Menyiapkan Materi Presentasi
Kegiatan presentasi merupakan suatu hal yang wajar dilakukan oleh kalangan akademisi tatkala harus menyampaikan konsep, gagasan, opini, atau apa pun di depan audien. Kegiatan ini menjadi suatu kewajaran dalam kehidupan masyarakat terdidik, khususnya pelajar dan mahasiswa atau kalangan akademisi lain, manakala yang bersangkutan mengemukakan pemikiran-pemikiran baru yang tentu saja amat berguna dan diperlukan bagi kalangan akademisi.
Kegiatan presentasi mempunyai makna khusus menggunakan alat audio visual, namun kadangkala presentasi bisa saja dilakukan dalam konteks mengemukakan gagasan secara tertulis di depan umum. Untuk kegiatan demikian, menjadi suatu kewajiban bagi pihak yang akan mengemukakan pendapat untuk menuliskan gagasannya kemudian dipresentasikan di depan khalayak. Jenis tulisan demikian ini sering disebut sebagai makalah, yaitu suatu karya tulis yang berisi pendapat, gagasan, atau argumentasi yang disampaikan di hadapan pihak lain agar diterima. Oleh sebab itu, makalah perlu disusun secara proporsional serta dalam kemasan bahasa yang sesuai dengan kalangan audien.
Beberapa pertimbangan yang perlu diperhatikan dalam menulis makalah:
1. Topik harus jelas sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai.
Sebuah topik bisa menghasilkan bentuk tulisan berbeda bila tujuan yang hendak dicapai berbeda pula. Misalnya kita mengambil topik Kebangkitan Nasional, ditulis dengan tujuan persuasi agar generasi muda berpartisipasi aktif dengan kesadaran penuh akan tanggung jawab demi hari depan nusa dan bangsa, tentu akan berbeda bila tulisan tentang topik tersebut mempunyai tujuan ingin membuktikan bahwa jiwa nasionalisme amat berpengaruh terhadap prestasi nasional dalam bidang apa pun. Kemasan bahasa tentu juga disesuaikan dengan konsumen pembacanya.
2. Tujuan harus sesuai dengan sasaran yang ingin dicapai serta antisipasi aktivitas berikutnya yang mungkin terjadi, entah dalam waktu dekat maupun jangka panjang.
3. Pertimbangan audien amat berpengaruh terhadap kemasan bahasa, baik dalam kosa kata maupun istilah. Kalangan terdidik tentu berbeda kemasan bahasanya dengan kalangan yang belum terdidik.
4. Susunan gagasan beserta isinya disesuaikan dengan kompetensi audien.
5. Pengembangan gagasan dapat dilakukan secara kontekstual amat dekat dengan kehidupan audien sehingga apa yang kita sampaikan amat merasuk ke dalam pikiran audien.
6. Kemas gagasan secara visual dengan melengkapi data-data yang diperlukan sehingga tatkala pada saatnya presentasi semuanya telah tersusun dnegan baik dan mudah diterima audien.
Palembang, Mei 2008
Komentar
Posting Komentar
Gunakan nama dan email masing-masing! Harap ditulis nama, kelas, dan nomor absen.