Postingan

Menampilkan postingan dari September 20, 2010

ASAS PENALARAN DALAM KARANGAN

Menulis merupakan suatu seni berkarya kreatif produktif dalam keterampilan berbahasa. Maka, tak pelak lagi manakala melalui tulisan tercerminlah sistematika dan kerangka berpikir sesorang. Dari tulisan itu dapat pula dilihat loguika atau penalaran penulisnya. hal ini merupakan suatu proses berkelanjutan dan amat besar kemungkinannya berubah dan berganti sesuai dengan fase dan taraf pengembangannnya. 1. Menulis sebagai hasil proses bernalar Menulis sebagai suatu keterampilan berbahasa merupakan hasil proses berpikir kita tentang sesuatu . Hal ini dapat kita mengerti tatkala kita akan mengemukakan pendapat kepada orang lain, misalnya saat berbicara, pikiran kita berkonsentrasi, berproses, kemudian menggunakan media bahasa lisan untuk mengemukakan gagasan. Hal ini pun juga terjadi tatkala kita menulis suatu topik. Untuk menulis suatu topik kita harus berpikir, menghubung-hubungkan berbagai fakta, membandingkan, mempertentangkan, mencari faktor penyebab dan akibatnya, dan lain-lai

MEMAHAMI POLA PENALARAN

Penalaran merupakan suatu corak atau cara seseorang mengunakan nalarnya dalam menarik kesimpulan sebelum akhirnya orang tersebut berpendapat dan dikemukakannya kepada orang lain.  Pola penalaran secara sederhana dibedakan menjadi dua: 1) deduktif; dan 2) induktif. Pola penalaran deduktif menggunakan bentuk bernalar deduksi. Deduksi secara etimologis berasal dari kata de dan ducere, yang berarti proses penyimpulan pengetahuan khusus dari pengetahuan yang lebih umum/universal. Perihal khusus tertsebut secara implisit terkadung dalam yang lebih umum. Maka, deduksi merupakan proses berpikir dari pengetahuan universal ke singular atau individual.  Dalam konteks demikian terdapat prinsip, hukum, teori, atau putusan lain yang berlaku umum suatu suatu hal, peristiwa, atau gejala. Perhatikan contoh berikut! 1. Semua siswa-siswi kelas XII IPA SMA Gila Nama memperoleh predikat lulus100 % dan memuaskan serta menduduki peringkat empat besar dalam Unjian Nasional tahun lalu. Tetanggaku, Kenthus y

MENGATUR PENYIAPAN MAKALAH

Time is the wisest of all counselors Plutarch, Roman Memanfaatkan Pengolah Kata dan-atau Sistem Kartu Catatan Ketika kamu perlu mengatur informasi atau referensi yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas makalah atau tugas esai 2-3 halaman saja, Sistem Kartu Catatan akan sangat membantumu. Dengan menggunakan sistem ini, kamu dapat membuat kartu catatan dari kertas tebal ukuran 3x5 atau kartu indeks 5x7 yang kamu isi dengan informasi yang bersangkutan dengan subyek yang kamu teliti. Pengaturan informasinya sendiri bisa diadaptasi untuk digunakan dengan pengolah kata ( word processor ). Membuat Kartu Catatan Kode Pengarang Fakta kutipan Pemikiran-pemikiran · Pada sisi kiri atas kartu, "kode"-kan topik makalahmu, dan di mana topik ini akan berada dalam kerangka karanganmu · Pada sisi kanan atas, tempatkan nama pengarang dan/atau judul buku/artikel dan halamannya · Pada isi kartu, tulis/ketikkan sebuah fakta atau pemikiran yang ingin kamu gunakan dal

Menyiapkan Materi Presentasi

K egiatan presentasi merupakan suatu hal yang wajar dilakukan oleh kalangan akademisi tatkala harus menyampaikan konsep, gagasan, opini, atau apa pun di depan audien. Kegiatan ini menjadi suatu kewajaran dalam kehidupan masyarakat terdidik, khususnya pelajar dan mahasiswa atau kalangan akademisi lain, manakala yang bersangkutan mengemukakan pemikiran-pemikiran baru yang tentu saja amat berguna dan diperlukan bagi kalangan akademisi. Kegiatan presentasi mempunyai makna khusus menggunakan alat audio visual, namun kadangkala presentasi bisa saja dilakukan dalam konteks mengemukakan gagasan secara tertulis di depan umum. Untuk kegiatan demikian, menjadi suatu kewajiban bagi pihak yang akan mengemukakan pendapat untuk menuliskan gagasannya kemudian dipresentasikan di depan khalayak. Jenis tulisan demikian ini sering disebut sebagai makalah, yaitu suatu karya tulis yang berisi pendapat, gagasan, atau argumentasi yang disampaikan di hadapan pihak lain agar diterima. Oleh sebab itu, makalah

