkinkan
masyarakat Indonesia yang beragam latar belakang sosial budaya dan berbeda-beda
bahasanya dapat menyatu dan bersatu dalam kebangsaan, cita-cita, dan rasa nasib
yang sama. Dengan bahasa Indonesia, bangsa Indonesia merasa aman dan serasi
hidupnya, karena mereka tidak merasa bersaing dan tidak merasa lagi ‘dijajah’
oleh masyarakat suku lain. Karena dengan adanya kenyataan bahwa dengan
menggunakan bahasa Indonesia, identitas suku dan nilai-nilai sosial budaya
daerah masih tercermin dalam bahasa daerah masing-masing.Kedudukan dan fungsi bahasa
daerah masih tegar dan tidak bergoyah sedikit pun.Bahkan, bahasa daerah
diharapkan dapat memperkaya khazanah bahasa Indonesia.
3. 4 Alat penghubung antarbudaya
antardaerah.
Manfaat bahasa Indonesia dapat dirasakan dalam kehidupan sehari-hari.Dengan bahasa Indonesia seseorang dapat saling berhubungan untuk segala aspek kehidupan.Bagi pemerintah, segala kebijakan dan strategi yang berhubungan dengan ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan, dan kemanan mudah diinformasikan kepada warga. Apabila arus informasi antarmanusia meningkat berarti akan mempercepat peningkatan pengetahuan seseorang. Apabila pengetahuan seseorang meningkat berarti tujuan pembangunan akan cepat tercapai.
Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Resmi Negara Kesatuan
Republik Indonesia
Dalam Hasil Perumusan Seminar
Politik Bahasa Nasional yang diselenggarakan di Jakarta pada tanggal 25 s.d. 28
Februari 1975 dikemukakan bahwa di dalam kedudukannya sebagai bahasa negara,
bahasa Indonesia befungsi sebagai :
1.
Bahasa resmi kenegaraan.
Bukti bahwa bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi kenegaraan
adalah digunakannya bahasa Indonesia dalam naskah proklamasi kemerdekaan RI
1945. Mulai saat itu bahasa Indonesia digunakan dalam segala upacara, peristiwa
serta kegiatan kenegaraan.
2. Bahasa pengantar resmi dilembaga-lembaga pendidikan.
Bahasa Indonesia dipakai sebagai bahasa pengantar di
lembaga-lembaga pendidikan mulai dari taman kanak-skanak sampai dengan
perguruan tinggi. Untuk memperlancar kegiatan belajar mengajar, materi
pelajaran ynag berbentuk media cetak hendaknya juga berbahasa Indonesia.Hal ini
dapat dilakukan dengan menerjemahkan buku-buku yang berbahasa asing. Apabila
hal ini dilakukan, sangat membantu peningkatan perkembangan bahasa Indonesia
sebagai bahasa ilmu pengetahuan dan teknolologi (iptek).
3. Bahasa resmi di dalam perhubungan pada tingkat nasional
untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan serta pemerintah.
Bahasa Indonesia dipakai dalam hubungan antarbadan
pemerintah dan penyebarluasan informasi kepada masyarakat. Sehubungan dengan
itu hendaknya diadakan penyeragaman sistem administrasi dan mutu media
komunikasi massa. Tujuan penyeragaman dan peningkatan mutu tersebut agar isi
atau pesan yang disampaikan dapat dengan cepat dan tepat diterima oleh
masyarakat.
4 Bahasa resmi di dalam pengembangan kebudayaan dan
pemanfaatan ilmu pengetahuan serta teknologi modern.
Kebudayaan nasional yang beragam yang berasal dari masyarakat Indonesia yang beragam pula.Dalam penyebarluasan ilmu dan teknologi modern agar jangkauan pemakaiannya lebih luas, penyebaran ilmu dan teknologi, baik melalui buku-buku pelajaran, buku-buku populer, majalah-majalah ilmiah maupun media cetak lain, hendaknya menggunakan bahasa Indonesia.Pelaksanaan ini mempunyai hubungan timbal-balik dengan fungsinya sebagai bahasa ilmu yang dirintis lewat lembaga-lembaga pendidikan, khususnya di perguruan tinggi.
Bahasa Indonesia
Memiliki Seperangkat Norma atau Kaidah
Sebagaimana
bahasa di dunia pada umumnya, bahasa Indonesia memiliki seperangkat norma
penggunaan, biasdanya disebut kaidah, baik dalam tata ucap, tata tulis, tata
kata, tata kalimat, tata paragraf, tata karangan, dan bahkan tata wacana. Dalam
ranah kebahsaan hal tersebut selalu dikaji secara ilmiah dan dikembangkan
sesuiai dengan kebutuhan dan keberlakuan di masyarakat penggunanya.Benturan
yang sering terjadi adalah keinginan masyarakat pengguna tidak sebanding dan
berimbang dengan tingkat pemahamannnya perihal kaidah tersebut.
Pada kesempatan kali ini yang perlu kalian kaji adalah perihal kaidah tata tulis yang semakin hari dirasa semakin rusak dan mencemaskan bersamaan dengan berkembangnya penggunaan media sosial dalam bentuk gawai.Fakta di lingkungan kita membuktikan hal itu, biasanya sejalan dengan taraf kesadaran dan tingkat pendidikan pengguna.
Menggunakan Kaidah Tata Tulis Bahasa Indonesia dengan Baik dan Benar
Bahasa
Indonesia merupakan bahasa nasional negara kita yang secara eksistensial historis sudah menguat sejak
diadakannya SumpahPemuda, 28 Oktober 1928. Sejak itu bahasa Indonesia sudah menjadi
bahasa nasional. Perjuangan para pahlawan dan tokoh pemuda untuk memperkuat keberadaan
bahasa Indonesia lebih menguat tatkala negara kita secara resmi memproklamasikan
diri keberadaannya secara internasional, tepatnya 17 Agustus 1945, yang
sekaligus mulai pemberlakukan Undang-UndangDasar 1945, yang di dalamnya, Pasal
33 menegaskan “Bahasa Negara adalah Bahasa Indonesia “. Sejak itulah bahasa Indonesia
secara yuridis formal memiliki status sebagai bahasa resmi negara.
Dalam koteks perkembangannya, bahasa Indonesia memiliki sistem tata tulis yang digunakan atau sistem ejaan. Secara kronologis sistem ejaan yang pernah diberlakukan sejak tahun 1945 hingga sekarang adalah 1) Ejaan Van Ophuijsen; 2) Ejaan Republik (Ejaan Soewandi); 3) Ejaan Melindo; 4) Ejaan Yang Disempurnakan; dan 4) Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia. Ejaan merupakan kaidah-kaidah cara menggambarkan bunyi-bunyi (kata, kalimat, dan sebagainya) dalam bentuk tulisan (huruf-huruf) atau serta penggunaan tanda bacanya. Tiap negara mempunyai aturan tata tulis tersendiri dalam melambangkan bunyi-bunyi bahasa negaranya. Demikian juga di Indonesia, seperangkat sistem doitetapkan dan disosialisasikan kepada pengguna yang berasal dari berbagai bahasa.
