PUISI KARYA SISWA-SISWI KELAS XII IPA 1 2010-2011

Puisi merupakan luapan pencurahan persaaan hati seseorang melalui media kata-kata nan indah dan bermakna. Maka, apa pun yang dirasakan oleh seeorang dapat dicurahkan dalam bentuk puisi sebagai karya sastra yang bermakna dalam hidup dan kehidupan.

Dalam sebuah puisi seringkali seseorang mencurahkan gagasannya yang memliki makna penting, baik bagi diri maupun orang lain. Konsep atau gagasan tersebut pada umumnya berupa landasan praktis-bahkan pragmatis tentang hidup dan kehidupan, yang kadang mengarah pada kaidah filosofis yang mungkin amat bermakna bagi kita semua.

Oleh sebab itu, sebagai manusia beradap dan berbudaya. marilah kita tulis apa yang ada dalam benak kita ke dalam dunia seni bermain kata lewat media ini. Selamat berkarya!

Komentar

  1. Judul : Perlayaran Cinta
    Karya : Juwita Marlanty

    Awalnya aku berkhayal untuk mengenalnya…
    Awalnya aku bimbang dengan perasaan ini..
    Karena aku takut akan ada rasa suka itu…

    Setelah semua terjadi timbul pertanyaan besar dalam hatiku
    Apakah ini cinta sesungguhnya???
    Aku takut akan adanya perubahan yang terjadi dalam kebersamaan ini

    Kebersamaan yang dijalani dengan sukacita
    Kebersamaan yang membuat saling membutuhkan satu sama lain
    Kebersamaan yang hangat, lembut dan kadang tajam
    Kebersamaan seperti itulah yang aku takut hilang…..

    Dia yang mengerti aku
    Dia yang memahami aku
    Dia yang membuatku nyaman

    Karena dia aku begini,
    Karena dia aku jatuh cinta,
    Karena dia aku bingung
    Karena dia aku tahu apa itu cinta….
    Palembang, 2 Oktober 2010

    Judul : Arti Kehidupan
    Karya : Juwita Marlanty

    Kaya……… Miskin……………
    Lemah…… kuat…………
    Pintar……… bodoh……………

    Apalah arti kata tersebut
    Apalah penting kata tersebut
    Apalah ini sumber perpecahan bangsa

    Wahai manusia sadarkah Engkau……
    Hidup hanya teori yang dipraktekkan
    Hanya bersifat sementara dan senantiasa berubah

    Kapan Engkau menyadarinya
    Kapan Engkau berubah
    Kapan Engkau melaksanakannya

    Lihatlah mereka...
    Tataplah mereka...
    Ayunkan tangan melangkah maju bersama
    Bersama menghadapi kehidupan ini……
    Palembang, 2 Oktober 2010

    BalasHapus
  2. Karya : Kevin Harmen (31)

    Tema : Cinta
    Bingung

    Engkau datang
    Engkau pergi
    Saat kumendekat
    Engkau menjauh
    Saat kumenjauh
    Engkau mendekat

    Kaubiarkan aku sendiri di sini
    Kautinggalkan aku tanpa sebab
    Aku memerlukanmu engkau biarkan aku
    Aku membutuhkanmu engkau tinggalkan aku

    Di sini aku sendiri
    Bingung memikirkanmu
    Di sini aku merenung
    Bingung akan dirimu

    Aku bingung
    Aku terbangun
    Aku sadar
    Aku tahu engkau bukan milikku

    ================================

    Tema : Kesenjangan Sosial
    Pemakan Tanah

    Kau ambil yang menjadi milik mereka
    Kau buang janji-janjimu
    Kau hancurkan gubuk mereka
    Kau ambil tanah mereka

    Mereka yang hidup di tanah
    Kau siksa tanpa belas kasih
    Mereka yang tinggal di tanah
    Kau usir tanpa hati nurani

    Engkau bukanlah seorang pemimpin
    Engkau bukanlah seorang panutan
    Rakyat kesusahan kau senang
    Rakyat hidup menderita kau senang

    Kau usir mereka
    Kau tendang mereka
    Kau ambil milik mereka
    Kau makan tanah mereka

    BalasHapus
  3. Nama: Dian Indah S. Rini
    No. abs.: 12

    Tema: cinta

    Mengagumi dalam Hati

    Ketika memandang wajahku sendiri, wajahku memerah
    Ketika memandangmu, hatiku berdebar kencang
    Aku malu-malu seperti anak kecil berkata-kata
    Ketika kumelihatmu, aku tersenyum tanpa arah
    Kupikir cinta t’lah datang

    Kaulah raja di hatiku
    Kaulah bintang di relungku
    Kau membuat seolah berhentinya waktu
    Karena kumencintaimu
    Tak ada alasan atas cintaku, kau tahu itu

    Kaulah kasihku
    Kau indah melebihi bintang di atas langit malam itu
    Berkilau dalam di hatiku
    Kaulah cahaya cintaku