CONTOH PROPOSAL KEGIATAN

PROPOSAL LOMBA MAJALAH DINDING ANTAR SLTP SE-KOTAMADYA PALEMBANG 1. Dasar Pemikiran :   Perkembangan dunia dewasa ini yang telah memasuki era globalisasi dalam mobilitas yang semakin kompetitif dan bervariatif , baik teknologi maupun ilmu pengetahuan, telah memacu manusia untuk semakin mengggali dan mengembangkan segala potensi yang ada pada dirinya. Upaya penggalian dan pengembangan potensi sumber daya manusia ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan di masa sekarang dan masa mendatang. Dalam konteks ini, keberadaan era teknologi komunikasi tidak dapat dibendung lagi sehingga masyarakat dibanjiri dengan berbagai macam informasi dan alat – alat canggih. Dalam waktu serba cepat semua terasa cepat dan mudah didapat. Konsekunesi logisnya, hal ini membawa dampak positif maupun negatif bagi masyarakat, termasuk di dalamnya bagi para pelajar. Fenomena yangh semakin terlihat di kalangan pelajar adalah adanya gejala ingin memperoleh informasi dalam waktu cepat dan isntan.

MENYUSUN PROPOSAL KEGIATAN

Suatu organisasi, kelompok, lembaga, instansi, atau bentuk perkumpulan yang lain, biasanya mempunyai, vivi, misi, tujuan, target, dan program tertentu yang telah dirancang, disusun, dan ditetapkan. Konsekuensi logisnya, hal-hal tersebut menuntut adanya suatu perancangan yang demikian baik demi tercapainya sasaran yang ditetapkan. Suatu visi, misi, tujuan, taget dan program sulit membawa hasil seperti yang diharapkan bila tidak dirancang dengan baik. Relevansinya, semua itu harus disertai dengan pelaksanaan yang baik pula. Oleh karena itu, menyusun rencana operasional kegiatan merupakan hal yang harus dilakukan demi tercapainya tujuan. Dalam dinamika organisasi, kelompok, lembaga, instansi atau bentuk pekumpulan yang lain, hal-hal di atas sudah merupakan bagian internal yang tidak terpisahkan dalam putaran roda aktivitas kegiatan, bahkan kesehariannya.   Pelaksanaan suatu kegiatan dalam organisasi memerlukan perancangan yang baik demi efisiensi dan efektivitas, baik dari segi waktu mau

MENGINGAT BAHAN BICARA

Berbicara di depan orang lain merupakan keterampilan berbahasa yang memerlukan persiapan dan teknis tertentu sehingga apa yang disampaikan dapat dimengerti oleh orang lain dengan baik. Sebagai suatu keterampilan aktif berbahasa, berbucara di depan orang lain merupakan suatu hal yang memberikan nilai seni dan keahlian tersendiri Ada banyak cara untuk bisa mengingat bahan bicara. Setidaknya, empat cara berikut ini adalah cara yang paling umum dilakukan oleh banyak pembicara publik. Anda pilih sendiri mau yang mana, akan tetapi ingatlah bahwa beberapa cara ternyata merupakan cara yang salah.Anda bisa mengingat bahan bicara dengan: - Menghafal - Membaca sepenuhnya; - Menggunakan catatan; - menggunakan alat bantu visual MENGHAFAL   Inilah cara yang paling buruk menurut para pakar public speaking. Mengapa? Karena dengan menghafal, Anda akan disibukkan oleh berabgai kata atau kalimat, dan bukan ide yang ada di belakangnya. Padahal, apa yang penting

MENGADAKAN RAPAT DENGAN BAIK DAN LANCAR!