Lantas, bagaimana perkembangan
sistem tata tulis dalam bahasa Indoensia? Berikut kaidah ejaan yang pernah
berlaku di Indonesia.
1.
Ejaan Van
Ophuijsen.
Ejaan ini digunakan untuk menuliskan
kata-kata Melayu menurut model yang dimengerti oleh orang Belanda, yaitu
menggunakan huruf Latin dan bunyi yang mirip dengan tuturan Belanda, antara
lain:
· huruf ‘j’ untuk menuliskan kata-kata jang, pajah, sajang.
· huruf ‘oe’ untuk menuliskan kata-kata goeroe, itoe, oemoer.
· tanda diakritik, seperti koma ain dan tanda trema,
untuk menuliskan kata-kata ma’moer, ‘akal, ta’, pa’, dinamaï.
Huruf hidup yang diberi
titik dua diatasnya seperti ä, ë, ï dan ö,
menandai bahwa huruf tersebut dibaca sebagai satu suku kata, bukan diftong,
sama seperti ejaan Bahasa Belanda sampai saat ini.
Ini merupakan pedoman resmi ejaan pertama yang diterbitkan pada tahun 1901. Fyi, bahasa Indonesia waktu itu masih disebut sebagai bahasa Melayu. Bisa ditebak dari namanya, ejaan ini disusun oleh orang Belanda bernama Charles A. van Ophuijsen dan dibantu oleh Engku Nawawi Gelar Soetan Ma’moer dan Moehammad Taib Soetan Ibrahim.
2.
Ejaan
Republik (Edjaan Repoeblik)
Ejaan ini berlaku sejak 17 Maret 1947 berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 264/Bhg.A. dan juga disebut dengan nama Edjaan Soewandi, diambil dari nama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan kala itu. Ejaan ini mengganti ejaan sebelumnya, yaitu Ejaan Van Ophuijsen yang mulai berlaku sejak tahun 1901.
Perbedaan-perbedaan antara ejaan ini
dengan ejaan Van Ophuijsen ialah:
1.
huruf ‘oe’ menjadi ‘u’, seperti
pada goeroe → guru.
2.
bunyi hamzah dan bunyi sentak yang
sebelumnya dinyatakan dengan (‘) ditulis dengan ‘k’, seperti pada
kata-kata tak, pak, maklum, rakjat.
3.
kata ulang boleh ditulis dengan
angka 2, seperti ubur2, ber-main2, ke-barat2-an.
4.
awalan ‘di-’ dan kata depan ‘di’
kedua-duanya ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya. Kata depan ‘di’
pada contoh dirumah, disawah, tidak dibedakan dengan
imbuhan ‘di-’ pada dibeli, dimakan.
Pembaharuan dari Ejaan Soewandi terletak dalam penggunaan diftong (gabungan dua huruf vokal) oe yang diganti menjadi huruf u, dan dihapuskannya tanda apostrof. Nah, tanda apostrof ini diganti menjadi huruf k atau tidak dituliskan sama sekali. Contohnya:
·
Jum’at → Jumat
·
ra’yat → rakyat
·
ma’af → maaf
Contoh iklan zaman dulu yang menggunakan Ejaan Soewandi (sumber: fotokita.grid.id)
3.
Pembaruan
Ejaan (Bahasa
Inggris: spelling reform)
Tindakan untuk memperbaiki
sistem ejaan dengan membuatnya lebih menggambarkan fonem yang ada dalam suatu bahasa biasanya dilakukan. Sejak awal abad
ke-19, lebih dari 31 bahasa modern telah
melakukan pembaruan ejaan yang kadang secara radikal. Indonesia telah mengalami beberapa kali pembaruan ejaan dengan
yang terakhir berupa pemberlakuan Ejaan Yang Disempurnakan pada tahun 1972.
Melalui Kongres Bahasa Indonesia II di Medan tahun 1954, Prof. M. Yamin menyarankan agar ejaan Soewandi disempurnakan. Pembaharuan yang disarankan panitia yang diketuai Prijono dan E. Katoppo antara lain: membuat standar satu fonem satu huruf, dan diftong ai, au, dan oi dieja menjadi ay, aw, dan oy. Selain itu, tanda hubung juga tidak digunakan dalam kata berulang yang memiliki makna tunggal seperti kupukupu dan alunalun.
4.
Ejaan
Melindo
Sistem ejaan ini merupakan sistem ejaan Latin yang termuat dalam Pengumuman Bersama Edjaan
Bahasa Melaju-Indonesia (Melindo) (1959) sebagai hasil usaha penyatuan
sistem ejaan dengan huruf
Latin di Indonesia dan Persekutuan Tanah Melayu. Keputusan ini dilakukan dalam Perjanjian Persahabatan
Indonesia dan Malaysia pada tahun 1959. Sistem ini tidak pernah sampai
diterapkan.
Melindo ini akronim dari Melayu-Indonesia. Draft penyusunan ejaan ini dilakukan pada tahun 1959 atas kerja sama Indonesia dan Persekutuan Tanah Melayu, yang dalam hal ini adalah Malaysia. Perubahan yang diajukan dalam ejaan ini tidak jauh berbeda dari Ejaan Pembaharuan.
Ejaan Melindo ini bertujuan untuk menyeragamkan ejaan yang digunakan kedua negara. Sayang, ejaan ini pun gagal diresmikan akibat ketegangan politik antara Indonesia dan Malaysia waktu itu.
5. Ejaan LBK (Lembaga Bahasa dan Kesusastraan)
Ejaan ini adalah lanjutan dari Ejaan Melindo yang tidak jadi itu. Panitianya masih campuran antara Indonesia dan Malaysia dan dibentuk pada tahun 1967. Isinya juga tidak jauh berbeda dari Ejaan yang Disempurnakan (yang akan dijelaskan selanjutnya), hanya ada perbedaan di beberapa kaidahnya saja.
Ada pun huruf vokal dalam ejaan ini terdiri dari: i, u, e, É™, o, a. Dalam ejaan ini, istilah-istilah asing sudah mulai diserap seperti: extra → ekstra; qalb → kalbu; guerilla → gerilya.
6.
Ejaan Yang
Disempurnakan (EYD)
Sistem adalah penyempurnaan dari
ejaan – ejaan sebelumnya yang merupakan hasil kerja dari panitia ejaan Bahasa
Indonesia yang dibentuk oleh LBK (Lembaga Bahasa dan Kesusastraan) pada 1966.
Ejaan ini diresmikan dalam pidato kenegaraan memperingati HUT Kemerdekaan RI ke
27, 17 Agustus 1972.Selanjutnya dikukuhkan dalam Surat Keputusan Presiden No.
57 tahun 1972.
Beberapa penyempurnaan itu
diantaranya adalah
:
1.
Huruf J, DJ, NJ, CH, TJ, SJ pada
Ejaan Soewandi diubah menjadi Y, J, NY, KH, C,
SY.
2.
Kata ulang harus ditulis hanya
dengan menggunakan tanda hubung. Penggunaan angka 2 diperkenankan hanya pada
penulisan cepat atau notula.
