Postingan

TEKNIK PRESENTASI ILMIAH

PRESENTASI ILMIAH 1. Pengertian Presentasi ilmiah merupakan kegiatan yang lazim dilakukan dalam dunia ilmiah. Kegiatan itu berfungsi untuk menyebarkan informasi ilmiah. Karena mahasiswa merupakan intelektual yang berkewajiban menyebarkan ilmu yang dimilikinya, kemahiran untuk melakukan presentasi ilmiah merupakan suatu kebutuhan. Agar presentasi ilmiah dapat berjalan dengan efektif, ada kiat-kiat yang perlu diterapkan, yakni (1) menarik minat dan perhatian peserta, (2) menjaga agar presentasi tetap fokus pada masalah yang dibahas, dan (3) menjaga etika ketika tampil di depan forum ilmiah. Untuk menarik minat dan perhatian pada topik/masalah yang dibahas, seorang penyaji dapat menggunakan media yang menarik (media visual seperti gambar dengan warna yang menarik, ilustrasi, dll.), mengetahui latar belakang peserta, dan menjaga suara agar tidak monoton serta terdengar jelas oleh seluruh peserta yang berada di suatu ruangan. Untuk menjaga agar presentasi tetap fokus pada madalah yang dibah

MENGINGAT BAHAN BICARA

MENGINGAT BAHAN BICARA Berbicara di depan orang lain merupakan keterampilan berbahasa yang memerlukan persiapan dan teknis tertentu sehingga apa yang disampaikan dapat dimengerti oleh orang lain dengan baik. Sebagai suatu keterampilan aktif berbahasa, berbucara di depan orang lain merupakan suatu hal yang memberikan nilai seni dan keahlian tersendiri Ada banyak cara untuk bisa mengingat bahan bicara. Setidaknya, empat cara berikut ini adalah cara yang paling umum dilakukan oleh banyak pembicara publik. Anda pilih sendiri mau yang mana, akan tetapi ingatlah bahwa beberapa cara ternyata merupakan cara yang salah.Anda bisa mengingat bahan bicara dengan: - Menghafal - Membaca sepenuhnya; - Menggunakan catatan; - menggunakan alat bantu visual MENGHAFAL Inilah cara yang paling buruk menurut para pakar public speaking. Mengapa? Karena dengan menghafal, Anda akan disibukkan oleh berabgai kata atau kalimat, dan bukan ide yang ada di belakangnya. Padahal, apa yang penting adalah idenya, dan buka

MENGADAKAN RAPAT

MENGADAKAN RAPAT DENGAN BAIK RAPAT 1. Rapat merupakan sarana yang berguna dalam lembaga, organisasi, biro jasa, perusahaan, dan lain-lain yang dapat membantu manajemen karena melalui rapat dapat dipermudah tugas yang makin sulit untuk mengoordinasi kegiatan yang sifatnya beraneka ragam. 2. Pengertian rapat (meeting) *berkumpulnya sekurang-kurangnya dua atau lebih orang untuk memutuskan suatu tujuan (Shrap v. Dawes, 1976). 3. Rapat dapat bervariasi ukurannya, baik dari jumlah peserta, tujuan, maupun yang lain. Rapat sekelompok kecil orang dalam organisasi secara teratur disebut rapat komisi. Komisi merupakan suatu badan yang mencakup orang-orang yang secara kolektif bertanggung jawab atas keputusan dan tindakannya terhadap otoritas ysng lebih tinggi. Komisi diberi wewenang untuk mengesahkan suatu keputusan melalui mayoritas suara dan lazim terikat atas suara itu. 4. Tujuan rapat antara lain : 4.1 memberikan informasi tentang sesuatu, misalnya hasil pertemuan, rapat, seminar berita yang

ELEMEN PENTING BICARA EFEKTIF

Elemen Penting Bicara Efektif Lenny Laskowski LJL Seminars "Setengah dunia terdiri dari orang-orang yang punya sesuatu untukdibicarakan dan mereka tidak bisa melakukannya; setengahnya lagi tidakpunya apa-apa untuk dibicarakan dan mereka tetap berbicara." Setiap orang bisa berbicara. Tidak setiap orang bisa berbicara denganefektif. Untuk bisa efektif dalam berbicara ada enam elemen yang harusdipertimbangkan.SIAP BICARA Kesiapan adalah elemen terpenting. Berapa kali Anda melatih bicaraAnda? Sebagai pedoman umum, Anda harus menghabiskan waktu sekitar 30jam untuk persiapan dan latihan bicara jika Anda akan berbicara selama1 jam. Gunakan tape atau video untuk merekam latihan Anda. Ini akanmembantu Anda mendapatkan gambaran akurat tentang bagaimana Andaberbicara.BERIKAN DIRI ANDA Gunakan contoh dan kisah atau pengalaman pribadi yang patutdiceritakan jika memungkinkan. Pastikan bahwa cerita Anda memangmembantu dalam memberi penekanan terhadap poin-poin Anda. Cerita Andaharus "n