    Ketika kumelihatmu, aku seperti di atas awan nirwana
    Mungkin ini kekanak-kanakan, tapi aku tetap melakukannya
    Kupikir cinta t’lah menyapa
    Kau menerangi sisi gelap di hati yang lelah

    Tapi kutinggalkan kata ‘kumencintaimu’ di dasar hatiku
    Dan meletakkannya di ujung bibirku
    Kutakut waktu terlalu cepat berlalu untuk melihatmu
    Kutakut waktu terlalu lambat, sewaktu-waktu kubisa kehilanganku
    Paling tidak kubisa mencintaimu

    ----------------------------------------

    Tema: Kesenjangan Sosial

    Limpah Batin

    Bukan karena Tuhan tak adil
    Bukan karena ini takdir
    Sengsara bukan akibat miskin
    Menderita juga bukan karena miskin

    Tak pantas mereka berkeluh kesah
    Tuhan yang disalahkan
    Tak layak mereka marah
    Bahagia juga bisa disebut kaya
    Tergantung cara memandang

    Miskin bisa berarti berhasil
    Limpah bukan sekedar materi
    Tapi juga kekayaan batin
    Bersyukurlah atas hidup ini

    Aku terkesima melihat mereka yang tak untung
    Mereka makan dengan penuh syukur
    Tak peduli apapun itu
    Kita si mampu, tak ada daging pun menggerutu
    Hati tak ucap syukur

    BalasHapus
  4. Yang Termanis
    Karya : Dewi Noviyanti

    Dengan halus kurasakan ucapanmu bahwa kau mencintaiku
    Setelah merasakannya masih saja kau berikan kelembutan
    Pelan-pelan kurasakan wangi harum yang sangat menarik
    Hal yang kusukai, semuanya ada pada dirimu

    Kau suka berjanji padaku hingga melewati batas
    Ingin memberi ku bagaimana rasanya hidup seperti madu
    Letakkan satu gelas susu, ku mengaduknya dengan malu-malu

    Cintamu terlalu menginginkan ditemani seseorang
    Merindukan kehadiran dirimu seperti satu mulut dengan penuh makanan
    Kehangatanku seperti selimut kapas
    Suatu kekhawatiran akan menurunkan temperatur

    Aku merasakan di dalam ucapanmu ada rasa krim yang lembut
    Mendengar setiap kalimat rasanya semua sangat lezat

    Di matamu hanya ada aku
    Dengan halus kurasakan ucapanmu bahwa kau mencintaiku
    Benci untuk memakan permen yang tersenyum
    Pelan-pelan ku merasakan jumlahnya walaupun tidak banyak
    Dan kurasakan cintamu seluruhnya telah diserap

    Tawaku menciptakan wangi harum yang tinggal untuk sementara waktu
    Alasan untuk berpisah juga mempertahankan untuk tetap tinggal
    Seperti merasakan biskuit yang manis rasanya


    Tanah Sengsara
    Karya : Dewi Noviyanti

    Kau tampung seluruh rakyatmu
    Untuk tinggal dan memenuhi tubuhmu
    Kau berikan tempat bernaung
    Engkau menjadi saksi
    Betapa sedihnya kehidupan rakyatmu
    Alammu kaya, namun rakyatmu sengsara

    Kekayaan alammu diserahkan kepada tanah lain
    Tanpa sepeser imbalan
    Yang ada hanya duka
    Dari wajah-wajah sengsara yang menderita
    Kelaparan, penderitaan, kesengsaraan
    Semua terkumpul jadi satu

    Semua duka telah engkau saksikan
    Betapa kejamnya tindakan-tindakan yang ada
    Kekayaan yang ada telah dirampas
    Tak ada lagi yang dapat diandalkan
    Yang tersisa hanyalah tanah kering
    Tanah yang tak berkembang lagi

    BalasHapus
  5. Cinta Satu Menit
    Karya : Tri Fanny (41)

    Kuingat saat aku bertemu denganmu
    Saat melihat senyumanmu
    Hatiku tergerak
    Saat aku bertatapan dengannya
    Aku memalingkan wajahku tersipu malu
    Disaat aku tidak sengaja menyentuh tangannya
    Wajahku merona, merah menghiasi pipiku
    Saat kau panggil namaku
    Disitulah aku merasakan cinta sesaat
    Cinta satu menit yang kurasakan

    Namun,
    Seiring dengan berlalunya waktu
    Akupun melupakanmu
    Lupa akan semua perasaanku saat itu
    Saat dimana aku berjumpa denganmu
    Saat dimana aku merasakan perasaan manis
    Yang menghiasi waktuku
    Menghiasi hidup masa mudaku
    Masa yang telah aku lupakan
    Cinta satu menitku yang terlupakan