Konteks
pemakaiannnya dalam kehidupan bermasyakat juga mengalami perubahan.Tata kaidah
tata tulis tidak semuanya diikuti dan dipatuhi oleh masyarakat pengguna, masyarakat
Indonesia. Dalam koteks demikian, secara eksplisit terungkap jati diri bangsa
yang memang belum mencerminkan anggota komunitasnya memiliki pola pikeir dan komitmen
yang baik. Harus dikaui juga kita masih amat jauh tertinggal dalam hal ini dengan
Amaerika Serikat dan beberapa negara Eropa lainnya. Mereka memiliki sistem dan dimaksudkan
untuk kebaikan itu diikuti dan digunakan oleh masyarakat penggunany adengan taat
asas.
Lebih
kacau lagi, perkembangan teknologi informasi yang dalam dua dasa warsa terakhir
menyeruak dan bisa menguak secara frontal masyarakat penggunanya. Perubahan dalam
kerangka berpikir dan serbacepat meluluhlantakkan sistem dan kaidah tatatulis yang
beredar, terutama dalam jejaring sosial yang bersifat personal. Banyak pengabaian
kaidah berbahasa, baik dalam tata kata, tata kalimat, tata paragraf, dan tata tulis.
Hal ini terungkap lewat data yang terwuju dalam media sosial, terutama aspek tata
tulis, morfologi, tata kalimat, dan lain-lain. Di sisilain, ketidakpedulian ini
juga sering terjadi di media televisi, terutama dalam tulisan tayang gerak.
Tatkala kita ingin menulis cerpen atau password Facebook, apakah bisa semau kita? Mengapa terkesan huruf kapitalnya asal-asalan, banyak tanda baca yang tidak jelas, dan memakai angka segala di tengah-tengah?Buat kalian yang pernah mencoba mengirim cerpen atau naskah novel ke penerbit apakah pernah mengalami hal itu?Bukan hanya saat menulis cerpen, ejaan juga sangat penting dalam penulisan resmi seperti surat, lamaran pekerjaan, email, pengumuman, bahkan chat Whatsapp untuk guru. Jangan sampai kalian di-block guru gara-gara tulisannya naik-turun tak beraturan yang mencerminkan kekurangpahaman kita tentang aturan bahasa.
Tetapi sebelumnya, apakah kalian sudah mengetahui dan memahamiapa yang dimaksud ejaan? Menurut KBBI Daring, ejaan adalah kaidah cara menggambarkan bunyi-bunyi (kata, kalimat, dan sebagainya) dalam bentuk tulisan (huruf-huruf) serta penggunaan tanda baca.
Kita pasti sudah mengenal EYD.Ejaan ini berlaku sejak tahun 1972 sampai 2015.Di antara deretan ejaan di atas, EYD ini yang paling awet. Juga, ejaan ini mengatur secara lengkap tentang kaidah penulisan bahasa Indonesia, antara lain: tentang unsur bahasa serapan, tanda baca, pemakaian kata, pelafalan huruf “e”. penggunaan huruf kapital, dan penggunaan cetak miring. Selain itu, huruf “f”, “v”, “q”, “x”, dan “z” yang kental dengan unsur bahasa asing resmi menjadi bagian bahasa Indonesia.
7. Ejaan Bahasa Indonesia (EBI)
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 2015 tentang Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia, EBI pun resmi berlaku sebagai ejaan baru Bahasa Indonesia. Katanya, latar belakang diresmikan ejaan baru ini adalah karena perkembangan pengetahuan, teknologi, dan seni sehingga pemakaian bahasa Indonesia semakin luas. Ejaan ini menyempurnakan EYD, terutama dalam hal penambahan diftong, penggunaan huruf kapital, dan cetak tebal.
Inti yang
tertera adalah
·
Huruf
diftong yang berlaku antara lain: ai, au, ei, oi
·
Lafal
huruf “e” menjadi tiga jenis. Contohnya seperti pada lafal: petak,
kena, militer
·
Penulisan
cetak tebal untuk menegaskan bagian tulisan yang sudah ditulis miring, dan
bagian-bagian karangan seperti judul, bab, dan subbab.
·
Huruf
kapital pada nama julukan seseorang. Contohnya: Pak Haji Bahrudin
·
Tanda
elipsis (...) digunakan dalam kalimat yang tidak selesai dalam dialog.
Selain berkembang dalam
ejaan, bahasa Indonesia juga mengalami pembaharuan dalam teknologi. Sekarang
ini kalian jadi lebih mudah kepoin KBBI dan EBI karena sudah
dibuat versi daring. Jadi, buat yang masih butuh kejelasan hubungan ini, bisa
meluncur ke PUEBI Daring dalam https://puebi.readthedocs.io/en/latest/.
PUEBI Daring adalah versi web ramah gawai dari Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) berdasarkan Permendikbud 50/2015. Isi PUEBI Daring diperkaya dengan beberapa catatan tambahan yang belum dinyatakan atau dinyatakan secara implisit pada dokumen asli Permendikbud 50/2015.
Dalam kesempatan kali ini, tanpa merendahkan unsur lain, aspek yang diutamakan adalah penggunaan 1) huruf kapital, 2) huruf miring; 3) kata depan; 4) singkatan dan akronim, 5) angka dan bilangan; 6) tanda titik (.); 6) tanda petik ("…"); dan 8) tanda petik tunggal ('…'). Untuk mendalaminya kalian silakan buka PUEBI.
Untuk mencapai standar kompetensi di atas, kalian
silakan buka jejaring tersebut atau baca buku tata tulis yang dimaksud. Lantas,
sebagai penguatan pemahaman dan praktik kalian silakan buka Lembar Kegiatan Peserta Didik 3.3: Menulis kalimat sesuai dengan
kaidah tata tulis yang berlaku, bisa
buka di jalur yang benar!
Nama : Grisella Febriani
BalasHapusKelas : XII IPS 3
Nomor Absen : 16
Email : feegrisella@gmail.com
1. Berilah batasan atau konsep kalimat efektif dengan menggunakan sumber yang baik, minimal 3 (tiga) sumber yang saling melengkapi variabel pengertiannya. Bila di sumber pertama telah menemukan variabel A, pada sumber kedua dan seterusnya, kalian harus cari variabel B, C, dan seterusnya. Lebih baik kalian kutip bagian yang mengandung variabel sebagaimana yang dimaksud! Lantas, tulislah simpulan, misalnya, kalian tinggal merangkai variabel konsep tersebut ke dalam pengertian yang jelas. Simpulan: Kalimat efektif adalah A, B, dan C.
Jawab :
Konsep kalimat efektif
• Kalimat efektif adalah kalimat yang disusun berdasarkan kaidah-kaidah yang berlaku, seperti unsur-unsur penting yang harus dimiliki setiap kalimat (subjek dan predikat); memperhatikan ejaan yang disempurnakan; serta cara memilih kata (diksi) yang tepat dalam kalimat.
(Sumber : https://www.yuksinau.id/kalimat-efektif/, diakses pada 13 Agustus 2020 pukul 10.21 WIB).
• Kalimat efektif adalah kalimat yang mengungkapkan ide dan gagasan penulis yang di sampaikan kepada pendengar atau pembaca agar pembaca dan pendengar dapat menerima ide dan gagasan penulis atau pembicara dengan jelas.