MENGADAKAN RAPAT DENGAN BAIK RAPAT Rapat merupakan sarana yang berguna dalam lembaga, organisasi, biro jasa, perusahaan, dan lain-lain yang dapat membantu manajemen karena melalui rapat dapat dipermudah tugas yang makin sulit untuk mengoordinasi kegiatan yang sifatnya beraneka ragam. Pengertian rapat (meeting) *berkumpulnya sekurang-kurangnya dua atau lebih orang untuk memutuskan suatu tujuan (Shrap v. Dawes, 1976). Rapat dapat bervariasi ukurannya, baik dari jumlah peserta, tujuan, maupun yang lain. Rapat sekelompok kecil orang dalam organisasi secara teratur disebut rapat komisi. Komisi merupakan suatu badan yang mencakup orang-orang yang secara kolektif bertanggung jawab atas keputusan dan tindakannya terhadap otoritas ysng lebih tinggi. Komisi diberi wewenang untuk mengesahkan suatu keputusan melalui mayoritas suara dan lazim terikat atas suara itu. Tujuan rapat antara lain : 4.1 memberikan informasi tentang sesuatu, misalnya hasil pertemuan, rapat, seminar berita yang re

ELEMEN PENTING BICARA FEEKTIF

Dalam salah satu tulisannya Lenny Laskowski, LJL Seminar yang amat terkenal itu mengatakan, "Setengah dunia terdiri dari orang-orang yang punya sesuatu untukdibicarakan dan mereka tidak bisa melakukannya; setengahnya lagi tidakpunya apa-apa untuk dibicarakan dan mereka tetap berbicara." Jelaslah bahwa konsep yang dikemukakannnya itu merupakan hal yang bisa terjadi di mana saja dan kapan saja secara naluriah dan alami. Bahwa setiap orang bisa berbicara. Tidak setiap orang bisa berbicara denganefektif. Untuk bisa efektif dalam berbicara ada enam elemen yang harusdipertimbangkan. SIAP BICARA Kesiapan adalah elemen terpenting. Berapa kali Anda melatih bicaraAnda? Sebagai pedoman umum, Anda harus menghabiskan waktu sekitar 30jam untuk persiapan dan latihan bicara jika Anda akan berbicara selama1 jam. Gunakan tape atau video untuk merekam latihan Anda. Ini akanmembantu Anda mendapatkan gambaran akurat tentang bagaimana Andaberbicara.BERIKAN DIRI ANDA Gunakan contoh dan kisah at

Mari Berdiskusi dengan Baik dan Benar!

MARI BERDISKUSI SECARA BAIK DAN BENAR! Keterampilan berbicara dalam ragam budaya masyarakat Indonesia kini bisa terwujud dalam berbagai bentuk, di antara rutinitas kegiatan berbicara dalam kehidupan manusia sehari-hari. Apabila dirunut dari aspek tujuan, tempat, waktu, pihak yang terlibat, serta sarana yang dipergunakan, kegiatan berbicara menurut G. Sukadi (1997) dapat dibedakan menjadi 1) obrolan; 2) musyawarah/rapat; 3) diskusi; dan 4) debat. Kegiatan obrolan bercirikan antara lain: 1) dilakukan tanpa tujuan yang pasti, sebab pada umumnya dilakukan untuk menambah keakraban, memperluas pergaulan, atau bahkan hanya untuk mengisi waktu luang; 2) dapat dilakukan di mana pun, dalam situasi bagaimanapun; 3) bisa dilaksanakan kapan pun, dalam batas waktu tak tertentu; 4) dapat dilakukan oleh siapa pun dengan siapa saja, tanpa klasifikasi dan kesamaan arah; dan 5) tidak memerlukan sarana dan fasilitas Musyawarah merupakan kegiatan berbicara bersama yang: 1) dilakukan dengan tujuan m

MARI BERDIKSUSI DENGAN BAIK DAN BENAR!

K eterampilan berbicara dalam ragam budaya masyarakat Indonesia kini bisa terwujud dalam berbagai bentuk, di antara rutinitas kegiatan berbicara dalam kehidupan manusia sehari-hari. Apabila dirunut dari aspek tujuan, tempat, waktu, pihak yang terlibat, serta sarana yang dipergunakan, kegiatan berbicara menurut G. Sukadi (1997) dapat dibedakan menjadi 1) obrolan; 2) musyawarah/rapat; 3) diskusi; dan 4) debat. Kegiatan obrolan bercirikan antara lain: 1) dilakukan tanpa tujuan yang pasti, sebab pada umumnya dilakukan untuk menambah keakraban, memperluas pergaulan, atau bahkan hanya untuk mengisi waktu luang; 2) dapat dilakukan di mana pun, dalam situasi bagaimanapun; 3) bisa dilaksanakan kapan pun, dalam batas waktu tak tertentu; 4) dapat dilakukan oleh siapa pun dengan siapa saja, tanpa klasifikasi dan kesamaan arah; dan 5) tidak memerlukan sarana dan fasilitas Musyawarah merupakan kegiatan berbicara bersama yang: 1) dilakukan dengan tujuan mencari titik temu kesamaan langkah, penda