BERLATIH MENJADI MODERATOR DALAM KEGIATAN BERBICARA BERSAMA


Salah satu pemegang fungsi dalam kegiatan berbicara bersama, terutama dalam konteks berbicara ilmiah, adalah seorang moderator. Sebagai seorang pengatur arus pembicaraan dalam kegiatan bicara ilmiah, terutama diskusi, moderator adalah seseorang yang berperan sebagai pemandu jalannya kegiatan bicara secara  menyeluruh, dari awal hingga akhir pembicaraan.
            Bagaikan seorang polisi lalu lintas yang berada di jalur padat dan ramai, begitulah seorang moderator dalam kegiatan berbicara bersama atau diskusi. Seorag moderator harus pandai-pandai mengatur arus padatnya lalu lintas gagasan, baik dari narasuber maupun peran serta peserta. Moderator juga harus pintar mengolah waktu di aatara kepadatan dan berjejalnya rasa ingin tahu dan unjuk kebolehan berpikir para narasumber maupu peserta. Moderator juga harus pandai menyiasati wilayah yang padat pendapat dan segera diatasi, serta wilayah yang mengalami kebuntuan jalur pemecahan gagasan. Cailah, kayak lalu lintas Kota Jakarta saja.
Memang, dalam kegiatan bicara dalam konteks ilmiah, keberadaan seorang moderator amat penting. Kegiatan bicara tersebut dikatakan sukses bila pada ujungnya semua pihak yang terlibat di dalamnya mampu merumuskan solusi dari inti masalah yang dibicarakan. Dalam konteks berpikir bersama peran dan tanggung jawab seorang moderator diharapkan mampu menempatkan diri sebagai penggerak dalam pemahaman inti masalah, analisis, penjabaran, hingga solusinya. Maka dari itu, secara fungsional moderator harus mampu mengatur dan mengarahkan jalannnya pembicaraan hingga sampai pada tujuan.
            Menjadi seorang moderator tidak sulit, namun diperlukan beberapa hal untuk dipertimbangkan sehingga jalannya kegiatan berbicara bersama lancar dan sukses. Pertimbangan tersebut antara lain:
  1. memiliki wawasan yang baik tentang topik yang dibicarakan sehingga arah diskusi sesuai dengan tujuan
  2. mampu mengatur jalannya arus bicara sehingga berjalan baik dan tidak salah arah atau tidak berubah haluan
  3. tegar dalam misi pembicaraan dan tidak gampang terpengaruh pembicaraan pihak lain
  4. mampu bertindak sebagai katalisator
  5. mampu menjadi inspirator bagi narasumber ataupun peserta
  6. mampu berperan sebagai motivator pembicaraan
  7. bersikap adil dalam memberikan hak dan peluang berbicara
  8. menghargai pendapat atau konsep yang ditawarkan pembicara
  9. tidak beropini meski harus menggiring jalannya diskusi ke arah yang benar
  10. bersikap objektif dengan misi memperjuangkan kebenaran dan kemajuan ilmu
  11. pandai mengatur waktu sehingga arus pembicaraan mengarah pada satu tujuan dan tepat waktu
  12. mampu melihat masalah yang dibicarakan dari berbagai dimensi sehingga sudut pandang pembicaraan tidak monoton
  13. bersikap jujur dan adil dalam memperlakukan semua peserta

Memang, semua itu dapat dilakukan dengan keperecayaan diri yang baik disertai dengan sikpa komitmen terhadap tujuan utama pembicaraan. Pengalaman akan membentuk kemapanan dan kematangan seseorang dalam menamajemi arus pembicaraan bersama tentang suatu topik. Oleh sebab itu kebulatan tekad dan keberanian tampil di depan umum, di sela-sela opini orang banyak akan berpengaruh pada awal-awal keberhasilan demi sukses berikutnya. Selamat mencoba!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

CERITA PENDEK ON-LINE KARYA SISWA-SISWI KELAS XII IPA 3 TAHUN 2014/2015

CERITA PENDEK ON-LINE KARYA SISWA-SISWI KELAS XII IPA 2 TAHUN 2014/2015

FORMAT KARYA TULIS ILMIAH AKADEMIS