(Sumber : https://www.dosenpendidikan.co.id/kalimat-efektif/, diakses pada 13 Agustus 2020 pukul 10.18 WIB).
• Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mengungkapkan gagasan penutur/penulisnya secara tepat sehingga dapat dipahami oleh pendengar/pembaca secara tepat pula.
(Sumber : https://www.gurupendidikan.co.id/kalimat-efektif/, diakses pada 13 Agustus 2020 pukul 10.23 WIB).
• Kesimpulan :
Kalimat efektif adalah kalimat yang mengungkapkan ide dan gagasan penulis yang disampaikan kepada pendengar maupun pembaca yang disusun berdasarkan kaidah yang berlaku.
2. Carilah ciri-ciri kalimat efektif dengan menggunakan berbagai sumber, lantas buatlah rangkaian simpulan ciri-ciri kalimat efektif tersebut! Kalian bisa menggunakan pola di atas sehingga simpulannya mengandung banyak variavel yang menjadi ciri kalimat efektif!
Jawab :
Ciri-ciri kalimat efektif
• Ciri-ciri kalimat efektif :
1. Kesepadanan struktur
2. Keparelalan bentuk (kesejajaran)
3. Kehematan kata
4. Kecermatan penalaran
5. Kepaduan gagasan
6. Kelogisan bahasa
(Sumber : https://www.google.co.id/amp/s/serupa.id/kalimat-efektif/amp/, diakses pada 13 Agustus 2020 pukul 10.44 WIB).
• Ciri-ciri kalimat efektif :
1. Kesepadanan struktur
2. Kehematan kata
3. Kesejajaran bentuk
4. Ketegasan makna
5. Kelogisan kalimat
(Sumber : https://www.studiobelajar.com/kalimat-efektif/, diakses pada 13 Agustus 2020 pukul 10.35 WIB).
• Ciri-ciri kalimat efektif :
1. Kesepadanan
2. Kesejajaran
3. Ketegasan makna
4. Kehematan
5. Kepaduan
6. Kelogisan
(Sumber : https://www.seputarpengetahuan.co.id/2018/04/pengertian-kalimat-efektif-ciri-ciri-syarat-contoh.html, diakses pada 13 Agustus 2020 pukul 10.39 WIB).
• Kesimpulan :
Ciri-ciri kalimat efektif :
1. Kesepadanan struktur
2. Kehematan kata
3. Kesejajaran bentuk
4. Ketegasan makna
5. Kelogisan kalimat
6. Kecermatan penalaran
7. Kepaduan gagasan
Nama : Grisella Febriani
BalasHapusKelas : XII IPS 3
Nomor Absen : 16
Email : feegrisella@gmail.com
Soal nomor 3 : Kerjakan soal di bawah ini sesuai dengan tabel berikut! Kalian diminta mengubah kalimat soal menjadi kalimat efektif!
Jawab :
7. Banyaknya sampah di masyarakat perkotaan adalah merupakan akibat tidak disiplinnya penduduk kota memilah-milah sampah organik dan sampah nonorganik.
• Banyak sampah di masyarakat adalah akibat tidak disiplin penduduk kota memilah sampah organik dan sampah non-organik.
14. Jepang telah dapat mensukseskan kemajuan teknologi dlam berbagai bidang.
• Jepang telah sukses memajukan teknologi dalam bidang kehidupan.
21. Kekayaan batin hasil kepekaan dan kecermatan penulis akhirnya berujung pada kelegaan batin penulis serta dibarengi dengan perolehan pendapatan penulis itu.
• Kekayaan batin hasil kepekaan dan kecermatan penulis dapat berujung pada kelegaan batin penulis disertai dengan perolehan pendapatan penulis.
28. Jika menulis andaikata diibaratkan kita sedang menaiki sepeda motor, membaca buku adalah bensinnya.
• Menulis diibaratkan kita sedang mengendarai sepeda motor, membaca buku adalah bensin.
35. Kemudian selanjutnya bersosialisasi biasanya dimulai dengan membuat konsensus, gaul, lalu bikin komitmen tertentu dan bila di antaranya orang-orang itu terdapat ada kecocokan, maka akan dilanjutkan dengan bermasyarakat.
• Bersosialisasi dapat dimulai dengan membuat konsensus, gaul, dan membuat komitmen tertentu. Apabila orang tersebut memiliki kecocokan, maka dapat dilanjutkan dengan bermasyarakat.
42. Dari angka-angka pengumpulan suara itu menunjukkan suatu kesimpulan kasar bahwa di daerah pinggiran kota pasangan capres nomor 2 mengungguli pasangan capres nomor 3.
• Angka pengumpulan suara menunjukkan kesimpulan bahwa di daerah pinggiran kota pasangan calon presiden nomor 2 lebih baik daripada pasangan calon presiden nomor 3.
49. Berdasarkan pada semua data-data tersebut menunjukkan kepada kami tentang perlunya langkah-langkah preventif terhadap semua tindakan-tindakan pemecahbelahan bangsa.
• Semua data menunjukkan kepada kami tentang perlu langkah preventif terhadap semua tindakan pemecahbelahan bangsa.
56. Kamu-kamu itulah yang semestinya mengerti tentang masalah yang hendak dibahas di depas kelas nanti, jangan kalian serahkan semua maslah-masalah itu padaku.
• Semestinya kamu mengerti tentang masalah yang hendak dibahas di depan kelas. Jadi, kalian jangan menyerahkan semua masalah padaku.
58. Dorothea adalah siswa yang sangat rajin sekali, terutama dalam kegiatan yang untuk keperluan OSIS.
• Dorothea adalah siswa yang sangat rajin, terutama dalam kegiatan untuk keperluan OSIS
70. Kalangan-kalangan petinggi birokrasi-birokrasi senantiasa terus-menerus menyibukkkan diri membicarakan tentang memberantas korupsi dan antisipasinya, terutama diliat dari Undang-Undang Anti Korupsi.
• Kalangan petinggi Birokrasi senantiasa terus menyibukkan diri membicarakan tentang pemberantasan korupsi dan antisipasi, terutama dilihat dari Undang-Undang Anti Korupsi.
Nama : Grisella Febriani
BalasHapusKelas : XII IPS 3
Nomor Absen : 16
Email : feegrisella@gmail.com
71. Lalu kemudian biasanya setelah terbiasa berdisiplin belajar, biasanya pelajar lantas mengatur jadwal kegiatan, perhitungan waktu bermain, lalu bikin komitmen tertentu dan bila di antaranya mengalami kesulitan lantas konsultasi dengan guru-gurunya sendiri.
• Setelah terbiasa berdisiplin belajar, biasanya pelajar mengatur jadwal kegiatan, perhitungan waktu bermain, dan membuat komitmen tertentu. Apabila mengalami kesulitan, konsultasi dengan guru.
72. Pengeluaran dana pembangunan kawasan berikat ini hampir semuanya menjadi wewenang perusahaan You Ben Wae..
• Pengeluaran dana pembangunan kawasan ini hampir semuanya menjadi wewenang perusahaan You Ben Wae.