    Sang Cahaya
    Karya : Tri Fanny (41)
    Bagaikan tersayat pisau
    Saat melihat mereka
    Para rakyat kecil yang kesepian
    Betapa pilu hatiku
    Melihat betapa malangnya kisah mereka
    Mereka yang menunggu harapan
    Lihat apa yang kita lakukan
    Bersenang-senang di atas penderitaan mereka
    Sesuap nasi yang merupakan secercah cahaya hidup bagi mereka
    Kita sia-siakan
    Berfoya-foya seakan melupakan mereka
    Itulah yang manusia lakukan
    Manusia yang tamak akan kemewahan
    Manusia yang terjerat nafsu keduniawian
    Kita tidak sadar
    Bahwa mereka t'lah bekerja keras
    Mereka yang terlihat seperti tulang berlapis kulit
    Menunggu dan terus menunggu
    Kehadiran Sang Cahaya yang akan menyelamatkan mereka

    BalasHapus
  6. Puisi Cinta Monyet

    Permata Hati
    Karya : Benny Tantawi Swardi

    Dalam hidupku ini,
    Apalah yang aku cari?
    Kesenangan ?
    Harta benda yang berlimpah ?
    Ternyata semuanya tak berarti sama sekali
    Sekalipun semua itu terpenuhi,
    Aku masih tetap mencari, mencari dan mencari,
    Mencari sesuatu yang hilang dalam diri ini,
    Suatu yang sangat berarti melebihi apapun di dunia ini,
    Sampai suatu hari,
    Kutemukan hal yang amat berarti itu,
    Hal yang tak bisa kupegang dengan tangan ini,
    Hal yang tak bisa kulihat dari mata ini,
    Tapi hati ini berkata lain
    Saat kulihat sosok nya yang lembut,
    Saat kulihat senyum nya yang manis,
    Hatiku berdebar dengan kencang,
    Semuanya terasa sangat cepat,
    Semuanya terlihat samar-samar
    Dalam kesamar-samaran itu
    Hanya dirinya seorang yang kulihat dengan sangat jelas
    Berkilau dengan segala kharisma yang dia punya
    Menghampiri diriku yang dalam kekosongan itu,
    Dialah sang permata hati,
    Permata yang berkilau dalam hatiku,
    Permata yang telah lama aku cari,
    Oh sayang, engkaulah sang permata hati.


    Palembang, 2 Oktober 2010



    Puisi Kesenjangan Sosial

    Syukur
    Karya : Benny Tantawi Swardi

    Dalam hidup ini,
    Pernahkah kita menyadari bahwa kita adalah orang yang beruntung?
    Pernahkah kita mensyukuri apa yang telah kita punya?
    Pernahkah kita melihat sosok seseorang yang tidak seberuntung kita?
    Mereka bekerja siang dan malam,
    Hanya untuk menafkahi hidup merekapun mereka tak sanggup,
    Mengharapkan sesuap nasi pada hari-hari yang mereka jalani

    Pernahkah kita melihat betapa bahagianya orang itu?
    Walau hidup mereka susah, mereka tetap tegar dan berusaha menikmati hidupnya
    Sesuap nasi pendorong semangat,
    Dari sesuap nasi itu pula dia bersyukur,
    Tidak pernah sekalipun mereka merasa tidak puas
    Walaupun mereka tidak dapat menikmati lauk seperti apa yang kita makan
    Tidak pernah sekalipun mereka mengeluh,
    Yang ada dalam diri mereka hanyalah semangat untuk terus berusaha
    Berusaha untuk mempertahankan hidup mereka,

    Sadarkah kita betapa kuatnya mereka?
    Sadarkah kita setiap perbuatan yang kita lakukan pada mereka?
    Pantaskah caci maki anda kalian lontarkan pada mereka?
    Jika kita dalam posisi mereka,
    Dapatkah kita bertahan pada diri kita sendiri?
    Menerima setiap caci-maki orang-orang terhadap diri kita.
    Kita harusnya iri melihat betapa bahagianya mereka di dalam kekurangan yang mereka miliki
    Kita seringkali menuntut apa yang melebihi kemampuan kita
    Dengan kondisi kita sekarang, kita harus nya malu kepada mereka
    Mereka mengusahakan semuanya sendiri
    Mensyukuri semua yang mereka miliki
    Menghargai satu dan lain nya
    Kita ini tidak lebih dari mereka yang berada dalam kekurangan
    Karena mereka dapat menikmati dan mensyukuri semua nya.


    Palembang, 2 Oktober 2010

    BalasHapus

Posting Komentar

Gunakan nama dan email masing-masing! Harap ditulis nama, kelas, dan nomor absen.

Postingan populer dari blog ini

CERITA PENDEK ON-LINE KARYA SISWA-SISWI KELAS XII IPA 3 TAHUN 2014/2015

CERITA PENDEK ON-LINE KARYA SISWA-SISWI KELAS XII IPA 2 TAHUN 2014/2015

FORMAT KARYA TULIS ILMIAH AKADEMIS