Postingan

Novel Kemarau: Keberanian A.A. Navis Berjuang Mengubah Paradigma yang Membiasa dalam Masyarakat Minangkabau

Gambar
Deskripsi fisik buku Judul                                   : Kemarau Pengarang                           : A.A. Navis Kata Pengantar                   : Sapardi Djoko Damono Penerbit, Kota                     : Grasindo, Jakarta Tahun terbit                        : 2003 Cetakan ke-                       : 6 (enam) Jumlah halaman                  : i-x; 117 halaman Ukuran                              : 14 X 21 cm Sinopsis Musim kemarau yang melanda kali ini lebih panjang dari biasa nya hingga merusak lahan pertanian dan tanamannya. Upaya dilakukan untuk mengatasi hal itu, bahkan pergi ke dukun untuk mendatangkan hujan. Nmaun, hasilnya tak berwujud. Penduduk daerah itu mulai putus asa dan mengisi waktunya dengan kegiatan yang tak produktif, seperti main domino, kartu lainnya, bahkan hanya ngobrol bersama.             Tatkala orang-orang berpangku tangan berserah pada nasib, Sutan Duano mengangkut air danau yang ada di daerah itu untuk menyiram sawa

NILAI-NILAI FEMININ TOKOH LAILA DALAM NOVEL "SAMAN" KARYA AYU UTAMI

  1.       Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan hasil kreativitas seorang sastrawan sebagai bentuk seni. Karya sastra bersumber dari kehidupan dipadukan dengan imajinasi pengarangnya. Hal ini wajar terjadi mengingat pengarang tidak lepas dari ikatan-ikatan status sosial tertentu dalam masyarakat, karya sastra merupakan salah satu hasil seni. Ada lagi yang menyebut sebagai suatu karya fiksi. Menurut Nurgiantoro (2007: 3), fiksi sebagai karya imajiner, biasanya menawarkan berbagai permasalahan manusia dan kemanusiaan, hidup dan kehidupan. Pengarang menghayati berbagai permasalahan tersebut dengan penuh kesungguhan yang kemudian diungkapkan kembali setelah melalui sarana fiksi sesuai dengan pandangannya. Fiksi menceritakan berbagai masalah kehidupan manusia dan interaksinya dengan lingkungan dan sesama. Fiksi merupakan hasil dialog kontempelasi dan reaksi pengarang dan lingkungan dan kehidupan, sehingga pengarang akan mengajak pembaca memasuki pengalaman imajin