73. Begitu setelah diyakini bersama oleh semua pihak bahwa dua puluh empat orang itu terlibat dalam perkara itu, pihak
• Diyakini bersama oleh semua pihak bahwa 24 orang terlibat dalam perkara tersebut.
74. Kepolisian Jawa Tengah segera lantas menahan orang-orang yang dicurigainya itu.
Karena terlambatnya datangnya bantuan dari pemerintah setempat, maka masyarakat pengungsi korban banjir di daerah itu amat mendambakan bantuan dari masyarakat sekitar.
• Kepolisian Jawa Tengah segera menahan orang yang dicurigai, karena bantuan pemerintah setempat terlambat datang maka masyarakat pengungsi korban banjir di daerah tersebut sangat mendambakan bantuan masyarakat sekitar.
75. Fakta dari keuangan perbankan menunjukkan tentang adanya manipulasi proyek sehingga sang terdakwa tak bisa mengelak lagi dari perkara itu.
• Fakta keuangan perbankan menunjukkan tentang adanya manipulasi proyek sehingga terdakwa tidak dapat mengelak lagi terhadap perkara tersebut.
76. Inti permasalahan yang kami ingin paparkan adalah mengenai hubungan logis antara sistem kurikulum dengan prestasi pembelajaran siswa.
• Inti permasalahan yang ingin kami jelaskan adalah mengenai hubungan logis antara sistem kurikulum dengan prestasi pembelajaran siswa.
77. Generasi muda sekarang harus selalu berpikir dan ambil sikap yang tepat secara simultan di mana pada masa globalisasi nanti banyak fenomena-fenomena terjadi yang sering kita abaikan.
• Generasi muda harus selalu berpikir dan mengambil sikap secara simultan, di mana pada masa globalisasi nanti banyak fenomena terjadi sering kita abaikan.
Nama: Vanessa Timothy
BalasHapusKelas: XII IPS1
No absen: 35
1. a. Kalimat efektif adalah kalimat yang disusun berdasarkan kaidah-kaidah yang berlaku, seperti unsur-unsur penting yang harus dimiliki setiap kalimat (subjek dan predikat) memperhatikan ejaan yang disempurnakan;serta cara memilih kata (diksi) yang tepat dalam kalimat.
Sumber : https://id.m.wikipedia.org/wiki/Kalimat_efektif diakses pada 13 Agustus 2020, pukul 11:45 WIB.
b. Kalimat efektif adalah kalimat yang tersusun sesuai dengan kaidah penulisan yang berlaku dan memperhatikan penempatan tanda baca serta pemilihan kata yang tidak memiliki maksud yang rancu atau berbelit-belit.
Sumber : https://www.google.co.id/amp/s/saintif.com/contoh-kalimat-efektif/amp/
diakses pada 13 Agustus 2020, pukul 11:50 WIB.
c. Kalimat efektif adalah kalimat yang mengungkapkan ide dan gagasan penulis yang di sampaikan kepada pendengar atau pembaca agar pembaca dan pendengar dapat menerima ide dan gagasan penulis atau pembicara dengan jelas. kalimat berisi tentang ide dan gagasan penulis atau pembicara.
Sumber : https://www.dosenpendidikan.co.id/kalimat-efektif/ diakses pada 13 Agustus 2020, pukul 11:56 WIB.
Simpulan : Kalimat efektif adalah kalimat yang disusun berdasarkan kaidah-kaidah yang berlaku, yang berisisi unsur-unsur penting agar pembaca dan pendengar dapat merima ide dan gagasan penulis atau pembicara dengan jelas.
2. a. Ciri-ciri kalimat efektif
1). Kesepadanan struktur
Berarti terdapat keseimbangan antara gagasan dan struktur bahasa yang digunakan. Kesepadanan struktur dapat dilihat dari: kejelasan subjek, predikat, dan penggunaan kata hubung yang tepat untuk gagasan yang dibawakan.
2). Keparelalan bentuk (Kesejajaran)
Keparalelan adalah kesejajaran bentuk kata yang digunakan dalam kalimat, maksudnya jika bentuk pertama menggunakan nomina, bentuk kedua dan seterusnya juga akan menggunakan nomina.
3). Kehematan kata
Tidak menggunakan kata yang berulang atau tidak dibutuhkan.
4). Kecermatan penalaran
Berarti teliti dalam menggunakan kata atau ungkapan sehingga dapat meyakinkan bahwa kalimat tidak menimbulkan tafsir atau arti ganda bagi pembacanya.
5). Kepaduan gagasan
Kepaduan ialah kepaduan pernyataan dalam kalimat itu sehingga informasi yang disampaikannya tidak terpecah-pecah.
6). Kelogisan bahasa
Kelogisan bahasa berarti kalimat dapat diterima akal sehat dan penulisan sesuai dengan kaidah yang berlaku.
Sumber : https://serupa.id/kalimat-efektif/ diakses pada 13 Agustus 2020, pukul 12:55 WIB.
b. Ciri-ciri kalimat efektif
1). Memakai diksi yang tepat.
2). Mempunyai unsur pokok atau penting, minimal Subjek Predikat (SP).
3). Taat kepada tata aturan ejaan yang disempurnakan (EYD) yang berlaku.
4). Melakukan penekanan ide pokok.
5). Mengacu kepada penghematan penggunaan kata.
6). Memakai kesejajaran bentuk bahasa yang dipakai.
7). Memakai variasi struktur kalimat.
8). Memakai kesepadanan antara struktur bahasa dan jalan pikiran yang logis dan sistematis.
9). Mewujudkan koherensi yang baik dan kompak.
10). Memperhatikan pararelisme.
11). Merupakan komunikasi yang berharkat.
12). Diwarnai kehematan.
13). Didasarkan pada pilihan kata yang baik.
Sumber : https://www.yuksinau.id/kalimat-efektif/#Ciri_Ciri_Kalimat_Efektif diakses pada 13 Agustus 2020, pukul 13:01 WIB.
Simpulan:
Ciri-ciri kalimat efektif:
• Memiliki kesepadanan struktur.
• Memperhatikan paralelisme.
• Menghemat penggunaan kata.
• Kecermatan dalam penalaran.
• Kepaduan gagasan agar informasi tidak terpecah-pecah.
• Menggunakan kalimat yang logis.
• Memakai diksi yang tepat.
• Mempunyai unsur pokok yang penting yaitu subjek dan predikat.
• Taat pada tata aturan ejaan yang disempurnakan.
• Melakukan penekanan ide pokok.
• Memakai variasi struktur kalimat.
• Mewujudkan koherensi yang baik dan kompak.
• Merupakan komunikasi yang berharkat.
• Didasari pada pemilihan kata yang baik.
Nama : Vanessa Timothy
BalasHapusKelas : XII IPS1
No.absen : 35
3.Bagi para anggota yang belum membayar iuran anggota, diharapkan menemui Ibu Bendahara.
8.Pemerintah Kabupaten menanggung semua pengeluaran biaya pengembangan pendidikan.
13. Sepertinya sudah banyak yang mengetahui, fase usia remaja merupakan masa di mana manusia sedang mengalami perkembangan begitu pesat, baik fisik, psikologis, dan sosial.