DISKUSI

MARI BERDISKUSI SECARA BAIK DAN BENAR! Keterampilan berbicara dalam ragam budaya masyarakat Indonesia kini bisa terwujud dalam berbagai bentuk, di antara rutinitas kegiatan berbicara dalam kehidupan manusia sehari-hari. Apabila dirunut dari aspek tujuan, tempat, waktu, pihak yang terlibat, serta sarana yang dipergunakan, kegiatan berbicara menurut G. Sukadi (1997) dapat dibedakan menjadi 1) obrolan; 2) musyawarah/rapat; 3) diskusi; dan 4) debat. Kegiatan obrolan bercirikan antara lain: 1) dilakukan tanpa tujuan yang pasti, sebab pada umumnya dilakukan untuk menambah keakraban, memperluas pergaulan, atau bahkan hanya untuk mengisi waktu luang; 2) dapat dilakukan di mana pun, dalam situasi bagaimanapun; 3) bisa dilaksanakan kapan pun, dalam batas waktu tak tertentu; 4) dapat dilakukan oleh siapa pun dengan siapa saja, tanpa klasifikasi dan kesamaan arah; dan 5) tidak memerlukan sarana dan fasilitas Musyawarah merupakan kegiatan berbicara bersama yang: 1) dilakukan dengan tujuan mencari t

Berbagai Bentuk Keterampilan Berbahasa

DEBAT Dalam peradaban manusia kegiatan berbicara bersama ternyata dirasakan amat penting dalam menjali8n komunkasi antarsesama. Sejarah membuktikan bila di antara lekuk-liku kegiatan berbicara tersebut mengalami perkembangan hingga membentuk kegiatan berbicara sesuai dengan kont5ekis nzaman dan lingkungan masyrakatnya. Akhirnya, kemjauan peradaban melahirkan bentuk kegiatan berbicara dalam debat, meski bentuk itu sudah ada sejak zaman Romami Kuno. Dalam konteks masyarakat Indonesia budaya debat barulah muncul secara umum lewat media televisi setelah terjadi reformasi di negeri ini. Kegiatan ini menjadi menarik banyak diminati oleh berbagai elemen masyarakat, akademisi, tokoh pergerakan, politikus, dan lain-lain. Meski dunia debat dalam konteks masyarakat kita seperti sekarang masih belum ideal, titik ini merupakan langkah awal yang memang harus ditempuh menuju msyarakata Indonesia yang maju menuju tingkat peradaban yang lebih mulia. Debat adalah kegiatan adu argumentasi antara dua piha

LAFAL BAHASA INDONESIA BAKU?

LAFAL BAHASA INDONESIA BAKU Hans Lapoliwa-Pusat Bahasa Sebagai bahasa yang hidup, bahasa Indonesia telah dan akan terus mengalami perubahan sejalan dengan perkembangan masyarakat pemakainya. Luasnya wilayah pemakaian bahasa Indonesia dan keanekaragaman penuturnya serta cepatnya perkembangan masyarakat telah mendorong berkembangnya berbagai ragam bahasa Indonesia dewasa ini. Kenyataan bahwa bahasa Indonesia digunakan oleh kelompok-kelompok masyarakat penutur yang berbeda latar belakangnya baik dari segi geografis maupun dari segi sosial menyebabkan munculnya berbagai ragam kedaerahan (ragam regional) dan sejumlah ragam sosial. Salah satu jenis ragam sosial yang bertalian dengan pokok bahasan makalah ini adalah ragam bahasa Indonesia yang lazim digunakan oleh kelompok yang menganggap dirinya terpelajar. Ragam ini diperoleh melalui pendidikan formal di sekolah. Karena itu, ragam ini lazim juga disebut ragam bahasa (Indonesia) sekolah. Ragam ini juga disebut ragam (bahasa) tinggi. Dalam