18. Kenaikan anggaran pendidikan memberi dampak positif dalam mengembangkan sumber daya manusia.
23. Nepostisme adalah suatu penyelewengan jabatan sehubungan dengan kekerabatan dalam formasi kepegawaian dan peluang usaha.
28. Masyarakat postmodern mengenal adanya masa transisi yang menyulitkan kesikapan.
33.Dampak luapan lumpur telah mengakibatkan pembobolan tanggul yang panjangnya kurang lebih 300 meter sehingga mengakibatkan perjalanan kereta api jurusan Surabaya terhambat.
38. Berdasarkan semua data tersebut, memperlihatkan kepada kami tentang perlunya langkah-langkah preventif tindakan-tindakan kriminal
43. Seluruh pernyataan yang dinyatakan oleh Ketua Kelas selalu menimbulkan kontroversi serta perbedaan pendapat dari berbagai pihak.
48. Kini pihak kepolisian terus berpatroli akibat tindak kejahatan yang semena-mena.
53. Sekian sambutan dari saya, atas bantuan Bapak dan Ibu semuanya saya ucapkan terima kasih.
58. Walaupun memiliki sistem manajerial yang kurang baik, tetapi kita memiliki semangat yang besar.
63. Sejak awal, Pemerintah Kota telah memperkirakan munculnya para pedagang kaki lima yang tak beraturan.
68. Keadilan di negara kita yang belum terwujud tidak hanya terbatas pada masalah kemiskinan kaum kecil saja.
73. Bagi anggota DPR yang belum menyerahkan data kekayaan pribadi, dimohon segera menyerahkan ke Sekretariat Dewan.
78. Pihak Komisi Pemberantasan Korupsi mengatakan, terdapat alternatif apabila mantan pimpinan tersebut terlibat dalam korupsi.
79.Kegiatan unjuk rasa pekerja harian tidak memiliki maksud yang kurang baik, kecuali untuk memperjuangkan kesejahteraan keluarga.
Nama : Andrew Gilbert Pangaribuan
BalasHapusKelas : XII IPS 1
No. Absen : 02
1. • Kalimat efektif adalah kalimat yang disusun berdasarkan kaidah-kaidah yang berlaku, seperti unsur-unsur penting yang harus dimiliki setiap kalimat (subjek dan predikat); memperhatikan ejaan yang disempurnakan;serta cara memilih kata (diksi) yang tepat dalam kalimat. (Sumber : https://id.m.wikipedia.org/wiki/Kalimat_efektif, diakses Kamis, 13 Agustus 2020, pukul 13.40 WIB)
• Kalimat efektif dapat diartikan sebagai susunan kata yang mengikuti kaidah kebahasaan secara baik dan benar. (Sumber : https://www.studiobelajar.com/kalimat-efektif/, diakses Kamis, 13 Agustus 2020, pukul 13.42 WIB)
• Kalimat efektif adalah kalimat yang memiliki kemampuan untuk menimbulkan kembali gagasan-gagasan pada pikiran pembaca atau pendengar seperti yang ada pada pikiran penulis atau pembicara. (Sumber : https://bahasa.foresteract.com/kalimat-efektif/, diakses Kamis, 13 Agustus 2020, pukul 13.43 WIB)
Simpulan : Kalimat efektif adalah kalimat yang susunannya didasarkan pada kaidah-kaidah yang berlaku.
2. 1) Ketegasan makna
2) Kelogisan kalimat
----> Sumber : https://www.studiobelajar.com/kalimat-efektif/, diakses Kamis, 13 Agustus 2020, pukul 13.54 WIB.
3) Kesepadanan
4) Kehematan
----> Sumber : https://www.seputarpengetahuan.co.id/2018/04/pengertian-kalimat-efektif-ciri-ciri-syarat-contoh.html, diakses Kamis, 13 Agustus 2020, pukul 13.58 WIB.
5) Kecermatan penalaran
6) Kepaduan gagasan
----> https://serupa.id/kalimat-efektif/, diakses Kamis, 13 Agustus 2020, pukul 14.01 WIB.
3. 2) Sesungguhnya semua perusahaan memiliki kompetensi yang baik, tetapi simpati dari masyarakat setempat sangat diperlukan.
7) Kondisi realiatis yang ingin disampaikan sang penulis berkaitan dengan pemanasan global dan kadar zat ozone yang semakin menipis.
12) Manager cabang perusahaan itu mengadakan kegiatan tersebut pada bulan ini berdasarkan kesepakatan minggu lalu.
17) Para generasi muda Indonesia masih banyak yang belum mampu memanfaatkan kemajuan teknologi.
22) Kedua pihak itu saling membantah bahwa mereka bukan akar dari persoalan konflik sosial.
27) Anak jendral yang terlibat dalam kasus narkoba itu sampai sekarang masih dirawat di rumah sakit.
32) Dengan kegiatan tersebut dapat meringankan beban masyarakat setempat dalam bidang pendidikan.
37) Pacaran berarti upaya seseorang mencari teman dekat dan di dalamnya memiliki hubungan belajar berkomunikasi dengan pasangan dan terdapat proses pendekatan emosi serta kepribadian.
42) Setelah ditegaskan berulang kali oleh pihak yang berkewajiban, mereka baru memahamj mengenai masalah yang mereka hadapi.
47) Berpacaran biasanya dimulai dengan membuat janji, melakukan kencan, lalu membuat komitmen tertentu dan bila kedua pihak memiliki kecocokan, maka hubungan mereka dilanjutkan dengan berpacaran.
52) Pacaran memang sudah sering dibahas, tetapi diskusi kita kali ini lebih mendalam, karena kita akan melihat data berupa angka mengenai remaja saat sedang berpacaran.
57) Reuni ini diadakan agar para alumni dapat berinteraksi secara langsung.
62) Kemajuan teknologi sangat dipengaruhi oleh para ilmuwan.
67) Konflik yang terjadi antaretnis sebenarnya dikarenakan luka lama hati masyarakat selama Orde Baru yang tidak tersalurkan.
72) Menurut informasi berdasarkan Sriwijaya Post, menyatakan bahwa korban bencana alam yang terjadi di Bengkulu ditangani oleh Pemda dengan baik.
77) Tanaman produksi yang baru tumbuh tersebut mengalami kekeringan karena kekurangan air.
78) Komisi Pemberantasan Korupsi menyebutkan bahwa mereka memiliki alternatif jika mantan pimpinan deputibitu terlibat dalam kasus korupsi.
Nama : Catherine Margaretta
BalasHapusKelas : XII IPS 1
No. Absen : 05
1. • Kalimat efektif adalah kalimat yang disusun berdasarkan kaidah-kaidah yang berlaku, seperti unsur-unsur penting yang harus dimiliki setiap kalimat (subjek dan predikat); memperhatikan ejaan yang disempurnakan;serta cara memilih kata (diksi) yang tepat dalam kalimat. (Sumber : https://id.m.wikipedia.org/wiki/Kalimat_efektif, diakses Kamis, 13 Agustus 2020, pukul 09.40 WIB)
• Kalimat efektif dapat diartikan sebagai susunan kata yang mengikuti kaidah kebahasaan secara baik dan benar. (Sumber : https://www.studiobelajar.com/kalimat-efektif/, diakses Kamis, 13 Agustus 2020, pukul 09.42 WIB)
• Kalimat efektif adalah kalimat yang memiliki kemampuan untuk menimbulkan kembali gagasan-gagasan pada pikiran pembaca atau pendengar seperti yang ada pada pikiran penulis atau pembicara. (Sumber : https://bahasa.foresteract.com/kalimat-efektif/, diakses Kamis, 13 Agustus 2020, pukul 09.43 WIB)
Simpulan : Kalimat efektif adalah kalimat yang susunannya didasarkan pada kaidah-kaidah yang berlaku.
2. 1) Ketegasan makna
2) Kelogisan kalimat
----> Sumber : https://www.studiobelajar.com/kalimat-efektif/, diakses Kamis, 13 Agustus 2020, pukul 09.54 WIB.
3) Kesepadanan
4) Kehematan
----> Sumber : https://www.seputarpengetahuan.co.id/2018/04/pengertian-kalimat-efektif-ciri-ciri-syarat-contoh.html, diakses Kamis, 13 Agustus 2020, pukul 09.58 WIB.
5) Kecermatan penalaran
6) Kepaduan gagasan
----> https://serupa.id/kalimat-efektif/, diakses Kamis, 13 Agustus 2020, pukul 10.01 WIB.
3. 2) Sesungguhnya semua perusahaan memiliki kompetensi yang baik, tetapi simpati dari masyarakat setempat sangat diperlukan.
7) Kondisi realiatis yang ingin disampaikan sang penulis berkaitan dengan pemanasan global dan kadar zat ozone yang semakin menipis.
12) Manager cabang perusahaan itu mengadakan kegiatan tersebut pada bulan ini berdasarkan kesepakatan minggu lalu.
17) Para generasi muda Indonesia masih banyak yang belum mampu memanfaatkan kemajuan teknologi.
22) Kedua pihak itu saling membantah bahwa mereka bukan akar dari persoalan konflik sosial.
27) Anak jendral yang terlibat dalam kasus narkoba itu sampai sekarang masih dirawat di rumah sakit.
32) Dengan kegiatan tersebut dapat meringankan beban masyarakat setempat dalam bidang pendidikan.
37) Pacaran berarti upaya seseorang mencari teman dekat dan di dalamnya memiliki hubungan belajar berkomunikasi dengan pasangan dan terdapat proses pendekatan emosi serta kepribadian.
42) Setelah ditegaskan berulang kali oleh pihak yang berkewajiban, mereka baru memahamj mengenai masalah yang mereka hadapi.
47) Berpacaran biasanya dimulai dengan membuat janji, melakukan kencan, lalu membuat komitmen tertentu dan bila kedua pihak memiliki kecocokan, maka hubungan mereka dilanjutkan dengan berpacaran.
52) Pacaran memang sudah sering dibahas, tetapi diskusi kita kali ini lebih mendalam, karena kita akan melihat data berupa angka mengenai remaja saat sedang berpacaran.
57) Reuni ini diadakan agar para alumni dapat berinteraksi secara langsung.
62) Kemajuan teknologi sangat dipengaruhi oleh para ilmuwan.
67) Konflik yang terjadi antaretnis sebenarnya dikarenakan luka lama hati masyarakat selama Orde Baru yang tidak tersalurkan.
72) Menurut informasi berdasarkan Sriwijaya Post, menyatakan bahwa korban bencana alam yang terjadi di Bengkulu ditangani oleh Pemda dengan baik.
77) Tanaman produksi yang baru tumbuh tersebut mengalami kekeringan karena kekurangan air.
78) Komisi Pemberantasan Korupsi menyebutkan bahwa mereka memiliki alternatif jika mantan pimpinan deputibitu terlibat dalam kasus korupsi.
Maria Priesta Amingdiro Djapa
BalasHapusXII IPS 1 / 19
1. > Kalimat efektif dapat diartikan sebagai susunan kata yang mengikuti kaidah kebahasaan secara baik dan benar. (Sumber : https://www.studiobelajar.com/kalimat-efektif/ pada hari Kamis,13 Agustus 2020 pukul 10.32).
> Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mengungkapkan gagasan penutur/penulisnya secara tepat sehingga dapat dipahami oleh pendengar/pembaca secara tepat pula. (Sumber : https://www.gurupendidikan.co.id/kalimat-efektif/ pada hari Kamis,13 Agustus 2020 pukul 10.35).
> Kalimat efektif adalah kalimat yang memiliki kemampuan untuk menimbulkan kembali gagasan-gagasan pada pikiran pembaca atau pendengar seperti yang ada pada pikiran penulis atau pembicara. (Sumber : https://bahasa.foresteract.com/kalimat-efektif/ pada hari Kamis, 13 Agustus 2020 pukul 10.38).
Kesimpulan, kalimat efektif adalah susunan- susunan kata yang mengikuti kaidah kebahasaan yang dapat mengungkapkan gagasan penutur atau penulis secara tepat sehingga maksud dari penulis dapat sampai kepada si pembaca atau pendengar.
2. A. Kesepadanan struktur.
Kehematan kata.
Kesejajaran bentuk.
Ketegasan makna.
Kelogisan kalimat.
(Sumber : https://www.studiobelajar.com/kalimat-efektif/ pada hari Kamis, 13 Agustus 2020 pukul 11.05).
B. Kesatuan gagasan.
Kesepadanan.
Keparalelan.
Kehematan.
Kelogisan.
Kecermatan.
Kebervariasian.
Ketegasan.
Ketepatan.
Kebenaran struktur.
Keringkasan.
(Sumber : https://www.gurupendidikan.co.id/kalimat-efektif/ pada hari Kamis, 13 Agustus 2020 pukul 11.08).
C. Kesepadanan struktur.
Kelogisan bahasa.
Kecermatan dalam pemilihan dan penggunaan kata.
Kehematan kata.
Kesejajaran.
Kesatuan atau kepaduan.
Ketegasan.
( Sumber : https://idschool.net/sma/7-ciri-ciri-kalimat-efektif-dan-contohnya/ pada hari Kamis, 13 Agustus 2020 pukul 11.15).
Kesimpulan :
- Kesepadanan.
- Keparalelan.
- Kehematan dalam penggunaan kata.
- Keterpaduan gagasan tegas dan lugas.
- Kecermatan dalam penggunaan dan pemilihan kata.
- Koherensi yang baik dan kompak.
- Cermat dalam tata tulis.
- Kepenalaran logika yang benar.
Maria Priesta Amingdiro Djapa
BalasHapusXII IPS 1 / 19
1. > Kalimat efektif dapat diartikan sebagai susunan kata yang mengikuti kaidah kebahasaan secara baik dan benar. (Sumber : https://www.studiobelajar.com/kalimat-efektif/ pada hari Kamis,13 Agustus 2020 pukul 10.32).
> Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mengungkapkan gagasan penutur/penulisnya secara tepat sehingga dapat dipahami oleh pendengar/pembaca secara tepat pula. (Sumber : https://www.gurupendidikan.co.id/kalimat-efektif/ pada hari Kamis,13 Agustus 2020 pukul 10.35).
> Kalimat efektif adalah kalimat yang memiliki kemampuan untuk menimbulkan kembali gagasan-gagasan pada pikiran pembaca atau pendengar seperti yang ada pada pikiran penulis atau pembicara. (Sumber : https://bahasa.foresteract.com/kalimat-efektif/ pada hari Kamis, 13 Agustus 2020 pukul 10.38).
Kesimpulan, kalimat efektif adalah susunan- susunan kata yang mengikuti kaidah kebahasaan yang dapat mengungkapkan gagasan penutur atau penulis secara tepat sehingga maksud dari penulis dapat sampai kepada si pembaca atau pendengar.
2. A. Kesepadanan struktur.
Kehematan kata.
Kesejajaran bentuk.
Ketegasan makna.
Kelogisan kalimat.
(Sumber : https://www.studiobelajar.com/kalimat-efektif/ pada hari Kamis, 13 Agustus 2020 pukul 11.05).
B. Kesatuan gagasan.
Kesepadanan.
Keparalelan.
Kehematan.
Kelogisan.
Kecermatan.
Kebervariasian.
Ketegasan.
Ketepatan.
Kebenaran struktur.
Keringkasan.
(Sumber : https://www.gurupendidikan.co.id/kalimat-efektif/ pada hari Kamis, 13 Agustus 2020 pukul 11.08).
C. Kesepadanan struktur.
Kelogisan bahasa.
Kecermatan dalam pemilihan dan penggunaan kata.
Kehematan kata.
Kesejajaran.
Kesatuan atau kepaduan.
Ketegasan.
( Sumber : https://idschool.net/sma/7-ciri-ciri-kalimat-efektif-dan-contohnya/ pada hari Kamis, 13 Agustus 2020 pukul 11.15).
Kesimpulan :
- Kesepadanan.
- Keparalelan.
- Kehematan dalam penggunaan kata.
- Keterpaduan gagasan tegas dan lugas.
- Kecermatan dalam penggunaan dan pemilihan kata.
- Koherensi yang baik dan kompak.
- Cermat dalam tata tulis.
- Kepenalaran logika yang benar.
Maria Priesta Amingdiro Djapa
BalasHapusXII IPS 1 / 19
1. > Kalimat efektif dapat diartikan sebagai susunan kata yang mengikuti kaidah kebahasaan secara baik dan benar. (Sumber : https://www.studiobelajar.com/kalimat-efektif/ pada hari Kamis,13 Agustus 2020 pukul 10.32).
> Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mengungkapkan gagasan penutur/penulisnya secara tepat sehingga dapat dipahami oleh pendengar/pembaca secara tepat pula. (Sumber : https://www.gurupendidikan.co.id/kalimat-efektif/ pada hari Kamis,13 Agustus 2020 pukul 10.35).
> Kalimat efektif adalah kalimat yang memiliki kemampuan untuk menimbulkan kembali gagasan-gagasan pada pikiran pembaca atau pendengar seperti yang ada pada pikiran penulis atau pembicara. (Sumber : https://bahasa.foresteract.com/kalimat-efektif/ pada hari Kamis, 13 Agustus 2020 pukul 10.38).
Kesimpulan, kalimat efektif adalah susunan- susunan kata yang mengikuti kaidah kebahasaan yang dapat mengungkapkan gagasan penutur atau penulis secara tepat sehingga maksud dari penulis dapat sampai kepada si pembaca atau pendengar.
2. A. Kesepadanan struktur.
Kehematan kata.
Kesejajaran bentuk.
Ketegasan makna.
Kelogisan kalimat.
(Sumber : https://www.studiobelajar.com/kalimat-efektif/ pada hari Kamis, 13 Agustus 2020 pukul 11.05).
B. Kesatuan gagasan.
Kesepadanan.
Keparalelan.
Kehematan.
Kelogisan.
Kecermatan.
Kebervariasian.
Ketegasan.
Ketepatan.
Kebenaran struktur.
Keringkasan.
(Sumber : https://www.gurupendidikan.co.id/kalimat-efektif/ pada hari Kamis, 13 Agustus 2020 pukul 11.08).
C. Kesepadanan struktur.
Kelogisan bahasa.
Kecermatan dalam pemilihan dan penggunaan kata.
Kehematan kata.
Kesejajaran.
Kesatuan atau kepaduan.
Ketegasan.
( Sumber : https://idschool.net/sma/7-ciri-ciri-kalimat-efektif-dan-contohnya/ pada hari Kamis, 13 Agustus 2020 pukul 11.15).
Kesimpulan :
- Kesepadanan.
- Keparalelan.
- Kehematan dalam penggunaan kata.
- Keterpaduan gagasan tegas dan lugas.
- Kecermatan dalam penggunaan dan pemilihan kata.
- Koherensi yang baik dan kompak.
- Cermat dalam tata tulis.
- Kepenalaran logika yang benar.
Maria Priesta Amingdiro Djapa
BalasHapusXII IPS 1
19
3. 7. Kondisi yang sebenarnya ingin penulis sampaikan adalah kaitan logis antara pemanasan global dengan kat zat ozone yang semakin menipis.
14. Pada saat ini, ketertarikan dengan lawan jenis semakin muncul dan berkembang.
21. Aksi massa dalam bentuk unjuk rasa masih ada, tapi terbatas pada kemampuan olah fisik.
28. Di pascamodern sudah mengenal adanya transisi yang menyulitkan tingkah laku masyarakat.
35. Mulai saat itu tim Juventus kewalahan dalam menghadapi serangan dari tim lawan.
42. Setelah diberitahu berulang kali oleh pihak yang lebih berkompeten, mereka baru mengerti masalah yang mereka alami.
49. Karmila adalah sosok karyawan yang sangat rajin.
56. Kasus Bulog saja belum diselesaikan oleh Pemerintah, tapi sudah muncul kasus baru yaitu, kasus Sjahril Sjabirin sebagai tersangka
63. Sejak awal Pemerintah sudah memperkirakan munculnya pedanggang – pedangang kaki lima yang tidak beraturan.
70. Sebagian besar Mentri yang terpilih berjanji dating ke peresmian Monument, asalkan tidak ada halangan dan hambatan dari Departemen masing – masing.
71. Dari penyidikan tersebut, menunjukkan bahwa terdakwa terbukti melanggar ketentuan hukum.
72. Dalam edisi Sriwijaya Post, mengatakan “ Korban gempa bumi dan tanah longsor di Bengkulu ditangani oleh Pemda setempat”.
73. Bagi para anggota DPR yang belum menyerahkan data kekayaan pribadi, mohon segera mengumpulkan kepada Sekretariat Dewan.
74. Sudah lebih dari 3 kali, pegawai itu diperingati atasannya agar tidak terlambat masuk kerja.
75. Karena merasa lelah dengan kebijakan Pemerintah maka, masyarakat Jakabaring beramai – ramai memprotes ke Kantor Gubernur.
76. Kita ini kurang mempunyai system manejerial yang baik, tapi memiliki semangat yang besar. Sehingga bagai telur di ujung tanduk artinya besar harapan daripada kekuatan.
77. Tanaman yang baru tumbuh ini mengalami kekeringan akibat kekurangan air.